Top Banner
Anamnesis Keluhan Utama : Sesak Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh sesak sejak ± 3 hari yang lalu, sesak timbul saat pasien terpapar suhu dingin, tidak bertambah parah setelah beraktivitas. Riwayat alergi dingin (+). Batuk (+), sesak saat batuk, dahak (-), demam (-), BAB dan BAK lancar.
31

Asma Bronkiale PPT.pptx

Jan 16, 2016

Download

Documents

Asma Bronkiale PPT.pptx
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Asma Bronkiale PPT.pptx

Anamnesis

Keluhan Utama : SesakRiwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh sesak sejak ± 3 hari yang lalu,

sesak timbul saat pasien terpapar suhu dingin, tidak bertambah parah setelah beraktivitas. Riwayat alergi dingin (+). Batuk (+), sesak saat batuk, dahak (-), demam (-), BAB dan BAK lancar.

Page 2: Asma Bronkiale PPT.pptx

Riwayat Penyakit Dahulu :• Riwayat sakit serupa (+)• Riwayat hipertensi (-)• Riwayat diabetes (-)

Riwayat Penyakit Keluarga :

• Riwayat sakit serupa (-)• Riwayat hipertensi (-)• Riwayat diabetes (-)

Riwayat Pribadi• Merokok (-)

Page 3: Asma Bronkiale PPT.pptx

Pemeriksaan Fisik• KU : tampak sakit sedang• Kesadaran : compos mentis• Vital Sign :

TD : 131/75 mmHgNadi : 92 x/menit Pernafasan : 35 x/menit Suhu : 35 C

• Kepala : mesosephal , distribusi rambut merata , tidak mudah rontok

• Mata : konj. pucat -/- , sklera ikterik -/-

Page 4: Asma Bronkiale PPT.pptx

• Hidung : simetris, deviasi septum (-),sekret (-/-)

• Telinga : bentuk daun telinga normal, serumen (-/-)

• Mulut : mukosa bibir dan mulut lembab, sianosis (-/-)

• Leher : Deviasi Trakhea (-), KGB membesar (-), Nyeri Tekan (-), Pembesaran Tiroid

(-), JVP tidak meningkat• Thorax : SDV +/+ , Wheezing +/+

BJ I – II reguler

Page 5: Asma Bronkiale PPT.pptx

• Abdomen : Bising usus (+) normal, Nyeri tekan (-)

• Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), sianosis (-), capilary refill <

2”

Page 6: Asma Bronkiale PPT.pptx

Diagnosa

• Asma Bronkial

Page 7: Asma Bronkiale PPT.pptx

• Pemeriksaan penunjang – Darah rutin – Urin rutin – Feses rutin – EKG – GDS– Spirometri fx. Paru

Page 8: Asma Bronkiale PPT.pptx

PENATALAKSANAAN

• Non farmakologis – Edukasi penyakit hindari faktor pencetus– Posisi setengah duduk

Page 9: Asma Bronkiale PPT.pptx

• Farmakologis • O2 3 lpm • inf RL 20 TPM• Nebulizer Ventolin 2,5 mg selama 10 menit (saat

serangan)• Salbutamol tab 3-4x/hari 2-4mg

Page 10: Asma Bronkiale PPT.pptx

ASMA BRONKHIAL

• Definisi : Asma adalah penyakit inflamasi kronik saluran napas dengan sejumlah sel dan elemen sel yang berperan.

• Inflamasi kronik hipereaktivitas saluran napas episodik berulang : sesak napas, mengi, dada terasa berat dan batuk terutama pada malam atau dinihari.

Page 11: Asma Bronkiale PPT.pptx

• Gejala episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi saluran napas yang difus dengan derajat bervariasi dan bersifat reversibel baik secara spontan atau dengan pengobatan

Page 12: Asma Bronkiale PPT.pptx
Page 13: Asma Bronkiale PPT.pptx

PATOGENESISINFLAMASI AKUT • Pencetus serangan alergen, virus, iritan menginduksi respon

inflamasi akut reaksi asma tipe cepat

reaksi asma tipe lambat

• Reaksi asma tipe cepat: alergen terikat IgE (menempel sel mast) degranulasi mengeluarkan : perform mediator (histamin, protease) newly generated mediator (leuktrn, prostatglndn, PAF)

kontraksi otot polos bronkus, sekresi mukus, vasodilatasi

Page 14: Asma Bronkiale PPT.pptx

PATOGENESIS . .

• Reaksi fase lambat :timbul 6 – 9 jam setelah provokasi alergenmelibatkan aktivasi eosinofil, sel T CD4+, netrofil dan makrofag

INFLAMASI KRONIKBerbagai sel terlibat dan teraktivasi

limfosit T, eosinofil, makrofag, sel mast, sel epitel, fibroblast, sel otot polos

Page 15: Asma Bronkiale PPT.pptx

Limfosit TLimfosit T-CD4+ (subtipe Th2)Sitokin IL-3, IL-4, IL-5, IL-13 dan GM-CSF Interleukin-4 menginduksi Th0 ke arah Th2Th2 bersama IL-13 menginduksi limfosit B mensistesis Ig E. IL-3, IL-5 dan GM-CSF berperan pada maturasi, aktivasi serta

memperpanjang ketahanan hidup eosinofil

EosinofilBerperan sebagai efektor dan mensistesis sejumlah sitokin IL-

3, IL-5, IL-6, GM-CSF, TNF-alfa, mediator lipid ITC4 danPAFMengandung granul protein ECP, MBP EPO EDN yang toksik

terhadap epitel saluran napas

Page 16: Asma Bronkiale PPT.pptx

Sel mastMempunyai reseptor IgE, cross-link reseptor dengan “factor”

pada sel mast, mengaktifkan sel mastDegranulasi sel mast mengeluarkan:

- preformed mediator histamin dan protease- newly generated mediators: prostatglandin D2, leukotrin- sitokin TNF-alfa, IL-3, IL-5, GM-CSF

MakrofagMenghasilkan leukotrin, PAF dan sejumlah sitokinBerperan dalam proses inflamasi dan regulasi airway

remodeling.

Page 17: Asma Bronkiale PPT.pptx

FAKTOR RESIKOINTERAKSI FAKTOR PEJAMU DAN LINGKUNGAN

Faktor pejamu: predisposisi genetik yang mempengaruhi untuk berkembang asma

Faktor lingkungan: mempengaruhi individu dg kecenderungan asma untuk berkembang menjadi asma, menyebabkan terjadi eksaserbasi dan atau gejala gejala asma menetap

Interaksi melalui:

- pajanan lingkungan meningkatkan resiko asma pd individu dg genetik asma

- genetik maupun lingkungan meningkatkan resiko asma

Page 18: Asma Bronkiale PPT.pptx

Faktor pejamu: predisposisi genetik, atopi, hiperesponsif jalan napas, jenis kelamin, ras/etnik

Faktor lingkungan- mempengaruhi berkembangnya asma pd individu dg predisposisi

asma: alergen dalam rumah alergen di luar rumah Bahan di lingkungan kerja Asap rokok, polusi udara, infeksi pernapasan Status sosio ekonomi, besar keluarga, diit dan obat, obesiti

- Mencetuskan eksaserbasi dan atau menyebabkan gejala asma menetap:

Alergen dalam dan di luar ruangan polusi di dalam dan di luar ruangan Exercise dan hiperventilasi Ekspresi emosi yang berlebihan, dll.

Page 19: Asma Bronkiale PPT.pptx

DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI• DIAGNOSIS

Riwayat penyakit / gejala:episodik, reversibel dg atau tanpa pengobatanbatuk, sesak napas, rasa berat di dadagejala timbul / memburuk malam / dini harigejala diawali faktor pencetus individuilrespon terhadap bronkodilator

Hal lain yg perlu dipertimbangkan:riwayat keluarga (atopi)riwayat alergi / atopipenyakit lain yg memberatkanperkembangan penyakit dan pengobatan

Page 20: Asma Bronkiale PPT.pptx

• DIAGNOSIS . . . . Pemeriksaan jasmani:

Bervariasi sepanjang hari, dapat normal Saat serangan tergantung berat ringan serangan paling sering mengi

Faal paru- Pemeriksaan obyektif untuk menyamakan persepsi

dokter dan penderita- Merupakan parameter obyektif menilai berat asma

spirometri Arus puncak ekspirasi (APE)

Page 21: Asma Bronkiale PPT.pptx

SPIROMETRIvolume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1)Kapasiti vital paksa (KVP)

Manfaat pemeriksaan Obstruksi VEP1 / KVP < 75%

VEP1 < 80% prediksi

Reversibiliti Perbaikan VEP1 ≥ 15% secara:

spontan atau dg inhalasi bronkodilatorsetelah bronkodilator oral 10-14 harikortikosteroid inhalasi/oral 2 minggu

Menilai derajat berat asma

Page 22: Asma Bronkiale PPT.pptx

ARUS PUNCAK EKSPIRASI (APE)Alat: spirometri

peak expiratory flow meter (PEF meter)Reversibiliti Perbaikan VEP1 ≥ 15% secara:

spontan atau dg inhalasi bronkodilatorsetelah bronkodilator oral 10-14 harikortikosteroid inhalasi/oral 2 minggu

Variabiliti APE harian variasi diurnal APE > 20%

Variabiliti harian =

APE malam – APE pagi

½ (APE malam + APE pagi)

X 100%

Page 23: Asma Bronkiale PPT.pptx

DIAGNOSIS . . . Peran pemeriksaan lain:

- Uji provokasi bronkus:Bila gejala dan faal paru normalsensitiviti tinggi, spesifitisi rendah

- Pengukuran status alergi:Uji kulit mendiagnosis status alergi/ atopi

dg prick testPengukuran Ig E spesifik

Page 24: Asma Bronkiale PPT.pptx

DIAGNOSIS BANDING

Dewasa: Anak:

PPOK Benda asing di saluran napas

Bronkitis kronik Laringtrakheomalasia

Gagal jantung kongestif Pembesaran kelenjar limfe

Batuk kronik akibat lain-lain Tumor

Disfungsi laring Stenosis trakea

Obstruksi mekanis Bronkiolitis

Emboli paru

Page 25: Asma Bronkiale PPT.pptx

Hijau Kuning Merah• Kondisi baik, asma

terkontrol• Tidak ada / minimal gejala• APE: 80-100% nilai

dugaan / terbaik• Pengobatan bergantung

berat asma, prinsipnya pengobatan dilanjutkan. Bila tetap berada pada warna hijau minimal 3 bulan, maka pertimbangkan turunkan terapi.

• Berarti hati-hati, asma tidak terkontrol, dapat terjadi serangan akut/eksaserbasi

• Dengan gejala asma (asma malam, aktivitas terhambat, batuk, mengi, dada terasa berat saat aktivitas maupun istirahat) dan / atau APE 60-80% prediksi/nilai terbaik

• Membutuhkan peningkatan dosis medikasi atau perubahan medikasi

• Berbahaya• Gejala asma terus menerus

dan membatasi aktivitas sehari-hari

• APE <60% nilai dugaan/terbaik

• Penderita membutuhkan pengobatan segera sebagai rencana pengobatan yang disepakati dokter-penderita secara tertulis. Bila tetap tidak ada respon, segera hubungi dokter atau ke rumah sakit

Pelangi Asma

Page 26: Asma Bronkiale PPT.pptx

KLASIFIKASI

Derajat asma Gejala Gejala malam Faal paru

I. Intermiten Bulanan - APE ≥ 80%

- Gejala< 1x/mg- Tanpa gejala diluar

serangan- Serangan singkat

- ≤ 2x sebulan - VEP1 ≥ 80% pred- APE ≥ 80% nilai terbaik- Variabiliti APE

< 20%

II. Persisten

ringan

Mingguan APE > 80%

- Gejala > 1x/mg- tetapi < 1x/hr- Serangan dapat

mengganggu aktivitas dan tidur

- > 2x sebulan - VEP1 ≥ 80% pred- APE ≥ 80% nilai terbaik- Variabiliti APE

< 20 – 30 %

Klasifikasi derajat berat asma berdasarkan gambaran klinis

Page 27: Asma Bronkiale PPT.pptx

KLASIFIKASI . . .

Derajat asma Gejala Gejala malam Faal paru

III. Persiten sedang

Harian APE 60 – 80 %

- Gejala setiap hari- Serangan

mengganggu aktiviti dan tidur

- Membutuhkan bronkodilator setiap hari

> 1x/seminggu - VEP1 60-80% nilai prediksi

- Variabiliti APE > 30%

IV. Persisten berat

Kontinyu APE ≤ 60%

- Gejala terus menerus- Sering kambuh- Aktiviti terbatas

Sering - VEP1 ≤ 60% nilai pred

- APE ≤ 60% nilai terbaik- Variabiliti APE > 30%

Page 28: Asma Bronkiale PPT.pptx

PROGRAM PENATALAKSANAAN ASMA

Tujuan penatalaksanaan asma:1. Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma2. Mencegah eksaserbasi akut3. Meningkatkan dan mempertahankan faal paru seoptimal

mungkin4. Mengupayakan aktivitas normal seoptimal mungkin5. Menghindari efek samping obat6. Mencegah terjadi keterbatasan aliran udara (airflow

limitation)7. Mencegah kematian karena asma

Page 29: Asma Bronkiale PPT.pptx

Program penatalaksanaan asma meliputi 7 komponen:

1. Edukasi2. Menilai monitor berat asma secara berkala3. Identifikasi dan menghindari faktor pencetus4. Merencanakan dan memberikan pengobatan jangka

panjang5. Menetapkan pengobatan pada serangan akut6. Kontrol secara teratur7. Pola hidup sehat

Page 30: Asma Bronkiale PPT.pptx

MEDIKASI ASMA

Ditujukan untuk mengatasi dan mencegah gejala obstruksi jalan napas, terdiri dari pengontrol dan pelega.

Pengontrol (controllers):Medikasi jangka panjang untuk mengontrol asmaDiberikan tiap hari untuk mencapai dan mempertahankan

keadaan asma terkontrol pada asma persistenSering disebut pencegahTermasuk:

Kortikosteroid inhalasi Kortikosteroid sistemikSodium kromoglikat Nedokromil sodiumMetilsantin Agonis ß2 kerja lamaLeukotrin modifiers Antihistamin generasi ke 2

Page 31: Asma Bronkiale PPT.pptx

PelegaPrinsip: dilatasi saluran napas melalui relaksasi otot polos,

memperbaiki dan menghambat bronkonstriksiTidak memperbaiki inflamasi atau hiperesponsif jalan napasTermasuk:

Agonis ß2 kerja singkat

kortikosteroid sistemikAntikolinergikAminofillinAdrenalin