Bahan Bacaan:1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
Sudikno, Pengantar Ilmu Hukum Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum
(Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis), Chandra Pratama, 1996
Sudikno, Penemuan Hukum Ridwan Syahrani, Pengantar Ilmu Hukum Lili
Rasyidi, Filsafat Hukum & Teori Hukum Suryono Soekanto,
Sosiologi Hukum Satjipto Rahardjo, Sosiologi Hukum Sunaryati
Hartono, Perbandingan Hukum W. Friedman, Teori & Filsafat
Hukum
ASPEK-ASPEK PENGUBAH HUKUMOleh:
Suhrawardi K Lubis, SH.,Sp.N.,MH Farid Wajdi, SH.,M.Hum
Pengertian Aspek-aspek Pengubah HukumDilihat dari sudut
gramatikalnya terdiri dari tiga suku kata, yaitu:1. 2. 3.
Aspek Pengubah Hukum
Kata ASPEK berartiKata aspek berarti: 1. tanda atau 2. sudut
pandang atau 3. dapat juga diartikan sebagai kategori gramatikal
verba (lingkungan kata kerja; kata yang menggambarkan proses,
perbuatan atau keadaan) yang menunjukkan lama dan jenis perbuatan
(KBBI)
Kata PENGUBAH berarti:Berasal dari kata ubah, yang berarti: 1.
menjadi lain (berbeda) dari semula 2. bertukar (beralih, berganti
menjadi sesuatu yang lain. Sedangkan pengubah berarti orang atau
sesuatu yang mengubah (KBBI)
Kata HUKUM berarti:Kumpulan aturan, perundang-undangan atau
hukum kebiasaan, di mana suatu negara atau masyarakat mengakuinya
sebagai sesuatu yang mempunya kekuatan mengikat terhdap warganya.
(Oxford English Dictionary)
Dengan demikian ASPEK PENGUBAH HUKUM dapat diartikan
sbb:Proses,
perbuatan atau keadaan yang mengubah Hukum
Materi Bahasan:I. II. III.
IV.V.
Pendahuluan Sistem Hukum Dunia Sumber Hukum Penemuan Hukum
Faktor-faktor Pengubah Hukum
Materi Bahasan:VI. Kesadaran Hukum Dalam Masyarakat dalam
melaksaanakan perubahan. VII.Law Tool of Social Enginering
II. SISTEM HUKUM DUNIAYang dimaksud dengan Sistem Hukum; Sistem
merupakan tatanan atau kesatuan yang utuh yag terdiri dari
bagian-bagian atau unsurunsur yang saling berkaitan erat satu sama
lain. Dengan kata lain sistem hukum adalah suatu kumpulan
unsur-unsur yang ada dalam interaksi satu sama lain yg merupakan
satu kesatuan yg terorganisasi dan kerjasama ke arah tujuan
kesatuan.
1. 2. 3.
4.
Prof. Rene David membagi sistem hukum sebagai berikut: Sistem
Romawi Jerman (selalu diistilahkan dengan Civil Law). Sistem Common
Law Sistm Hukum Agama dan Filsafat Sistem Hukum Sosialis
Civil LawSeperti yang berlaku di negara-negara Eropa yang lebih
mementingkan kodifikasi, ilmu hukum kontinental ini sangat
dipengaruhi oleh hukum Romawi.
Common LawSistem ini berasal dari Inggris (dalam sistem ini
tidak ada sumber hukum, sumber hukum hanya kebiasaan masyarakat
yang dikembangkan di pengadilan/keputusan pengadilan). Hkm Inggris
karena keadaan geografis dan perkembang an politik serta sosial
yang terus menerus, dengan pesat berkembang menurut garisnya
sendiri, dan pada waktunya menjadi dasar perkembangan hukum
Amerika.
Dalam perkembangannya Hkm Amerika bertambah bebas dlm sistem
hukum aktual nya, yang lama kelamaan terdapat perbedaan yang
fundamental yaitu: 1. Di Amerika Hk yang tertinggi tertulis, yakni
konstitusi Amerika yang berada di atas tiaptiap undang-undang. Di
Inggris kekuasaan parlemen untuk membuat uu tdk terbatas. 2. Karena
seringnya ada kebutuhan akan penafsiran konstitusi, Hakim Amerika
(dibanding Inggris)lebih sering dihadapkan pada persoalan kepenti
umum.
3. Kebutuhan untuk mensistematisasikan hukum, di Amerika dirasa
lebih mendesak, karena banyaknya bahan hukum yang merupakan ancaman
karena tidak mudah untuk diatur
Khusus IndonesiaSelain sistem hukum yang disebutkan di atas juga
dikenal: 5. Sistem Hukum Adat
III. SUMBER-SUMBER HUKUMPengertian; Adalah segala sesuatu yang
menimbulkan aturan-aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga
apabila aturan-aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi yang
tegas dan nyata bagi pelanggarnya.
Menurut CIVIL LAW1. Undang-undang
2. Kebiasaan
4 Sumber3. Traktat 4. Doktrin
Menurut COMMON LAWPutusan Pengadilan Ada 2 sumber
Produk Parlemen
Menurut ISLAMIC LAW
Al-Quran Al-Hadis Ada 4 Ijma Ulama*
Ijtihad
Sumber Hukum Ijtihad dapat dilaku kan dengan berbagai cara,
yaitu ;Qias Al-Istihsan Sad Zariah Istislah Istishaq Maslahah
Mursalah Urf
Ijtihad
Keistimewaan Hukum Islam1.Universal
(Internasional/menyeluruh)2.Humanity
Ada 3
(Insaniah /Kemanusiaan /penuh kasih)3.Morality
(Akhlaq)
3 Karakteristik Hukum Islam (Hasbi Ashsiddiqy) Harakah
(Utuh) Waqathah
(Harmoni) Takamul
(Sempurna) 3 Karakteristik
Menurut COSTEMER LAW
Kebiasaan Ada 2 sumber Tradisi
Menurut SOCIALIST LAWSumbernya adalah:
Keputusan Tertinggi para penguasa berupa produk kebijaksanaan
pemerintah atau negara. Intinya: tidak ada sumber hukum yang resmi,
yang jelas: 1. Hukum adalah penguasa negara 2. Hukum membela Rakyat
proletar
Sistem Hukum SosialisAda dua teori yang mendasari hukum dalam
masyarakat sosialis, yaitu: Pertama Keseluruhan hubungan-hubungan
dari produksi membangun struktur ekonomi masyarakat, dasar yang
sebenarnya, yang di atasnya timbul supra-struktur hukum dan
politik, dan dengan mana bentuk-bentuk kesadaran sosial
menyesuaikan diri.
Kedua;
Bahwa seluruh cita hukum berkaitan dengan negara dan karena itu
merupakan sarana dengan mana mereka yang mengawasi alat-alat
produksi tetap mengawasi mereka yang dicabut hak miliknya. Dengan
berpindahnya pemilikan alat-alat produksi ketangan masyarakat,
individu akan dilibatkan, seperti halnya negara dan hukum, yang
dibenarkan hanya oleh kebutuhan dengan paksaan.
Catatan:Kedua teori ini tentunya sangat menyesatkan, sebab dapat
menjadi penyekat pemikiran konstruktif mengenai fungsi hukum dalam
masyarakat sosialis.
IV. PENEMUAN HUKUMPenemuan hukum ini dilakukan oleh Hakim, dalam
penemuan hukum ini ada perbedaan pandangan antara Eropa Kontinental
dengan Anglo Saxon Eropa Kontinental tidak memisahkan secara tegas
antara metode interpretasi dengan metode konstruksi, sedangkan
Anglo Saxon memisahkannya secara tegas.
Kapan Penemuan Hukum diperlukan ?Untuk menjawab ini ada dua
aliran pemikiran: 1. Penganut Doktrin Sen-clair Aliran ini
berpendapat penemuan hukum dibutuhkan apabila: a. Peraturannya
belum ada untuk suatu kasus in konkreto, atau b. Perturan sudah ada
tetapi belum jelas Diluar keadaan ini penemuan hukum tidak ada.
2. Penemuan Hukum harus selalu dilakukan. Hakim selalu dan tidak
pernah tidak melakukan penemuan hukum
2 Jenis Metode Penemuan Hukum
Interpretasi
Metode penemuan HukumKonstruksi
Perbedaannya;Interpretasi: Penafsiran terhadap teks
Undang-undang, dengan masih tetap berpegang pada bunyi teks itu.
Konstruksi: Hakim menggunakan penalaran logisnya untuk
mengembangkan lebih lanjut suatu teks UU, dimana hakim tidak lagi
berpegang kepada bunyi teks, tetapi tidak mengbaikan hukum sebagai
suatu sistem
Jenis Interpretasi dewasa ini
Metode subsumptif Interpretasi gramatikal Intrpretasi historis
Interpretasi sistematis Interpretasi sosiologis atau teleologis
Interpretasi komparatif Interpretasi futuristis Interpretasi
restriktif Interpretasi ekstensif
Jenis Metode KonstruksiSebelum membicarakan jenis konstruksi
terlebih dahulu dikemukakan syarat utama untuk melakukan
konstruksi: 1. Meliputi materi hukum positif 2. Tidak boleh
membantah dirinya sendiri 3. Faktor estetis Intinya harus
mengandung materi, kesatuan logis dan bentuk
Metode Konstruksi:a. Metode Argumentum Per Analogiam, dan b.
Metode Argumentum A Contrario c. Rechtsvervijnings
(Pengkonkritan/penyempitan hukum) d. Fiksi Hukum
Aliran-aliran Penemuan HukumAliran Penemuan Hukum Legisme
Historis Begriffsjurisprudenz Interessenjurisprudenz
Freirechtbewegung
Aliran LegismeAliran ini lahir sbg reaksi atas ketidak seragaman
hukum kebiasaan pada abad 19 dengan jalan kodifikasi dengan
menuangkan hukum secara lengkap dan sistemats dalam kitab
undang-undang. Aliran ini menegaskan bahwa satu-satunya sumber
hukum adalah undang-undang, yang dianggap cukup jelas dan lengkap
yang berisi semua jawaban terhadap persoalan hukum sehingga hakim
hanyalah berkewajiban menerapkan peraturan hukum pada peristiwa
konkrit dengan bantuan penafsiran gramatikal.
Pemecahannya melalui subsumptie, dan untuk melaksanakan ini
diperlu kan syarat-syarat:Undang-undang harus bersifat umum
(berlaku bagi setiap orang. 2. Ketentuan-ketentuan yang ada di
dalamnya harus dirumuskan secara abstrak (sehingga berlaku umum) 3.
Sistem peraturannya harus lengkap, sehingga tidak ada
kekosongan-kekosongan. Berdasarkan pendapat ini maka semua hukum
terdapat di dalam undang-undang, dan hanya undang-undanglah yang
menjadi sumber hukum.1.
Mazhab HistorisAbad ke 20 disadari bahwa UU tidak lengkap,
nilainilai yang dituangkan tidak sesuai lagi dengan perkembangan
masyarakat, kalau kondisi ini dipertahankan maka akan terjadi
kekosongan hukum. Akhirnya Von Savigny mempelopori pandangan yang
kemudian dinamai Mazhab Historis, yang inti pandangannya adalah:
Hukum tumbuh dari kesadaran hukum bangsa di suatu tempat dan pada
waktu tertentu.
BegriffsjurisprudenzKetidak mampuan legislator meremajakan
undang-undang pada waktunya merupaka alasan dasar untuk memberi
peran yang lebih aktif kepada hakim untuk menyesuaikan undang pada
keadaan yang baru. Dalam posisi seperti ini jurisprudensi mulai
memperoleh peranan sebagai sumber hukum. Dalam abad 19 lahirlah
aliran yang dipelopori oleh Rudolf von Jhering yang menekankan pada
sistematik hukum.
Inti ajaran ini menegaskan bahwa;Yang ideal adalah apabila
sistem yang ada berbentu suatu piramida, yang mana dipuncak
piramida terletak asas utama, dan dari puncak piramida dibuatlah
pengertian-pengertia baru (Begriff) dan selanjutnya dikembangkan
sistem asas-asas dan pengertianpengertian umum yg digunakan untuk
mengkaji undang-udang.
Piramida Begriff
asas utama
pengertian-pengertian
Ciri khas aliran ini:Lebih memberikan kebebasan kepada hakim
tinimbang aliran legisme, hakim tidak perlu terikat pada bunyi
undangundang, dia dapat mengambil argumentasinya dari
peraturanperaturan hukum yang tersirat dalam undang-undang. Dengan
demikian lebih bersandar kepada ilmu hukum.
InteressenjurisprudenzAliran ini sebagai reaksi terhadap aliran
Begriffjurisprudenz, aliran ini lebih menitik beratkan kepada
kepentingankepentingan (interessen) yang difiksikan, dan oleh
karena itu pulalah aliran ini dinamai dengan Interesenjurisprudez
yang mengalami masa kejayaan pada awal abad 20 di Jerman.
Pendapat aliran ini:Bahwa hukum tidak boleh dilihat oleh hakim
sebagai formil-logis belaka, akan tetapi harus dinilai menurut
tujuannya. Adapun yang menjadi tujuan menurut van Jhering adalah
idee keadilan dan kesusilaan yang tak mengenal waktu Contoh: bahwa
siapa yang dalam proses hak milik benda tidak atas nama, dan dapat
menunjukkan penguasanya (bezit) atas benda tersebut, maka ia
dibebaskan dari pembuktian.
FreirechtbewegungReaksi yang tajam terhadap aliran Legisme baru
muncul pada sekitar tahun 1900 di Jerman, reaksi ini dimulai oleh
Kantorowics dengan nama samaran Gnaeus Flavius. Aliran ini
menantang keras pendapat yang menyatakan bahwa kodifikasi itu
lengkap dan hakim dalam proses penemuan hukum tidak memiliki
sumbangan kreatif.
Aliran ini berpendapat bahwa:Hakim memang harus menghormati
undangundang, tetapi ia dapat tidak hanya sekedar tunduk dan
mengikuti undang-undang, melainkan menggunakan undang-undang
sebagai sarana untuk menemukan pemecahan peristiwa konkrit yang
dapat diterima. Dapat diterima karena pemecahan yang diketemukan
dapat menjadi pedoman bagi peristiwa konkrit serupa lainnya, di
sini hakim tidak berperan sebagai penafsir undang-undang, tetapi
sebagai pencipta hukum.
V. FAKTOR-FAKTOR PENGUBAH HUKUMASPEK POLITIK1. Penguasa
2. Orsospol3. Ormas 4. LSM/NGO 5. Kelompok penekan
Aspek Budaya1. Perubahan Nilai 2. Euporia Reformasi BUDAYA 3.
Anti kemapanan 4. Kontak Budaya 5. Stratifikasi
Aspek Ekonomi
ASPEK EKONOMI
-Pengelompokan Negara -Perdagangan bebas -Perjanjian -Traktat
-ADR -Arbitrase
Tren Global-Tidak ada batas negara -Informasi yang cepat
-Komunikasi -Komplek Industri militer -Lawyer asing -ADR
-Arbirase
TREN GLOBAL
IPTEKPerobahan gaya hidup
IPTEK
Utiliti
Kejahatan tingkat tinggi
PendidikanSDM
PENDIDIKAN
Pengacara
Pengangguran tkt tinggi
Menurut Friedman ada 3 unsur hukum yang berubah:
Struktur Hukum Substansi Hukum Kultur hukum
Struktur HukumPola yang menunjukkan tentang bagaimana hukum itu
dijalankan menurut ketentuan-ketentuan formalnya, struktur ini
menunjukkan bagaimana pengadilan, pembuat hukum dan lain-lain badan
serta proses hukum itu berjalan dan dijalankan.
Substansi HukumAdalah peraturan-peraturan yang dipakai oleh para
pelaku hukum pada waktu melaksanakan perbuatanperbuatan serta
hubungan-hubungan hukum. Contoh: pada saat pedagang melaksanakan
perjanjian antar sesamanya, pd saat itu ia mendasarkan hubungannya
pada peraturan perdagangan, dan inilah yang disebut dengan
substansi hukum.
Kultur Hukum:adalah penamaan untuk unsur tuntutan atau
permintaan. Tuntutan tersebut datangnya dari rakyat atau para
pemakai jasa hukum, seperti pengadilan. Contoh: Jika seorang
kreditur menghadapi kredit macet, maka ia dapat menempuh berbagi
alternatif: - kekeluargaan - jasa tukang pukul - arbitrase -
melimpahkan ke pengadilan.
PERUBAHAN HUKUM & PERUBAHAN MASYARAKATPersoalan perubahan
hukum dan perubahan masyarakat ini dua hal penting, yaitu:
Bagaimana hukum menyesuaikan diri dengan perubahan masyarakat
(Hukum berperan pasif). Sejauhmana hukum berperan untuk
menggerakkan masyarakat menuju suatu perubahan yang terencana
(Hukum berperan aktif). Disini fungsi hukum sebagai a tool of
social engineering/alat rekayasa masyarakat.
1.
2.
Hukum berperan pasif:Menurut Grossman kaidah sosial yang dapat
mengalami perubahan
Perubahan pd kaidah kaidah individual
perubahan pd kaidah kaidah kelompok
perubahan pada kaidah kaidah masyarakat
Hukum berperan aktifMenurut pendapat ini Law is a tool of social
engineering. Teori ini pertama sekali diperkenalkan oleh Roscoe
Pound, aliran ini berpendapat hukum muncul sbg alat untuk
menciptakan perubaan. Perubahan oleh hukum ini dapat saja didahului
oleh penemuan teknologi, kontrak, konflik kebudayaan,
gerakan-gerakan sosial, fungsi perubahan fisik, biologis serta
kependudukan. Setelah itu baru hukum dipanggil untuk
menyelesaiaknan persoalan yang timbul akibat adanya perobabahan
tersebut.
Putusan Hakim sebagai a tool of social engineering:Menurut
Roscoe Pound (Friedman, 1953: 350-35) bahwa: 1. Fungsi social
engineering dari hukum maupun putusan hakim ditentukan dan dibatasi
oleh kebutuhan untuk menyeimangkan antara stabilitas hukum dan
kepastian thd perkembangan hukum sebagai alat evolusi sosial. 2.
Kebebasan pengadilaan yang merupakan hal esensial dlm masyarakat
demokratis, pembatasan lebih lanjut jika pengadilan menjadi
penerjemahpenerjemah yang tertinggi dari konstitusi.
3. Dalam sistem-sistem hukum, ditangan organ organ politiklah
terletak pengawasan yang tertinggi terhadap kebijakan badan
legislatif sehingga fungsi hakim relatif lebih mudah.4. Dalam
penafsiran preseden dan undang-udang, fung si pengadilan dapat dan
harus harus lebih positif dan konstruktif. 5. Semakin lebih banyak
penggunaan hukum sbg alat pengendalian sosial serta kebijakan dalam
masyara kat modern, secara bertahap mengurangi hukum nya pakar
hukum, dan dgn demikian fungsi kreatif hakim dan sistem hukum
kebiasaan berperan.
Alat Bantu bagi Hakim1. Keterangan pakar Sering terjadi
kekeliruan yang meyebutkan keterangan pakar sebagai saksi ahli,
padahal sesungguhnya ada perbadaan asasi antara keterangan saksi
dan keterangan pakar. 2. Komputerisasi Lahirnya ilmu baru di bidang
hukum yang disebut dengan Jurimetrik
Ciri khas Jurimetrik:1. 2. 3. 4. 5.
Berkaitan dgn analisis kuantitatif dari tingkah laku hakim.
Penerapan teori komunikasi dan informasi terhadap ekspressi hukum.
Penggunaan logika matematika dalam hukum. Mencari kembali data
hukum dengan pemanfaatan elektronika dan mekanik. Merumuskan suatu
kalkulus dari prediktabilitas hukum.
Sebelum Jurimetrik dikenal terlebih dahulu dikenal apaa yang
disebut dengan law reportLaw report itu memuat antara lain: a.
Judul perkara, b. Nomor acara pengadilan, c. Tanggal putusan, d.
Kata pengantar (jenis perkaranya) e. Ikhtisar, f. Nama pengacara,
g. Ringkasan pledooi atau surat tuduhan h. Ringkasan kenyataan.
Beberapa Pandangan Tentang Perubahan Hukuma. b. c.
d.e. f. g.
Daniel S. Lev Sinzheimer Karl Renner Thomas C. Dienes Grad
Robert Seidman Max Weber
Pandangan Daniel S. Lev tentang Perubahan HukumHukum itu
bukanlah hukum tertulis atau perundang-undangan (sebab itu akan
menyempitkan arti hukum. Hukum yang dimaksud dengan perubahan hukum
adalah hukum yang ada dalam praktek sehari-hari oleh para pejabat
hukum (Hakim, Jaksa, Polisi, Pengacara, dsb) apabila tingkah laku
mereka berubah maka hukumpun telah berubah, walaupun peraturan
perundangundangannya masih tetap seperti dulu.
Teori Sinzheimer:Ada beberapa makna yang dapat diberikan
mengenai pengertian perubahan hukum, antaralain perubahan hukum
dalam bentuk pemberian isi konkret terhadapkaidah hukum yang
abstrak.
Teori ini lebih lanjut dikembangkan Karl Renner.
Teori Karl Renner:Konsep hukum dari masyarakat prakapitalisme,
tanpa mengalami perubahan secara formal, masih dapat menyesuaikan
diri pada masyarakat kapitalisme. Misalnya Ketika Renner membahas
tentang konsep kepemilikan. Semejak dulu penguasaan atas objek
pemilikan itu si pemilik hanya memiliki hubungan pada objek
pemilikan yaitu benda, namun dalam perkembangannya ke arah
kapitalisme telah mengubah secara de facto hubungan tersebut
Bukti perubahan itu misalnya:Banyaknya arus perundang-undangan
yang mengalihkan barang milik menjadi barang umum, dengan demikian,
makna abstrak dari hak milik, yg sementara itu rumusannya tetap
saja, telah berubah isinya diakibatkan bergesernya
hubungan-hubungan yg diatur oleh kaidah itu menjadi bersifat
publik.
Teori Perubahan Thomas C. DienesPerubahan hukum secara formal
akan mengakibatkan terlibatnya pula badanbadan yang menggerakkan
perubahan itu, dan badan yang dimaksud itu terutama: badan
legislatif dan badan peradilan.
Teori Grad ttg Momen Perubahan:Untuk menentukan kapan saat yang
tepat hukum untuk mengatur tidaklah mudah, sebab mungkin saja suatu
kelompok masyarakat membutuhkan pemecahannya, tetapi kelompok lain
belum tentu merasakan hal yang sama. Kelebihan badan legislatif
adalah keleluasaannya untuk berfikir dan menimbangmenimbang untuk
pembuatan hukum baru, tetapi kelebihan ini sekaligus sebagai
kelemahan, krn masa menilai itu tlh ditinggalkan oleh perubahan
masyarakat.
Teori Robert SeidmanBahwa hukum itu tidak demikian saja dapat
ditransfer dari suatu masyarakat ke masyarakat yang lainnya, hal
ini dikenal dengan istilah; The Law of The Non Transferrability of
Law Hal ini terjadi disebabkan berbedanya perangkat sosial,
nilai-nilai sosial yang dianut, stratifikasi sosialnya dan taraf
pemikiran warga masyarakatnya.
Teori Max WeberPerkembangan hukum itu melalui 4 tahapan,
yaitu:1.
2. 3. 4.
Pengadaan hukum melalui pewahyuan (revelation) scr kharismatik
(law prophets), (ini sangat berbeda dgn pakar yang mendasarkan
pembuatan hukum dari kaidah yg ada sebelumnya) Penciptaan dan
penemuan hukum secara empiris oleh para legal honoratiores.
Pembenahan (imposition) hukum oleh kekuatan-kekuatan sekuler atau
teokratis, bersifat secular theocratic Hukum digarap secara
sistematis dan dilakukan secara profesional olh yang memeperoleh
pdd formal hukum.
VI. KESADARAN HUKUMSecara ilmiah maupun melalui peng amatan
sangat sulit mengetahui adanya kesadaran hukum masyarakat, akan
lebih sulit lagi jika ingin mengetahui tingkat kesadaran yang
dimiliki oleh mereka. Untuk mengetahui secara kualitatif, tinggi
atau rendahnya kesadaran hukum adalah dengan cara melakukan
pengamatan, adapun petunjuk-petunjuk yang perlu diamati
4 indikator petunjuk kesadaran hukum masyarakatPengetahuan Hukum
Pemahaman kaidah kaidah hukum Sikap terhadap norma-norma Prilaku
Hukum
4 indikator
Motivasi mematuhi hukumJika dianalisis lebih lanjut ada bebarapa
faktor pendorong yang menjadikan norma hukum lebih dipatuhi oleh
masyarakat1.
2.
Dorongan yang bersifat psikologis/ kejiwaan. Dorongan untuk
memelihara nilai-nilai moral yang luhur di dalam masyarakat.
3. Dorongan dalam upaya untuk memperoleh perlindungan hukum. 4.
Dorongan untuk menghindar dari sanksi hukum.