A AsSalaam - Edisi 07/Jan - Feb 2011 1 LEBAK BULUS EDISI 07 / JAN-FEB 2011 Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Segala puji hanya bagi Allah Subhaanahu Wa Ta’aala. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Rasulullaah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang setia berjuang menegakkan Kalimat Allah di bumi ini. Keluarga Besar Azhari yang dirahmati Allah, libur semester I sudah berlalu. Kini kita semua telah memasuki tahun baru 1432 H. Semoga kita dimudahkan untuk berhijrah ke arah Islam yang lebih kaaffah dan semakin giat mencari ilmu guna memperkokoh landasan amal kita. Amin. As Salaam edisi ini muncul dengan ‘wajah baru’ agar semakin menarik. Kami dari tim redaksi masih dalam taraf belajar dan mereka-reka format yang paling pas agar As Salaam dapat mewadahi aspirasi semua anggota keluarga besar kita. Jazaakumullah khairan katsiiran kepada berbagai pihak yang telah memberi masukan kepada As Salaam. Kini kami perkecil porsi bagi ayah bunda agar dapat memperluas porsi untuk ananda dalam lembaran khusus yaitu ‘As Salaam For Kids’. Semoga bisa menyemangati ananda untuk semakin giat belajar dan berkarya di Azhari tercinta. Ayah Bunda, mari dorong anak-anak kita agar berani berekspresi dengan mengirimkan karyanya untuk ‘As Salaam For Kids’. Sehubungan dengan baru terbentuknya kepengurusan Komite Azhari dengan Tim KBM yang semoga semakin solid, maka kami pilihkan tema “Kegiatan Belajar Mengajar” (KBM) di Azhari untuk As Salaam kali ini. Agar kita semua memperoleh gambaran yang utuh tentang KBM ini, maka kami tampilkan wawancara dengan Ustadz Redy S Akbar selaku Kepala Sekolah SD Azhari dan juga wawancara dengan beberapa guru yang terkait dengan mata pelajaran tertentu, serta wawancara terhadap ananda. Akhirul kalam, selamat menikmati kajian As Salaam dengan wajah dan format baru. Jika Ayah Bunda mempunyai masukan atau pertanyaan, silakan kirimkan melalui Surat Pembaca yang dialamatkan ke: [email protected]atau ke akun Facebook Komite AIS Lebak Bulus. Jazaakumullah khairan katsiiran. Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
24
Embed
Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,sd.azhari.sch.id/wp-content/uploads/download-manager-files/as... · mereka-reka format yang paling pas agar As Salaam d agar ... silakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
A
A s S a l a a m - E d i s i 0 7 / J a n - F e b 2 0 1 1 1
LEBAK BULUS
EDISI 07 / JAN-FEB 2011
Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Segala puji hanya bagi Allah Subhaanahu Wa Ta’aala. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Rasulullaah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang setia berjuang menegakkan Kalimat Allah di bumi ini. Keluarga Besar Azhari yang dirahmati Allah, libur semester I sudah berlalu. Kini kita semua telah memasuki tahun baru 1432 H. Semoga kita dimudahkan untuk berhijrah ke arah Islam yang lebih kaaffah dan semakin giat mencari ilmu guna memperkokoh landasan amal kita. Amin. As Salaam edisi ini muncul dengan ‘wajah baru’ agar semakin menarik. Kami dari tim redaksi masih dalam taraf belajar dan mereka-reka format yang paling pas agar As Salaam dapat mewadahi aspirasi semua anggota keluarga besar kita. Jazaakumullah khairan katsiiran kepada berbagai pihak yang telah memberi masukan kepada As Salaam. Kini kami perkecil porsi bagi ayah bunda agar dapat memperluas porsi untuk ananda dalam lembaran khusus yaitu ‘As Salaam For Kids’. Semoga bisa menyemangati ananda untuk semakin giat belajar dan berkarya di Azhari tercinta. Ayah Bunda, mari dorong anak-anak kita agar berani berekspresi dengan mengirimkan karyanya untuk ‘As Salaam For Kids’. Sehubungan dengan baru terbentuknya kepengurusan Komite Azhari dengan Tim KBM yang semoga semakin solid, maka kami pilihkan tema “Kegiatan Belajar Mengajar” (KBM) di Azhari untuk As Salaam kali ini. Agar kita semua memperoleh gambaran yang utuh tentang KBM ini, maka kami tampilkan wawancara dengan Ustadz Redy S Akbar selaku Kepala Sekolah SD Azhari dan juga wawancara dengan beberapa guru yang terkait dengan mata pelajaran tertentu, serta wawancara terhadap ananda. Akhirul kalam, selamat menikmati kajian As Salaam dengan wajah dan format baru. Jika Ayah Bunda mempunyai masukan atau pertanyaan, silakan kirimkan melalui Surat Pembaca yang dialamatkan ke: [email protected] atau ke akun Facebook Komite AIS Lebak Bulus. Jazaakumullah khairan katsiiran. Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
A
A s S a l a a m - E d i s i 0 7 / J a n - F e b 2 0 1 1 2
AZHARI NEWS
PEMBENTUKAN FB GRUP AZHARI
Untuk memperlancar komunikasi dan pertukaran
informasi dalam Keluarga Besar Azhari Lebak Bulus,
kami telah membentuk account grup Facebook tersendiri
bagi Ayah Bunda dengan nama “Komite AIS Lebak
Bulus”. Silakan mengambil manfaat.
LOMBA MUHARRAM
Dalam memperingati pergantian tahun baru Islam, maka pada
tanggal 6 Desember 2010 Azhari mengadakan berbagai lomba
untuk ananda, yaitu lomba adzan, wudhu, tahfizh juz 30, pidato
bahasa Inggris dan Arab, cerdas cermat, mewarnai, dan lomba
display. Dengan adanya sosialisasi tentang peringatan
pergantian tahun baru islam, semoga ananda akan lebih bangga
dengan identitasnya sebagai muslim.
SERAH TERIMA JABATAN PENGURUS KOMITE
Bersamaan dengan event penerimaan rapor ananda pada tanggal 24 Desember 2010, telah
berlangsung acara Serah Terima Jabatan dari pengurus komite lama yang diketuai oleh Ibu Lolita
(Bunda Dhafin) kepada Ibu Utari (Bunda Husna dan Jundi) selaku ketua komite baru yang akan
aktif bertugas hingga tahun 2012. Acara serah terima ini diawali dengan laporan kegiatan yang
pernah dilakukan oleh komite lama, lalu pidato sambutan dari ketua komite baru sekaligus
memperkenalkan anggota komite baru, penyerahan simbolis kalender Azhari, sambutan Kepala
Sekolah, lalu dilanjutkan dengan penyerahan SK kepada ketua komite baru. Acara ini ditutup
dengan penyerahan kenang-kenangan dari pihak sekolah kepada pengurus lama. Kami mohon
dukungan dan do’a dari segenap Keluarga Besar Azhari agar pengurus komite dapat melaksanakan
amanah ini dengan sebaik-baiknya.
DARI SEKSI
FUNDRAISING KOMITE
Prestasi pertama Tim
Fundraising Komite diawali
dengan mencetak dan
menjual kalender Azhari
bersamaan dengan
penerimaan rapor siswa.
Hasil yang terkumpul
sedianya akan digunakan
untuk mendanai kegiatan-
kegiatan sekolah yang
bermanfaat, yang akan
disusun programnya dalam
Rapat Kerja Komite.
Jazaakumullah khairan
katsiraan Ayah Bunda yang
telah mendukung
pengumpulan dana ini.
HASIL KANTIN AMAL AZHARI
Dari kegiatan penjualan snack dan Kantin Amal Azhari yang
ditujukan untuk pengumpulan dana bagi korban bencana
Wasior, Merapi dan Mentawai yang berlangsung sejak 30
November hingga 3 Desember 2010, Alhamdulillah telah
terkumpul dana sejumlah Rp. 8.810.000,- .Jazaakumullah
khairan katsiraan atas partisipasi Ayah Bunda, ananda, dan
pihak sekolah yang telah mensukseskan kegiatan ini. Semoga
jadi sarana yang bermanfaat untuk menumbuhkan rasa empati
dan kepedulian ananda terhadap sekitarnya. Amin.
A
A s S a l a a m - E d i s i 0 7 / J a n - F e b 2 0 1 1 3
DARI SEKSI KEBERSIHAN KOMITE
Kepedulian terhadap kebersihan dan
kesehatan lingkungan telah dibuktikan oleh
Seksi Kebersihan dengan membuat lubang
biopori di lapangan parkir rumput Azhari.
Lubang ini berfungsi untuk resapan air,
sehingga dapat mencegah banjir dan sekaligus
dapat digunakan untuk tempat pembuatan
kompos dari bahan-bahan organik.
AZHARI GOES TO TV ONE
Pada tanggal 12 Januari 2011, rombongan
dari Azhari Lebak Bulus yang terdiri dari 10
orang siswa (Tsila, Fadiyah, Naufal, Salma,
Idhan, Fawwaz, Nazla, Elda, Hani, Thaya), 3
orang guru (Ustadz Havied, Ms Fatma dan
Ms Rima) serta 2 orang tua murid (Bunda
Tsila dan Bunda Fadiyah) telah berkunjung
ke TVone untuk menyampaikan sumbangan
bagi bencana alam Merapi, Wasior dan
Mentawai secara langsung. Dana sejumlah
Rp. 8.810.000,- ini terkumpul dari “Program
Paket Snack dan Kantin Amal Azhari”.
Sesuai prosedur dari pihak TVone di mana
dana tersebut harus ditransfer, maka
ananda berkesempatan belajar
mempraktekkan cara mentransfer uang di
bank. Sesampainya di TVone, rombongan
juga dapat melihat cara kerja kru TVone
dan menyaksikan acara live yang kebetulan
sedang berlangsung. Alhamdulillah, ananda
memperoleh ilmu baru. “Rasanya seperti
field trip dadakan”, begitu komentar Bunda
Tsila. Bunda Fadiyah juga menggunakan
kesempatan ini untuk memperkenalkan
Azhari. Pihak TVone tampak terkesan dan
menyatakan minatnya untuk mengunjungi
Azhari guna meliput event yang berkenaan
dengan Al Qur’an. Alhamdulillah.
PENGUNDURAN DIRI MS ANIN
Siapa tak kenal Ms Anin? Ibu guru yang
satu ini selain sudah lama mendedikasikan
dirinya di Azhari, juga ramah dalam
bertegur sapa, dan penuh perhatian
kepada semua orang, sehingga sangat
dicintai oleh seluruh Keluarga Besar
Azhari. Sayangnya beliau harus pergi
meninggalkan Azhari untuk mengikuti
kepindahan suami tercintanya yang
menuntut ilmu di Kanada. Walau sangat
berat hati melepas kepergian beliau, tapi
kita semua selalu mendoakan semoga Ms
Anin mendapat lebih banyak keberkahan
di tempat yang baru, juga semoga
putranya lahir dengan selamat dan
menjadi anak shalih. Amin. Selamat jalan
Ms Anin. Jazaakillah untuk
pengabdiannya selama ini di Azhari.
BERITA DUKA CITA. Innalillaahi wa inna ilaihi
rooji’uun. Telah berpulang ke Rahmatullah kakek
tercinta dari Akram (grade 1 B), Naura (grade 2),
Munif (grade 4), Lani (grade 6) yaitu Bapak dr. H.
Muslim Gunawan pada tanggal 10 Desember 2010.
Semoga Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa menerima
segala amal shalih beliau dan diberikan tempat
yang mulia di sisi-Nya. Amin.
AZHARI NEWS
A
A s S a l a a m - E d i s i 0 7 / J a n - F e b 2 0 1 1 4
WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH SD AZHARI
SEPUTAR KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Menyandang predikat sebagai sebuah sekolah swasta Islam yang menitikberatkan pada pengajaran Al-Qur’an
dengan metode Al-Azhar Kairo, menjadikan Azhari Islamic School – Lebak Bulus sebagai institusi pendidikan
yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri. Ayah dan Bunda semua tentu memiliki keyakinan bahwa AIS LB
adalah pilihan terbaik yang Insya Allah dapat membantu mewujudkan harapan mencetak ananda menjadi para
huffazh – penghafal Al-Qur’an – yang selain faqih dalam ilmu agama juga menguasai teknologi sebagai sarana agar
dapat menjalankan perannya dengan baik sebagai khalifah di bumi.
Untuk menjelaskan keunikan tersebut dan memperoleh gambaran yang utuh mengenai konsep pendidikan di
Azhari, maka kami sajikan petikan wawancara dengan Kepala SD Azhari yaitu Ustadz Redy S. Akbar.
T : Bisakah Ustadz jelaskan pada kami bagaimana kurikulum Azhari Islamic School – Lebak Bulus (AIS – LB)?
J : AIS – LB adalah sekolah yang
mengintegrasikan Kurikulum Nasional
Indonesia dan Kurikulum Al-Azhar Kairo.
Tujuan dari integrasi ini adalah agar
diperoleh keseimbangan dalam muatan
pendidikan yang merupakan hak asasi anak,
yaitu memperoleh pendidikan Agama Islam
(Tahfizhul Qur’an, Tarbiyah Islamiyah, dan
Bahasa Arab) serta pendidikan umum yang
berlaku di Indonesia.
T : Ustadz, bagaimana dengan penggunaan kurikulum Diknas, mengingat pada akhirnya siswa harus menghadapi UASBN?
J : Dalam penerapannya Kurikulum Nasional
diajarkan dengan berfokus kepada 3 mata
ujian UASBN, yaitu matematika, Bahasa
Indonesia dan IPA. Kebijakan ini
dimaksudkan agar siswa dapat bersaing
dalam pelajaran umum dengan sekolah lain
di wilayah Jakarta Selatan. Hal ini juga
sekaligus bertujuan untuk mengurangi
beban terhadap mata pelajaran lain yang
non-UASBN.
T : Lalu mengenai kurikulum dari Al-Azhar Kairo, bagaimana penerapannya?
J : Kurikulum Al-Azhar Kairo diberikan
sebagai kurikulum vital dalam sistem
pendidikan AIS. Penerapannya diawasi
langsung oleh utusan Al-Azhar Kairo (saat
ini diwakili oleh Ustadz Syekh Abdul
Hamid). Pada akhir pendidikan yaitu di
kelas 6, siswa akan diikutkan dalam ujian
Al-Azhar Kairo di bawah pengawasan
langsung Kedutaan Mesir di Indonesia.
T : Bagaimana penerapan kurikulum tersebut dalam sistem belajar mengajar di AIS, Ustadz?
J : Kurikulum itu kami sajikan dalam sistem
pengajaran dengan menggunakan beragam
metode yang bertujuan untuk menyentuh
kebutuhan belajar siswa. Pada dasarnya
kami menganut beberapa prinsip
pendidikan, antara lain:
• Guru yang baik merupakan asset
terpenting pendidikan kami.
• Pembelajaran yang memuaskan dan
menyenangkan bagi anak akan
member pengalaman belajar yang
lebih bermanfaat bagi siswa.
• Pembiasaan dan pencelupan siswa
dalam lingkungan yang Islami akan
memberikan dampak lebih lama
kepada pembentukan karakter siswa.
HEADLINE
A
A s S a l a a m - E d i s i 0 7 / J a n - F e b 2 0 1 1 5
T : Tadi Ustadz sampaikan bahwa guru merupakan asset terpenting. Bisakah ustadz jelaskan bagaimana upaya pembinaan guru AIS?
J : Sebagai komitmen kami dalam
meningkatkan kualitas guru, maka kami
mengadakan pelatihan untuk guru secara
berkala, atau mengutus mereka untuk
menghadiri pelatihan, misalnya pelatihan
mengenai administrasi kelas, Mind Mapping,
Develop Power Engineering (DPE),
manajemen kelas, restitusi, dan lain-lain.
T : Juga pembinaan dan pengarahan dari Pimpinan dan Yayasan tentunya?
J : Oh ya, tentu saja. Semua itu dimaksudkan
untuk membangun kualitas guru yang baik.
T : Apakah ada sistem reward dan punishment yang diberlakukan dalam rangka menjaga kualitas guru?
J : Dalam kondisi AIS yang masih berkembang
ini, kami berkomitmen untuk lebih
mengedepankan reward dibanding
punishment terhadap guru. Alhamdulillah, bentuk tunjangan dan bantuan keuangan
kepada guru telah dapat berjalan. Namun
Azhari masih mempunya impian besar yang
belum terwujud.
T : Impian apakah itu, ustadz?
J : Kami ingin sekali agar suatu hari dapat
memberikan sarana perumahan dan
membantu guru untuk menunaikan rukun
Islam ke 5 yaitu ibadah haji, atau
setidaknya umroh untuk guru dengan
prestasi terbaik, hingga guru pada akhirnya
mampu menikmati profesinya dengan
tenang tanpa beban finansial yang terlalu
berat.
T : Masya Allah. Kami sangat mendukung, Ustadz. Semoga Allah mudahkan jalan untuk terwujudnya impian itu. Amin. Lalu pertanyaan terakhir tentang bidang yang bersifat non akademik, yaitu bagaimana Ustadz melihat peran Komite Sekolah dalam memajukan AIS?
J : Tak dapat dipungkiri bahwa kegiatan
belajar mengajar dan pendidikan di AIS-LB
selalu berkaitan erat dengan peran orang
tua yang diwujudkan secara informal yaitu
sebagai wali murid, maupun secara formal
sebagai anggota Komite Sekolah dan POMG
kelas. Banyak kegiatan yang sukses
dilaksanakan dengan dukungan Komite
Sekolah dan POMG. Hubungan baik dengan
mitra pendidik inilah yang harus
dipertahankan agar tercipta komunikasi
dan kesinambungan dalam hal program
pembinaan anak-anak kita. Hal tersebut
tentu tidak semudah membalik telapak
tangan, melainkan harus bermodalkan niat
tulus dan semangat tolong-menolong dalam
kebaikan dan kesabaran. Pepatah
mengatakan “Mendidik binatang hanya
perlu seorang pawang, tapi mendidik anak
membutuhkan orang sekampung”.
T : Baiklah Ustadz. Sebagai penutup, apa harapan Ustadz ke depan?
J : Saya berharap semoga AIS-LB terus
memperoleh dukungan dalam menciptakan
sistem pendidikan yang lebih bermakna,
lebih baik, dan lebih sesuai bagi
perkembangan pribadi anak-anak kita.
T : Amin…
Penulis : Ibu Yasmin (Bunda Alif)
Ibu Irwa (Bunda Ghani dan Hakim)
A
A s S a l a a m - E d i s i 0 7 / J a n - F e b 2 0 1 1 6
PROGRAM KOMITE AZHARI (FEBRUARI – JULI 2011)
SENIN
14 FEB’11 Program : Pelatihan singkat teknik bercerita untuk siswa.
Tempat : Hall AIS.
Waktu : 09.00 – 10.00.
Narasumber : Bapak Kristiyantoro.
Pelaksanaan disesuaikan dengan kegiatan menyambut Maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Bulletin As-Salaam dan ada bingkisan menarik untuk kalian. Kami
tunggu ya……….
Nah, untuk edisi kali ini redaksi Sahabat As Salaam, dibantu oleh reporter cilik : Neo dan
Hira dari grade 2. Wawancara seputar KBM. Apa itu? Itu lho….Kegiatan Belajar Mengajar
yang berlangsung di Azhari. Walaupun dibantu dengan daftar pertanyaan, mereka berani lho
untuk mencoba ! Lalu tidak lupa peran fotografer Nehru yang juga dari grade 2.
Selamat menyimak……..
NEHRU
NEO
HIRA
A
A s S a l a a m - E d i s i 0 7 / J a n - F e b 2 0 1 1 10
Reporter : Neo grade 2 ( *waktu redaksi
menawarkan….Neo langsung mau
jadi reporter…bagus Neo !)
Fotografer : Nehru grade 2
Neo memilih wawancara dengan teman sekelas. Ada
Hira (*.. yang paling semangat menjawab), Najwa,
Zaki dan Fathan. Teman-teman yang lain ikut
mendengarkan juga. Wawancara dilakukan di depan
kelas 2, berlangsung seru…..
Hira & Najwa
Neo : Persiapan apa yang kamu lakukan
sebelum belajar di
sekolah ? Sarapan tidak?
Hira : Hm…aku jarang sarapan, gak suka
sarapan. Sarapan kadang-kadang aja…
Neo : Kalau pergi ke sekolah selalu tepat
waktu ?
Hira : Gak selalu….pernah terlambat..habis
rumahku jauh…suka macet.
Neo : Kalau sudah di sekolah, kamu selalu
merasa siap untuk belajar atau tidak?
Ceritakan dong….
Hira : Ya…siaplah….aku selalu semangat……
Zaki : Aku kadang-kadang gak…….kalau
tidurnya kemaleman…. (*kamu nonton
bola ya Zaki ? kok sampai malam……)
Neo : Kalau ada pelajaran yang belum ngerti,
kamu tanya siapa?
Hira : Guru di kelas..
Najwa : Guru….coba-coba untuk mengerti
dulu….berusaha dulu..
Neo : Guru Azhari yang paling asyik?
Hira : Ms. Farida…….orangnya baik….gak
terlalu sering marah…
Fathan : Ustadz Habibi…..orangnya lucu sih…
Neo : Supaya belajarnya cepat dimengerti
dan tidak bosan, guru mengajarnya
harus bagaimana ?
Hira : Ngajak maen sambil belajar…..gak
marah-marah..
Najwa : Kalau ada yng nakal……kasih teguran
aja….jangan teriak-teriak..
Neo : Kalau di sekolah kita memakai bahasa
Inggris atau Arab setuju gak ?
Hira : Setuju gak ya?........(sambil
mikir)..hm..maulah..
Najwa : mau…..mau….
Neo : Penting tidak sih bisa berbicara dengan
bahasa Asing ?
Hira : Ya…supaya bisa jalan-jalan ke luar
negeri….
Najwa : Pentiing….. kalau ketemu orang dari
luar negeri bisa ngomong…..
A
A s S a l a a m - E d i s i 0 7 / J a n - F e b 2 0 1 1 11
Reporter : Hira grade 2 ( *setelah
diwawancarai, ternyata
Hira ingin juga merasakan jadi
reporter….. dan siap untuk jadi
reporter di edisi berikutnya..
terimakasih yaa..)
Fotografer : Hira juga…
Hira memilih wawancara dengan adik kelas : Laras
dari grade 1. Materi yang diwawancara sama.
Wawancara berlangsung di depan kelas menghadap
lapangan bola……..
Laras
Hira : Namaku Hira……..aku mau wawancara
ya……apa sih yang
kamu siapin saat berangkat sekolah?
Laras : Sarapan dulu…nyiapin bukom…masukin
dalam tas…
Hira : Kamu tepat waktu ke sekolah?
Laras : ya… tepat waktu…
Hira : Kalau ke sekolah selalu semangat ?
Laras : Aku selalu semangat….
Hira : Kenapa? Bisa jelasin…..
Laras : Karena ada sholat dhuhanya…..seru
gitu….(* Wah Laras hebat ya…)
Hira : Guru paling favorit siapa?
Laras : Ustadz Aminur……soalnya sudah kenal
sih…. Terus Ustadz Suaidi…suka bikin
lagu gitu….senandung Al Fatihah….
Hira : Kamu suka guru yang ngajarnya
bagaimana?
Laras : Yang sambil bercanda-canda gitu…
Hira : Kalau sehari-hari kita memakai bahasa
Arab atau Inggris mau ?
Laras : Mau….mau….
Hira : Terimakasih Laras…
CADBURY
Hi, I am a furry living thing, do you know who am I ?
Try to guess who am I. I got black and creamy
colour furr. I live in Azhari Islamic School. I am
sweet and cute. Everybody like to cuddle me. Now,
you know who am I. Yes, you right, I am
Cadbury………
No..no… I am not a chocolate, I am a cat. I am a
lucky cat. Do you know why ? Because many people
love me. They like to give me some food such as
chicken, nugget, cheese and many more...
I am belong to six grade. They took me as their pet.
I stay in a wooden cupboard, in front of grade six
class. Now, I had two little kittens. They look so
cute and adorable. Their skin are just like me. “Are
they black ?”
No, you wrong..They are not black but they got
creamy colour…
Now, it is time to say good bye friend…because I am
so……” huahmm….” I am so tired and sleepy. It’s time
for bed…see you next time…
A
A s S a l a a m - E d i s i 0 7 / J a n - F e b 2 0 1 1 12
Created
by Nazla
Grade 5
A
A s S a l a a m - E d i s i 0 7 / J a n - F e b 2 0 1 1 13
Kali ini tulisan tentang prestasi murid Azhari dan bagaimana cara mereka mendapatkannya yang akan dibagikan
kepada kalian. Simak yuk wawancara redaksi dengan M.Waiz Furqoni Harahap dan sahabatnya Rifqi Aushaf
Hariprada dari grade V.
As Salaam : Assalamu’alaikum Waiz….Rifqi….Berapa juz yang sudah dihafal ?
Waiz : Ehm udah berapa ya…….12 juz (* mantap…)
Rifqi : 12 juz juga….tapi masih ada yang belum begitu hafal….
As Salaam : Ada rencana sampai hafal 30 juz ?
Waiz : Ada…
Rifqi : Insya Allah…
As Salaam : Tidak semua anak cepat menghafal, kamu punya strategi khusus ? Bisa diceritakan…
Waiz : Punya….jadi setiap hari aku habis shubuh dan
magrib hafalin, kira-kira 20 menitan. Aku hafalin dulu, baru nanti dites sama
orangtua…biasanya ayah.. kalau libur juga diulang-ulang…
Rifqi : Kalau aku hanya setiap malam…kalau shubuh kadang-kadang. Kalau malam bisa sampai jam
9, gak selalu sih..terus hafalin sendiri aja….sama orangtua kadang-kadang.
As Salaam : Bagaimana kamu memotivasi diri untuk tidak jenuh menghafal Qur’an ?
Waiz : ..Kalau ayatnya panjang-panjang kan susah menghafal…. pernah juga jenuh…. Tapi selalu
dinasehati sama orangtua.
Rifqi : Kalau aku sih enggak…. Kalau mau main game atau apa…aku mikirnya tahfiz aja
dulu…..(*Keren ya Rifqi……)
As Salaam : Sekarang tentang Arabic, percaya diri tidak berbicara menggunakan bahasa Arab?
Waiz : Ya….percaya diri…
Rifqi : Percaya diri……seru…
As Salaam : Bisa baca Arab gundul (tanpa harakat)? Di sekolah dipelajari secara khusus cara
membacanya?
Waiz : Bisa….kan ada guru les. Di sekolah belajarnya pakai harakat, terus dihafal-hafal gitu…
Rifqi : Ada yang bisa..ada yang gak bisa. Di sekolah tidak diajarkan….ada juga guru les di rumah,
nanti waktu belajar harakatnya dihapus
As Salaam : Buku pedoman belajar Arabic sudah cukup memadai dan mudah dipahami ? Kalau ada buku
belajar bahasa arab dengan penjelasan berbahasa Indonesia yang lebih gamblang dan
banyak contohnya kira-kira akan membantu tidak ?
Waiz : Ya.. lebih bagus….
Rifqi : ya…setuju ..akan membantu sekali…
Terimakasih Waiz dan Rifqi…. Semoga hal-hal yang baik dari kalian bisa dicontoh teman-teman Azhari.
Wawancara oleh Ibu Henny (Bunda Elda dan Nehru)
A
A s S a l a a m - E d i s i 0 7 / J a n - F e b 2 0 1 1 14
Narasumber : Ummu Fadhiyah grade III
(disarikan dari hasil wawancara)
Ummu Fadhiyah ingin berbagi cerita bagaimana beliau mendidik buah hatinya,
prinsip-prinsip yang diterapkan dan telah dilakukan dalam lingkungan keluarganya. Semoga kita bisa mengambil
hikmahnya….
Ummu Fadhiyah selalu memberikan nasehat kepada putrinya . Ini adalah nasehat yang biasa disampaikan untuk
memotivasi:
� “ Barang siapa mau menghafal Qur’an, pasti Allah akan mudahkan untuk belajar ilmu yang lain, ini bagian dari mujizat Al Qur’an .”
� “Apa yang pertama digenggam adalah Al-Quran, kalau kita mencari akherat maka kita dapat keduanya, dunia dan akherat.”
� “Hanya Al Qur’an yang bisa menjamin kita selamat di dunia dan akhirat.” Disamping menasehati, juga sering bercerita tentang keindahan surga, pahala-pahala yang bisa kita dapatkan
dari beramal, cerita nabi dan sahabat. Ummu Fadhiyah juga punya kebiasaan-kebiasaan yang insya Allah
konsisten dijalankan. Mau tahu ? Ini dia kebiasaan yang telah dijalankan dalam keseharian :
� Setiap habis shubuh dan habis magrib, Fadhiyah selalu tahfiz. Kalau ada jadwal les, tahfiznya sebentar saja.
� Hari Sabtu seharian penuh acaranya tahfiz dan mujaraah, sekaligus diterapkan dalam bacaan Sholat. Bacaan sholatnya dijadwal, ada surat yang panjang dan ada yang pendek. Hari Minggu kadang setengah
hari saja.
� Setiap habis magrib, ada ta’lim dengan membacakan beberapa hadits. � Yang rutin setiap kamis malam membaca surah-surah yang disunnahkan Nabi untuk dibaca, tetapi tidak
menutup malam-malam lain bila ada waktu.
� Selalu membiasakan untuk menjaga Adab. Misalnya sebelum tidur berwudlu dulu dan berdoa.
Disamping itu Fadhiyah tidak menonton televisi sama sekali. Itu membantu konsentrasi dalam menghafal. Kalian
yang diijinkan menonton televisi harus bijaksana memilih program yang tepat dan batasi seminimal mungkin.
Karena televisi lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.
Ummu Fadhiyah juga sangat memperhatikan masalah gizi ( harus sarapan pagi yang berprotein tinggi) untuk
membantu konsentrasi saat belajar dan tentu saja meningkatkan kecerdasan otak. Sering juga memberikan
“reward” berupa hadiah yang tidak mahal seperti sticker, pensil dll. untuk memotivasi supaya lebih rajin. Dan
tidak boleh belajar melebihi jam 10 malam, sebagai batas kelelahan otak. Yang paling penting adalah kasih sayang
Ummu Fadhiyah kepada ananda, membuat semuanya berjalan seimbang……..Jazakillah ya ummi ….
NASEHAT UMMI
A
A s S a l a a m - E d i s i 0 7 / J a n - F e b 2 0 1 1 15
Dialog Sehari-hari
Oleh : Ustadz Zubair
الم عليكم كمال : الس
أمحد : وعليكم السالم
كمال : هل أنت طالب
أمحد : نعم أنا طالب
كمال : من أين أنت ؟
أمحد : أنا من إندونيسا
كمال : هل أنت إندونيسى
أمحد : نعم أنا إندونيسى
كمال : أهال وسهال
أمحد : أهال بك
Kamal : Assalamualaikum
Ahmad : Wa’alaikumsalam
Kamal : Apakah kamu seorang murid?
Ahmad : Iya, saya seorang murid
Kamal : Dari mana asalmu?
Ahmad : Saya dari Indonesia.
Kamal : Apa kamu orang Indonesia?
Ahmad : Iya saya orang Indonesia.
Kamal : Selamat datang di Indonesia
Ahmad : Terimakasih....
Coba praktekkan dengan temanmu ya.....
Program Tahfiz Qur’an telah menjadi identitas
sekolah Azhari dalam kegiatan belajar mengajar,
sehingga tidak salah bila program ini mendapat
perhatian besar baik dari ustadz maupun orangtua
murid. Evaluasi dan pengawasan program secara
konsisten menjadi hal yang mutlak dilakukan.
Berikut wawancara tertulis dan lisan dengan
koordinator guru tahfiz, Ustadz Suaidi Husni.
As Salaam : Sejauh ini keberhasilan pengajaran
tahfiz dengan target 18 juz bagaimana ? (dengan
ukuran %)
Ustadz : Dengan Asma Allah dan rasa penuh cinta
terhadap kitab suci, 18 juz sangatlah mudah dan
optimis bisa dicapai. Sejauh ini kelas 6 misalnya, 80
% siswa bisa mencapai materi yang telah
disampaikan. Hal itu bisa dilihat dalam even-even
dan acara tertentu, seperti cerdas cermat, kuis
setelah sholat dan ketika ada kunjungan delegasi Al
Azhar Cairo. Demikian juga kelas-kelas lainnya,
mereka rata-rata mencapai target bahkan sebagian
kelas bisa melampaui target, seperti kelas 1. Namun
sebagian kelas memang ada yang belum karena ingin
memantapkan kualitas hafalan. Untuk anak yang
belum mencapai target, kita terus memberi motivasi
Pembinaan Ruhani dan JasmaniPembinaan Ruhani dan JasmaniPembinaan Ruhani dan JasmaniPembinaan Ruhani dan Jasmani
Cinta yang sejati kepada anak tidaklah diwujudkan
hanya dengan mencukupi kebutuhan duniawi dan
fasilitas hidup mereka.
Akan tetapi, yang lebih
penting dari semua itu
adalah pemenuhan
kebutuhan ruhani
mereka terhadap
pengajaran dan
bimbingan agama yang
A
A
A s S a l a a m - E d i s i 0 7 / J a n - F e b 2 0 1 1 19
bersumber dari petunjuk al-Qur’an dan as-Sunnah.
Inilah bukti cinta dan kasih sayang yang sebenarnya,
karena diwujudkan dengan sesuatu yang bermanfaat
dan kekal di dunia dan akhirat.
“Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-
tanda) kematian, ketika ia berkata kepada anak-
anaknya, ‘Apa yang kamu sembah sepeninggalku?’
Mereka menjawab, ‘Kami akan menyembah Rabb-mu
dan Rabb nenek moyangmu, Ibrahim, Isma’il dan
Ishaq, (yaitu) Rabb Yang Maha Esa dan kami hanya
tunduk kepada-Nya’”. (QS al-Baqarah : 133)
Sebuah teladan yang agung, bagaimana beliau
menyampaikan nasihat terakhir kepada anak-anaknya
untuk berpegang teguh kepada agama Allah yang
landasannya adalah ibadah kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala semata (tauhid) dan menjauhi perbuatan
syirik. Di mana kebanyakan orang pada saat-saat
seperti ini justru yang mereka utamakan adalah
kebutuhan duniawi semata. Apa yang kamu makan
sepeninggalku nanti? Bagaimana kamu mencukupi
kebutuhan hidupmu? Dari mana kamu akan
memperoleh penghasilan yang cukup?
Manfaat dan Manfaat dan Manfaat dan Manfaat dan Pentingnya Pendidikan Pentingnya Pendidikan Pentingnya Pendidikan Pentingnya Pendidikan AnakAnakAnakAnak
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata, “Salah
seorang ulama berkata, ‘Sesungguhnya Allah
Subhanahu wa Ta’ala pada hari kiamat nanti akan
meminta pertanggungjawaban dari orang tua tentang
anaknya sebelum meminta pertanggungjawaban dari
anak tentang orang tuanya, karena sebagaimana
orang tua mempunyai hak yang harus dipenuhi
anaknya, demikian pula anak mempunyai hak yang
harus dipenuhi orang tuanya. Barangsiapa yang tidak
mendidik anaknya dengan pendidikan yang
bermanfaat baginya dan membiarkannya tanpa
bimbingan, maka sungguh ia telah melakukan
keburukan yang besar terhadap anaknya.
Mayoritas kerusakan moral pada anak justru timbul
karena kesalahan orang tuanya yang tidak
memberikan pengarahan dan pengajaran agama sejak
kecil, hingga anak-anak tersebut tidak bisa melakukan
kebaikan untuk diri mereka sendiri dan akhirnya
merekapun tidak bisa melakukan kebaikan untuk
orang tua mereka ketika telah lanjut usia.
Sebagaimana yang terjadi ketika salah seorang ayah
mencela anaknya yang durhaka kepadanya, maka
anak itu menjawab, “Wahai ayahku, sesungguhnya
engkau telah berbuat durhaka kepadaku dengan tidak
yang dilakukan oleh anak yang shalih, pahalanya akan
sampai kepada orang tuanya, secara otomatis dan
tanpa perlu diniatkan, karena anak termasuk bagian
dari usaha orang tuanya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
“Sungguh, sebaik-baik (rizki) yang dimakan oleh
seorang manusia adalah dari usahanya sendiri, dan
sungguh anaknya termasuk (bagian) dari usahanya”.
(HR Abu Dawud nol 3528, an-Nasa’I no. 4451, at-
Tirmidzi 2/287)
Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyejuk (pandangan) mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang bertakwa.
Pengirim : Ibu Ririn (Bunda Rafi, Najwa,
Yasmin)
Sumber : http://manisnyaiman.com/buah-
hati-penyejuk-hati
Penulis : Abdullah bin Taslim al-Buthoni M.A
A
A s S a l a a m - E d i s i 0 7 / J a n - F e b 2 0 1 1 20
BAGAIMANA SEORANG WANITA MEMPERSIAPKAN DIRINYA AGAR MENJADI
PENDIDIK YANG BAIK BAGI ANAK-ANAKNYA?
Tak dapat dipungkiri bahwa kemajuan jaman berdampak kepada semakin dashyatnya
fitnah dalam kehidupan bermasyarakat. Kejahatan dan keburukan, baik dalam wujud
yang nyata maupun terselubung dengan berbagai ragamnya, sepertinya menjadi
fenomena yang dengan mudah dapat kita temui tiap saat di mana-mana.Kenyataan ini
membuat kita sebagai orang tua merasa sangat prihatin sekaligus ngeri. Rasanya saat ini
kita seperti tengah dikepung oleh berbagai pengaruh buruk yang siap memangsa
seluruh anggota keluarga kita. Anak-anak kita, manusia-manusia kecil yang sedang dalam proses pembentukan
kepribadian, tentu merupakan pihak yang masih sangat rentan dan mudah terkontaminasi berbagai pengaruh
buruk. Karena itu sudah sepatutnya kita lindungi dengan berbagai cara. Perlindungan yang paling utama tentu
dengan melengkapi anak dengan kemampuan untuk memilah dan menyaring pengaruh yang mereka terima dari
luar.
Islam sebagai agama yang mulia telah mengajarkan bahwa sebelum memiliki kemampuan untuk mendidik anak
agar menjadi shalih, orang tuanyalah yang harus terlebih dulu sanggup menshalihkan dirinya, agar dapat
menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya yang akan lahir kemudian. Ibu adalah madrasah pertama bagi
anak-anaknya, begitu bunyi pepatah bahasa Arab. Pepatah ini bermakna dari ibulah seorang anak memperoleh
pendidikannya yang pertama dan ibulah sumber pendidikan yang utama.
Islam menjelaskan bahwa faktor-faktor agar seorang ibu berhasil dalam mengemban tugas mulia ini:
1. Berusaha memperbaiki diri sendiri
Bagaimana seorang ibu bisa mendidik anaknya menjadi orang yang baik, kalau dia sendiri tidak memiliki
kebaikan tersebut dalam dirinya? Sebuah ungkapan Arab yang terkenal mengatakan, “Sesuatu yang tidak punya,
tidak bisa memberikan apa-apa”. Kebaikan dan ketakwaan seorang pendidik sangat menentukan keberhasilan
dalam mengarahkan anak didiknya pada kebaikan. Imam Muhammad bin Sirrin berkata, “Sesungguhnya ilmu
adalah agamamu, maka telitilah dari siapa kamu mengambil (ilmu) agamamu”. (Muqaddimah Shahih Muslim,
1/12).
2. Menjadi teladan yang baik bagi anak-anak
Menampilkan teladan yang baik dalam sikap dan tingkah laku di depan anak didik termasuk metode pendidikan
yang paling baik dan utama. Pengaruh yang ditimbulkan dari perbuatan dan tingkah laku yang langsung terlihat,
lebih besar daripada pengaruh ucapan. Ini disebabkan karena jiwa manusia lebih mudah mengambil teladan
dari contoh yang terlihat di hadapannya dan menjadikannya lebih bersemangat dalam beramal serta bersegera
dalam kebaikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan kisah-kisah para nabi ‘alaihimus salam yang terdahulu,
serta kuatnya kesabaran dan keteguhan mereka dalam mendakwahkan agama Allah, untuk meneguhkan hati
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dengan mengambil teladan yang baik dari mereka. “Dan semua kisah
para rasul, yang Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu, dan dalam
surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman”.
(QS Hud : 120).
Syekh Bakr Abu Zaid berkata, “Jika seorang ibu tidak memakai hijab, tidak menjaga kehormatan dirinya, sering
keluar rumah (tanpa ada alasan yang dibenarkan agama), suka berdandan yang menampakkan kecantikannya di
luar rumah, senang bergaul dengan kaum lelaki yang bukan mahramnya, dan sebagainya, maka ini secara tidak
langsung merupakan pendidikan yang nyata bagi anaknya, untuk mengarahkannya pada penyimpangan ahlak
dan memalingkannya dari pendidikan yang baik, seperti kesadaran untuk memakai hijab, menjaga kehormatan
dan kesucian diri, serta memiliki rasa malu.
3. Memilih metode pendidikan yang baik bagi anak
Syekh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin berkata, “Yang menentukan keberhasilan pembinaan anak, susah atau
mudahnya, adalah kemudahan (taufik) dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan jika seorang hamba bertakwa kepada
Allah serta berusaha menempuh metode pembinaan yang sesuai dengan syariat Islam, maka Allah mudahkan
urusannya dalam mendidik anak. “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya
kemudahan dalam semua urusannya”. (QS At-Thalaaq : 4). Hendaknya orang tua membiasakan anak-anak sejak
dini untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya sebelum mereka mencapai usia dewasa,
agar mereka terbiasa dalam ketaatan.
A
A s S a l a a m - E d i s i 0 7 / J a n - F e b 2 0 1 1 21
Syekh Bakr Abu Zaid berkata, “Termasuk pembinaan awal yang diharamkan adalah memakaikan pada anak-anak
kecil pakaian yang menampakkan aurat, karena ini semua menjadikan mereka terbiasa dengan pakaian dan
perhiasan tersebut sampai dewasa. Padahal pakaian tersebut menyerupai pakaian orang-orang kafir,
menampakkan aurat dan merusak kehormatan”. (Kitab Hirasatul Fadhilah, halaman 10)
4. Kesungguhan dan keseriusan dalam mendidik anak
Syekh Bakr Abu Zaid berkata, “Anak-anak adalah amanah Allah. Islam mewajibkan orang tua menunaikan
amanah ini dengan mendidik mereka berdasarkan agama Islam, serta mengajarkan kepada mereka hal-hal yang
menjadi kewajiban mereka, dalam urusan agama maupun dunia. Kewajiban pertama yang harus diajarkan
kepada mereka adalah menanamkan ideology tentang iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab suci, para
rasul ‘alaihimus salam, hari akhirat dan mengimani takdir Allah yang baik dan buruk, juga memperkokoh
pemahaman tauhid yang murni dalam jiwa mereka agar menyatu ke dalam relung hati mereka.
Kemudian mengajarkan rukun Islam pada diri mereka, menyuruh mereka
mendirikan shalat, menjaga kejernihan sifat-sifat bawaan mereka (yang baik),
menumbuhkan ahlak yang mulia dan tingkah laku yang baik, serta menjaga mereka
dari teman pergaulan dan pengaruh luar yang buruk. Inilah rambu pendidikan
Islam. Metode pendidikan ini termasuk petunjuk para Nabi ‘alaihimus salam dan
bimbingan orang-orang yang bertakwa (para ulama salaf)”. (Kitab Hirasatul
Fadhilah, halaman 122)
Syekh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin berkata, “Pada masa awal pertumbuhan
anak-anak, yang selalu bersama mereka adalah seorang ibu. Maka jika sang ibu memiliki ahlak dan perhatian
yang baik, mereka akan tumbuh dan berkembang dengan baik dalam asuhannya dan ini akan memberikan