ASUHAN KEPERAWATN KLIEN ASUHAN KEPERAWATN KLIEN DENGAN DENGUE DENGAN DENGUE HAEMORHAGIC FEVER (DHF) HAEMORHAGIC FEVER (DHF) Ruslan M Ruslan M Emergency Department Emergency Department RSU Lasinrang RSU Lasinrang Kab. Pinrang Kab. Pinrang Authorized Authorized www.ruslanpinrang.blogspo www.ruslanpinrang.blogspo t.com t.com
25
Embed
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Dengue Haemorhagic Fever
Demam dengue (Dengue Fever) dan Demam Berdarah Dengue/Dengue Haemorrhagic Fever (DBD/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis: demam, nyeri otot, dan atau nyeri sendi disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ASUHAN KEPERAWATN ASUHAN KEPERAWATN KLIEN DENGAN DENGUE KLIEN DENGAN DENGUE
HAEMORHAGIC FEVER (DHF)HAEMORHAGIC FEVER (DHF)
Ruslan MRuslan MEmergency DepartmentEmergency Department
DEFINISIDEFINISI– Demam dengue (Dengue Fever) dan Demam Demam dengue (Dengue Fever) dan Demam
Berdarah Dengue/Dengue Haemorrhagic Berdarah Dengue/Dengue Haemorrhagic Fever (DBD/DHF) adalah penyakit infeksi Fever (DBD/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis: demam, nyeri otot, dan manifestasi klinis: demam, nyeri otot, dan atau nyeri sendi disertai lekopenia, ruam, atau nyeri sendi disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik.hemoragik.
Syndrome (DSS) adalah demam berdarah Syndrome (DSS) adalah demam berdarah dengue yang disertai oleh adanya dengue yang disertai oleh adanya renjatan/shock.renjatan/shock.
ETIOLOGIETIOLOGI– DF/DBD disebabkan oleh virus dengue. DF/DBD disebabkan oleh virus dengue.
Terdapat empat serotipe virus yaitu DEN-1, Terdapat empat serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Serotipe DEN-3 DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Serotipe DEN-3 paling banyak ditemukan di Indonesia.paling banyak ditemukan di Indonesia.
PATOGENESISPATOGENESIS– Patogenesis terjadinya DBD masih Patogenesis terjadinya DBD masih
diperdebatkan. Tetapi berdasarkan data diperdebatkan. Tetapi berdasarkan data yang ada, terdapat bukti adanya mekanisme yang ada, terdapat bukti adanya mekanisme imunologis yang berperan dalam terjadinya imunologis yang berperan dalam terjadinya DBD dan DSS.DBD dan DSS.
heterologous infection menyatakan bahwa heterologous infection menyatakan bahwa DHF terjadi bila seseorang terkena infeksi DHF terjadi bila seseorang terkena infeksi ulang virus dengue dengan tipe yang ulang virus dengue dengan tipe yang berbeda. Infeksi ulang menyebabkan reaksi berbeda. Infeksi ulang menyebabkan reaksi antibodi sehingga mengakibatkan antibodi sehingga mengakibatkan konsentrasi kompleks imun yang tinggi.konsentrasi kompleks imun yang tinggi.
PATOGENESISPATOGENESIS– Kurane dan Ennis, 1994: infeksi virus dengue Kurane dan Ennis, 1994: infeksi virus dengue
menyebabkan aktivasi makrofag dan menyebabkan aktivasi makrofag dan memfagositosis kompleks imun virus-antibodi non memfagositosis kompleks imun virus-antibodi non netralisasi sehingga virus bereplikasi di dalam netralisasi sehingga virus bereplikasi di dalam makrofag. Infeksi virus dengue dalam makrofag makrofag. Infeksi virus dengue dalam makrofag akan mengaktivasi T-helper dan T-sitotoksik akan mengaktivasi T-helper dan T-sitotoksik sehingga diproduksi limfokin dan interferosehingga diproduksi limfokin dan interferonn gamma. gamma. Interferon gamma akan mengaktivasi monosit Interferon gamma akan mengaktivasi monosit sehingga disekresi berbagai mediator inflamasi sehingga disekresi berbagai mediator inflamasi seperti TNF-α, IL-1, PAF, IL-6 dan histamin yang seperti TNF-α, IL-1, PAF, IL-6 dan histamin yang mengakibatkan terjadinya disfungsi sel endotel dan mengakibatkan terjadinya disfungsi sel endotel dan terjadi kebocoran plasma. Peningkatan C3a dan C5a terjadi kebocoran plasma. Peningkatan C3a dan C5a terjadi akibat aktivasi kompleks virus-antibodi yang terjadi akibat aktivasi kompleks virus-antibodi yang juga menyebabkan kebocoran plasma.juga menyebabkan kebocoran plasma.
PATOGENESISPATOGENESIS– Trombositopenia terjadi melalui mekanisme: 1. Trombositopenia terjadi melalui mekanisme: 1.
supresi sumsum tulang, dan 2. destruksi dan supresi sumsum tulang, dan 2. destruksi dan pemendekan umur trombosit. pemendekan umur trombosit.
– Kadar trombopoetin dalam darah meningkat pada Kadar trombopoetin dalam darah meningkat pada keadaan trombositopenia, yang menunjukkan keadaan trombositopenia, yang menunjukkan terjadi stimulasi trombopoesis sebagai mekanisme terjadi stimulasi trombopoesis sebagai mekanisme kompensasi keadaan trombositopenia.kompensasi keadaan trombositopenia.
– Koagulopati terjadi sebagai akibat interaksi virus Koagulopati terjadi sebagai akibat interaksi virus dengan endotel yang menyebabkan disfungsi dengan endotel yang menyebabkan disfungsi endotel. Pada DHF stadium III dan IV terjadi endotel. Pada DHF stadium III dan IV terjadi koagulasi konsumtif (pemakaian faktor-faktor koagulasi konsumtif (pemakaian faktor-faktor koagulasi). Aktivasi koagulasi terjadi melalui jalur koagulasi). Aktivasi koagulasi terjadi melalui jalur ekstrinsik (tissue factor pathway).ekstrinsik (tissue factor pathway).
PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG– Pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht, Lekosit, Pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht, Lekosit,
Trombosit), hapusan darah tepi untuk Trombosit), hapusan darah tepi untuk melihat limfositosis relatif dan adanya melihat limfositosis relatif dan adanya gambaran limfosit plasma biru.gambaran limfosit plasma biru.
– Diagnosis pasti ditegakkan melalui hasil Diagnosis pasti ditegakkan melalui hasil isolasi virus. Karena teknis yang rumit, isolasi virus. Karena teknis yang rumit, dapat pula digunakan tes serologis untuk dapat pula digunakan tes serologis untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus mendeteksi adanya antibodi terhadap virus dengue, IgM maupun IgG.dengue, IgM maupun IgG.
PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG Parameter laboratorium yang diperiksa:Parameter laboratorium yang diperiksa:
–Lekosit Lekosit –TrombositTrombosit–HematokritHematokrit–HemostasisHemostasis–Protein albuminProtein albumin–SGOT/SGPTSGOT/SGPT–Ureum daUreum dann kreatinin kreatinin–ElektrolitElektrolit–Golongan darahGolongan darah–Imunoserologi: IgM dan IgG. IgM mulai meningkat pada Imunoserologi: IgM dan IgG. IgM mulai meningkat pada
hari ke-3 dan meningkat hingga minggu ke-3 kemudian hari ke-3 dan meningkat hingga minggu ke-3 kemudian menghilang setelah 60-90 hari. IgG terdeteksi pada hari ke 14 menghilang setelah 60-90 hari. IgG terdeteksi pada hari ke 14 pada infeksi primer dan pada hari ke-2 pada infeksi sekunder.pada infeksi primer dan pada hari ke-2 pada infeksi sekunder.
–Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, disertai dua atau lebih manifestasi klinis hari, disertai dua atau lebih manifestasi klinis sebagai berikut:sebagai berikut:
–Berdasarkan kriteria WHO 1997:Berdasarkan kriteria WHO 1997: Demam akut antara 2-7 hari, biasanya bifasikDemam akut antara 2-7 hari, biasanya bifasik Terdapat minimal satu manifestasi perdarahan:Terdapat minimal satu manifestasi perdarahan:
– Uji torniket posiitifUji torniket posiitif– Petekie, ekimosis, purpuraPetekie, ekimosis, purpura– Perdarahan mukosaPerdarahan mukosa– Hematemesis atau melenaHematemesis atau melena
Trombositopenia (<100000/ul)Trombositopenia (<100000/ul) Terdapat minimal satu tanda kebocoran plasma:Terdapat minimal satu tanda kebocoran plasma:
– Peningkatan hematokrit >20%, dibandingkan standar Peningkatan hematokrit >20%, dibandingkan standar sesuai umur dan jenis kelaminsesuai umur dan jenis kelamin
– Peningkatan hematokrit >20%, setelah mendapat terapi Peningkatan hematokrit >20%, setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya.sebelumnya.
– Tanda-tanda lain seperti: efusi pleura, asites, atau Tanda-tanda lain seperti: efusi pleura, asites, atau hipoproteinemiahipoproteinemiaAuthorized Authorized
–Terpenuhinya kriteria untuk DBD Terpenuhinya kriteria untuk DBD disertai kegagalan sirkulasi dengan disertai kegagalan sirkulasi dengan manifestasi nadi cepat dan lemah, tekanan manifestasi nadi cepat dan lemah, tekanan darah turun (≤ 20 mmHg), hipotensi darah turun (≤ 20 mmHg), hipotensi dibandingkan standar umur, kulit terasa dibandingkan standar umur, kulit terasa dingin dan lembab serta gelisah.dingin dan lembab serta gelisah.
Data SubyektifData Subyektif PanasPanas LemahLemah Nyeri ulu hatiNyeri ulu hati Mual dan tidak nafsu makanMual dan tidak nafsu makan Sakit menelanSakit menelan Pegal seluruh tubuh Pegal seluruh tubuh Nyeri otot, persendian, Nyeri otot, persendian,
punggung dan kepalapunggung dan kepala HausHaus Kulit terasa panasKulit terasa panas
Data ObyektifData Obyektif Suhu tinggi selama 2 - 7 hariSuhu tinggi selama 2 - 7 hari Wajah tampak merah , dapat Wajah tampak merah , dapat
disertai tanda kesakitandisertai tanda kesakitan Nadi cepatNadi cepat Selaput mukosa mulut keringSelaput mukosa mulut kering Ruam dikulit lengan dan kakiRuam dikulit lengan dan kaki Hiperemia tenggorokanHiperemia tenggorokan EpistaksisEpistaksis Pembesaran hati dan nyeri tekanPembesaran hati dan nyeri tekan Pembesaran limfePembesaran limfe Nyeri tekan pada epigastrikNyeri tekan pada epigastrik HematomesisHematomesis MelenaMelena Gusi berdarahGusi berdarah HipotensiHipotensi
Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) b/d proses penyakit Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) b/d proses penyakit
(viremia).(viremia). Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi; kurang dari kebutuhan Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi; kurang dari kebutuhan
b/d mual, muntah, anoreksia & sakit saat menelan.b/d mual, muntah, anoreksia & sakit saat menelan. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan
& obat-obatan pasien b/d kurangnya informasi.& obat-obatan pasien b/d kurangnya informasi. Potensial terjadinya perdarahan lebih lanjut b/d trombositopenia.Potensial terjadinya perdarahan lebih lanjut b/d trombositopenia. Gangguan aktifitas sehari-hari b/d kondisi tubuh yang lemah.Gangguan aktifitas sehari-hari b/d kondisi tubuh yang lemah. Gangguan rasa nyaman: nyeri b/d mekanisme patologis (proses Gangguan rasa nyaman: nyeri b/d mekanisme patologis (proses
penyakit).penyakit). Potensial terjadi syok hipovolemik b/d perdarahan hebat.Potensial terjadi syok hipovolemik b/d perdarahan hebat. Koping individu yang tidak efektif b/d perawatan di rumah sakit.Koping individu yang tidak efektif b/d perawatan di rumah sakit. Potensial terjadi reaksi tranfusi b/d pemberian tranfusi.Potensial terjadi reaksi tranfusi b/d pemberian tranfusi.