Top Banner
ASPEK RADIOLOGI DALAM PIELONEFRITIS Cara-cara pemeriksaan traktus urinarius dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: foto polos abdomen, pielografi intravena, urofrafi retrograde, aortografi translumbal, angiografi renal, tomografi, sistografi, pneumografi ekstraperitoneal, ultrasonografi, computed tomography (CT scan) dan nuclear magnetic resonance (NMR). Pada kasus pielonefritis, pemeriksaan-pemeriksaan radiologi yang tersebut juga dapat diaplikasikan untuk membantu penegakkan diagnosis dan pemilihan modalitas terapi. 9 A. FOTO POLOS Setiap pemeriksaan traktus urinarius sebaiknya dibuat terlebih dahulu foto polos abdomen. Yang harus diperhatikan pada foto ini adalah bayangan, besar (ukuran) dan posisi kedua ginjal. Dapat pula dilihat kalsifikasi dalam kista dan tumor, batu radiopak dan perkapuran dalam ginjal. Harus diperhatikan batas muskuli psoas kana dan kiri. Batu radioopak di daerah ureter dan buli-buli. 9 Pada kasus pielonefritis akut, tidak ada gambaran spesifik untuk pielonefritis pada foto polos abdomen. 9 Foto polos abdomen dapat memperlihatkan beberapa kelainan seperti obliterasi bayangan ginjal karena sembab jaringan pada pielonefritis akut, perinephritic fat dan perkapuran pada pielonefritis kronis. 1,3
7

Aspek Radiologi Dalam Pielonefritis

Jun 27, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Aspek Radiologi Dalam Pielonefritis

ASPEK RADIOLOGI DALAM PIELONEFRITIS

Cara-cara pemeriksaan traktus urinarius dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: foto

polos abdomen, pielografi intravena, urofrafi retrograde, aortografi translumbal, angiografi renal,

tomografi, sistografi, pneumografi ekstraperitoneal, ultrasonografi, computed tomography (CT

scan) dan nuclear magnetic resonance (NMR). Pada kasus pielonefritis, pemeriksaan-

pemeriksaan radiologi yang tersebut juga dapat diaplikasikan untuk membantu penegakkan

diagnosis dan pemilihan modalitas terapi.9

A. FOTO POLOS

Setiap pemeriksaan traktus urinarius sebaiknya dibuat terlebih dahulu foto polos

abdomen. Yang harus diperhatikan pada foto ini adalah bayangan, besar (ukuran) dan

posisi kedua ginjal. Dapat pula dilihat kalsifikasi dalam kista dan tumor, batu radiopak

dan perkapuran dalam ginjal. Harus diperhatikan batas muskuli psoas kana dan kiri. Batu

radioopak di daerah ureter dan buli-buli.9

Pada kasus pielonefritis akut, tidak ada gambaran spesifik untuk pielonefritis pada

foto polos abdomen.9 Foto polos abdomen dapat memperlihatkan beberapa kelainan

seperti obliterasi bayangan ginjal karena sembab jaringan pada pielonefritis akut,

perinephritic fat dan perkapuran pada pielonefritis kronis.1,3

Page 2: Aspek Radiologi Dalam Pielonefritis

GAMBAR: Ginjal kanan yang kecil mengkerut karena pielonephritis kronis. Terdapat

hydronephrosis dan hydroureter kiri (melebar). Dengan hydronephrosis seperti ini, akan

sering terjadi infeksi berulang ginjal kiri karena disertai dengan refluks ureter.

B. PIELOGRAFI INTRAVENA (IVP)1,3,9

Pemeriksaan IVP memerlukan persiapan, yaitu malam sebelum pemeriksaan

diberikan kastor oil (catharsis) atau laksans untuk membersihkan kolon dari feces yang

menutupi daerah ginjal. Untuk mendapatkan keadaan dehidrasi ringan, pasien tidak

diberikan cairan mulai dari jam 10 malam sebelum pemeriksaan. Keesokkan harinya

penderita harus puasa. Untuk bayi dan anak diberikan minum yang mengandung

karbonat, tujuannya untuk mengembangkan lambung dengan gas. Usus akan berpindah

sehingga bayangan kedua ginjal dapat dilihat melalui lambung yang terisi gas. Bahan

kontras Conray (Meglumine iothalamat 60% atau hypaque sodium/sodium diatrizoate

50%), urografin 60 atau 76% (methyl glucamine diatrizoate) dan urografin 60-70 mg%.

Sebelum pasien disuntik urografin 60mg%, harus dilakukan terlebih dahulu uji

kepekaan. Dapat berupa pengujian subkutan atau intravena. Jika penderita alergi terhadap

bahan kontras, pemeriksaan IVP dibatalkan.

Page 3: Aspek Radiologi Dalam Pielonefritis

Dosis urografin 60mg% untuk orang dewasa adalah 20 ml. Kalaun perlu dapat

diberikan dosis rangkap yaitu 40ml. Tujuh menit setelah penyuntikan dibuat film bucky

anteroposterior abdomen. Foto berikutnya diulangi pada 15 menit, 30 menit dan 1 jam.

Sebaiknya segera setelah pasien disuntik kontras, kedua ureter dibendung, baru dibuat

foto 7 menit. Kemudian bendunagn dibuka, langsung dibuat foto di mana diharapkan

kedua ureter terisi. Dilanjutkan dengan foto 1 dan 2 jam, malahan foto 6, 12 dan 24 jam.

Menurut Meschan, digunakan film bucky antero-posterior abdomen setelah

penyuntikan, ulangi pemotretan film antero-porterior abdomen dengan jarak waktu

setelah disuntik kontras intravena, masing-masing 4 menit, 8 menit, 25 menit, foto

terlambat, jika konsentrasi dan eksresi sangat kurang pada 1-8 jam. Foto terakhir

biasanya film berdiri. Pada pasien hipertensi, film harus dibuat setelah penyuntikan 30

detik sampai 1 menit, dan tiap-tiap menit setelah itu, untuk 5 menit pertama.

Pielogram yang didapat pada pielonefritis akut adalah pembengkakan parenkim

ginjal fokal atau difus yang menekan kalik dan pelvis renis. Kelainan fungsi nefron dapat

menyebabkan nefrogram yang tidak homogen. Kelainan seperti ini dapat pula dilihat

dengan skintigrafi korteks ginjal (renocortical scintigraphy).

Radiogram yang penting pada pielonefritis akut adalah:

a) Nefrogram yang abnormal dengan berkurangnya ekskresi kontras pada segmen

ginjal yang terlihat.

b) Pembesaran ginjal fokal atau difus.

c) Kompresi atau perpindahan letak kalik-kalik dan pelvis renis.

Kelainan-kelainan radiologic yang khas sering tidak selalu ditemukan pada

pielogram. Gambaran radiologic yang khas pada pemeriksaan IVP pada pielonefritis

kronis adalah mengecilnya ginjal dengan permukaan yang berbenjol, menipisnya

parenkim ginjal, perubahan-perubahan pada bentuk kalik dan menurunnya fungsi ginjal.

Eksresi urogram selama fase akut umumnya memperlihatkan sedikit penurunan

fase ginjal walaupun pielum dan kaliks dari ginjal yang sehat. Pemeriksaan eksresi

urogram sangat penting untuk mengetahui adanya obstruksi.1,3

Page 4: Aspek Radiologi Dalam Pielonefritis

Bila terjadi infeksi berat, biasanya ginjal membesar dengan nefrogram terlambat

(delayed nefrogram) dan tidak ditemukan bayangan system pelviko-kalikses. Gambaran

urogram akan normal kembali setelah mendapat pengobatan yang adekuat.1

Page 5: Aspek Radiologi Dalam Pielonefritis

C. ULTRASONOGRAPHY

D. CT SCAN9

Pada CT, ginjal-ginjal akan tampak transversal oval pada kedua kutub (pool) dan

bayangan bulan sabit di daerah hilus. Densitas parenkim 10-30 HU (Hounsfield)

bergantung pada stadium hidrasi.

Bercak-bercak daerah segitiga pada fungsi ginjal yang menurun memancar ke

dalam zona (daerah) fungsi ginjal yang normal. Beberapa dari daerah parenkim ginjal

yang hipofungsi tersebut muncul sebagai daerah-daerah seperti garis yang memancar.