KATA PENGANTAR Om Swastiastu Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu, yang isinya membahas tentang “konsep dasar teori auhan keperawatan dengan diagnosa medis tumor hipofise’’ Makalah ini kami tulis dan dibuat berdasarkan revisi dari buku,search di internet dan sumber-sumber yang dapat dipercaya. Dengan dibuatnya pembahasan tentang makalah ini kami berharap mahasiswa dapat memiliki sumber pembelajaran tambahan mengenai ‘’Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Diagnosa Medis tumor Hipofise”. Kami menyadari bahwa pembahasan makalah yang berjudul ‘’Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Diagnosa Medis Tumor Hipoise” jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar pembahasan makalah ini menjadi lebih baik. Akhir kata semoga bermanfaat bagi semua yang membaca atau mendengarkan materi ini. Om Santih, Santih, Santih Om Denpasar, 25 September 2012 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu, yang isinya membahas tentang “konsep
dasar teori auhan keperawatan dengan diagnosa medis tumor hipofise’’
Makalah ini kami tulis dan dibuat berdasarkan revisi dari buku,search di internet dan sumber-
sumber yang dapat dipercaya. Dengan dibuatnya pembahasan tentang makalah ini kami berharap
mahasiswa dapat memiliki sumber pembelajaran tambahan mengenai ‘’Konsep Dasar Asuhan
Keperawatan dengan Diagnosa Medis tumor Hipofise”.
Kami menyadari bahwa pembahasan makalah yang berjudul ‘’Konsep Dasar Asuhan
Keperawatan dengan Diagnosa Medis Tumor Hipoise” jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar pembahasan makalah ini
menjadi lebih baik. Akhir kata semoga bermanfaat bagi semua yang membaca atau
mendengarkan materi ini.
Om Santih, Santih, Santih Om
Denpasar, 25 September 2012
Tim Penyusun
1
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Hipofisis merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam
struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Sela tursika melindungi hipofisa tetapi
memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang.
Jika hipofisa membesar, akan cenderung mendorong ke atas, seringkali menekan daerah
otak yang membawa sinyal dari mata dan mungkin akan menyebabkan sakit kepala atau
gangguan penglihatan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami kemukakan dalam makalah ini antara lain :
1. Apa pengertian dari Tumor Hipofise
2. Apa penyebab dari Tumor Hipofise?
3. Apa Klasifikasi Tumor Hipofise?
4. Apa patofisiologi dariTumor Hipofise?
5. Pathway dari Tumor Hipofise?
6. Bagaimana Manifestasi klinik dari Tumor Hipofise?
7. Bagaimana pengobatan & prognesis dari Tumor Hipofise?
8. Bagaimana penatalaksaan dari Tumor Hipofise?
9. Bagaimana cara melakukan Asuhan Keperawatan pada pasien tumor hipofise?
2
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang kami kemukakan dalam makalah ini
antara lain:
Mengetahui pengertian dari 1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang kami kemukakan dalam
makalah ini antara lain:
1 Mengetahui pengertian dari Tumor Hipofise
2 Mengetahui penyebab dari Tumor Hipofise
3 Mengetahui klasifikasi dari Tumor Hipofise
4 Mengetahui patofisiologi dari Tumor Hipofise
5 Mengetahui Pathway dari Tumor Hipofise
6 Mengetahui Manifestasi klinik Tumor Hipofise
7 Mengetahui pengobatan & prognesis dari Tumor Hipofise
8 Mengetahui penatalaksanaan dari Tumor Hipofise
1.4 Metode
Adapun metode yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah kepustakaan.
Yaitu dengan mencari data-data yang menunjang materi/yang berhubungan dengan Tumor
Hipofise & konsep dasar asuhan keperawatan
3
BAB II
ISI
A. KONSEP DASAR TEORI
1.Definisi
Kelenjar hipofisis medula kelenjar yang sangat penting bagi tubuh manusia, kelenjar
inimengatur fungsi dari kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ovarium dan testis, kontrol
laktasi,kontraksi uterine sewaktu melahirkan dan tumbuh kembang yang linear, dan
mengatur osmolalitas dan volume dari cairan intravascular dengan memelihara resorpsi cairan
diginjal. Kelenjar hipofisis disebut master gland sistem endokrin
. Kelenjar hipofisis terdiri dari 2 lobus,
lobus anterior
terdiri dari limas tpe sel :
1. somatotrf yang memproduksi growth hormon atau hormon pertumbuhan
berfungsi untuk pertumbuhan tulang,otot dan organ-organ lain
2. laktototrof yang memproduksi prolaktin berfungsi untuk mensekresikan ASI
dan mempertahankan korpus luteum
3. kortikotrof yang memproduksi kortikotropin dan hormon lainnya
4. tiritrof yang memproduksi TSH berfungsi untuk pertumbuhan dan aktifitas
sekretorik kelenjar tiroid
5. Gonadotrof yang memproduksi FSH dan LH,
FSH untuk ovulasi,pembentukan korpus luteum,sekresi progresteron
LH untuk sekresi tostesteron
Aktivitas sekresi hormon-hormon ini biasanya diatur oleh faktor-faktor pelepasan
hipotalamik yang bersifat stimulatorik atau oleh faktor-faktor bersifat inhibitor(dopamin)
untuk mengontrol pelepasan prolaktin
lobus posterior
yang terbentuk dari sel-sel glia yang sudah mengalami modifikasi.Hipofisis posteror ada
dua hormon yaitu ADH dan oksitosin.
4
2 . E p i d e m i o l o g i
Sekitar 10% dari seluruh tumor intrakranial merupakan tumor hipofisis, terutama
terdapat pada usia 20-50 tahun, dengan insiden yang ditemukan seimbang pada laki-laki dan
wanita.Tumor hipofisis terutama timbul pada lobus anterior hipofisis, sedangkan
pada lobus posterior (neurohipofisis) jarang terjadi. Tumor ini biasanya bersifat jinak.
3 . E t i o l o g i
Penyebab tumor hipofisis tidak diketahui. Sebagian besar diduga tumor hipofisis hasil dari perubahan
pada DNA dari satu sel, menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali.Cacat
genetik,sindroma neoplasia endokrin multipel tipe I dikaitkan dengan tumor hipofisis.
Namun, account cacat ini hanya sebagian kecil dari kasus-kasus tumor hipofisis.Selain itu, tumor hipofisis didapat
dari hasil penyebaran(metastasis)dari kanker situs lain.Kanker payudara pada wanita dan kanker
paru-paru pada pria merupakan kanker yang paling umum untuk menyebar ke kelenjar
pituitari. Kanker lainnya yang menyebar keke l en j a r p i t u i t a r i t e rmasuk kanke r
g in j a l , kanker prostat, melanoma,dankanker pencernaan.
4 . K l a s i f i k a s i
Klasifikasi dibedakan berdasarkan hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis
dandibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
1. Adenoma hipofisis non fungsional (tidak memproduksi hormon)
Tumor ini berkisar sekitar 30% dari seluruh tumor pada hipofisis. Biasanya muncul pada
dekade ke 4 dan ke 5 dari kehidupan, dan biasanya lebih sering ditemukan padal a k i - l a k i
d a r i p a d a w a n i t a . N a m a l a i n d a r i t u m o r i n i y a i t u N u l l c e l l
t u m o r , undifferentiated tumor dan non hormon producing adenoma. Karena tumor ini
tidak memproduksi hormon, maka pada tahap dini seringkali tidak memberikan gejala apa-apa.
Sehingga ketika diagnose ditegakkan umumnya tumor sudah dalam ukuran yangsangat besar,
atau gejala yang timbul karena efek masanya. Tumor biasanya solid walaupun bias
ditemukan tumor dengan campuran solid dan kistik.
5
2. Adenoma hipofisis fungsional yang terdiri dari:
a. adenoma yang bersekres i pro lakt in
prolaktiinoma merupakan tumor hipofisis fungsional yang paling sering
ditemukan dan mewakili30% dari semua adenoma. Sebagian besar berupa
makroadenoma yang terbentuk dari sel-sel asidofilik atau kromofobik dengan
granulasi terdispersi tipis.
Hiperprolaktinemia dapat terjasi karena penyebab lain dari adenoma
hipofisis yang ensekresikan Prl. Hiperprolaktinemia terjadi saat hamil dan
memuncak saat melahirkan. Hiperprolaktinemia dapat juga terjadi karena
hiperplasia laktotrof yang disebabkan oleh gangguan proses inhibisi sekresi Prl
normal oleh dopamin.Inhibisi dapat terjadi karena adanya kerusakan pada neuron-
neuron dopaminergik hipothalamus,terutusnya tungkai hipofisis misalnya karena
trauma kepala,obat-obatan yang menyekat reseptor dopamin pada sel laktotrof
Gambaran klinis Peningkatan Prl serum menimbulkan
aminore,galaktore,penurunan libido dan infertilitas
b. adenoma yang bersekresi growth hormon (GH)
Secara mikroskopis,adenoma yang mengandung GH terbentuk dari sel-sel yang
bergranulasi padat dan tampak asidofik dan kromofobik dalam pemeriksaan histologi
rutin terhadap potongn jaringan.Hipersekresi GH yang persisten menstimulasi IGF-1 oleh
hati yang menimbulkan banyak manifestasi klinis. Jika adenoma somatotrof tumbuh pada
anak-anak sebelum lempeng efisis menutup,kenaikan kadar GH menimbulkan
gigantisme.keadaan ini ditandai oleh peningkatan ukuran tubuh secara menyeluruh
dengan tungkai dan lengan yang memanjang secara tidak proposional. Jika peningkatan
GH terjadi setelah penutupan lempeng epifisis,pasien akan mengalami akromegali
dengan pembesaran pada kepala,tangan,kaki,rahang,lidah dan jaringan lunak.
c. adenoma gonadotrof(memproduksi FSH dan LH )
Bentuk ini paling sering ditemukan pada pria dan wanita dalam usia
pertengahan ketika tumor mencapai ukuran yang besar untuk
menimbukan gejala neurologis misalnya gangguan pengelihatan,nyeri
6
kepala,diplopia atau apopleksia hipofisis. Defisiensi gonadotrof yang
terjadi paling sering berupa gangguan produksi LH akibatnya pada pria
adalah kadar testosteron rendah sehingga terjadi penurunan libido dan
energi sedangkan pada wanita terjadi amenore
d. adenoma tirotrof penghasil TSH
Bentuk ini jarang ditemukan dan mewakili 1%dari semua jenis
adenoma hipofisis,kadang-kadang adenoma tirotrof menjadi penyebab
hipertiroidisme
e. .adenoma yang bersekresiadrenokortikotropik hormon (ACTH)
Sekresi oleh adenoma ini bisa menyebabkan hipersekresi kortisol oleh kelenjar
adrenal disertai hiperkortisolisme.
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Adenoma Hipofisis non fungsional:
pada rontgen foto lateral tengkorak terlihat sella turcica membesar, lantai sella menipisdan
membulat seperti balon. Jika pertumbuhan adenomanya asimetrik maka padalateral
foto tengkorak akan menunjukkan double floor. Normal diameter AP dari kelenjar
hipofisis pada wanita usia 13-35 tahun < 11 masing-masing, sedang pada yanglainnya normal < 9 masing-
masing. b. MRI dan CT scan kepala, dengan MRI gambaran a.carotis dan chiasma tampak
lebih jelas, tetapi untuk gambaran anatomi tulang dari sinus sphenoid CT scan lebih baik.c. Test
stimulasi fungsi endokrin diperlukan untuk menentukan gangguan fungsi darikelenjar hipofisis.
Adenoma Fungsional
Penilaian kadar serum prolactin, kadar serum lebih dari 150 ng/ml biasanya berkorelasidengan
adanya prolactinomas. Kadar prolactin antara 25-150 ng/ml terjadi pada adanya
kompresi tangkai hipofisis sehingga pengaruh inhibisi dopamin berkurang, juga pada stalk effect
(trauma hypothalamus, trauma tungkai hipofisis karena operasi). b.Adenoma yang bersekresi
growth hormonePengukuran kadar GH tidak bisa dipercaya karena sekresi hormon ini
yang berupacetusan, walaupun pada keadaan adenoma. Normal kadar basal Gh <1
ng/ml, pada penderita acromegali bisa meningkat sampai > 5 ng/ml, walaupun pada
penderita biasanya tetap normal. Pengukuran kadar somatemedin C lebih bisa dipercaya,
7
karenakadarnya yang konstan dan meningkat pada acromegali. Normal kadarnya 0,67
U/ml, pada acromegali mebningkat sampai 6,8 U/ml. Dengan GTT kdar GH akan ditekan