Laporan Pendahuluan Demam Berdarah Dengue A.Definisi Demam Berdarah Demam berdarah Dengue adalah Infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus (arthropadborn Virus) dan di tularkan melalui gigitan nyamuk Aides (Aides albipices dan Aedes Aegypti). Demam berdarah dengue adalah penyakit yang diesebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (betina), terutama menyerengan anak, remaja, dan dewasa dan seringkali menyebabkan kematian bagi penderita. Dengue Hemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang teradapat pada anak-anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang disertai leucopenia, dengan atau tanpa tanda ruam dan limfadenopati. B.Anatomi dan Fisiologi Anatomi dan fisiologi yang berhubungan dengan penyakit DHF adalah system sirkulasi. System sirkulasi adalah sarana untuk menyalurkan makanan dan oksigen dari traktus distivus dari paru-paru ke sela-sela tubuh. Selain itu, system sirkulasi merupakan sarana untuk membuang sisa-sisa metabolism dari sel- sel ginjal, paru-paru dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Pendahuluan Demam Berdarah Dengue
A. Definisi Demam Berdarah
Demam berdarah Dengue adalah Infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus
(arthropadborn Virus) dan di tularkan melalui gigitan nyamuk Aides (Aides albipices
dan Aedes Aegypti).
Demam berdarah dengue adalah penyakit yang diesebabkan oleh virus dengue
sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti (betina), terutama menyerengan anak, remaja, dan
dewasa dan seringkali menyebabkan kematian bagi penderita.
Dengue Hemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang teradapat pada anak-
anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang disertai
leucopenia, dengan atau tanpa tanda ruam dan limfadenopati.
B. Anatomi dan Fisiologi
Anatomi dan fisiologi yang berhubungan dengan penyakit DHF adalah system
sirkulasi. System sirkulasi adalah sarana untuk menyalurkan makanan dan oksigen dari
traktus distivus dari paru-paru ke sela-sela tubuh. Selain itu, system sirkulasi merupakan
sarana untuk membuang sisa-sisa metabolism dari sel- sel ginjal, paru-paru dan kulit
yang merupakan tempat ekskresi pembuluh darah, dan darah.
1. Jantung.
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan
jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot
serat lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita.
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung)
dan disebut juga basis kordis. Disebelah bawah agak runcing yang disebut apeks
cordis. Letak jantung didalam rongga dada sebelah depan, sebelah kiri bawah dari
pertengahan rongga dada, diatas diagfragma dan pangkalnya terdapat dibelakang kiri
antara kosa V dan VI dua jari dibawah papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya
denyut jantung yang disebut iktus kordis. Ukurannya lebih kurang sebesar
genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah ada 3 yaitu :
a. arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa
darah keseluru bagian dan alat tubuh. Pembuluh darah arteri yang paling besar
yang keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri ini mempunyai dinding
yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elastic dan terdiri dari 3 lapisan.
Arteri yang paling besar didalam tubuh yaitu aorta dan arteri pulmonalis, garis
tengahnya kira-kira 1-3 cm. arteri ini mempunyai cabang-cabang keseluruhan
tubuh yang disebut arteriola yang akhirnya akan menjadi pembuluh darah
rambut (kapiler). Arteri mendapat darah dari darah yang mengalir didalamnya
tetapi hanya untuk tunika intima. Sedangkan untuk lapisan lainnya mendapat
darah dari pembuluh darah yang disebut vasa vasorum.
b. Vena
Vena (pembuluh darah balik) merupakan pembuluh darah yang membawa darah
dari bagian/alat-alat tubuh masuk ke dalam jantung. Tentang bentuk susunan
dan juga pernafasan pembuluh darah yang menguasai vena sama dengan pada
arteri. Katup-katup pada vena kebanyakan terdiri dari dua kelompok yang
gunanya untuk mencegah darah agar tidak kembali lagi. Vena-vena yang
ukurannya besar diantaranya vena kava dan vena pulmonalis. Vena ini juga
mempunyai cabang tang lebih kecil yang disebut venolus yang selanjutnya
menjadi kapiler.
c. Kapiler
Kapiler (pembuluh darah rambut) merupakan pembuluh darah yang sangat
halus. Diameternya kira-kira 0,008 mm. Dindingnya terdiri dari suatu lapisan
endotel. Bagian tubuh yang tidak terdapat kapiler yaitu; rambut, kuku, dan
tulang rawan. Pembuluh darah rambut/kapiler pada umumnya meliputi sel-sel
jaringan. Oleh karen itu dindingnya sangat tipis maka plasma dan zat makanan
mudah merembes ke cairan jaringan antar sel.
3. Darah
Darah adalah jaringan cair dan terdiri dari dua bagian: bagian cair disebut plasma dan
bagian padat disebut sel darah. Warna merah pada darah keadaannya tidak tetap
bergantung pada banyaknya oksigen dan karbon dioksida didalamnya. Darah yang
banyak mengandung karbon dioksida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam
darah diambil dengan jalan bernafas dan zat ini sangat berguna pada peristiwa
pembakaran/metabolisme didalam tubuh. Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa
terdapat darah seanyak kira-kira 1/3 dari berat badan atau kira-kira 4 sampai 5 liter.
Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung pada umur,
pekerjaan, keadaan jantung atau pembuluh darah.
Fungsi darah: 1. Sebagai alat pengangkut
2. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun
dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibody/zat-zat
antiracun.
3. Mengatur panas keselurh tubuh.
Adapun proses pembentukan sel dara terdapat tiga tempat yaitu: sumsung tulang,
hepar, dan limpa.
C. Etiologi
Penyebab penyakit dengue hemoragic fever (DHF) atau demam berdarah adalah
virus dengue. Virus ini tergolong dalam family/suku/grup flaviviridae yang dikenal ada
4 serotipe, dengue 1, dengue 2, dengue 3, dengue 4, yang ditularkan melalui vector
nyamuk aedes aegypti. Infeksi dengan salah satu serotype akan menimbulkan antibody
seumur hidup terhadap serotype bersangkutan. Tetapi tidak ada perlindungan terhadap
serotype lain.
D. Patofisiologi
Virus akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
pertama-tama terjadi veremia yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit
kepala, mual nyeri otot, pegal-pegal diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah
pada kulit (petekie), hyperemia tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti
pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati, dan pembesaran limpa.
Akibat lain dari virus dengue dalam peredaran darah akan menyebabkan depresi
sumsum tulang sehingga akan terjadi trombositopenia yang berlanjut akan
menyebabkan pendarahan kaena gangguan trombosit dan kelainan koagulasi dan sampai
pada pendarahan kelenjar adrenalin .
Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningkatnya permeabilitas dinding
pembuluh darah, menurunya volume plasma. Terjadinya hipotensi, trombositopenia dan
diathasis hemorahagic renjatan pasti terjadi secara akut. Adanya kebocoran plasma ke
darah ekstra vaskuler dibuktikan dengan ditemukan cairan yang tertimbun dalam rongga
serosa yaitu rongga peritoneum, pleura dan pericardium yang pada otopsi tenyata
melebihi cairan yang diberikan melalui infuse.
Jika renjatan atau syok, hipovelmik berlangsung lama akan timbul anoreksia
jaringan metabolic dan kematian apabila tidak segera diatasi dengan baik.
E. Klasifikasi
Mengingat derajat beratnya penyakit bervariasi dan sangat erat kaitannya dengan
pengelolarhan dan prognosis, (WHO) membagi DBD dalam 4 derajat, yaiu:
1. derajat 1
Demam mendadak 2-7 hari disertai gejala tidak khas, dan satu-satunya
a. Identitas klien meliputi nama klien, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, suku/bangsa, alamat, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian,
diagnose medis.
b. Keluhan utama meliputi alasan atau keluhan yang menonjol pada pasien DHF saat
dating ke rumah sakit
c. Riwayat kesehatan sekarang meliputi keluhan utam yang merupakan keluhan
klien, data yang dikaji yang dirasakan klien saat ini.
d. Riwayat kesehatan dahulu apakah klien pernah menderita penyakit yang diderita
sekarang.
e. 11 pola pengkajian Gordon:
Persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Menggambarkan informasi atau riwayat pasien mengenai status kesehatan
dan praktek pencegahan penyakit, keamanan/proteksi, tumbuh kembang,
riwayat sakit yang lalu, perubahan status kesehatan dalam kurun waktu
tertentu
Nutrisi-Metabolik
Menggambarkan informasi tentang riwayat pasien mengenai konsumsi
makanan dan cairan, tipe intake makan dan minum sehari, penggunaan
suplemen, vitamin makanan. Masalah nafsu makan, mual, rasa panas
diperut, lapar dan haus berlebihan.
Eliminasi
Menggambarkan informasi tentang riwayat pasien mengenai pola BAB,
BAK frekwensi karakter BAB terakhir, frekwensi BAK.
Aktivitas – Latihan
Meliputi informasi riwayat pasien tentang pola latihan, keseimbangan
energy, tipe dan keteraturan latihan, aktivitas yang dilakukan dirumah,
atau tempat sakit.
Istirahat tidur
Meliputi informasi riwayat pasien tentang frekwensi dan durasi periode
istirahat tidur, penggunaan obat tidur, kondisi lingkungan saat tidur,
masalah yang dirasakan saat tidur.
Kognitif- perceptual
Meliputi informasi riwayat pasien tentang fungsi sensori, kenyamanan dan
nyeri, fungsi kognitif, status pendengaran, penglihatan, masalah dengan
pengecap dan pembau, sensasi perabaan, baal, kesemutan
Konsep diri-persepsi diri
Meliputi riwayat pasien tentang peran dalam keluarga dan peran social,
kepuasan dan ketidakpuasan dengan peran
Seksual reproduksi
Meliputi informasi tentang focus pasutri terhadap kepuasan atau
ketidakpuasan dengan seks, orientasi seksual
Koping toleransi stress
Meliputi informasi riwayat pasien tentang metode untuk mengatasi atau
koping terhadap stress
Nilai kepercayaan
Meliputi informasi riwayat pasien tentang nilai, tujuan, dan kepercayaan
berhubungan dengan pilihan membuat keputusan kepercayaan spiritual.
B. Diagnose Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik mengenai respon individu,
keluarga dan komunitas terhadap masalh kesehatan/ proses kehidupan yang actual dan
potensial. Diagnose keperawatan member dasarh untuk pemilihan intervensi
keperawatan untuk mencapai hasil yang merupakan tanggung jawab perawat.
Diagnose keperawatan untuk pasien demam berdarah dengue yaitu:
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan inflamasi ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh (370C)
2. Nyeri berhubungan dengan proses patologis penyakit
3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual, muntah, anoreksia.
4. Kurang volume cairan tubuh berhubungan dengan peningkatan permeabilitas
dinding plasma.
5. Resiko terjadi syok hipovolemik berhubungan dengan kurangnya volume
cairan
6. Kecemasan berhubungan dengan kondisi buruk pasien dan pendarahan yang
dialami.
7. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit
C. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan diagnose yang ditemukan dan
merencanakan tindakan berdasarkan kebutuhan pasien.
D. Pelaksanaan Keperawatan
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan yang dimana
rencana keperawatan dilaksanakan yaitu untuk melaksanakan intervensi dan
aktivitas-aktivitas yang telah dicatat dalam rencana keperawatan pasien. Agar
implementasi perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif terhadap biaya, pertama
harus mengidentidikasi prioritas keperawatan klien kemudian bila perawatan telah
dilaksanakan perawat mencatat dan memantau respon klien terhadap setiap
intervensi dan mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan lainnya.
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Proses yang continyu
yang penting untuk menjamin kualitas dan ketepatan perawtan yang diberikan. Yang
dilakukan dengan meninjau respon klien untuk menentukan keefektifan rencana
keperawatan dalam memenuhi kebutuhan klien.
RS. Wolter MonginsidiJl Rumkit 14 Februari ManadoTlp/Fax 0431-852250/0431-853035
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik
Tanggal : 19 Juni 2012 No Reg :No medrec : 0-42-47-12 Kelomok pasien : UmumNama Pasien : Billy Kumendong. Tn Doker Pengirim :ResidentJenis Kelamin : Laki Dokter penanggung jawab :Alice GerungUmur : 24 Tgl Lahir : 16 August 1987 Jam pemeriksa: 12.50 WITAAlamat : Tanjung Batu Link 4Poliklinik : Cendana/Penyakit Dalam/006/Cendana 1
Pemeriksaan Hasil Normal SatuanKimia KlinikGDSUreumCreatininSGOTSGPTNatriumKaliumChlorida
SerologiSalmonela Typhi H Salmonela Typhi H Salmonela parayphi AHSalmonela paratyphi BH Salmonela paratyphi CHSalmonela Typhi OSalmonela paratyphi AOSalmonela paratyphi BDSalmonela paratyphi CD
RS. Wolter MonginsidiJl Rumkit 14 Februari ManadoTlp/Fax 0431-852250/0431-853035
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik
Tanggal : 19 Juni 2012 No Reg :No medrec : 0-42-47-12 Kelomok pasien : UmumNama Pasien : Billy Kumendong. Tn Doker Pengirim :ResidentJenis Kelamin : Laki Dokter penanggung jawab :Alice GerungUmur : 24 Tgl Lahir : 16 August 1987 Jam pemeriksa: 12.50 WITAAlamat : Tanjung Batu Link 4Poliklinik : Cendana/Penyakit Dalam/006/Cendana 1
Pemeriksaan Hasil Normal SatuanHematologiWBCRBCHGBHGTMCVMCHMCHCPLTLYM %MXD %NEUT %
524.5412.238.284.126.737.222230.410.958.7
4-104.5-5.514-1840-4876-9627-3232-37100-450
Sel/mm3Sel/mm3Gr/dlVol %%%
Sel/mm3%%%
Manado, 19 Juni 2012TTD Right
Alice A. L Gerung, SP.PK
Daftar Terapi Obat Tn. B
I. IVFD Ringer Laktat 20gtt/mII. Omeprazole 2X1 Caps AC
III. PCT tab 3X500 mg
Asuhan Keperawatan Tn. B
Dengan Kasus Demam Berdarah Dengue
Nama Mahasiswa yang mengkaji : Natalia Sumihe NRP : 10061107
Unit : Tanggal Pengkajian :19-06-2012
Ruang Kamar : Cendana Waktu Pengkajian :13.30 Wita
Tanggal Masuk RS : 18-06-2012 Auto Anamnese
A. IDENTIFIKASI
1. Klien
Nama Initial : Tn.B
Tempat, tanggal lahir : 16 Agustus 1987
Jenis Kelamin : Laki
Status Perkawinan : Kawin
Jumlah Anak : 1
Agama/Suku : Kristen
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang Digunakan : Daerah Manado
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Alamat Rumah : Tanjung Batu Link IV Manado
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. L
Alamat : Tanjung Batu Link IV Manado
Hubungan dengan Klien : Keluarga
B. Status Kesehatan
1. Keluhan Utama : Panas, nyeri perut
Riwayat Penyakit Sekarang : Panas kurang lebih 2 hari, panas hilang timbul, sakit
kepala menggigil, mual, batuk, sulit BAB, nyeri uluh
hati, pasien tidak makan
2. Diagnosa Medik
Saat Masuk : Dengue Fever
Saat Pengkajian : Dengue Fever
C. Keadaan Umum
1. Keadaan sakit : Klien tampak sakit sedang
Alasan : Berbaring lemah, pucat, mnggunakan alat medic IVFD Ringer
Laktat
2. Tanda-tanda Vital
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tekanan darah : 120/80 mmhg
c. Suhu : 36.8oC
d. Nadi :72x/menit
e. Pernafasan Frekwensi : 20x/menit
Irama : Teratur
Jenis : Perut
3. Genogram
B
Keterangan: = Klien
= Perempuan
= Laki-laki
= Tinggal bersama
D. Pengkajian Pola Kesehatan
I. Kajian Persepsi Kesehatan-Pemeliharaan Kesehatan
Riwayat Penyakit Yang Pernah Dialami:
Demam berdarah. Pada tahun 2008 penyakit ini pernah membuat klien masuk
rumah sakit
Malaria. Pada tahun 2008 juga penyakit ini membuat klien masuk rumah sakit saat
itu klien berada diJayapura
Demam tipoid. Pada tahun 2008 klien mengatakan penyakit ini pernah membuatnya
sampai masuk dirumah sakit.
1. Data subyektif
Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan sealalu menjaga kesehatan dan bila mendapat sakit segera
meminum obat
Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitasnya sendiri karena merasa
badan lemah
2. Data obyektif
Observasi : kebersihan rambut : bersih
Kebersihan kepala : bersih
Hygiene rongga mulut : bersih tidak ada bau
B
II. Kajian Nutrisi Metabolik
1. Data Subyektif
Keadaan sebelum sakit
klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan menu nasi, lauk pauk, dan sayur-
sayuran serta buah-buahan dengan porsi 1 piring makan. Selain itu klien
mengatakan minum air 6-8 gelas/hari
Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan kurang nafsu makan hanya menghabiskan stengah porsi
makanan yang diberikan dan bila makan perut akan terasa mual. Klien juga
mengatakan kurang mimun hanya minum air 3-5 gelas/hari
2. Data Obyektif
Observasi
Klien tampak tidak menghabiskan makanannya. Klien tampak kurang minum
Pemeriksaan fisik
Keadaan rambut bersih, hidrasi kulit tampak elastic, konjungtiva ananemis,
sclera anikterus, hidung tampak tidak ada lesi, rongga mulut bersih tidak ada
sisa makanan dan tidak ada bau mulut, gusi tidak ada peradangan, tidak
menggunakan gigi palsu, lidah bersih, tonsil tidak ada pembesaran, abdomen
inspeksi bentuk datar, massa lemas, hidrasi kulit tampak elastic
III. Kajian Pola Eliminasi
1. Data Subyektif
Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan BAB lancer 1x/hari dengan konsisten padat. BAK 7-8X/hari
berwarna kuning
Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan sudah tidak BAB selama berada dirumah sakit. BAK normal
7-8x/ hari berwarna kuning.
2. Data Obyektif
Observasi
Klien tampak mengeluh karena tidak BAB
Pemeriksaan fisik
nyeri ketuk ginjal kiri dan kanan negative
IV. Kajian Pola Aktivitas dan Latihan
1. Data Subyektif
Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan melakukan kegiatan sehari-hari sebagai seorang pekerja
kantoran. Diwaktu senggang klien mengatakan menghabiskan waktu dengan
keluarga atau dengan menonton tv
Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan aktivitas sehari-hari sejak sakit lebih sering dibantu orang
lain
2. Data Obyektif
Observasi
Klien tampak dalam melakukan aktivitasnya dibantu oleh keluarga
Pemeriksaan fisik
Postur tubuh klien simetris, gaya jalan normal, tidak ada anggota gerak yang
cacat, inspeksi auskultasi suara bising nafas, ucapan, suara tambahan tidak ada.
V. Kajian Pola Istirahat dan Tidur
1. Data Subyektif
Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan tidur 7-8 jam sehari, klien mengatakan tidak pernah
mengkonsumsi obat tidur dan tidak pernah mengalami gangguan tidur
Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan tidak dapat tidur seperti biasa hanya tidur 5-6 jam karena
merasa kurang nyaman
2. Data Obyektif
Observasi
Klien tampak menunjukkan muka mengantuk tidak sering menguap, tidak
menunjukkan warna gelap pada palpebrae inferior.
VI. Pola Persepsi Kognitif dan perseptual
1. Data Subyektif
Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan tidak ada gangguan pendengaran dan penciuman, klien
mengatakan tidak menggunakan alat bantu melihat. Klien juga tidak ada
kesulitan dan berkomunikasi dengan keluarga maupun orang lain
Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan tidak menggunakan alat bantu melihat maupun mendengar
2. Data Obyektif
Observasi
Klien tampak tidak menggunakan alat bantu penglihatan dan pendengaran,
klien masih mampu mendengar dengan baik, mampu mencium bau disekitar
Pemeriksaan fisik
Pada kornea jernih, pupil kiri dan kanan sama besar, lensa mata jernih tidak
ada katarak, pina simetris, canalis bersih tidak ada cairan yang keluar
pendengaran klien baik
N I :Berfungsi dengan baik. Klien mampu mencium bau jeruk
N II :Klien mampu melihat dan membaca dengan baik
N V Sensorik :Klien mampu mengunyah makanan
N VII Sensorik :Klien mampu menjulurkan lidah
N VIII Pendengaran :Klien mampu mendengar pembicaraan perawat
VII. Pola Persepsi dan Konsep diri
1. Data Subyektif
Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan menyadari diri seorang laki-laki yang berkeluarga dan
memiliki seorang anak yang berusia 5 bulan. Dan tidak memiliki kelainan
bawaan
Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan badannya lemas, tidak melakukan aktivitasnya, cemas
karena meninggalkan keluarga dan tidak bekerja
2. Data Obyektif
Observasi
Kontak mata klien langsung, rentang perhatian klien kurang focus, suara den
cara bicara tidak jelas tapi lancer, postur tubuh berbaring simetris
Pemeriksaan fisik
Kelainan bawaan tidak ada. Abdomen bentuk simetris, bayangan vena tidak
ditemukan, bayangan massa tidak ditemukan. Lesi kulit tidak ditemukan.
VIII. Kajian Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama
1. Data Subyektif
Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan sudah berkeluarga dan mempunyai seorang anak perempuan
yang masih bayi, perannya sebagai kepala rumah tangga dan ayah bagi
anaknya. Klien mengatakan hubungannya dengan keluarga dan orang sekitar
baik
Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan sejak sakit hubungannya dengan keluarga dan orang sekitar
baik-baik saja
2. Data Obyektif
Observasi
Klien tampak ditemani oleh ibunya. Klien juga mendapat kadang mendapat
kunjungan dari keluarga dan teman
IX. Kajian Pola Reproduksi dan Seksual
1. Data Subyektif
Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam reproduksi seksual dan sudah
memiliki seoragn anak
Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan tidak ada gangguan pola reproduksi seksual
2. Data Obyektif
Tidak ada keluhan klien yang mengarah pada organ reproduksi seksual
X. Kajian Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress
1. Data Subyektif
Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan dapat mengontrol diri jika mendapat masalah dalam
keluarga atau pekerjaan dan selalu berkomunikasi dengan keluarga untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi
Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan tidak ada keluhan dari keluarga tentang penyakit yang
dideritanya. Klien mengatakan tidak menyangkal bila memiliki riwayat
penyakit demam berdarah dengue
2. Data Obyektif
Observasi
Ekspresi wajah klien tampak tenang
Pemeriksaan fisik
Tekanan darah, Berbaring : 120/80 mmhg
Kulit. Keringat dingin : tidak ada, Basah : Tidak ada
XI. Kajian Sistem Nilai-Kepercayaan
1. Data Subyektif
Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan kepercayaan yang dianutnya adalah Kristen protestan
sebagai pedoman hidup.
Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan sejak sakit tidak pergi kegereja dan beribadah
2. Data Obyektif
Observasi
Klien selalu mendapat bantuan dari keluarga dan selama dirawat klien berdoa
untuk kesembuhannya dan sebelum makan
Tanda Tangan Mahasiswa
Yang Mengkaji
( Natalia Sumihe )
ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn. B
Umur : 24 Tahun
No Data Etiologi Masalah
1. Ds: Klien mengatakan
Panas sejak 2 hari
lalu
Do: Badan klien teraba
panas
TTV. TD: 120/80 mmhg
R : 20x/menit
N : 72x/menit
S : 36.80C
Nyamuk aedes aegyti yang
memiliki virus dengue
Mengigit manusia
Virus dengue masuk dalam
aliran darah
Terjadi veremia
Suhu meningkat
Resiko peningkatan suhu
tubuh
2. Ds: -klien mengatakan
merasa mual,
-klien mengatakan
kurang nafsu
makan
Do: Klien terlihat lemah
KU: Sedang
Nyamuk aedes aegyti yang
memiliki virus dengue
Mengigit manusia
Virus dengue masuk dalam
aliran darah
Terjadi veremia
Suhu meningkat
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Hipertermia
Anoreksia
Mual, muntah
3. Ds: klien mengatakan
nyeri pada bagian
perut
Do: Klien terlihat
menahan sakit
Nyamuk aedes aegyti yang
memiliki virus dengue
Mengigit manusia
Virus dengue masuk dalam
aliran darah
Terjadi veremia
Nyeri Otot
Malaise
Gangguan rasa nyaman
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. B Ruang : Cendana No. RM : 02-47-12
No
.Diagnosa
Rencana Tindakan Keperawatan
RasionalTujuan dan
Kriteria Hasil
Intervensi
1 Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
Ds: -klien mengatakan merasa mual,
-klien mengatakan kurang nafsu makan
Do: Klien terlihat lemah
Kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi.
Kriteria hasil : klien dapat memenuhi kebutuhan nutrisinyaDs: klien mampu menghabiskan makananya, rasa mual klien hilang
Do: Tidak ada keluhan mual. Klien telihat sehat
1. Kaji tanda-tanda vital2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur3. Anjurkan klien untuk makan dalam porsi sedikit dan frekwensi sering seperti memberi bubur 5 sendok tiap 15 menit4. Catat jumlah porsi makanan yang dihabiskan klien5. kolaborasi dalam pemberian terapi
1. Untuk mengetahui tanda vital klien 2. Membantu meningkatkan asupan makanan
3. Untuk mencegah atau menghindari rasa mual
4. untuk mengetahui jumlah nutrisi yang masuk dalam tubuh
5. Untuk mengetahui terapi yang tepat untuk digunakan
2 Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan reaksi proses infeksi virus dengue
Ds: Klien mengatakan Panas sejak 2 hari lalu
Resiko tidak terjadi
Kriteria hasil : suhu badan klien kembali normal.
Ds: Suhu badan klien normal
1. Pantau tanda-tanda vital khusus suhu
2. anjurkan klien untuk minum air banyak
3. anjurkan klien
1. Untuk mengetahui TTV klien juga tindakan yang tepat dilakukan2.Untuk menurunkan suhu tubuh dan mencegah terjadinya dehidrasi3. Untuk
untuk menggunakan baju yang bisa menyerap keringat4.kolaborasi dalam pemberian terapi obat dan cairan
menurunkan suhu tubuh dan menghindari timbulnya penyakit lain4. Untuk mengganti cairan yang keluar dari keringat dan menurunkan panas
3 Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri pada perut
Ds: klien mengatakan nyeri pada bagian perut
Do: Klien terlihat menahan sakit
Rasa nyeri hilang dan rasa nyaman meningkat
Kriteria Hasil: Klien merasa nyaman dan nyeri menghilangDs: Klien merasa nyaman dan nyeri menghilangDo: Wajah klien tampak rileks dan tenang
1. kaji tingkat nyeri
2. Berikan posisi nyaman3. Alihkan perhatian dari rasa nyeri
4. kolaborasi dalam pemberian terapi untuk menghilangkan rasa nyeri
1. Untuk mengetahui seberapa berat nyeri yang dirasakan klien2. Untuk mengurangi rasa nyeri 3. Dengan melakukan tindakan lain, rasa nyeri dapat dilupakan4. menentukan terapi obat yang dapat menghilangkan nyeri
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Pasien : Tn. B Ruang : Cendana No. RM : 02-47-12
Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan
Implementasi Evaluasi Nama JelasWaktu
19-06-201208.00
11.00
11.05
11.20
12.10
1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
S: Klien mengatakan suhu badan mulai turunO: Suhu badan kluen teraba tidak terlalu panas
Natalia Sumihe
08.30
09.00
12.10
virus dengue 2. Menganjurkan klien meminum air banyak.(klien kurang mengikuti anjuran)3. menganjurkan klien menggunakan baju tipis dan menyerap keringat. (klien mengikuti anjuran)
4. setelah berkolaborasi, diberikan terapi obat PCT 3x500 mg
A: Masalah belum teratasiP: Kaji kembali intervensi
08.15
08.20
10.00
12.10
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri pada perut
1. mengkaji tingkat nyeri. (skala nyeri 1-10 adalah 4 = skala sedang)
2. Menganjurkan klien untuk mengubah posisi tidur menyamping dan bagian yang terasa nyeri sebaiknya berada dibawah
3. menganjurkan klien melakukan kegiatan lain. (Klien memilih tidur untuk melupakan nyeri yang dirasakannya)
4. Setelah berkolaborasi dengan dokter
S: Klien mengatakan nyeri mulai berkurangO: Klien terlihat agak nyamanA: Masalah teratasi sebagianP: Kaji kembali intervensi
Natalia Sumihe
maka terapi obat yang diberikan Omeprazole 2x1 caps AC
20-06-201211.00
12.00
12.10
1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
1. Memberikan Makanan kepada klien.(memberikan bubur)
2. mencatat jumlah porsi makanan yang dihabiskan. (klien tidak menghabiskan seluruh makanannya hanya dihabiskan ½ porsi makanan dari rumah sakit)
3. Setelah berkolaborasi dengan dokter maka memberikan terapi obat: PCT 3x500mgOmeprazole 2x1 Cap ACMengganti cairan IVFD RL 20gtt/m
S:Klien mengatakan mual berkurangO: klien tidak terlihat mualA: Masalah teratasi sebagianP: Kaji kembali intervensi
Natalia Sumie
08.00
08.30
2. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan reaksi proses infeksi virus dengue
2. Menganjurkan klien meminum air banyak.(klien mulai mengikuti anjuran dengan meminum air meski hanya
S: Klien mengatakan panas berkurangO: Suhu badan klien teraba tidak terlalu panasA: Masalah teratasi sebagianP: Kaji kembali intervensi
Natalia Sumihe
12.10sedikit)3. Setelah berkolaborasi dengan dokter maka memberikan terapi obat: PCT 3x500mgOmeprazole 2x1 Cap AC
09.00
12.10
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri pada perut
1. mengkaji tingkat nyeri. (skala nyeri 1-10 adalah 4 = skala sedang)
2. Setelah berkolaborasi dengan dokter maka terapi obat yang diberikan PCT 3x500mgOmeprazole 2x1 Cap AC
S: Klien mengatakan nyeri hilangO: Klien terlihat nyaman dan tidak menahan nyeriA: Masalah teratasiP: Intervensi dihentikan
Natalia Sumihe
21-06-201211.00
12.30
20.00
1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
1. Memberikan Makanan kepada klien.(memberikan bubur)
2. mencatat jumlah porsi makanan yang dihabiskan. (klien menghabiskan 1 porsi piring makanan yang diberikan rumah sakit)
3. Setelah berkolaborasi dengan dokter maka melepaskan
S:Klien mengatakan tidak mual dan nafsu makan kembali normalO: klien tidak terlihat mual dan tampak menghabiskan makananyaA: Masalah teratasiP: Intervensi dihentikan
Natalia Sumie
cairanIVFD RL 20gtt/m
14.00 2. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan reaksi proses infeksi virus dengue
2. Menganjurkan klien untuk tetap meminum air banyak.(klien sepenuhnya mengikuti anjuran yang disampaikan)3. Menghentikan atau melepaskan cairan IVFD RL 20gtt/m dan terapi obat
S: Klien mengatakan badan tidak panasO: Suhu badan klien kembali normalA: Masalah teratasi P: Intervensi dihentikan
Natalia Sumihe
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. B DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE
DI RUANGAN CENDANA RSU R. W MONGINSIDI TELING
Disusun Oleh :
Natalia Sumihe (10061107)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEPERAWATAN