Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak Usia
Sekolah
BAB IPENDAHULUANA Latar BelakangKeperawatan keluarga merupakan
salah satu teknik yang dilakukan perawat untuk mengetahui keadaan
keluarga tersubut baik yang sehat maupun sakit yang berada dalam
satu rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan dengan
tali perkawinan yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya baik
anak kandung maupun adopsi.Keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi
kebutuhan sehari hari secara Bio-Psiko Sosio-kultur-spritual dan
juga memenuhi fungsi reproduksi untuk menuruskan kelangsungan
menambah SDM.Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan
keluarga, salah satunya adalah Keluarga dengan tahap perkembangan
anak usia Sekolah, tahap ini dimulai sejak anak berusia 6 12 Tahun,
dalam tahap ini orang tua mempunyai tugas untuk menghadapi pisah
dengan anaknya dan melepaskan anknya karena anak usia prasekolah
ini akan lebih senang bergaul dan bermain dengan teman sebaya. Pada
tahap ini juga keluarga mempunyai tahap perkembangan untuk
mengajarkan anaknya untuk bersosialisasi dan meningkatkan prestasi
anak.Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
perawat memberikan perawatan dan melakukan pengkajian langsung
dengan keluarga, apakah keluarga sudah memenuhi tugas perkembangan
anak pada usia ini atau belum, serta mejelaskan kepada keluarga
tugas perkembangan anak usia sekolah, selain itu perawat juga
melakukan pengkajian disekitar lingkungannnya, apakah tempat
keluarga yang ditempati keluarga layak untuk ditempati atau tidak,
serta melakukan perawatan dan memberi solusi kepada keluarga untuk
mencegah terjadinya penyakit
B Tujuan penulisan1. Tujuan umumDalam penulisan makalah ini
diharapkan mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui tahap
perkembangan keluarga anak usia sekolah dan asuhan
keparawatannya
2. Tujuan khususTujuan khusus dalam penulisan makalah ini
adalaha. Mengatahui tugas keluarga dengan tahap perkembangan anak
usia sekolahb. Mengetahui asuahan keprawatan keluarga dengan tahap
perkembangan anak usia sekolah
C. Metode PenulisanPenulisan makalah ini menggunakan metode
diskritip melalui pendekatan studi kasus yang meliputi pengumpulan
data, analisa data, dan menarik kesimpulan. Metode ini dilakukan
dengan cara mempelajari buku-buku dan sumber-sumber lain yang
berhubungan dengan judul dan permasalahan.
D. Sistematika PenulisanBAB I Pendahuluan : terdiri dari Latar
Belakang, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika
Penulisan.BAB II Tinjauan Teoritis : terdiri dari konsep dasar
keluarga, konsep dasar keluarga dengan tahap perkembangan anak usia
sekolah, dan tugas perkembangan kelurga dengan tahap perkembangan
anak usia sekolahBAB III Askep : terdiri dari asuhan keperawatan
keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah yang terdiri
dari : Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Implementasi
dan EvaluasiBAB IV Penutup : terdiri dari Kesimpulan dan Saran
BAB IITINJAUAN TEORIA. Konsep Dasar Keluarga1.
PengertianKeluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh
ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta social individu-indidu yang didalamnya
dilihat dari interaksi yang regular dan ditandai dengan adanya
ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan umum. ( Duval,
1972 ).Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal
di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaaan saling
ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).Keluarga adalah dua atau lebih
individu yang tergantung karena hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan mereka hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
menciptakan serta empertahankan kebudayaan. ( Salvicion G. Bailon
dan Aracelis Maglaya, 1989 ).
2. Fungsi Keluarga Menurut Friedman, (1987).a. Fungsi
AfektifFungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan fungsi
internal keluarga yang merupakan dasar keluarga. Fungsi afektif
berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota keluarga
mengembangkan ganbaran dirinya yang positif, peranan yang dimiliki
dengan baik dan penuh rasa kasih sayang.
b. Fungsi SocialFungsi sosial yaitu proses perkembangan dan
perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi social
dan melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga
merupakan tempat individu melakukan sosialisasi dimana anggota
keluarga belajar disiplin norma keluarga, prilaku melalui interaksi
dalam keluarga. Selanjutnya individu maupun keluarga berperan
didalam masyarakat.c. Fungsi ReproduksiFungsi Reproduksi yaitu
fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber
daya manusia.d. Fungsi Ekonomi.Fungsi Ekonomi, Yaitu memenuhi
kebutuhan keluarga seperti makanan, pakaian, perumahan dan
lain-lain.e. Fungsi Perawatan KesehatanFungsi Perawatan Kesehatan
yaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan dan
asuhan Kesehatan / keperawatan atau pemeliharaan kesehatan yang
mempengaruhi status kesehatan keluarga dan individu. ( Zaidin Ali,
1999 ).
3. Tipe KeluargaDelapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 )
:a. Nuclear FamilyKeluarga terdiri dari orang tua dan anak yang
masih menjadi tanggungan dan tinggal alam satu rumah terpisah dari
sanak keluarga lainnya.b. Extended FamilyKeluarga yang terdiri dari
satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan
saling menunjang satu sama lainnya.c. Single Parent FamilyKeluarga
yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan
anak-anak yang masih bergantung padanya.d. Nuclear Dyatd.Keluarga
yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam
satu rumah yang sama.e. Recontituened atau Blended FamilyKseluarga
yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-masing membawa
anak dari hasil perkawinan terdahulu.f. Tree Generation
FamilyKeluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek,
bapak,ibu, anak dalam satu rumah.g. Single Adult Living
AloneKeluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam
rumahnya.h. Midle Age Atau Ederly CoopleKeluarga yang terdiri dari
sepasang suami istri usia pertengahan.
4. Tingkat Perkembangan KeluargaTerdapat delapan tahap tingkat
perkembangan keluarga menurut Friedman, ( 1998 ) :a. Tahap I :
Keluarga Pemula (juga menunjuk pasangan menikah atau tahap
pernikahan). Tugasnya adalah :1) Membangun perkawinan yang saling
memuaskan2) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.3)
Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang
tua)b. Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah
bayi sampai umur 30 bulan). Tugasnya adalah :1) Membentuk keluarga
muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan).2)
Rekontruksi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga3) Memperluas persahabatan dengan
keluarga besar dengan menambahkan peran orang tua, kakek dan
nenek.c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak
tertua berumur 2 hingga 6 tahun). Tugasnya adalah :1) Memenuhi
kebutuhan anggota keluarga seperti rumah2) Mensosialisasikan
anak.3) Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi
kebutuhan anak-anak yang lain.4) Mempertahankan hubungan yang sehat
dalam keluarga (hubungan perkawinan dan hubungan orang tua dan
anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan komunitas).d. Tahap
IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6
hingga 13 tahun). Tugasnya adalah :1) Mensosialisakan anak-anak
termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan
dengan teman sebaya yang sehat.2) Mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan.3) Memenuhi kebutuhan Kesehatan fisik
anggota keluarga.e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak
tertua berumur 13 hingga 20 tahun). Tugasnya adalah :1)
Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri.2) Memfokuskan kembali hubungan
perkawinan.3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan
anak-anak.f. Tahap VI : Keluarga melepas anak usia dewasa muda
(mencakup anak pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan
rumah). Tugasnya adalah :1) Memperluas siklus keluarga dengan
memasukkan anggota keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan
anak-anak.2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan
kembali hubungan perkawinan.3) Membantu orang tua lanjut usia dan
sakit-sakitan dari suami maupun istri.g. Tahap VII : Orang tua usia
pertengahan (tanpa jabatan, pension). Tugasnya adalah :1)
Menyediakan lingkungan yang meningkatkan Kesehatan.2)
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para
orang tua lansia dan anak-anak.3) Memperkokoh hubungan
perkawinan.h. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiunan dan lansia
(juga menunjuk kepada keluarga yang berusia lanjut usia atau
pension hingga pasangan yang sudah meninggal dunia). Tugasnya
adalah :1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan2)
Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun3) Mempertahankan
hubungan perkawinan4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan
pasangan5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi6)
Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan
integrasi hidup).
5. Lima Tugas Keluaga Dalam Bidang KesehatanLima tugas keluarga
dalam bidang Kesehatan menurut Friedman, (1981) adalah :a. Mengenal
gangguan perkembangan Kesehatan setiap anggotanyab. Mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.c. Memberikan
keperawatan pada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.d.
Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.e. Mempertahankan
hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga Kesehatan
yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas
Kesehatan yang ada.B. Konsep Dasar keluarga dengan tahap
perkembangan anak usia sekolahTahap ini dimulai ketika anak pertama
telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan berakhir
pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga biasanya
mencapai jumlah anggota maksimum dan hubungan keluarga diakhir
tahap ini ( Duval, 1977 ). Pada masa ini merupakan tahun-tahun yang
sibuk. Kini anak-anak mempunyai keinginan dan kegiatan-kegiatan
masing-masing, disamping kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah dan
dalam hidup, serta kegiatan-kegiatan orangtua sendiri. Setiap orang
menjalani tugas-tugas perkembangannya sendiri-sendiri, sama seperti
keluarga berupaya memenuhi tugas-tugas dan perkembangannya
sendiri.Menurut Erikson (1950)orangtua berjuang dengan tuntutan
ganda yaitu berupaya mencari kepuasan dalam mengasuh generasi
berikutnya (tugas perkembangan generativitas) dan memperhatikan
perkembangan mereka sendiri, sementara anak-anak usia sekolah
bekerja untuk mengembangkan sense of industrykapasitas untuk
menikmati pekerjaan dan mencoba mengangkis perasaan rendah
hati.Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk belajar menghadapi
pisah dengan atau lebih sederhana membiarkan anak pergi. Lama
kelamaan hubungan dengan teman sebaya dan kegiatan-kegiatan di luar
rumah akan memainkan peranan yang lebih besar dalam kehidupan anak
usia sekolah. Tahun-tahun ini dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan
keluarga, tapi ada juga kekuatan-kekuatan yang secara
perlahanmendorong anak tersebut pisah dari keluarga sebagai
persiapan menuju masa remaja. Orangtua yang mempunyai perhatian di
luar anak mereka akan merasa lebih mudah membuat perpisahan yang
perlahan lahan. Akan tetapi, dalam contoh contoh dimana peran ibu
merupakan central dan satu satu nya peran yang signifikan dalam
kehidupan wanita, maka proses pisah ini merupakan sesuatu yang
menyakitkan dan dipertahankan mati-matian.Selama tahap ini orang
tua merasakan tekanan yang luar biasa dari komunitas diluar rumah
melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar keluarga yang
mengharuskan anak anak mereka menyesuaikan diri dengan standar
standar komunitas bagi anak. Hal ini cendrung mempengaruhi keluarga
keluarga kelas menengah untuk kelas menengah menekan nilai nilai
tradisional pencapaian dan produktivitas, dan menyebabkan sejumlah
keluarga dari kelas pekerja dan banyak keluarga miskin meras
tersingkir dari dan konflik dengan sekolah dan / atau nilai nilai
komunitas.Kecacatan pada anak anak akan ketahuan selama periode
kehidupan anak. Para perawat sekolah dan guru akan mendeteksi
banyak defek penglihatan, pendengaran, wicara, selain sulit belajar
gangguan tingkah laku, dan perawatan gigi yang tidak adekuat,
penganiayaan anak , penyalahgunaan zat, dan penyakut penyakit
menular (Edelman dan Mandle, 186). Bekerja dengan keluarga dengan
peran sebagai konselor dan pendidik dalam bidang kesehatan, selain
untuk memulai rujukan yang layak untuk skrining lanjutan,
membutuhkan energi yang sangat banyak dari seorang perawat sekolah.
Ia juga bertindak sebagai narasumber bagi guru sekolah,
memungkinkan guru mampu menangani kebutuhan-kebutuhan kesehatan
individu atau yang telah lazim dari siswa-siswa secara efektif.Ada
banyak keadaan cacat yang terdeteksiselama tahun-tahun sekolah,
termasuk epilepsi, serebral palsi, reterdasi mental, kanker,
kondisi ortopedik. Fungsi utama perawat kesehatan disini disamping
fungsi rujukan, mengajar, dan memberikan konseling kepada orangtua
mengenai kondisi tersebut akan membantu keluarga melakukan koping
sehingga pengaruh yang merugikan dari cacat tersebut pada keluarga
dapat diminimalkan.Bagi anak-anak dengan masalah tingkah laku,
perawat keluarga di sekolah, klinik, kantor dokter, dan
lembaga-lembaga komunitas harus mengupayakan keterlibatan orangtua
secara aktif. Memulai rujukan untuk konseling/terapi keluarga
sering amat bermanfaat dalam membantu keluarga agar sadar akan
masalah-masalah keluarga yang mungkin mempengaruhi anak usia
sekolah secara merugikan. Jika orangtua dapat menata kembali
masalah tingkah laku anak sebagai sebuah masalah keluarga dan
berupaya mencari resolusi dengan fokus baru tersebut, akan tercapai
lebih banyak fungsi-fungsi keluarga dan tingkah laku anak yang
sehat (Bradt, 19888).Tabel :Tahap Siklus Kehidupan Keluarga ini
dengan Dua Orangtua, dan Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga dengan
Anak Usia Sekolah.Tahap Siklus Kehidupan KeluargaTugas-Tugas
Perkembangan KeluargaKeluarga dengan anak usia sekolah1.
Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah
dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.2.
Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.3. Memenuhi
kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.Sumber : Carter &
McGoldrick (1988), Duvall & Miller (1985)C. Tugas-tugas
perkembangan keluarga dengan anak sekolahSalah satu tugas orangtua
yang sangat penting dalam mensosialisasikan anak pada saat ini
meliputi meningkatkan prestasi anak di sekolah.Tugas keluarga yang
signifikan lainnya adalah mempertahankan hubungan perkawinan yang
bahagia. Sekali lagi dilaporkan bahwa kebahagiaan perkawinan selama
tahap ini menurun. Dua buah penelitian yang besar menguatkan
observasi ini ( Burr, 1970 : Rollins dan Feldman, 1970).
Meningkatkan komunikasi yang terbuka dan mendukung hubungan suami
istri merupakan hal yang vital dalam bekerja dengan keluarga dalam
anak usia sekolah.
BABIIIASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAHA.
Pengkajian1. Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga (sesuai
dengan materi askep keluarga).2. Pengkajian yang berhubungan dengan
anak usia sekolaha. Identitas anakb. Riwayat kehamilan dan
persalinanc. Riwayat kesehatan bayi sampai saat inid. Kebiasaan
saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-harie. Pertumbuhan dan
prekembangannya saat ini (termasuk kemampuan yang telah dicapai)f.
Pemeriksaan fisikg. Lengkapi dengan pengkajian fokus1) Bagaimana
karakteristik teman bermain2) Bagaimana lingkungan bermain3) Berapa
lama anak menghabiskan waktunya disekolah4) Bagaimana stimulasi
terhadap tumbuh kembang anak dan adakah sarana yang dimilikinya5)
Bagaimana temperamen anak saat ini6) Bagaiman pola anak jika
menginginkan sesuatu barang7) Bagaimana pola orang tua menghadapi
permintaan anak8) Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini9)
Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah10) Sudahkah
memperoleh imiunisasi ulangan selama disekola11) Pernahkah mendapat
kecelakaan selama disekolah atau dirumah saat bermain12) Adakah
penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini13) Adakah
sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya14)
Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya15) Bagaimana
pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
B. Diagnosa dan Intervensi KeperawatanDiagnosa keperawatan yang
muncul terdapat dua sifat, yaitu :1. Berhubungan dengan anak,
dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
sesuai usia anak2. Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi
berpedoman pada lima tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga
memahami dan memfasilitasi perkembangan anak.Masalah yang dapat
digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan yaitu :1. Masalah
aktual/risikoa. Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari
kebutuhan tubuh.b. Menarik diri dari lingkungan sosialc.
Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolahd. Mudah dan Sering
marahe. Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah
yang dibebankanf. Berontak/menentang terhadap peraturan keluargag.
Keengganan melakukan kewajiban agamah. Ketidakmampuan berkomunikasi
secara verbali. Gangguan komunikasi verbalj. Gangguan pemenuhan
kebersihan diri (akibat banyak waktu yang digunakan untuk
bermain)2. Potensial atau sejahteraa. Meningkatnya kemandirian
anakb. Peningkatan daya tahan tubuhc. Hubungan dalam keluarga yang
harmonisd. Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas
perkembangannyae. Pemeliharaan kesehatan yang optimal
C. Rencana Asuhan Keperawatan1. AktualPerubahan hubungan
keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anak yang sakitTujuan : Hubungan keluarga meningkat menjadi
harmonis dengan dukungan yang adekuatIntervensi : Diskusikan
tentang tugas keluarga Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga
tidak harmonis saat anggota keluarga sakit Kaji sumber dukungan
keluarga yang ada disekitar keluarga Ajarkan anggota keluarga
memberikan dukungan terhadap upaya pertolongan yang telah dilakukan
Ajarkan cara merawat anak dirumah Rujuk ke fasilitas kesehatan yang
sesuai kemampuan keluarga
2. Risiko/risiko tinggiRisiko tinggi hubungan keluarga tidak
harmonis berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah yang terjadi pada anaknyaTujuan :ketidakharmonisan keluarga
menurunIntervensi : Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan
keluarga. Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga Diskusikan
tentang tugas perkembangan anak yang harus dijalani. Diskusikan
cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak Diskusikan tentang
alternatif mengurangi atau menyelesaikanmasalah. Ajarkan cara
mengurangi atau menyelesaikan masalah Beri pujian bila keluarga
dapat mengenali penyebab atau mampu membaut alternatif
3. Potensial atau sejahteraMeningkatnya hubungan yang harmonis
antar anggota keluarga Tujuan : dipertahankanya hubungan yang
harmonisIntervensi : Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi
terbuka pada keluarga Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan
beri pujian atas kemampuannya Bantu keluarga mengenali kebutuhan
anggota keluarga (anak usia sekolah) Diskusikan cara memenuhi
kebutuhan anggota keluarga tanpa menimbulkan masalah.
BAB IVASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A DAN NY.BDENGAN
PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAHA. PENGKAJIAN1. INDENTITAS UMUM
KELUARGAa. INDENTITAS KEPALA KELUARGANama : Tn. AUmur : 31
tahunAgama : islamSuku : melayuPendidikan : SMAPerkerjaan :
swastaAlamat : Jln. Kutilang B E 5No. Telpon :2. KOMPOSISI
KELUARGANoNamaL/PUmurHub. KlgPerkerjaanPendidikan1Tn
AL31suamiSwastaSMA23Ny BAn CPL306IstrianakSwastapelajarSMASD
3. GENOGRAM
Ket :PerempuanLaki lakiHubungan perkawinan dan satu rumah Yang
mengalami masalah4. TYPE KELUARGAJenis Type Keluarga : keluarga
Nuclear FamilyMasalah Yang terjadi dengan type tersebut : keluarga
saat ini belum bisa sepenuhnya mengajarkan anak bagaimana cara
bersosialisai dengan lingkungan dan membantu anak menyelesaikan
tugas sekolahnya5. SUKU BANGSAa. Asal Suku Bangsa : Tn. A dan Ny. B
sama-sama berasal dari suku melayu. Mereka bisa menerima kebiasaan
mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang hampir sama jadi
tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok untuk memicu
perselisihan.b. Budaya Yang berhubungan dengan KesehatanKetika
sakit keluarga percaya tidak boleh untuk potong kuku.6. AGAMA DAN
KEPERCAYAAN YANG MEMEPENGARUHI KESEHATANAgama Tn. A dan Ny. B
adalah Islam, TnA dan Ny. B selalu berusaha untuk memenuhi shalat 5
waktu dan mereka selalu berjamaah di rumah dengan anak mereka An C,
yang sebelumnya sudah di masukkan ke TPA untuk belajar agama,
seperti sholat dan baca tulis Al-Quran, kecuali jika Tn. A dan Ny.
B sedang kerja, mereka melakukan shalat sendiri-sendiri di tempat
kerja.7. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGAa. Anggota yang keluarga
yang mencari nafkah : Tn. A Ny Bb. Penghasilan : Rp. 1.500.000,00
Rp 3.000.000,00 / bulanc. Upaya lain : tidak adad. Harta benda yang
dimiliki ( perabotan transportasi, dll ) : motor 2 buah.e.
Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan setiap bulannya
sekitar 2 juta, sudah termasuk untuk kebutuhan makan sehari
hari,dan jajan An C juga pembayaran sekolah An C.8. AKTIVITAS
REKREASI KELUARGAKeluarga kadang-kadang berekreasi diakhir pekan,
dengan mengunjungi rumah orang tua yang berbeda kota, dari mempawah
ke pontianak.9. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGAa. Tahap
perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn. A dan Ny. B memiliki
satu orang anak berumur 6 tahun yang baru masuk SD tahun ini, dan
berencana untuk memiliki anak lagi, jadi keluarga Tn. A dan Ny. B
berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolahb.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :
Saat ini keluarga Tn. A dan Ny B sebagai keluarga yang memiliki
satu anak yang baru saja masuk SD belum tahu bagaimana cara yang
tepat dalam mengajarkan anak bergaul, karena Ny B selalu khawatir
jika anaknya ingin bermain diluar rumah, dan Ny B serta Tn A, juga
jarang sekali memiliki waktu untuk membantu anak dalam mengerjakan
PR dari sekolah, karena waktu kerja mereka yang kadang jika lembur
sampai larut malam. kadang anak dititipkan dirumah tetangga yang
sudah dianggap sebagai keluarga jika Tn A dan Ny B ada kerja
lembur, yang kadang pulangnya pukul 21.00.c. Riwayat kesehatan
keluarga inti1) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :Tn A , dan Ny
B serta An C tidak ada yang menderita penyakit berat, hanya kadang
terkena flu, atau pusing kepala biasa.2) Riwayat penyakit
keturunanMenurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit
berat yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di
rumah yang lama. Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. A tidak ada
yang memilki penyakit kronis maupun penyakit keturunan.3) Riwayat
kesehatan masing masing anggota keluargaNoNamaBBUmurKeadaan
kesehatanImunisasi ( Bcg/polio/DPT/HB/campakMasalah
kesehatanTindakan yang telah dilakukan1Tn. A55kg31Tn. A mengatakan
bahwa biasanya dia merasa lelah setelah berkerja dengan jam
lembur.
lengkap-Minum Vitamin dan susu2
3Ny. S
An C50 kg
24kg30
6Ny. B kadang merasa sangat lelah jika setelah pulang kerja
harus membereskan rumah lagiNy B mengatatakan anaknya jarang sakit,
kalaupun sakit hanya seperti flu namun tidak seringLengkap
lengkap-
-Minum susu
Berobat kedokter
4) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Ny. A
jika dirinya sakit dan keluarga sakit, mereka langsung berobat
kedokter, selain tempat praktek dokter yang tidak jauh, juga jarak
rumah sakit yang tidak jauh.5) Riwayat kesehatan keluarga
sebelumnya :Tn. A : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan
hanya lelah sajaNy. B : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit
dan hanya lelahAn C : jarang sakit, kalau pun sakit hanya flu
biasa10. PENGKAJIAN LINGKUNGAN1) Karakteristik rumah1) Luas rumah :
8 x 7 meter2) Type rumah : permanen3) Kepemilikan : pribadi4)
Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 2 buah kamar
tidurVentilasi/jendela : Ada 8 ventilasi yang terdapat di dalam
rumah5) Pemanfaatan ruangan : Ruang tamu, ruang tengah/ keluarga,
dapur, wc/toilet, 2 Kamar tidur.6) Septic tank : ada, letak
dibelakang rumah berjarak 1,5 meter dari rumah7) Sumber air minum :
air galon yang dibeli dari toko penyedia minuman isi ulang8) Kamar
Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi yang bersatu dengan WC,
dengan kloset jongkok.9) Sampah limbah RT : dibuang ditempat
pembuangan sampah sejauh 600 meter10) Kebersihan lingkungan :
keadaan kebersihan lingkungan selalu terjaga karena setiap bulannya
masyarakat selalu mengadakan gotong royong untuk membersihkan
lingkungan11) Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Ny.B dan Tn. A
tinggal dirumah sendiri. Rumah yang mereka tempati merupakan rumah
permanen dengan status kepemilikan milik pribadi Tn. A. Luas rumah
kurang lebih 56 m2. Lantai rumah menggunakan marmer kecuali dapur
yang masih menggunakan papan. Rumah memiliki ventilasi tetapi
jarang dibuka. Pada ruangan dalam rumah seperti kamar, dapur, ruang
tamu cukup gelap karena jendela-jendelanya tidak dibuka setiap
hari, hanya waktu-waktu tertentu saja jika ada orang di rumah.
Menurut Ny. B karena mereka sering keluar kerja sampai sore jadi
jendela jarang dibuka. Penerangan di malam hari menggunakan
listrik. Secara umum ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah
kurang akibat ventilasi yang tidak dimanfaatkan secara optimal.
Secara umum kebersihan rumah baik, hanya penataan perabotan rumah
yang kurang teratur terutama untuk bagian dalam rumah dan dapur.12)
Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang cukup luas
dan ditanami pohon kelapa, mangga, dan bunga bunga. Kebersihan
pekarangan secara umum baik. Keluarga memanfaatkan PDAM untuk
sumber air bersih. Keluarga memiliki kamar mandi dengan saluran
pembuangan ke selokan perumahan yang mengalir diparit. Keluarga
juga telah memiliki jamban jenis leher angsa yang dipergunakan
setiap hari dengan septic tank di ujung rumah dengan jarak lebih
dari 10 m dari sumur gali. Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup.
Dalam pengelolaan sampah rumah tangga keluarganya memiliki tempat
penampungan berupa lobang yang terdapat di pekarangan samping rumah
dan jika sudah penuh biasanya di bakar. Lubang dalam keadaan
terbuka. Secara umum kebersihan rumah cukup.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW1) Kebiasaan : setiap
bulan biasanya mengadakan arisan RT dan pengajian setiap seminggu
sekali.2) Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang
menginap harus lapor RT / RW3) Budaya : Dilingkungan budaya yang
mayoritas adalah melayu.4) Mobilitas geografis keluarga :Menurut
Ny. B selama ini keluarganya sering mengunjungi sanak saudara.5)
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Menurut Ny.
B dalam keluarganya ataupun keluarga suaminya tidak terdapat
perkumpulan atau pertemuan-pertemuan khusus dan biasanya berkumpul
hanya di waktu-waktu tertentu seperti lebaran. dan kadang pergi ke
pesta ulangtahun teman anaknya jika An C diundang kepesta Ultah6)
System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak terdapat
anggota keluarga yang sakit, An C sebagai penyemangat jika merasa
lelah bekerja. Hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya
cukup baik dan sudah terbiasa saling tolong menolong.
11. STRUKTUR KELUARGAa. Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut
Ny. B dalam keluarganya berkomunikasi biasa menggunakan bahasa
melayu, dan An C juga terbiasa dengan bahasa melayub. Struktur
kekuatan keluarga :Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. A dan
Ny. B selalu memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. An C
jarang diikut sertakan jika memang itu menyangkut masalah keluarga,
karena An C dianggap mash trlalu kecil. Perbedaan-perbedaan
pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarahc.
Struktur peran ( peran masng masing anggota keluarga ) :Dalam
keluarga Ny. B, Tn. A sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari
nafkah untuk keluarga dan dibantu oleh Ny. B yang turut bekerja
membantu suaminya tetapi dirinya juga tetap melakukan perannya
sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya dan
anaknya di rumah. An C sebagai seorang anak yang saat ini tugasnya
hanya belajar.d. Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari
masyarakat melayu dan beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai
dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua,
suami terhadap isteri. Selama ini dirinya anak dan suaminya makan
bersama kalau malam hari, An C sudah tidur saat Tn A pulang
kerja12. FUNGSI KELUARGAa. Fungsi Afektif : Tn A dan Ny B, juga An
C, belum bisa melakukan peran mereka masing masing secara sempurna,
Tn A dan Ny B belum bisa membagi waktu untuk peran sebgai orang tua
anak usia sekolah.b. Fungsi sosialisasi : Hubungan antara dirinya
dengan suaminya serta anaknya sampai sejauh ini baik hanya saja Ny
B sering mendapat laporan dari sekolah maupun tempat TPA kalau An C
kurang aktif dan terlihat takut jika bermain bersama
teman-temannya.c. Fungsi perawatan kesehatan1) Menurut keluarga,
masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga (pengertian,
tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap
masalah) : Menurut Ny. B keluarga jarang terkena sakit yang parah,
hanya masalah flu biasa dan kelelahan saja yang biasa dialami
keluarga.2) Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah
kesehatan yang sedang dialami : Sejauh ini keluarga hanya membawa
anggota keluarga yang sakit ke dokter ataupun rumah sakit, dan
minum vitamin juga susu untuk mengatasi lelah.3) Kemana keluarga
meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan : ke tempat praktek dokter dan juga kerumah
sakit4) Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah
timbulnya masalah kesehatan : Menurut keluarga makan teratur dan
istirahat yang cukup banyak membantu dalam menjaga kesehatan dan
mencegah penyakit.d. Fungsi reproduksi1) Perencanaan jumlah anak :
keluarga berencana untuk memiliki satu anak lagi2) Keterangan lain
: Saat ini Ny. B menggunakan alat kontrasepsi, suntikan setiap 3
bulan sekali, perencanaan memiliki anak secepatnya karena An C juga
sudah besar, dan berencana memiliki 2 anak saja..e. Fungsi
ekonomiNy. B mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup
untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. A
dan kebutuhan An C
13. STRESS DAN KOPING KELUARGAa. Stressor jangka pendek :
Menurut Ny. B dirinya tidak tahu dari pihak suaminya apakah sedang
mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi
stressor adalah takut kalau An C sering ditinggal sendirian
dirumah, takut jika salah pergaulan. dan An C juga sering
mengatakan susah mengerjakan tugas sekolah, dan tidak bisa
menyelesaikannyab. Sressor jangka panjangNy B mengatakan takut jika
masalah ini berlarut larut akan membuat anak mereka merasa tidak
disayang oleh ke dua orang tuanya.c. Respons keluarga terhadap
stressor : jika terdapat masalah selalu diselesaikan dengan
diskusid. Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny. B lebih
banyak bertanaya pada guru An c bagaimana perkembangan anaknya, dan
selalu meminta bantuan tetangga agar melihatkan anaknya dan
menghubunginya jika terjadi apa apa pada anaknya ketika dia sedang
bekerja.
14. KEADAAAN GIZI KELUARGAPemenuhan gizi : biasanya Ny B selalu
memasak sayur dan lauk pauk serta menyukai makanan yang pedas, dan
ayam goreng kesukaan An C.15. HARAPAN KELUARGAa. Terhadap masalah
kesehatanKeluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit
dan selalu dalam keadaan sehat.b. Terhadap petugas kesehatan yang
ada : Dengan adanya petugas kesehatan yang datang ke rumahnya
keluarga mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan
pengetahuan kepada masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan seperti
saat ini diharapkan dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana
sebenarnya untuk mendidik anaknya agar bisa bersosialisasi dengan
lingkungan.1. PEMERIKSAAN FISIKNoPemeriksaan FisikNama Anggota
KeluargaTn. ANy. BAn C1KeadaanUmumBBTB
55kg165 cm
50kg155 cm
20 kg120cm2Kepala :Rambut
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
- Ikal, hitam, dan bersih
- Konjungtivaan anemis, sclera an ikterik, penglihatan baik
- sinusitis (-),polip (-), penciuman baik
- mulut bersih, mukosa lembab, lidah bersih, gigi cukup.
- Pendengaran baik, serumen (-)
- Lurus, hitam, halus dan bersih
- Konjungtiva an anemis, sclera an ikterik, penglihatan baik
- sinusitis (-),polip (-), penciuman baik
- mulut bersih, mukosa lembab, lidah bersih, gigi cukup.
- Pendengaran baik, serumen (-)
- Lurus, hitam, halus dan bersih- Konjungtiva an anemis, sclera
an ikterik, penglihatan baik- sinusitis (-),polip (-), penciuman
baik- mulut bersih,3Leher JVPKelenjar Tiroid
Tidak ada pembesaran vena jugularisTidak ada pembengkakan
Tidak ada pembesaran vena jugularisTidak ada pembengkakan
Tidak ada pembesaran vena jugularisTidak ada
pembengkakan4DadaMamae Inspeksi
Palpasi
Paru Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung Palpasi
Perkusi
Auskultasi
- Tidak ada pembengkakan,simetris antara kiri dan kanan
- Tidak ada pembengkakan
- Saat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan.
- Tidak ada bengkak, lesi (-)
- Tidak ada penimbunan cairan
- Bunyi nafas vesikuler, RR normal
- Letak normal ics 2 dan 3 5dan 6
- Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6
- Irama teratur, suara tambahan tidak adaTD : 120/70 mmHg
- Tidak ada pembengkakan,simetris antara kiri dan kanan
- Tidak ada pembengkakan
- Saat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan.
- Tidak ada bengkak, lesi (-)
- Tidak ada penimbunan cairan
- Bunyi nafas vesikuler, RR normal
- Letak normal ics 2 dan 3 5dan 6
- Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6
- Irama teratur, sura tambahan tidak adaTD : 110/70 mmHg
- Tidak ada pembengkakan,simetris antara kiri dan kanan
- Tidak ada pembengkakan
- Saat bernafas tidak menggunakan otot bantuan pernafasan.
- Tidak ada bengkak,lesi (-)
- Tidak ada penimbunan cairan
- Bunyi nafas vesikuler, RR normal
- Letak normal ics 2 dan 3 5dan 6
- Ictus cordis normal yaitu ics 5 dan 6
- Irama teratur, sura tambahan tidak adaTD : 100/70 mmHg5Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
- Simetris, warna normal,asites (-)
- Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
- Bising usus (+)
- Organ pada abdomen normal
- Simetris, warna normal,asites (-)
- Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
- Bising usus (+)
- Organ pada abdomen normal
- Simetris, warna normal, asites (-)- Tidak ada nyeri tekan,
tidak ada benjolan- Bising usus (+)- Organ pada abdomen
normal6Genetalia---7Eksremitas atas dan bawah Inspeksi
Perkusi
- Berfungsi dengan baik
- Reflek patella (+)
- Berfungsi dengan baik
- Reflek patella (+)
- Berfungsi dengan baik
- Reflek patella (+)
B. TIPOLOGI MASALAH KESEHATANNODAFTAR MASALAH KESEHATAN1AKTUAL
:
- Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah2KURANG/TIDAK SEHAT
:
- kurangnya peran orang tua dalam menemani anak
belajar3DIFISIT
-C. MASALAH YANG MUNCUL1. DAFTAR MASALAH PENGKAJIAAN KHUSUS
BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA DENGAN DIAGNOSA KEKURANGAN PENGETAHUAN
TENTANG TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA ANAK USIA
SEKOLAH.NOKRITERIAPENGKAJIAN1Mengenal Masalah- keluarga belum bisa
mengenal masalah2Mengambil Keputusan yang tepat- keluarga belum
bisa mengambil keputusan yang tepat.3Merawat anggota keluarga yang
sakit ataupun punya masalah- Dalam hal ini tugas dalam merawat
anggota keluarga yang sakit dilakukan oleh pasangan yang tidak
sakit serta merawatnya hingga sembuh. Dan jika anak yang sakit ke
dua orang tua ini merawat anaknya4Memodifikasi lingkungan-
5Memanfaatkan sarana kesehatan- jika ada keluarga yang sakit
keluarga langsung berobat ke dokter
2. DAFTAR MASALAH PENGKAJIAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA
DENGAN DIAGNOSA KETIDAKBERDAYAAN MENGERJAKAN TUGAS SEKOLAH
NOKRITERIAPENGKAJIAN1Mengenal Masalah- Ny B dan TN A mampu
mengenal masalah ketika anak nya sulit dalam menyelesaikan tugas
sekolah, karena sering diungkapkan kepada mereka.2Mengambil
Keputusan yang tepat- Ny B danTn A sudah mengambil keputusan untuk
meluangkan waktu menemani anak belajar dirumah3Merawat anggota
keluarga yang sakit ataupun punya masalah-
4Memodifikasi lingkunganNy. B memodifikasi lingkungan dengan
cara menempatkan meja belajar anaknya di ruang kumpul
keluarga.5Memanfaatkan sarana kesehatan-
D. DAFTAR MASALAHNODATAPROBLEMETIOLOGI1.
2. Ds : AnC mengatakan bahwa tidak bisa mengerjakan pekerjaan
rumah yang diberikan guru sekolah. NyB mengatakan tidak pernah
menemani anak belajar
Do : Ny B tampak menyesalsaat dilakukan pengkajian
Ds : Ny. B mengatakan tidak tahu apa-apa saja tugas yang harus
dipenuhi untuk keluarganya.Do : Saat dilakukan pengkajian ibu klien
tampak bingung ketika ditanya peran apa yang
dilakukannya.Ketidakberdayaan mengerjakantugas sekolah
Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga dengan
anak usia sekolah
Disfungsi tugas perkembangan keluarga pada anak usia
sekolah.
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan
keluarga dengan anak usia sekolah
E. SKORING1. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolahbd.
disfungsi tugas perkembangan keluarga pada anak usia
sekolah.KRITERIASKORHasil SkoringBOBOTPembenaranSIFAT MASALAHo
Tidak sehato Ancaman kesehatano Krisis atau keadaan sejahtera
3212/3 x 1 = 2/3
1Sifat masalah ini termasuk situasi mengancam kesehatan, karena
jika dibiarkan terus mennerus anak akan merasa bahwa dia gagal dan
tidak seperti teman sebayanyaKEMUNGKINAN MASALAH DAPAT DIUBAHo
Dengan Mudaho Hanya Sebagiano Tidak dapat
210
2/2 x 2 = 1
2Karena orang tua sangat menyesal dengan perbuatana
merekaPOTENSIAL MASALAH DAPAT DICEGAHo Tinggio Cukupo Rendah
3213/3 x 1 = 1
1Karena orang tua disini seharusnya lebih banyak berinteraksi
dengan anakMENONJOLNYA MASALAHo Masalah berat, harus segera
ditanganio Ada masalah, tapi tidak perlu segera ditanganio Masalah
tidak dirasakan
2
1
0
x 1 =
1Masalh memang perlu ditangani. tapi sifat masalah ini tidak
gawat, dan bisa diselesaikan secara bertahap. 2/3 + 1 + 1 + =3,12.
Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga dengan anak
usia sekolah b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.KRITERIASKORHasil
SkoringBOBOTPembenaranSIFAT MASALAHo Tidak sehato Ancaman
kesehatano Krisis atau keadaan sejahtera
3212/3 x 1 = 2/3
1Sifat masalah ini termasuk situasi mengancam kesehatan, karena
jika dibiarkan terus menerus perkembangan keluarga akan
terhambat.KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT DIUBAHo Dengan Mudaho Hanya
Sebagiano Tidak dapat
210
2/2 x 2 = 1
2Latar belakang pendidikan Tn. A dan Ny. B adalah SMA, sehingga
memudahkan untuk menerima informasi dan penjelasanPOTENSIAL MASALAH
DAPAT DICEGAHo Tinggio Cukupo Rendah
3213/3 x 1 = 1
1Karena Tn A dan Ny. B sering mengunjungi orang tua dan keluarga
yang sudah berpengalaman memiliki anak sehingga keluarga dapat
bertanya apa yang seharusnya dilakukan.MENONJOLNYA MASALAHo Masalah
berat, harus segera ditanganio Ada masalah, tapi tidak perlu segera
ditanganio Masalah tidak dirasakan
2
1
0
x 1 =
1Masalah memang perlu ditangani. tapi sifat masalah ini tidak
gawat, dan bisa diselesaikan secara bertahap.2/3+1+1+1/2 = 3,2
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITASDx 1 :Kurang
pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga Tn. A dengan anak
usia sekolah b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.
RENCANA TINDAKANNoDx keperawatanIntervensi KeperawatanTujuan dan
kriteria hasilTindakan keperawatanRasional1Kurang pengetahuan
tentang tugas perkembangan keluarga Tn. A dengan anak usia sekolah
b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan
keluarga dengan anak usia sekolah.Ds : AnC mengatakan bahwa tidak
bisa mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru sekolah. NyB
mengatakan tidak pernah menemani anak belajar
Do : Ny B tampak menyesal saat dilakukan pengkajian
Keluarga memahami tentang tugas perkembangan keluarga anak usia
sekolah dengan kriteria hasil : .keluarga mengetahui tugas
perkembangan pada usia sekolah.
1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang tugas perkembangan
keluarga dengan anak usia sekolah2. Jelaskan tentang tugas
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah
1. ssuntuk mengetahui sampai dimana pengetahuan keluarga dalam
menjalankan perannya masing-masing.2. agar keluarga lebih
mengetahui tentang tugas perkembangannya masing-masing
Dx 2 :Ketidakberdayaan An C mengerjakan tugas sekolah pada
keluarga Tn A denagn tahap perkembangn keluarga usia sekolaha b.d
disfungsi tugas perkembangan keluarga pada anak usia sekolah.
RENCANA TINDAKANNoDx keperawatanIntervensi KeperawatanTujuan dan
kriteria hasilTindakan keperawatanRasional1Ketidakberdayaan
mengerjakan tugas sekolah b.d kurangya interaksi interpersonal
ditandai denganDs : AnCmengatakan bahwa tidak bisa mengerjakan
pekerjaan rumah yang diberikan guru sekolah. NyB mengatakan tidak
pernah menemani anak belajarDo :Ny B tampak menyesal saat dilakukan
pengkajianPerilaku kesehatan ancaman berkurang dengan kriteria
hasil : Anak bisa mengerjakan tugas sekolah. Orang tua ada waktu
untuk menemani anak belajar. kaji apa penyebab terjadinya
masalah.
diskusikan kepada keluarga apa yang menjadi kendala utama yang
dirasakan keluarga hingga permasalahan muncul bantu kelurga dengan
mendiskusian kepada keluarga cara cara untuk memanajemen waktu agar
kebutuhan akan perhatian tercukupi Agar perawat dapat menetapkan
intervensi yang tepat atas masala menggali lebih dalam
permasalahan
Membantu mengatasi masalah keluarga
PELAKSANAAN DAN EVALUASINo DxPelaksanaanEvaluasi1- Kaji tingkat
pengetahuan keluarga dan tentang tugas perkembangan keluarga dengan
tingkat usia sekolah
- Diskusikan dengan keluarga tentang tugas perkembangan
keluargaS: Keluarga mengatakan belum mengetahui kalau ada tugas
keluarga untuk anak usia sekolahO: Keluarga tampak seriusA:
Pengetahuan keluarga tentang tugas keluarga tidak ada.P:
Merencanakan untuk mendiskusikan tentang tugas perkembangan
keluarga
S: keluarga mengatakan bahwa selama ini banyak sekali tugas
keluarga yang belum terpenuhi
O: Keluarga tampak antusiasA: Pengetahuan keluarga tentang tugas
perkembangan keluarga meningkatP: Rencanakan pertemuan berikutnya
untuk evaluasi
- Minta keluarga untuk menjelaskan kembali informasi yang telah
disampaikan
S: Keluarga mampu mengulangi informasi yang telah disampaikan
oleh perawat pada pertemuan sebelumnya, dan berencana untuk
konsultasi dengan baik dengan perawat maupun keluarga untuk
menjalankan tugasnyaO: Keluarga tampak antusiasA: Pengetahuan
keluarga meningkatP: Rencanakan untuk pertemuan berikutnya evaluasi
dan terminasi
Dx 2- Kaji apa penyebabterjadinya masalah
-mengajarkan cara memanajemen waktu
-Dampingi keluarga saat mendampingi anak belajar dirumahS:
keluarga mengatakan hal itu terjadi karena keluarga tidak mampu
untuk membagi waktu, dan tidak memikirkan hal itu bisa menjadi
berbahayaO: Keluarga tampak menyesal, Ny B menagisA: Keluarga
mengambil keputusan untuk berubahP: kontrak untuk mendiskusikan
kepada keluarga, bagaimana cara untuk memanajemen waktuS:merasa
terbantu, dan mendapatkan gambaran untuk mengatasi masalahO:
antusiasA: keluarga akan melakukan cara memanjemen
waktuP:evaluasiS: merasa senang karena bisa membatu anak
mengerjakan tugas sekolahO:Tampak puasA:keluarga akann
selalubmendampingi anak belajar dirumahP:hentikan tindakan
BAB VPENUTUPA. KesimpulanKeluarga merupakan suatu perkumpulan
orang yang terdiri dari suami, istri dan anak-anaknya baik anak
kandung maupun adopsi, Keluarga juga merupakan pusat perkembangan
anak untuk dapat berkembang dengan baik atau tidak, keluarga yang
baik dapat mendukung anak dapat berkembangan baik pula.Keluarga
dengan tahap perkembangan anak usia sekolah mempunyai tugas
perkembangan, yaitu : mensosialisasikan anak untuk dapat
meningkatkan prestasi sekolahnya, meningkatkan kominikasi terbuka
agar anak mau bercerita tentang pengalaman yang dialaminya, selain
itu orang tua juga harus bisa melepaskan anak-anaknya utuk bisa
bergaul dan bermain dengan teman sebayanya.Pada tahap ini anak
sering sekali tidak berada dirumah mereka lebih senang untuk
bermain dengan teman-temannya, sehingga orang tua berpisah dengan
anaknya untuk sementara waktu.Penerapan proses keperawan keluarga
memerlukan keterampilan yang baik dalam berkomunikasi, skill
keperawatan dan pemilihan pertanyaan yang tepat sehingga proses
keperawatan dapat diterapkan dengan baik.
B. Saran1. Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat
menyimpulkan apakah keluarga sudah mampu memenuhi tugas
perkembangan anak usia sekolah atau belum.2. Mahasiswa adalah
seoarang calon perawat yang salah satu kliennya adalah keluarga,
maka diharapkan mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan tidak
melangkahi profesionalitas berkerja dan selalu menghormati privasi
yang klien miliki3. Dalam melakukan pengkajian, perawat harus
membina trust terlebih dahulu untuk melakukan rencana asuhan
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKAChristeinsen, paula J. 2009. Proses keperawatan :
aplikasi model konseptual edisi 4 ( alih bahasa : yuyun yuningsih,
yasmin asih ). Jakarta : EGCDrs. E.B. surbakti M.A. 2008. Sudah
siapkah menikah. Jakarta : PT Elex Media KomputindoEfendi, ferry
makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas : teori dan
praktik dalam keperawatan. Jakarta : salemba medikaFriedman,
marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta
: EGCPotter & Perry. 2009. Fundamental keperawatan. Jakarta :
Salemba MedikaSuprajitno. 2004. Asuhan keperawatan keluarga :
aplikasi dalam praktik. Jakarta : EGC