ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. S DENGAN DIAGNOSA COMBUTSIO
GRADE II 21% DI RUANG TRIAGE BEDAH RSUP SANGLAH , DENPASAR -
BALI
A. Pengertian Combutsio (luka bakar) merupakan bentuk trauma
yang terjadi sebagai akibat dari aktifitas manusia dalam rumah
tangga, industri, trafic accident, maupun bencana alam. Luka bakar
ialah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan
benda-benda yang mnghasilkan panas (api, air panas, listrik) atu
zat-zat yang bersifat membakar (asam kuat, basa kuat). (Krisanty,
2009)
B. Etiologi Luka bakar atau combutsio disebabkan oleh 4 golongan
yaitu :1. Luka bakar termal (termal burns), misalnya : Air panas
Api Minyak panas Dll.2. Luka bakar kimia (chemical burns), misalnya
: Asam kuat atau alkali Lisol Kreolin Dll3. Luka bakar listrik (
electrical burns)4. Luka bakar radiasi (radiation exposure)
C. Manifestasi KlinikUntuk mengetahui gambaran klinik tentang
luka bakar (combutsio) maka perlu mempelajari :1) Luas luka
bakarLuas luka bakar dapat ditentukan dengan cara Role Of Nine
yaitu dengan tubuh di anggap 9% yang terjadi antara :a. Kepala dan
leher : 9%b. Dada dan perut : 18%c. Punggung hingga pantat : 18%d.
Anggota gerak atas masing-masing : 9%e. Angota gerak bawah masing :
18%f. Perineum : 9%2) Derajat Luka BakarUntuk derajat luka bakar
dibagi menjadi 4, yaitu :a. Grade I Jaringan yang rusak hanya
epidermis, Klinis ada nyeri, warna kemerahan, kulit kering Lama
sembuh +7 harib. Grade IIGrade II a Jaringan yang rusak sebagian
dermis, folikel, rambut, dan kelenjar utuh, Rasa nteri warna merah
pada lesi, Ada cairan pada bula Waktu sembuh +7 14 hariGrade II b
Jaringan yang rusak seluruh epidermis dan dermis Kulit mengelupas,
pucat/ putih seperti lilin Waktu sembuh +14 21 haric. Grade III
Jaringan yang rusak seluruh epidermis dan dermis Kulit kering, kaku
terlihat gosong Terasa nyeri karena ujung saraf rusak Waktu sembuh
> 21 harid. Grade IVLuka bakar yang mengenai otot bahkan
tulang3) Berat luka bakara. Ringan/ minor : Luka bakar derajat I
Luka bakar derajat II seluas 15% Luka bakar aibat listrik dengan
tegangan 1000 volt
D. Patofisiologi Luka bakar suhu tinggi pada tubuh terjadi baik
karena konduksi panas langsung atau radiasi elektromagnetik.
Sel-sel dapat mnahan tmperatur sampai 44C tanpa kerusakan bermakna,
kecepatan kerusakan jaringan berlipat ganda untuk tiap derajat
kenaikan temperatur. Saraf dan pembuluh darah merupakan struktur
yang kurang tahan terhadap konduksi panas (Sabiston,
1995).Kerusakan pembuluh darah ini mengakibatkan cairan
intravaskuler keluar dari lumen pembuluh drah: dalm hal ini bukan
hanya cairan tetapi juga plasma (protein) dan elektrolit. Pada luka
bakar ekstensif dengan perubahan permeabilias yag hampir
menyeluruh, penimbunan jaringan masif di intersisial menyebabkan
kondisi hipovolemik. Volume cairan intavaskuler mengalami defisit,
timbul ketidakmampuan menyelenggarakan proses transportasi oksigen
ke jaringan, kondisi ini dikenal dengan kondisi syok (Moenadjat,
2001).
E. Proses Penyembuhan LukaProses penyembuhan luka terbagi dalam
tiga fase :1) Fase inflamasi, adalah fase terjadinya luka bakar
sampai 3-4 hari pasca luka bakar. Dalam fae ini terjadi perubahan
vascular dan ploriferesi selular. Daerah luka mengalami agregasi
trombosit dan mengeluarkan serotonn. Mulai timbul epitlisasi. 2)
Fase oblastik, adalah fase yang dimulai pada hari ke 4-20 pasca
luka bakar. Pada fase ini timbul abrobast yang membentuk kolagen
yang tampak secara klinis sebagai jaringan gramulasi yang berwarna
kemerahan.3) Fase maturasi, pada fase ini terjadi proses pematangan
kolagen dan trjadi penurunan aktivitas selular dan vaskular. Fase
ini brlangsung hingga 8 bulan sampai lebih dari 1 tahun dan
berakhir jika sudah tidak ada tanda-tanda inflamasi bentuk akhir
dari fase ini berupa jaringan parut yang berwarna pucat, tipis,
lemas tanpa rasanyeri atau gatal.F. Penatalaksaana. Resusitasi A,
B, C1) Pernafasan : Udara panas : mukosa rusak, edema, dan
obstruksi Efek tokik dari asap (HCN, NO2, HCL, Bensin) : iritasi,
bronkhokontriksi, obstruksi dan gagal nafas.2) Sirkulasi : Gangguan
permeabilitas kapiler (cairan dari intavaskuler pindah ke
ekstravaskuler) : hipovolemi relatif, syok, ATN, dan gagal
ginjal.b. Infus, kateter, CVP, oksigen, Laboratorium, dan kultur
lukac. Resusitasi cairan Baxter : Dewasa : baxterRL 4 cc x BB x %
LB/24 jam Anak : jumlah resusitasi + kebutuhan faalRL : Dextran =
17:32cc x BB x %LB Kebutuhan Faald. Monitor urine dan CVPe. Topikal
dan tutup lukaf. Obat-obatan
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATANInisial pasien : Tn.SNo. Cm :
01270661Ruang/bagian : Triage BedahTanggal/pengkajian :
08-04-2015
I. DATA BIOGRAFINama Klien: Tn.SUmur: 36 tahunJenis kelamin:
Laki-lakiPendidikan: SMAAgama: HinduStatus : KawinAlamat : Jln.
Penyaringan gang arjuna 313 sanurInformasi diterima dari: Keluarga
Dan Pasien Sendiri.
II. RIWAYAT KESEHATAN1. Keluhan utama.Riwayat keluhan utama :
Klien mengatakan nyeri pada daerah perut dan kedua kakia.
Penyebab/faktor penertus : Pasien jatuh di dapur kemudian terkena
minyak panasb. Sifat keluhan : terus-menerusc. Lokasi dan
penyebaran : daerah abdomen dan tungkai bawahd. Hal-hal yang
meringankan/ memperberat keluhan : nyeri yang di rasakan klien pada
daerah abdomen dan tungkai bawah serta klien mengeluh susah
tidur.e. Pertolongan obat yang pernah diberikan : Pasien rujukan
Tabanan dengan diagnosa combutsio grade II 21% terpasang infuse
RL2. Riwayat kesehatan masa lalu.a. Penyakit atau keluhan yang
pernah dialami : Tidak adab. Pernah dirawat di rumah sakit : Tidak
pernahc. Apakah pernah mengalami kecelakaan : Tidak pernah.d.
Apakah pernah di operasi: tidak pernahe. Apakah pernah menderita
penyakit akut/kronik :tidak pernaf. Riwayat imunisasi : Tidak di
ketahuig. Riwayat pengobatan dan transfusi : tidak perna
mengkonsumsi obat-obatan dan transfuse darahh. Riwayat alergi :
tidak ada riwayat alergi.3. Informasi kesehatan sekarang.a. Alergi:
- lingkungan- obat-obatan- Lain-lainb. Kebiasaan: - alkohol- obat-
kopi- Rokokc. Obat: - nama- Dosis- frekuensi- Efek-keluhan4.
Riwayat kesehatan keluarga.a. Riwayat kesehatan anggota keluarga :
Tidak ada.
III. KEADAAN KESEHATAN UMUM1. Status kesehatan : tampak
lemah/kurang baik2. BB : 80 kg3. Tanda vital : TD : 126/83 mmHgNadi
: 112x/mntSuhu : 37cRR : 27XMNT4. Status kesadaran : Compos
mentisIV. KEADAAN KULIT1. Kondisi kulit : terdapat lesi pada kulit
daera perut dan kedua kaki2. Kebiasaan perawatan kulit : Tidak
Ada3. Perubahan kulit : Kulit nampak melepuh4. Kelainan kulit :
Tekstur kulit jelek pada area luka yang terbakar5. Lain-lain :
-
V. KEPALA DAN LEHER1. Kepala dan lehera. Rambut1) Distribusi dan
kelainan pertumbuhan : normal2) Alopesia/loss hair : -3) Perubahan
tekstur : tidak ada perubahan.4) Kebiasaan perawatan : cuci rambut
3x seminggu mengguakan shampob. Keadaan kulit kepala : tidak ada
ketombec. Massa : tidak ada massa/lesid. Nyeri tekan : tidak adanya
nyeri tekane. Pusing : tidakf. Nyeri : tidakg. Riwayat trauma :
tidak ada riwayat traumah. Lain-lain : -2. Mataa. Kelopak mata :
tidak adanya tanda radang/lesi/ptosisb. Sclera : tidak mengalami
ikhterus dan vaskularisasic. Konjungtiva : tidak anemisd. Reaksi
pupil : normal(mengecil saat terkena rangsang cahaya)e. Ketajaman
penglihatan : Normalf. Gerakan bola mata : Normalg. perubahan
penglihatan :1) Diplopia : Tidak2) Potopobia : Tidakh. TIO : tidak
adanya keras/tegang saat ditekan/tidak phoriai. Pemeriksaan
Opthalmoscopy : Tidakj. Lapang pandang : normal yaitu 90 Lateral3.
Telingaa. Kebiasaan perawatan/membersihkan telinga : Tidak adab.
Memakai alat bantu : Tidak adac. Kemampuan pendengaran :
NormalInspeksi dan palpasi :a. Tanda-tanda infeksi : tidak ada
tanda infeksib. Otalgia : Tidak merasa nyeric. Tinnitus : Normald.
Vertigo : Tidak merasa pusing.e. Lain-lain : -4. Hidung dan sinus
:a. Fungsi penciuman : Normal, tidak ada pernapasan cuping hidung ,
tidak ada suara tambahan (wheezing, ronchi, stridor, crakles),b.
Gangguan yang sering dialami : Tidak adaInspeksi dan palpasi :a.
Polip : tidakb. Pendarahan : tidakc. Peradangan : tidakd. Sinus :
tidak terdapat nyeri tekan.e. Lain-lain : nampak terpasang O25.
Mulut dan tenggorokana. Kebiasaan perawatan gigi : menyikat gigi
tiap mandib. Kebersihan gigi : kurang bersihc. Pemakaian gigi palsu
: tidakd. Pendarahan : tidake. Produksi saliva : Kurang baik, klien
nampak Mukosa Bibir keringf. Posisi/ovula : Baikg. Masalah menelan
: Tidak adah. Keadaan lidah : Normali. Fungsi mengunyah : Normalj.
Fungsi mengecap : Tidak ada gangguank. Perubahan suara : Tidak
adal. Keadaan tonsil : tidak ada tanda radangm. Lain-lain : -6.
LeherInspeksi.a. Massa : tidak terdapat massab. Mobilitas leher :
normalPalpasi.a. Massa : tidak ada massab. Pembesaran kelenjar
limfe : tidak adanya pembesaranc. Pembesaran kelenjar tiroid :
tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid. VI. DADA dan
PARU-PARUInspeksi1. Bentuk dada : norrmal2. Frekuensi pernapasan :
27x/mnt3. Irama : reguler4. Pengembangan dada : terjadi
pengembangan dada5. Kesimetrisan : Simetris antara dada kiri dan
kanan6. Retraksi : tidak terjadi retraksi7. Lain-lain : -Palpasi.1.
Nyeri tekan : Tidak adanya nyeri tekan2. Massa : Tidak adanya
massa3. Ekspansi dada : terjadi ekspansi4. Taktl fremitus :
normal.Perkusi.1. Batas-batas paru : normal, yaitu tidak melebihi
ICS 6 mid klavikula, ICS 8 mid aksila, ICS 10 garis skalpularis.2.
Vokal resonansi : Normal.Lain-lain : -Auskultasi : NormalVII.
ABDOMENInspeksi.1. Kesimetrisan : simetris2. Warna kulit : -3.
Pembesaran : Tidak ada pembesaran4. Bayangan vena : -5. Keadaan
abdomen : nampak luka bakar derajat II 21%Palpasi.1. Nyeri tekan :
Terdapat nyeri tekan2. Massa : Terdapat luka bakar berwarna
keputihan, keadan luka masih basahVIII. GENITALIA dan
ANUSInspeksi.1. Keadaan organ kelamin luar : Normal2. Laki-lakia.
Sircum : -b. Scrotum : -IX. ANUS1. Keadaan anus : -2. Haemoroid
eksterna/interna : -3. Lain-lain : -X. EKSTREMITAS1. Ekstermitas
atas Terpasang infuse RL 20 tets/ menit Terpasang infuse D5% +
Novelgin 8 tts/menit2. Ekstermitas bawah Nampak ada luka bakar pada
kedua kaki Nampak terpasang verban
XI. STATUS NEUROLOGI1. Tingkat kesadaran : Compos mentis2.
Koordinasi: Baik3. Memory : Baik4. Orientasi: Baik5. Gangguan
sensasi : Baik6. Motorik : Baik
XII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :Measured (37,OC)Reeferens
RangerArticle Limits
LowHighLowHigh
Ph 7, 35Pco2 Po2 86 mmhgNa 139 mmol/lK 41 mmol/lHct 43%Derived
parameters
Hco3-21,5 mmol/lHco3 std21,9 mmol/l Tco2 22,7 mmol/lBe ect -4,1
mmol/l Be (B) -38 mmol/lSo2c 96%Thbc 13,3
gr/dl7,3535801353,437ReferenceLow22,0-24,0-2,0-13,0
7,45451001454,849RangersHigh26,0
30,02,0
18,07,2025801202,720CriticalLow-------7,60551201556,052LimitsHigh
FORMAT PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIAI. DATA DEMOGRAFIA.
BIODATA1. Nama: Tn.S2. Usia/tanggal lahir : 36 Thn3. Jenis kelamin
: Laki-laki4. Alamat : Jln. Penyaringan Gang Arjuna 313 Sanur5.
Suku/bangsa :6. Status perkawinan : Kawin7. Agama keyakinan:
Hindu8. Pekerjaan/sumber pendapatan : Wiraswata9. Diagnose tik
medic : Combutsio Grade II 21%10. No.medikal record : 11. Tanggal
masuk : 06-04-201512. Tanggal pengkajian : 08-04-2015B. PENANGGUNG
JAWAB1. Nama : Tn.I2. Jenis kelamin : Laki-laki3. Status : Kawin4.
Hubungan dengan klien : Ayah 5. Alamat : Jln. Penyaringan Gang
Arjuna 313 SanurII. KELUHAN UTAMAKeluhan klien sehingga dia
membutuhkan perawatan medic. Klien datang mengeluh nyeri pada perut
dan tungkai kanan, pasien rujukan tabanan dengan diagnosa combutsio
grade II 21% terpasang infuse RL. Setelah terkena minyak goreng
panas 5 jam sebelum masuk rumah sakit pasien jatuh di dapur
tertumpah minyak panas.
III. RIWAYAT KESEHATANA. Riwayat kesehtan sekarang1. Waktu
timbul penyakit, kapan? 5 jam sebelum masuk rumah sakit pasien
jatuh di dapur tertumpah minyak panas.2. Bagaimana awal munculnya?
tiba- tiba3. Keadaan penyakit apakah sudah membaik,parah atau tetap
sama dengan sebelumnya? Tetap sama dengan sebelumnya4. Usaha yang
dilakukan untuk mengurangi keluhan? Pasien rujukan Tabanan dengan
diagnosa combutsio grade II 21% terpasang infuse RL5. Kondisi saat
dikaji (PQRST)? P= Luka Bakar Q= NyeriR= Abdomen dan Tungkai bawah
S= 6-7T= terus-menerusB. Riwayat kesehatan lalu1. Penyakit pada
saat anak-anak dan penyakit infeksi yang pernah dialami? 2.
Imunisasi? - 3. Kecelakaaan yang pernah dialami? -4. Prosedur
operasi dan perawatan rumah sakit? -5. Alergi (makanan,
obat-obatan, bebas ) ? -6. Pengobatan dini (konsumsi obat-obatan
bebas)? C. Riwayat kesehatan keluarga1. Identifikasi berbagai
penyakit keturunan yang umumnya menyerang ?( Tidak ada)2. Anggota
keluarga yang terkena alergi, asma, TBC, hipertensi, penyakit
jantung, stroke, anemia hemopila, arthritis, migrant, DM, kanker,
dan gangguan emosional ? 3. Buat bagan genogram : - IV. RIWAYAT
PSIKOSOSIALA. Identifikasi klien tentang kehidupan social ? BaikB.
Identifikasi hubungan klien dengan yang lain dan kepuasan diri
sendiri ? jika ada masalah klien selalu bermusyawarah dengan
keluarganyaC. Kaji lingkungan rumah klien hubungan dengan kondisi
rumah sakit ?D. Tanggapan klien tentang beban RS ?E. Tanggapan
klien tentang penyakitnya ? V. RIWAYAT SPIRITUALA. Kajian ketaatan
klien beribadah dan menjalankan kepercayaannya ? klien percaya
adanya Tuhan dan Klien taat beribadahB. Support system dalam
keluarganya ? (keluarga selalu mendidik tegas tentang agama)C.
Ritual yang biasa dilakukan oleh klien dan keluarganya ? (tidak
ada)VI. A. keadaan umum klien1. Tanda-tanda dari distress ? 2.
Penampilan dihubungkan dengan usia ? 3. Ekspresi wajah, bicara,
mood ? Klien tampak lemah4. Tinggi badan, berat badan, gaya bejalan
? BB= 80kgB. Tanda-tanda vital TD : 126/83 mmHg Nadi : 112x/mnt
Suhu : 37c RR : 27XMNT
PENGKAJIAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT1. Riwayat Kesehatan
Masa Lalua. Pola intake cairan dan makanan yang di konsumsi dalam
24 jam :1) Jumlah cairan yang diminum : 8 gelas/hari2) Jenisnya
.....................................b. Pola pengeluaran cairan1)
Apakah banyak mengeluarkan cairan, Ya/ Tidak2) Bila Ya, melalui apa
? Muntah, Diare, Keringat.?2. Riwayat Saat Ini (Sekarang)a. Pola
intake cairan dan makanan yang di konsumsi dalam 24 jam1) Jumlah
cairan yang diminum............cc2)
Jenisnya.............................................b. Pola
Pengeluaran Cairan1) Apakah banyak mengeluarkan cairan ? Ya,
Tidakc. Pengobatan / cairan yang diberikan 1) Jenis cairan : Cairan
secara parenteral dan Interal Infus RL dan D5%2) Jumlah Cairan :
cairan secara parenteral dengan ukuran yang tidak menentu perhari3)
Jumlah tetesan : cairan secara interl infus RL 20 tts/mnt dan D5% 8
tts/mntPemeriksaan diagnostik 1. Laboratorium :2. Foto rotgen:3.
EKG :4. Pemeriksana lain :
Kendari,..............Mahasiswa,
.....................Nim,
PENGKAJIAN KEBUTUHAN NUTRISIA. Riwayat Kebutuhan Nutrisi1.
Sebelum Sakita. Problem pemasukan nutrisiNafsu makan : biasa 3x
sehari, menurun.......Apakah ada gangguan : Y/ TidakBila Ya :
Kembung.....Diare.....Konstipasi......Lain-lainApa yang menyebabkan
gangguan...Apa ada kesulitan dalam menjalankan/mengikuti diet yang
dianjurkan : tidak ada makanan pantanganb. Pola dan Kebiasaan makan
:WaktuJenisJumlah/Porsi
PagiNasi, Ikan, Lauk Pauk
SiangNasi, Ikan, Lauk Pauk
MalamNasi, Ikan, Lauk Pauk
c. Jenis makanan yang paling disukai :d. Jenis makanan yang
tidak di sukai :e. Apakah ada alergi terhadap makanan....f. Apakah
makanan di batasig. Intake cairan : 8 gelas/harih. Penggunaan Vit.
Dan mineral :B. Pemeriksaan Daignostik 1. Laboratorium :2. Foto
rotgen:3. EKG :4. Pemeriksana lain :
Kendari,..............Mahasiswa,
.....................Nim,
PENGKAJIAN KEBUTUHAN ELIMINASI BAB Dan BAKPengkajian Kebutuhan
BAB ( Sebelum MRS Dan Selama MRS)Frekuensi : 1 kali sehariBagaimana
kebiasaan klien dalam meningkatkan eliminasi B.A.BMinum air hangat
:makanan yang spesifik :Menggunakan laksantive :lain-lain
:Bagaimana perubahan pola liminasi B.A.B yang terjadi : pada saat
pengkajian pasien belum pernah BABBagaimana karakteristik feeses :
Cair : , Warna : KuningSpesifik kekuning-kunigan , Seperti Teh:
Bentuk keras/Lembek : Konsistensi padatRiwayat kebutuhan Eliminasi
Berkemih (Seblum MRS dan Selama MRS) Bagaimana miksi (B.A.K) klien
: Frekuensi : 4-5 kali sehariWaktu :Berapa intake........., output
: Dapat diukur melalui kaeter yang terpasang pada klien yaitu
70cc/jamKrakteristik irine :Warna : kuningBau : amoniakPemeriksaan
diagnostik 1. Laboratorium :2. Foto rotgen:3. EKG :4. Pemeriksana
lain :Kendari,..............Mahasiswa,
.....................Nim,PENGKAJIAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN
ISTIRAHAT
1. Pola tidur : Sebelum MRS : Selama MRS : klien mudah
terbangunSiang : klien jarang tidur siangsiang :
pukul.....s.d.....(.....jam)Malam: Pukul 22.00 Wita malam : Pukul
22.00 Wita s.d 05.30 Wita2. Kegiatan yang biasa dilakuka untuk
engantar tidur :3. Kondisi yang dapat menggangu tidur?4. Aktivitas
yang dilakukan setelah bangu tidur ?Pemeriksaan diagnostik 1.
Laboratorium :2. Foto rotgen:3. EKG :4. Pemeriksana lain :
Kendari,..............Mahasiswa,
.....................Nim,
Analisis DataNoSymptomEtiologiProblem
1.DS : Klien mengatakan nyeri pada daerah perut dan kedua kakiDO
: Nampak ada luka bakar 21 % Warna luka bakar keputihan, keadaan
luka masih basahCairan panas
Luka Bakar
Mengenai kulit(Epidermis,dermis)
Escar/keropeng
Kerusakan lingkungan kulit
Gangguan integritas Kulit
Pemejanan ujung kulit
Menekan ujung-ujung saraf perifer
Gangguan rasa nyaman nyeri ( Akut )
2.DS : Klien mengatakan susah tidurDO : Tampak terjadi perubahan
pola tidur Sebelum sakit : tidur malam jam 22.00 wita dan klien
jarang tidur siang Saat sakit :Klien mudah terbangun dan bangun jam
05:30Cairan panas
Luka Bakar
Mengenai kulit(Epidermis,dermis)
Escar/keropeng
Kerusakan lingkungan kulit
Gangguan integritas Kulit
Pemejanan ujung kulit
Menekan ujung-ujung saraf periferNyeriInsomnia
3.DS : Klien mengatakan nyeri pada perut dan tungkai kananDO:
Nampak ada luka bakar pada kedua kaki dan terpasang verban
Cairan panas
Luka Bakar
Mengenai kulit(Epidermis,dermis)
Escar/keropeng
Kerusakan lingkungan kulit
Gangguan integritas Kulit
Pemejanan ujung kulit
Menekan ujung-ujung saraf perifer
Nyeri
Gerak berkurang
Gangguan Mobilitas
Kerusakan Mobilitas fisik
4.DS : -DO : Klien mendapatkan cairan secara interal infus
melalui pemasangan infus RL 20 setetes permenit dan D5 % 8
menit/hariLuka bakar
Kerusakan kapiler
Permiabilitas kapiler meningkat
Kehilangan cairan plasma, protein,elektrolit kedalam spasium
interstisial
Hemokonsentrasi, hipovolemia,hipokalemia
Resiko kekurangan volume cairan dan elektrolit
Subyektif
Pengelompokkan data
Obyektif
Gg rasa nyaman nyeri lingkunganFisik (nyeri akut)Nutrisi 20
diagnosa Pemriksaan penunjang jagn diabaian
Proses KeperawatanNoDiagnosa Keperawatan Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1Gangguan rasa nyaman nyeri ( akut ) berhubungan dengan
kerusakan kulit atatu jaringan yang ditandai dengan :DS : Klien
mengatakan nyeri pada daerah perut dan kedua kakiDO : Nampak ada
luka bakar 21 %Warna luka bakar keputihan, keadaan luka masih
basah
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam,
diharapkan rasa nyeri berkurang dari skala 6-7 menjadi 3-4 dengan
kriteria hasil : Mampu mengontrol nyeri Melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri
( skala,intensitas,frequensi dan tanda nyeri ) Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri berkurang
1. Tutup luka sesegera mungkin kecuali perawatan luka bakar
metode pemajanan pada udara terbuka ( Daerah abdomen )2. Kaji
keluhan nyeri3. Dorong ekspresi perasaan tentang nyeri1. Suhu
berubah dan gerakan udara dapat menyebabkan nyeri pada pemajanan
ujung saraf2. Peninggian mungkin diperlukan pada awal untuk
menurunkan pembentukan oedema3. Perubahan
lokasi-karakter-intensitas nyeri dapat mengindikasikan terjadinya
komplikasi atau perbaikan atau kembalinya fungsi saraf-sensasi4.
Pernyataan memungkinkan pengungkapan emosi dan dapat meningkatkan
mekanisme koping
2Insomnia berhubungan dengan nyeri yang ditandai dengan : DS :
Klien mengatakan susah tidurDO : Tampak terjadi perubahan pola
tidur Sebelum sakit : tidur malam jam 22.00 wita dan klien jarang
tidur siangSaat sakit :Klien mudah terbangun dan bangun jam
05:30Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24
jam,diharapkan klien tidak mengalami gangguan pola tidur dengan
kriteria : Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari Bangun
diwaktu yang sesuai1. Jelaskan pentingnya tidur yang edekuat2.
Memonitor waktu makan dan tidur3. Tingkatkan periode tidur tanpa
gangguan1. Memanipulasi lingkungan disekitar pasien untuk
meningkatkan kenyamanan yang optimal2. Memfasilitasi siklus tidur
terjaga dan teratur3. Kekurangan tidur dapat meningkatkan persepsi
nyeri atau kemampuan koping menurun
3.
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri /tak nyaman
yang ditandai dengan :DS : Klien mengatakan nyeri pada perut dan
tungkai kananDO: Nampak ada luka bakar pada kedua kaki dan
terpasang verban
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam , diharapkan
klien tidak mengalami kerusakan mobilitas fisik dengan kriteria
hasil : Tidak ada kontraktur otot Memperlihatkan mobilitas bergerak
dengan mudah1. Mempertahankan posisi tubuh tepat dengan
dukungan/belat, khususnya untuk daerah luka bakar2. Melakukan
rentang gerak secara konsisten, diawali dengan pasif kemudian
aktif3. Instruksikan dan bantu dalam mobilitas, contoh tongkat
secara tepat4. Dorong partisipasi klien dlam semua aktifitas sesuai
kemampuan individual1. Meningkatkan posisi fungsional pada
ekstermitas dan mencegah kontraktur2. Mencegah secara progresif
mengencangkan jaringan parut dan kontraktur3. Meningkatkan kamanan
ambulasi4. Meningkatkan kemandirian, harga diri, dan membantu
proses perbaikan
5. 4
4. Resiko kekurangan volume cairan dan elektrolit dengan faktor
resiko kehilangan cairan melalui rute abnormal ditandai dengan: DS
: -DO : Klien mendapatkan cairan secara interal infus melalui
pemasangan infus RL 20 setetes permenit dan D5 % 8
menit/hariSetelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam ,
diharapkan volume cairan dan elektrolit dalam batas normal dengan
kriteria hasil : Menunjukan perbaikan keseimbangan cairan yang
dibuktikan oleh pengeluaran individu edekuat Tanda-tanda vital
stabil Membran mukosa lembab1. Pertahankan pencatatan kumulatif
jumlah dan tipe pemasukan cairan2. Perkirakan drainase luka dan
kehilangan yang tak tampak1. Penggantian masif/cepat dengan tipe
cairan berbeda dan fluktuasi kecepatan pemberian memerlukan
tabulasi ketat untuk mencegah ketidakseimbangan dan kelebihan
cairan2. Peningkatan permiabilitas kapiler, perpindahan
protein,proses inflamasi, dan kehilangan melalui evaporasi besar
mempengaruhi volume sirkulasi dan saluran urine, khususnya selama
24-72 jam pertama setelah terbakar
Implementasi dan Evaluasi keperawatanHari,TanggalJam
Implementasi EvaluasiParaf
Rabu,8 februari 2012
Diagnosa 1 : Gangguan rasa nyaman nyeri ( akut ) berhubungan
dengan kerusakan kulit atatu jaringan
Diagnosa 2 : Insomnia berhubungan dengan nyeri
Diagnosa 3 : Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
/tak nyaman
Diagnosa 4 : Resiko kekurangan volume cairan dan elektrolit
dengan faktor resiko kehilangan cairan melalui rute abnormal10:30
WITA
10.50 WITA11:00 WITA
11:15 WITA
11:25 WITA11:30 WITA
11:45 WITA
11:55 WITA 12 : 00 WITA
12:10 WITA
12:20 WITA
12:25 WITA 1. Menutup luka di daerah yang terkena luka bakar(
Abdomen )2. Mengkaji keluhan nyeri
3. Dorong ekspresi perasaan tentang nyeri
1. Memberikan penjelasan tentang pentingnya tidur yang edekuat2.
Memonitor waktu makan dan tidur3. Meningkatkan periode tidur tanpa
gangguan
1. Mempertahankan posisi tubuh tepat dengan dukungan/belat,
khususnya untuk daerah luka bakar2. Melakukan rentang gerak secara
konsisten, diawali dengan pasif kemudian aktif3. Instruksikan dan
bantu dalam mobilitas, contoh tongkat secara tepat4. Dorong
partisipasi klien dalam semua aktifitas sesuai kemampuan
individual
1. Mempertahankan pencatatan kumulatif jumlah dan tipe pemasukan
cairan2. Memperkirakan drainase luka dan kehilangan yang tak
tampak
Rabu, 8 februari 2012S: Pasien mengatakan luka bakar masih
terasa nyeri O: Nampak Luka bakarA : Gangguan rasa nyaman nyeri
(akut) tidak teratasi P : intervensi dilanjutkan
S: Pasien mengatakan susah tidurO: Tampak terjadi perubahan pola
tidurA : Insomnia tidak teratasiP : intervensi dilanjutkan
S: Klien mengatakan nyeri pada perut dan tungkai kananO: Nampak
ada luka bakar pada kedua kaki dan terpasang verbanA : Kerusakan
mobilitas fisik belum teratasiP : intervensi dilanjutkan
S: -O: Klien mendapatkan cairan secara interal infus melalui
pemasangan infus RL 20 setetes permenit dan D5 % 8 menit/hariA :
Resiko kekurangan volume cairan dan elektrolit belum teratasiP :
intervensi dilanjutkan
1