9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010:4), analisis sistem adalah proses untuk mengetahui dan menspesifikasikan dengan terperinci mengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh sistem. Pendekatan analisa sistem untuk memecahkan masalah : • Mencari dan memahami masalah • Berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan biaya yang tepat • Mendefinisikan persyaratan untuk menyelesaikan masalah • Mengembangkan solusi yang menjadi alternatif • Memilih solusi yang terbaik dan membuat rekomendasi • Mendefinisikan rincian dari solusi yang terpilih • Mengimplementasikan solusi • Melakukan evaluasi dan pengawasan untuk meyakinkan hasil sesuai dengan yang ingin dicapai. Menurut O’Brien dan Marakas (2010:414) analisis sistem adalah suatu teknik yang terperinci dari kegiatan, sumber daya, dan produk dari satu atau lebih sistem informasi yang digunakan saat ini. Berdasarkan pengertian mengenai analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis adalah aktifitas yang memuat sejumlah kegiatan bagaimana suatu sistem harus bertindak, bekerja, dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
39
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Umum mengenai apa yang harus ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00049-SI Bab2001.pdfmengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Pengertian Analisis
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010:4), analisis sistem adalah
proses untuk mengetahui dan menspesifikasikan dengan terperinci
mengenai apa yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh sistem.
Pendekatan analisa sistem untuk memecahkan masalah :
• Mencari dan memahami masalah
• Berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan biaya yang tepat
• Mendefinisikan persyaratan untuk menyelesaikan masalah
• Mengembangkan solusi yang menjadi alternatif
• Memilih solusi yang terbaik dan membuat rekomendasi
• Mendefinisikan rincian dari solusi yang terpilih
• Mengimplementasikan solusi
• Melakukan evaluasi dan pengawasan untuk meyakinkan hasil sesuai
dengan yang ingin dicapai.
Menurut O’Brien dan Marakas (2010:414) analisis sistem adalah
suatu teknik yang terperinci dari kegiatan, sumber daya, dan produk dari
satu atau lebih sistem informasi yang digunakan saat ini.
Berdasarkan pengertian mengenai analisis diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa analisis adalah aktifitas yang memuat sejumlah
kegiatan bagaimana suatu sistem harus bertindak, bekerja, dan berinteraksi
untuk mencapai tujuan tertentu
10
2.1.2 Pengertian Perancangan
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010:4), perancangan sistem
adalah proses menentukan secara detail bagaimana komponen-komponen
sistem informasi secara fisik dapat diimplementasikan dan memenuhi
persyaratan pengguna sistem.
Menurut O’Brien dan Marakas (2010:416) perancangan sistem
adalah proses merancang logical model dari sistem yang ada dan
dimodifikasi sampai merepresentasikan blueprint dan apa yang dapat
dilakukan oleh sistem baru. Selama perancangan desain, proses ini
berfokus pada cara bagaimana sistem memenuhi kebutuhan dengan
menghubungkan keberadaan hardware, software, networking, data
storage, security, dan hal lainnya yang akan diperhitungkan.
Berdasarkan pengertian mengenai perancangan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah proses kegiatan desain
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna untuk kebutuhan pemakai
sistem agar mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.
2.1.3 Pengertian dan Tahapan Prototype
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010:42), prototype adalah model
kerja awal dari sistem yang lebih besar. Sedangkan menurut Cegielski,
Prince, Rainer (2013:327) prototype adalah model kerja berskala kecil dari
keseluruhan sistem atau model yang hanya berisi komponen-komponen
dari sistem baru yang paling menarik bagi pengguna.
Dapat disimpulkan bahwa prototype adalah suatu versi sistem yang
disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang memberikan suatu
gambaran tentang sistem yang akan dibangun dan dapat berfungsi jika telah
disusun dalam bentuk yang sempurna.
Proses dalam memproduksi suatu prototype disebut prototyping.
Proses pengembangan prototype akan dikembangkan dan diulang beberapa
kali sehingga menghasilkan prototype yang dianggap sempurna.
Tahapan prototyping adalah :
11
1. Analisis sistem
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan sistem dari pengguna.
Untuk membangun sistem yang sesuai dengan kebutuhan, maka harus
diketahui dan di analisa terlebih dahulu sistem yang sedang berjalan
untuk mengetahui masalah yang sedang terjadi
2. Desain sistem
Pada tahap ini pembuatan prototype dirancang berdasarkan kebutuhan
sistem yang telah didefinisikan sebelumnya dari pengguna
3. Programming dan testing
Prototype dibangun dan di uji coba oleh pengguna. Tahap ini berguna
untuk mengetahui kekurangan dari kebutuhan pengguna, kemudian
dilakukan evaluasi dan pengembangan untuk memperbaiki prototype
yang ada.
Gambar 2.1 Tahapan Prototyping
12
2.1.4 Pengertian Website
Menurut Cegielski, Prince, Rainer (2013:148), website adalah
kumpulan dari semua halaman web dari sebuah perusahaan atau individu
tertentu. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam Internet, dengan
menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan
informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web
yang ditampilkan dalam browser web.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa website adalah
kumpulan dari banyak halaman web yang saling berhubungan dalam
sebuah domain sebagai salah satu media penyampaian semua informasi,
hiburan dan e-commerce di Internet.
2.1.4.1 Pengertian Website Portal
Menurut Cegielski, Prince, Rainer (2013:152), portal adalah
basis web, gateway untuk menyediakan informasi dan
pengetahuan yang relevan dari sistem TI yang berbeda dan
internet menggunakan teknik pencarian dan pengindeksan.
Sedangkan menurut Schneider (2010:157), portal web adalah situs
yang digunakan orang sebagai titik peluncuran untuk masuk web.
2.1.4.2 Kriteria Website yang Baik
Menurut Collis Ta’eed (2007) dalam mendesain website
yang baik pada “Nine Essential Principles for Good Web
Desaign” ada Sembilan prinsip website yang baik. Sembilan
prinsip tersebut adalah:
1. Navigation (Elemen Navigasi). Elemen-elemen visual yang
ada mampu mengarahkan gerak mata sesuai dengan arah
informasi dan komunikasi yang diharapkan.
2. Spacing & White Space (Jarak/jeda, Ruang Kosong). Terdapat
ruang-ruang jeda, ruang kosong sebagai lahan istirahat mata.
13
Hingga mata tidak mengalami kelelahan pada saat mengakses
informasi yang tersedia dalam website.
3. Typography (Tipografi). Website berjenis pusat informasi,
jenis huruf memiliki fungsi yang sangat penting karena
menentukan tingkat kenyamanan pengunjung untuk
mendapatkan informasi yang ada.
4. Precedence (Guiding the Eye). Mengarahkan mata pengguna
melalui urutan langkah-langkah agar mengetahui situs apa
yang mereka kunjungi.
5. Usability (Kegunaan dan Manfaat). Seberapa informatifnya
data yang dimiliki dan seberapa interaktifnya web tersebut
kepada pengunjungnya.
6. Design to Build (Desain). Elemen yang terdapat dalam desain
web seperti Balance, Contrast, Emphasis, Rhythm, Unity.
7. Consistency (Konsistensi). Semua informasi dalam website
konsisten dengan realitas, informasi up-to-date, layanan yang
diinformasikan dalam website sesuai kenyataan.
8. Alignment (Keselarasan). Menyelaraskan dalam membuat
desain website dapat memberikan desain website menjadi
teratur dan mudah dicerna, serta membuatnya lebih halus.
9. Clarity (Ketajaman). Menjadi desain menjadi tajam dan
memastikan kontras yang tinggi sehingga terdapat batas yang
jelas.
2.1.4.3 Bahasa Pemrograman Website
2.1.4.3.1 HTML 5
Menurut Cegielski, Prince and Rainer
(2013:385) HTML5 adalah bahasa dalam halaman
web yang memungkinkan untuk menggunakan
14
gambar, suara, dan video secara langsung ke dalam
dokumen, juga berfungsi untuk tampilan halaman web
yang berbeda yaitu perangkat mobile serta desktop dan
mendukung penyimpanan data offline.
Menurut Grannell, Sumner, dan Synodinos
(2012:6), dasar dari sebagian besar halaman web
adalah Hypertext Markup Language, dikenal dengan
inisial HTML. Dokumen HTML adalah file teks yang
mengandung tag, yang digunakan untuk menandai
elemen HTML.
HTML5 merupakan versi terbaru dari spesifikasi
HTML yang telah ada sejak tahun 1997. Sintaks dari
HTML5 dirancang untuk menjadi lebih sederhana,
lebih fleksibel, mudah untuk dikembangkan, dan
backward-compatible dari HTML4 dan XHTML.
HTML5 memperkenalkan fitur-fitur baru seperti
animasi, offline capabilities, suara, grafis yang
canggih, tipografi, dan lainnya yang menghasilkan
kelas baru dri web standar dan menggantikan
keperluan dari kepemilikan teknologi seperti flash dan
mobile platform.
2.1.4.3.2 CSS 3
Cascading Style Sheet (CSS) diperkenalkan
sebagai cara untuk memisahkan desain dari konten.
CSS telah menjadi cara standar dalam mendefinisikan
lapisan presentasi dari halaman web. CSS3 dibangun
modul per modul berdasarkan spesifikasi dari CSS2.1.
Menurut W3Schools, Cascading Style Sheets
(CSS) adalah style yang mendifinisikan bagaimana
cara menampilkan elemen HTML, style yang
15
ditambahkan ke dalam HTML 4.0 untuk memecahkan
masalah, external style sheets yang dapat menyimpan
banyak pekerjaan, external style sheets yang disimpan
di dalam file CSS.
CSS 3 adalah versi paling terbaru dari CSS yang
sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan
yang lebih lanjut oleh W3C. CSS 3 dapat membuat
sebuah website kaya akan fitur animasi dan efek
teks/objek sehingga tampilan website menjadi lebih
menarik daripada website yang menggunakan CSS
versi sebelumnya. CSS 3 juga membuat website lebih
interaktif dengan pengunjung serta mengurangi ukuran
file sehingga website akan menjadi lebih ringan.
2.1.4.3.3 PHP
PHP adalah bahasa pemrograman script yang
paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai
untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak
tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian
lain.
Menurut Laudon dan Traver (2011:208), PHP
adalah bahasa scripting yang tertanam dalam dokumen
HTML tetapi dieksekusi oleh server menyediakan
eksekusi sisi server dengan kesederhanaan mengubah
HTML.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa
disisipkan pada dokumen HTML dan dijalankan di
server yang dapat membuat web menjadi dinamis
16
sehingga perawatan web menjadi lebih mudah dan
efisien.
2.1.4.3.4 MySQL
My SQL adalah basis data multiuser yang
menggunakan bahasa SQL. SQL adalah singkatan dari
Structured Query Language, merupakan bahasa
standar untuk pengolahan basis data. Menurut
Laudon dan Traver (2011:208), MySQL adalah
database SQL terkemuka yang bersifat open source
untuk bisnis.
2.1.5 Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi manusia dan komputer merupakan displin ilmu yang
berhubungan dengan perancangan, evaluasi dan implementasi sistem
komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia, serta studi fenomena-
fenomena besar yang berhubungan dengannya. Tujuan dari ilmu ini adalah
untuk membangun atau merancang suatu sistem yang aman, efektif, dan
dapat dipakai. Konsep utama dari Interaksi Manusia dan Komputer adalah
bagaimana membuat sistem yang mudah dipelajari, digunakan, dan user
friendly.
2.1.5.1 Eight Golden Rules
Perancangan antarmuka pemakai yang interaktif menurut
Schneiderman dan Plaisant (2010:88) memerlukan aturan –
aturan tertentu yaitu:
1. Perancangan yang dibuat harus selalu konsisten
Beberapa bentuk konsistensi yang ada adalah konsistensi
dalam penggunaan bentuk dan ukuran font, pemberian warna
tulisan dan latar belakang, pembuatan layout, pengunaan
terminologi. Konsistensi memberikan kemudahan bagi
pengguna dalam menggunakan dan menjalankan aplikasi, hal
17
ini membantu mempelajari hal baru lebih cepat dan lebih
memfokuskan kepada suatu tugas karena pengguna tidak
perlu membuang – buang waktu untuk mengingat.
2. Memungkinkan bagi pengguna menggunakan shortcut
Jika frekuensi penggunaan pengguna meningkat maka perlu
dilakukan pengurangan jumlah interaksi dengan
memanfaatkan fasilitas shortcut. Shortcut seperti tombol
khusus, hidden comments, dan fasilitas makro yang disukai
pengguna karena dapat memberikan waktu respon yang
semakin singkat dan waktu tampilan yang semakin cepat.
3. Memberikan umpan balik yang informatif.
Sistem harus menyediakan umpan balik untuk setiap aksi
pemakaian. Isyarat – isyarat seperti suara dan tampilan visual
ditampilkan untuk interaksi pemakai, untuk memberi tahu
bahwa perangkat lunak memberikan respon masukan dari
pemakai.
4. Merancang dialog sampai menghasilkan keadaan akhir.
Serangkaian aksi harus diorganisasikan ke dalam kelompok –
kelompok yang memiliki awalan, pertengahan, dan akhiran.
Umpan balik yang informatif pada penyelesaian dari sebuah
kelompok aksi memberikan kepuasan pengguna. Umpan
balik tersebut merupakan sebuah indikasi bahwa langkah
selanjutnya telah siap untuk memasuki kelompok berikutnya.
5. Menyediakan penanganan kesalahan yang sederhana.
Pemakai tetap dapat membuat kesalahan meskipun dengan
penggunaan design interface yang terbaik. Kesalahan ini
dapat secara fisik (secara tidak sengaja menunjuk ke perintah
dan data yang salah) dan secara non fisik (membuat
keputusan yang salah mengenai perintah dan data yang
18
dipilih). Maka sistem didesain sedemikian rupa agar
pengguna tidak membuat kesalahaan yang serius. Jika terjadi
kesalahan sistem harus bisa mendeteksi dengan menawarkan
mekanisme penanganan yang sederhana dan mudah
dimengerti.
6. Pembalikan aksi (Undo) dapat dilakukan dengan mudah.
Sedapat mungkin aksi harus dapat dibalik. Hal ini dapat
mengurangi, menghilangkan kecemasan karena pengguna
tahu bahwa pada saat terjadi kesalahan, pengguna dapat
membalik keadaan sebelumnya. Sehingga mendorong
pengguna untuk mengeksplorasi menu – menu yang luar
biasa.
7. Mendukung pengontrolan secara internal (support internal
locus of control).
Pengguna yang berpengalaman sangat menginginkan
perasaan bahwa mereka berkuasa atas sistem dan sistem pun
menanggapi aksi mereka.
8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Manusia mempunyai keterbatasan dalam menghafal. Maka
tampilan dibuat sederhana, tampilan informasi
dikelompokkan, frekuensi gerakan window dikurangi,
sehingga memudahkan pengguna dalam mengingat.
2.1.6 Sitemap
Menurut Chaffey (2011:608) Site Map adalah penggambaran grafik
dan tulisan dari hubungan antara kelompok yang berbeda dari konten pada
website. Dengan adanya site map akan memudahkan user untuk
menemukan informasi yang mereka inginkan dengan cepat.
19
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Pengertian Pariwisata
Menurut Gamal Suwantoro (2004:3), pariwisata adalah suatu proses
kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar
tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai
kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik,
agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin
tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar. Jadi dapat disimpulkan
bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh
seseorang atau lebih karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan
kegiatan yang menghasilkan upah.
2.2.1.1 Tujuan Pariwisata
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 10
tahun 2009 pasal 4 tentang Kepariwisataan, menyebutkan bahwa
tujuan pariwisata adalah untuk :
a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
b. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
c. Menghapus kemiskinan Mengatasi pengangguran
d. Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya
e. Memajukan kebudayaan
f. Mengangkat citra bangsa
g. Memupuk rasa cinta tanah air
h. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa, dan
i. Mempererat persahabatan antarbangsa
Sedangkan manfaat pariwisata nasional menurut Gamal
Suwantoro (2004:26) adalah :
20
a. Bidang Ideologi
Pariwisata sebagai wahana yang efektif untuk memupuk dan
menanamkan rasa cinta tanah air
b. Pariwisata dalam negeri akan lebih mengenalkan daerah satu
dengan yang lain sebagai sarana membina dan memupuk
persatuan dan kesatuan bangsa, sedangkan kunjungan
wisatawan mancanegara akan memupuk rasa cinta damai dan
kerjasama antara negara-negara di dunia
c. Bidang Ekonomi
1. Meningkatkan kesempatan kerja dan kesempatan usaha
2. Meningkatkan devisa
3. Meningkatkan dan memeratakan pendapatan rakyat
4. Meningkatkan ekspor
5. Menunjang pembangunan daerah
d. Bidang sosial budaya
Pengembangan kepariwisataan mampu melestarikan dan
mengembangkan budaya yang ada
e. Bidang Hankam
Dalam bidang hankam, sector pariwisata berperan sebagai
salah satu kondisi yang diperlukan bagi pembinaan pertahanan
dan keamanan
f. Bidang Lingkungan hidup
Pengembangan pariwisata menghindari dampak kerusakan
lingkungan hidup, yaitu dengan perencanaan yang teratur dan
terarah karena pengembangan pariwisata memanfaatkan
lingkungan yang menarik.
2.2.1.2 Jenis-jenis pariwisata dan Objek Wisata
Ada berbagai macam jenis perjalanan wisata bila ditinjau dari
berbagai macam segi, yaitu :
21
1. Dari segi jumlahnya, wisata dibedakan atas :
a. Individual Tour (wisatawan perorangan), yaitu suatu
perjalanan wisata yang dilakukan oleh satu orang atau
sepasang suami-isteri
b. Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu perjalanan
wisata yang dilakukan oleh serombongan keluarga yang
masih memiliki hubungan kekerabatan satu sama lain
c. Group Tour (wisata rombongan), yaitu suatu perjalanan
wisata yang dilakukan bersama-sama dengan dipimpin oleh
seorang yang bertanggungjawab atas keselamatan dan
kebutuhan seluruh anggotanya
2. Dari segi kepengaturan
a. Pre-arranged Tour (wisata berencana), yaitu perjalanan
wisata yang jauh hari sebelumnya telah diatur segala
sesuatunya, baik transportasi, akomodasi maupun objek-
objek yang akan dikunjungi
b. Package Tour (wisata paket atau paket wisata), yaitu produk
perjalanan wisata yang merupakan suatu komposisi
perjalanan yang disusun dan dijual guna memberikan
kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan perjlanan
wista
c. Coach Tour (wisata terpimpin), yaitu paket wisata
perjalanan ekskursi yang dijual oleh biro perjalanan dengan
dipimpin oleh pemandu wisata dan merupakan perjalanan
wisata yang diselenggarakan secara rutin, dalam jangka
waktu dan rute yang telah ditetapkan
d. Special Arranged Tour (wisata khusus), yaitu perjalanan
wisata yang disusun secara khusus untuk memenuhi
22
permintaan seorang pelanggan atau lebih sesuai dengan
kepentingannya
e. Optional Tour (wisata tambahan), yaitu perjalanan wisata
tambahan diluar pengaturan yang telah disusun dan
diperjanjikan pelaksanaannya, yang dilakukan atas
permintaan pelanggan
3. Dari segi maksud dan tujuan
a. Holiday Tour (wisata liburan), yaitu wisata yang
diselenggarakan dan diikuti oleh anggotanya untuk berlibur
dan bersenang-senang
b. Familiarization Tour (wisata pengenalan), yaitu perjalanan
untuk mengenal lebih lanjut bidang atau daerah yang
mempunyai kaitan dengan pekerjaannya
c. Education Tour (wisata pendidikan), yaitu perjalanan wisata
untuk memberikan gambaran, studi perbandingan, atau
pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjungi
d. Scientific Tour (wisata pengetahuan), yaitu wisata yang
bertujuan memperolehpengetahuan atau penyelidikan
terhadap bidang ilmu pengetahuan
e. Pileimage Tour (wisata keagamaan), yaitu perjalanan wisata
untuk melakukan ibadah keagamaan
f. Special Mision Tour (wisata kunjungan khusus), yaitu
perjalanan wisata yang dilakukan dengan maksud khusus,
misalnya misi dagang, misi kesenian, dan lain-lain
g. Special Programe Tour (wisata program khusus), yaitu
perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk mengisi
kekosongan khusus
h. Hunting Tour (wisata perburuan), yaitu kunjungan wisata
yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan perburuan
23
binatang yang diijinkan penguasa setempat sebagai hiburan
semata-mata
4. Dari segi penyelenggaraan
a. Ekskursi (excursion), yaitu suatu perjalanan wisata jarak
pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam untuk
mengunjungi satu atau lebih objek wisata
b. Safari Tour, yaitu suatu perjalanan wisata yang
diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan
maupun peralatan khusus yang tujuan maupun objeknya
bukan merupakn obejk kunjungan wisata pada umumnya
c. Cruize Tour, yaitu perjalanan wisata dengan menggunakan
kapal pesiar mengunjungi objek-objek wisata bahari dan
objek wisata di darat tetapi menggunakan kapal pesiar
sebagai basis pemberangkatannya
d. Youth Tour (wisata remaja), yaitu perjalanan wisata bagi
remaja menurut golongan umur yang ditetapkan oleh hukum
negara masing-masing
e. Marine Tour (wisata bahari), yaitu suatu kunjungan ke objek
wisata untuk menyaksikan keindahan lautan, menyelam
(wreck-diving) dengan perlengkapan selam lengkap
Objek dan daya tarik wisata dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Objek dan daya tarik wisata alam
Objek wisata alam merupakan objek yang diciptakan oleh
Tuhan Yang Maha Esa, yaitu alam semesta seperti:
a. Iklim
24
Keadaan iklim suatu wilayah menjadi daya tarik bagi
pengunjung, misalnya daerah Bandung dan Puncak yang
sejuk menarik minat para pengunjung dari darerah lain
b. Keadaan permukaan bumi (topologi) dan keadaan
lingkungan (ekologi), sebagai contoh, laut, pantai,
pegunungan, danau, gua-gua, hutan dan air terjun.
c. Flora dan fauna
Flora fauna yang langka dan khas menjadi objek wisata
untuk menarik pengunjung untuk datang ke suatu daerah
misalnya, komodo yang berada di Nusa Tenggara Barat dan
anoa di Sulawesi.
2. Objek dan daya tarik wisata budaya
Objek wisata budaya bersumber dari hasil buatan
manusia. Beberapa contoh objek wisata budaya antara lain :
a. Monumen bersejarah, seperti candi borobudur, benteng tua
dan puing-puing sejarah
b. tempat hasil seni dan sejarah, seperti museum, rumah adat,
pusat kesenian
c. hasil teknologi dan pengetahuan modern, yaitu tempat
peluncuran satelit, bendungan.
2.2.1.3 Pemasaran Pariwisata
Menurut Gamal Suwantoro (2004:95), pasar wisata secara
keseluruhan sangat luas dan beranekaragam kebutuhannya untuk
dipuaskan oleh suatu daerah dengan produk wisata tertentu. Maka
diperlukan suatu sasaran (target) strategi pemasaran yang
didasarkan atas segmentasi pasar yang memiliki nilai desain strategi
pemasaran tertentu untuk suatu segmen tertentu.
Langkah-langkah yang diperlukan untuk proses tersebut
adalah :
25
1. Membedakan antara kelompok-kelompok (groups atau
segments) yang berlainan yang membentuk pasar
2. Memilih satu atau lebih dari segmen ini untuk jadi fokus
perhatian
3. Mengembangkan produk yang akan disajikan dan strategi-
strategi pemasaran yang sesui dengan kebutuhan pasar yang
dipilih sebagai sasaran
2.2.2 Modified Balanced Scorecard (mBSC)
Svetlana Stepchenkova dalam jurnalnya yang berjudul
“Benchmarking CVB Website Performance : Spatial and Structural
Partners” mengatakan bahwa Balanced Scorecard (BSC) dapat diartikan
sebagai serangkaian tindakan pengukuran yang terpilih dari visi dan
strategi organisasi. Balanced Scorecard yang diciptakan oleh Kaplan dan
Norton pada tahun 1992 digunakan untuk mengukur performa organisasi
melalui 4 perspektif yaitu perspektif customer, perspektif financial,
perspektif learning and growth, dan perspektif internal business processes.
Keempat perspektif tersebut seimbang untuk mencapai tujuan organisasi.
Terdapat beberapa adaptasi pendekatan Balanced Scorecard yang
dilakukan sejak pertama kali Balanced Scorecard tersebut muncul.
Adaptasi itu bertujuan untuk membandingkan performa organisasi di
berbagai sektor industri. Adaptasi inilah yang disebut Modified Balanced
Scorecard (mBSC) yang diciptakan oleh Morrison dan Taylor pada tahun
1999. Modified Balanced Scorecard disini merupakan metode Balance
Scorecard yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan evaluasi dari
website pariwisata dan perhotelan dengan menekankan pada 4 perspektif
yaitu perspektif technical functionality, perspektif customer friendliness
and usability, perspektif marketing effectiveness, dan perspektif level of
information presented.
26
Di dalam jurnalnya, Svetlana menjelaskan mengenai metodologi
penelitian serta kriteria 4 perspektif yang digunakannya. Pada musim panas
2006, dalam waktu 11 minggu dan kuisioner yang berjumlah 99 pertanyaan
untuk keempat perspektif, kedua penulis utama jurnal “ Benchmarking CVB
Website Performance : Spatial and Structural Partners” mengevaluasi
sekitar 500 website yang berbeda dan 100 website yang berasal dari list
peneliti lain untuk meyakinkan bahwa evaluasi yang dilakukan kedua
penulis ini konsisten dan akurat. Kuisioner dapat diisi dengan jawaban “ya”
dan “tidak”. Jawaban “ya” diberi nilai 1 dan jawaban “tidak” diberi nilai 0.
Penjelasan Svetlana mengenai keempat perspektif tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perspektif Customer (Pengguna)
Dengan berfokus pada user friendliness dan site attractiveness,
perspektif pengguna mengevaluasi website dari sudut pandang potential
visitor. Kriteria yang dinilai diantaranya adalah (1) tingkat aksesibilitas
website dan kemudahan dalam menjangkau website; (2) kemampuan
pengunjung untuk melakukan navigasi di dalam website; (3) daya tarik
website, overall look and feel; (4) informasi mata uang yang disediakan
di dalam website; dan (5) kemudahan dalam menemukan informasi