LAPORAN RESMI PRAKTIKUM AKUSTIK DAN GETARAN– P3 VIBRASI DAN JENIS KERUSAKAN POMPA AIR OLEH: Azwar Ardhiantama 2412100046 ASISTEN : Amron Basuki 2412100054 PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOI INDUSTRI i
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
AKUSTIK DAN GETARAN– P3
VIBRASI DAN JENIS KERUSAKAN POMPA AIR
OLEH:Azwar Ardhiantama 2412100046
ASISTEN :Amron Basuki 2412100054
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKAJURUSAN TEKNIK FISIKAFAKULTAS TEKNOLOI INDUSTRI
i
ii
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA2014
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
AKUSTIK DAN GETARAN– P3
VIBRASI DAN JENIS KERUSAKAN POMPA AIR
OLEH:Kelompok 1Azwar Ardhiantama 2412100046
ASISTEN: Amron Basuki 2412100054
ii
iii
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKAJURUSAN TEKNIK FISIKAFAKULTAS TEKNOLOI INDUSTRIINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiratTuhan Yang Maha Esa yang telahmemberikan rahmat serta karunia-Nyakepada kami sehingga kami berhasilmenyelesaikan laporan resmi praktikumakustik dengan judul “Vibrasi dan JenisKerusakan Pompa Air” ini tepat padawaktunya.
Laporan resmi ini disusun agarpembaca dapat memperluas ilmu tentangakustik dan vibrasi terutama dalammengetahui jenis kerusakan pompa airyang kami sajikan berdasar pengamatandari berbagai sumber. Diharapkan
iv
makalah ini dapat memberikan informasikepada kita semua
Kami menyadari bahwa laporan resmiini masih jauh dari sempurna. Olehkarena itu kritik dan saran dari semuapihak yang bersifat membangun selalukami harapkan demi kesempurnaan laporanresmi ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telahberperan serta dalam penyusunan laporanresmi ini dari awal hingga akhir.Semoga Allah senantiasa membalas danmeridhoi segala usaha kita. Amin.
Surabaya, 21 April 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
iv
v
KATA PENGANTAR iiiDAFTAR ISI ivDAFTAR GAMBAR_____________________________viDAFTAR TABEL_____________________________ viiABSTRAK viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 1
1.3. Tujuan 2
1.4. Sistematika Laporan 2
BAB II DASAR TEORI
2.1. Analisa Getaran 3
vi
2.2. Analisa Penyebab Getaran dan Identifikasi Penyebab Getaran 3
BAB III METODOLOGI
3.1. Pelaksanaan Praktikum 8
3.2. Alat dan Bahan 8
3.3. Langkah-langkah Praktikum 8
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisa Data 10
4.2. Pembahasan 20
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan 22
5.2. Saran 23
vi
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kegagalan pada elemen mesin akan memunculkan amplitude pada frekuensi
tertentu .......................................................7
Gambar 2.2 Suatu sinyal getaran dari mesin berputar dalam spektrum frekuensi.....................................7
Gambar 2.3
Unbalance...................................................7
Gambar2.4 Eccentric Rotor dan Angular
Misalignment.7
Gambar2.5 Bent Shaft dan Misaligned
Bearing..............7
Gambar2.6 Clearance
Problems................................
.....7
viii
ix
Gambar 4.1 Grafik Pengukuran Pompa 4
Axial Percobaan
pertama................................
........................15
Gambar 4.2 Grafik Pengukuran Pompa 4
Axial Percobaan
Kedua..................................
........................15
Gambar 4.3 Grafik Pengukuran Pompa 4
Axial Percobaan
ketiga.................................
..........................16
Gambar 4.4 Grafik Pengukuran Pompa 4
Horizontal Percobaan
1......................................
............16
x
Gambar 4.5 Grafik Pengukuran Pompa 4
Horizontal Percobaan
2......................................
.....17
Gambar 4.6 Grafik Pengukuran Pompa 4
Horizontal Percobaan
3......................................
.....18
Gambar 4.7 Grafik Pengukuran Pompa 4
Vertikal Percobaan
1......................................
.....18
Gambar 4.8 Grafik Pengukuran Pompa 4
Vertikal Percobaan
2......................................
.....19
Gambar 4.9 Grafik Pengukuran Pompa 4
Vertikal Percobaan x
xi
3......................................
....19
Gambar 4.10 Grafik Pengukuran Pompa 6
Axial Percobaan
1......................................
....20
Gambar 4.11 Grafik Pengukuran Pompa 6
Axial Percobaan
2......................................
.....21
Gambar 4.12 Grafik Pengukuran Pompa 6
Axial Percobaan
3......................................
.....21
Gambar 4.13 Grafik Pengukuran Pompa 6
horizontal Percobaan
1......................................
.....22
xii
Gambar 4.14 Grafik Pengukuran Pompa 6
Horizontal Percobaan
2......................................
.......22
Gambar 4.15 Grafik Pengukuran Pompa 6
Horizontal Percobaan
3......................................
.......23
Gambar 4.16 Grafik Pengukuran pompa 6
Vertikal Percobaan
1......................................
.......23
Gambar 4.17Grafik Pengukuran Pompa 6
Vertikal Percobaan
2......................................
......24
Gambar 4.18 Grafik Pengukuran Pompa 6
Vertikal Percobaan xii
xiii
3......................................
......24
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil pengukuran frekuensipada stroboscop...........................14
xv
maintanance. Dengan melakukan maintanance
maka alat-alat tersebut akan terjaga
baik dalam efisiensi kerja dan jangka
hidup dari mesin tersebut. Pola vibrasi
termasuk salah satu cara untuk me-
maintanance alat yang sering digunakan
dalam alat yang menggunakan alat yang
bekerja nya secara radial. Selain itu,
jenis kerusakan mesin dan tingkat
kerusakannya dapat diketahui
berdasarkan frekuensi dari vibrasi yang
dibangkitkan. Dengan mengetahui emisi
getaran dari rotary machine, kondisi
serta jenis kerusakan. Pada praktikum
kali ini akan dianalisis mengenai
jenis-jenis kerusakan pada pompa.Jenis-
jenis kerusakan dalam praktikum ini
antara lain: unbalance, missalignment,
bearing, dan mechanical looseness.
xvi
Kata Kunci : Maintanance , Vibrasi ,
Kerusakan, dan Pompa
ABSTRACT
One of the important things in the
industry is maintanance. By doing
maintanance then the equipment will be
properly maintained in working
efficiency and lifespan of the machine.
Vibration pattern is one way for me
maintanance tool that is often used in
a tool that uses the tools of his work
radially. In addition, the type of
damage to the engine and the level of
damage can be determined based on the
frequency of vibration is raised. By
knowing the vibration emission ofxvi
xvii
rotary machine, the condition and type
of damage. At this time the lab to be
analyzed regarding the types of damage
to pompa.Jenis-type damage in this lab
include: unbalance, missalignment,
bearings, and mechanical looseness.
Keywords: Maintenance, Vibration,
Damage, and
19
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangKeadaan suatu mesin tidak selelu dalam
keadaan stabil dan baik. Ada kalanyamesin mengalami kerusakan atauberkurangnya kinerja mesin. Kerusakanatau berkurangnya kinerja mesin dapatterjadi akibat berbagai hal, sepertipenggunaan dalam waktu lama atau karenaada gangguan dari luar mesin.
Mesin-mesin di industry mayoritasdigunakan secara terus-menerus untukmelakukan proses produksi. Hal inimenyebabkan mesin akan mengalamikerusakan atau berkurangnya kinerjamesin. Oleh karena itu dibutuhkanstrategi maintenance yang tepat agartidak mengganggu proses produksi.
Pada dunia industri, vibrasi darisuatu mesin berputar dimanfaatkan sebagaidasar dalam menyusun langkah sertajadwal maintenance. Pola vibrasi darihasil monitoring dapat digunakan dalammenentukan kondisi mesin berputar
20
tersebut. Untuk melakukan prediksikondisi dari mesin berputar tersebuttentunya dibutuhkan pengetahuan tentangteknik pengukuran vibrasi, serta keahliandalam penggunaan instrumennya. Untukmelakukan prediksi kondisi dari mesin,maka kami melakukan percobaan ini.
1.2 RumusanMasalahPada praktikum ini masalah yang
dirumuskana dalah sebagai berikut :a. Bagaimanacara mengetahui teknik
pengukurandan monitoring vibrasi.?b. Bagaimana cara menentukan strategi
maintenance terhadap suatu mesin?
1.3 TujuanPada praktikum ini memiliki tujuansebagai berikut :
a. Mengetahui teknik pengukuran danmonitoring vibrasi.
b. Menentukan strategi maintenance darisuatu mesin.
1.4 SistematikaLaporan
20
21
Dalam penyusunan laporan praktikum initerdiri atas lima bab. Pada bab pertamaberisi latar belakang, tujuan, rumusanmasalah, dan sistematika dalam membuatlaporan praktikum ini. Bab kedua berisiteori penunjang yang diambil dari jurnalatau buku yang dapat dijadikan landasanteori dalam melakukan praktikum ini.Babtiga berisi metodologi percobaan yangterdiri atas waktu pelaksanaan, peralatanpraktikum dan prosedur praktikum ini,beserta penjelasan singkatnya.Bab empatberisi analisa percobaan dan pembahasanpraktikum. Bab lima adalah bab terakhiryang berisi kesimpulan dari praktikum dansaran untuk praktikum supaya praktikumberikutnya berjalan lebih baik.
22
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Analisa GetaranAnalisa getaran merupakan salah satu
alat yang sangat bermanfaat sebagaiprediksi awal terhadap adanya masalahpada mekanikal, elektrikal dan prosespada peralatan, mesin-mesin dan sistemproses yang kontinu di pabrik. Sehinggaanalisa getaran saat ini menjadi pilihanteknologi predictive maintenance yang palingsering digunakan.
Disamping manfaatnya dalam halpredictive maintenance, teknik analisagetaran juga digunakan sebagai teknikuntuk mendiagnosa, yang dapatdiaplikasikan antara lain untuk :acceptance testing, pengendalian mutu,mendeteksi bagian yang mengalamikelonggaran, pengendalian kebisingan,mendeteksi adanya kebocoran, desain danrekayasa mesin, dan optimasi produksi.
22
23
2.2 Analisa Sinyal Getaran danIdentifikasi Penyebab Getaran
2.2.1 Kecenderungan (trend) getaran , nilaiacuan (baseline), dan standar
Pada mesin yang beroperasi dalamkondisi paling baik sekalipun,pemantauan sinyal getaran akanmemunculkan amplitudo, meskipun beradapada tingkat getaran yang dapatditerima. Suatu perubahan adalahdampak yang wajar dari adanyaperubahan kondisi operasi, misalnya:perubahan suhu, perubahan beban,keausan, dan fluktuasi dari lingkunganmesin. Dan pada saat amplitudo beradadiatas baseline, maka trend perludicermati oleh teknisi agar tetapsecara kontinu menguji kebutuhanpotensial terhadap :a) Adanya perubahan kondisi operasi
mesin yang sementarab) Penjadwalan dini terhadap tindakan
perbaikanc) Penghentian segera operasi mesin
oleh karena adanya kenaikan yang
24
signifikan dari amplitudo getaranmesin.Ketika tingkat getaran mesin mulai
bertambah melampaui tingkat baseline,hal ini menandakan masalah pada mesinmulai timbul, dan pertambahan padatingkat getaran seringkali bukanmerupakan gejala dari masalahtersembunyi. Perhatian diberikan padamesin yang mulai menunjukkan kenaikanpada tingkat getarannya.
Data baseline yang dimaksud adalahsekumpulan data yang diukur ataudiobservasi pada saat mesin beroperasidan dapat diterima dan stabil
Untuk mesin baru atau telahdiperbaiki, maka akan ada periodekeausan. Sehingga, umumnya akanterlihat perubahan nilai yang diukurselama beberapa hari atau mingguselama beroperasi. Maka, perludiberikan waktu untuk terjadinyakeausan sebelum data baseline diambil.
Sedangkan untuk mesin yang telahberoperasi pada periode waktu yangcukup lama, dan baru pertama kali
24
25
dipantau, baseline dapat diambilsebagai titik referensi adanya trend.Untuk mengevaluasi tingkat keparahan(severity) dari sinyal getaran padamesin berputar, International Organization forStandardization (ISO) telah menerbitkansuatu standar untuk mengevaluasiberdasarkan kelas dan tipe dari mesinyang disajikan pada
2.2.2 Spektrum Frekuensi
Ide dasar dari transformasi Fourieradalah fungsi suatu sinyal domainwaktu dapat dibangun dari penjumlahanfungsi sinus dengan distibusiberkelanjutan dari frekuensi, mulaidari nol sampai kepada frekuensi yangdiinginkan. Pada sinyal getaranperiodik yang berulang atau padaperiode tertentu, deret Fourier dapatdiaplikasikan dan jumlah komponensinus hanya pada frekuensi diskrityang merupakan perkalian integer, n =1, 2, dari frekuensi dasar.
Meskipun getaran mesin seringmemiliki jumlah komponen harmonik
26
signifikan yang terbatas, frekuensitersebut sering pula bukan merupakanperkalian integer dari frekuensidasar, dan oleh karena itutransformasi Fourier, dan bukan deretFourier, adalah alat yang memadaiuntuk melacak sinyal getaran mesindari domain waktu menjadi domainfrekuensi.
Dengan mentransformasikan sinyaldomain waktu menjadi domain frekuensi,komponen yang mempengaruhi sinyalgetaran tersebut dapat diidentifikasi.
Analisa spektrum sinyal berbasiswaktu digunakan untuk kebutuhanberbagai investigasi, terutama untukmendiagnosa dan menyelesaikan masalahgetaran seperti dapat dilihat padaGambar 2.1. Spektrum dari sinyalgetaran yang diukur dari sebuah mesinberputar dapat dilihat pada Gambar2.2. Frekuensi komponen 1N (satu perrevolusi atau synchronous) seringkaliyang paling besar, karena adanya massaunbalance pada bagian rotor. Komponenharmonik dengan perkalian integer dari
26
27
frekuensi (2N, 3N, ...) dari kecepatanputaran juga muncul, namunamplitudonya relatif lebih kecil.
Gambar 2.1. Kegagalan pada elemenmesin akan memunculkan amplitude pada
frekuensi tertentu
Harmonik pada frekuensisubsynchronous juga sering dijumpai,mulai dari persentase kecil darikecepatan putaran hingga hampirmendekati komponen 1N.
28
Gambar 2.2. Suatu sinyal getaran darimesin berputar dalam spektrum
frekuensi
2.3 Vibration Diagnostic Chart
Gambar 2.3 Unbalance
Gambar 2.4 Eccentric Rotor dan Angular Misalignment
28
31
BAB III
METODOLOGI
3.1 Pelaksanaan PraktikumPraktikum dilaksanakan pada :Hari : SelasaTanggal : 15 April 2014Waktu : 10.00-11.00 WIBTempat : Laboratorium Akustik dan FisikaBangunan
3.2 Alat dan BahanAdapun peralatan yang digunakan dalampraktikum kali ini adalah:a) Macam-macam Pompa airb) Accelometerc) Stroboscopd) Osiloskop
3.3 Langkah-langkah PraktikumAdapun langkah-langkah dalam melakukan
praktikum ini adalah sebagai berikut:1. Pompa air digetarkan lalu diukur
percepatannya dengan menggunakan Accelometer yang dihubungkan dengan osiloskop.
32
2. Stroboskop di arahkan dan di nyalakan pada As pompa yang telah ditandai, putar knop stroboscop sehingga terlihat bahwa As tidak berputar (stasioner) dan mencatat angka yang ditunjukkan stroboscop.
3. Percobaan dilakukan sebanyak tiga kaliuntuk setiap pompa.
4. Langkah no 1 s/d 3 diulangi dengan mengganti pompa air lain untuk pompa 6pada percobaan ke-2 diberi Disturbance.
5. Membuat grafik perbandingan hasil monitoring vibrasi dari tiap pompa Membandingkan grafik dari tiap pompa lalu tuliskan pendapat anda terkait grafik tersebut
32
33
BAB IVANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 ANALISIS DATA Berdasarkan hasil percobaan maka diperoleh data sebagai berikut :
A. Hasil Pengukuran Stroboskop
Tabel 4.1 Tabel Hasil Pengukuran StroboskopN Mesin Data Rata-
34
o (RPM)rata(RPM)
1 Pompa 12978
297729732980
2 Pompa 22983 2980,66
6729822977
Pada pompa 1 nilai ferekuensi (Hz) :
f=RPM60
f=297760
= 49,62 Hz
Pada pompa 2 nilai frekuensi (Hz) :
f=RPM60
f=2980,67
60= 49,68 Hz
B. Grafik Hasil Pengukuran
34
35
Gambar 4.1 Grafik Percobaan 1 PengukuranPompa 1 Axial
Gambar 4.2 Grafik Percobaan 2 PengukuranPompa 1 Axial
37
Gambar 4.4 Grafik Percobaan 1 PengukuranPompa 1 Horisontal
Gambar 4.5 Grafik Percobaan 2 PengukuranPompa 1 Horisontal
16
38
Gambar 4.6 Grafik Percobaan 3 PengukuranPompa 1 Horisontal
Gambar 4.7 Grafik Percobaan 1 PengukuranPompa 1 Vertikal
39
Gambar 4.8 Grafik Percobaan 2 PengukuranPompa 1 Vertikal
Gambar 4.9 Grafik Percobaan 3 PengukuranPompa 1 Vertikal
40
Gambar 4.10 Grafik Percobaan 1 PengukuranPompa 2 Axial
Gambar 4.11 Grafik Percobaan 2 PengukuranPompa 2 Axial
41
Gambar 4.12 Grafik Percobaan 3 PengukuranPompa 2 Axial
Gambar 4.13 Grafik Percobaan 1 PengukuranPompa 2 Horisontal
42
Gambar 4.14 Grafik Percobaan 2 PengukuranPompa 2 Horisontal
Gambar 4.15 Grafik Percobaan 3 PengukuranPompa 2 Horisontal
43
Gambar 4.16 Grafik Percobaan 1 PengukuranPompa 2 Vertikal
Gambar 4.17 Grafik Percobaan 2 PengukuranPompa 2 Vertikal
44
Gambar 4.18 Grafik Percobaan 3 PengukuranPompa 2 Vertikal
4.2 PEMBAHASAN
Pada praktikum Akustik dan Getaran
tentang Vibrasi dan Jenis kerusakan pada
pompa kali ini, bertujuan agar Praktikan
mengetahui Teknik Pengukuran dan
Monitoring Vibrasi, Praktikan mampu
mengetahui masalah yang biasa terjadi
pada Rotary Machine, terutama pada pompa
45
atau kompressor sehingga dapat bekerja
secara maksimal, Praktikan mengetahui
perbedaan karakteristik jenis kerusakan
pada pompa. Awalnya praktikan
menyambungkan accelerometer pada
osiloskop agar pada saat pompa yang
nantinya akan bergertar, osiloskop dapat
merekam getaran yang ditangkap oleh
accelerometer. Accelerometer akan
diletakkan pada 3(tiga) titik utama pada
pompa, yaitu vertikal, horizontal, dan
radial. Saat pompa dihidupkan dan akan
bergetar, praktikan mulai menghidupkan
stroboscop dan praktikan mengatur knop
pada stroboscop sehingga terlihat bahwa
As pompa seolah-olah tidak bergerak atau
stasioner. Maka praktikan akan mencatat
angka yang ditunjukkan pada stroboscop.
Praktikan akan mengambil data selama 5
detik pada setiap pompa, yaitu pompa yang
46
normal dan pompa yang mempunyai beban
dari rekaman data osiloskop yang disimpan
di dalam memori.
Data akan dianalisis dengan
menggunakan Fast Fourier Transform.
Setiap sinyal periodik dapat dinyatakan
oleh jumlahan atas komponen-komponen
sinyal sinusoidal dengan frekuensi
berbeda (distinct). Jika ada sebuah
fungsi f(t) yang kontinyu periodik dengan
periode T, bernilai tunggal terbatas
dalam suatu interval terbatas, memiliki
diskontinyuitas yang terbatas jumlahnya
dalam interval tersebut dan dapat
diintegralkan secara mutlak, maka f(t)
dapat dinyatakan dengan deret fourier.
Dengan menggunakan software komputer,
komputasi FFT menjadi lebih mudah dan
cepat. Contoh sederhana FFT pada matlab
sebuah fungsi f(t) dari time domain
47
menjadi frequency domain. FFT merupakan
elemen pemrosesan sinyal pada pengukuran
vibrasi. Pada pengukuran vibrasi ada
empat tahapan untuk merubah sinyal
vibrasi menjadi spektrumnya. Algoritma
FFT untuk analisa vibrasi tersebut adalah
sebagai berikut: a. Pengambilan data
vibrasi dari tranduser yang dihubungkan
dengan sistem akuisisi, b. Sistem
akuisisi menghasilkan spektrum yang
menunjukkan perbandingan waktu dengan
percepatan, c. Hasil spektrum diolah
menggunakan software lain dengan
menggunakan Fast Fourier Transform, d.
Hasil pengolahan menggunakan FFT akan
berupa grafik perbandingan frekuensi
dengan amplitudo yang menunjukkan jenis
kerusakan dan tingkat kerusakan mesin.
49
BAB VPENUTUP
5.1 KESIMPULANDalam penyusunan laporan resmi ini dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pola vibrasi dapat menentukan kondisi serta jenis kerusakan dari suatu mesin berputar.
2. Pola Vibrasi merupakan salah satu cara maintenance semua alat yang memiliki pola vibrasi.
5.2 SARANBerdasarkan praktikum yang telah
dilaksanakan dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Diharapkan praktikan mempersiapkan peralatan yang akan digunakan .
2. Praktikan dapat membedakan dengan cara menandai mana data yangdigunakan untuk di analisis dan data yang digunakan untuk percobaan alat.