KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan Asuhan Keperawatan pada An. A Dengan
Diagnosa Medis Gagal Ginjal ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa asuhyan keperawatan ini masih ada
kurangnya, oleh karena itu kritik dan saran dari saudara-saudari
sekalian kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Wiwi
Winarsih, S.Kep.,Ns yang telah memberikan kami kesempatan untuk
membuat makalah ini dan semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
senantiasa meridhai usaha kita.Amin.
Banjarmasin, 24 September 2013
Penyusun
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah anak yang menderita gagal ginjal kronis di Indonesia
cenderung meningkat.Gagal ginjal kronis biasanya timbul beberapa
tahun setelah penyakit atau kerusakan ginjal, tetapi pada situasi
tertentu dapat muncul secara mendadak. Gagal ginjal kronik akhirnya
menyebabkan dialysis ginjal, transplantasi atau kematian (Corwin,
2001). Gagal ginjal kronis terjadi dengan lambat selama
berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dengan penurunan terhadap pada
fungsi ginjal dan peningkatan bertahap dalam gejala-gejala,
mengakibatkan penyakit tahap akhir. Pasien asimtomatik selama tahap
pertama berkurangnya cadangan ginjal (Engram, 1999).
Penyakit gagal ginjal kronik merupakan suatu kondisi dimana
fungsi ginjal mengalami penurunan yang ireversibel. Pada anak-anak,
GGK dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: kelainan
kongenital (bawaan sejak lahir), glomerulonefritis, penyakit
multsistem (antara lain penyakit lupus). GGK pada anak-anak lebih
sering dijumpai pada laki-laki. Pada stadium awal, GGK biasanya
tanpa gejala, atau hanya berupa gejala / keluhan yang tidak khas
seperti sakit kepala, lelah, lemas, nafsu makan menurun, muntah dan
gangguan pertumbuhan. Anak juga kelihatan pucat, dan tekanan
darahnya meningkat. Jika dibiarkan, fungsi ginjal akan semakin
menurun dan akhirnya mencapai penyakit ginjal kronik tahap
terminal. Anak juga akan mengalami hambatan dalam perkembangan
kemampuan berbahasa dan motoriknya (Sahabatginjal, 2009).
Gangguan pada pertumbuhan dapat terjadi pada anak-anak dengan
PGK, yang mungkin akan menimbulkan masalah saat anak berinteraksi
dengan teman sebayanya. Oleh karena itu, para orang tua sebaiknya
berkonsultasi kepada psikolog guna membantu mengatasi masalah
tersebut. Memberikan anak aktivitas ekstrakurikuler juga bermanfaat
membantu mengatasi perkembangan ketrampilan sosialnya. Selain itu
juga perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin seperti pengukuran
tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, status pubertal, dan
lingkar lengan atas untuk mendeteksi adanya gangguan kecepatan
pertumbuhan sedini mungkin. Pemberian nutrisi perlu diperhatikan
agar anak tidak mengalami malnutrisi dan gagal tumbuh
(Sahabatginjal, 2009).
B. Lanadasan Teori
1. Anatomi Fisiologi
Ginjal terletakpada dinding posterior abdomen di belakang
peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai
vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal
kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus
hepatis dexter yang besar. a. Fungsi ginjal Fungsi ginjal adalah:
Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau
racun Mempertahankan suasana keseimbangan cairan Mempertahankan
keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh Mengeluarkan
sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan
amoniak.b. Fascia
Renalis terdiri dari:Fascia renalis terdiri dari a) fascia
(fascia renalis), b) Jaringan lemak peri renal, dan c) kapsula yang
sebenarnya (kapsula fibrosa), meliputi dan melekat dengan erat pada
permukaan luar ginjal.
c. Struktur Ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula
fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna
cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna
cokelat lebih terang dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk
kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi
menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut
papilla renalis.
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai
pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus..
Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi
ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang
masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis
minores. Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang
merupakan unit fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron
dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari : Glomerulus, tubulus
proximal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus urinarius.
d. Proses pembentukan urin
Tahap pembentukan urin Proses Filtrasi ,di glomerulus terjadi
penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali
protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang
terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll,
diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut
filtrate gromerulus. Proses Reabsorbsi. pada proses ini terjadi
penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida,
fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif
(obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada tubulus
distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila
diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi
fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis. Proses
sekresi. Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus
distal dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke
luar.
BAB IILAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi Penyakit
Gagal ginjal kronik adalah destruksi struktur ginjal yang
progresif dan terus menerus (Corwin, 2001). Menurut Stein (2001)
gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai kemunduran fungsi ginjal
yang progresif dan tidak reversible yang disebabkan oleg berbagai
jenis penyakit. Penyakit yang mendasari sering sulit dikenali bila
gagal ginjal telah parah. Gagal ginjal kronik yaitu penurunan
fungsi ginjal sehingga kadar kreatinin serum lebih dari 2 atau 3
kali nilai normal untuk anak dengan jenis kelamin dan usia yang
sama, atau bila laju filtrasi glomerulus