BAB II POKOK-POKOK PEMECAHAN PERSOALAN 9. Kondisi Saat Ini Kondisi saat ini berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki oleh Subbag Humas Bag Ops Polres Merangin antara lain : a. Data personil (kekuatan/strength) selaku pengemban PPID di Polres Merangin secara keseluruhan saat ini berjumlah 11 (sebelas) personil. Mengacu Kep/ 366/VI/2010 tanggal 14 Juni 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polres), maka ditambahkan jabatan Kasubbag Humas pada Bag Ops Polres selaku PPID pada tingkat Polres. Hal ini sebagai langkah positif terkait pengembangan kemampuan di bidang kehumasan sampai dengan jajaran polres dan polsek. NO KESATUAN PEJABAT JUMLAH KET 1 POLRES KASUBBAG HUMAS & BA HUMAS 2 PERS ADA 2 POLSEK BANGKO BA PID 1 PERS ADA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
POKOK-POKOK PEMECAHAN PERSOALAN
9. Kondisi Saat Ini
Kondisi saat ini berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki
oleh Subbag Humas Bag Ops Polres Merangin antara lain :
a. Data personil (kekuatan/strength) selaku pengemban PPID di
Polres Merangin secara keseluruhan saat ini berjumlah
11 (sebelas) personil. Mengacu Kep/ 366/VI/2010 tanggal
14 Juni 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian
Negara Republik Indonesia (Polres), maka ditambahkan jabatan
Kasubbag Humas pada Bag Ops Polres selaku PPID pada
tingkat Polres. Hal ini sebagai langkah positif terkait
pengembangan kemampuan di bidang kehumasan sampai
dengan jajaran polres dan polsek.
NO KESATUAN PEJABAT JUMLAH KET
1 POLRES KASUBBAG HUMAS & BA HUMAS
2 PERS ADA
2 POLSEK BANGKO BA PID 1 PERS ADA3 POLSEK
PAMENANGBA PID 1 PERS ADA
4 POLSEK TABIR BA PID 1 PERS ADA5 POLSEK TABIR
ULUBA PID 1 PERS ADA
6 POLSEK TABIR SELATAN
BA PID 1 PERS ADA
7 POLSEK SUNGAI MANAU
BA PID 1 PERS ADA
8 POLSEK MUARA SIAU
BA PID 1 PERS ADA
9 POLSEK LEMBAH MASURAI
BA PID 1 PERS ADA
10 POLSEK JANGKAT BA PID 1 PERS ADA
JUMLAH 11 PERS
Sumber data Bag Sumda tahun 2010
b. Data personil terkait kemampuan yang dimiliki yang berkenaan
dengan kemampuan kehumasan sehingga masuk dalam kriteria
bagian dari faktor kelemahan (Weakness) Polres Merangin antara
lain sebagai berikut :
NO KESATUAN PEJABAT JUMLA
H
KET
1 POLRES KASUBBAG HUMAS & BA HUMAS
2 PERS BELUM DIMILIKINYA KEMAMPUAN
2 POLSEK BANGKO
BA PID 1 PERS -SDA-
3 POLSEK PAMENANG
BA PID 1 PERS -SDA-
4 POLSEK TABIR BA PID 1 PERS -SDA-5 POLSEK TABIR
ULUBA PID 1 PERS -SDA-
6 POLSEK TABIR SELATAN
BA PID 1 PERS -SDA-
7 POLSEK SUNGAI MANAU
BA PID 1 PERS -SDA-
8 POLSEK MUARA SIAU
BA PID 1 PERS -SDA-
9 POLSEK LEMBAH MASURAI
BA PID 1 PERS -SDA-
10 POLSEK JANGKAT
BA PID 1 PERS -SDA-
JUMLAH 11 PERS
Sumber data Bag Sumda tahun 2010
Beberapa data/catatan terkait kelemahan personil pengemban
kehumasan
1) Kondisi personel bagian humas/PPID baik secara
kualitas maupun kuantitas masih jauh dari apa yang
diharapkan (sangat terbatas dalam hal kemampuan
terkait kemampuan di bidang kehumasan).
20
2) Keterbasan sumber daya manusia yang memiliki dasar-
dasar pengetahunan kehumasan, belum dimilikinya
kameraman/reporter tingkat Polres, sehingga tidak dapat
mengimbangi dalam pengambilan gambar untuk bahan
pemberitaan.
3) PPID (Pejabat Pengelola Informasi Dokumentasi) yang
ditugaskan untuk menjembatani komunikasi antara
fungsi Polri bukan merupakan orang yang memliki akses
pada sumber informasi maupun orang yang faham akan
tugas kehumasan sehingga tidak dapat berperan
sebagai kontributor data internal Polri (Polres/Polsek))
untuk keperluan pemberitaan, hal tertera dan diatur
dalam Perkap Nomor 16 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Pelayanan Informasi Publik dilingkungan Polri.
4) Pemahaman tentang fungsi kehumasan di jajaran
organisasi Polres/Polsek masih sangat minim, sehingga
perannya belum dimanfaatkan secara maksimal oleh
seluruh anggota.
5) Kegiatan kehumasan tidak terlepas dari pembangunan
IT (Information Technology) yang semakin pesat,
sedangkan personel Polres/polsek yang ditugaskan
dibidang kehumasan sangat awam di bidang IT tersebut
dan bahkan tidak dapat mengikuti perkembangannya.
21
6) Adanya kecepatan dan kecanggihan berbagai media
dalam menginformasikan berbagai hal yang tidak terikuti
oleh personel Subbag humas, dan bahkan cenderung
tertinggal sehingga berbagai informasi penting tidak
tercover dan bahkan tidak termonitor oleh personel
humas yang ada sekarang ini.
7) Kondisi alut/alsus kehumasan yang ada saat ini sangat
terbatas dan bahkan ketinggalan bila dibandingkan
dengan perkembangan teknologi informasi yang ada.
Selain itu tidak tersedianya Web Site sebagai pendukung
kelancaran sumber informasi maupun penyebarluasan
informasi sehingga sering mengalami hambatan dan
bahkan tertinggal.
10. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi (Intern dan Ekstern)
a. Faktor Intern
Faktor intern yang mempengaruhi kemampuan humas meliputi :
1). Kekuatan (strength)
a). Organisasi Polri yang tersebar sampai dengan
tingkat Polsek dapat dimanfaatkan secara
maksimal sebagai basis komunikasi antara Polri
dan masyarakat, melalui pers.
b). Adanya kebijakan pimpinan untuk memaksimalkan
peran Humas Polres sebagai juru bicara Polres
22
atau penjuru dalam membangun opini publik yang
positif terhadap kinerja Polri.
c). Adanya atensi pimpinan dalam meningkatkan
ketrampilan personel melalui pelatihan selaku
cameramen/fotografer dengan mendatangkan ahli
juru foto dari studio foto di kota Bangko
(Merangin).
2). Kelemahan (Weakness)
a). Kondisi personel bagian humas/PPID baik secara
kualitas maupun kuantitas masih jauh dari apa
yang diharapkan (sangat terbatas).
b). Keterbasan sumber daya manusia yang memiliki
dasar-dasar pengetahunan kehumasan dan
cameraman/reporter sehingga tidak dapat
mengimbangi dalam penghambilan gambar untuk
bahan siaran.
c). Kasubbag Humas selaku PPID (Pejabat
Pengelola Informasi Dokumentasi) yang
ditugaskan untuk menjembatani komunikasi
antara fungsi Polri bukan merupakan orang yang
memliki akses pada sumber informasi maupun
orang yang faham akan tugas kehumasan
sehingga tidak dapat berperan sebagai kontributor
data internal Polri untuk keperluan pemberitaan.
23
4) Pemahaman tentang fungsi humas di jajaran satker
Polres masih sangat minim, sehingga perannya belum
dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh anggota.
5) Kegiatan kehumasan tidak terlepas dari pembangunan
IT (Information Technology) yang semakin pesat,
sedangkan personel Polres yang ditugaskan pada
Subbaghumas Polres sangat awam di bidang IT tersebut
dan bahkan tidak dapat mengikuti perkembangannya.
6) Adanya kecepatan dan kecanggihan berbagai media
dalam menginformasikan berbagai hal yang tidak terikuti
oleh personel subbag humas Polres, dan bahkan
cenderung tertinggal sehingga berbagai informasi
penting tidak tercover dan bahkan tidak termonitor oleh
personel humas yang ada sekarang ini.
7) Kondisi alut/alsus kehumasan yang ada saat ini sangat
terbatas dan bahkan ketinggalan bila dibandingkan
dengan perkembangan teknologi informasi yang ada.
Selain itu tidak tersedianya Web Site sebagai pendukung
kelancaran sumber informasi maupun penyebarluasan
informasi sehingga sering mengalami hambatan dan
bahkan tertinggal.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern meliputi :
24
1) Peluang (Opportunity)
a). Kebutuhan Pers akan berita dari Polres/ Polsek.
Berita-berita tentang kriminalitas, seks, dan
perang (sex, crime and war) merupakan daya tarik
tersendiri bagi pembaca atau pemirsa. (Menurut
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, 1991).
b). Program hubungan pers yang diperlukan sudah
dilaksanakan dan sudah cukup memenuhi
kebutuhan kegiatan kehumasan.
c). Telah terjalinnya hubungan personal antara
anggota PPID Polres dengan para wartawan/pers.
2). Kendala
Faktor-faktor Eksternal yang Menghambat meliputi :
a). Berbagai kegiatan kemasyarakatan dan
perkembangan situasi sangat cepat, sehingga di
tuntut peranan personel kehumasan Polres untuk
mampu meliput dan mendokumentasikan
khususnya yang terkait dengan pembinaan
keamanan dan ketertiban masyarakat.
b). Adanya prinsip media yang menginginkan
kecepatan dalam penyampaian informasi tanpa
25
memperhatikan akuratisasi info yang akan
disampaikan.
c). Adanya perbedaan kepentingan antara Polri dan
pers sehingga terjadi perbedaan visi dalam
menilai berita. Berbagai info yang memojokkan
Polri dianggap sebagai the bad news bagi polri,
namun sebaliknya merupakan the best news bagi
pers. Bagi pers Bad news is good news.
d). Era globalisasi informasi menyebabkan berbagai
media dalam maupun luar negeri bebas
melaksanakan aktivitas tanpa kontrol dan bahkan
berbagai kejadian tersebar dengan cepat, tanpa
jarak, dalam waktu serentak dapat tercover
keseluruh dunia. (Borderless Information).
e). Adanya kecendrungan trial by the press, sehingga
mengabaikan prinsip praduga tak bersalah.
11. Kondisi Yang Diharapkan
a. Kemampuan Menjalin dan Mengorganisir para Wartawan/Pers.
Dalam era globalisasi informasi, Polri sebagai salah satu
lembaga, tidak hanya cukup bekerja untuk membangun
profesionalisme kinerja para anggota diseluruh jajarannya, Polri
26
juga dituntut untuk mengkomunikasikan apa yang telah
dilakukan kepada masyarakatnya sebagai pihak yang akan
dilindungi, diayomi dan dilayaninya, maupun berbagai pihak
yang berkepentingan (Stakeholder). Subbag Humas Bag Ops
Polres Merangin adalah merupakan perantara antara organisasi
Polri dengan masyarakat melalui media pers, maka seorang
pejabat humas Polres haruslah menjadi komunikator yang
efektif, mampu berfungsi menjadi jembatan penghubung
dengan masyarakatnya dengan memanfaatkan informasi timbal
balik, sehingga tercapai pengertian bersama (Mutual
Understanding). Seorang humas harus mampu menjadi juru
bicara lembaga atau organisasi, dan pada saat yang sama ia
juga harus bisa membantu pers memahami kebijakan maupun
kegiatan yang dilakukan oleh lembaga.
Inti dari hubungan pers adalah “Memberi dan Melayani”.
Dalam hal ini Subbag Humas Bag Ops Polres harus dapat
memberikan informasi serta melayani kebutuhan pers akan
informasi yang layak untuk dijadikan sebagai bahan berita.
Sebab hubungan pers dilakukan sebagai upaya untuk
mencapai publikasi atau penyiaran yang optimal atas suatu
pesan atau informasi dari bagian Humas Polres dalam rangka
menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak
tentang prestasi dan kinerja polri, sehingga bila bagian humas
27
mengetahui cara kerja media massa, informasi yang
disampaikan, Subbaghumas Polres akan menjadi layak berita.
Untuk membina hubungan pers, maka kegiatan-kegiatan yang
perlu dilaksanakan oleh Subbag Humas Polres adalah :
1) Konferensi Pers, Temu Pers dan Jumpa Pers yaitu
diberikan secara simultan berbarengan oleh seorang
pejabat humas Polres, dalam hal ini adalah Kasubbag
humas Bag Ops Polres Merangin kepada sekelompok
wartawan, bahkan bisa ratusan wartawan sekaligus.
Adapun syarat utama dari konferensi pers adalah berita
yang disampaikan kepada wartawan itu sangat penting.
Sebuah konferensi pers akan kehilangan fungsinya bila
berita yang disampaikan kurang penting, apalagi jika
beritanya telah diliput oleh televisi dan radio.
2) Press Briefing yang diselenggarakan secara reguler oleh
pejabat humas. Dalam kegiatan ini disampaikan
informasi-informasi mengenai kegiatan yang baru terjadi
kepada pers, juga diadakan tanggapan atau pertanyaan
bila wartawan belum puas dan menginginkan keterangan
lebih rinci.
3) Press Tour diselenggarakan oleh Subbag Humas Bag
Ops Polres paling sedikit sekali dalam satu tahun, untuk
mengunjungi daerah tertentu dan pers diajak untuk
28
menikmati objek wisata yang menarik, ke wilayah-
wilayah (Polda atau Polres) yang dapat memberikan
kontribusi terhadap pemberitaan.
4) Special Event yaitu peristiwa khusus sebagai suatu
kegiatan PR yang penting dan memuaskan banyak
orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan, mampu
meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera publik
seperti peresmian Mako Polsek yang terletak di wilayah
hukum Polres oleh Kapolda Jambi, Hut Bhayangkara,
dan kegiatan HUT lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut
biasanya akan mengundang pers untuk meliputnya.
5) Press Luncheon yaitu pejabat PR mengadakan jamuan
makan siang bagi para wakil media massa/wartawan,
sehingga pada kesempatan ini pihak pers bisa bertemu