Skenario : Ny. Suci, seorang perempuan berusia 50 tahun, datang ke UGD dengan keluhan batuk darah. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 10 hari yang lalu, batuk darah ± 3 sendok makan sehari, dan makin banyak sejak 1 jam yang lalu (± ¼ gelas). Penderita juga mengeluh batuk dengan dahak sulit keluar sejak 2 bulan yang lalu diikuti demam hilang timbul dan berkeringat malam hari. Berat badan makin menurun. Ny. Suci tinggal di pemukiman padat dan kumuh dan bekerja sebagai tukang cuci. Ny. Suci mengatakan 1 tahun yang lau pernah menderita sakit yang sama dan minum obat yang membuat BAK beawrna merah, namun dia hanya meminum obat tersebut selama 3 bulan karena dia merasa sudah sehat. Pada pemeriksaaan fisik didapatkan hasil KU tampak sakit sedang, tenang, kesadaran CM koopertif. TD 130/70 mmHg, nadi 88 kali/ menit,frekuensi napas 24x/menit, suhu badan 38,2° C. Pada perkusi paru didapatkan adanya daerah yang hipersonor dikelilingi daerah yang redup di lapangan atas paru kanan, pada auskultasi vesikuler menurun dan ronkhi di kedua lapangan paru. Pada pemeriksaan penunjang diperoleh hasil sebagai berikut : Darah rutin Hb 9,0 gr %. Leukosit 16500 mm 3 , hitung jenis 0/2/2/35/52/9, LED 100/jam Sputum BTA SPS +/++/++ Rontgen toraks infiltrat di lapangan atas paru kanan dan kiri, kavitas di paru kanan ukuran ± 3cm. 1 | Tutor 2 Blok 12 Skenario 2 2010. TB paru
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Skenario :
Ny. Suci, seorang perempuan berusia 50 tahun, datang ke UGD dengan keluhan batuk
darah. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 10 hari yang lalu, batuk darah ± 3 sendok makan
sehari, dan makin banyak sejak 1 jam yang lalu (± ¼ gelas). Penderita juga mengeluh batuk
dengan dahak sulit keluar sejak 2 bulan yang lalu diikuti demam hilang timbul dan
berkeringat malam hari. Berat badan makin menurun. Ny. Suci tinggal di pemukiman padat
dan kumuh dan bekerja sebagai tukang cuci. Ny. Suci mengatakan 1 tahun yang lau pernah
menderita sakit yang sama dan minum obat yang membuat BAK beawrna merah, namun dia
hanya meminum obat tersebut selama 3 bulan karena dia merasa sudah sehat.
Pada pemeriksaaan fisik didapatkan hasil KU tampak sakit sedang, tenang, kesadaran
CM koopertif. TD 130/70 mmHg, nadi 88 kali/ menit,frekuensi napas 24x/menit, suhu badan
38,2° C. Pada perkusi paru didapatkan adanya daerah yang hipersonor dikelilingi daerah yang
redup di lapangan atas paru kanan, pada auskultasi vesikuler menurun dan ronkhi di kedua
lapangan paru.
Pada pemeriksaan penunjang diperoleh hasil sebagai berikut :
Darah rutin Hb 9,0 gr %. Leukosit 16500 mm3, hitung jenis 0/2/2/35/52/9, LED
100/jam
Sputum BTA SPS +/++/++
Rontgen toraks infiltrat di lapangan atas paru kanan dan kiri, kavitas di paru kanan
ukuran ± 3cm.
Kultur dan uji resistensi BTA : postif (+) dan sensitif terhadap seluruh OAT
Klarifikasi istilah :
1. batuk darah : ekspektorasi darah akibat perdarahan pada saluran pernafasan
di bawah laring atau adanya sputum yang bercampur darah atau perdarahan yang
keluar ke saluran pernafasan.
2. dahak : bahan yang didorong keluar dari trakea , bronchi dan paru,
melalui mulut
3. hipersonor : Bunyi pada paru karena adanya udara yang berlebihan
4. Vesikuler : suara napas pokok
5. OAT : obat anti TBC
6. ronkhy : suara nafas tambahan
1 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
7. infiltrat : Penimbunan bahan patologis dalam jaringan atau sel
yang tidak normal atau dalam jumlah berlebihan
8. BTA : basil tahan asam
9. sputum BTA : Dahak yang diambil 3x sewaktu pagi sewaktu
Identifikasi masalah
1. Ny. Suci, seorang perempuan berusia 50 tahun, datang ke UGD dengan keluhan batuk
darah. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 10 hari yang lalu, batuk darah ± 3 sendok
makan sehari, dan makin banyak sejak 1 jam yang lalu (± ¼ gelas).
2. Penderita juga mengeluh batuk dengan dahak sulit keluar sejak 2 bulan yang lalu
diikuti demam hilang timbul dan berkeringat malam hari. Berat badan makin
menurun. Ny. Suci tinggal di pemukiman padat dan kumuh dan bekerja sebagai
tukang cuci.
3. Ny. Suci mengatakan 1 tahun yang lau pernah menderita sakit yang sama dan minum
obat yang membuat BAK beawrna merah, namun dia hanya meminum obat tersebut
selama 3 bulan karena dia merasa sudah sehat.
4. Pada pemeriksaaan fisik didapatkan hasik KU tampak sakit sedang, tenang, kesadaran
CM koopertif. TD 130/70 mmHg, nadi 88 kali/ menit,frekuensi napas 24x/menit, suhu
badan 38,2° C. Pada perkusi paru didapatkan adanya daerah yang hipersonor
dikelilingi daerah yang redup di lapangan atas paru kanan, pada auskultasi vesikuler
menurun dan ronkhi di kedua lapangan paru.
5. Pada pemeriksaan penunjang diperoleh hasil sebagai berikut :
Darah rutin Hb 9,0 gr %. Leukosit 16500 mm3, hitung jenis 0/2/2/35/52/9,
LED 100/jam
Sputum BTA SPS +/++/++
Rontgen toraks infiltrat di lapangan atas paru kanan dan kiri, kavitas di paru
kanan ukuran ± 3cm.
Kultur dan uji resistensi BTA : postif (+) dan sensitif terhadap seluruh OAT
2 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
Analisis masalah
1. Ny. Suci, seorang perempuan berusia 50 tahun, datang ke UGD dengan keluhan batuk
darah. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 10 hari yang lalu, batuk darah ± 3 sendok makan
sehari, dan makin banyak sejak 1 jam yang lalu (± ¼ gelas).
a. Apa definisi batuk berdarah ?
Jawab :
ekspektorasi darah akibat perdarahan pada saluran pernafasan di bawah laring atau
adanya sputum yang bercampur darah atau perdarahan yang keluar ke saluran
pernafasan. 1
b. Apa perbedaannya batuk berdarah dan muntah darah?1
Jawab :
BATUK DARAH MUNTAH DARAH
Darah dibatukkan dengan rasa panas di
tenggorokkan
Darah dimuntahkan dengan rasa mual
Darah berbuih bercampur udara, mengandung
makrofag dan neutrofil
Darah bercampur sisa makanan
Darah segar berwarna merah muda Darah terkena asam lambung berwarna hitam
Darah bersifat alkalis Darah bersifat asam
Kadang-kadang terjadi anemia Sering terjadi anemia
Tes benzidin negatif Tes benzidin positif
Asfiksia positif Asfiksia negatif
c. Apa penyebab batuk berdarah dan patofisiologinya ?
Jawab :
KEBANYAKAN INFEKSI TB terjadi melalui udara , yaitu melalui inhalasi droplet
yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari org terinveksi. ->
partikel menempel pada saluran nafas dan pertikel berukuran < 5mikrometer masuk
ke alveoli di hadapin pertama kali oleh netrofil dan kedua oleh makrofag kuman
dibersihkan oleh makrofag kemudian keluar dari percabangan trakeobronkial
bersama gerakan silia dan secret nya jika kuman menetap dalam jaringan paru
kuman akan berkembang biak dalam sitoplasma makrofag kuman bersarang dalam
3 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
jaringan paru membentuk sarang tuberculosis sarang menjadi tubelkel ( suatu
glanuloma yang terdiri atas = sel-sel histiosit,sel datia langhans,diikuti sel limposit
dan jarinagan ikat ) berkembang menghancurkan jaringan ikat sekitar dan bagian
tengah mengalami nekrosis menjadi lembek dan membentuk jaringan keju
(perkijoan) kavitas ulserasi bronkus, nekrosis PD sekitarnya dan alveoli bagian
distal batuk darah ( hemoptisis)2,3
Adanya Rasmussen’s aneurysm
teori dimana terjadi pendarahan aneurisma dari Rasmussen ini telah lama dianut,
tetapi beberapa laporan otopsi lebih membuktikan terdapat hipervaskularisasi bronkus
yang merupakan percabangan dari arteri bronkialis lebih banyak merupakan asal dari
pendarahan. Setelah berkembangnya arteriografi dapat dibuktikan bahwa pada setiap
proses paru terjadi hipervaskularisasi dari cabang arteri bronkialis yang berperan
memberikan nutrisi pada jaringan paru bila terdapat kegagalan arteri pulmonalis
dalam melaksanakan fungsinya untuk pertukaran gas. Oleh karena itu terdapatnya
Rasmussen aneunisma pada kaverna tuberkulosis yang merupakan asal perdarahan
diragukan
Adanya kekurangan protrombin yang disebabkan oleh toksemia dari basil
infeksi aktivasi respon imun seluler aktivasi makrofag produksi IL1, IL6, TNF, AFN aktivasi jalur PGE2 melalui asam arakidonat peningkatan setpoint HT
Berkeringat:
- Usaha tubuh menurunkan suhu tubuh- Obesitas- Perubahan psikologis- Hipoglikemia- Infeksi bakteri- Malfungsi hipotalamus- Gugup, gelisah, stres, depresi
Berkeringat malam hari peningakatan suhu tubuh set point dalam keadaan suhu tinggi memaksa tubuh mengeluarkan panas melalui keringat.5
c. Mengapa berat badan menurun?
Jawab :
Peningkatan suhu tubuh menyebabkan termoregulator inefektif, sehingga
metabolisme tubuh meningkat yang akan mengakibatkan pemecahan cadangan
makanan. Selain itu karena terjadi nya kerusakan pada jaringan paru sehingga tubuh
membutuhkan banyak protein untuk menggantikan jaringan yang baru 2,5
d. Apa hubungan ny.suci tinggal dipermukiman dengan keluhan yang dialami ?
Jawab :
Penularan terjadi melalui udara “droplet” infeksi. Sumbernya pasien TB yang
membatukkan dahhaknya, sekali batuk dikeluarkan 3000 doblet . partikel infeksi ini
dapat menetap dalam udara bebas selama 1-2 jam , tergantung pada sinar matahari,
6 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
ventilasi yang buruk dan kelembaban. Sinar matahari dapat membunuh kuman dengan
cepat , sedangkan dalam ruangan gelap kuman dapat hidup. 3,6
e. Mengapa batuk berdahak berubah menjadi batuk berdarah?
Jawab :
Batuk batuk pada TB dapat kering pada permulaan penyakit karena sekrit masih
sedikit tetapi biasanya tak lama kemudian sudah menjadi produktif. Batuk adalah
refleks paru untuk mengeluarkan sekret-sekret dan produk-produk proses dekstruksi
paru. Karena pada dasarnya proses TB adalah proses nekrosis. Kalau diantara jaringan
yang mengalami nekrosis terdapat pembuluh darah, besar kemungkinan penderita
akan mengalami batuk darah, yang dapat bervariasi dari jarang sekali sampai kering.
Variasi lainnya adalah jumlah darah yang dibatukkan keluar mulai dari sangat sedikit
(garis darah dalam sputum) sampai banyak sekali (profus), tergantung pada pembuluh
darah yang terkena. Bila percabangan arteri yang terkena, batuk darah akan jauh lebih
hebat dari vena. Cabang a. Pulmonalis, bila terkena akan jauh lebih berbahaya dari
cabang arteri bronkialis karena langsung keluar dari jantung. 6
3. Ny. Suci mengatakan 1 tahun yang lau pernah menderita sakit yang sama dan minum obat
yang membuat BAK bewarna merah, namun dia hanya meminum obat tersebut selama 3
bulan karena dia merasa sudah sehat.
a. Apa riwayat penyakit yang lalu dengan keluhan sekarang ?
Jawab :
Ny. Suci memiliki riwayat TB paru dan mendapat pengobatan OAT namun ia tidak
meminum obat tersebut hingga habis sehingga keluhan penyakit dahulu muncul
kembali.
b. Apa saja obat yang menyebabkan BAK berwarna merah ?
Jawab :
Rifampisin merupakan OAT yang memiliki efek samping menyebabkan BAK
bewarna merah. 7
7 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
c. Apa dampak tidak minum obat sampai habis?
Jawab :
Obat yang diminum tidak sampai habis lama kelamaan akan menyebabkan resistensi.
Beberapa penyebab resistensi antara lain
1. pemakaian obattunggal dalam pengobatan tuberkulosis
2. penggunaan paduan obat yang tidak adekuat, yaitu jenis obatnya yang kurang atau
di lingkungan tersebut telah terdapat resistensi yang tinggi terhadap obat yang
digunakan, misalnya memberikan rifampisin dan INH saja pada daerah dengan
resistensi terhadap kedua obat tersebut sudah culup tinggi
3. pemberian obat yang tidak teratur, misalnya hanya dimakan dua atau tiga minggu
stop, setelah dua bulan berhenti kemudian berpindah dokter dan mendapat obat
kembali selama 2-3 bulan kemudian stop lagi, begitu seterusnya
4. fenomena “addition syndrome” yaitu suatu obat ditambahkan dalam suatu paduan
pengobatan yang tidak berhasil. Bila kegagalan itu terjadi karena kuman TB telah
resisten pada paduan yang pertama, maka penambahan 9addition) satu macam
obat hanya menambah panjang daftar obat yang resisten.
5. Penggunaan obat kombinasi yang pencampurannya tidak dilakukan dengan baik,
sehingga mengganggu bioavailabilitas obat
6. Penyediaan obat yang tidak reguler, kadang obat datang ke suatu daerah kadang
terhenti pengirimannya sampai berbulan-bulan
7. Pemakaian OAT cukup lama,sehingga menimbulkan kejemuan
8. Pengetahuan pasien kurang tentang TB
9. Kasus MDR TB rujuk ke dokter spesialis paru 7
4. Pada pemeriksaaan fisik didapatkan hasil KU tampak sakit sedang, tenang,
kesadaran CM koopertif. TD 130/70 mmHg, nadi 88 kali/ menit,frekuensi
napas 24x/menit, suhu badan 38,2° C. Pada perkusi paru didapatkan adanya
daerah yang hipersonor dikelilingi daerah yang redup di lapangan atas paru
kanan, pada auskultasi vesikuler menurun dan ronkhi di kedua lapangan paru.
8 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
a. Apa makna klinis dan interprestasi dari pemeriksaan fisik?
Jawab :
Tekanan darah 130/70 mmHg 120/80 mmHg Tidak ada gangguan
sirkulasi
Nadi 88x/menit 60-100x/menit normal
RR 24x/menit 14-20x/menit takipneu
Suhu 38,2 36,5-37,2 Adanya infeksi
Perkusi didapatkan
adanya daerah
yang hipersonor di
kelilingi daerah
yang redup
dilapangan atas
paru kanan
abnormal (-) Adanya cavitas
yang dikelilingi
infiltrat. Terdapat
efusi pleura.
Ada auskultasi
vesikuler menurun
dan ronky di kedua
lapangan paru
abnormal (-) Peningkatan bunyi
nafas pokok
vesikuler
mempertegas
terjadinya efusi
pleura
Peningkatan TD menjadi 130/70 mmHg menunjukkan adanya peningkatan
tekanan darah. Apabila fibrotik pada paru cukup luas, yaitu > ½ jaringan paru-
paru, akan terjadi pengecilan daerah aliran darah paru 3
b. Mengapa perkusi paru didapatkan hipersonor dikelilingi daerah yang redup ?
Jawab :
Pada kavitas yang cukup besar, peada perkusi akan didapatkan bunyi hipersonor atau
timpani dan pada auskultasi akan didapatkan amforik. 3
9 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
c. Mengapa pada auskultasi vesikular menurun ronky dikedua lapangan paru?
Jawab :
Bila terdapat infiltrat dengan penebalan pleura, akan ditemukan suara napas vesikular
menurun 3
Ronki basah umumnya selalu didapatkan. Semakin abanyak sekrit dan semakin besar
bronkus tempat sekrit berada, suara yang ditimbulkan akan semakin besar. 6
5. Pada pemeriksaan penunjang diperoleh hasil sebagai berikut :
Darah rutin Hb 9,0 gr %. Leukosit 16500 mm3, hitung jenis 0/2/2/35/52/9,
LED 100/jam
Sputum BTA SPS +/++/++
Rontgen toraks infiltrat di lapangan atas paru kanan dan kiri, kavitas di paru
kanan ukuran ± 3cm.
Kultur dan uji resistensi BTA : postif (+) dan sensitif terhadap seluruh OAT
a. Apa interprestasi dan makna klinis dari pemeriksaan penunjang?
Jawab :
Darah rutin
Hb 9,0 gr % 12-16 gr% Penurunan
Hb,anemia
Leukosit 16.500 mm3 Normal 4000-
11000
↑
Hitung jenis 0/2/2/35/52/9
LED 100/jam 0-20mm/jam ↑
Sputum BTA SPS +/++/++
rontgen
Thorax Infiltart di lapangan
atas paru kanan dan
kiri
-
Kavitas Paru kanan ± 3cm -
Kultur dan uji
resistensi
BTA postif (+) dan
sensitif terhadap
seluruh OAT
-
10 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
b. Apa saja yang termasuk obat OAT? 7,8
Jawab :
c. Bagaimana cara pemberian obat OAT?
Jawab :
Pengobatan TB paru dibagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif ( 2-3 bulan ) sebagai
proses bakterisit dan fase lanjutan ( 4 atau 7 bulan ) sebagai proses untuk sterilisasi.
Kode regimen pengobatan TB, terdiri dari 2 fase ;
1. FASE INITIAL/ FASE INTENSIF ( 2 BULAN)
Membunuh kuman dengan cepat, dalam waktu 2 minggu menjadi tidak infeksius
dan gejala klinis membaik kebanyakan penderita BTA (+) akan menjadi BTA (-)
dalam 2 bulan sangat di butuhkan adanya pengawas minum obat.
2. FASE LANJUTAN
Bertujuan membunuh kuman persister(dorman) dan mencegah relaps, serta
dibutuhkan adanya pengawas minum obat. 7,8
d. Apa tujuan pemberian obat OAT?
Jawab :
1. Untuk menyembuhkan penderita
2. Mencegah kematian
11 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
3. Mencegah relaps
4. Menurunkan penularan ke orang lain
5. Mencegah terjadinya resistensi terhadap OAT 1,7,8
e. Apa efek samping obat OAT? 7,8
Jawab :
f. Pemeriksaan penunjang apa saja yang dilakukan pada Ny. Suci ?
Jawab :
a. Pemeriksaan radiologis
b. Pemeriksaan laboratorium
- Darah
12 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
- Sputum (BTA, sputum gram)
- Uji mantoux 3
g. Apa tujuan dari pemeriksaan penunjang?
Jawab :
a. Pemeriksaan sputum gram : mengetahui kuman penyebab infeksi saluran
napas bawah (kuman gram positif, gram negatif atau keduanya)
b. Pemerksaan BTA : menemukan basil tahan asam
c. Pemeriksaan uji mantoux : mengetahui apakah seseorang pernah atau
sedang terinfeksi TB atau tidak 9
h. Bagaimana cara pemeriksaan sputum BTA?
Jawab :
Pemeriksaan BTA
Definisi : pemeriksaan sputum secara mikroskopik langsung dengan pewarnaan
Ziehl Nielsen, Tan Thiam hock/ Kinyoun –Gablet
Tujuan : menemukan BTA
Indikasi : TB paru dan curiga TB paru
Kontradiindikasi : -
Persiapan :
1. Bahan dan alat
Wadah bermulut lebar 6 cm, tutup bermulir, transparan, tak mudah pecah /
bocor
2. Pasien
Sama seperti pada pemeriksaan pasien untuk sputum gram
3. Ruangan
Sebaiknya pengumpulan sputum di ruangan dengan ventilasi cukup/ terbuka
Prosedur tindakan
- Cara pengumpulan sputum sama dengan untuk pemeriksaan gram
- Sebaiknya jumlah sputum 3-5ml
- Sputum dapat diambil pagi hari (bangun tidur/ sewaktu)
- Pengiriman sputum untuk diagnostik harus 3x (3 hari berturut-turut setiap
pagi/ 2 hari berturut-turut, SPS)
Penyulit : -
13 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
Interpretasi :
a. Tidak ditemukan BTA
b. Ditemukan BTA
Skala Bronkhorst I-V
a. BR I : 3-40 batang selama 15 menit pemeriksaan
b. BR II : sampai 20 batang per 10 lapang pandang
c. BR III : 20-60 batang per 10 lapang pandang
d. BR IV : 60-120 batang per 10 lapang pandang
e. BR V : >120 batang per 10 lapang pandang
Skala IUAT LD (International Union Against Tuberculosis and Lung Disease)
a. Tidak dijumapai BTA per 100 lapangan pandang → tidak ditemukan
b. 1-9 BTA per per 100 lapang padang → tulis jumalh
c. 10-99 BTA per 100 lapang pandang → (+)
d. 1-10 BTA per lapang pandang → (++)
e. > 10 BTA per lapang pandang → (+++) 9
i. Apa DD dari keluhan yang dialami Ny. Suci?
Jawab :
Pneumonia
j. Bagaimana cara penegakan diagnosis pada Nn. Suci ?
Jawab : (sintesis)
k. Apa yang terjadi pada Ny. Suci?
Jawab : Ny. Suci mengalami hemoptisis et causa TB paru drop out
l. Apa etiologi dari keluhan Ny. Suci?
Jawab : (sintesis)
m. Apa epidemiologi dari keluhan Ny. Suci?
Jawab : (sintesis)
n. Bagaimana patofisiologi dari keluhan Ny. Suci?
Jawab : (sintesis)
14 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
Ny. Suci
AnamnesisSesak napas yang makin lama makin berat terutama di sebelah kiriBatuk darah + (4-5 sdm per hari)Demam hilang timbulKeringat malamBB turunNafsu mkn turun
Pemeriksaan Fisik CM kooperatif, TD 130/70 mmHg; nadi 88x/menit; RR 24x/menit; suhu 38,2°. Perkusi daerah hipersonor dikelilingi daerah redup di lapangan atas paru kanan. Auskultasi vesicular menurun, ronkhi di kedua paru.Pemeriksaan penunjangHB 9,0gr%; leukosit 6500/mm3, htg jenis 0/2/2/35/52/9, LED 100mm/jam. Sputum BTA +/++/++. Rontgen toraks infiltrat di lap.atas paru kanan dan kiri, kavitas di permukaan ukuran ≥ 3cm BTA +
Dtang ke Poli Paru
o. Apa manifestasi dari keluhan Ny. Suci?
Jawab : (sintesis)
p. Bagaimana tatalaksana dari keluhan Ny. Suci?
Jawab : (sintesis)
q. Apa edukasi yang diberikan pada Ny. Suci?
Jawab : (sintesis)
r. Apa komplikasi dari Ny. Suci?
Jawab : (sintesis)
s. Bagaimana pencegahan dari keluhan Ny. Suci?
Jawab : (sintesis)
t. Apa prognosis dari keluhan Ny. Suci?
Jawab : (sintesis)
Kerangka Konsep
15 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
Hipotesis :
Ny. Suci (50 tahun) mengalami hemoptisis et causa tuberkulosis paru dengan kasus drop out /
dilalaikan.
SINTESIS
HEMOPTYSIS
16 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
Definisi
→ ekspektorasi darah akibat perdarahan pada saluran pernafasan di bawah laring atau
adanya sputum yang bercampur darah atau perdarahan yang keluar ke saluran
pernafasan. 1
→ sputum dengan darah atau juga seluruh cairan yang dikeluarkan dari paru berupa
darah 2
→ mendahakkan darah yang berasal dari bronkus atau paru 3
Klasifikasi Batuk Berdarah menurut Busroh (1978)
1. Batuk darah sedikitnya 600 ml/24 jam
2. Batuk darah <600 ml / 24 jam, tapi lebih dari 250ml/24 jam, Hb < 10 g % dan
masih terus berlangsung
3. Batuk berdarah <600 ml/ 24 jam tapi lebih dari 250 ml/24 jam, Hb >10 g %
dalam 48 jam belum berhenti 1
Berbagai penyakit yang ditandai dengan batuk berdarah 10
17 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
Batuk dan hemoptisis 4
Permasalahan Batuk dan sputum Gejala dan keadaan yang
menyertai
Inflamasi akut
Pneumonia bakterial Pneumokokus sputum
mukoid atau purulen;
sputum dapat mengandung
darah yang berupa
guratan, warna merah
muda yang difus, atau
yang menyerupai karat.
Klebsiella : serupa atau
Keadaan sakit akut disertai
menggigil, panas tinggi,
dispnea dan nyeri dada.
Sering didahului oleh
infeksi saluran napas atas
yang akut.
Secara tipikal terjadi pada
18 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
sputumnya bersifat
lengket, bewarna merah
dan seperti jeli
laki-laki berusia lanjut
yang biasa minum-
minuman keras.
Inflamasi kronis
Bronkitis kronis Batuk kronnis; sputum
mukoid hingga purulen.
Dapat mengandung
guratan darah atau bahkan
berdarah
Kebiasaan merokok yang
terlalu lama. Infeksi
rekuren yang turut
memperberat. Dapat
terjadi mengi dan dispnea
Bronkiektasis Batuk kronis ; sputum
purulen sering dengan
jumlah yang sangat
banyak dan bau yang
busuk, dapat mengandung
guratan darah atau bahkan
berdarah
Infeksi bronkopulmoner
yang rekuren sering
dijumpai; sinusitis dapat
terjadi bersama keadaan
ini
TB paru Batuk kering atau sputum
yang mukoid atau purulen;
dapat mengandung
guratan darah atau bahkan
berdarah
Pada awalnya tanpa gejala.
Kemudian timbul
anoreksia, penurunan BB,
lelah, demam, dan
pengeluaran keringat
malam hari
Abses paru Sputum purulen dan
berbau busuk. Dapat
berdarah
Deadaan sakit dengan
demam. Sering terjadi
pada keadaan higiene
dental yang jelek dan
riwayat gangguan
kesadaran
Neoplasma
19 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
Kanker paru Batuk kering hingga
produktif; sputum dapat
mengandung guratan
darah atau bahkan
berdarah
Biasanya terdapat
kebiasaan merokok yang
sudah berlangsung lama.
Manifestasi klinis yang
menyertainya banyak
Penyakit kardiovaskular
Kegagalan ventrikel kiri
atau stenosis mitral
Batuk sering kering,
khususnya pada saat
mengerahkan tenaga atau
malam hari; dapat
berlanjut dengan sputum
yang berbuih dan bewarna
merah muda jika sudah
terdapat edema paru atau
dengan hemoptisis yang
nyata
Dispnea, ortopnea, PND
Emboli paru Batuk kering hingga
produktif; sputum dapat
bewarna gelap, merah
terang atau bercampur
dengan darah
Dispnea, ansietas, nyeri
dada, demam, faktor
predisposisi terjadinya
trombosis vena profunda
Penyebab batuk darah 1
Kardiologi - Mitral stenosis
- Trikuspid endokarditis
- Penyakit jantung bawaan
Hematologi - Koagulopati
- DIC
- Trombositopeni
- Platelet dysfunction
Infeksi - Abses paru
- Misetoma
20 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
- Pneumonia nekrotikan
- Parasit
- Jamur/ tuberkulosa
- Virus
Neoplasma - Adenoma bronkial
- Karsinoma bronkogenik
- Metastase kanker
Trauma - Cedera dada tajam/ tumpul
- Ruptur bronkus
- Emboli lemak
- Tracheal innominate
- Artery fistula
Penyakit sistemik - Goodpasteur syndrome
- Wegener’s granulomatosis
- SLE
- Vaskulitis
- Iddinathir pulmnarv homosiderosis
Paru - Bronkiektasis
- Emboli paru
- Kistik fibrosis
- Emfisema bulosa
Istrogenik - Bronkoskopi
- Swan-ganz infarction
- Ruptur arteri pulmonalis
- Aspirasi transtrakeal
- lymphangiograph
Vaskuler - hipertensi pulmonal
- AV malformation
- Aneurisma aorta
Obat / toksin - Antikoagulan
- Penisilamin
- Anhidrid trimetalik
- Solvents
21 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
- Kokain
- Aspirin
- Trombolitik
Lain-lain - Amiloidosis
- Bronkolitiasis
- Endometriosis
- Benda asing
- Kriptogenik
- Septic pulmonary emboly
Diagnosis
Diagnosis batuk darah meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Anmnesis meliputi
1. Membedakan batuk darah dan muntah darah
Perbedaan Batuk Berdarah dengan Muntah Darah
BATUK DARAH MUNTAH DARAH
Darah dibatukkan dengan rasa panas di
tenggorokkan
Darah dimuntahkan dengan rasa mual
Darah berbuih bercampur udara, mengandung
makrofag dan neutrofil
Darah bercampur sisa makanan
Darah segar berwarna merah muda Darah terkena asam lambung berwarna hitam
Darah bersifat alkalis Darah bersifat asam
Kadang-kadang terjadi anemia Sering terjadi anemia
Tes benzidin negatif Tes benzidin positif
Asfiksia positif Asfiksia negatif
1. Bagaimana batuk darahnya?
Misalnya bila batuk darah disertai sputum yang purulen dicurigai penyakit yang
mendasari adalah infeksi paru. Bila batuk darah tanpa pus dicurigai penyakit yang
mendasari adalah tuberkulosis, karsinoma, atau infark paru. Bila batuk darah berbau
busuk dicurigai abses paru dan bila batuk darah berupa frothy sputum dicurigai edema
paru.
22 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
2. Pola batuk darah
Pola batuk darah dapat membantu menentukan penyebab batuk darah. Misalnya, pasien
dengan bronkitis atau bronkiektasis biasanya mengalami batuk darah berulang. Jika
batuk darah terjadi setiap bulan yang berhubungan dengan menstruasi, perlu dicurigai
sebagai catamenial hemoptysis.
3. Anamnesis tentang gejala otolaring, jantung, dan paru yang dapat membantu melokalisir
sumber perdarahan
4. Faktor risiko sebagai kondisi penyebab : merokok, usia, trauma, riwayat bepergian ke
daerah endemis parasit, virus, jamur, atau bakteri tertentu
5. Gejala lain yang menyertai.
Bila terdapat gejala lain seperti penurunan BB disertai batuk darah perlu dicurigai
sebagai karsinoma, bila terdapat riwayat keringat malam, demam yang tidak tinggi
dicurigai sebagai tuberkulosis. Bila batuk darah disertaai hematuri dapat dicurigai
sebagai Goodpasture Syndrome.1
Pemeriksaan fisik
1. Periksa tanda vital
2. Pemeriksaan pada hidung, mulut, faring posterior da laring termasuk pemeriksaan
laringoskopi
3. Pemeriksaan leher, dada, jantung dan paru 1
Pemeriksaan fisik dapat pula membantu memberikan petunjuk arah diagnosis. Sebagai
ccontoh, pemeriksaan paru dapat memperlihatkan adanya pleural friction rub (emboli paru),
local atau difus crackles (perdarahan parenkim atau suatu penyakit dasar di parenkim paru
yang disertai dengan perdarahan), bukti dari obstruksi aliran udara (bronchitis kronis) atau
ronki yang jelas, dengan atau tanpa wheezing atau crackles (bronkiektasis). Pemeriksaan
jatung dapat memperlihatkan penemuan adanya hipertensi arteri pulmonal, stenosis mitral,
atau gagal jantung.
Pemeriksaan kulit dapat menemukan adanya sarcoma Kaposi’s malformasi arteriovenous
dari penyakit Osler – Rendu Weber, atau kelainan yang memberikan kesan dari penyakit
SLE. 11
23 | T u t o r 2 B l o k 1 2 S k e n a r i o 2 2 0 1 0 . T B p a r u
Petunjuk diagnosis hemoptisis dari pemeriksaan fisik 11