1. PENGERTIAN v Disebut juga Morbili. Campak merupakan penyakit yang sangat menular terutama menyerang anak-anak, walaupun pada beberapa kasus juga dapat menyerang orang dewasa. Pada anak-anak dengan keadaan gizi buruk ditemukan kejadian campak dengan komplikasi yang fatal atau berpotensi menyebabkan kematian. v Penyakit Campak adalah penyakit menular akut yang disebabkan virus Campak/ Rubella. Campak adalah penyakit infeksi menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi dan stadium konvalesensi. Penularan terjadi secara droplet dan kontak langsung dengan pasien. v Virus ini terdapat dalam darah, air seni, dan cairan pada tenggorokan. Itulah yang membuat campak ditularkan melalui pernapasan, percikan cairan hidung ataupun ludah 1. 2. PENYEBAB Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Rubella, oleh karena itu campak juga sering disebut Demam Rubella. Virus penyebab campak ini biasanya hidup pada daerah tenggorokan dan saluran pernapasan. Virus campak dapat hidup dan berkembang biak pada selaput lendir tenggorokan, hidung dan saluran pernapasan. Anak yang terinfeksi oleh virus campak dapat menularkan virus ini kepada lingkungannya, terutama orang-orang yang tinggal serumah dengan penderita. Pada saat anak yang terinfeksi bersin atau batuk, virus juga dibatukkan dan terbawa oleh udara. Anak dan orang lain yang belum mendapatkan imunisasi campak, akan mudah sekali terinfeksi jika menghirup udara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1. PENGERTIAN
v Disebut juga Morbili. Campak merupakan penyakit yang sangat menular terutama menyerang
anak-anak, walaupun pada beberapa kasus juga dapat menyerang orang dewasa. Pada anak-anak
dengan keadaan gizi buruk ditemukan kejadian campak dengan komplikasi yang fatal atau
berpotensi menyebabkan kematian.
v Penyakit Campak adalah penyakit menular akut yang disebabkan virus Campak/ Rubella.
Campak adalah penyakit infeksi menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium kataral,
stadium erupsi dan stadium konvalesensi. Penularan terjadi secara droplet dan kontak langsung
dengan pasien.
v Virus ini terdapat dalam darah, air seni, dan cairan pada tenggorokan. Itulah yang membuat
campak ditularkan melalui pernapasan, percikan cairan hidung ataupun ludah
1. 2. PENYEBAB
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Rubella, oleh karena itu campak
juga sering disebut Demam Rubella. Virus penyebab campak ini biasanya hidup pada daerah
tenggorokan dan saluran pernapasan. Virus campak dapat hidup dan berkembang biak pada
selaput lendir tenggorokan, hidung dan saluran pernapasan. Anak yang terinfeksi oleh virus
campak dapat menularkan virus ini kepada lingkungannya, terutama orang-orang yang tinggal
serumah dengan penderita. Pada saat anak yang terinfeksi bersin atau batuk, virus juga
dibatukkan dan terbawa oleh udara. Anak dan orang lain yang belum mendapatkan imunisasi
campak, akan mudah sekali terinfeksi jika menghirup udara pernapasan yang mengandung virus.
Penularan virus juga dapat terjadi jika anak memegang atau memasukkan tangannya yang
terkontaminasi dengan virus ke dalam hidung atau mulut. Biasanya virus dapat ditularkan 4 hari
sebelum ruam timbul sampai 4 hari setelah ruam pertama kali timbul.
Askep morbili
Definisi
Penyakit infeksi virus akut menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu :
a. Stadium Kataral
b. Stadium Erupsi, dan
c. Stadium Konvalesensi
Dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak koplik ( Ilmu Kesehatann Anak
Edisi 2, th 1991. FKUI ). Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai
dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet,
pembesaran serta nyeri limpa nadi ( Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Nelson, EGC, 2000 ).
Etiologi
Penyebabnya adalah virus morbili yaitu Rubeola yang terdapat dalam sekret nasofaring dan
darah selama masa prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. Virus ini berupa
virus RNA yang termasuk famili Paramiksoviridae, genus Morbilivirus. virus ini memiliki RNA
rantai tunggal, sampai saat ini hanya ada satu serotipe yang diketahui dapat menimbulkan
penyakit pada manusia.
Cara penularan dengan droplet infeksi.
Epidemiologi
Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur
hidup. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili akan mendapat kekebalan
secara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4-6 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan
mengurang sehingga si bayi dapat menderita morbili. Bila seseorang wanita menderita morbili
ketika ia hamil 1 atau 2 bulan, maka 50% kemungkinan akan mengalami abortus, bila ia
menderita morbili pada trimester I, II, atau III maka ia akan mungkin melahirkan seorang anak
dengan kelainan bawaan atau seorang anak dengan BBLR, atau lahir mati atau anak yang
kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun. Morbili dapat ditularkan dengan 3 cara,antara lain :
1.percikan ludah yang mengandung virus
2.kontak langsung dengan penderita
3.penggunaan peralatan makan & minum bersama.
Penderita dapat menularkan infeksi dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan
selama ruam kulit ada.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada
seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang
rentan terhadap campak adalah:
1.bayi berumur lebih dari 1 tahun
2.bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
3.Daya tahan tubuh yang lemah
4.Belum pernah terkena campak
5.Belum pernah mendapat vaksinasi campak.
6.remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
Patofisiologi
Droplet Infection (virus masuk)
Berkembang biak dalam RES
Keluar dari RES keluar sirkulasi
Pirogen :
pengaruhi termostat dalam hipotalamus
Titik setel termostat meningkat
Suhu tubuh meningkat
pusatpengaruhi nervus vagus
muntah di medula oblongata.
muntah
anorexia
malaise
Mengendap pada organ-organ yang
secara embriologis berasal dari ektoderm seperti pada :
Mukosa mulut
infiltrasi sel-sel radang mononuklear pada kelenjar sub mukosa mulut
Koplik`s spot
Kulit
Ploriferasi sel-sel endotel kalpiler di dalam korium
Terjadi eksudasi serum dan kadang-kadang eritrsit dalam epidermis
Rash/ ruam kulit
Konjunctiva
terjadi reaksi peradangan umum
Konjuctivitis
Fotofobia
mukosa nasofaring dan broncus
infiltrasi sel-sel sub epitel dan sel raksasa berinti banyak
Reaksi peradangan secara umum
Pembentukan eksudat serosa disertai proliferasi sel monokuler dan sejumlah kecil pori
morfonuklear
Coriza/ pilek, cough/ batuk
Sal. Cerna
Hiperplasi mukosa usus teriritasi jaringan limfoid terutama pada usus buntu diare
pergerakan usus meningkat kecepatan sekresi bertambah
Secara sederhana dan dengan pembuatan pohon masalah, patofisiologi morbili dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Patologi Anatomi
Pada organ limfoid dijumpai:
Hiperplasia folikuler yang nyata
Sentrum germinativum yang besar
Sel Warthin-Finkeldey
Sel datia berinti banyak yang tersebar secara acak
Sel ini memiliki nukleus eosinofilik dan jisim inklusi dalam sitoplasma
Sel ini merupakan tanda patognomonik campak
Pada bercak Koplik dijumpai:
Nekrosis
Neutrofil
Neovaskularisasi
Manifestasi klinis
Masa tunas/inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih dari 10-20 hari dan kemudian timbul
gejala-gejala yang dibagi dalam 3 stadium
1.Stadium kataral (prodormal)
Stadium prodormal berlangsung selama 4-5 hari ditandai oleh demam ringa hingga sedang, batuk
kering ringan, coryza, fotofobia dan konjungtivitis. Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam
sebelum timbul enantema, timbul bercak koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat
jarang dijumpai. Bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh
eritema. Lokalisasinya dimukosa bukalis berhadapandengan molar dibawah, tetapi dapat
menyebar tidak teratur mengenai seluruh permukaan pipi. Meski jarang, mereka dapat pula
ditemukan pada bagian tengah bibir bawah, langit-langit dan karankula lakrimalis. Bercak
tersebut muncul dan menghilang dengan cepat dalam waktu 12-18 jam. Kadang-kadang stadium
prodormal bersifat berat karena diiringi demam tinggi mendadak disertai kejang-kejang dan
pneumoni. Gambaran darah tepi ialah limfositosis dan leukopenia.
2.Stadium erupsi
Coryza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantema / titik merah dipalatum durum dan
palatum mole. Terjadinya eritema yang berbentuk makula papula disertai dengan menaiknya
suhu tubuh. Eritema timbul dibelakang telinga dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut
dan bagian belakang bawah. Kadang-kadang terdapat perdarahan primer pada kulit. Rasa gatal,
muka bengkak. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening disudut mandibula dan didaerah
leher belakang. Juga terdapat sedikit splenomegali, tidak jarang disertai diare dan muntah.
Variasi dari morbili yang biasa ini adalah “Black Measles” yaitu morbili yang disertai
perdarahan pada kulit, mulut, hidung dan traktus digestivus.
3.Stadium konvalesensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang bisa
hilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering ditemukan pula kulit yang
bersisik. Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili. Pada penyakit-
penyakit lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi. Suhu
menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi
Pemeriksaan Diagnostik
Ruam kulit pada campak harus dibedakan dari :
Eksantema subitum - toxoplasmosis
Rubela - meningokoksemia
Infeksi virus ekho - demam skarlatina
Virus koksaki - penyakit riketsia
Virus adeno - penyakit serum
Mononukleosus infeksiosa - alergi obat
Diagnosa biasanya ditegakkan berdasarkan temuan klinis. Pada tahap awal, sulit untuk
menegakkan diagnosa campak. Adanya konjungtivitis merupakan petunjuk berharga dalam
upaya pengambilan diagnosa. Bila kita berhasil menemukan bercak Koplik, maka diagnosa dini
dapat kita tegakkan.
Hal-hal yang membantu penegakan diagnosa:
1.Riwayat kontak dengan penderita campak
2.Gejala demam, batuk, pilek dan konjungtivitis
3.Bercak Koplik (patognomonik)
4.Erupsi makulopapula dengan tahap-tahap pemunculan yang khas
5.Bercak berwarna kehitaman pada kulit setelah sembuh
Pemeriksaan lain yang mungkin perlu dilakukan:
pemeriksaan darah
pembiakan virus
serologi campak.
Pada kasus-kasus atipik, dapat dilakukan pemeriksaan serologi untuk memastikannya. Teknik
pemeriksaan yang dapat digunakan adalah:
Fiksasi komplemen
Inhibisi hemaglutinasi
Metode antibodi fluoresensi tidak langsung
Komplikasi
Berbagai penyakit dapat terjadi pada penderita campak. Penyakit tersebut antara lain:
Konjungtivitis
Stomatitis
Bronkopnemonia
Diare
Otitis media akut
Laringitis
Malnutrisi
Purpura trombositopenia
Ensefalitis
Subakut sklerosing panensefalitis
Malnutrisi merupakan komplikasi yang tidak boleh dipandang enteng. Malnutrisi dan campak
membentuk suatu lingkaran setan. Malnutrisi memudahkan terjadinya sekaligus memperberat
campak, sedangkan campak akan menyebabkan penderita mengalami malnutrisi. Campak dapat
menyebabkan hal tersebut karena:
Penderita (terutama anak) malas makan akibat mulut sakit (akibat stomatitis)
Diare menyebabkan turunnya kemampuan penyerapan makanan
Demam meningkatkan metabolisme tubuh sehingga energi yang didapat dari makanan akan
terbuang
Ensefalitis (infeksi otak) terjadi pada 1 dari 1000 sampai 2000 kasus, ditandai dengan demam
tinggi, kejang dan koma. Hal ini biasanya terjadi antara 2 hari sampai 3 minggu setelah ruam
muncul. Ensefalitis biasanya berlangsung singkat dan sembuh dalam waktu satu minggu, tapi
kadang-kadang bisa berkepanjangan dan mengakibatkan terjadinya kerusakan otak yang serius
bahkan kematian.
Subakut sklerosing panensefalitis merupakan komplikasi yang sangat jarang terjadi. Keadaan ini
disebabkan oleh virus "detektif" yang mengalami hipermutasi. Keadaan ini dapat berkembang
bertahun-tahun kemudian, khususnya bila campak terjadi pada usia muda.
Pencegahan
1.Imunisasi aktif
Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan vaksin campak hidup yang telah dilemahkan. Vaksin
hidup yang pertama kali digunakan adalah Strain Edmonston B. Pelemahan berikutnya dari
Strain Edmonston B. Tersbut membawa perkembangan dan pemakaian Strain Schwartz dan
Moraten secara luas. Vaksin tersebut diberikan secara subkutan dan menyebabkan imunitas yang
berlangsung lama.
Pada penyelidikan serulogis ternyata bahwa imunitas tersebut mulai mengurang 8-10 tahun
setelah vaksinasi. Dianjurkan agar vaksinasi campak rutin tidak dapat dilakukan sebelum bayi
berusia 15 bulan karena sebelum umur 15 bulan diperkirakan anak tidak dapat membentuk
antibodi secara baik karena masih ada antibodi dari ibu. Pada suatu komunitas dimana campak
terdapat secara endemis, imunisasi dapat diberikan ketika bayi berusia 12 bulan.
2.Imunusasi pasif
Imunusasi pasif dengan serum oarng dewasa yang dikumpulkan, serum stadium penyembuhan
yang dikumpulkan, globulin placenta (gama globulin plasma) yang dikumpulkan dapat
memberikan hasil yang efektif untuk pencegahan atau melemahkan campak. Campak dapat
dicegah dengan serum imunoglobulin dengan dosis 0,25 ml/kg BB secara IM dan diberikan
selama 5 hari setelah pemaparan atau sesegera mungkin.
Penatalaksanaan Medis
Sesungguhnya tidak ada pengobatan yang spesifik untuk mengatasi penyakit campak. Pada kasus
yang ringan, tujuan terapi hanya untuk mengurangi demam dan batuk, sehingga penderita merasa
lebih nyaman dan dapat beristirahat dengan lebih baik. Dengan istirahat yang cukup dan gizi
yang baik, penyakit campak (pada kasus yang ringan) dapat sembuh dengan cepat tanpa
menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Bila ringan, penderita campak tidak perlu dirawat. Penderita dapat dipulangkan dengan nasehat
agar selalu mengupayakan peningkatan daya tahan tubuh, dan segera kontrol bila penyakit
bertambah berat.
Umumnya dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :
Isolasi untuk mencegah penularan
Tirah baring dalam ruangan yang temaram (agar tidak menyilaukan)
Jaga agar penderita tetap merasa hangat dan nyaman
Diet bergizi tinggi dan mudah dicerna. Bila tidak mampu makan banyak, berikan porsi kecil tapi
sering (small but frequent)
Asupan cairan harus cukup untuk mencegah dehidrasi
Kompres hangat bila panas badan tinggi
Obat-obat yang dapat diberikan antara lain:
Penurun panas (antipiretik): Parasetamol atau ibuprofen
Pengurang batuk (antitusif)
Vitamin A dosis tunggal
Di bawah 1 tahun: 100.000 unit
Di atas 1 tahun: 200.000 unit
Antibiotika
Antibiotika hanya diberikan bila terjadi komplikasi berupa infeksi sekunder (seperti otitis media
dan pnemonia)
Konsep Asuhan Keperawatan Pasien Penderita Morbili
I.Pengkajian
A.Identitas diri :
B.Pemeriksaan Fisik :
1.Mata : terdapat konjungtivitis, fotophobia
2.Kepala : sakit kepala
3.Hidung : Banyak terdapat secret, influenza, rhinitis/koriza,