2010 1 Wahyumi Ekawanti, SE, MSi AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK PERTEMUAN 2
2010 1Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK
PERTEMUAN 2
2010 2Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
KEBUTUHAN REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK
INFORMASI
MEWUJUDKAN TRANSPARANSI
AKUNTABILITAS PUBLIK
Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak
2010 3Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
KEBUTUHAN REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK(MENGELOLA DANA MASYARAKAT/PEMERINTAH)
MEMBERIKAN PERTANGGUNGJAWABAN PUBLIK MELALUI LAPORAN KEUANGAN
AGAR PEMBACA LAPORAN KEUANGAN DAPAT MEMAHAMI LAP.KEU MAKA DIPERLUKAN SUATU
REGULASI DAN STANDAR PELAPORAN
ORGANISASI NIRLABAPSAK 45
ORGANISASI PEMERINTAHANSAP (PP NO 24)
Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak
2010 4Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
STANDAR INTERNASIONAL
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
TERDAPAT PERBEDAAN STANDARAKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DI
BERBAGAI NEGARA
INTERNASIONAL FEDERATIONOF ACCOUNTANS (IFAC)
INTERNATIONAL PUBLIC SECTORACCOUNTING STANDARS (IPSAS)
UNTUK MENINGKATKAN KOMPARABILITAS LAP.KEU
Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak
2010 5Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
2010 6Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
U.S STANDART SETTER
2010 7Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
U.S STANDART SETTER (2)
2010 8Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
BADAN YANG TERKAIT DENGAN AKUNTAN SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA
• Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN)
• Kompartemen Akuntansi Sektor Publik (KASP) yang berada dibawah naungan IAI
2010 9Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
SISTEM AKUNTANSI SINGLE ENTRY
• Sistem akuntansi yang telah berjalan selama ini, pembukuan hanya dilakukan secara single entry, dan diselenggarakan oleh instansi-instansi secara terpisah.
2010 10Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
KELEMAHAN SISTEM SINGLE ENTRY
• Proses penyusunan lambat, disusun dari sub sistem yang terpisah-pisah dan tidak terpadu.
• Memakai sistem single entry accounting yang tidak lagi memadai menampung kompleksitas transaksi-transaksi keuangan pemerintah.
• Sulit dilakukan reformasi antar subsistem• Tidak mendasrkan pada Akuntansi Keuangan
Pemerintah• Tidak dapat menghasilkan neraca Penerintah
2010 11Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
2010 12Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
BASIS AKUNTANSI
• Sesuai amanat UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, pemerintah diwajibkan menerapkan basis akuntansi akrual secara penuh atas pengakuan dan pengukuran pendapatan dari belanja negara paling lambar tahun anggaran 2008. Sedangkan basis akuntansi yang sekarrang ini diterapkan oleh pemerintah dalam pembuatan laporan keuangan pemerintah sesuai dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dalam Standar AKuntansi Pemerintahan adalah dual basis, Yang dimaksud dual basis adalah pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran menggunakan basis kas, sedangkan untuk pengakuan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca menggunakan basis akrual
2010 13Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
BASIS AKUNTANSI (2)
• Penggunaan dual basis tersebut di dasarkan pada kenyataan bahwa pemerintahan diwajibkan membuat neraca yang hanya dapat dibuat dengan akuntansi berbasis akrual, sedangkan di sisi lain juga wajib membuat laporan realisasi anggaran atau yang dulu di kenal dengan nama Peritungan ANggaran Negara (PAN) yang dibuat dengan akuntansi berbasis kas.
2010 14Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
PRODUK DAN USAHA YANG DILAKSANAKAN
BAKUN• Sejak tahun 1982 telah berupaya membuat
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) • SAPP yang dibuat oleh BAKUN terdiri dari dua
sistem utama yang terpadu, yaitu :– Sisten AKuntansi Pusat (SAP) yang
diselenggarakan oleh BAKUN– Sisten Akuntansi Instansi (SAI) yang
diselenggarakan oleh Departemen/ Lembaga Pemerintah Non Departemen.
• Single entry → double entry → Triple entry• Bisa membuat neraca
2010 15Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
PRODUK DAN USAHA YANG DILAKSANAKAN (2)
• KASP telah menyusun standara akuntansi untuk sektor publik/emerintah yaitu Standar Akuntans Pemerintahan (SAP) PP No, 24 Tahun 2005
• Untuk organisasi sektor publik lainnya IAI telah mengeluarkan PSAK 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba
2010 16Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA (SPKN)
• BPK telah mengembankan standar penting yang akan menjadi panduan dalam prose audit di Indonesia
• SPKN menjadi acuan bagi auditor pemerintah dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemeriksa (peraturan BPK No. 1 Tahun 2007)
• SPKN hanya mengatur hal-hal yang tidak terdapat dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPSP)
2010 17Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
SPKN MEMBAGI AUDIT MENJADI TIGA JENIS
• Pemeriksanaan keuangan
• Pemeriksanaan kinerja
• Pemeriksaan dengan tujuan tertentu
2010 18Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
REGULASI PERUNDANGAN SEKTOR PUBLIK
2010 19Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
PERKEMBANGAN UU SETELAH OTONOMI DAERAH
2010 20Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
2010 21Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
UU No 17 Tahun 2004 Pasal 30/31
Presiden/GUbernur/Bupati/Walikota menyampaikan rancangan
undang-undang tentang pertanggungjwaban
pelaksanaan APBN/APBD
kepada DPR/DPRD
berupa laporan keuangan
2010 22Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
UU No 17 Tahun 2004 Pasal 32
Bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBN/APBD sebagaimana dimaksud disusun dan
disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan
2010 23Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
UU No 1 Tahun 2005 Pasal 51
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Nemdahara Umum Daerah menyelenggarakan akuntansi atas transaki keuangan aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi pembiayan dan perhitungannya.
Kepala satua kerja perangkat daerah selaku Pengguna Anggaran menyelenggarakan akuntansi atas transaksi aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi pendaptan dan belanja, yang berada dalam tanggung jawabnya.
Akuntansi sebagaimana dimaksud digunakan untuk menyususn laporan keuangan Pemerintah Daerah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
2010 24Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
UU No 1 Tahun 2005 Pasal 55
• Ayat (1) Kepala Satuan Pengelola Keuangan Daerah selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah menyusun laporan keuangan pemerintanh daerah untuk disampaikan kepada guberrnur/bupati/walikota dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
• Ayat (2) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaiakan laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan
2010 25Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
UU No 15 Penjelasan Pasal 16 Ayat (1)
• Opini merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteris (i) kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, (ii) kecukupan pengungkapan (adequate disclosure), (iii) kepatuahan terhadap peraturan perundang-undangan, dan (iv) efektivitas sistem pengendalian intern.
2010 26Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
UU No 31 Tahun 2005 Pasal 184• Kepala daerah menyampaiakan rancangan Perda tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksan Keuangan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran beakhir.
• Laporan keuangan sebagaimana dimasud sekurag-kurangnya meliputi laporan realisasi APBD, neraca, laporan arus kas, dan catatn atas laporan keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan badan usaha milik negara.
• Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
2010 27Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
Peraturan Mentri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
• Pasal 265 ayat (2) :Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengatur tentang standar akuntansi pemerintahan
2010 28Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
KEDUDUKAN SAP
• Pelaksanaan UU No 17 Tahun 2003 dan UU No. 32 Tahun 2004
• Dibutuhkan dalan rangka penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD berupa laporan keuangan
• Setiap entitas pelaporan pemerintah pusat dan pemerintah daerha wajib menerapkan SAP
2010 29Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
Concluding Comments
• Inthis course you will become familiar with current GASB, FASB dan FASAB, SAKP, SAP.
• Accounting and reporting for govermental dan not-for-profit entities differ from those of for-profit entiries becouse each type of entity has different purpose and reporting objectives
2010 30Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK FE - UBL
Selesai …..Terima Kasih
Lanjut ke Pertemuan 3