8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Dari segi etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Systema” yang dalam bahasa inggris dikenal dengan “System” dan mempunyai suatu pengertian yaitu suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan secara teratur. Beberapa ahli berpendapat mengenai sistem diantaranya adalah: 1. Sistem menurut Tohari, diacu dalam Harta, dan Kusworo (2016) adalah kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terkait, saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. 2. Menurut Jogiyanto, diacu dalam Susanti (2016) sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur yang lebih menekankan urutan-urutan operasi. Suatu prosedur adalah suatu urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa ( who) yang mengerjakan, kapan ( when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau elemen-elemen yang erat hubungannya antara satu dengan yang lainnya dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
46
Embed
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Sistem
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Pengertian Sistem
Dari segi etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani
yaitu “Systema” yang dalam bahasa inggris dikenal dengan “System” dan
mempunyai suatu pengertian yaitu suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau
elemen-elemen yang saling berhubungan secara teratur.
Beberapa ahli berpendapat mengenai sistem diantaranya adalah:
1. Sistem menurut Tohari, diacu dalam Harta, dan Kusworo (2016) adalah
kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terkait,
saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai
tujuan.
2. Menurut Jogiyanto, diacu dalam Susanti (2016) sistem yang merupakan
jaringan kerja dari prosedur yang lebih menekankan urutan-urutan operasi.
Suatu prosedur adalah suatu urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan
instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who)
yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how)
mengerjakannya. “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Berdasarkan dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem
adalah sekelompok unsur atau elemen-elemen yang erat hubungannya antara satu
dengan yang lainnya dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
9
2.1.1.1 Karakteristik Sistem
Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses dan output. Hal ini
merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem
dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah
sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa
hal tersebut bisa dikatakan sebagai sesuatu sistem. Adapun karakteristik yang
dimaksud adalah sebagai berikut: (Rifani, 2015)
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen ynag saling berinteraksi, artinya
saling berkerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem
tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat
dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih
besar atau sering disebut “supra sistem”.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem
dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
10
bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar
tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan
harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup
sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut
penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran
dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui
penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritasi sistem
yang membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat
berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh,
di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input
yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal
input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem
informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat
digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain
yang menjadi input bagi subsistem lain.
11
7. Pengolah Sistem (Proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan
mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem
tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran
atau tujuan yang telah direncanakan.
Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem Sumber: Rifani, 2015
Sub
Sistem
Sub
Sistem
Sub
Sistem
Sub
Sistem
Input Proses
s
Ouput
Boundary
Boundary
Interface
Lingkaran Luar
12
2.1.1.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Rifani (2015), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara
satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang
berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu
sistem dapat diklasifikasikan dari bebrapa sudut pandang, seperti contoh sistem
yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministik, dan
sistem yang bersifat terbuka dan tertutup.
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu suatu sistem yang berupa
pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan, sedangkan Sistem
fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem
produksi, sistem penjualan, dan sistem administrasi personalian, dan lain
sebagainya.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalaui proses alam, tidak dibuat
oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan
pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang
melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan Human
Machine System. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya,
karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut
sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah
13
lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang
dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
2.1.2 Informasi
Informasi menurut Jogiyanto adalah data yang telah dibentuk menjadi
sesuatu yang memiliki artidan berguna bagi manusia. Informasi menurut
Ladjamudin diacu dalam Hermawan, dkk. (2015) adalah data yang telah diolah
menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk
mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang.
Sedangkan menurut Abdul diacu dalam Hermawan, dkk. (2015), informasi
merupakan data yang telah proses sedemikian rupa sehingga meningkatkan
pengetahuan orang yang menggunakan data tersebut.
Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
diinterpretasikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.
14
2.1.2.1 Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau
ditentukan oleh tiga hal, yaitu relevan (relevancy), akurat (accuracy), dan tepat
waktu (timeliness) (Susanti, 2016).
1. Relevan (Relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus
memberikan manfaat bagi pemakainya. Kadar relevancy informasi antara
orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan
masing-masing pengguna informasi tersebut.
2. Ketepatan Waktu (Timeliness), usia informasi menyatakan lama waktu sejak
informasi dihasilkan hingga saat sekarang.
3. Akurat (Accurate), derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan
keandalan reliabilitas informasi. Informasi benar-benar bebas kesalahan
dikatakan sangat akurat. Penyebab ketidakakuratan adalah bias dan kesalahan
acak. Bias diakibatkan oleh kesalahan ketika data diukur, dihimpun, diproses,
atau disajikan. Kesalahan entri data atau kealpaan dalam mencatat transaksi
merupakan penyebab ketidakakuratan informasi yang dihasilkan. Kesalahan
acak disebabkan gangguan yang biasa disebut derau (noise). Kesalahan
seperti ini biasa terjadi dalam proses komunikasi dan berlangsung secara
acak.
Berbagai sumber kesalahan ketidakakuratan informasi sebagai berikut:
a. Metode pengukuran dan pengumpulan data yang salah.
b. Tidak mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
c. Data hilang atau tidak terolah.
d. Kesalahan mencatat atau mengoreksi data.
15
e. Berkas sejarah induk salah (atau keliru memilih berkas sejarah).
f. Kesalahan dalam prosedur pengolah (disebabkan kesalahan program
komputer).
g. Kesalahan yang disengaja.
Akurat dapat ditingkatkan melalui ketelitian yang lebih tinggi dalam
mengumpulkan data memproses data. Proses umpan balik, dengan cara mengirimkan
informasi ke pemakai dan meminta tanggapan terhadap informasi tersebut.
2.1.2.2 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang
diperoleh lebih berharga dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.
Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam
suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga
tidak mungkin atau sulit untuk menghubungkan antara informasi tentang suatu
masalah dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi
digunakan tidak hanya oleh satu pihak saja di dalam perusahaan. (Jogiyanto,
2010:11)
Informasi bernilai sempurna apabila pengambil keputusan dapat
mengambil keputusan secara optimal dalam setiap hal, dan bukan keputusan yang
rata-rata akan menjadi optimal dan untuk menghindari kejadian-kejadian yang
akan mendatangkan kerugian. Namun demikian informasi yang sempurna
mungkin memang tidak ada. Dalam hal-hal demikian, perkiraan-perkiraan hasil
sebelumnya mungkin dipengaruhi oleh informasi tambahan, meskipun informasi
tersebut tidak memberikan kepastian. Informasi yang tidak sempurna
16
sesungguhnya merupakan informasi dari uji petik (sampling). Informasi ini tidak
sempurna karena lebih banyak mengandung perkiraan dan bukan suatu hal yang
pasti.
2.1.3 Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis adalah sistem yang berbasiskan komputer
yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi
geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis
objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik
yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan
sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani
data yang bereferensi geografi: masukan, manajemen data (penyimpanan dan
pemanggilan data), analisis dan manipulasi data, keluaran (Maharani, at all.,
2017).
Feature yang dimaksud adalah kenampakan obyek dalam peta yang
berbentuk titik, garis, atau poligon. Informasi ini disimpan sebagai atribut atau
karakteristik dari feature yang disajikan secara grafis (Team RePPMIT
Bakosurtanal, 1991). Sehingga aplikasi Sistem Informasi Geografis dapat
menjawab beberapa pertanyaan seperti lokasi, kondisi, trend, pola dan
pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan Sistem Informasi Geografis
dari sistem informasi lainnya. (Bhirowo, A, 2013 diacu dalam Hege, dkk., 2014).
Secara umum, Sistem Informasi Geografis bekerja berdasarkan integrasi
komponen, yaitu: Hardware, Software, Data, Manusia, dan Metode. Kelima
komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
17
1. Hardware
Sistem Informasi Geografis memerlukan spesifikasi komponen hardware
yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi
lainnya. Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam
SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses
analisanya membutuhkan memory yang besar dan processor yang cepat.
Beberapa Hardware yang sering digunakan dalam Sistem Informasi
Geografis adalah: Personal Computer (PC), Mouse, Digitizer, Printer,
Plotter, dan Scanner.
2. Software
Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu
melakukan penyimpanan data, analisis, dan menampilkan informasi
geografis. Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen
software SIG adalah Tools untuk melakukan input dan transformasi data
geografis.
3. Data
Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara
fundamental, SIG bekerja dengan dua tipe model data geografis, yaitu model
data vector dan model data raster. Dalam model data vector, informasi posisi
point, garis, dan polygon disimpan dalam bentuk koordinat x,y. Bentuk garis,
seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan daru koordinat-
koordinat point. Bentuk polygon, seperti daerah penjualan disimpan sebagai
pengulangan koordinat yang tertutup. Data raster terdiri dari sekumpulan
grid atau sel seperti peta hasil scanning maupun gambar atau image. Masing-
18
masing grid memiliki nilai tertenti yang bergantung pada bagaimana image
tersebut digambarkan.
4. Manusia
Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena
tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik.
Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga
menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.
5. Metode
SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan
aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda
untuk setiap permasalahan.
Gambar 2.2 Komponen GIS Sumber: https://www.slideshare.net/arisutantojogja/
2.1.4 Peta
2.1.4.1 Pengertian Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan
datar, dan diperkecil dengan skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai
19
penjelas. Beberapa ahli mendefinisikan peta dengan berbagai pengertian, namun
pada dasarnya peta mempunyai arti yang sama.
Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak
ditemukan pada peta misalnya adalah:
1. Judul
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas
tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin
diletakkan di kanan atas.
2. Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk
memahami peta.
3. Orientasi/tanda arah
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta.
Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat
dapat sebagai petunjuk arah.
4. Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di
lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah
legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Skala angka. Misalnya 1 : 2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam
peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.
b. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki
panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili