9 9 BAB 2 Landasan Teori 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Dyck dan Neubert (2009:7) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia dan sumber daya organisasi lainnya agar dapat secara efektif mencapai tujuan organisasi. Terdapat 4 fungsi manajemen, yaitu: 1. Planning (Perencanaan) Perencanaan berarti mengidentifikasikan tujuan organisasi dan strategi dan mengalokasikan sumber daya organisasi yang tepat yang diperlukan untuk mencapainya. 2. Organizing ( Mengorganisasi) Pengorganisasian berarti memastikan bahwa tugas-tugas telah ditetapkan dan struktur hubungan organisasi diciptakan untuk memfasilitasi pertemuan dari tujuan-tujuan organisasi. 3. Leading (Memimpin) Memimpin berarti berhubungan dengan orang lain sehingga pekerjaan mereka menghasilkan. 4. Controlling (Mengendalikan) Mengendalikan adalah melibatkan kegiatan manajemen untuk memastikan bahwa tindakan-tindakan anggota organisasi konsisten dengan nilai-nilai organisasi dan standar. Menurut Robbin dan Coulter (2010), manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Solihin (2010) mengatakan bahwa berdasarkan atas fungsi-fungsinya, manajemen dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk
28
Embed
BAB 2 Landasan Teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00212-MN Bab2001.pdfPerencanaan berarti mengidentifikasikan tujuan organisasi dan strategi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
9
BAB 2
Landasan Teori
2.1 Manajemen
2.1.1 Pengertian Manajemen
Menurut Dyck dan Neubert (2009:7) manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia dan sumber
daya organisasi lainnya agar dapat secara efektif mencapai tujuan organisasi.
Terdapat 4 fungsi manajemen, yaitu:
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan berarti mengidentifikasikan tujuan organisasi dan strategi
dan mengalokasikan sumber daya organisasi yang tepat yang diperlukan
untuk mencapainya.
2. Organizing ( Mengorganisasi)
Pengorganisasian berarti memastikan bahwa tugas-tugas telah ditetapkan
dan struktur hubungan organisasi diciptakan untuk memfasilitasi
pertemuan dari tujuan-tujuan organisasi.
3. Leading (Memimpin)
Memimpin berarti berhubungan dengan orang lain sehingga pekerjaan
mereka menghasilkan.
4. Controlling (Mengendalikan)
Mengendalikan adalah melibatkan kegiatan manajemen untuk
memastikan bahwa tindakan-tindakan anggota organisasi konsisten
dengan nilai-nilai organisasi dan standar.
Menurut Robbin dan Coulter (2010), manajemen adalah aktivitas kerja yang
melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga
pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
Solihin (2010) mengatakan bahwa berdasarkan atas fungsi-fungsinya,
manajemen dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk
10
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Definisi manajemen dapat dijelaskan
lebih lanjut sebagai berikut:
1. Manajemen merupakan sebuah proses. Artinya, seluruh kegiatan
manajemen yang dijabarkan ke dalam empat fungsi manajemen dilakukan
secara berkesinambungan dan semuanya bermuara kepada pencapaian
tujuan perusahaan.
2. Pencapaian tujuan perusahaan dilakukan melalui serangkaian aktivitas yang
dikelompokkan ke dalam fungsi-fungsi manajemen dan mencakup fungsi
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan serta pengendalian.
3. Pencapaian tujuan dilakukan secara efektif dan efisien. Efektivitas
menunjukkan tercapianya tujuan yang diinginkan melalui serangkaian
tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Sedangkan efesiensi
menunjukkan pencapaian tujuan secara optimal dengan menggunakan
sumber daya yang paling minimal.
4. Pencapaian tujuan perusahaan dilakukan dengan memanfaatkan sumber
daya organisasi yang dimiliki oleh perusahaan.
2.1.2 Pengertian Manajemen Operasi
Daft (2006: 216) mendefinisikan Manajemen Operasi sebagai bidang
manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang. Artinya kegiatan operasi
hanya berfokus pada kegiatan memproduksi barang dan memecahkan masalah-
masalah yang berkaitan dengan sektor produksi.
Menurut Heizer dan Render (2010: 4), manajemen operasi adalah
serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah input menjadi output.
Menurut Assauri (2004: 12), manajemen produksi dan operasi merupakan
proses pencapaian dan pengutilisasian sumber-sumber atau jasa-jasa yang berguna
sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
manajemen operasi merupakan kegiatan produksi dengan memanfaatkan
sumberdaya yang ada sehingga menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa.
11
2.1.3 Pengertian Manajemen Operasional
Menurut Evans dan Coller (2007:5), manajemen operasional adalah ilmu
dan seni untuk memastikan bahwa barang dan jasa diciptakan dan berhasil dikirim ke
pelanggan.
Menurut Heizer dan Render (2009:4), manajemen operasi adalah
serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah input menjadi output. Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa
berlangsung di semua organisasi. Dalam perusahaan manufaktur, aktivitas produksi
yang menghasilkan barang yang dapat terlihat secara jelas. Kita dapat melihat
pembuatan produk-produk fisik, seperti TV Sony atau motor Harley Davidson.
Dalam organisasi yang tidak menghasilkan produk secara fisik, fungsi
produksinya mungkin tidak terlihat secara jelas. Kita sering menyebut aktivitas-
aktivitas ini sebagai jasa. Fungsi jasa ini mungkin “tersembunyi” dari masyarakat,
bahkan dari pelanggan. Produknya dapat berbentuk layanan pengiriman dana dari
rekening tabungan ke rekening giro, proses transplantasi hati, pengisan kursi kosong
di pesawat, atau proses pendidikan seorang mahasiswa. Terlepas dari produk
akhirnya berupa barang atau jasa, aktivitas produksi yang berlangsung dalam
organisasi biasanya disebut operasi atau manajemen operasi.
Menurut Heizer dan Render (2009:04), untuk menghasilkan barang dan
jasa, semua jenis organisasi menjalankan tiga fungsi. Fungsi-fungsi ini merupakan
hal penting, bukan hanya untuk proses produksi, tetapi juga demi kelangsungan
hidup sebuah organisasi. Fungsi-fungsi ini adalah sebagai berikut.
- Pemasaran yang menghasilkan permintaan, paling tidak, menerima
pemesanan untuk sebuah barang atau jasa (tidak akan ada aktivitas jika
tidak ada penjualan).
- Produksi/operasi yang menghasilkan produk.
- Keuangan/akuntansi yang mengawasi sehat tidaknya sebuah organisasi,
membayar tagihan, dan mengumpulkan uang.
Kita mempelajari MO (Manajemen Operasi) karena empat alasan berikut:
1. MO adalah satu dari tiga fungsi utama dari setiap organisasi dan
berhubungan secara utuh dengan semua fungsi bisnis lainnya. Semua
organisasi memasarkan (menjual), membiayai (mencatat rugi laba), dan
memproduksi (mengoperasikan), maka sangat penting untuk
12
mengetahui bagaimana aktivitas MO berjalan. Karena itu pula, kita
mempelajari bagaimana orang-orang mengorganisasikan diri mereka
bagi perusahaan yang produktif.
2. Kita mempelajari MO karena kita ingin mengetahui bagaimana barang
dan jasa diproduksi. Fungsi produksi adalah bagian dari masyarakat
yang menciptakan produk yang kita gunakan.
3. Kita mempelajari MO untuk memahami apa yang dikerjakan oleh
manajer operasi. Dengan memahami apa saja yang dilakukan oleh
manajer ini, kita dapat membangun keahlian yang dibutuhkan untuk
dapat menjadi seorang manajer seperti itu. Hal ini akan membantu
Anda untuk menjelajahi kesempatan kerja yang banyak dan
menggiurkan di bidang MO.
4. Kita mempelajari MO karena bagian ini merupakan bagian yang paling
banyak menghabiskan biaya dalam sebuah organisasi. Sebagian besar
pengeluaran perusahaan digunakan untuk fungsi MO. Walaupun
demikian, MO memberikan peluang untuk meningkat keuntungan dan
pelayanan terhadap masyarakat.
2.1.4 Keputusan Kritis dalam Manajemen Operasi
Menurut Heizer dan Render (2009:56-57), diferensi, biaya rendah dan
respons yang cepat dapat dicapai saat manajer membuat keputusan efektif dalam
sepuluh wilayah manajemen operasional. Keputusan ini dikenal sebagai keputusan
operasi (operational decision). Berikut sepuluh keputusan manajemen operasional
yang mendukung misi dan menetapkan strategi.
1. Perancangan barang dan jasa. Perancangan barang dan jasa menetapkan
sebagian besar proses transformasi yang akan dilakukan. Keputusan
biaya, kualitas dan sumber daya manusia bergantung pada keputusan
perancangan.
2. Kualitas. Ekspektasi pelanggan terhadap kualitas harus ditetapkan,
peraturan dan prosedur dibakukan untuk mengidentifikasi serta
mencapai standar kualitas tersebut.
3. Perancangan proses dan kapasitas. Keputusan proses yang diambil
membuat manajemen mengambil komitmen dalam hal teknologi,
13
kualitas, penggunaan sumber daya manusia dan pemeliharaan yang
spesifik. Komitmen pengeluaran dan modal ini akan menentukan
struktur biaya dasar suatu perusahaan.
4. Pemilihan lokasi. Keputusan lokasi organisasi manufaktur dan jasa
menentukan kesuksesan perusahaan.
5. Perancangan tata letak. Aliran bahan baku, kapasitas yang dibutuhkan,
tingkat karyawan, keputusan teknologi dan kebutuhan persediaan
mempengaruhi tata letak.
6. Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan. Manusia merupakan
bagian yang intergral dan mahal dari keseluruhan rancangan sistem,.
Karenanya, kualitas lingkungan kerja diberikan, bakat dan keahlian
yang dibutuhkan, dan upah yang harus ditentukan dengan jelas.
7. Manajemen rantai pasokan. Keputusan ini menjelaskan apa yang harus
dibuat dan apa yang harus dibeli.
8. Persediaan. Keputusan persediaan dapat dioptimalkan hanya jika
kepuasan pelanggan, pemasok, perencanaan produksi dan sumber daya
manusia dipertimbangkan.
9. Penjadwalan. Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan efisien harus
dikembangkan.
10. Pemeliharaan. Keputusan harus dibuat pada tingkat kehandalan dan
stabilitas yang diinginkan.
2.1.5 Riset Operasi (Operating Research)
Menurut Heizer dan Render (2009:51), perusahaan mencapai misi mereka
melalui tiga cara yaitu:
• Bersaing dalam diferensiasi
Diferensiasi berhubungan dengan penyajian suatu keunikan.
Diferensiasi harus diartikan melampaui ciri fisik dan atribut jasa yang
mencakup segala sesuatu mengenai produk atau jasa yang
mempengaruhi nilai dimana konsumen dapatkan darinya.
• Bersaing dalam biaya
Kepemimpinan biaya yang rendah berarti mencapai nilai maksimum
sebagaimana yang diinginkan pelanggan. Hal ini membutuhkan
14
pengujian sepuluh keputusan manajemen operasi dengan usaha yang
keras untuk menurunkan biaya dan tetap memenuhi nilai harapan
pelanggan. Strategi biaya rendah tidak berarti nilai atau kualitas barang
menjadi rendah.
• Bersaing dalam respons
Keseluruhan nilai yang dengan pengembangan dan pengantaran barang
yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat diandalkan dan kinerja yang
fleksibel. Respons yang fleksibel dapat dianggap sebagai kemampuan
memenuhi perubahan yang terjadi di pasar dimana terjadi pembaruan
rancangan dan fluktuasi volume.
Tiga strategi yang ada masing-masing memberikan peluang bagi para
manajer operasi untuk meraih keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing berarti
menciptakan sistem yang mempunyai keunggulan unit atas pesaing lain. Idenya
adalah menciptakan nilai pelanggan (customer value) dengan cara yang efisien dan
efektif.
2.2 Forecasting
2.2.1 Pengertian Forecasting
Metode peramalan akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa
terhadap tingkah laku atau pola dari data yang lalu, sehingga dapat memberikan cara
pemikiran, pengerjaan dan pemecahan yang sistematis dan pragmantis, serta
memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil ramalan yang
dibuat.
Peramalan (forecasting) menurut Santoso (2009:8), peramalan adalah
kegiatan yang bersifat teratur, berupaya memprediski masa depan dengan tidak
hanya menggunakan metode ilmiah, namun juga mempertimbangkan hal-hal yang
bersifat kualitatif.
Peramalan (forecasting) menurut Heizer dan Render (2009:162), adalah
seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan
dengan melibatkan pengambilan data di masa lalu dan menempatkannya ke masa
yang akan datang dengan bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi
15
intusi yang bersifat subjektif atau bisa juga dengan menggunakan model matematis
yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa
datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran, kualitas, waktu, dan lokasi yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu
jenis peramalan adalah peramalan permintaan. Peramalan permintaan merupakan
tingkat permintaan produk-produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka
waktu tertentu pada masa yang akan datang (Nasution:2005).
Peramalan atau forecasting adalah suatu proses untuk memperkirakan
berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas,
kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan
barang ataupun jasa. Forecasting yang akurat merupakan informasi yang sangat
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan manajemen.
Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam
perencanaan yang efektif dan efisien khususnya di bidang ekonomi. Peramalan
mempunyai peranan jiwa eksternal yang pada umumnya berada di luar kendali
manajemen seperti: Ekonomi, Pelanggan, Pesaing, Pemerintah, dan lain sebagainya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa peramalan adalah proses memperkirakan
keadaan atau informasi yang akan terjadi di masa depan.
2.2.2 Meramalkan Horizon Waktu
Menurut Heizer dan Render (2009:163), peramalan biasanya
diklasifikasikan brdasarkan horizon waktu masa depan yang dilingkupinya. Horizon
waktu terbagi menjadi beberapa kategori.
1. Peramalan jangka pendek. Peramalan ini meliputi jangka waktu hingga
satu tahun, tetapi umumnya kurang dari tiga bulan. Peramalan ini
digunakan untuk perncanaan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah
tenaga kerja, penugasan kerja dan tingkat produksi.
2. Peramalan jangka menengah. Peramalan jangka menengah atau
intermediate umumnya mencakup hitungan bulan hingga tahun.
Peramalan ini bermanfaat untuk merencanakan penjualan, perencanaan
dan anggaran produksi, anggaran kas serta menganalisis bermacam-
macam rencana operasi.
16
3. Peramalan jangka panjang. Umumnya untuk perencanaan masa tiga
tahun atau lebih. Peramalan jangka panjang digunakan untuk
merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau
pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan (litbang).
Peramalan jangka menengah dan jangka panjang dapat dibedakan dari
peramalan jangka pendek dengan melihat tiga hal.
1. Pertama, peramalan jangka menengah dan jangka panjang berkaitan
dengan permasalahan yang lebih menyeluruh dan mendukung
keputusan manajemen yang berkaitan dengan perencanaan produk,
pabrik dan proses. Menetapkan keputusan akan fasilitas, seperti
misalnya keputusan seorang manajer umum untuk membuka pabrik
manufaktur baru di Brazil dapat memerlukan waktu 5-8 tahun sejak
permulaan hingga benar-benar selesai secara tuntas.
2. Kedua, peramalan jangka pendek biasanya menerapkan metodologi
yang berbeda dibandingkan peramalan jangka panjang. Teknik
matematika, seperti rata-rata bergerak, penghalusan eksponensial, dan
ekstrapolasi tren umumnya dikenal untuk peramalan jangka pendek.
Metode kuantitatif yang lebih luas dan lebih tidak kuantitatif sangatlah
bermanfaat dalam meramalkan isu-isu seperti apakah suatu produk
baru.
3. Akhirnya, sebagaimana yang mungkin diperkirakan, peramalan jangka
pendek cenderung lebih tepat dibandingkan peramalan jangka panjang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan berubah
setiap hari. Dengan demikian, sejalan dengan semakin panjangnya
horizon waktu, ketepatan peramalan seseorang cenderung semakin
berkurang. Peramalan penjualan harus diperbarui secara berkala untuk
menjaga nilai dan integritasnya. Peramalan harus selalu dikaji ulang dan
direvisi pada setiap akhir periode penjualan.
2.2.3 Pendekatan dalam Peramalan
Menurut Hanke dan Wichern, International Edition (2006:78) metode
peramalan dapat dibagi 2 yaitu:
17
1. Metode Peramalan Kualitatif atau Subyektif
“Qualitative forecasting techniques relied on human judgement and
intuition more than manipulation of past historical data,” atau metode
yang hanya didasarkan kepada penilaian dan intuisi, bukan kepada
pengolahan data historis.
2. Metode Peramalan Kuantitatif
Sedangkan peramalan kuantitatif diterangkan sebagai:
“Quantitative techniques that need no input of judgments; they are
mechanical procedures that produce quantitative result and some
quantitative procedures require a much more sophisticated
manipulation of data than do other, of course” atau metode yang tidak
memerlukan penilaian, melainkan data.
Terdapat dua pendekatan umum untuk peramalan sebagaimana ada dua
cara mengatasi semua model keputusan. Pendekatan yang satu adalah analisis
kuantitatif dan pendekatan lain adalah analisis kualitatif.
1. Peramalan kuantitatif (quantitative forecast) menggunakan model
matematis yang beragam dengan data masa lalu dan variable sebab
akibat untuk meramalkan permintaan.
2. Peramalan subjektif atau kualitatif (qualitative forecast)
menggabungkan factor, seperti intuisi, emosi, pengalaman pribadi, dan
sistem nilai pengambil keputusan untuk meramal.
2.2.4 Jenis-Jenis Peramalan
Menurut Heizer dan Render (2009:82), persediaan dapat melayani 4 fungsi
yang menambah fleksibilitas bagi operasi perusahaan:
1. Decouple atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi.
Sebagai contoh, jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuasi,
persediaan tambahan mungkin diperlukan untuk melakukan decouple
proses produksi dari pemasok.
2. Melakukan decouple perusahaan dari fluktuasi permintaan dan
menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan
18
bagi pelanggan. Persediaan seperti ini digunakan secara umum pada
bisnis eceran.
3. Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas karena pembelian dalam
jumlah besar dapat mengurangi biaya pengiriman barang.
4. Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga.
2.2.5 Model-Model Peramalan
Menurut Heizer dan Render (2009:168), peramalan memiliki dua model
yang terdiri dari masing-masing metode yaitu:
1. Model Deret Waktu
Model deret waktu membuat prediksi dengan asumsi bahwa masa
depan merupakan fungsi dari masa lalu. Dengan kata lain, mereka
melihat apa yang terjadi selama kurun waktu tertentu danmenggunakan
data masa lalu tersebut untuk melakukan peramalan.
2. Model Asosiatif
Model asosiatif (hubungan sebab akibat), seperti regresi linier,
menggabungkan banyak variabel atau faktor yang mungkin
mempengaruhi kuantitas yang sedang diramalkan.
2.2.6 Peramalan Deret Waktu
Heizer dan Render (2009:169), menganalisis deret waktu berarti membagi
data masa lalu menjadi komponen-komponen, kemudian memproyeksikannya
kemasa depan. Deret waktu mempunyai empat komponen, antara lain:
1. Tren merupakan pergerakan data sedikit demi sedikit meningkat atau
menurun. Perubahan pendapatan, populasi, penyebaran umur, atau
pandangan budaya dapat mempengaruhi pergerakan tren.
2. Musim adalah pola data yang berulang pada kurun waktu tertentu,
seperti hari, minggu, bulan, atau kuartal.
3. Siklus adalah pola dalam data yang terjadi setiap beberapa tahun. Siklus
ini biasanya terkait pada siklus bisnis dan merupakan hal penting dalam
analisis dan perencanaan bisnis jangka pendek. Memprediksi siklus
19
bisnis sulit dilakukan karena adanya pengaruh kejadian politik ataupun
kerusuhan internasional.
4. Variasi acak merupakan satu titik khusus dalam data yang disebabkan
oleh peluang dan situasi yang tidak lazim. Variasi acak tidak
mempunyai pola khusus sehingga tidak dapat diprediksi.
2.2.7 Metode Peramalan Kuantitatif
Heizer dan Render dalam buku Manajemen Operasi (2009:170), metode-
metode peramalan kuantitatif, terdiri dari:
1. Pendekatan Naif (Naïve Method)
Cara paling sederhana untuk meramal adalah berasumsi bahwa
permintaan di periode mendatang akan sama dengan permintaan pada
periode terakhir. Untuk beberapa jenis produk, pendekatan naïf (naïve
method) merupakan model peramalan objektif yang paling efektif dan
efisien dari segi biaya. Paling tidak pendekatan naïf memberikan titik
awal untuk perbandingan dengan model lain yang lebih canggih.
2. Rata-Rata Bergerak (Moving Average)
Peramalan rata-rata bergerak menggunakan sejumlah data aktual masa
lalu untuk menghasilkan peramalan. Rata-rata bergerak berguna jika
kita dapat mengasumsikan bahwa permintaan pasar akan stabil
sepanjang masa yang kita ramalkan. Secara matematis, rata-rata
bergerak sederhana (merupakan prediksi permintaan periode
mendatang) dinyatakan sebagai berikut.
Rata-rata bergerak =
Dimana n adalah jumlah periode dalam rata-rata bergerak.
3. Rata-Rata Bergerak dengan Pembobotan (Weighted Moving Average)
Saat terdapat tren atau pola yang terdeteksi, bobot dapat digunakan
untuk menempatkan penekanan yang lebih pada nilai terkini. Pemilihan
bobot merupakan hal yang tidak pasti karena tidak ada rumus untuk
20
menetapkan mereka. Oleh karena itu, pemututsan bobot yang digunakan
membutuhkan pengalaman. Sebagai contoh, jika bulan atau periode
terakhir diberi bobot yang terlalu berat, peramalan dapat
menggambarkan perubahan yang terlalu cepat yang tidak biasa pada
permintaan atau pola penjualan.
Rata-rata bergerak dengan pembobotan dapat digambarkan secara
matematis sebagai berikut.
Pembobotan rata-rata bergerak =
Baik rata-rata bergerak sederhana maupun rata-rata bergerak dengan
pembobotan sangat efektif dalam meredam fluktuasi pada pola
permintaan untuk menghasilkan prediksi yang stabil. Rata-rata bergerak
mempunyai tiga persoalan.
- Bertambahnya jumlan n (jumlah periode yang dirata-ratakan) memang
meredam fluktuasi dengan lebih baik, tetapi membuat metode ini
kurang sensitive terhadap perubahan nyata pada data.
- Rata-rata bergerak tidak dapat menggambarkan tren dengan baik.
Karena merupakan rata-rata, mereka akan selalu berada dalam
tingkat yang sebelumnya dan tidak akan memprediksi perubahan ke
tingkat yang lebih tinggi atau lebih rendah yang merupakan nilai
aktual sesungguhnya.
- Rata-rata bergerak membutuhkan data masa lalu yang ekstensif.