Tumor susunan saraf pusat ditemukan sebanyak 10% dari neoplasma
seluruh tubuh, dengan frekwensi 80% terletak pada intrakranial dan
20% di dalam kanalis spinalis. Di Amerika di dapat 35.000 kasus
baru dari tumor otak setiap tahun, sedang menurut Bertelone, tumor
primer susunan saraf pusat dijumpai 10% dari seluruh penyakit
neurologi yang ditemukan di Rumah Sakit Umum. Di Indonesia data
tentang tumor susunan saraf pusat belum dilaporkan.Insiden tumor
otak pada anak-anak terbanyak dekade 1, sedang pada dewasa pada
usia 30-70 dengan puncak usia 40-65 tahun.(1)Diagnosa tumor otak
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang
yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi. Dengan
pemeriksaan klinis kadang sulit menegakkan diagnosa tumor otak
apalagi membedakan yang benigna dan yang maligna, karena gejala
klinis yang ditemukan tergantung dari lokasi tumor, kecepatan
pertumbuhan masa tumor dan cepatnya timbul gejala tekanan tinggi
intrakranial serta efek dari masa tumor kejaringan otak yang dapat
menyebabkan kompresi, infasi dan destruksi dari jaringan otak.
Walaupun demikian ada bebrapa jenis tumor yang mempunyai predileksi
lokasi sehingga memberikan gejala yang spesifik dari tumor otak.
Dengan pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi hampir pasti
dapat dibedakan tumor benigna dan maligna.(1)Penderita tumor otak
lebih banyak pada laki-laki (60,74 persen) dibanding perempuan
(39,26 persen) dengan kelompok usia terbanyak 51 sampai 60 tahun
(31,85 persen); selebihnya terdiri dari berbagai kelompok usia yang
bervariasi dari 3 bulan sampai usia 50 tahun. Dari 135 penderita
tumor otak, hanya 100 penderita (74,1 persen) yang dioperasi
penuli,s dan lainnya (26,9 persen) tidak dilakukan operasi karena
berbagai alasan, seperti;inoperableatau tumormetastase(sekunder).
Lokasi tumor terbanyak berada dilobus parietalis(18,2 persen),
sedangkan tumor-tumor lainnya tersebar di beberapa lobus
otak,suprasellar, medulla spinalis, cerebellum,
brainstem,cerebellopontine angle dan multiple. Dari hasil
pemeriksaan Patologi Anatomi (PA), jenis tumor terbanyak yang
dijumpai adalah;Meningioma(39,26 persen), sisanya terdiri dari
berbagai jenis tumor dan lain-lain yang tak dapat
ditentukan.(2)
Berikut10 Fakta Tentang Tumor OtakSakit atau nyeri kepala,
muntah dan edema pupil (pembengkakan pupil mata) adalah gejala khas
dari tumor otak. Ada banyak jenis dari tumor otak, beberapa
tergolong jenin non-kanker (jinak) dan beberapa bersifat kanker
(ganas).Tumor biasanya disebabkan oleh adanya mutasi DNA di dalam
sel, akumulasi dari mutasi-mutasi ini menyebabkan timbulnya tumor.
Seperti dikutip dari Medindia, Selasa (28/9/2010) ada 10 fakta yang
berkembang mengenai tumor otak, yaitu:1.Tumor otak yang paling umum
terjadi akibat adanya kanker dari bagian tubuh lain (misalnya
paru-paru, payudara, usus besar atau prostat) yang menyebar hingga
ke otak (tumor otak sekunder atau metastatis).2.Tumor otak primer
berasal dari otak itu sendiri dan terdapat lebih dari 126 tumor
yang terdaftar oleh badankesehatandunia (WHO).3.Glioma adalah tumor
otak primer yang paling umum dan berasal dari sel otak pendukung
yang disebut dengan sel glial, dan 50 persen dari semua tumor otak
berawal dari tumor jinak.4.Jenis tumor otak lainnya adalah
'Astrocytomas', penamaan ini karena sel-sel tersebut terlihat
seperti bintang. Dalam bahasa latin, 'astro' berarti
bintang.5.Sebuah tumor otak primer biasanya terbatas hanya terjadi
di otak dan tidak menyebar ke organ lain. Jika kematian otak
terjadi pada pasien ini, maka ada kemungkinan untuk menyumbangkan
organ tubuh lainnya.6.Dalam kebanyakan kasus, penyebab tumor otak
belum dapat diketahui dan penyakit ini tidak membedakan jenis
kelamin, kelas ataupun etnis.7.Setiap tahunnya diperkirakan sekitar
200.000 orang di Amerika Serikat didiagnosis tumor otak metastatis
atau tumor otak primer.8.Gejala umum dari tumor otak termasuk sakit
kepala, kejang, perubahan kepribadian, kelemahan mata, mual,
muntah, gangguan berbicara dan kehilangan memori.9.Kelangsungan
hidup dari penderita tumor otak selama lima tahun sekitar 30
persen.10.Tumor otak dapat diobati dengan pembedahan, terapi
radiasi, stereotactic radioterapi, kemoterapi atau menggunakan
pengobatan kombinasi. Hal yang paling penting ketika merawat
pasien-pasien iniselainberusaha untuk menyembuhkannya adalah untuk
memastikan bahwa kualitas hidupnya tidak terganggu.
1.1Latar BelakangTumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang
bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna) membentuk massa
dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang
belakang (medulla spinalis). Diagnosa tumor otak ditegakkan
berdasarkan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang yaitu
pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi. Dengan pemeriksaan
klinis kadang sulit menegakkan diagnosa tumor otak apalagi
membedakan yang benigna dan yang maligna, karena gejala klinis yang
ditemukan tergantung dari lokasi tumor, kecepatan pertumbuhan masa
tumor dan cepatnya timbul gejala tekanan tinggi intrakranial serta
efek dari masa tumor kejaringan otak yang dapat menyebabkan
kompresi, infasi dan destruksi dari jaringan otak.Jumlah penderita
kanker otak masih rendah, yakni hanya enam per 100.000 dari pasien
tumor/kanker per tahun, namun tetap saja penyakit tersebut masih
menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian besar orang. Pasalnya,
walaupun misalnya tumor yang menyerang adalah jenis tumor jinak,
bila menyerang otak tingkat bahaya yang ditimbulkan umumnya lebih
besar daripada tumor yang menyerang bagian tubuh lain. Tumor
susunan saraf pusat ditemukan sebanyak 10% dari neoplasma seluruh
tubuh, dengan frekuensi 80% terletak pada intrakranial dan 20% di
dalam kanalis spinalis. Di Indonesia data tentang tumor susunan
saraf pusat belum dilaporkan. Insiden tumor otak pada anak-anak
terbanyak dekade 1, sedang pada dewasa pada usia 30-70 dengan
pundak usia 40-65 tahun.Tumor otak terjadi karena adanya
proliferasi atau pertumbuhan sel abnormal secara sangat cepat pada
daerah central nervous system (CNS). Sel ini akan terus berkembang
mendesak jaringan otak yang sehat di sekitarnya, mengakibatkan
terjadi gangguan neurologis (gangguan fokal akibat tumor dan
peningkatan tekanan intrakranial). Hal ini ditandai dengan nyeri
kepala, nausea, muntah dan papil edema. Penyebab dari tumor belum
diketahui. Namun ada bukti kuat yang menunjukan bahwa beberapa
agent bertanggung jawab untuk beberapa tipe tumor-tumor tertentu.
Agent tersebut meliptu faktor herediter, kongenital, virus, toksin,
dan defisiensi immunologi. Ada juga yang mengatakan bahwa tumor
otak dapat terjadi akibat sekunder dari trauma cerebral dan
penyakit peradangan. (Fagan Dubin, 1979; Larson, 1980; Adams dan
Maurice, 1977; Merrit, 1979).Untuk Penatalaksanaan tumor otak, yang
perlu diperhatikan adalah usia,general health, ukuran tumor, lokasi
tumor dan jenis tumor. Metode yang dapat digunakan antara lain:
pembedahan, radiotherapy, dan chemotherapy. Seorang Perawat
berperan untuk membuat asuhan keperawatan yang tepat bagi klien
dengan tumor otak serta mengimplementasikannya secara langsung
mulai dari pengkajian, diagnosa, hingga intervensi yang harus
diberikan.
1.2Rumusan Masalah1.Bagaimana anatomi dan fisiologi system
persyarafan?2.Bagaimana anatomi dan fisiologi otak?3.Apa definisi
dari tumor otak?4.Apa manifestasi klinis dari tumor
otak?5.Bagaimana etiologi dari tumor otak?6.Bagaimana patofisiologi
dari tumor otak?7.Apa saja pemeriksaan diagnostic yang dapat
dilakukan pada penderita tumor otak?8.Bagaimana penatalaksanaan
dari tumor otak?9.Apa saja komplikasi dari tumor otak?10.Bagaimana
asuhan keperawatan yang harus dilakukan pada penderita tumor
otak?
1.3TujuanA.Tujuan UmumMenjelaskan pengertian dan asuhan
keperawatan pada klien dengan gangguan tumor otak.
B.Tujuan Khusus1.Mengetahui dan memahamianatomi dan fisiologi
system persyarafan2.Menngetahui dan memahami anatomi dan fisiologi
otak3.mengetahuidan memahamidefinisi tumor otak.4.Mengetahui dan
memahami manifestasi klinis dari tumor otak.5.Mengetahui dan
memahami etiologi/ faktor pencetus tumor otak.6.Mengetahui dan
memahami patofisiologi tumor otak.7.Mengetahui dan memahami
pemeriksaan penunjang pada tumor otak.8.Mengetahui dan memahami
penatalaksanaan klien dengan tumor otak.9.Mengetahui dan memahami
komplikasi dari tumor otak.10.Menjelaskan asuhan keperawatan pasien
dengan tumor otak.
1.4ManfaatDengan adanya makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu
memahami dan membuat asuhan keperawatan pada klien dengan tumor
otak, serta mampu mengimplementasikannya dalam proses
keperawatan.
2.1ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERSYARAFANI.ORGANISASI DAN SEL
SARAFA.SISTEM SARAFSistem saraf adalah serangkaian organ yang
kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan
saraf.Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan
stimulus eksternal dipantau dan diatur.Kemampuan khusus seperti
iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan
konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons
terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama
:1.Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus
melalui reseptor, yang terletakdi tubuh baik eksternal (reseptor
somatic) maupun internal (reseptor viseral).2.Antivitas integratif.
Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di
sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian
akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon
terhadap informasi bisa terjadi.3.Output motorik. Input dari otak
dan medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan
kelenjar tubuh , yang disebut sebagai efektor.
1.ORGANISASI STRUKTURAL SISTEM SARAFa.Sistem saraf pusat
(SSP).Terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi tulang
kranium dan kanal vertebral.b.Sistem saraf periferMeliputi seluruh
jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf
cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla
spinalis dengan reseptor dan efektor.Secara fungsional sistem saraf
perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen.-Saraf
aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke
SSP-Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot
dan kelenjar.Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua
sub divisi :I.Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan
lingkungan eksternal dan pembentukan respons motorik volunteer pada
otot rangka.II.Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh
respon involunter pada otot polos, otot jantung dan kelenjar dengan
cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalura.Saraf simpatis
berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis.b.Saraf
parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla
spinalis.Sebagian besar organ internal di bawah kendali otonom
memiliki inervasi simpatis dan parasimpatis.
2.SEL-SEL PADA SISTEM SARAFA.NEURON adalah unit fungsional
sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan
sitoplasma.a.Badan sel atau perikarion,suatu neuron mengendalikan
metabolisme keseluruhan neuron. Bagian ini tersusun dari komponen
berikut : Satu nucleus tunggal, nucleolus yang menanjol dan organel
lain seperti konpleks golgi dan mitochondria, tetapi nucleus ini
tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi. Badan nissi,
terdiri dari reticulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas
serta berperan dalam sintesis protein.b.Dendritadalah perpanjangan
sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek serta berfungsi untuk
menghantar impuls ke sel tubuh.c.Aksonadalah suatu prosesus
tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrite. Bagian
ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel
lain (sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel neuron yang menjadi
asal akson.B.KLASIFIKASI NEURONa.Fungsineuron diklasifikasi secara
fungsional berdasarkan arah transmisi impulsnya.1.Neuron sensorik
(aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit,
organ indera atau suatu organ internal ke SSP.2.Neuron motorik
menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.3.Interneuron (neuron yang
berhubungan) ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini
menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan
informasi ke interneuron lain.
b.Struktur neuron diklasifikasi secara structural berdasarkan
jumlah prosesusnya.1.Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua
denderit atau lebih. Sebagian besar neuron motorik, yang ditemukan
dalam otak dan medulla spinalis, masuk dlam golongan ini.2.Neuron
bipolar memiliki satu akson dan satu dendrite. Neuron ini ditemukan
pada organ indera, seperti amta, telinga dan hidung.3.Neuron
unipolar kelihatannya memiliki sebuah prosesus tunggal, tetapi
neuron ini sebenarnya bipolar.
c.Sel Neuroglial. Biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah
sel penunjang tambahan pada SSP yang berfungsi sebagai jaringan
ikat.a.Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah
prosesus panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah
melalui pedikel atau kaki vascular.b.Oligodendrosit menyerupai
astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya lebih
sedikit dan lebih pendek.c.Mikroglia ditemukan dekat neuron dan
pembuluh darah, dan dipercaya memiliki peran fagositik.d.Sel
ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral
dan ronggal medulla spinalis.e.kelompok Neuron1.Nukleus adalah
kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP.2.Ganglion
adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP
dalam saraf perifer.3.Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf
(serabut) yang terletak di luar SSP.4.Saraf gabungan. Sebagian
besar saraf perifer adalah saraf gabungan ; saraf ini mengandung
serabut arefen dan eferen yang termielinisasi dan yang tidak
termielinisasi.5.Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak
atau medulla spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang
sama.6.Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan
sisi-sisi yang berlawanan pada otak atau medulla spinalis.
2.2 ANATOMI DAN FISIOLOGI OTAK
Otak Anda mengendalikan semua fungsi tubuh Anda. Otak merupakan
pusat dari keseluruhan tubuh Anda. Jika otak Anda sehat, maka akan
mendorong kesehatan tubuh serta menunjang kesehatan mental Anda.
Sebaliknya, apabila otak Anda terganggu, maka kesehatan tubuh dan
mental Anda bisa ikut terganggu.
Seandainya jantung atau paru-paru Anda berhenti bekerja selama
beberapa menit, Anda masih bisa bertahan hidup. Namun jika otak
Anda berhenti bekerja selama satu detik saja, maka tubuh Anda mati.
Itulah mengapa otak disebut sebagai organ yang paling penting.
Selain paling penting, otak juga merupakan organ yang paling
rumit. Membahas tentang anatomi dan fungsi otak secara detail bisa
memakan waktu berhari-hari. Oleh karena itu disini kita akan
membahas anatomi dan fungsi otak secara garis besarnya saja sekedar
membuat Anda paham bagian-bagian dan fungsi otak Anda sendiri.
Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat
bagian, yaitu:1.Cerebrum (Otak Besar)2.Cerebellum (Otak
Kecil)3.Brainstem (Batang Otak)4.Limbic System (Sistem Limbik)
1. Cerebrum (Otak Besar)
Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga
disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan.
Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan
binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir,
analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan
kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga
ditentukan oleh kualitas bagian ini.
Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut
Lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan
yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut
masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus
Occipital dan Lobus Temporal.Lobus Frontalmerupakan bagian lobus
yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Lobus ini berhubungan
dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi,
perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas,
kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa
secara umum.Lobus Parietalberada di tengah, berhubungan dengan
proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa
sakit.Lobus Temporalberada di bagian bawah berhubungan dengan
kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk
suara.Lobus Occipitalada di bagian paling belakang, berhubungan
dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan
interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.Apabila
diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi menjadi
beberapa area yang punya fungsi masing-masing, seperti terlihat
pada gambar di bawah ini.
Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa
dibagi menjadi dua belahan, yaitubelahan otak kanandanbelahan otak
kiri. Kedua belahan itu terhubung olehkabel-kabel sarafdi bagian
bawahnya. Secara umum, belahan otak kanan mengontrol sisi kiri
tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Otak
kanan terlibat dalam kreativitas dan kemampuan artistik. Sedangkan
otak kiri untuk logika dan berpikir rasional.
2. Cerebellum (Otak Kecil)
Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala,
dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak
fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi
tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh.
Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan
otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan
tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.
Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan
gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi
tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan
makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju.
3. Brainstem (Batang Otak)
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau
rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung
atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar
manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh,
mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar
manusia yaitufight or flight(lawan atau lari) saat datangnya
bahaya.
Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya.
Oleh karena itu, batang otak sering juga disebut denganotak reptil.
Otak reptil mengatur perasaan teritorial sebagai insting primitif.
Contohnya anda akan merasa tidak nyaman atau terancam ketika orang
yang tidak Anda kenal terlalu dekat dengan anda.
Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:Mesencephalonatau
Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas dari
batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak
tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan
mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan
pendengaran.Medulla oblongataadalah titik awal saraf tulang
belakang dari sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu
juga sebaliknya. Medulla mengontrol fungsi otomatis otak, seperti
detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan
pencernaan.Ponsmerupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke
pusat otak bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan
apakah kita terjaga atau tertidur.Catatan:Kelompok tertentu
mengklaim bahwa Otak Tengah berhubungan dengan kemampuan
supranatural seperti melihat dengan mata tertutup. Klaim ini
ditentang oleh para ilmuwan dan para dokter saraf karena tidak
terbukti dan tidak ada dasar ilmiahnya.
4. Limbic System (Sistem Limbik)
Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang
otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang
berarti kerah. Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan
mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia. Komponen
limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan
korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan,
mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa
lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga
memori jangka panjang.
Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang
salah satu fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu
mendapat perhatian dan mana yang tidak. Misalnya Anda lebih
memperhatikan anak Anda sendiri dibanding dengan anak orang yang
tidak Anda kenal. Mengapa? Karena Anda punya hubungan emosional
yang kuat dengan anak Anda. Begitu juga, ketika Anda membenci
seseorang, Anda malah sering memperhatikan atau mengingatkan. Hal
ini terjadi karena Anda punya hubungan emosional dengan orang yang
Anda benci.
Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh
indera. Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat
bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav Jung
menyebutnya sebagai "Alam Bawah Sadar" atau ketidaksadaran
kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong
orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem
limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat
bermuaranya cinta, penghargaan dan kejujuran.
2.3 TUMOR OTAK
A. Definisi Tumor OtakTumor otak adalah terdapatnya lesi yang
ditimbulkan karena ada desakan ruang baik jinak maupun ganas yang
tumbuh di otak, meningen, dan tengkorak. (price, A. Sylvia, 1995:
1030). Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak
(benigna) ataupun ganas (maligna) membentuk massa dalam ruang
tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang
(medulla spinalis). Neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya
dapat berupa tumor primer maupun metastase. Apabila sel-sel tumor
berasal dari jaringan otak itu sendiri disebut tumor otak primer
dan bila berasal dari organ-organ lain (metastase) seperti kanker
paru, payudara, prostate, ginjal, dan lain-lain disebut tumor otak
sekunder. (Mayer. SA,2002).Tekanan intra kranial ( TIK ) adalah
suatu fungsi nonlinier dari fungsi otak, cairan serebrospinal (CSS)
dan volume darah otak sehingga. Sedangkan peningkatan intra kranial
(PTIK) dapat terjadi bila kenaikan yang relatif kecil dari volume
otak, keadaan ini tidak akan cepat menyebabkan tekanan tinggi
intrakranial, sebab volume yang meninggi ini dapat dikompensasi
dengan memindahkan cairan serebrospinal dari rongga tengkorak ke
kanalis spinalis dan volume darah intrakranial akan menurun oleh
karena berkurangnya peregangan durameter. Hubungan antara tekanan
dan volume ini dikenal dengan complience. Jadi jika otak, darah dan
cairan serebrospinal volumenya terus menerus meninggi, maka
mekanisme penyesuaian ini akan gagal dan terjadi peningkatan
intrakranial yang mengakibatkan herniasi dengan gagal pernapasan
dan gagal jantung serta kematian.B.Klasifikasi Tumor Otak1.Tumor
Otak Berdasarkan Jenis:a.Jinak1.Acoustic
neuroma2.MeningiomaSebagian besar tumor bersifat jinak, berkapsul,
dan tidak menginfiltrasi jaringan sekitarnya tetapi menekan
struktur yang berada di bawahnya. Pasien usia tua sering terkena
dan perempuan lebih sering terkena dari pada laki-laki. Tumor ini
sering kali memiliki banyak pembuluh darah sehingga mampu menyerap
isotop radioaktif saat dilakukan pemeriksaan CT scan
otak.3.Pituitary adenoma4.Astrocytoma (grade I)
b.Malignant1.Astrocytoma (grade 2,3,4)2.OligodendrogliomaTumor
ini dapat timbul sebagai gangguan kejang parsial yang dapat muncul
hingga 10 tahun. Secara klinis bersifat agresif dan menyebabkan
simptomatologi bermakna akibat peningkatan tekanan intrakranial dan
merupakan keganasan pada manusia yang paling bersifat
kemosensitif.3.ApendymomaTumor ganas yang jarang terjadi dan
berasal dari hubungan erat pada ependim yang menutup ventrikel.
Pada fosa posterior paling sering terjadi tetapi dapat terjadi di
setiap bagian fosa ventrikularis. Tumor ini lebih sering terjadi
pada anak-anak daripada dewasa. Dua faktor utama yang mempengaruhi
keberhasilan reseksi tumor dan kemampuan bertahan hidup jangka
panjang adalah usia dan letak anatomi tumor. Makin muda usia pasien
maka makin buruk progmosisnya.
2.Berdasarkan Lokasia.Tumor SupratentorialHemisfer otak, terbagi
lagi :1.Glioma:-Glioblastoma multiformerTumor ini dapat timbul
dimana saja tetapi paling sering terjadi di hemisfer otak dan
sering menyebar kesisi kontra lateral melalui korpus
kolosum.-Astroscytoma-OligodendrogliomaMerupakan lesi yang tumbuh
lambat menyerupai astrositoma tetapi terdiri dari sel-sel
oligodendroglia. Tumor relative avaskuler dan cenderung mengalami
klasifikasi biasanya dijumpai pada hemisfer otak orang dewasa
muda.-MeningiomaTumor ini umumnya berbentuk bulat atau oval dengan
perlekatan duramater yang lebar (broad base) berbatas tegas karena
adanya psedokapsul dari membran araknoid. Pada kompartemen
supratentorium tumbuh sekitar 90%, terletak dekat dengan tulang dan
kadang disertai reaksi tulang berupa hiperostosis. Karena merupakan
massa ekstraaksial lokasi meningioma disebut sesuai dengan tempat
perlekatannya pada duramater, seperti Falk (25%), Sphenoid ridge
(20%), Konveksitas (20%), Olfactory groove (10%), Tuberculum sellae
(10%), Konveksitas serebellum (5%), dan Cerebello-Pontine angle.
Karena tumbuh lambat defisit neurologik yang terjadi juga
berkembang lambat (disebabkan oleh pendesakan struktur otak di
sekitar tumor atau letak timbulnya tumor). Pada meningioma
konveksitas 70% ada di regio frontalis dan asimptomatik sampai
berukuran besar sekali. Sedangkan di basis kranii sekitar sella
turcika (tuberkulum sellae, planum sphenoidalis, sisi medial
sphenoid ridge) tumor akan segera mendesak saraf optik dan
menyebabkan gangguan visus yang progresif.-Tumor
Infratentorial-Schwanoma akustikus-Tumor metastasiscLesi-lesi
metastasis menyebabkan sekitar 5 % 10 % dari seluruh tumor otak dan
dapat berasal dari setiap tempat primer. Tumor primer paling sering
berasal dari paru-paru dan payudara. Namun neoplasma dari saluran
kemih kelamin, saluran cerna, tulang dan tiroid dapat juga
bermetastasis ke otak.-MeningiomaMeningioma merupakan tumor
terpenting yang berasal dari meningen, sel-sel mesotel, dan sel-sel
jaringan penyambung araknoid dan dura.-HemangioblastomaNeoplasma
yang terdiri dari unsur-unsur vaskuler embriologis yang paling
sering dijumpai dalam serebelum.
C.Etiologi Tumor OtakPenyebab tumor hingga saat ini masih belum
diketahui secara pasti walaupun telah banyak penyelidikan yang
dilakukan. Adapun faktor-faktor yang perlu ditinjau,
yaitu:1.HerediterRiwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga
jarang ditemukan kecuali pada meningioma, astrocytoma dan
neurofibroma dapat dijumpai pada anggota-anggota sekeluarga.
Sklerosis tuberose atau penyakitSturge-Weberyang dapat dianggap
sebagai manifestasi pertumbuhan baru memperlihatkan faktor familial
yang jelas. Selain jenis-jenis neoplasma tersebut tidak ada
bukti-bukti yang kuat untuk memikirkan adanya faktor-faktor
hereditas yang kuat pada neoplasma.
2.Sisa-sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest)Bangunan-bangunan
embrional berkembang menjadi bangunan-bangunan yang mempunyai
morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam tubuh. Ada kalanya
sebagian dari bangunan embrional tertinggal dalam tubuh menjadi
ganas dan merusak bangunan di sekitarnya. Perkembangan abnormal itu
dapat terjadi pada kraniofaringioma, teratoma intrakranial dan
kordoma.
3.RadiasiJaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi
dan dapat mengalami perubahan degenerasi namun belum ada bukti
radiasi dapat memicu terjadinya suatu glioma. Meningioma pernah
dilaporkan terjadi setelah timbulnya suatu radiasi.
4.VirusBanyak penelitian tentang inokulasi virus pada binatang
kecil dan besar yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui peran
infeksi virus dalam proses terjadinya neoplasma tetapi hingga saat
ini belum ditemukan hubungan antara infeksi virus dengan
perkembangan tumor pada sistem saraf pusat.
5.Substansi-substansi karsinogenikPenyelidikan tentang substansi
karsinogen sudah lama dan luas dilakukan. Kini telah diakui bahwa
ada substansi yang karsinogenik sepertimethylcholanthrone,
nitroso-ethyl-urea. Ini berdasarkan percobaan yang dilakukan pada
hewan.
6.Trauma KepalaTrauma kepala salah satunya terjadi karena
kecelakaan. Jika trauma meningkata juga disertai dengan impact yang
tinggi pada kepala dan otak, maka akan terjadi terjadi perdarahan
hebat pada otak atau pembengkakan otak
D.Manifestasi Klinis Tumor Otak1.Nyeri kepalaMerupakan gejala
awal pada 20% penderita dengan tumor otak yang kemudian berkembang
menjadi 60%. Nyerinya tumpul dan intermitten. Nyeri kepala berat
juga sering diperhebat oleh perubahan posisi, batuk, maneuver
valsava dan aktivitas fisik. Muntah ditemukan bersama nyeri kepala
pada 50% penderita. Nyeri kepala ipsilateral pada tumor
supratentorial sebanyak 80 % dan terutama pada bagian frontal.
Tumor pada fossa posterior memberikan nyeri alih ke oksiput dan
leher.2.Perubahan Status MentalGangguan konsentrasi, cepat lupa,
perubahan kepribadian, perubahan mood dan berkurangnya inisiatif
adalah gejala-gejala umum pada penderita dengan tumor lobus frontal
atau temporal. Gejala ini bertambah buruk dan jika tidak ditangani
dapat menyebabkan terjadinya somnolen hingga koma.3.SeizureAdalah
gejala utama dari tumor yang perkembangannya lambat seperti
astrositoma, oligodendroglioma dan meningioma. Paling sering
terjadi pada tumor di lobus frontal baru kemudian tumor pada lobus
parietal dan temporal.4.Edema PapilGejala umum yang tidak
berlangsung lama pada tumor otak, sebab dengan teknik neuroimaging
tumor dapat segera dideteksi. Edema papil pada awalnya tidak
menimbulkan gejala hilangnya kemampuan untuk melihat, tetapi edema
papil yang berkelanjutan dapat menyebabkan perluasan bintik buta,
penyempitan lapangan pandang perifer dan menyebabkan penglihatan
kabur yang tidak menetap.5.MuntahMuntah sering mengindikasikan
tumor yang luas dengan efek dari massa tumor tersebut juga
mengindikasikan adanya pergeseran otak. Muntah berulang pada pagi
dan malam hari, dimana muntah yang proyektil tanpa didahului mual
menambah kecurigaan adanya massa intracranial.6.VertigoPasien
merasakan pusing yang berputar dan mau jatuh.
E.Patofisiologi Tumor OtakTumor otak menyebabkan gangguan
neurologis. Gejala-gejala terjadi berurutan. Hal ini menekankan
pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan klien. Gejala-gejalanya
sebaiknya dibicarakan dalam suatu perspektif waktu. Gejala
neurologik pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh 2
faktor gangguan fokal, disebabkan oleh tumor dan tekanan
intrakranial. Gangguan fokal terjadi apabila penekanan pada
jaringan otak dan infiltrasi/invasi langsung pada parenkim otak
dengan kerusakan jaringan neuron. Tentu saja disfungsi yang paling
besar terjadi pada tumor yang tumbuh paling cepat. Perubahan suplai
darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan
nekrosis jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya
bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin
dapat dikacaukan dengan gangguan cerebrovaskuler primer.Serangan
kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuro dihubungkan
dengan kompresi invasi dan perubahan suplai darah ke jaringan otak.
Beberapatumor membentuk kista yang juga menekan parenkim otak
sekitarnya sehingga memperberat gangguan neurologis fokal.
Peningkatan tekanan intra kranial dapat diakibatkan oleh beberapa
faktor : bertambahnya massa dalam tengkorak, terbentuknya oedema
sekitar tumor dan perubahan sirkulasi cerebrospinal. Pertumbuhan
tumor menyebabkan bertambahnya massa, karena tumor akan mengambil
ruang yang relatif dari ruang tengkorak yang kaku. Tumor ganas
menimbulkan oedema dalam jaruingan otak. Mekanisme belum
seluruhnyanya dipahami, namun diduga disebabkan selisih osmotik
yang menyebabkan perdarahan. Obstruksi vena dan oedema yang
disebabkan kerusakan sawar darah otak, semuanya menimbulkan
kenaikan volume intrakranial. Observasi sirkulasi cairan
serebrospinaldari ventrikel laseral ke ruang sub arakhnoid
menimbulkan hidrocepalus.Peningkatan tekanan intrakranial akan
membahayakan jiwa, bila terjadi secara cepat akibat salah satu
penyebab yang telah dibicarakan sebelumnya. Mekanisme kompensasi
memerlukan waktu berhari-hari/berbulan-bulan untuk menjadi efektif
dan oelh karena itu tidak berguna apabila tekanan intrakranial
timbul cepat. Mekanisme kompensasi ini antara lain bekerja
menurunkan volume darahintra kranial, volume cairan serebrospinal,
kandungan cairan intrasel dan mengurangi sel-sel parenkim. Kenaikan
tekanan yang tidak diobati mengakibatkan herniasi ulkus atau
serebulum. Herniasi timbul bila girus medialis lobus temporals
bergeser ke inferior melalui insisura tentorial oleh massa dalam
hemisfer otak. Herniasi menekan men ensefalon menyebabkab hilangnya
kesadaran dan menenkan saraf ketiga. Pada herniasi serebulum,
tonsil sebelum bergeser ke bawah melalui foramen magnum oleh suatu
massa posterior. Kompresi medula oblongata dan henti nafas terjadi
dengan cepat. Intrakranialyang cepat adalah bradicardi progresif,
hipertensi sistemik (pelebaran tekanan nadi dan gangguan
pernafasan).
F.Pathway Tumor Otak
G.Pemeriksaan Diagnostik Tumor Otak1.CT scan dan
MRIMemperlihatkan semua tumor intrakranial dan menjadi prosedur
investigasi awal ketika penderita menunjukkan gejala yang progresif
atau tanda-tanda penyakit otak yang difus atau fokal, atau salah
satu tanda spesifik dari sindrom atau gejala-gejala tumor. Kadang
sulit membedakan tumor dari abses ataupun proses lainnya.2.Foto
polos dadaDilakukan untuk mengetahui apakah tumornya berasal dari
suatu metastasis yang akan memberikan gambaran nodul tunggal
ataupun multiple pada otak.3.Pemeriksaan cairan
serebrospinalDilakukan untuk melihat adanya sel-sel tumor dan juga
marker tumor. Tetapi pemeriksaan ini tidak rutin dilakukan terutama
pada pasien dengan massa di otak yang besar. Umumnya diagnosis
histologik ditegakkan melalui pemeriksaan patologi anatomi, sebagai
cara yang tepat untuk membedakan tumor dengan proses-proses infeksi
(abses cerebri).4.Biopsi stereotaktikDapat digunakan untuk
mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk memberikan
dasar-dasar pengobatan dan informasi prognosis.5.Angiografi
SerebralMemberikan gambaran pembuluh darah serebral dan letak tumor
serebral.6.Elektroensefalogram (EEG)Mendeteksi gelombang otak
abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan dapat memungkinkan
untuk mengevaluasi lobus temporal pada waktu kejang.
H.Penatalaksanaan Tumor OtakFaktor faktor Prognostik sebagai
Pertimbangan Penatalaksanaan1.Usia2.General Health3.Ukuran
Tumor4.Lokasi Tumor
1.Jenis TumorUntuk tumor otak ada tiga metode utama yang
digunakan dalam penatalaksaannya,
yaitua.SurgeryTerapiPre-Surgery:-SteroidUntuk
menghilangkanswelling, contoh dexamethasone-AnticonvulsantUntuk
mencegah dan mengontrol kejang, seperti
carbamazepine-ShuntDigunakan untuk mengalirkan cairan
cerebrospinalPembedahan merupakan pilihan utama untuk mengangkat
tumor. Pembedahan pada tumor otak bertujuan utama untuk melakukan
dekompresi dengan cara mereduksi efek massa sebagai upaya
menyelamatkan nyawa serta memperoleh efek paliasi. Dengan
pengambilan massa tumor sebanyak mungkin diharapkan pula jaringan
hipoksik akan terikut serta sehingga akan diperoleh efek radiasi
yang optimal. Diperolehnya banyak jaringan tumor akan memudahkan
evaluasi histopatologik, sehingga diagnosis patologi anatomi
diharapkan akan menjadi lebih sempurna. Namun pada tindakan
pengangkatan tumor jarang sekali menghilangkan gejala-gelaja yang
ada pada penderita.b.RadiotherapyRadioterapi merupakan salah satu
modalitas penting dalam penatalaksanaan proses keganasan. Berbagai
penelitian klinis telah membuktikan bahwa modalitas terapi
pembedahan akan memberikan hasil yang lebih optimal jika diberikan
kombinasi terapi dengan kemoterapi dan radioterapi.Sebagian besar
tumor otak bersifat radioresponsif (moderately sensitive), sehingga
pada tumor dengan ukuran terbatas pemberian dosis tinggi radiasi
diharapkan dapat mengeradikasi semua sel tumor. Namun demikian
pemberian dosis ini dibatasi oleh toleransi jaringan sehat
disekitarnya. Semakin dikit jaringan sehat yang terkena maka makin
tinggi dosis yang diberikan. Guna menyiasati hal ini maka
diperlukan metode serta teknik pemberian radiasi dengan tingkat
presisi yang tinggi.Glioma dapat diterapi dengan radioterapi yang
diarahkan pada tumor sementara metastasis diterapi dengan radiasi
seluruh otak. Radioterapi jyga digunakan dalam tata laksana
beberapa tumor jinak, misalnya adenoma hipofisis.
c.Chemotherapy
Pada kemoterapi dapat menggunakan powerfull drugs, bisa
menggunakan satu atau dikombinasikan. Tindakan ini dilakukan dengan
tujuan untuk membunuh sel tumor pada klien. Diberikan secara oral,
IV, atau bisa juga secara shunt. Tindakan ini diberikan dalam
siklus, satu siklus terdiri dari treatment intensif dalam waktu
yang singkat, diikuti waktu istirahat dan pemulihan. Saat siklus
dua sampai empat telah lengkap dilakukan, pasien dianjurkan untuk
istirahat dan dilihat apakah tumor berespon terhadap terapi yang
dilakukan ataukah tidak.
I.Komplikasi Tumor Otaka.Edema SerebralPeningkatan cairan otak
yang berlebih yang menumpuk disekitar lesi sehingga menambah efek
masa yang mendesak (space-occupying). Edema Serebri dapat terjadi
ekstrasel (vasogenik) atau intrasel
(sitotoksik).b.HidrosefalusPeningkatan intracranial yang disebabkan
oleh ekspansin massa dalam rongga cranium yang tertutup dapat di
eksaserbasi jika terjadi obstruksi pada aliran cairan serebrospinal
akibat massa.c.Herniasi OtakPeningkatan intracranial yang terdiri
dari herniasi sentra, unkus, dan singuli.d.Epilepsie.Metastase
ketempat lain
3.1Pengkajian1. Identitas KlienNama : Tn. EJenis kelamin :
Laki-lakiUsia : 27 tahunStatus perkawinan : Belum kawinAlamat : Jl.
Kenari 1 No. 34Suku bangsa :JawaBahasa yang digunakan :
IndonesiaPekerjaan : Petugas laboratoriumSumber biaya : Gaji
2.Pengkajian KeperawatanRiwayat penyakit : terpapar
radiasiRiwayat keluarga : keluarga mempunyai riwayat tumorKaji
adanya tanda-tanda tumor : kelemahan, mata sisi kiri kabur, sakit
kepala, anoreksia, muntah.
A.DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIFDATA OBJEKTIF
Klien mengeluh :-Sakit kepala-Mata sisi kiri kabur sejak 2
minggu SMRS-Pendengaran berkurang-Penciuman berkurang-Pengecapan
berkurang-Muntah-LemahKlien terlihat :-Dari hasil MRI :Tumor
serebri lobus temporo parieto oksipital kiri high grade
astrocytoma.-Pandangan menyempit (-)-Bayangan hitam (-)-Melihat
dobel (-)-Muntah-BB menurun-Kelemahan sesisi
B.ANALISA DATADATA FOKUSETIOLOGIPROBLEM
1)DS : Klien mengeluh :-Sakit kepala-Mata sisi kiri kabur
DO : Klien terlihat :-Tumor serebri lobus temporo parieto
oksipital kiri high grade astrocytoma.-Pandangan menyempit
(-)-Bayangan hitam (-)-Melihat dobel (-)Perubahan perfusi jaringan
otakKerusakan sirkulasi akibat penekanan oleh tumor
2)DS : Klien mengeluh :-Muntah-Lemah-BB menurun
DO :Klien terlihat:-Muntah-BB menurun-Kelemahan sesisi
Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhIntake yang
tidak adekuat
3)DS :Klien mengeluh :-Pendengaran berkurang-Penciuman
berkurang-Pengecapan berkurang
DO :Klien terlihat :-Kelemahan sesisiKerusakan komunikasi
verbalKerusakan sirkulasi serebral
C.DIAGNOSA KEPERAWATANNo.Diagnosa keperawatanTanggal
DitemukanTeratasi
1.Perubahan perfusi jaringan otak b.d kerusakan sirkulasi akibat
penekanan oleh tumor14Desember 201216 Desember 2012
2.Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
yang tidak adekuat14Desember 201216 Desember 2012
3.Kerusakan komunikasi verbal b.d kerusakan sirkulasi
serebral14Desember 201216esember 2012
D.INTERVENSI1.Perubahan perfusi jaringan otak b.d kerusakan
sirkulasi akibat penekanan oleh tumorINTERVENSIRASIONAL
Mandiri :1.Monitor secara berkala tanda dan gejala peningkatan
TIK-Kaji perubahan tingkat kesadaran, orientasi, memori, periksa
nilai GCS
-Kaji tanda vital dan bandingkan dengan keadaan sebelumnya
-Kaji fungsi autonom: jumlah dan pola pernapasan, ukuran dan
reaksi pupil, pergerakan otot-Kaji adanya nyeri kepala, mual,
muntah, papila edema, diplopia, kejang-Ukur, cegah, dan turunkan
TIK-Pertahankan posisi dengan meninggikan bagian kepala 15-30,
hindari posisi telungkup atau fleksi tungkai secara berlebihan
Kolaborasi :1)Istirahatkan pasien, hindari tindakan keperawatan
yang dapat mengganggu tidur pasien2)Berikan sedative atau analgetik
dengan kolaboratif.
1.Mengetahui fungsi retikuler aktivasi sistem dalam batang otak,
tingkat kesadaran memberikan gambaran adanya perubahan
TIK2.Mengetahui keadaan umum pasien, karena pada stadium awal tanda
vital tidak berkolerasi langsung dengan kemunduran status
neurologi3.Respon pupil dapat melihat keutuhan fungsi batang otak
dan pons
4.Merupakan tanda peningkatan TIK
5.Peninggian bagian kepala akan mempercepat aliran darah balik
dari otak, posisi fleksi tungkai akan meninggikan tekanan
intraabomen atau intratorakal yang akan mempengaruhi aliran darah
balik dari otak
Kolaborasi :1.Keadaan istirahat mengurangikebutuhan
oksigen2.Mengurangi peningkatan TIK
2.Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
yang tidak adekuatRASIONAL
Mandiri :1.Kaji tanda dan gejala kekurangan nutrisi: penurunan
berat badan, tanda-tanda anemia, tanda vital2.Monitor intake
nutrisi pasien3.Timbang berat badan 3 hari sekali.4.Monitor hasil
laboratorium: Hb, albumin6. Kolaborasi dalam pemberian obat
antiemetik
Kolaborasi :1)Berikan makanan dalam porsi kecil tapi
sering.2)Berikan obat antiemetik1)Menentukan adanya kekurangan
nutrisi pasien2)Salah satu efek kemoterapi dan radioterapi adalah
tidak nafsu makan3)Mengurangi mual dan terpenuhinya kebutuhan
nutrisi.4)Berat badan salah satu indikator kebutuhan
nutrisi.5)Menentukan status nutrisi
Kolaborasi :1)Mengurangi mual dan muntah untuk meningkatkan
intake makanan
3.Kerusakan komunikasi verbal b.d kerusakan sirkulasi
serebralINTERVENSI RASIONAL
Mandiri :1)Perhatikan kesalahan dalam komunikasi dan berikan
umpan balik.
Kolaborasi :1)Berikan metode komunikasi alternative, seperti
menulis di papan tulis, gambar. Berikan petunjuk visual (gerakan
tangan, gambar-gambar, daftar kebutuhan, demonstrasi).
Kolaborasi :1)Menurunkan kebingungan/ansietas selama proses
komunikasi dan berespons pada informasi yang lebih banyak pada satu
waktu tertentu.
A.KesimpulanOtak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang
memiliki volume sekitar 1.350cc atau sekitar 2% dari berat orang
dewasa dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Metabolisme
otak digunakan kira kira 18% dari total konsumsi oksigen oleh
tubuh. Berat otak hanya 2,5 % dari berat badan seluruhnya tapi otak
merupakan organ yang paling banyak menerima darah dari jantung
yaitu 20% dari seluruh darah yang mengalir ke seluruh bagian tubuh
(Lumantobing, 2001).Tumor otak adalah terdapatnya lesi yang
ditimbulkan karena ada desakan ruang baik jinak maupun ganas yang
tumbuh di otak, meningen, dan tengkorak. (price, A. Sylvia, 1995:
1030). Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui, tetapi
sekarang telah diadakan penelitian mengenai herediter, sisa-sisa
embrional, radiasi, virus, substansi-substansi zat karsinogenik,
trauma kepala. Penatalaksaan pasien dengan tumor otak dapat
dilakukan pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi.Meskipun diobati,
hanya sekitar 25% penderita kanker otak yang bertahan hidup setelah
2 tahun. Prognosis yang lebih baik ditemukan pada astrositoma dan
oligodendroglioma, dimana kanker biasanya tidak kambuh dalam waktu
3-5 tahun setelah pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA
Baughman, Diace C dan Joann C. Hackley. 2000.Buku Saku
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGCPrice, Sylvia A dan Lorrane
M. Wilson. 2006.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
Vol 2. Jakarta: EGCTarwoto, Watonah, dan Eros Siti Suryati.
2007.Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta:
CV Sagung Seto