BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Instruksional Khusus Setelah menyelesaikan materi ini diharapkan mahasiswa mengerti : 1. definisi pengolahan citra digital, 2. bidang aplikasi pengolahan citra digital, 3. dasar-dasar pengolahan citra yaitu sistem visual manusia, cahaya dan warna, elemen pengolahan citra digital. 1.2 Definisi Citra Data atau informasi tidak hanya disajikan dalam bentuk teks, tetapi juga dapat berupa citra (gambar), audio (suara), dan video. Keempat macam data atau informasi ini sering disebut multimedia. Citra sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual karena citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya dengan informasi. Ada sebuah peribahasa yang berbunyi “sebuah gambar bermakna lebih dari seribu kata” (a picture is more than a thousand words) yang berarti sebuah gambar dapat memberikan informasi yang lebih banyak daripada informasi tersebut disajikan dalam bentuk kata-kata (tekstual). Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda, misal foto Anda mewakili entitas diri Anda sendiri di depan kamera, foto sinar-X thorax 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah menyelesaikan materi ini diharapkan mahasiswa mengerti :
1. definisi pengolahan citra digital,
2. bidang aplikasi pengolahan citra digital,
3. dasar-dasar pengolahan citra yaitu sistem visual manusia, cahaya dan warna, elemen
pengolahan citra digital.
1.2 Definisi Citra
Data atau informasi tidak hanya disajikan dalam bentuk teks, tetapi juga dapat berupa citra
(gambar), audio (suara), dan video. Keempat macam data atau informasi ini sering disebut
multimedia. Citra sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat
penting sebagai bentuk informasi visual karena citra mempunyai karakteristik yang tidak
dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya dengan informasi. Ada sebuah peribahasa yang
berbunyi “sebuah gambar bermakna lebih dari seribu kata” (a picture is more than a thousand
words) yang berarti sebuah gambar dapat memberikan informasi yang lebih banyak daripada
informasi tersebut disajikan dalam bentuk kata-kata (tekstual).
Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda, misal
foto Anda mewakili entitas diri Anda sendiri di depan kamera, foto sinar-X thorax mewakili
keadaan bagian dalam tubuh seseorang, data dalam suatu file BMP mewakili apa yang
digambarkannya.
Citra dari sudut pandang matematis, merupakan fungsi menerus (continue) dari intensitas
cahaya pada bidang 2 dimensi. Citra yang terlihat merupakan cahaya yang direfleksikan dari
sebuah objek. Sumber cahaya menerangi objek, objek memantulkan kembali sebagian dari
berkas cahaya tersebut dan pantulan cahaya ditangkap oleh alat-alat optik, misal mata
manusia, kamera, scanner, sensor satelit, dsb, kemudian direkam.
Citra sebagai keluaran dari suatu sistem perekaman dapat bersifat analog atau bersifat digital
yang dapat langsung disimpan pada suatu media penyimpan. Citra analog adalah citra yang
1
bersifat kontinu seperti gambar pada monitor televisi, foto sinar – X, hasil CT scan, foto yang
tercetak di kertas foto, lukisan pemandangan alam, gambar-gambar yang terekam pada pita
kaset, dan lain sebagainya. Citra analog tidak dapat direpresentasikan dalam komputer,
sehingga tidak bisa diproses di komputer secara langsung. Dengan demikian agar citra ini bisa
diproses di komputer, terlebih dahulu harus dilakukan proses konversi analog ke digital. Citra
digital adalah citra yang disimpan dalam format digital (dalam bentuk file). Hanya citra
digital yang dapat diolah menggunakan komputer.
Minat terhadap bidang pengolahan citra dimulai pada awal tahun 1921, yaitu pertama kali
sebuah foto berhasil ditransmisikan secara digital melalui kabel laut dari New York ke
London. Keuntungan utama yang dirasakan pada waktu itu adalah pengurangan waktu
pengiriman foto dari sekitar 1 minggu menjadi kurang dari 3 jam.
Sekitar tahun 1960 baru tercatat suatu perkembangan pesat seiring dengan munculnya
teknologi komputer yang sanggup memenuhi suatu kecepatan proses dan kapasitas memori
yang dibutuhkan oleh berbagai algoritma pengolahan citra. Sejak itu berbagai aplikasi mulai
dikembangkan yang secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua kegiatan :
1. memperbaiki kualitas suatu citra sehingga dapat lebih mudah diinterpretasikan oleh mata
manusia,
2. mengolah informasi yang terdapat pada citra untuk keperluan pengenalan obyek secara
otomatis oleh suatu mesin.
1.3 Definisi Pengolahan Citra Digital
Pencitraan (imaging) adalah kegiatan mengubah informasi dari citra analog atau citra non
digital menjadi citra digital. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk pencitraan adalah
scanner, kamera digital.
Pengolahan citra adalah kegiatan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh
manusia/mesin(komputer). Inputannya adalah citra dan keluarannya juga citra tapi dengan
kualitas lebih baik daripada citra masukan, misal warna pada citra kurang tajam, kabur
(blurring), mengandung noise (misal bintik-bintik putih), dan lain-lain sehingga perlu ada
pemrosesan untuk memperbaiki citra karena citra tersebut menjadi sulit diinterpretasikan
karena informasi yang disampaikan menjadi berkurang.
2
Analisis citra adalah kegiatan menganalisis citra sehingga menghasilkan informasi untuk
menetapkan keputusan (biasanya didampingi bidang ilmu kecerdasan buatan (artificial
intelligent) yaitu pengenalan pola (pattern recognition) menggunakan jaringan syaraf tiruan,
logika fuzzy, dan lain-lain).
Dalam ilmu komputer sebenarnya ada 3 bidang studi yang berkaitan dengan citra, tapi tujuan
ketiganya berbeda, yaitu :
1. grafika komputer,
2. pengolahan citra,
3. pengenalan pola,
Grafika komputer adalah proses untuk menciptakan suatu gambar berdasarkan deskripsi
obyek maupun latar belakang yang terkandung pada gambar tersebut. Grafika komputer
merupakan teknik untuk membuat gambar obyek sesuai dengan obyek tersebut di alam nyata
(realism), bertujuan menghasilkan gambar/citra (lebih tepat disebut grafik/picture) dengan
primitif-primitif geometri seperti garis, lingkaran, dsb. Primitif-primitif geometri tersebut
memerlukan data deskriptif untuk melukis elemen-elemen gambar. Data deskriptif adalah
koordinat titik, panjang garis, jari-jari lingkaran, tebal garis, warna, dsb. Grafika komputer
berperan dalam visualisasi dan virtual reality.
Contoh :
3
Analisis citra
Pengolahan citra
Pencitraan
Citra nondigital
Citra digital
Citra digital (baru)
Informasi / keputusan
Citra Data deskriptif
Grafika Komputer
Gambar 1.1 Citra grafika komputer
Operasi-operasi pada pengolahan citra diterapkan pada citra bila :
1. perbaikan atau memodifikasi citra dilakukan untuk meningkatkan kualitas
penampakan citra/menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung dalam citra
objek, penajaman, pemberian warna semu, dan lain-lain;
2. adanya cacat pada citra sehingga perlu dihilangkan/diminimumkan (image
restoration), contoh : penghilangan kesamaran (debluring) yaitu citra tampak kabur
karena pengaturan fokus lensa tidak tepat / kamera goyang, penghilangan noise;
3. elemen dalam citra perlu dikelompokkan, dicocokan atau diukur (image
segmentation), operasi ini berkaitan erat dengan pengenalan pola;
4. diperlukannya ekstraksi ciri-ciri tertentu yang dimiliki citra untuk membantu dalam
pengidentifikasian objek (image analysis), dimana ekstraksi ciri kadangkala
memerlukan proses segmentasi untuk melokalisasi objek yang diinginkan dari
sekelilingnya, contoh : pendeteksian tepi objek;
5. sebagian citra perlu digabung dengan bagian citra yang lain (image reconstruction),
contoh : beberapa foto rontgen digunakan untuk membentuk ulang gambar organ
tubuh;
6. citra perlu dimampatkan (image compression), contoh : suatu file citra berbentuk BMP
berukuran 258 KB dimampatkan dengan metode JPEG menjadi berukuran 49 KB;
7. menyembunyikan data rahasia (berupa teks/citra) pada citra sehingga keberadaan data
rahasia tersebut tidak diketahui orang (steganografi dan watermarking).
Gambar 1.2 berikut merupakan kumpulan gambar contoh-contoh operasi pengolahan citra.
4
CitraCitraPengolahan
Citra
Microprocessor diperbesar (zoom in) 60 x
Pendeteksian tepi objek (edge detection)
5
Rekonstruksi foto janin hasil USG
Citra ada noise diperbaiki dengan teknik noise filtering
Image segmentation untuk memisahkan objek minyak dengan laut deteksi minyak yang tumpah dari kapal tenggelam di laut dari foto satelit
Menyisipkan informasi (watermark) ke dalam data multimedia (berupa citra). Watermark dianggap sebagai sidik digital (digital signature) dari pemilik yang sah atas produk multimedia. Watermark yang disisipkan menjadi label hak cipta dari pemiliknya.
Gambar 1.2 Kumpulan gambar contoh operasi pengolahan citra
Pengenalan pola adalah mengelompokkan data numerik dan simbolik (termasuk citra) secara
otomatis oleh mesin (komputer). Tujuan pengelompokkan adalah untuk mengenali suatu
objek di dalam citra.Manusia bisa mengenali objek yang dilihatnya karena otak manusia telah
belajar mengklasifikasi objek-objek di alam sehingga mampu membedakan suatu objek
dengan objek lainnya. Kemampuan sistem visual manusia yang dicoba ditiru oleh mesin.
Komputer menerima masukan berupa citra objek yang akan diidentifikasi, memproses citra
tersebut dan memberikan keluaran berupa informasi/deskripsi objek di dalam citra.
Gambar 1.3 berikut merupakan kumpulan gambar contoh pengenalan pola.
6
Informasi / deskripsi objek CitraPengenalan
Pola
Deteksi penggunaan lahan dari foto satelit, salah satu teknik yang digunakan adalah image segmentation
Deteksi / pengenalan wajah manusia secara otomatis dari suatu citra
Deteksi / pengenalan wajah manusia secara otomatis dari suatu citra
Pengenalan pola sidik jari seseorang
7
Pengenalan/deteksi tanda tangan asli/palsu (tanda tangan yang dibuat oleh orang yang sama/berbeda)
Pengenalan angka Pengenalan huruf
Hasil deteksi / pengenalan objek pada citra output 2 :
Citra input Citra output 1 Citra output 2
Gambar 1.3 Kumpulan gambar contoh pengenalan pola
Terminologi lain yang berkaitan erat dengan pengolahan citra adalah computer vision.
Computer vision merupakan proses otomatis yang mengintegrasikan sejumlah besar proses
untuk persepsi visual, seperti akuisisi citra, pengolahan citra, pengenalan dan membuat
keputusan. Computer vision mencoba meniru cara kerja sistem visual manusia (human
vision) yang sesungguhnya sangat kompleks. Manusia melihat dengan objek dengan indera
penglihatan (mata), lalu citra objek diteruskan ke otak untuk diinterpretasi sehingga manusia
mengerti objek apa yang tampak dalam pandangan mata. Hasil interpretasi ini digunakan
untuk pengambilan keputusan (misal menghindar kalau melihat ada mobil di depan).
Proses-proses dalam computer vision :
- memperoleh atau mengakuisisi citra digital,
- operasi pengolahan citra,
- menganalisis dan menginterpretasi citra dan menggunakan hasil pemrosesan untuk tujuan
tertentu, misal memandu robot, mengontrol peralatan, dan lain-lain.
Pengolahan citra merupakan proses awal pada computer vision, pengenalan pola merupakan
proses untuk menginterpretasi citra.
1.4 Bidang Aplikasi Pengolahan Citra
Pengolahan citra mempunyai aplikasi yang sangat luas dalam berbagai bidang,
diantaranya sebagai berikut.
1. Bidang fotografi dan perfilman
Pengolahan citra dimanfaatkan untuk menghaluskan gambar, menajamkan gambar,
memberi efek terang dan gelap, memberi kesan timbul, memberi efek morphing,
menghilangkan noise, dan lain-lain. Pengolahan citra juga dimanfaatkan untuk kompresi
video (MPEG).
3. Bidang perdagangan
a. Pembacaan kode batang (bar code) yang tertera pada barang
b. Mengenali huruf atau angka pada suatu formulir secara otomatis
4. Bidang militer
a. Mengenali sasaran peluru kendali melalui sensor visual
b. Mengidentifikasi jenis pesawat musuh
5. Bidang kedokteran
Pengolahan citra digunakan untuk memperjelas hasil X-ray organ tubuh manusia,
pengolahan citra hasil CT scan , dan lain-lain.
8
6. Bidang biologi
Pengenalan jenis kromosom melalui gambar mikroskopik.
7. Robotika
Pengolahan citra diterapkan pada robot yang bertugas mengambil komponen-
komponen suatu mesin yang diletakkan diatas suatu nampan. Diperlukan sensor
pada mata robot untuk mengenali bentuk geometris macam-macam komponen
yang digunakan.
8. Komunikasi data
a. Pengolahan citra dimanfaatkan untuk memperjelas foto permukaan bumi yang
dihasilkan dari satelit atau memperjelas foto planet-planet yang dihasilkan dari
satelit.
b. Pengolahan citra juga dimanfaatkan untuk kompresi citra yang ditransmisikan
misal dalam bentuk JPEG.
9. Pemetaan
Pengolahan citra digunakan untuk klasifikasi penggunaan tanah melalui foto
satelit.
10. Keamanan dan Hukum
Seringkali data yang dikirim dari satu tempat ke tempat lain merupakan data
rahasia sehingga perlu dijamin keamanannya dengan steganografi dan watermark.
Pengolahan citra juga dimanfaatkan untuk pengenalan sidik jari, pengenalan wajah
seseorang.
1.5 Dasar – dasar Pengolahan Citra Digital
1.5.1 Sistem Visual Manusia
Mata adalah sistem pencitra yang dimiliki oleh manusia. Cahaya yang dipantulkan (atau
dipancarkan) oleh sebuah benda ditangkap oleh mata melalui suatu sistem biokamera dengan
satu lensa. Di belakang lensa mata akan terjadi bayangan terbalik karena sifat optik dari lensa.
Selanjutnya bayangan ini diubah menjadi sinyal-sinyal biolistrik oleh retina untuk
disampaikan ke otak. Akhirnya orang mendapatkan kesan melihat benda tersebut setelah otak
menangkap dan mengolah sinyal-sinyal tersebut. Gambar berikut menunjukkan proses
sederhana dari persepsi mata manusia dan susunan dari mata.
9
Berikut susunan fungsional mata.
1. Kornea, yaitu bagian depan mata yang dilapisi permukaan transparan.
2. Sclera, yaitu sambungan dari kornea.
3. Choroid, yaitu lapisan yang terdiri dari pembuluh darah kapiler, mensuplai retina dengan
oksigen dan gula darah.
4. Retina
Retina mengandung dua jenis fotoreseptor, yang dapat dibedakan dari bentuknya, yaitu
fotoreseptor berbentuk batang silinder (rods) dan yang berbentuk kerucut (cones).
Fotoreseptor batang ukurannya panjang dan tipis, dan jumlahnya sangat banyak hingga
mencapai 100 juta buah. Fungsi dari fotoreseptor ini adalah untuk menangkap luminansi
citra dan mampu menangkap bayangan meskipun pencahayaannya rendah. Fotoreseptor
kerucut bersifat pendek dan tebal. Fotoreseptor ini dimampatkan di suatu daerah pada
pusat mata yang disebut fovea. Jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jenis batang dan
bertanggung jawab untuk menangkap warna pada bayangan benda.
5. Lensa (Lens)
Berguna untuk memfokuskan cahaya yang masuk kornea ke permukaan retina.
6. Iris
Mengendalikan jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.
1.5.2 Cahaya dan Warna
Cahaya atau warna yang terlihat (cahaya tampak) merupakan sebagian kecil dari spektrum
gelombang elektromagnetik.
10
Gambar 1.4 Penangkapan citra oleh mata manusia dan susunan mata manusia
Cahaya dipancarkan dari sumber cahaya dan dipantulkan oleh objek. Cahaya yg dipantulkan
objek ditangkap oleh mata atau camera. Suatu benda dikatakan merah bila benda tersebut
memantulkan cahaya merah dan menyerap cahaya lainnya. Warna-warna yang diterima oleh
mata merupakan hasil kombinasi cahaya dengan panjang gelombang berbeda dan manusia
dapat membedakan 400.000 warna.
Warna pokok (primaries) atau warna dasar adalah RGB yaitu merah (red/R), hijau (green/G),
biru (blue/B). Warna lain dapat diperoleh dengan mencampurkan ketiga warna pokok tersebut
dengan perbandingan tertentu.
1.5.2.1 Atribut Warna
Setiap warna memiliki 3 atribut.
1. Intensity / brightness / luminance
Intensity menyatakan banyaknya cahaya yang diterima oleh mata tanpa mempedulikan
warna. Intensity bernilai 0 sampai 255. Intensity bernilai 0 adalah gelap (hitam). Intensity
bernilai 255 adalah terang (putih).
2. Hue
Hue untuk menyatakan warna sebenarnya dan digunakan untuk membedakan warna-warna
dan menentukan kemerahan (redness),kehijauan (greenness), dan sebagainya, dari cahaya.
Hue bernilai 0 sampai 255. Hue bernilai 0 menyatakan warna merah.
3. Saturation
Digunakan untuk menyatakan tingkat kemurnian warna cahaya, yaitu mengidentifikasikan
seberapa banyak warna putih diberikan pada warna.
11
Gambar 1.5 Spektrum gelombang elektromagnetik
Contoh : warna merah adalah 100% warna jenuh (saturated color), sedangkan warna merah
muda adalah warna merah dengan tingkat kejenuhan sangat rendah (karena ada warna
putih di dalamnya).
Saturation bernilai 0 sampai 255. Saturation bernilai 0 maka warna tersebut tanpa hue yaitu
dibuat dari warna putih saja. Saturation bernilai 255 maka tidak ada warna putih yang
ditambahkan.
1.5.2.2 Model Warna
Model warna digolongkan menjadi beberapa model warna.
1. Model RGB
Model ini dipakai untuk menampilkan warna pada monitor. Berdasar pada tri-stimulus
vision theory yang mengatakan bahwa manusia melihat warna dengan cara
membandingkan cahaya yang datang dengan sensor-sensor peka cahaya pada retina (yang
berbentuk kerucut). Sensor-sensor tersebut paling peka terhadap cahaya dengan panjang
gelombang 700 nm (merah), 546,1 nm (hijau) dan 435,8 nm (biru). Model RGB
merupakan model additive dimana intensitas warna-warna primer dijumlahkan untuk
mendapatkan warna lain.
2. Model CMY
Model ini dipakai pada piranti pencetakan. Piranti pencetakan menghasilkan warna
dengan cara melapisi kertas dengan pigmen warna. Pantulan warna ini diterima oleh mata
(sehingga merupakan proses pengurangan / substractive). Piranti tampilan warna CMY
sering memakai empat warna tinta (cyan, magenta, kuning dan hitam) karena campuran
warna-warna C, M, dan Y memberikan warna abu-abu gelap, bukan hitam.
Konversi RGB ke CMY Konversi CMY ke RGBdidapat dengan cara mengurangkan warna-warna primer RGB dari warna putih (1,1,1) atau
didapat dengan mengurangkan warna-warna primer CMY dari warna hitam (1,1,1) atau
C White RM = White – GY White B
R Black CG = Black – M B Black Y
12
1.5.2.3 Elemen Citra Digital
Citra digital mempunyai sejumlah elemen dasar yang dapat dimanipulasi dan dieksploitasi
dalam pengolahan citra.
1. Kecerahan (Brightness)
Kecerahan adalah intensitas cahaya rata-rata dari suatu area yang melingkupinya.
2. Kontras (Contrast)
Kontras adalah sebaran terang (lightness) dan gelap (darkness) di dalam sebuah citra.
Citra dengan kontras rendah komposisi citranya sebagian besar terang atau sebagian besar
gelap. Citra dengan kontras yang baik, komposisi gelap dan terangnya tersebar merata.
3. Kontur (Contour)
Keadaan yang ditimbulkan oleh perubahan intensitas pada pixel-pixel tetangga, sehingga
kita dapat mendeteksi tepi objek di dalam citra.
4. Warna (Color)
Warna adalah persepsi yang dirasakan oleh sistem visual manusia terhadap panjang
gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek. Warna-warna yang dapat ditangkap oleh
mata manusia merupakan kombinasi cahaya dengan panjang berbeda. Kombinasi yang
memberikan rentang warna paling lebar adalah red (R), green(G)dan blue (B).
5. Bentuk (Shape)
Bentuk adalah properti intrinsik dari objek tiga dimensi, dengan pengertian bahwa bentuk
merupakan properti intrinsik utama untuk visual manusia. Umumnya citra yang dibentuk
oleh manusia merupakan 2D, sedangkan objek yang dilihat adalah 3D.
6. Tekstur (Texture)
Tekstur adalah distribusi spasial dari derajat keabuan di dalam sekumpulan pixel-pixel
yang bertetangga.
13
Gambar 1.6 Model warna RGB dan CMY
1.6 Rangkuman
1. Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda.
Citra merupakan fungsi menerus (continue) dari intensitas cahaya pada bidang 2 dimensi.
2. Pencitraan (imaging) adalah kegiatan mengubah informasi dari citra analog atau citra non
digital menjadi citra digital.Pengolahan citra adalah kegiatan memperbaiki kualitas citra
agar mudah diinterpretasi oleh manusia/mesin(komputer). Analisis citra adalah kegiatan
menganalisis citra sehingga menghasilkan informasi untuk menetapkan keputusan
(biasanya didampingi bidang ilmu kecerdasan buatan).
3. Warna memiliki 3 atribut yaitu intensitas, hue, saturation. Model warna diantaranya adalah
model RGB (Red, Green, Blue) dan model CMY (Cyan, Magenta, Yellow).
4. Elemen dasar citra digital adalah kecerahan, kontras, kontur, warna, bentuk, tekstur.
1.7 Latihan
1. Jelaskan pengertian citra dan perbedaan citra analog dengan citra digital.
2. Jelaskan perbedaan input dan output dari proses-proses pengolahan citra, komputer
grafik, pengenalan pola.
3. Sebutkan contoh-contoh aplikasi pengolahan citra selain yang telah disebutkan diatas.
4. Jelaskan penangkapan citra dan susunan fungsional mata pada sistem visual manusia.
5. Jelaskan atribut dan model warna.
6. Jelaskan elemen dasar dari citra digital yang dapat dimanipulasi.