6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi Menurut Alter (1999, p42) teknologi informasi adalah perankat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan sekumpulan peralatan fisik yang terlibat dalam pemrosesan informasi, seperti komputer, peralatan jaringan, tempat penyimpanan data, dan peralatan transmisi (transmision device). Perangkat lunak merupakan program komputer yang mengintrepretasikan masukan (input) oleh user dan memberitahukan kepada komputer tentang apa yang harus dilakukan. 2.2 Sistem Informasi Sistem informasi memiliki banyak definisi. Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi maka definisi sistem informasi menjadi sangat kompleks. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pendapat para ahli dibawah ini. 2.2.1 Pengertian Sistem Dalam perkembangan sampai saat ini banyak para ahli yang telah mengemukakan apa itu sistem, sehingga timbul banyak pengertian mengenai sistem. Salah satunya menurut McLeod (1998, p11) sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan definisi sistem menurut O’Brien (2003, p8), sistem mempunyai tiga operasi dasar yang saling berinteraksi, yaitu :
26
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2006-2-00961-SI-bab 2.pdfperangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teknologi Informasi Menurut Alter (1999, p42) teknologi informasi adalah perankat keras dan
perangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan
sekumpulan peralatan fisik yang terlibat dalam pemrosesan informasi, seperti komputer,
peralatan jaringan, tempat penyimpanan data, dan peralatan transmisi (transmision
device). Perangkat lunak merupakan program komputer yang mengintrepretasikan
masukan (input) oleh user dan memberitahukan kepada komputer tentang apa yang
harus dilakukan.
2.2 Sistem Informasi
Sistem informasi memiliki banyak definisi. Seiring dengan perkembangan jaman
dan teknologi maka definisi sistem informasi menjadi sangat kompleks. Hal ini dapat
dilihat dari beberapa pendapat para ahli dibawah ini.
2.2.1 Pengertian Sistem
Dalam perkembangan sampai saat ini banyak para ahli yang telah
mengemukakan apa itu sistem, sehingga timbul banyak pengertian mengenai sistem.
Salah satunya menurut McLeod (1998, p11) sistem adalah sekelompok elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan definisi sistem menurut O’Brien (2003, p8), sistem mempunyai tiga
operasi dasar yang saling berinteraksi, yaitu :
7
• Input adalah meliputi pengambilan elemen yang akan masuk ke dalam sistem
untuk diproses. Contohnya: bahan mentah, energi, data, dan sumber daya
manusia yang harus bisa mengatur prosesnya.
• Proses adalah bagian yang meliputi proses merubah dari input menjadi
output. Contohnya: proses manufacture, kalkulasi matematika.
• Output adalah bagian yang meliputi perubahan element yang telah dihasilkan
dari proses transformasi sampai masalah tujuan yang akan dicapai.
Contohnya penyelesaian produk, human service, dan manajemen informasi
harus berhubungan dengan usernya.
2.2.2 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi juga telah banyak yang mendefinisikannya, salah satunya adalah
menurut O’brien (2002, p4), ia mendefinisikan sebagai pengaturan terhadap kombinasi
dari manusia, hardware, software, komunikasi jaringan atau network, dan sumber data
yang dikumpulkan, diubah atau diolah dalam sebuah organisasi. Manusia dapat
menggunakan sistem informasi dengan melakukan hubungan dengan aspek fisik
(hardware), proses informasi (software), komunikasi (network), dan tempat untuk data
(data resource).
Sedangkan menurut Turban (2001, p17), sistem informasi adalah sistem yang
dapat mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan
informasi untuk tujuan tertentu.
2.2.3 Proyek Sistem Informasi
Menurut Olson (2001, p19), proyek adalah sebuah rencana yang mempunyai
tujuan, dan dirancang untuk menyelesaikan suatu hal yang terjadi dalam suatu
organisasi. Dalam suatu proyek mencakup:
8
• Membangun sesuatu, bisa berupa jembatan, gedung, ataupun sebuah sistem
informasi.
• Mengorganisasikan sesuatu, misalnya suatu pertemuan, rapat, dan sebagainya.
• Melakukan sesuatu untuk pertama kalinya.
• Berusaha menyelesaikan suatu hal baru yang tingkat kompleksitas
masalahanya tinggi.
2.3 Information Economics
Menurut Parker (1988, p101) information economics digunakan untuk
menganalisis biaya dan manfaat, mengkuantifikasi biaya proyek teknologi informasi
(TI) yang hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat kepada perusahaan.
Information Economics terdiri dari peralatan untuk analisa cost dan value serta alat
untuk mengukur. Information Economics ini berhubungan erat dengan masalah investasi
dan resiko yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan. Information
Economics menentukan keputusan investasi yang berpusat pada proyek aplikasi dan
arsitektur sistem informasi. Sedangkan menurut Robson (1997, p237) Information
Economics secara eksplisit mengevaluasi alternatif investasi sistem informasi dengan
mengidentifikasi dan lalu mengevaluasi, pemberian skor, dan pemberian peringkat
faktor postof (nilai) dan faktor negatif (resiko atau ketidakpastian) yang potensial dari
sekumpulan kandidat investasi.
2.3.1 Nilai (Value)
Menurut Parker (1988, p64) nilai didasarkan pada keuntungan dari persaingan
yang dicerminkan dalam kinerja masa sekarang dan masa yang akan datang. Dimana
akan menambah keuntungan yang melebihi para pesaing dan nilai tersebut akan
9
membuat pihak manajemen bersedia melakukan investasi. Dan nilai (Value) dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yang terdiri dari Return On Investment,
Strategic Match, Competitive Advantage, Management Information Support,
Competitive Response, dan Strategic IS Architecture.
2.3.2 Biaya (Cost)
Menurut Parker (1988, p90), biaya merupakan sebuah pengukuran atas sejumlah
sumber daya yang diperlukan dalam menghasilkan produk. Biaya dinyatakan
berdasarkan ukuran (jenis) mata uang misalnya rupiah. Dalam information economics,
terdapat dua macam biaya, yaitu biaya pengembangan dan biaya berjalan. Biaya
pemeliharaan termasuk dalam biaya berjalan.
2.3.3 Manfaat (Benefif)
Benefit atau manfaat memiliki banyak arti, yang dapat dihubungkan dalam
berbagai bidang, tapi dalam Information Economics manfaat dipandang secara
ekonomis, baik yang tangible maupun intangible.
2.3.3.1 Definisi Manfaat
Dalam buku karangan Remenyi (1995, p40) dikemukakan manfaat teknologi
informasi adalah suatu keuntungan yang diperoleh perusahaan yang bersedia untuk
membayar atas penggunaan TI tersebut.
2.3.3.2 Kategori Manfaat
Menurut Parker (1988, p92) terdapat tiga jenis manfaat yaitu :
1. Tangible benefit, merupakan keuntungan nyata dan dapat dikalkulasikan
secara keuangan (keuntungan ini lebih mengarah pada sisi bisnis).
2. Quasi tangible, merupakan keuntungan yang lebih mengacu pada
peningkatan efisiensi proses kerja yang sudah diterapkan dalam perusahaan.
10
3. Intangible benefit, merupakan keuntungan yang lebih mengacu pada
efektifitas proses kerja yang sudah diterapkan dalam perusahaan.
Sedangkan Remenyi (1995, p42) mengelompokkan lebih lanjut kedua jenis
manfaat tersebut dalam IT benefit matriks. Pengelompokan tersebut mengembangkan
dua jenis manfaat menjadi empat jenis manfaat, yaitu :
1. Tangible measureable, merupakan manfaat yang membawa dampak
langsung terhadap profitabilitas perusahaan dan dampak tersebut dapat
diukur secara objektif. Misalnya pengurangan staff dan peningkatan
penjualan.
2. Tangible unmeasureable, merupakan manfaat yang membawa dampak
langsung terhadap profitabilitas perusahaan tetapi sulit untuk diukur secara
langsung, misalnya informasi yang lebih baik, perbaikan keamanan, dan
resiko yang lebih rendah.
3. Intangible measureable, merupakan manfaat yang dapat diukur tetapi
dampaknya tidak secara langsung dapat mempengaruhi profitabilitas
perusahaan. Misalnya informasi yang lebih cepat dan tanggapan positif dari
staff.
4. Intangible unmeasureable, merupakan manfaat yang sulit diukur dan
dampaknya tidak secara langsung mempengaruhi profitabilitas perusahaan ,
misalnya terhadap perubahan pasar, persepsi dari konsumen dan calon
karyawan terhadap produk perusahaan.
2.3.4 Analisa Dua Domain
Menurut Parker (1988, p75) secara Information Economics, analisa dua domain
dapat diperluas menjadi dua model, dengan cara yang penting. Dua model umum
11
tersebut yaitu substitusi nilai (value) untuk keuntungan dan membagikan biaya
sebenarnya dari jasa yang ada dalam domain teknologi yang diperoleh dari
pendistribusian biaya dari keseluruhan biaya yang ada ke domain bisnis. Agar kedua
nilai tersebut dapat dicapai , maka harus dipisahkan justifikasi bisnis dari kelangsungan
teknologi dan mungkin dapat memperbolehkan manager untuk menentukan justifikasi
bisnis dan manager IT mengatur kelangsungan teknologi
Model analisa dua domain dalam information economics dapat dilihat dalam
gambar 2.1 dibawah ini:
Domain Bisnis Domain Teknologi Nilai: Dihasilkan dari penggunaan teknologi informasi. Menghasilkan laba, mengurangi biaya dan meningkatkan efektifitas dan nilai. Biaya: Diuraikan sebagai atribut dari biaya teknologi dan bisnis untuk sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan nilai. Termasuk resiko.
Biaya: Menguraikan biaya sumber daya yang digunakan untuk memberikan pelayanan jasa kepada domain bisnis termasuk resiko
Nilai: Biaya di recover atau keuntungan dihasilkan atau investasi yang dibuat dalam domain teknologi
Nilai bersih yang dihasilkan: Kelayakan bisnis dan justifikasi ekonomis untuk proyek berdasarkan kinerja bisnis.
Nilai pendukung yang dihasilkan: Kelayakan teknis dan kelangsungan ekonomis proyek berdasarkan kelangsungan teknologi.
Gambar 2.1 Analisa Dua Domain
Model dibawah ini memperlihatkan perbedaan biaya (cost) dan nilai (value)
dalam dua domain tersebut. Dari sudut pandang domain bisnis, nilai diciptakan dengan
menggunakan teknologi informasi, misalnya peningkatan pendapatan, pengurangan
biaya, dan peningkatan keefektifan. Dari sudut pandang domain teknologi nilai dilihat
dari manfaat dalam domain bisnis, yaitu adanya pembiayaan kembali atau investasi lebih
Pembalik dari jasa dan fasilitas
Jasa menciptakan nilai bisnis
12
lanjut terhadap teknologi informasi. Nilai ini kemudian digunakan kembali untuk
menciptakan manfaat terhadap domain bisnis.
Biaya dalam domain bisnis merupakan semacam pembayaran atas digunakannya
pelayanan dari domain teknologi (merupakan nilai bagi domain teknologi) dan biaya
pada domain teknologi merupakan penggunaan sumber daya teknologi informasi untuk
menciptakan layanan kepada domain bisnis.
Domain Bisnis Domain Teknologi
+ Nilai
-Biaya SI untuk penggunaan jasa
-Biaya segi bisnis
Biaya Jasa –
Pendapatan dan biaya SI +
Investasi pada infrastruktur IT+
=Kelayakan bisnis dan justifikasi proyek =Kelangsungan teknis dan kelayakan
ekonomis dari proyek
Gambar 2.2 Model Information Economics berdasarkan biaya (gambar 2.1)
Perbandingan antara gambar 2.2 dengan model tradisional yang digambarkan
pada gambar 2.3 menunjukan perbedaan, dimana analisa tradisional cost benefit
bergerak secara horisontal yang menghubungkan nilai domain bisnis dengan biaya
langsung dari domain teknologi.
Jasa menciptakan nilai bisnis
Pembalik dari jasa dan fasilitas
13
Domain Bisnis Domain teknologi + Keuntungan Biaya dalam menghasilkan keuntungan -
Gambar 2.3 Perbandingan Antara Biaya Dengan keuntungan
2.3.5 Analisis Biaya Manfaat
Menurut Parker (1988, p91) analisis biaya manfaat dapat digunakan dalam dua
cara, yang pertama adalah sebagai alat perencana yang membantu dalam pengambilan
keputusan, maksudnya adalah apakah suatu sistem layak atau tidak layak. Yang kedua,
adalah analisa biaya manfaat digunakan sebagai alat evaluasi apakah proyek sistem
informasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Setelah menentukan manfaat yang
diharapkan dan biaya implementasi proyek, hubungan antara biaya dan manfaat perlu
dijelaskan lebih lanjut. Dan satu hal yang perlu diingat bahwa analisa cost dan benefit
sangat dibutuhkan karena untuk mengambil sebuah keputusan dibutuhkan sekumpulan
data yang konsisten. Pendekatan untuk menjelaskan hubungan tersebut adalah Simple
Return On Investment (ROI), teknik ini biasanya disebut juga sebagai accounting rate
of return. Simple return on investment (ROI) merupakan rasio dari rata-rata pendapatan
bersih proyek dibagi dengan investasi proyek tersebut. Metode ini cocok untuk proyek
pemrosesan data dan SI. Penggunaan metode ini mengasumsikan tersedianya dana untuk
mendukung implementasi SI. Tentu saja kondisi tidak selalu benar, oleh karena itu ROI
tidak bisa berdiri sendiri.
Jasa dalam menciptakan nilai bisnis
Perbandingan antara keuntungan dan biaya yang dihasilkan dari dasar justifikasi kedua segi
14
2.3.6 Lembar Kerja Untuk Menghitung ROI
Menurut parker (1988, p95) disebutkan bahwa untuk menghitung nilai
pengembalian suatu investasi dapat menggunakan tiga macam lembar kerja, yaitu:
2.3.6.1 Development Costs Worksheet
Dalam lembar kerja ini mencakup lima kategori utama yaitu:
• Development Effort (usaha pengembangan), mencakup biaya peningkatan
sistem dan pemrograman, biaya peningkatan adanya tambahan karyawan,
seperti administrasi data.
• New hardware, mencakup biaya-biaya tambahan untuk berbagai peralatan,
misalnya terminal, printer, monitor, jaringan komunikasi dan lain sebagainya.
• New purchased software, mencakup semua biaya yang berkaitan dengan
adanya software baru dalam perusahaan.
• User training, mencakup keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memberikan pelatihan bagi karyawan dengan adanya suatu sistem baru
• Other cost, mencakup semua biaya yang dikeluarkan, termasuk juga di
dalamnya biaya pengujian sistem baru pada saat diimplementasi.
15
Year 1 • Development effort • Incremental system and programing
(eg, estimate days times $xxx/day) ___________________ • Incremental staff support
(eg, data administration at $xxx/day) ___________________ • New hardware • Terminal, printer, comunication ___________________ • Other _____________________ ___________________ • New (purchase) software • Package application software ___________________ • Other _____________________ ___________________ • User training • Other _____________________ ___________________ Total ___________________
Gambar 2.4 Lembar Kerja Biaya Pengembangan
2.3.6.2 Ongoing Expense Worksheet
Menurut Parker (1988, p95), lembar kerja biaya saat ini mencakup enam
• Incremental Data Storage Expense (peningkatan biaya penyimpanan data).
• Incremental Communication (peningkatan biaya komunikasi)
• New Software and Hardware Lease (peningkatan perangkat lunak dan keras
yang baru).
• Supllies (perlengkapan).
• Other (lainnya).
16
Year 1-X A. Application software maitenance
Development effort days ___________ Ratio of maitenance to development ___________ (based on experience, eg, 10 to 1) ___________ Resulting annual maitenance days ___________ Daily maitenance rate ___________ Total application software maitenance ___________
B. Incremental data storage required:__________MBx___________ ___________ (eg, estimated MB at $xx.xxx) C. Incremental communication (lines, message, etc) ___________ D. New software leases or hardware leases ___________ E. Suplies ___________ F. Other ___________
___________ TOTAL ongoing expenses
Gambar 2.5 Lembar Kerja Biaya Saat Ini
2.3.6.3 Economic Impact Worksheet
Menurut Parker (1988, p97) dalam lembar kerja ini berisi ringkasan dampak
ekonomis dari proyek teknologi informasi. Skor (nilai) diperoleh dari adanya hubungan
garis lurus untuk menghitung Return On Investment (ROI) dari periode aliran kas bersih
selama masa waktu lima tahun. Bagian-bagian utama dari lembar kerja ini adalah
investasi bersih yang dibutuhkan (net investment required) yang diambil langsung dari
lembar kerja biaya pengembangan. Arus kas tahunan (yearly cash flow) didapat manfaat
ekonomis bersih (net economic impact) ditambah dengan pengurangan biaya operasi
(operating cost reduction) menghasilkan pendapatan yang belum kena pajak (pre tax
income), kemudian dikurangi lagi dengan yang sedang berjalan. Simple Return On
Investment (Simple ROI) dikalkulasi rata-rata lima tahun arus kas bersih yang dibagi
dengan investasi bersih. Setelah simple ROI didapat, maka skor proyek dapat
ditentukan.
17
Berikut ini adalah contoh lembar kerja dampak ekonomis menurut Parker (1988,
p97) :
Net Investment Required (from development cost worksheet) Yearly Cash Flows: based on five twelve month periods following implementation of the prposed system Cash Flow can be negative Total Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Net economic benefit
0 0 0 0 0
Operation cost reduction
XXX XXX XXX XXX XXX
Pre-tax income XXX XXX XXX XXX XXX On-going expense from worksheet
XXX XXX XXX XXX XXX
Net cash flow XXX XXX XXX XXX XXX XXX Simple ROI calculation as B/ # YRS / A
Scoring economic impact Score Simple ROI 0 Zero to less 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 Over
Gambar 2.6 Lembar Kerja Dampak Ekonomis
2.3.7 Faktor-Faktor Dalam Perhitungan Skor Proyek
Menurut Parker (1988, p102) terdapat pembobotan dari tiga faktor atau variabel,
dapat dilihat pada gambar 2.7. Dimana akan dijumlahkan untuk mendapatkan skor
proyek, yaitu weighted simple ROI, weighted business domain, dan weighted technology
domain .
18
Weighted simple + Weighted business + Weighted technology = Project score ROI domain domain (quantification) (assesment) (assesment)
Gambar 2.7 Faktor-faktor Dalam Perhitungan Skor Proyek
Weighted simple ROI merupakan justifikasi finansial yang menggunakan ketiga lembar
kerja yang diselesaikan sebelumnya. Ada lima variabel yang dipertimbangkan menurut
Parker (1988, p102). Di dalam bukunya dia mempertimbangkan dalam kalkulasi simple
ROI, yaitu traditional cost benefit, value linking, value acceleration, value restructuring,
dan innovation valuation. Traditional cost benefit adalah mutlak dilakukan sedangkan
keempat faktor lainnya tergantung dari sifat teknologi informasi yang
diimplementasikan. Gambar 2.8 memperlihatkan bagaimana hubungan antara kelima
variabel dalam kalkulasi simple ROI.
Cost benefit + Value + Value + Value + Innovation = Input simple Linking acceleration restructuring valuation ROI
Gambar 2.8 Teknik Information Economics untuk menghitung simple ROI
Untuk Mendapatkan skor domain bisnis dan domain teknologi terdapat beberapa
variabel yang perlu dibobot, dievaluasi dan diformulasikan melalui beberapa lembar
kuesioner maupun tanya jawab langsung. Variabel-variabel tersebut dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
Category Business domain Technolgy domain Strategic value • Strategic match