BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan darah sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. (Brunner & Suddarth, 1996).hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung,stroke,dan gagal ginjal.disebut sebagai ‘PEMBUNUH DIAM-DIAM”.karena orang dengan hipertensi sering tidak menampakan gejalannya.Institut Nasional Jantung ,paru dan darah memperkirakan separuh orang yang menderita hipertensi tidak sadar akan kondisiinya. Sekitar 20% populasi orang dewasa mengalami hipertensi; lebih dari 90% diantara mereka mengalami hipertensi esensial(primer) dimana todak dapat ditentukan penyebab medisnya.sisannya mengalami kenaikan tekanan darah dengan penyebab tertentu (hipertensi sekunder) seperti penyempitan arteri renalis atau penyakit parenkim ginjal ,berbagai obat,disfungsi jaringan ,tumor dan kehamilan . Gangguan emosi,obesitas,konsusmsi alkohol yang berlebihan ,dan rangsangan kopi yang berlebihan ,tembakau dan obat- obatan yang merangsang dapat berperan disini .faktor resiko utama penyebab hpertensi yaitu dapat dimodifikasi (obesitas,rokok,dm dll) tidak dapat dimodifikasi (usia,keturunan ) 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan darah sistoliknya diatas 140
Mencakup identitas klien, meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
alamat, no. medrek, Dx medis, tanggal masuk, dan tanggal pengkajian.
2) Riwayat kesehatan
a. Keluhan Utama
Pada kasus hipertensi, ditemukan keluhan utama adanya pusing yang hebat.
b. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Sekarang
9
Lanjutkan modifikasi gaya hidup
Pemilihan farmakologi awal :
Diuretik atau penyekat beta lebih disukai karena terbukti menurunkan mortalitas dan morbiditas
ACE inhibitor ,kalsium antagonis,reseptor penyekat alfa dan penyekat alfa beta belum pernah dibuktikan menurunkan mortalitas dan morbiditas
Respon tidak adekuat *
Respon tidak adekuat *
Naikan Obat Dosis Ganti dengan Obat Lain Tambahkan bahan kedua dari jenis yang berbeda
Riwayat penyakit sekarang ditemukan pada saat pengkajian yang sedang dijabarkan dari keluhan utama dengan menggunakan PQRST, yaitu:
P Paliative/provokatif: hal-hal yang menyebabkan bertambah/bekurannya keluhan utama.Pada kasus hipertensi, ditemukan adanya rasa pusing. Keluhan dirasakan semakin berat bila melakukan aktivitas yang berat.
Q Quality/Quantity: tingkat keluhan utama.
R Region; yaitu lokasi keluhan utama.Pada kasus hipertensi ditemukan adanya pusing yang tak tertahankan di seluruh bagian kepala
S Savety; yaitu intensitas dari keluhan utama, apakah sampai mengganggu aktivitas atau tidak, seperti bargantug pada derajat beratnya.
T Timing; yaitu kapan mulai muncul dan berapa lama berlangsungnya.Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Saat dikaji pasien hipertensi biasanya didapat riwayat penyakit jantung koroner,
merokok, penyalahgunaan obat, tingkat stress yang tinggi, dan gaya hidup yang
kurang beraktivitas.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat penyakit kronis/generative keluarga yang ada hubungannya dengan
adanya penyakit jantung, stroke, dan lain-lain.
e. Aspek psikologis
Pada aspek psikologis, ditemukan adanya tingkat stress yang tinggi pada klien,
emosi yang labil
f. Aspek Sosial
10
Pada aspek social tidak ditemukan hubungan ketergantungan karena klien masih
bisa melakukan aktifitasnya namun agak terganggu.
g. Aspek spiritual
Pada aspek ini, ditemukan adanya keterbatasan melakukan aktivitas keagamaan.
3) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik meliputi:
1. Keadaan umum
Kaji tingkat kesadaran ( GCS ) kehilangan sensasi, susunan saraf dikaji
Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan gangguan
sirkulasi.
Tujuan : Sirkulasi tubuh tidak terganggu.
Kriteria Hasil : Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik seperti
ditunjukkan dengan : TD dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala,
pusing, nilai-nilai laboratorium dalam batas normal.
Intervensi :
Pertahankan tirah baring; tinggikan kepala tempat tidur.
Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk dengan pemantau
tekanan arteri jika tersedia.
Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai pesanan.
Amati adanya hipotensi mendadak.
Ukur masukan dan pengeluaran.
Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai pesanan.
Ambulasi sesuai kemampuan; hindari kelelahan.
16
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tn. A(60) di bawa ke UGD pukul 07.00 WIB oleh keluarganya karena pasien mengeluh
pusing tak tertahankan sejak kemarin malamnya, pusing bertambah ketika di buat mandi
pagi ,kemudian pasien jatuh pingsan. Saat di lakukan pengkajian, pasien mengatakan
mempunyai riwayat hipertensi. Pasien mengeluh merasa sakit kepala, Klien meringis
sampai menangis menahan sakit kepala yang dirasakan hingga tidak bisa tidur semalaman
Nampak memegangi kepala ditambah dengan sakit perut yang dirasakan . Mata pasien
juga nampak cekung dan berkunang-kunang, pasien nampak lemas. TD: 190/110 mmHg,
Nadi: 112x/menit, Suhu: 36OC. RR : 23x/menit.
3.1 PENGKAJIAN
a. Identitas penanggung pasien
Nama : Tn. A
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Pekerjaan : petani
Alamat : Desa “P” kecamatan “C” Jombang
No. medrek : 055347
Dx. Medis : hipertensi
Tanggal masuk : 20 November 2014 jam 07.00 WIB
Tanggal pengkajian : 21 November 2014 jam 07.00 WIB
17
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. E
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Desa “P” kecamatan “C” Jombang
Hubungan dengan klien : anak
c. Keluhan utama
Pasien mengeluh sakit kepala
d. Riwayat kesehatan sekarang
Pada tanggal 20 November 2014 jam 06.00 WIB klien sedang mandi , beberapa saat
kemudian klien merasakan sakit kepala yang bertambah semakin berat setelah klien mandi
dengan menggunakan air dingin. Kemudian pasien pinsan dan keluarga pasien membawanya
ke RSUD pertama masuk di UGD ,lalu pasien sadar dan di pimdahkan ke ruang Flamboyan.
saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan pusing dan nampak memegangi kepalanya,
sakit kepala sejak semalem dan tidak bisa tidur sejak kemarin malam dan ditambah sakit
perut TD: 190/110 mmHg, Nadi: 112x/menit, Suhu: 36OC. RR : 23x/menit. mata kelihatan
cowong .
e. Riwayat kesehatan dahulu
Keluarga pasien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi 3 tahun yang lalu sejak usia klien 57 tahun. Klien juga mempunyai penyakit maag karena pola makan yang sering tidak teratur.
f. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga Klien mengatakan di keluarganya mempunyai riwayat hipertensi, dan di
keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit kronis lainnya, seperti TBC, DM, asma
dan lain-lain.
18
g. Aspek psikologis
Keluarga klien mengatakan klien mudah panic dan gelisah jika mendengar sesuatu yang
mengejutkan dan setelah itu tekanan darahnya akan naik.
h. Aspek social
Hubungan klien dengan keluarga sangat baik, terbukti anaknya bergantian menjaganya
selama di Rumah Sakit. Hubungan klien dengan lingkungan juga sangat baik, terbukti
banyak yang menjenguknya,
i. Aspek spiritual
Klien dan keluarga beragama islam menurut keluarga selama sehatnya klien rajin
beribadah, begitu juga selama dirawat di rumah sakit.
J Pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan umum
- Keadaan umum : lemah
- Kesadaran : compos mentis
Nilai GCS : 15
Respon membuka : 4
Respon motorik : 6
Repon verbal : 5
- TD : 190/110 mmHg
- RR : 23x/menit
- N : 112x/menit
- S : 36oC
2) Sistem pengindraan
a) Sistem penglihatan
19
Inspeksi : bentuk mata dan bola mata simetris,kelihatan cowong, reflek pupil klien baik,
saat ada rangsangan cahaya miosis, konjungtiva tak anemis, sclera tidak ikterik, gerakan bola
mata baik.
Palpasi : tidak terdapat lesi atau oedema, tidak dirasakan nyeri tekan.
b) System pendengaran
Bentuk dan letak simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran cukup baik karena klien
mampu mengerjakan apa saja yang diperintahkan.
c) System penciuman
Bentuk dan letak simetris, saat klien di tes dengan mengguanakan alcohol dan minyak kayu
putih , klien dapat menunjuk dengan tepat bau yang dirasakan.
d) System pengecapan
Keadaan lidah sedikit kotor, klien dites dengan menggunakan garam dan gula, klien dapat
menunjuk dengan tepat apa yang dirasakan.
e) System integument
Gastisitas/turgor kulit baik walaupun saat di tarik kulit klien kembali ke semuala +/- 3-5 detik
karena proses penuaan, tidak ada lesi, warna kulit putih,tidak ada masa, tampilan umum kulit
bersih, kulit kepala bersih, distribusi rambut merata
f) System pencernaan
Inspeksi :Bentuk mulut simetris, gigi tidak utuh beberapa suddah tanggal, jumlah gigi sudah
tanggal, jumlah gigi susu dan gigi taring 4, geraham premolar 2, gerakan motor 12, jumlah
gigi 26, mukosa bibir kering, reflek menelan ada.
Auskultasi : pada bising usus 12x/menit.
Palpasi : I .Kuadran 1 (hepar) tidak ada pembesaran hepar dan ada nyeri tekan
II.Kuadran II (limpa) tidak ada pembesaran limpa
20
III. Kuadran III (Kolon) teraba masa /skibala
IV Kuadran IV tidak da nyeri tekan
Perkusi : kembung
g) System pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak tampak polip, tidak aa pernafasan cuping hidung, retraksi dada
negative, tidak ada nyeri tekan pada dada, tidak ada benjolan pada dada, terdengar suara
sonor pada dada sebelah kiri dan kanan, tidak ada wheezing.
h) System kardiovaskuler
Tachicardi, tidak terdapat peningakatan vena jugularis, tidak ada bunyi tambahan.
i) System perkemihan
Eliminasi urine tidak sering, ketok CVA tidak dirasaka nyeri, tidak ada nyeri pada daerah
supra pubis, bleder tidak teraba keras dan saat di palpasi tidak terasa nyeri.
j) System persarafan
N1 (olfaktorius) : klien dapat membedakan bau minyak kayu putih
N2 (optikus) : lapang pandang klien agak berkurang behubungan dengan
penuaan,
N3 (okulomotorius) : normal (bila terkena cahaya miosis dan midriasis bila tidak
terkena cahaya)
N4 (trakelis) : mata masih terkoordinasi sesuai perintah.