Top Banner
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Tinjauan Umum Pusat Kreatif Berdasarkan Creative HubKit, yang dibuat oleh British Council (2019), pusat kreativitas adalah tempat, baik fisik maupun virtual yang menyatukan orang-orang kreatif serta berperan menyediakan ruang dan dukungan untuk menjalin koneksi, pengembangan bisnis, dan keterlibatan masyarakat dalam sektor kreatif, budaya, dan teknologi. Menurut Domus Academy (2011) sekolah desain swasta di Milan, Italia, pusat kreativitas didefinisikan sebagai ruang yang dapat mendorong berpikir kreatif, yang merupakan kombinasi kreativitas, keingintahuan dan komunikasi. Tempat nyata atau virtual, dimana para desainer bertemu dengan orang lain untuk memberikan pengaruh dan tindakan kreatif. Gambar 2. 1 Ilustrasi Ruang Kreatif Sumber: (Pinterest, 2020) 2.1.1.1 Fungsi Pusat Kreatif Fungsi pusat kreatif menurut British Council (2019) dalam Creative Hubkit yang mereka buat, antara lain: 1. Untuk memberikan dukungan melalui layanan dan atau fasilitas untuk gagasan, proyek, organisasi dan bisnis yang menjadi tuan rumahnya, baik dalam jangka panjang atau jangka pendek, termasuk acara, pelatihan keterampilan, pengembangan kapasitas dan peluang global.
30

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

Dec 08, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Tinjauan Umum Pusat Kreatif

Berdasarkan Creative HubKit, yang dibuat oleh British Council

(2019), pusat kreativitas adalah tempat, baik fisik maupun virtual yang

menyatukan orang-orang kreatif serta berperan menyediakan ruang

dan dukungan untuk menjalin koneksi, pengembangan bisnis, dan

keterlibatan masyarakat dalam sektor kreatif, budaya, dan teknologi.

Menurut Domus Academy (2011) sekolah desain swasta di

Milan, Italia, pusat kreativitas didefinisikan sebagai ruang yang dapat

mendorong berpikir kreatif, yang merupakan kombinasi kreativitas,

keingintahuan dan komunikasi. Tempat nyata atau virtual, dimana

para desainer bertemu dengan orang lain untuk memberikan pengaruh

dan tindakan kreatif.

Gambar 2. 1 Ilustrasi Ruang Kreatif

Sumber: (Pinterest, 2020)

2.1.1.1 Fungsi Pusat Kreatif

Fungsi pusat kreatif menurut British Council (2019) dalam

Creative Hubkit yang mereka buat, antara lain:

1. Untuk memberikan dukungan melalui layanan dan atau

fasilitas untuk gagasan, proyek, organisasi dan bisnis yang

menjadi tuan rumahnya, baik dalam jangka panjang atau

jangka pendek, termasuk acara, pelatihan keterampilan,

pengembangan kapasitas dan peluang global.

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

6

2. Untuk memfasilitasi kolaborasi dan koneksi di antara

komunitasnya.

3. Untuk menjangkau pusat penelitian dan pengembangan,

institusi, industri kreatif dan non-kreatif.

4. Untuk berkomunikasi dan terlibat dengan khalayak yang

lebih luas, mengembangkan strategi komunikasi aktif.

5. Untuk memperjuangkan dan merayakan bakat yang

muncul; menjelajahi batas-batas praktik kontemporer dan

mengambil risiko terhadap inovasi.

2.1.1.2 Jenis-jenis Pusat Kreatif

Pusat kreatif tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, dan

dapat dijelaskan dengan berbagai cara – kolektif, koperasi,

laboratorium, incubator, dan bisa statis, bergerak, atau online

(British Council, 2019).

Berikut beberapa jenis pusat kreatif, antara lain:

1. Studio

Kelompok individu kecil dan atau usaha kecil, dalam

sebuah co-working space.

2. Centre

Bangunan berskala besar yang mungkin memiliki aset

lainnya seperti kafe, bar, bioskop, makerspace, pertokoan

dan ruang pameran.

3. Network

Kelompok individu atau bisnis yang disebarkan –

cenderung berupa sektor atau tempat yang spesifik.

4. Cluster

Individu dan bisnis kreatif yang berbagi ruangan di suatu

area geografis.

5. Online Platform

Hanya menggunakan metode online – situs atau media

sosial untuk terlibat dengan khalayak yang tersebar.

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

7

6. Alternative

Berfokus pada eksperimen dengan komunitas baru, sektor

dan model keuangan.

2.1.1.3 Jenis Kegiatan pada Pusat Kreatif

Lingkup kegiatan dari industri kreatif dapat mencakup

banyak aspek. Kementerian Perdagangan mengidentifikasi

setidaknya empat belas sektor yang termasuk dalam industri

kreatif (Kamil, 2015).

Tabel 2. 1 14 Subsektor Industri Kreatif Indonesia

Sumber: (Kementerian Perdagangan, 2008)

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

8

2.1.1.4 Aktivitas pada Pusat Kreatif

Berikut beberapa aktivitas yang dapat mendukung kinerja

pusat kreatif, antara lain:

1. Workshop

Pertemuan di mana sekelompok orang terlibat dalam

diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek

tertentu.

2. Pameran

Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk

dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasikan oleh

masyarakat luas.

3. Seminar

Konferensi atau pertemuan lain untuk diskusi atau

pelatihan.

4. Membaca

2.1.1.5 Fasilitas pada Pusat Kreatif

Berikut beberapa fasilitas yang dapat mendukung kinerja

pusat kreatif, antara lain:

1. Makerspace atau ruang kelas

Ruang untuk kegiatan kreativitas membuat atau

menciptakan karya.

2. Exhibition Space

Ruang tempat untuk memamerkan karya seni.

3. Perpustakaan

Ruang koleksi buku dan majalah, sebagai kumpulan

informasi yang bersifat ilmu pengetahuan.

4. Co-office

Ruang kerja yang dapat disewakan untuk individu atau

kelompok yang bekerja secara independen atau

kolaboratif.

5. Stockroom

Ruang dimana sejumlah narang disimpan.

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

9

2.1.2 Tinjauan Umum Kreativitas

Kreativitas didefinisikan secara berbeda-beda. Sedemikian

beragam definisi itu, sehingga pengertian kreativitas tergantung pada

bagaimana orang mendefinisikannya – “creativity is a matter of

definition”. Tidak ada satu definisi pun yang dianggap dapat mewakili

pemahaman yang beragam tentang kreativitas (Supriadi, 1996).

Berdasarkan penekanannya, definisi-definisi kreativitas dapat

dibedakan ke dalam dimensi person, proses, produk dan press. Rhodes

(Supriadi, 1996) menyebut keempat dimensi kreativitas tersebut

sebagai “the Four P’s of Creativity”. Definisi kreativitas yang

menekankan dimensi person dikemukakan misalnya oleh Guilford

“Creativity refers to the abilities that are characteristics of creative

people”. Definisi yang menekankan segi proses diajukan oleh

Munandar “Creativity is a process that manifests itself in fluency, in

flexibility as well in originality of thinking”. Barron menekankan segi

produk, yaitu “the ability to bring something new into existence”;

sementara Amabile mengemukakan, “Creativity can be regarded as

the quality of products or responses judged to be creative by

appropriate observers”. Namun, pada intinya ada persamaan di antara

definisi-definisi tersebut, yaitu kreativitas merupakan kemampuan

seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan

maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada

sebelumnya (Supriadi, 1996).

Ada hubungan yang erat antara definisi dan teori kreativitas.

Bagaimana kreativitas didefinisikan, tergantung kepada bagaimanakah

kreativitas di teorikan. Namun, tidak ada satu pun teori yang mampu

menjelaskan secara komprehensif fenomena kreativitas yang

kompleks dan multidimensi. Karena itu ada usaha untuk

mengelompokan teori-teori kreativitas (Supriadi, 1996).

• Menurut Gowan mengelompokkan teori-teori kreativitas

dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, antara lain:

1. Kognitif, rasional dan sematik.

2. Faktor-faktor kepribadian dan lingkungan.

3. Kesehatan mental dan penyesuaian diri.

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

10

4. Psikoanalitik dan neo-psikoanalitik.

5. Psikodelik yang menekankan aspek eksistensial dan non-

rasional manusia.

• Mackler & Sontz menggolongkan teori kreativitas ke dalam enam

kelompok, antara lain:

1. Teori psikoanalitik menganggap bahwa proses ketidaksadaran

melandasi kreativitas. Kretivitas merupakan menifestasi dari

psikopathologi.

2. Teori asosiasi memandang kreativitas sebagai hasil dari proses

asosiasi dan kombinasi antara elemen-elemen yang telah ada,

sehingga menghasilkan sesuatu yang baru.

3. Teori Gestalt memandang kreativitas sebagai manifestasi dari

proses tilikan indivisu terhadap lingkungannya secara holistik.

4. Teori eksistensial mengemukakan bahwa kreativitas merupakan

proses untuk melahirkan sesuatu yang baru melalui perjumpaan

antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.

5. Teori interpersonal menafsirkan kreativitas dalam konteks

lingkungan sosial. Dengan menempatkan pencipta (kreator)

sebagai innovator dan orang di sekeliling sebagai pihak yang

mengakui hasil kreativitas.

6. Teori sifat atau ciri memberikan tempat khusus kepada usaha

untuk mengidentifikasi ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik

utama kreativitas.

2.1.2.1 Ciri-ciri Kreativitas

Berdasarkan analisis faktor, Guilford menemukan bahwa ada

lima sifat yang menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif

(Supriadi, 1996), antara lain:

1. Kelancaran (fluency), adalah kemampuan untuk

menghasilkan banyak gagasan.

2. Keluwesan (flexibility), adalah kemampuan untuk

mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau

pendekatan terhadap masalah.

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

11

3. Keaslian (originality), adalah kemampuan untuk

mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak

klise.

4. Penguraian (elaboration), adalah kemampuan untuk

menguraikan sesuatu secara terinci.

5. Perumusan kembali (redefinition), adalah kemampuan

untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif

yang berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

2.1.2.2 Asumsi tentang Kreativitas

Ada enam asumsi tentang kreativitas, yang diangkat dari teori

dan berbagai studi tentang kreativitas (Supriadi, 1996), antara

lain:

1. Setiap orang memiliki kemampuan kreatif dengan tingkat

yang berbeda-beda. Tidak ada orang yang sama sekali

tidak memiliki kreativitas dan yang diperlukan adalah

bagaimanakah mengembangkan kreativitas tersebut.

2. Kreativitas dinyatakan dalam bentuk produk-produk

kreatif, baik berupa benda maupun gagasan (creative

ideas).

3. Aktualisasi kreativitas merupakan hasil dari proses

interaksi antara faktor-faktor psikologis (internal) dengan

lingkungan (eksternal).

4. Dalam diri seseorang dan lingkungannya terdapat faktor-

faktor yang dapat menunjang atau justru menghambat

perkembangan kreativitas.

5. Kreativitas seseorang tidak berlangsung dalam

kevakuman, melainkan didahului oleh dan merupakan

pengembangan dari hasil-hasil kreativitas orang-orang

yang berkarya sebelumnya.

6. Karya kreatif tidak lahir hanya karena kebetulan,

melainkan melalui serangkaian proses kreatif yang

menuntut kecakapan, keterampilan dan motivasi yang

kuat.

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

12

2.1.2.3 Proses Kreatif

Wallace menjelaskan pada peringkat awal proses kreativitas

adalah mengumpulkan dan menghimpunkan data serta bahan

yang diperlukan untuk penyelesaian sesuatu permasalahan

atau pemikiran kreatif. Pada peringkat ini juga seseorang

individu itu perlu peka terhadap permasalahan ataupun isu

yang akan dicoba diselesaikan.

Gambar 2. 2 Proses Kreatif

Sumber: (Mazaya N, 2019)

Proses berpikir kreatif, gambaran mengenai bagaimana dan

kapan proses kreatif sedang berjalan teramat abstrak untuk

dijelaskan (Priyanto, 2014).

Wallace dalam bukunya “The Art of Thought” menyatakan

bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap, antara lain:

1. Tahap Persiapan, adalah tahap pengumpulan informasi

atau data sebagai bahan untuk memecahkan masalah.

Dalam tahap ini terjadi percobaan-percobaan atas dasar

berbagai pemikiran kemungkinan pemecahan masalah

yang dihadapinya.

2. Tahap Inkubasi, adalah tahap dieraminya proses

pemecahan masalah dalam alam pra-sadar. Tahap ini

berlangsung dalam waktu tak menentu, bisa lama dan bisa

juga sebentar. Dalam tahap ini ada kemungkinan terjadi

proses pelupaan terhadap konteksnya dan akan teringat

lagi pada saat berakhirnya tahap pengeraman dan

munculnya masa berikutnya.

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

13

3. Tahap Iluminasi, yaitu tahap munculnya inspirasi atau

gagasan-gagasan untuk memecahkan masalah. Dalam

tahap ini muncul bentuk-bentuk cetusan spontan.

4. Tahap Verifikasi, adalah tahap munculnya aktivitas

evaluasi terhadap gagasan kritis, yang sudah mulai

dicocokan dengan keadaan nyata atau kondisi realita.

2.1.3 Tinjauan Umum Kreativitas Anak

Kreativitas merupakan aspek tetap dalam semua aspek

perkembangan. Oleh karenanya, sebuah pembelajaran tidak hanya

terfokus pada satu area; akan tetapi harus mendukung dan menguatkan

perkembangan anak di segala aspek. Lingkungan bermain yang kreatif

adalah dasar filosofi dari suatu bentuk pembelajaran yang dapat

mengembangkan kreativitas pada anak usia dini.

Kegiatan bermain yang dilakukan anak pada dasarnya

mencerminkan tingkat-tingkat perkembangan mereka. Berikut akan

diuraikan tentang tahapan bermain dari beberapa ahli. Sesuai dengan

tingkat usia seorang anak, Sofia Hartati membagi tahapan bermain

menjadi tiga tahap (Priyanto, 2014), antara lain:

1. Exploration Play (0-2 tahun)

Dalam tahap ini anak sudah mulai timbul rasa ingin tahunya untuk

menjelajahi dunia sekitar dan dirinya sendiri. Anak akan bergerak

ke sana ke mari hanya untuk memuaskan rasa ingin tahunya,

dilakukan tanpa aturasn serta tujuan yang jelas.

2. Competency Play (3-6 tahun)

Adalah tahap anak melakukan aktivitas dengan cara meniru orang

lain yang dilihatnya. Pada tahap ini anak sudah mulai mampu untuk

mencapai tingkat keterampilan tertentu, misalnya cara memegang

sesuatu.

3. Achievement Play (7-10 tahun)

Adalah tahap permainan di mana anak sudah mulai melakukan

kegiatan bermain yang sifatnya kompetitif. Kegiatan ini dilakukan

karena anak sudah ingin menunjukan prestasinya.

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

14

Anak-anak menunjukan sikap kreatif mereka ketika sedang

melakukan suatu kegiatan (Fox & Schirrmacher, 2014), antara lain:

1. Mencoba ide-ide baru dan berbagai cara untuk melakukan sesuatu.

2. Melewati batas-batas dan mengeksplorasi kemungkinan.

3. Memanipulasi dan mengubah ide dan bahan.

4. Memisahkan dan menyatukan kembali dengan cara yang berbeda.

5. Bermain secara fisik dengan objek.

6. Membayangkan, terlibat dalam fantasi atau hanya lamunan.

7. Memecahkan masalah atau mencoba memecahkannya.

8. Mengajukan pertanyaan atau menantang cara berpikir atau

bertindak yang diterima.

2.1.3.1 Memfasilitasi Ekspresi Kreatif

Anak-anak membutuhkan orang dewasa yang memfasilitasi

ekspresi kreatif. Strategi berikut memberikan pesan kepada

anak-anak bahwa ekspresi kreatif mereka dihargai (British

Council, 2019), antara lain:

1. Celebrate Creativity

Bantu anak-anak mengidentifikasi diri dengan pahlawan

kreatif. Sebagai contoh, bawa teleskop pada hari ulang

tahun Galileo, membaca buku tentang individu yang

kreatif dan mengajukan pertanyaan untuk membantu anak

berpikir kreatif.

2. Value Children’s Creativity

Melihat perkembangan kreatif sebagai komponen vital

seluruh anak. Beri anak kebebasan untuk berpikir dan

bertindak secara berbeda.

3. Be a Creative Partner

Menjadi temay bermain yang bersedia untuk memasuki

dunia kreatif mereka dan mengikuti jejak anak-anak

daripada memaksakan plot, urutan dan skrip.

4. Provide Time and Space for Creative Expression

Anak-anak membutuhkan banyak ruang untuk meletakan

material dan bekerja sendiri atau bersama untuk

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

15

memberikan bentuk pada ide. Menurut Matlock dan

Hornstein, kreativitas sering melibatkan interaksi sosial

dan mungkin memerlukan kebisingan, gerakan dan

kekacauan. Kekhawatiran yang berlebihan untuk

kebersihan atau kerapian yang terus-menerus menghambat

kreatif untuk ‘mengotak-atik’.

5. Provide Toys and Materials Conducive to Creativity

Biarkan anak secara kreatif menggunakan dan mengubah

mainan dan materi. Dalam memilih dan menyediakan

mainan dan bahan, barang yang terbuka lebih kondusif

untuk ekspresi kreatif daripada yang tertutup. Material

terbuka memiliki struktur yang longgar dan tidak

memerlukan satu penggunaan khusus. Misalnya air, pasir,

balok, plastisin dan potongan bangunan bersifat terbuka

karena mereka memberdayakan anak-anak untuk

menggunakannya dengan cara yang berbeda. Sebaliknya,

sebuah puzzle adalah contoh dari bahan yang tertutup

karena dirancang dengan hasil tunggal atau penggunaan

yang benar: untuk menyatukan potongan-potongan dalam

pola yang telah ditentukan.

6. Provide a Psychological Climate Conducive to Creativity

Anak-anak hidup dalam lingkungan yang aman secara

psikologis yang menghormati, memercayai dan

memberdayakan mereka untuk bertindak secara mandiri

tanpa takut akan kritik, penolakan, kegagalan atau tekanan

untuk menyesuaikan diri.

7. Weave Creativity and Creative Expression Throughout

Your Curriculum

Kreativitas tidak boleh dijadikan keterampilan yang

dijadwalkan dengan hari yang sudah penuh jadwalnya.

Anak-anak tidak dapat secara instan mengaktifkan

kreativitas mereka untuk mengisi waktu.

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

16

2.1.3.2 Strategi untuk Memfasilitasi Berpikir Kreatif

Strategi berikut ini akan membantu anak-anak merasa bahwa

upaya mereka dalam berpikir kreatif dihargai (Fox &

Schirrmacher, 2014), antara lain:

1. Membangun pemikiran kreatif ke dalam program, hindari

penekanan berlebihan pada konformitas dan pemikiran

konvergen. Berikan kesempatan kepada anak-anak untuk

mengeksplorasi pilihan kreatif, bermain dengan ide-ide

mereka.

2. Model berpikir kreatif menurut Sternberg dan Lubart, cara

terbaik untuk menumbuhkan kreativitas anak adalah

dengan memberikan teladan yang kreatif.

3. Mengenali, mendorong, dan menilai berpikir kreatif dan

memecahkan masalah. Hadiahi proses berpikir kreatif

daripada ide itu sendiri.

4. Bantu anak menghargai cara berpikirnya kreatifnya

sendiri. Bantu anak membela ide-ide mereka dalam

menghadapi kritik dan tekanan teman sebayanya.

5. Menyelesaikan masalah yang membutuhkan solusi kreatif.

Misalnya carilah banyak ide dan berbeda, bantu anak-anak

membangun ide satu sama lain dan berikan waktu berpikir

yang cukup.

6. Libatkan anak-anak dalam pemikiran kritis.

7. Ajukan pertanyaan yang terbuka atau luas jangkauannya,

sehingga tidak ada jawaban yang benar. Anak akan

mengundang berbagai kemungkinan tanggapan.

2.1.3.3 Mode Ekspresi Kreatif

Orang dewasa harus mulai mendorong ekspresi kreatif sejak

dini dalam kehidupan anak kecil (Di Leo, 2003). Penting

untuk diingat bahwa seni atau seni visual hanyalah salah satu

aspek dari seni. Menurut Edwards ‘seni’ termasuk sastra,

drama, musik, tari dan seni visual (Fox & Schirrmacher,

2014).

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

17

• Sastra: puisi, ilustrasi, penulisan, buku, mendongeng,

membaca dan berbicara.

• Drama: drama kreatif, pantonim, improvisasi dan produksi

drama.

• Musik: suara, nada, irama, bernyanyi, memainkan alat

musik, permainan musik, mendengarkan dan gerakan

kreatif.

• Tarian: kesadaran tubuh, gerakan dan kreatif ekspresi.

• Seni visual: ekspresi diri, seni visual dan sentuhan, media

cetak dan kerajinan, analisis artistic, dan inter pretasi; baik

dua dimensi (menggambar, melukis, mencetak) dan tiga

dimensi (modeling, sculpting, construction).

2.1.3.4 Mengekspresikan Kreativitas melalui Permainan

Balke (1997) melihat kesamaan dalam permainan dan seni

anak-anak. Dia percaya bahwa elemen ekspresif bermain

itulah yang membuatnya mirip dengankarya artis. Anak-anak

bermain dengan mainan seperti halnya artis bermain dengan

media.

Bermain mengambil banyak bentuk dan wujud. Kategori

yang tumpang tindih ini (Fox & Schirrmacher, 2014), antara

lain:

1. Permainan fisik, yang melibatkan aktivitas dan gerakan

motorik. Melibatkan aktivitas motorik kasar (otot besar)

misalnya, kegiatan bermain outdoor seperti berlari,

memanjat, melompat, dan motorik halus (melibatkan otot

kecil dan koordinasi mata) misalnya, kegiatan

manipulative seperti merangkai manik-manik, puzzle,

menjahit.

2. Permainan konstruktif, menurut Kieff dan Casbergue

permainan konstruktif ketika anak memanipulasi bahan

dengan tujuan menciptakan sesuatu yang baru atau sesuatu

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

18

yang mewakili objek nyata. Membangun dengan balok

adalah salah satu contoh permainan konstruktif.

3. Drama dramatis, disebut juga sebagai permainan yang

melibatkan fantasi, imajinasi atau make-believe. Anak-

anak terlibat dalam permainan dramatis sendiri atau

dengan orang lain dan biasanya dengan alat peraga.

4. Permainan dengan material alami, seperti permainan

dengan air atau pasir dan pertukangan atau pekerjaan

dengan kayu.

5. Games, dengan permainan yang kooperatif yang

mendorong pembangunan tim dan kerjasama daripada

menang dengan mengorbankan orang lain.

2.1.3.5 Program Seni untuk Anak Usia Dini

Penting bagi anak untuk memiliki banyak kesempatan

membuat karya seni. Namun, meskipun dasar, pemrosesan

dengan media untuk membuat karya seni hanyalah satu dari

empat komponen kunci dari program seni anak usia dini yang

lengkap. Program yang lengkap menyediakan (Fox &

Schirrmacher, 2014), antara lain:

1. Pengalaman sensorik

Menurut Piaget, anak-anak belajar tentang dunia mereka

melalui indera dan tindakan mereka. Peran orang dewasa

adalah membantu anak-anak mencatat detail dan

menggunakan indera mereka untuk membangun konsep

objek yang kaya. Misalnya, mencium dan merasakan

cocok ketika mengunjungi toko roti.

2. Pengalaman estetika

Keindahan ditemukan di alam, di lingkungan dan benda

sehari-hari. Anak-anak menggunakan indera dan tubuh

mereka untuk mengejar keindahan, mata mengeksplorasi

seni secara visual dan telinga mendengarkan suara dan

musik.

3. Waktu, ruang dan bahan untuk membuat seni.

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

19

4. Pengantar seni, seniman dan berbagai seni bentuk dan

gaya.

2.2 Tinjauan Khusus Lokasi

Untuk kebutuhan data agar dapat memperluas wawasan dan

menguatkan desain perancangan Pusat Kreatif Anak, maka dilakukan survei

pada tiga tempat yang berada di Jakarta yaitu Ganara Art Studio, Jakarta

Creative Hub, dan Rimba Baca.

Tabel 2. 2 Hasil Analisa Survei

Sumber: (Mazaya N, 2020)

2.2.1 Ganara Art Studio

Berlokasi pada lingkungan pusat perbelanjaan di lantai 1

Senayan City, Unit 9-11, Jalan Asia Afrika No. 19 Gelora, Jakarta

Pusat.

2.2.1.1 Profil Ganara Art Studio

Ganara Art Studio adalah sekolah seni bertempat di Jakarta

yang didirikan pada 2013, sang pendiri Saraswati Djumaryo

atau Miss Tita pada awalnya membuka kelas kecil untuk

salah satu putranya yang mengalami keterlambatan berbicara

melalui seni.

Dengan latar belakang seni dan pengalaman bertahun-tahun

sebagai pelukis dan pendidik, akhirnya membuat sekolah seni

untuk balita dan anak-anak dengan pendekatan yang lebih

kreatif dan edukatif.

Visi Ganara Art Studio, antara lain:

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

20

• Untuk melanjutkan seni dan pendidikan dunia.

• Untuk menjadi tolok ukur lembaga pendidikan seni

independen di Indonesia.

• Memperkaya keluarga Ganara Art.

Misi Ganara Art Studio, antara lain:

• To provide, pendidikan kreatif dan artistik terbaik untuk

semua.

• To develop, pola pikir kreatif dan untuk membentuk

individu yang kreatif.

• To enhance, kepercayaan diri dan kemandirian.

• To actualize, seni dan kreativitas dalam kehidupan sehari-

hari.

2.2.1.2 Kegiatan Ganara Art Studio

Gambar 2. 3 Kelas Kegiatan Ganara Art Studio Senayan

City

Sumber: (Ganara Art Studio, 2019)

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

21

Gambar 2. 4 Jadwal Ganara Art Studio Senayan City

Sumber: (Ganara Art Studio, 2019)

2.2.1.3 Fasilitas Ganara Art Studio

1. Ruang kelas

Area ruang kelas berada disisi bagian kiri saat memasuki

Ganara Art Studio memiliki 2 meja panjang dan 16 kursi.

Ruang kelas ini langsung terlihat dari pintu masuk dan

terekspos dengan koridor mall didepannya.

2. Galeri

Area galeri beradar disisi bagian kanan saat memasuki

Ganara Art Studio. Sebagian galeri dapat terlihat dari pintu

masuk.

3. Kantor staff

Area kantor staff berada di belakang ruang kelas, akses

untuk masuk kantor staff harus melalui ruang kelas.

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

22

2.2.1.4 Elemen Interior Ganara Art Studio

1. Lantai

Lantai pada seluruh ruangan Ganara Art Studio Senayan

City merupakan lantai semen yang tidak dipoles. Hal ini

karena banyaknya kegiatan dan juga penggunaan cat dan

tanah liat dalam kegiatan.

2. Dinding

Dinding yang menempel pada bangunan gedung

merupakan dinding bata, selain itu partisi pemisah ruangan

menggunakan gypsum board dan dicat putih. Dinding

pada ruang kelas dihiasi dengan mural sedangkan dinding

pada galeri hanya putih polos.

3. Plafon

Plafon pada seluruh ruang Ganara Art Studio Senayan City

adalah open ceiling.

4. Pencahayaan

Pencahayaan pada area ruang kelas dan kantor staff

menggunakan lampu TL sedangkan pada galeri

menggunakan track light.

5. Penghawaan

Penghawaan pada seluruh ruang Ganara Art Studio

Senayan City menggunakan AC central yang berasal dari

gedung Senayan City.

2.2.2 Jakarta Creative Hub

Berlokasi pada lingkungan perkantoran di lantai 1 Graha Niaga

Thamrin, Jalan K. H. Mas Mansyur No. 2 Tanah Abang, Jakarta

Pusat.

2.2.2.1 Profil Jakarta Creative Hub

Jakarta Creative Hub adalah program pemerintah propinsi

DKI Jakarta yang diresmikan pada 1 Maret 2017, merupakan

program yang dibangun untuk membantu memajukan

perekonomian kreatif yang khususnya berada di wilayah DKI

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

23

Jakarta. Merupakan wadah bagi pelaku seni dan industri

usaha kreatif dalam mengembangkan kreativitas.

2.2.2.2 Kegiatan Jakarta Creative Hub

Kegiatan pada Jakarta Creative Hub merupakan kegiatan

rekan kerja Jakarta Creative Hub umumnya pelaku pada

bidang industri kreatif yang mengadakan kelas seperti

kerajinan tangan, menjahit, melukis dan lainnya.

2.2.2.3 Fasilitas Jakarta Creative Hub

1. Area masuk

Jakarta Creative Hub berada di lantai 1 gedung, akses naik

ada elevator maka saat keluar dari elevator Jakarta

Creative Hub berada di sebelah kanan dari elevator

sedangkan jika menggunakan tangga maka ada di sebelah

kiri dari tangga.

2. Ruang kelas

Ruang kelas di Jakarta Creative Hub terbagi menjadi 3

yaitu, kelas A kapasitas 60 orang, kelas B kapasitas 35

orang dan kelas C kapasitas 35 orang. Ruang kelas ini

biasa digunakan oleh rekan kerja untuk melakukan

kegiatan dan seminar.

3. Makerspace

Makerspace di Jakarta Creative Hub terbagi menjadi 3

yaitu, bidang fashion, digital dan woodworking. Yang

terdapat alat-alat penunjang.

Gambar 2. 5 Makerspace Fashion Jakarta Creative

Hub

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

24

Sumber: (Mazaya N, 2019)

Gambar 2. 6 Makerspace Digital Jakarta Creative Hub

Sumber: (Mazaya N, 2019)

Gambar 2. 7 Makerspace Digital Jakarta Creative Hub

Sumber: (Mazaya N, 2019)

Gambar 2. 8 Makerspace Woodworking Jakarta Creative

Hub

Sumber: (Mazaya N, 2019)

4. Co-office

Terdapat 12 ruang co-office yang masing-masing memiliki

luas 12 m2. Co-office ini ditujukan untuk pengusaha-

pengusaha pada industri kreatif yang baru memulai

usahanya.

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

25

Gambar 2. 9 Area Co-office Jakarta Creative Hub

Sumber: (Mazaya N, 2019)

Gambar 2. 10 Ruang Co-office Jakarta Creative Hub

Sumber: (Mazaya N, 2019)

5. Meeting Room

Meeting Room di Jakarta Creative Hub diperuntukan

untuk staff internal dan rapat pertemuan dinas. Dengan 1

meja rapat dan 8 kursi.

6. Area Publik

Jakarta Creative Hub memiliki ruang publik yang dapat

digunakan oleh warga DKI Jakarta, hanya dengan

mendaftarkan diri dengan identitas khusus DKI Jakarta.

Ruang publik ini dapat digunakan setiap saat dan dapat

disewakan untuk acara tertentu.

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

26

Gambar 2. 11 Mini Theatre Jakarta Creative Hub

Sumber: (Mazaya N, 2019)

Gambar 2. 12 Kafe Jakarta Creative Hub

Sumber: (Mazaya N, 2019)

2.2.2.4 Elemen Interior Jakarta Creative Hub

Interior pada Jakarta Creative Hub memiliki konsep desain

industrial.

1. Lantai

Lantai pada hampir seluruh ruangan Jakarta Creative Hub

kecuali area kafe merupakan lantai semen yang tidak

dipoles. Hal ini karena banyaknya kegiatan dan barang

atau alat-alat berat. Sedangkan, kafe memiliki kenaikan

tinggi lantai dan menggunakan lantai tegel.

2. Dinding

Dinding yang menempel pada bangunan gedung

merupakan dinding bata, selain itu partisi pemisah ruang

menggunakan gypsum board dan dicat dominasi putih

serta abu-abu. Pada beberapa dinding pada ruangan dihiasi

dengan mural.

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

27

3. Plafon

Plafon pada seluruh ruangan Jakarta Creative Hub adalah

open ceiling.

4. Pencahayaan

Pencahayaan pada beberapa ruang yang memiliki jendela

mendapatkan cahaya matahari dan pencahayaan buatan.

Sedangkan, di ruangan lain yang tidak memiliki jendela

hanya memanfaatkan pencahayaan buatan yaitu lampu

downlight.

5. Penghawaan

Penghawaan pada seluruh ruang Jakarta Creative Hub

menggunakan AC central yang berasal dari gedung Graha

Niaga Thamrin.

2.2.3 Rimba Baca

Berlokasi pada lingkungan perumahan di Jalan RSPP No. 21

Cilandak, Jakarta Selatan.

2.2.3.1 Profil Rimba Baca

Rimba Baca adalah perpustakaan kecil yang menyediakan

koleksi buku lokal dan internasional untuk menumbuhkan

minat baca pada anak. Tumbuh bersama buku bacaan anak-

anak yang baik menjadi inspirasi pemilik perpustakaan

membangun Rimba Baca.

2.2.3.2 Kegiatan Rimba Baca

Kegiatan utama pada Rimba Baca adalah membaca buku.

Selain itu, Rimba Baca juga mengadakan kegiatan setiap

minggunya atau yang dijadwalkan, seperti story telling,

mewarnai, membuat prakarya dan lainnya.

Secara berkala Rimba Baca juga mengadakan acara-acara

seperti lomba mewarnai, menghias cupcake, belajar memasak

dan lainnya.

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

28

2.2.3.3 Fasilitas Rimba Baca

1. Area Masuk

Rimba Baca berada di sebuah bangunan rumah, pintu

masuk terdapat di lantai 1 dan langsung terlihat dari area

parkir. Saat memasuki Rimba Baca akan ditemukan area

reception.

2. Perpustakaan Anak

Ruang perpustakaan anak Rimba Baca berada di lantai 1.

Buku-buku yang ada di perpustakaan anak ini berbagai

jenis, mulai dari buku bacaaan untuk anak usia 0-8 tahun.

3. Perpustakaan Remaja dan Dewasa

Rimba Baca juga menyediakan ruang perpustakaan untuk

remaja dan dewasa, pada area ini Rimba Baca

menyediakan berbagai bacaan seperti novel, komik,

ensiklopedia, biografi, buku dekorasi rumah, buku

memasak, buku kerajinan tangan dan lainnya.

4. Art Room

Art Room yang ada di Rimba Baca digunakan untuk

kegiatan-kegiatan selain membaca yang diadakan oleh

Rimba Baca dan kegiatan luar yang ingin menggunakan

ruang ini. Ruang ini beara pada bagian garasi yang

dijadikan ruang tertutup.

Gambar 2. 13 Art Room Rimba Baca

Sumber: (Mazaya N, 2019)

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

29

5. Musholla dan Ruang Menyusui

Rimba Baca juga menyediakan ruang musholla dan ruang

menyusui untuk Ibu dan anak yang membutuhkannya

selama berada di Rimba Baca.

2.2.3.4 Elemen Interior Rimba Baca

1. Lantai

Lantai pada area baca perpustakaan menggunakan parket,

sedangkan pada ruang area masuk, Art Room, musholla

dan ruang menyusui menggunakan lantai keramik.

2. Dinding

Dinding pada Rimba Baca merupakan dinding bata yang

dicat dengan warna-warna cerah pada area perpustakaan

dan dihiasi dengan ornament-ornamen dekorasi pada

beberapa sisi dindingnya.

3. Plafon

Plafon pada seluruh ruangan Rimba Baca adalah closed

ceiling yang menggunakan material gypsum board. Pada

beberapa bagian terdapat up ceiling.

4. Pencahayaan

Pencahayaan pada area perpustakaan mendapat cahaya

matahari karena sebagian besar area perpustakaan

memiliki jendela, selain itu juga terdapat pencahayaan

buatan yaitu lampu downlight untuk membantu

pencahayaan agar lebih terang dan juga untuk ruang-ruang

lain yang tertutup.

5. Penghawaan

Penghawaan pada seluruh ruang Rimba Baca

menggunakan AC split yang terbagi dimasing-masing

ruangan.

Page 26: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

30

2.3 Tinjauan Khusus Literatur

Untuk kebutuhan data agar dapat memperluas wawasan dan

menguatkan desain perancangan Pusat Kreatif Anak, maka dilakukan survei

literatur tiga pusat kreatif anak yang berada di luar Indonesia.

Tabel 2. 3 Hasil Analisa Literatur

Sumber: (Mazaya N, 2020)

2.3.1 Child Creativity Lab, Santa Ana, California

Gambar 2. 14 Logo Child Creativity Lab

Sumber: (Child Creativity Lab, 2019)

Berlokasi di 1815 E. Wilshire Avenue, Suite #906, Santa Ana,

CA 92705, United States. Child Creativity Lab ini membuat dampak

yang diperlukan dalam dunia pendidikan, mempromosikan prinsip-

prinsip yang harus dimiliki oleh setiap anak dari latar belakang apa

pun.

Dengan menyatukan kreativitas, STEAM, Design Thinking dan

daur ulang, Child Creativity Lab menginspirasi siswa untuk belajar

keterampilan penting yang diperlukan untuk bersaing dan memimpin

generasi kerja abad ke-21 dan meningkatkan potensi mereka untuk

Page 27: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

31

pengembangan pribadi dan kontribusi wirausaha kepada masyarakat

(Child Creativity Lab, 2019).

Sebuah organisasi yang tidak mencari keuntungan dan memiliki

sponsor. Memiliki program yang di desain untuk anak kelas TK

hingga kelas 12 berbasis STEM atau STEAM langsung dan dengan

pusat sumber materi hasil daur ulang yang dapat digunakan peserta,

anak-anak dan keluarga dan komunitas seniman (Great Non-profits,

2019).

Gambar 2. 15 Interior Child Creativity Lab

Sumber: (Child Creativity Lab, 2019)

Gambar 2. 16 Interior Child Creativity Lab

Sumber: (Child Creativity Lab, 2019)

2.3.2 Club Coco Nut, Singapore

Gambar 2. 17 Logo Club Coco Nut

Sumber: (Tanglin Mall, 2019)

Berlokasi di 163 Tanglin Rd #03-21 Tanglin Mall, Singapore

247933. Merupakan ruang keluarga tempat orangtua dapat menghibur

anak-anak mereka, menjadi produktif dan bertemu orang-orang yang

berpikiran sama.

Page 28: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

32

Sebuah ruang edutainment multi-disiplin untuk anak-anak

berusia 6 bulan (yang didampingi orangtua) hingga 12 tahun.

Memiliki program kegiatan eksplorasi seni, lokakarya sensorik,

berbagai jenis olahraga (seperti karate dan yoga), Mandarin, ruang

bermain, pesta dansa, pesta ulang tahun dan lainnya.

Gambar 2. 18 Interior Club Coco Nut

Sumber: (Club Coco Nut, 2019)

Gambar 2. 19 Interior Club Coco Nut

Sumber: (Club Coco Nut, 2019)

2.3.3 Creativity Lab, New Jersey, United States

Gambar 2. 20 Logo Creativity Lab

Sumber: (Creativity Lab, 2019)

Berlokasi di 809 Main Street, Belmar, NJ, 07719, United States.

Creativity Lab merupakan ruang pendekatan dengan kelas yang

Page 29: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

33

inovatif, menyenangkan dan menarik. Dengan kegiatan lokakarya dan

pesta ulang tahun untuk anak di atas 3 tahun.

Memiliki program membuat robot, kerajinan atau pengerjaan

kayu. Kelas-kelas pada Creativity Lab menekankan ekspresi kreatif

sambil menggunakan alat nyata untuk mengajar anak-anak tentang

sirkuit, pengkodean dan kerja kayu.

Gambar 2. 21 Interior Creativity Lab

Sumber: (Creativity Lab, 2019)

Gambar 2. 22 Interior Creativity Lab

(Sumber: (Creativity Lab, 2019)

Page 30: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.id · diskusi dan kegiatan intensif pada subjek atau proyek tertentu. 2. Pameran Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan

34