7 BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. INTIRUB PT. INTIRUB yang berdomisili di Jl.Cililitan Besar 45, Jakarta Timur adalah merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha produksi dan pcnjualan ban luar kendaraan. Berdirinya pabrik i n i merupakan suatu peleburan dari dua pabrik ban kendaraan bermotor milik negara yang masing-masing berkedudukan di Jakarta dan Palembang. PT. INTIRUB yang merupakan kependekan dari PT. INDONESIAN TIRE & RUBBER WORK Ltd ., semula bernama NV ( Naamlaze Venootschap) Pabrik ban dan karet Indonesia ini adalah suatu perusahaan m i l i k Bank Industri Negara (sekarang BAPINDO) didirikan di Jakarta berdasarkan akte Notaris Raden Meester Soewandi No.59 tanggal 16 September 1954 di Jakarta yang diumumkan dalam berita negara No. 52 per 1 Juli 1955. Pembangunan pabrik diawali dengan penandatanganan kontrak pembelian mesin-mesin pabrik dan kendaraan bermotor dengan pihak Techno Export (Czecho-Slovakia) oleh Bank Industri Negara tanggal 20 Maret 1956. Setelah itu pada tanggal 17 Maret 1957, mulai dilakukan pembangunan fisik pabrik dan pemasangan mesin oleh Fraction Team dari Czecho- Slovakia. Pada tanggal 5 September 1958 PT.INTIRUB mulai menghasilkan produk perdananya berupa ban kendaraan bermotor yaitu terdiri dari jenis Jeep dan Truck dengan ukuran 6.00-16. Produksi normal dimulai pada 1 April 1959 dengan
44
Embed
BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-1-00218-TISI-Bab 2.pdf · dengan PT GADJAH TUNGGAL dan pada bulan Oktober 1989
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB 2
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat PT. INTIRUB
PT. INTIRUB yang berdomisili di Jl.Cililitan Besar 45, Jakarta Timur adalah
merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha produksi dan
pcnjualan ban luar kendaraan. Berdirinya pabrik i n i merupakan suatu peleburan
dari dua pabrik ban kendaraan bermotor milik negara yang masing-masing
berkedudukan di Jakarta dan Palembang.
PT. INTIRUB yang merupakan kependekan dari PT. INDONESIAN TIRE
& RUBBER WORK Ltd., semula bernama NV (Naamlaze Venootschap) Pabrik
ban dan karet Indonesia ini adalah suatu perusahaan mi l i k Bank Industri Negara
(sekarang BAPINDO) didirikan di Jakarta berdasarkan akte Notaris Raden Meester
Soewandi No.59 tanggal 16 September 1954 di Jakarta yang diumumkan dalam
berita negara No. 52 per 1 Juli 1955. Pembangunan pabrik diawali dengan
penandatanganan kontrak pembelian mesin-mesin pabrik dan kendaraan bermotor
dengan pihak Techno Export (Czecho-Slovakia) oleh Bank Industri Negara tanggal
20 Maret 1956. Setelah itu pada tanggal 17 Maret 1957, mulai dilakukan
pembangunan fisik pabrik dan pemasangan mesin oleh Fraction Team dari Czecho-
Slovakia.
Pada tanggal 5 September 1958 PT.INTIRUB mulai menghasilkan produk
perdananya berupa ban kendaraan bermotor yaitu terdiri dari jenis Jeep dan Truck
dengan ukuran 6.00-16. Produksi normal dimulai pada 1 April 1959 dengan
8
memproduksi ban dengan ukuran 6.00-16 dan ukuran 7.50-16 dengan desain
kapasitas 650 pasang.
Pada tanggal 6 Mei 1959 diadakan peresmian pabrik dan penekan tombol, tanda
mulai beroperasinya mesin pabrik tersebut oleh Pejabat Presiden RI Mr Sartono yang
didampingi oleh Menleri Perindustrian Ir.F.J.Ingkirawang. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 131 tahun 1961 dan realisai dari pelaksanaan Undang-Undang
No.l9, Perpu Tahun 1960 (Lembaran Negara Tahun 1960, No.59) dan sesuai dengan
akte Notaris No. 15 tanggal 4 Fcbruari 1955 dari Notaris Raden Meester Soewandi,
perusahaan merubah namanya menjadi PN (Perusahaan Negara) INTIRUB. Pada
tanggal 26 Juli 1971 ditanda-tangani kontrak dalam bentuk "Management Contract"
dan "Technical Service Agreement" antara Pemerintah RI dengan Good Year Export
SA.
Untuk merealisasikan Peraturan Pemerintah RI No.42, tahun 1971 dan Surat
Keputusan Menteri Keuangan RI No. B.952/MK/IV/12/1971 tanggal 15 Desember
1971, sesuai dengan Akte Notaris Soetrono Prawiroatmodjo di Jakarta, No.46 tanggal 8
Mei 1972, PN INTIRUB bcrubah status menjadi PT.INTIRUB (PERSERO).
Penggabungan Perusahaan Umum Ban dan Karet Palembang dengan
PT.INTIRUB Jakarta menjadi satu dengan nama PT.INTIRUB (PERSERO),
penambahan modal dan lain-lain, tertuang dalam Akte Notaris Ny. Sri Soetengsoe
Alxloel Sjoekoer SH, No.3 tanggal 9 Januari 1976 di Jakarta dan Akte Notaris yang
sama, No.11 tanggal 27 Februari 1976. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman melalui Kepmen RI No. Y.A.5/145/13 tanggal 23 Maret 1976.
9
Management Contract dengan Good Year Export SA telah berakhir pada
tanggal 31 Desember 1976, namun Technical Service Agreement yang telah berakhir
dilanjutkan lagi selama 2 tahun.
Pada tahun 1979 dimulai pelaksanaan Program Perluasan Peningkatan Mutu I
(PPM I) di pabrik Jakarta dengan kredit Bank Pembangunan Indonesia. Kapasitas
kedua pabrik (Jakarta dan Palembang) ditingkatkan dari 2400 ban perhari menjadi 4000
ban perhari dan pada tanggal 13 April 1981 diadakan peresmian produksi perdana PPM
I oleh Menteri Perindustrian Ir.A.R. Soehoed.
Pada tanggal 17 Oktober 1983 ditandatangani kontrak "Technical Service
Agreement" antara PT INTIRUB dengan UNIROYAL GOODRICH LICENSING
SERVICE,USA untuk jangka waktu 10 tahun yang berlaku efektif per 25 November
1983. UNIROYAL GOODRICH dikenal dengan produknya yang luar biasa pada ban
radial untuk mobil balap, ban pesawat terbang termasuk untuk pesawat ulang-alik
Colombia. Pada bulan April 1987 ditandatangani kerjasama antara PT.INTIRUB
dengan PT GADJAH TUNGGAL dan pada bulan Oktober 1989 perjanjian tersebut
berakhir.
Pada tanggal 24 April 1990, antara Pemerintah RI sebagai pemegang saham
tunggal dengan PT.BIMANTARA CITRA mengadakan perjanjian "Pengikatan Jual
Beli Saham" PT.INTIRUB (PERSERO) sebanyak 7000 lembar saham dcngan nilai
nominal Rp. 7.000.000.000. Dan pengikatan jual beli saham tersebut, selanjutnya
PT.BIMANTARA CITRA menjual sebagian sahamnya kepada PT.ARYALOKA
SENTANA (ASTRA GROUP) yaitu sebanyak 3250 lembar saham, dengan demikian
susunan kepemilikan saham berubah menjadi sebagai berikut:
PT. BIMANTARA CITRA 37,50%
10
PT ARYALOKA SENTANA 32,50%
Pemerintah Indonesia 30,00 %
Dengan adanya perubahan kepemilikan saham tersebut, maka berdasarkan Akte
Notaris B.R.A.Y. Mahyastoeli Notonegoro SH, di Jakarta dengan No. 222 tanggal 16
Mei 1990 diadakan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dan sesuai dengan Pasal I
dari Akte Notaris ini, PT. INTIRUB (PERSERO) berubah status menjadi PT.
INTIRUB.
Sejak bulan Desember 1992, unit pabrik ban di Palembang yang bernama PT.
INDONESIAN RUBBER (PT. INDORUB) resmi tidak beroperasi lagi dan mesin-
mesin dipindahkan ke Jakarta Pada bulan Desember 1992, susunan kepemilikan saham
PT. INTIRUB berubah menjadi sebagai berikut:
PT. MEGA RUBBER FACTORY 40% (16.685 saham)
PT. TRISETIJO MANUNGGAL UTAMA 27% (11.261 saham)
PT. BIMANTARA CAKRA NUSA MENGUNSAI 12,37% (5.162 saham)
PT. ARYALOKA SENTANA MENGUNSAI 10,73% (4.474 saham)
Pemerintah RI 9,90% (4.129 saham)
Selanjutnya pada tanggal 14 Juli 1999 komposisi pemegang sahamnya
menjadi:
53,79% PT. Mega Rubber Factory
36,31% PT. Trisetijo Manunggal Utama
9,90% Pemerintah Indonesia
11
2.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. INTIRUB secara garis besar terbagi atas empat direktorat
utama, yang dipimpin oleh seorang presiden direktur. Keempat direktorat utama tersebut
yaitu direktorat keuangan, direktorat produksi dan teknik, direktorat penjualan dan
marketing, dan direktorat human resources and general affair. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar struktur organisasi PT.INTIRUB secara umum.
Gambar 2.1 Struktur orgamisasi PT.INTIRUB
Keempat direktorat tersebut masing-masing membawahi beberapa divisi, dan
masing-masing divisi terdiri atas beberapa departemen. Dibawah ini struktur organisasi
PT.INTIRUB secara lengkap.
1. Direktorat Finance (Keuangan)
Secara umum memiliki Tugas sebagai berikut :
• Menjalankan dan mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan bidang
keuangan.
• Menilai dan melaporkan hasil-hasil yang telah dicapai dalam bidang
keuangankepada Presiden Direktur.
• Mengawasi posisi likuiditas perusahaan dan mengatur cash flow perusahaan.
President Director
Finance Director
Production & Technical Director
Sales & Marketing Director
Human Resources &
General Affair Director
12
Direktorat Keuangan ini membawahi tiga divisi, yaitu :
A. Divisi Finance
Divisi ini memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut :
- Mengatur anggaran pendapatan dan pengeluaran perusahaan
- Menganalisa profit dan lose
- Menjaga likuiditas dan aliran cash flow perusahaan
- Mengatur pengelolaan sumber-sumber dana (piutang, pinjaman bank,
investasi, dll) serta penggunaannya.
- Mengatur sistem penggajian karyawan
- Mengadakan perangkat keras dan perangkat lunak serta pengawasannya.
B. Divisi Accounting
Divisi ini memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut :
- Mencatat transaksi ke dalam buku jurnal dan buku harian,
mengklasifikasi, mengintrepretasi serta membuat neraca rugi-laba.
- Membuat faktur dan pencatatannya.
- Mengkalkulasi biaya-biaya umum perusahaan.
C. Divisi Logistic
Divisi ini memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut :
- Melakukan pembelian (Purchase) bahan-bahan baik bahan lokal
maupun impor sesuai kebutuhan dari Divisi Produksi, agar rencana
operasi dapat terpenuhi dan pembelian atas bahan-bahan pada tingkat harga
13
yang bersaing.
- Menjaga ketersediaan bahan bakn dan bahan jadi yang dibutuhkan sewaklu-
waktu.
- Mengawasi pemakaian dan melakukan pencatatan sistematis terhadap
masuk keluarnya bahan, baik bahan jadi dan bahan baku.
- Mengeliminasi investasi atau meningkatkan perputaran bahan.
15
2. Direktorat Production and Technical (Produksi dan Teknik)
Secara umum direktorat ini memiliki tugas sebagai berikut :
• Bertanggung jawab atas kelancaran produksi mencakup perencanaan proses
produksi, persediaan, dan pengadaan, penggunaan kapasitas mesin dan
pemanfaatan sumber daya manusia.
• Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya pengendalian dan pengawasan
agar rencana dapat berjalan terlaksana dan bila terjadi penyimpangan dapat
segera dikoreksi sehingga tidak menganggu pcncapaian target produksi .
• Bertanggung jawab atas kelancaran dalam penggunaan sember daya.
Direktorat Produksi dan Teknik ini membawahi tiga divisi, yaitu :
A. Divisi Teknologi
Divisi ini memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut :
- Bertanggung jawab atas peningkatan kualitas produk melalui
pengembangan teknologi
- Bertanggung jawab atas pegembangan bahan baku
- Mendesain produk dan menetapkan spesifikasi produk yang mencakup mutu
- Pengawasan atas penerimaan bahan-bahan yang masuk yang
memerlukan pengawasan laboratorium
- Menetapkan spesifikasi produk, proses dan peralalan produksi untuk
dijadikan standar acuan bagi Divisi Plant dan Divisi QA
16
B. Divisi Produksi (Plant)
Divisi ini memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut :
- Membuat perencanaan produksi dan breakdown materialnya
- Mengawasi dan mengendalikan jalannya proses produksi dan melakukan
antisipasi bila terjadi kemacetan
- Mengatur ketersediaan bahan jadi dan setengah jadi sehingga stock tetap
terjaga
- Mengawasi dan mengendalikan peralatan dan mesin, baik yang utama
maupun sebagai penyuplai/pendukung proses produksi
- Melakukan maintenance atau perawatan terhadap fasilitas produksi dan
perbaikannya bila ada kerusakan
C. Divisi Quality Assurance
Divisi ini memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut :
- Melalukan pemeriksaan terhadap kualitas dari bahan baku dan bahan pembaku
sebelum proses dilakukan sesuai spesifikasi dari divisi teknologi
- Mengawasi proses pembuatan ban yang sedang berjalan
- Memeriksa kualitas dari ban yang sudah jadi dengan melakukan
pengujian / serangkaian test.
Gam
bar 2
.3 S
trukt
ur O
rgan
isas
i Dire
ktor
at P
rodu
ksi d
an T
ekno
logi
3. Direktorat Sales and Marketing (Penjualan dan Pemasaran)
Secara umum direktorat ini memiliki tugas sebagai berikut :
• Mengatur dan menetukan berapa jumlah produksi bulanan dan target
penjualan yang ingin dicapai.
• Melaksanakan riset pasar agar dapat mengetahui luas market share dari
produknya
• Menentukan target penjualan untuk daerah tertentu.
Direktorat Penjualan dan Pemasaran ini membawahi tiga divisi, yaitu :
A. Divisi Penjualan
B. Divisi Sales Administrator
C. Divisi Marketing
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Direktorat Sales and Marketing PT. INTIRUB
19
4. Direktorat Human Resources and General Affair
Secara umum direktorat ini memiliki tugas sebagai berikut :
• Menyiapkan dan mengatur besar kecilnya jumlah karyawan sesuai
kapasitas mesin.
• Mempersiapkan dan mengatur tenaga kerja / karyawan sehingga dicapai
efisiensi kerja.
Direktorat Human Resources and General Affair ini membawahi tiga divisi, yaitu:
A. Divisi Human Resources
Divisi ini memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut :
- Mengatur pengalokasian sumber daya manusia sesuai kebutuhan dan
kemampuannya.
- Melaksanakan training untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas
karyawan.
- Bertanggung jawab atas hal-hal yang bersifat umu di perusahaan.
B. Divisi General Affair dan Legal
Divisi ini memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut :
- Menjalin hubungan yang baik dengan supplier dan agen-agen /
konsumen sehingga kontinuilas dan target penjualan terpenuhi.
- Mengadakan sistem Keamanan untuk mengawasi dan mengantisipasi
keadaan yang dapat merusak dan mengganggu kelancaran perusahaan.
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Direktorat Human Resource & General Affair PT.
INTIRUB
21
2.3 Training yang dilakukan PT.INTIRUB
Untuk meningkatkan kemampuan serta keahlian karyawan yang dimiliki,
PT.INTIRUB melakukan pelatihan-pelatihan terhadap karyawannya. Pelaksanaan
Training sendiri didalam PT.INTIRUB lerdiri dari 2 bagian, yakni:
1. In House Training
Training ini dilaksanakan dalam PT.INTIRUB sendiri, dan biasanya lebih
bersifat teknis. Misalnya, training untuk bagian produksi saja, atau training bagi
karyawan keuangan saja.
Biasanya, training diadakan berdasarkan permintaan dari tiap bagian yang
diajukan kepada Bagian Training unluk mengatur dan mengorganisir pengadaannya.
Training karyawan baru juga termasuk In House Training, contohnya karyawan baru
bagian produksi akan ditraining oleh bagian produksi sendiri sesuai dengan
pengaturan bagian Training. Adapun follow-up nya dilakukan penilaian oleh Kepala
Bagian sendiri terhadap kemajuan dan adaptasi dari karyawan tersebut, jadi lebih
merupakan penilaian subyektif berdasarkan pengalaman dan intuitif Kepala Bagian
tersebut.
2. Ex House Training
Ex House Training adalah Training yang dilakukan dengan mengirim
karyawan mengikuti training diluar perusahaan, lebih bersifat umum dan menambah
wawasan. Training ini sudah dibunt programnya selama sctahun dan bagian training
yang mencari siapa yang menjadi Trainernya / Lembaga yang memberikan Training.
Training ini bisa disebut Insidental Training.
Contoh Insidental Training adalah :
22
- Achievement Motivation Training (AMT)
Sampai saat ini AMT sudah dilakukan sampai level 4 atau sudah sampai
level Manajer, untuk level dibawah manajer belum dilaksanakan.
- Training Produktivitas
- Training K3 (keamanan dan keselamatan kerja)
- Training Administrasi dan Accounting
- Training ISO 9001
Diadakan oleh BVQI (Beareau Veritas Quality International), yakni lembaga
resmi yang mengeluarkan ISO 9001 kepada PT.INTIRUB
- Training Hukum ( Perusahaan dan Ketenagakerjaan )
Biasanya, training dilakukan berdasarkan penawaran-penawaran yang
dilakukan kepada PT.INTIRUB, yang kemudian diseleksi sesuai kebutuhan
PT.INTIRUB. Biasanya trainer yang d i p i l i h berasal dari LPPM ( Lembaga
Pendidikan dan Pengembangan Manajemen).
Saat ini perusahaan memiliki kurang lebih 832 karyawan, dimana 225
diantaranya merupakan tenaga kontrak. "Tenaga kontrak ini umumnya untuk operator
mesin. Bagian Personalia yang mengatur tentang kontrak kerja serta penyediaan tenaga
kerja yang dibutuhkan oleh bagian Produksi, biasanya. Hal ini dilakukan mengingat
mesin-mesin yang ada masih konvensional dan memerlukan operator yang cukup
banyak sementara laju produksi juga tidak tentu, sehingga sistem kontrak masih
dilakukan untuk penghematan biaya.
23
2.4 Spesifikasi Produk
2.4.1 Pengenalan Ban
Untuk mempermudah dalam memahami produk ini terlebih dahulu dijelaskan
pengertian, fungsi, dan komponen-komponen penyusun ban.
2.4.2 Pengertian Ban
Ban adalah lapisan penutup berbentuk bundar yang sebagian besar terbuat dari
karet dan digunakan untuk melapisi permukaan roda / velg
2.4.3 Fungsi Ban
Fungsi ban terdiri dari dua fungsi utama, yaitu fungsi secara teknis dan fungsi
secara artistik.
Fungsi Ban Secara Teknis :
• Menahan berat kendaraan beserta muatannya
• Memisahkan roda (velg) dengan permukaan jalan
• Mempermudah manuver kendaraan
• Memindahkan gaya dari motor penggerak menjadi gerakan maju
ataupun mundur
• Meredam getaran dari jalan terhadap kendaraan
• Memberikan jaminan keselamatan kepada penumpangnya (untuk ban
khusus dan baik perancangannya)
• Memberikan perasaan nyaman terhadap penumpang
Fungsi Ban Secara Artistik :
• Menambah keindahan pada kendaraan
• Menimbulkan daya tarik terhadap mobil
24
2.4.4 Komponen Penyusun Ban
Gambar 2.6 Sketsa bagian-bagian ban
A. Section of diagonal tire with breaker: 1. Grooves depth 2. Breaker 3. Carcass 4. Bead 5. Tread 6. Sidewall
B. Section of a radial tire: 1. Grooves depth 2. Belt 3. Tread 4. Sidewall 5. Carcass 6. Bead
25
C. Section of a belted diagonal tire: 1. Belt 2. Bead 3. Tread 4. Sidewall 5. Carcass
Gambar 2.7 Penampang bagian penyusun ban
Komponen-komponen yang menyusun suatu ban ada 6 komponen, yaitu
1. Tread (telapak)
Adalah bagian yang kontak langsung dengan permukaaan jalan. Dibuat dengan
kompon khusus. Memiliki sifat tahan terhadap gesekan (High Abrassion Resistance)
dan tidak mudah aus.
2. Carcass ( Kerangka Ban )
Lapisan-lapisan ply ( Fabric Bertegangan Putus Tinggi ). Berfungsi untuk menahan
tekanan pompa dan tahan panas ( Heat Build Up ).
3. Sidewall ( Dinding Samping )
Lapisan-lapisan ply dan lapisan kompon pada bagian luar. Menahan benturan
akibat goncangan-goncangan. Memiliki sifat tahan sobek ( High Tear Resistance )
dan tahan retak akibat lenturan ( Flex Cracking Resistance ).
4. Bead
Susunan kawat yang terbungkus ujung ply. Berfungsi agar ban kuat duduk pada
peleg dan tidak mudah lepas dari peleg.
26
5. Chaffer
Lapisan akhir pembungkus bead, untuk melindungi carcass dari gesekan langsung
dengan velg..
6. Breaker atau Belt
Seperti ply, hanya terletak pada bagian tengah ban. Berfungsi untuk membentuk
ban, memperkuat daerah Tread dan meredam getaran.
Semua komponen ban diatas masing-masing mengandung kompon, yakni
suatu senyawa atau campuran homogen antara karet dengan bahan-bahan kimia
tertentu dan mempunyai sifat-sifat tertentu, dimana kompon tersebut berfungsi sebagai
perekat dari material sehingga mudah untuk dirakit. Membuat kompon biasanya di
Banburry Mixer atau di Mill dengan tekanan, temperatur dan waktu tertentu. Untuk
mendapatkan campuran kompon yang baik, perlu pentahapan memasukkan bahan-bahan
pada Banbury Mixer atau Mill. Homogenitas kompon adalah penting untuk mendapatkan
senyawa yang sempurna dan dapat menghasilkan sifat fisika dan kimia yang
dikehendaki dan untuk memperolehnya dikenakan tekanan tertentu, waktu tertentu
dan temperatur tertentu.
Bahan jadi kompon untuk membuat.ban ada bermacam-macam jenis dan
tiap jenis mempunyai silat yang berlainan, tergantung dimana kompon tersebut
ditempatkan. Sebagai pedoman untuk memudahkan pembuatan dan pengendalian
kompon tersebut dibuatlah standar atau ketentuan sifat-sifat kompon tersebut.
Sebagai contoh, sifat kompon Tread (telapak) harus tahan aus tahan panas dan
tahan benturan. Kompon Carcass harus tahan tekukan / flexing dan kompon Bead
harus keras, tahan gesekan dengan kawat dan mengikat kuat kawat tersebut.
27
Berikut ini adalah komposisi bahan-bahan dalam membentuk suatu ban utuh.
• Karet alam/ sintetis ± 52 %
• Carbon Black ± 26%
• Benang Nylon ± 1%
• Kawat baja ± 3%
• Bahan-bahan kimia ± 10%
2.4.5 Klasifikasi Ban
Produk yang dihasilkan oleh PT. INTIRUB adalah berbagai jenis ban untuk
kendaraan bermotor antara lain ban Radial, ban Passanger, ban Mini Light Truck, ban
Ultra Light Truck, ban Light Truck dan ban Truck Bus. Adapun klasifikasi secara
lengkap berdasarkan ukuran adalah sebagai berikut:
Radial Passanger Mini Light Truck Ultra Light Truck Light Truck Truck Bus
155 SR 12 SABRE 560-13 RM 4 500-12 S M 6 550-13 E M 8 650-15 S M 8 825-20 PBY 14
155 SR 12 SABRE 6 700-15 SR 8 500-12 S M 8 550-13 S M 8 700-15 S M 8 454 750-20 PBY 14
155 SR 12 SABRE 8 H78-15 SR 6 500-10 S M 8 600-13 S M 6 700-15 S M 10 454 825 -20 ESG 14
155 SR 13 FAL 600-16 EG 6 600-14 S M 8 700-15 S M 12 454 900-20 SM 14
165 SR 13 F PASS 760-15 EG 6 640-13 S M 6 750-15 PBY 12 900-20 PBY 14
165 SR 13 FAL 6 640-13 S M 8 750 -15 S M 14 454 900-20 ESG 14
165 SR 13 FAL 8 650-14 S M 8 700-16 ESG 10 1000-20 PBY 16
165 SR 13 MRG RY 650-14 S M 10 700-16 ESG 14 1000-20 PBY 16N
175 RR 14 FAL 6 700-14 S M 8 700-16 SM 10 1000-20 S M 14
175 SR 14 FAL 8 700-16 SM 14 1000-20 SM 16
175 SR 12 MRG RY 750-16 DRT 10 1000-20 SM 16N
175 SR 13 MRG RY 750-16 DRT 12 1000-20 DRT 16
185 SR 14 FAL PASS 750-16 DRT 14 1000-20 J L 16
185 SR 14 FAL 6 750-16 DRT 14 1000-20 U G 16
185 SR 14 FAL 8 750-16 ESG 12 1100-20 S M 16
185 SR 14 FAL 8C 750- 16 ESG 14 1100- 20 S M 18
185 SR 13 MRG RY 750-16 S M 12 454 1100-20 U G 16
185 SR 14 MRG RY 750-16 S M 14 1100-20 U G 18
195 SR 14 MRG RY 1200-20 U G 18
235 SR 15 MRG RY
Tabel 2.1 Klasifikasi ban di PT. INTIRUB
28
Gambar 2.8 Sampel ban di PT. INTIRUB
29
2.5 Proses Produksi
2.5.1 Mesin, Peralatan dan Perlengkapan Yang Dipergunakan
Mesin, peralatan, dan perlengkapan yang digunakan dalam proses perakitan
ban luar di PT. INTIRUB adalah :
• Mesin Compressor
• Mesin Diesel dan Generator
• Mesin Banbury Mixer
• Mesin Extruder Tread
• Mesin Bead Extruder
• Mesin Bias Cutter
• Mesin TRC
• Mesin Tire Curing
• Mesin Building
• Resiliometer
• FVM (Force Variation Machine)
Untuk penyusunan peralatan produksi dilakukan berdasarkan fungsi dalam
proses produksi, yaitu peralatan yang sama dikelompokkan pada tempat yang sama.
Hal ini disebut juga process layout atau departement by equipment.
30
2.5.2 Proses Pembuatan Ban
Proses produksi pembuatan ban luar secara garis besarnya terbagi menjadi 4
tahap, yaitu :
1. Tahap Persiapan (Pre-operation)
Dilakukan pembuatan dan penyediaan seluruh komponen-komponen dari Ban