Universitas Bhayangkara Jaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber penerimaan negara Indonesia berasal dari pajak dalam negeri, pajak perdagangan Internasional, penerimaan Sumber Daya Alam (SDA), bagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Penerimaan Negara Bukan Pajak lainnya (PNBD), dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU). Pajak merupakan sumber penerimaan pendapatan negara yang terbesar dengan rata- rata persentase 74% dari total penerimaan negara tahun 2010-2014 dan sisanya 26% dipegang oleh penerimaan negara lain. Data mengenai penerimaan negara tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) akan meneruskan reformasi sistem dan birokrasi serta melakukan intensifikasi maupun ekstensifikasi dalam rangka mendongkrak angka penerimaan pajak negara. Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Kismantoro Petrus menegaskan, DJP akan terus mengejar target penerimaan dengan mengoptimalkan berbagai program dan sektor yang ada. “Pajak itu intensifikasi di semua sektor dan kita akan cari datanya, lalu kita arahkan ke semua sektor,” kata Kismantoro Petrus pada Kamis (13/3) (Sumber: www.kemenkeu.go.id). Melihat pentingnya peningkatan penerimaan negara khususnya dari sektor perpajakan, pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam rangka peningkatan penerimaan dari sektor pajak tersebut dengan adanya program ekstensifikasi dan intensifikasi. Ekstensifikasi lebih berfokus mengacu pada perluasan objek pajak yang akan dikenakan pajak misalnya intensifikasi pajak dari sektor-sektor tertentu (Rantung dan Priyo, 2009). Pemerintah sekarang ini mentargetkan penerimaan dari sektor pajak dalam APBN 2011 mencapai Rp 850,255 trilliun yang merupakan 76,9% dari total penerimaan negara yang sebesar Rp1.104,9 trilliun dan dengan 2 penerimaan perpajakan tersebut tax ratio yang dicapai pada tahun 2011 sebesar 12,2% (UU APBN 2011). Target penerimaan perpajakan pada APBN yang dicanangkan pemerintah mengalami peningkatan dari tahun 2010 yang hanya Rp 743,3 trilliun (RUU APBN 2011). 1 Pengaruh Diterapkannya..., Cantiur, Fakultas Ekonomi 2015
8
Embed
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Idawati_BAB I.pdfekstensifikasi dan intensifikasi pajak untuk meningkatkan penerimaan dari pajak telah dilaksanakan pemerintah dengan berbagai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Universitas Bhayangkara Jaya
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber penerimaan negara Indonesia berasal dari pajak dalam negeri,
pajak perdagangan Internasional, penerimaan Sumber Daya Alam (SDA),
bagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Penerimaan Negara Bukan
Pajak lainnya (PNBD), dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU). Pajak
merupakan sumber penerimaan pendapatan negara yang terbesar dengan rata-
rata persentase 74% dari total penerimaan negara tahun 2010-2014 dan
sisanya 26% dipegang oleh penerimaan negara lain. Data mengenai
penerimaan negara tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) akan meneruskan reformasi sistem
dan birokrasi serta melakukan intensifikasi maupun ekstensifikasi dalam
rangka mendongkrak angka penerimaan pajak negara. Direktur Penyuluhan,
Pelayanan, dan Humas DJP Kismantoro Petrus menegaskan, DJP akan terus
mengejar target penerimaan dengan mengoptimalkan berbagai program dan
sektor yang ada. “Pajak itu intensifikasi di semua sektor dan kita akan cari
datanya, lalu kita arahkan ke semua sektor,” kata Kismantoro Petrus pada
Kamis (13/3) (Sumber: www.kemenkeu.go.id).
Melihat pentingnya peningkatan penerimaan negara khususnya dari
sektor perpajakan, pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam rangka
peningkatan penerimaan dari sektor pajak tersebut dengan adanya program
ekstensifikasi dan intensifikasi. Ekstensifikasi lebih berfokus mengacu pada
perluasan objek pajak yang akan dikenakan pajak misalnya intensifikasi pajak
dari sektor-sektor tertentu (Rantung dan Priyo, 2009). Pemerintah sekarang
ini mentargetkan penerimaan dari sektor pajak dalam APBN 2011 mencapai
Rp 850,255 trilliun yang merupakan 76,9% dari total penerimaan negara yang
sebesar Rp1.104,9 trilliun dan dengan 2 penerimaan perpajakan tersebut tax
ratio yang dicapai pada tahun 2011 sebesar 12,2% (UU APBN 2011). Target
penerimaan perpajakan pada APBN yang dicanangkan pemerintah mengalami
peningkatan dari tahun 2010 yang hanya Rp 743,3 trilliun (RUU APBN
2011).
1
Pengaruh Diterapkannya..., Cantiur, Fakultas Ekonomi 2015