9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Griffin (2008 : 7) manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas (termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi (manusia, financial, fisik, dan informasi) dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Stephen P.Robbins dan Mary Coulter (2012 : 36) manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintergrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar di selesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Dari pengertian diatas,peneliti menyimpulkan bahwa manajemen adalah proses pengkoordinasian sekelompok orang dengan arahan-arahan untuk mencapai tujuan perusahaan,secara efektif dan efesien.Perusahaan yang memiliki manajemen yang baik adalah perusahaan yang menjalankan fungsi efektif dan efisien. Efisien berarti menggunakan berbagai sumber daya secara bijaksana dan dengan cara yang hemat biaya, sehingga produk atau jasa yang dihasilkan berkualitas tinggi namun dengan biaya yang relatif rendah, sedangkan efektif berarti membuat keputusan yang tepat dan mengimplementasikannya dengan sukses. 2.1.1 Proses Manajemen Proses manajemen melibatkan 4 aktivitas dasar, yaitu (Mohammad Halim,2006). • Perencanaan dan pengambilan keputusan • Pengorganisasian • Kepemimpinan • Pengendalian Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai 4 aktivitas dasar dari proses manajemen Perencanaan dan pengambilan keputusan : menentukan arah tindakan perencanaan (planning) berarti menetapkan tujuan organisasi dan bagaimana cara
26
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00532-MN Bab2001.pdf · Secara umum, kegiatan operasi merupakan kegiatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen
Griffin (2008 : 7) manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas (termasuk
perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi (manusia, financial,
fisik, dan informasi) dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efesien.
Stephen P.Robbins dan Mary Coulter (2012 : 36) manajemen mengacu pada
proses mengkoordinasi dan mengintergrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar di selesaikan
secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Dari pengertian diatas,peneliti menyimpulkan bahwa manajemen adalah proses
pengkoordinasian sekelompok orang dengan arahan-arahan untuk mencapai tujuan
perusahaan,secara efektif dan efesien.Perusahaan yang memiliki manajemen yang baik
adalah perusahaan yang menjalankan fungsi efektif dan efisien. Efisien berarti
menggunakan berbagai sumber daya secara bijaksana dan dengan cara yang hemat
biaya, sehingga produk atau jasa yang dihasilkan berkualitas tinggi namun dengan biaya
yang relatif rendah, sedangkan efektif berarti membuat keputusan yang tepat dan
mengimplementasikannya dengan sukses.
2.1.1 Proses Manajemen
Proses manajemen melibatkan 4 aktivitas dasar, yaitu (Mohammad Halim,2006).
• Perencanaan dan pengambilan keputusan
• Pengorganisasian
• Kepemimpinan
• Pengendalian
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai 4 aktivitas dasar dari proses
manajemen Perencanaan dan pengambilan keputusan : menentukan arah tindakan
perencanaan (planning) berarti menetapkan tujuan organisasi dan bagaimana cara
10
terbaik untuk mencapainya. Pengambilan keputusan (decision making), yang merupakan
bagian dari proses perencanaan adalah pemilihan suatu tindakan dari serangkaian
alternatif.
• Perencanaan dan pengambilan keputusan : membantu mempertahankan
efektivitas manajerial karena menjadi petunjuk untuk aktivitas di masa
depan. Artinya,tujuan dan rencana organisasi dengan jelas membantu
manajer untuk mengetahui bagaimana mengalokasikan waktu dan sumber
daya mereka.
• Pengorganisasian : mengkoordinasikan aktivitas dan sumber daya fungsi
manajemen.berikutnya adalah mengorganisasikan orang-orang dengan
sumber daya lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan
rencana.Secara khusus,pengorganisasian mencakup penentuan bagaimana
cara mengelompokkan berbagai aktivitas dan sumber daya.
• Kepemimpinan : memotivasi dan mengelola orang,fungsi manajerial
yang ketiga adalah kepemimpinan. Beberapa orang menganggap
kepemimpinan sebagai aktivitas yang paling penting dan paling
menantang dari semua aktivitas manejerial.Kepemimpinan (leading)
adalah serangkaian proses yang dilakukan agar anggota dari suatu
organisasi bekerja bersama demi kepentingan organisasi tersebut.
• Pengendalian : memonitor dan mengevaluasi aktivitas Tahap terakhir dari
proses manajemen adalah pengendalian (controlling), atau pemantauan
kemauan organisasi dalam tujuannya.Ketika organisasi bergerak menuju
tujuannya,manajer harus memonitor kemajuan untuk memastikan bahwa
organisasi tersebut berkinerja sedemikian rupa sehingga akan mencapai
tujuannya pada waktu yang telah ditentukan.Pengendalian membantu
memastikan efektivitas dan efisien yang diperlukan demi keberhasilan
manajemen.
11
2.2 Jenis dan Fungsi Organisasi
Render (2008 : 5) dalam proses membuat barang dan jasa,semua organisasi pasti
melakukan tiga fungsi. Fungsi-fungsi ini sangat penting dan tidak hanya untuk proses
produksi,tetapi juga untuk hidup organisasi. Tiga fungsi tersebut adalah :
1. Pemasaran, fungsi ini berperan dalam mengadakan permintaan dari
konsumen, atau setidaknya mendapatkan pesanan untuk membuat barang
dan jasa, jika fungsi tidak berjalan maka tidak akan terjadi penjualan.
2. Produksi / operasi, fungsi merupakan proses yang menghasilkan produk
atau jasa.
3. Keuangan / akuntansi, dalam fungsi ini kegiatan yang dilakukan adalah
seperti memantau apakah perusahaan berjalan dengan baik, membayar
tagihan-tagihannya, dan mampu mengumpulkan uang.
2.3 Pengertian Manajemen Operasi dan Produksi
Sedangkan menurut Heizer dan Render yang diterjemahkan oleh Sungkono,C.
(2009:4) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan
jasa dengan mengubah input menjadi output. Manajemen produksi operasional
merupakan salah satu fungsi penting dalam perusahaan (organisasi), selain manajemen
sumber daya manusia manajemen pemasaran,dan manajemen keuangan akuntansi atau
akuntansi keuangan yang menghasilkan produk (barang dan jasa). Secara umum,
kegiatan operasi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan atau
pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya melalui proses transformasi dari masukan
sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan.
Istilah manajemen operasi sebenarnya mengandung pengertian yang lebih luas.
Oleh karena itu, dalam perkembangannya sering digunakan istilah manajemen operasi
saja, karena manajemen operasi mencakup kedua jenis kegiatan, baik yang
menghasilkan barang maupun jasa. Pengertian manajemen operasi menurut Deitana, Tita
(2011,p.2) yaitu untuk mengetahui bagaimana cara memproduksi barang dan jasa.
12
Tabel 2.1 Perbedaan Barang Dan Jasa
Barang Jasa
Berwujud Tidak berwujud
Dapat disimpan Tidak dapat disimpan
Kontak dengan konsumen rendah Kontak dengan konsumen tinggi
Diproduksi dulu baru dikonsumsi Diproduksi bersamaan dengan dikonsumsi
(Sumber : Peters (1999), Service Management : Managing The Image.
Economics, Trisakti University, Jakarta, p.34 (diadaptasi)).
Jika menurut Prasetya dan Lukiastuti (2009:35) manajemen operasi adalah
serangkaian aktifitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah input menjadi output. Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa
berlangsung di semua organisasi. Baik perusahaan manufaktur maupun jasa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen operasi adalah cara bagimana
membangun dan mengelola operasi suatu organisasi atau perusahaan mulai dari
perencanaan system operasi, perancangan sistem operasi hingga pengendalian sistem
operasi.
Unsur-unsur yang terkandung dalam definisi tersebut yaitu: Kontinu, berarti
manajemen produksi dan operasi bukan suatu kegiatan yang berdiri sendiri. Keputusan
manajemen bukan merupakan tindakan sesaat, melainkan tindakan yang berkelanjutan.
Efektif, berarti segala perkejaan harus dilakukan secara tepat dan sebaik-baiknya,
serta mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Fungsi manajemen, berarti
kegiatan manajemen produksi dan operasi memerlukan pengetahuan yang luas,
mencakup planning, organizing, actuating, dan controlling. Dalam pelaksanaannya,
berbagai sumber daya diintegrasikan untuk menghasilkan barang dan jasa. Efisien,
berarti manajer produksi dan operasi dituntut untuk mempunyai kemampuan kerja
secara efisien agar dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan memperkecil
13
limbah. Tujuan, berarti kegiatan kegiatan manajemen produksi dan operasi harus
mempunyai tujuan untuk menghasilkan suatu produk sesuai yang direncanakan.
14
Sedangkan menurut Schroeder (2008:23) memberikan penekanan terhadap
definisi kegiatan produksi dan operasi pada 3 hal, yaitu:
• Pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa.
• Adanya sistem transformasi yang menghasilkan barang dan jasa.
• Adanya pengambilan keputusan sebagai elemen penting dari manajemen
operasi.
2.4 Manajemen Operasional
Ada beberapa pengertian dari manajemen operasional menurut para ahli, antara
lain: Menurut Jay Heizer dan Berry Rander (2009:4), manajemen operasional adalah
serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah input menjadi output.
Menurut Eddy Herjanto (2007:2) , manajemen operasional adalah suatu kegiatan
yang berhubungan dengan pembuatan barang, jasa dan kombinasinya, melalui proses
transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan.
Seorang manajer operasi menerapkan proses manajemen yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pengaturan karyawan, pengarahan, dan pengendalian ke
dalam pengambilan keputusan pada fungsi manajemen operasi. Terdapat sepuluh
keputusan penting dalam manajemen operasi yang masing-masing membutuhkan proses
manajemen yang baik. Berikut adalah kesepuluh keputusan yang penting dalam
manajemen operasi:
• Desain produk dan jasa
• Manajemen mutu
• Desain proses dan kapasitas
• Strategi lokasi
• Strategi tata letak
• Sumberdaya manusia dan sistem kerja
• Manajemen rantai pasokan
• Persediaan, perencanaan kebutuhan barang
15
• Penjadwalan jangka pendek dan menengah Pemeliharaan
Manajemen operasi terus berkembang dengan adanya sumbangan dari ilmu-ilmu
lain, termasuk teknik industri dan manajemen science. Ilmu ini, sering dengan statistik,
juga manajemen, dan ilmu ekonomi telah berkontribusi pada peningkatan produktifitas.
Begitu pula dalam ilmu-ilmu pasti seperti biologi, kimia, fisika, juga memberikan
kontribusi terhadap kemajuan manajemen operasi. Kontribusi terpenting bagi
manajemen operasi adalah berasal dari ilmu informatika, yang diartikan sebagai proses
sistematis yang dilakukan pada data untuk mendapatkan informasi.
2.5 Metode Seven Tools
Menurut,Paliska, G.,Pavletic, D dan Sokovic M. 2007 dengan judul Quality
Tools – Systematic Use In Process Industry. Journal of Achievements in Material and
Manufacturing Engineering. Volume 25, Issue 1, November. Quality tools can be used in
all phases of production process,from the beginning of product development up to
product marketing and customer support. For Problem identification can be used most
of the 7QC tools.
2.5.1 Diagram Alir ( Flow Chart )
Peta proses atau diagram alur mengindentifikasikan urutan aktivitas atau aliran
berbagai bahan baku dan informasi didalam suatu proses tersebut untuk memahaminya
secara lebih baik dan lebih objektif dengan cara memberikan gambar mengenai langkah
– langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas. Peta proses disusun dengan cara
melibatkan orang orang yang terlibat dalam proses tersebut.
Diagram alir yaitu :
Flow chart merupakan sebuah gambar sederhana dari sebuah proses (Zamit,Y .
2010:45)
Suatu proses yang mulai dengan membuat aliran – aliran kegiatan utama .
kemudian buatlah aliran yang mendetail dari kegiatan – kegiatan utama ( Evans dan
Lindsay,2007,P177-178 )
16
Menurut Jogiyanto (2005:802) ”Bagan alir program (program flow chart)
merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan
prosedur di dalam sistem”.
2.5.2 Lembar Pengukuran Data (Check Sheet )
Lembar pengamatan merupakan bentuk yang sederhana yang di rancang untuk
memungkinkan pengunaannya mencatat data khusus dan dapat diobservasi mengenai
datu atau beberapa variabel (Yamit,Z.2010:49)
Tague (2005) adalah sebagai berikut:
• Menentukan kejadian atau permasalahan apa yang akan diamati,
kemudian kembangkan definisi operasional.
• Menentukan kapan data akan dikumpulkan dan berapa lama.
• Merancang form isi sedemikian rupa sehingga data dapat direkam dengan
hanya memberikan tanda cek (V) atau tanda silang (X) atau simbol
serupa sehingga data tidak perlu diperbanyak ulang untuk analisis.
• Memberikan etiket setiap daerah kosong pada form.
• Menguji check sheet secara singkat untuk memastikan ketepatan check
sheet dalam mengumpulkan data yang diinginkan, juga memastikan
apakah check sheet mudah digunakan atau tidak.
• Merekam data pada check sheet setiap kali ditemukan kejadian atau
masalah yang ditargetkan.
( Yuri dan Nurchayo, 2013 : 63 ) mengungkapkan ada empat macam Check sheet, yaitu:
1. Defective item check sheet
Merupakan jenis lembar kerja pertama yang digunakan untuk
mengindentifikasikan jenis masalah atau yang cacat yang terjadi dalam
proses.
2. Defective Location check sheet
Merupakan jenis lembar kerja yang kedua dimana digunakan untuk
mengindentifikasi lokasi cacat.
17
3. Defective cause check sheet
Merupakan jenis lembar kerja ketiga yang digunakan untuk
mengindentifikasi penyebab masalah atau cacat. Terdapat lebih dari satu
varibel yang dipantau saat mengumpulkan data jenis lembar cek ini.
4. Checkup confirmation check sheet
Merupakan jenis lembar kerja terakhir yang digunakan untuk memastikan
bahwa prosedur – prosedur yang ada sudah dilakukan dengan tepat dan
benar.biasanya berisi tentang daftar aturan, prosedur, serta tugas yang ada.
2.5.3 Diagaram Tebar (Scatter Diagram)
Diagram sebar merupakan alat yang bermanfaat untuk menjelaskan apakah
terdapat hubungan antara dua variabel tersebut dan apakah hubungannya positif atau
negatif (Yamit,Z.2010:60)
Pada dasarnya diagram tebar merupakan alat interprestasi data yang
digunakan untuk:
• Menguji bagaimana kuatnya hubungan antara dua variabel, Misalnya :
kecepatan mesin satu dengan bagian mesin yang lainnya, banyaknya
kunjungan tenaga penjual (salesman) dan hasil penjualan, temperature, dan
hasil proses kimia. Banyaknya produk yang ditolak (cacat), konsumsi
makanan dan pertumbahan bobot badan, biaya pengeluaran iklan dan
pengalaman kerja performa dari karyawan.
• Menentukan jenis penjualan dari dua variabel itu. Apakah positif, negatif ,