BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan keluarga merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan, karena hubungan antar anggota keluarga dan kualitas keluarga mempunyai hubungan yang sangat erat. Akan tetapi, hingga saat ini masih sangat sedikit perhatian kepada keluarga (Friedman, 1995). Setiap anggota keluarga mempunyai kebutuhan fisik, pribadi, dan sosial yang harus dipenuhi. Keluarga diharapkan dapat bertanggung jawab dalam perannya untuk memenuhi kebutuhan anggota kelurganya terutama dalam meningkatkan dan memelihara derajarat kesehatan. Guna meningkat kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan keluarga terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan maka diperlukan perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada peningkatan, perawatan diri, pendidikan kesehatan, konseling keluarga, dan upaya-upaya untuk mengurangi resiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan (Friedman, 1995). B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana data yang diperoleh saat pengkajian? 2. Apa diagnosa keperawatan pada keluarga binaan? 3. Bagaimana intervensi yang diberikan pada keluarga binaan? 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan keluarga merupakan sesuatu yang sangat penting untuk
diperhatikan, karena hubungan antar anggota keluarga dan kualitas keluarga
mempunyai hubungan yang sangat erat. Akan tetapi, hingga saat ini masih sangat
sedikit perhatian kepada keluarga (Friedman, 1995).
Setiap anggota keluarga mempunyai kebutuhan fisik, pribadi, dan sosial yang
harus dipenuhi. Keluarga diharapkan dapat bertanggung jawab dalam perannya untuk
memenuhi kebutuhan anggota kelurganya terutama dalam meningkatkan dan
memelihara derajarat kesehatan. Guna meningkat kemampuan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan keluarga terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan maka
diperlukan perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada peningkatan, perawatan
diri, pendidikan kesehatan, konseling keluarga, dan upaya-upaya untuk mengurangi
resiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan (Friedman, 1995).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana data yang diperoleh saat pengkajian?
2. Apa diagnosa keperawatan pada keluarga binaan?
3. Bagaimana intervensi yang diberikan pada keluarga binaan?
4. Bagaimana implementasi yang diberikan pada kelurga binaan?
5. Bagaimana hasil evaluasi yang didapatkan?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan keperawawatan keluarga dengan masalah sulit
makan.
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui data yang diperoleh saat pengkajian
2. Mengetahui diagnosa keperawatan pada keluarga binaan.
3. Mengetahui intervensi yang diberikan pada keluarga binaan.
4. Mengetahui implementasi yang dapat diberikan pada keluarga binaan.
5. Mengetahui hasil dari evaluasi setelah implementasi diberikan
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Keluarga
Friedman (1995) mendefinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang
atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
B. Struktur Keluarga
Friedman, Bowden, & Jones (2003) dalam Harmoko (2012) membagi struktur
keluarga menjadi empat elemen, yaitu komunikasi, peran keluarga, nilai dan norma
keluarga, dan kekuatan keluarga.
1. Struktur komunikasi keluarga.
Komunikasi dalam keluarga dapat berupa komunikasi secara emosional,
komunikasi verbal dan non verbal, komunikasi sirkular. Komunikasi emosional
memungkinkan setiap individu dalam keluarga dapat mengekspresikan perasaan
seperti bahagia, sedih, atau marah diantara para anggota keluarga. Pada
komunikasi verbal anggota keluarga dapat mengungkapkan apa yang diinginkan
melalui kata-kata yang diikuti dengan bahasa non verbal seperti gerakan tubuh.
Komunikasi sirkular mencakup sesuatu yang melingkar dua arah dalam keluarga,
misalnya pada saat istri marah pada suami, maka suami akan mengklarifikasi
kepada istri apa yang membuat istri marah.
2. Struktur peran keluarga.
Peran masing – masing anggaota keluarga baik secara formal maupun
informal, model peran keluarga, konflik dalam pengaturan keluarga.
3. Struktur nilai dan norma keluarga.
Nilai merupakan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal apakah baik atau
bermanfaat bagi dirinya. Norma adalah peran-peran yang dilakukan manusia,
berasal dari nilai budaya terkait. Norma mengarah kepada nilai yang dianut
masyarakat, dimana norma-norma dipelajari sejak kecil. Nilai merupakan prilaku
motivasi diekspresikan melalui perasaan, tindakan dan pengetahuan. Nilai
memberikan makna kehidupan dan meningkatkan harga diri (Susanto, 2012).
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau
tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga
2
merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan
peraturan. Norma adalah pola prilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan
sistem nilai dalam keluarga (Susanto , 2012).
4. Struktur kekuatan keluarga
Kekuatan keluarga merupakan kemampuan baik aktual maupun potensial dari
individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi perilaku orang lain berubah
kearah positif. Tipe struktur kekuatan dalam keluarga antara lain: hak untuk
mengontrol seperti orang tua terhadap anak (legitimate power/outhority),
seseorang yang ditiru (referent power), pendapat, ahli dan lain-lain (resource or
expert power), pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima
(reward power), pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya (coercive
power), pengaruh yang dilalui dengan persuasi (informational power), pengaruh
yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta kasih misalnya hubungan seksual
(affective power).
C. Fungsi Keluarga
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah (http://id.wikipedia.org ):
1. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan
anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak
menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga
anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan
perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan
berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama
lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak
anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan
yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan,
mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-
kebutuhan keluarga.
3
7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita
tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai
generasi selanjutnya.
9. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta
membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
D. Tahap Perkembangan Keluarga Usia Balita
Tahap kedua dimulai dengan kelahiran anak pertama sehingga bayi berusia 30
bulan. Biasanya orangtua tergetar hatinya dengan kelahiran pertama anak mereka, tapi
agak takut juga. Kekuatiran terhadap bayi biasanya berkurang setelah beberapa hari,
karena ibu dan bayi tersebut mulai saling mengenal. Akan tetapi kegembiraan yang
tidak dibuat-buat ini berakhir ketika seorang ibu baru tiba di rumah dengan bayinya
setelah tinggai di rumah sakit untuk beberapa waktu. Ibu dan ayah tiba-tiba berselisih
dengan semua peran-peran mengasyikkan yang telah dipercayakan kepada mereka.
Peran tersebut pada mulanya sulit karena perasaan ketidakadekuatan menjadi
orangtua baru ; kurangnya bantuan dari keluarga dan teman-teman, dan para
profesional perawatan kesehatan yang bersifat membantu dan sering terbangun tengah
malam oleh bayi yang berlangsung 3 hingga 4 minggu. Ibu juga letih secara
psikologis dan fisiologis. Ia sering merasakan beban tugas sebagai ibu rumah tangga
dan barangkali juga bekerja, selain merawat bayi. Khususnya terasa sulit jika ibu
menderita sakit atau mengalami persalinan dan pelahiran yang lama dan sulit atau
seksio besar (Friedman, 1995).
Kedatangan bayi dalam rumah tangga menciptakan perubahan-perubahan bagi
setiap anggota keluarga dan setiap kumpulan hubungan. Orang asing telah masuk ke
dalam kelompok ikatan keluarga yang erat, dan tiba-tiba keseimbangan keluarga
berubah setiap anggota keluarga memangku peran yang baru dan memulai hubungan
yang baru. Selain seorang bayi yang baru saja dilahirkan, seorang ibu, seorang ayah,
kakek nenekpun lahir. Istri sekarang harus berhubungan dengan suami sebagai
pasangan hidup dan juga sebagai ayah dan sebaliknya. Dan dalam keluarga yang
memiliki anak sebelumnya, pengaruh kehadiran seorang bayi sangat berarti bagi
saudaranya sama seperti pada pasangan yang menikah. (Friedman, 1995)
4
E. Tugas- tugas Perkembangan Usia Balita
Tugas perkembnagan kelurga dengan anak usia balita adalah sebagai berikut
(Friedman, 1995):
1. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan
bayi baru ke dalam keluarga).
2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota
keluarga.
3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-
peran orangtua dan kakek dan nenek.
F. Masalah-masalah pada Tahap Perkembangan Keluarga Usia Balita
Masalah-masalah utama keluarga dalam tahap ini adalah pendidikan
maternitas yang terpusat pada keluarga, perawatan bayi yang baik, pengenalan dan
penanganan masalah-masalah kesehatan fisik secara dini, imunisasi, konseling
perkembangan anak, keluarga berencana, interaksi keluarga dan bidang-bidang
peningkatan kesehatan umum (gaya hidup). Masalah-masalah kesehatan lain selama
periode dari kehidupan keluarga ini adalah inaksesibilitas dan ketidakadekuatan
fasilitas-fasilitas perawatan anak untuk ibu yang bekerja, hubungan akan-orangtua,
masalah-masalah mengasuh anak termasuk penyalahgunaan dan kelalaian terhadap
anak dan masalah-masalah transisi peran orang tua (Freidman, 1995).
5
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA
KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA Bapak.E
DI DUSUN II MUARA PENIMBUNG ULU INDRALAYA
Nama mahasiswa : Dwi Rahmayanti
Kunjungan ke : I
Kegiatan : Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)
Tanggal : 21 Maret 2014
A. Latar Balakang
Proses keperawatan pada dasarnya merupakan suatu proses pemecahan masalah
dengan memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang merupakan suatu proses,
keluarga, kelompok, dan komunitas dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan. Keperawatan
keluarga dalam pratiknya merupakan suatu proses perawatan kesehatan masyarakat yang
dipusatkan kepada keluarga sebagai unit kesatuan sebagai sasaran memulai perawatan.
Sebelum melakukan pengkajian, sebaiknya dibutuhkan hubungan saling percaya
antara pengkaji dengan keluarga yang dikaji. Hubungan saling percaya akan menciptakan
kepercayaan keluarga pada pengkaji sehingga keluarga akan menerima dan mau
mengungkapkan semua masalah dan keluhan yang dialami atau dirasakan oleh seluruh
anggota keluarga. Hubungan saling percaya juga bermanfaat dalam proses pemberian
asuhan keperawatan, dengan rasa percaya yang terbina pengkaji akan lebih mudah dan
lebih lancar dalam memeberikan asuhan keperawatan pada anggota keluarga. Sehubungan
dengan hal tersebut maka akan dilakukan pertemuan terhadap keluarga Bapak. E untuk
membina hubungan salin percaya yang kemudian akan dilanjutkan dengan pemberian
asuhan keperawatan terhadap keluarga.
B. Rencana keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan.
6
2. Tujuan umum
Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan hubungan saling percaya antara
keluarga dengan mahasiswa profesi ners sehingga dapat bersama-sama
mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang ada pada yang terjadi pada keluarga
Bapak. E selama satu bulan kedepan.
3. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dan keluarga dapat membina hubungan saling percaya, saling kenal
dan terjalin silaturahmi dengan baik
b. Mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan
c. Mahasiswa melakukan kontrak waktu dengan keluarga binaan
d. Mahasiswa dapat mengetahui jumlah anggota keluarganya.
e. Mahasiswa dan keluarga mendapatkan informasi tentang permasalahan kesehatan
secara umum yang terjadi dikeluarga Bapak.E.
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan anggota
keluarga
2. Media dan alat
-
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Jumat , 21 Maret 2014
Waktu : 14.00-15.00 WIB
Alamat : Dusun II Muara Penimbung Ulu
4. Rencana kegiatan
Perkenalan diri dengan anggota keluarga yang akan dibina, membina hubungan
saling percaya dan membuat kontrak waktu untuk dilakukan pengkajian dalam rangka
mencari data tentang keluarga.
Pengorganisasian Waktu dan Acara
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta1 2 menit Pembukaan
Memberi salama. Menjawab salam b. Mendengarkan dan
memperhatikan2 15 menit Pelaksanaan
a. Menjelaskan tujuan a. Menyimak b. pendapat atas
7
kedatanganb. Kontrak waktu untuk
pertemuan selanjutnya.
kedatangan mahasiswa Memperhatikan
c. Menyampaikan
3 3 menit Penutup :Mengucapkan terima kasih dan mengakhiri pertemuan dengan salam.
Menjawab salam
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
-
2. Evaluasi proses
a. Komunikasi sesuai
b. Keluarga kooperatif
c. BHSP dapat berjalan dengan lancar
3. Evaluasi hasil
a. Mahasiswa mampu berkenalan dan berkomunikasi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa mampu membina hubungan saling percaya dengan keluarga
c. Mahasisa mampu mengetahui jumlah anggota keluarga di Keluarga Bapak.E
d. Mahasiswa mampu mengetahui pekerjaan dan pendidikan terakhir anggota
keluarga Bapak. E
e. Mahasiswa mampu mengetahui suku dan agama yang dianut oleh keluarga
Bapak.E
8
LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KELUARGA
Laporan hasil kegiatan BHSP Keperawatan Keluarga
pada Bapak. E di Dusun II Muara Penimbung Ulu
Pertemuan pertama dilakukan dengan maksud untuk membina hubungan saling
percaya dengan antara keluarga Bapak.E dengan mahasiswa, sehingga dapat tercipta
hubungan saling percaya dan rasa nyaman antara kelurga dan mahasiswa, sehingga keluarga
dapat mengungkapkan masalah yang dialami atau diarasakn oleh anggota kelurganya. Pada
pertemuan pertama mahasiswa memperkenalkan diri, menyampaikan maksud dan tujuan
kedatangan, dan melakukan kontrak waktu dengan anggota keluarga, serta menanyakan
kesediaan untuk menjadi keluarga binaan. Ibu.f istri dari Bapak.E bersedia dijadikan kelurga
binaan dengan senag hati serta mau bekerjasama selama beberapa minggu kedepan. Pada
pertemuan pertama dengan keluarga Bapak.E didapatkan data keluarga sebagai berikut:
1. Nama kepala keluarga : Bapak E
Usia : 26 tahun
Alamat : Dusun II Muara penimbung Ulu
Masalah kesehatan : Tidak ada
2. Nama : Ibu F
Usia : 23 tahun
Masalah kesehatan : Tidak ada
3. Nama : An.S
Usia : 1 tahun
Masalah kesehatan : susah makan, pertumbuhan gigi terlambat.
4. Nama : Ibu. M
Usia : 60 tahun
Masalah kesehatan : Tidak ada
Kelurga Bapak E menganut agama Islam, dan Bapak. E bekerja sebagai wiraswasta yaitu
sopir bentor, sedangkan Ibu F menenun dirumah dan Ibu M membuat topi tani. Suku
Keluarga Bapak. E adalah pegagan kecuali Ibu F yaitu bersuku Melayu.
9
LAPORAN PENDAHULUAN
PENGKAJIAN TAHAP 1 PADA KELUARGA Bapak.E
Di Dusun II Muara Penimbung Ulu Indralaya
Nama mahasiswa : Dwi Rahmayanti
Kunjungan ke : 2
Kegiatan : Pengkajian tahap 1
Tanggal : Sabtu, 22 Maret 2014
A. Latar Belakang
Proses keperawatan pada dasarnya merupakan suatu proses pemecahan
masalah dengan memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang merupakan
suatu proses, keluarga, kelompok, dan komunitas dengan tujuan untuk meningkatkan
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan.
Keperwatan keluarga dalam pratiknya merupakan suatu proses perawatan kesehatan
masyarakat yang dipusatkan kepada kelurga sebagai unit kesatuan sebagai sasaran
memulai perawatan.
Proses keperawatan keluarga terdiri dari 4 tahapan yaitu pengkajian,
Pembesaran kelenjar limfe : Tidak adaBenjolan : Tidak adaKelainan : Tidak ada
Pembesaran kelenjar limfe : Tidak adaBenjolan : Tidak adaKelainan : Tidak ada
Pembesaran kelenjar limfe : Tidak adaBenjolan : Tidak adaKelainan : Tidak ada
Dada Bunyi jantung :
Bunyi paru :Kelainan :
Bunyi jantung : Normal
Bunyi paru : NormalKelainan : Tidak ada
Bunyi jantung : Normal
Bunyi paru : NormalKelainan : Tidak ada
Bunyi jantung : Normal
Bunyi paru : NormalKelainan : Tidak ada
Abdomen Kembung atau tidak :
Kelainan :
Kembung atau tidak : tidak kembuang
Kelainan : tidak ada nyeri tekan
Kembung atau tidak : tidak kembuang
Kelainan : tidak ada nyeri tekan
Kembung atau tidak : tidak kembuang
Kelainan : tidak ada nyeri tekan
Tangan Kuku :Kebersihan :Kelainan :
Kuku : bersih, tidak
sianosisKebersihan :bersih, Kelainan : Tidak ada
Kuku : bersih, tidak
sianosisKebersihan :bersih,
Kelainan : Tidak ada
Kuku : kurang bersih
,tidak sianosisKebersihan:kebersihan
kurang Kelainan : Tidak ada
Kaki Kuku :Kebersihan :Kelainan :
Kuku : bersih, tidak
sianosisKebersihan :bersih, Kelainan : Tidak ada
Kuku : bersih, tidak
sianosisKebersihan :bersih,
Kelainan : Tidak ada
Kuku : kotor, tidak
sianosisKebersihan :kotor,
Kelainan : Tidak ada
Kulit Turgor kulit :Kelainan :Kebersihan :Ada lesi/tidak :
Turgor kulit : baikKelainan : tidak adaKebersihan : bersihAda lesi/tidak : tidak adaWarna kulit sawo
Turgor kulit : baikKelainan : tidak adaKebersihan : bersihAda lesi/tidak :
Turgor kulit : baikKelainan : tidak adaKebersihan : bersihAda lesi/tidak :
43
mateng tidak adaWarna kulit sawo mateng
tidak adaWarna kulit sawo mateng
Keadaan umum
Baik atau tidak ? Keadaan umum baik
Keadaan umum baik
Keadaan umum baik
VIII. Harapan Keluarga
1. Persepsi Terhadap Masalah
Keluarga memandang masalah sebagai sesuatu yang wajar dalam sebuah
rumah tangga, namun dalam kesehatan anak, keluarga sangat memperhatikan hal
tersebut jika An.S sakit kelurga lagsung membawa An. S ke bidan terdekat. Tetapi
keluarga kurang memperhatikan tumbuhkembang An.S. Ny.F juga tidak terlalau
mengkwatirkan An. S yang sulit makan, menurut Ny. F naknya tidak sulit makan
hanya saja makannya sedikit. Kelurga mengerti kalau anaknya terlambat tumbuh
gigi tapi Ny. F tidak mengetahui tumbuh kembang apa saja yang terjadi pada
umur 1 tahun.
2. Harapan Terhadap Masalah
Ny. F mengharapkan keluarganya selalu diberikan kesehatan. Ny. F juga
mengharapkan agar pendapatan kelurganya dapat bertambah lagi, namun Ny. F
tetap bersyukur dengan ekonomi yang sekarang.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
I. Analisa Data
Simptom Masalah Penyebab
DS :
Ny. F mengatakan An. S
makanannya sedikit. Jika
dikasih makan An. S
hanya makan sedikit tapi
mau makan jika diberi
makan
Ny. F mengatakan An.S
tidak mengalami sulit
makan hanya saja makan
Nutrisi Kurang dari
kebutuhan
Ketidak mampuan keluarga
dalam merawat anak dengan
masalah sulit makan
disebabkan karena kurangnya
pengetahuan Ny. F tentang
tahapan tumbuh kembang
anak dan tentang asupan
makan yang harus diberikan
kepada anaknya, serta
kurangnya kemampuan Ny. F
44
nya hanya sedikit tidak
pernah menghabiskan
makanan yang diberikan
Ny. S mengatakan hanya
memberi ASI saja tidak
memberi susu formula
tambahan atau PASI
DO :
Bayi tampak kurus
BB : 7,5 kg
dalam mengatur variasi
makanan untuk An.S.
DS :
Ny. F mengatakan
anaknya belum tumbuh
gigi satu pun.
Ny. F mengatakan
anaknya baru bisa
menyebutkan beberapa
kata singkat
DO:
An. S tampak belum
mempunyai gigi.
Keterlambatan
pertumbuhan dan
perkembangan
Ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anak dengan
tumbuh kemabng terlambat
akibat kurangnya stimulasi
yang diberikan orangtua
terhadap anak dan kurangnya
pengetahuan tentang tumbuh
kembang anak nutrisi yang
tidak seimbang.
DS:
Ny. F mengatakan tidak
mengetahui tahapan
tumbuh kembang anak.
Ny. F mnegatakan hanya
mengetahui makanan
tambahan seperti bubur
saja.
Ny. F mengatakan sering
memberi makanan
anaknya biskuit atau
jajanan agar anaknya
kenyang.
Resiko
ketidakmampuan
menjadi oarang tua
Ketidakmapuan keluarga
dalam merawat anak dengan
maslah sulit makan akibat
rendahnya tingkat pendidikan
orangtua dan kurangnya
pengetahuan tentang
perkembangan anak,
pemeliharaan kesehatan dan
keterampilan pengasuhan.
45
DO :
Ny. F tampak
kebinggungan dan tidak
bisa menjawab waktu
ditanya tahap tumbuh
kembang anaknya
Ibu. F tampak mengasuh
anak naya dengan penuh
kasih sayang.
II. Skoring Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
dengan masalah sulit makan.
No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah
Potensial
Resiko
Aktual
1
2
3
1
3/3 x 1 =
1
Masalah sudah terjadi
namun klien kurang
memahami masalah
yang terjadi dan tetap
mempertahankan pola
makan serta makanan
yang kurang baik untuk
usia balita, apabila
masalah tidak diatasi
maka dapat
menimbulkan
komplikasi kesehatan
lain.
2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Mudah 2 2
1/2 x 2 =
1
Ny. F sudah mengetahui
beberapa makanan
tambahan pada usia
balita, tetapi Ny. F
46
Sebagian
Tidak dapat
1
0
jarang melakukan
modifikasi makanan
pada balita, An. S
memiliki kebiasaan
makan hanya sedikit
dan mudah bosan
dengan makanan.
3. Potensial masalah
dapat dicegah
Tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
1 2/3 x 1 = 2/3
Ny. F selalu menyajikan
makanan untuk anaknya
3 kali sehari, dan
memberi makanan
tambahan seperti pisang
dan biskuit untuk
menambah asupan
makanan An.S karena
An.S hanya makan
sedikit.
4. Menonjolnya
masalah
Masalah berat
harus segera
ditangani
Ada masalah,
tetapi tidak
perlu segera
ditangani
Masalah tidak
dirasakan
2
1
0
1
1/2 x 1= 1/2
Ny. F tidak terlalu
mengkhawatirkan
masalah anaknya yang
susah makan, jika
anaknya sulit makan
Ny. F hanya memberi
makanan tambahan
selain nasi seprti pisang
dan biskuit.
Total 3 1/6
47
2. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada An.S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah sulit
makan.
No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah
Potensial
Resiko
Aktual
1
2
3
1
3/3 x 1 =
1
Masalah sudah terjadi
dan sudah menunjukkan
terjadinya keterlabatan
pertumbuhan dan
perkembangan pada
An.S namun klien
kurang memahami
masalah yang terjadi.
2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
2
1
0
2
1/2 x 2 =
1
Ny. F sudah mengetahui
mengetahui anaknya
mengalami
pertumbuhan dan
perkembangan yang
lambat, Ny. F sering
bertanya kepada kader
kesehatan di dusunnya
tapi Ny.F masih
binggung tindakan yang
harus dilakukan untuk
mengatasi masalah pada
An.S
3. Potensial masalah
dapat dicegah
Tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
1 1/3 x 1 = 1/3
Ny. F tidak mengetahui
dan memahami tahap
tumbuh kembang anak
usia balita, Ny. F tidak
memberikan stimulasi
untuk merangsang
tumbuh kembang
anaknya.
48
4. Menonjolnya
masalah
Masalah berat
harus segera
ditangani
Ada masalah,
tetapi tidak
perlu segera
ditangani
Masalah tidak
dirasakan
2
1
0
1
1/2 x 1= 1/2
Ny. F tidak terlalu
mengkhawtirkan
keterlambatan
pertumbuhan gigi
anaknya.
Total 2 5/6
3. Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua berhubungan dengan berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan
masalah sulit makan pada usia balita.
No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah
Potensial
Resiko
Aktual
1
2
3
1
3/3 x 1 =
1
Ny.F tidak mengetahui
tahapan tumbuh
kembang anak pada usia
1 tahun, Ny. F juga
tidak mngethaui cara
merwat anak dengan
masalah sulit makan
dan cara memodifikasi
makanan.
2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
2
1
0
2
1/2 x 2 =
1
Ny. F berupaya untuk
meningkatkan berat
badan anaknya dengan
memberikan makanan
tambahan seperti susu
seprti pisang dan
49
biskuit.
3. Potensial masalah
dapat dicegah
Tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
1 2/3 x 1 = 2/3
Kelurga rajin pergi ke
posyandu balita untuk
memeriksakan anaknya
dan mengukur berat
badan anaknya setiap
bulan.
4. Menonjolnya
masalah
Masalah berat
harus segera
ditangani
Ada masalah,
tetapi tidak perlu
segera ditangani
Masalah tidak
dirasakan
2
1
0
1
0/2 x 1= 0
Keluarga tidak
mengetahui dampak
dari sulit makan pada
anak dan keluarga
hanya memberikan
makanan sekedarnya
saja tidak memenuhi
makanan gizi seimbang.
Total 2 2/3
50
III. Prioritas Masalah
Prioritas Dignosa Keperawatan Skor
1 Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh pada An. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga dengan masalah sulit makan.
3 1/6
2 Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada
An.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga dengan masalah sulit
makan.
2 5/6
3 Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua
berhubungan dengan berhubungan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan
masalah sulit makan pada anak usia balita.
2 2/3
IV. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An. S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan
masalah sulit makan.
2. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada An.S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah sulit
makan.
3. Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua berhubungan dengan berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan
masalah sulit makan.
51
II. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAN
O
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN EVALUASI RENCANA TINDAKAN
TUPAN TUPEN KRITERIA STANDAR
1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah sulit makan.
Nutrisi Anak S terpenuhi sesuai tahapan tumbuh kembang anak.
1. Selama 1x45 menit kunjungan keluarga, keluarga mampu mengenal masalah kesehatan (pengertian, penyebab, tanda dan gejala sulit makan), yang ditandai dengan keluarga mampu ;a. Menyebutkan
pengertian perilaku sulit makan
b. Menyebutkan penyebab perilaku sulit makan
Respon
verbal
Respon
verbal
Perilaku sulit makan berkaitan erat dengan perilaku memilih-milih makanan (picky eater), yang artinya anak hanya mau makan jika ia menyukai makanan tersebut dan tidak mau/hanya sedikit makan ketika anak tidak menyukai makanan yang disajikan.
Menyebutkan minimal 3 dari 5 penyebab perilaku sulit makan:1. Anak sudah terlalu
banyak makan camilan atau jajanan
2. Anak terlalu banyak minum susuu
3. Anak bosan dengan menu makanan yang disajikan
4. Anak tidak nyaman
1. Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian perilaku sulit makan
2. Tanyakan kembali dan motivasi keluarga untuk mengungkapkan pengertian perilaku sulit makandengan bahasa sederhana
3. Beri pujian atas kemampuan keluarga
1. Identifikasi kemampuan keluarga tentang penyebab perilaku sulit makan
2. Diskusikan bersama keluarga tentang penyebab perilaku sulit makan
3. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
52
2. Selama 1x30 menit kunjungan keluarga, keluarga dapat mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan perilaku sulit makan, dengan cara: keluarga mampu :a. Menjelaskan
akibat dari sulit makan.
Respon Verbal
dengan situasi pada saat sedang makan
5. Anak sedang sakit atau tidak enak badan
Menyebutkan 3 dari 5 akibat jika anak malas makan :1. Pertumbuhan dan
perkembangan anak terganggu
2. Energi berkurang3. Pertahanan tubuh
terganggu sehingga anak mudah terserang infeksi seperti batuk, pilek dan diare
4. Struktur dan fungsi otak terganggu
5. Biasanya perilaku yang tidak tenang, cengeng dan cuek
penyebab perilaku sulit makan
4. Beri pujian atas kemampuan keluarga
1. Diskusikan bersama keluarga tentang akibat yang terjadi jika perilaku sulit makan tidak ditangani.
2. Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali akibat perilaku sulit makan.
3. Beri pujian atas kemampuan keluarga.
53
b. Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga yang mengalami perilaku sulit makan
3. Selama 1x30 Menit keluarga mampu merawat anggota keluarga denganperilaku sulit makan, dengan cara:a. Menyebutkan
cara mengatasi perilaku sulit makan
Respon verbal dan afektif.
Respon verbal
Keluarga memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami perilaku sulit makan
Menyebutkan minimal 6 dari 12 cara mengatasi perilaku sulit makan:- Berikan makanan
ketika anak tidak lelah.Sesuaikan porsi dengan kebutuhan anak yaitumporsi kecil tapi sering.
- Sesuaikan dengan jadwal makan anak.
- Tunggu anak sampai lapar
- Berikan kasih sayang- Variasi makanan
1. Kaji pendapat keluarga apa yang harus dilakukan untuk mengatasi perilaku sulit makanpada keluarga
2. Bimbing dan bantu keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat
3. Beri kesempatan keluarga memikirkan kembali keputusan yang diambil
4. Beri pujian atas keputusan yang diambil keluarga
1. Diskusikan dengan keluarga tentang cara mengatasi perilaku sulit makan
2. Gali pengalaman keluarga dalam mengatasi perilaku sulit makan
3. Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali cara mengatasi perilaku sulit makan
4. Beri pujian atas usaha keluarga yang sudah tepat.
54
b. Menyebutkan dan mendemonstra-sikan cara membuat obat tradisional untuk mengatasi perilaku sulit makan.
Respon psikomotorik
- Beri makanan sambil bermain
- Berikan bersama dengan makanan kesukaannya.
- Ajak makan keluarga- Tempatkan makanan
pada wadah yang menarik.
- BerIkan sugesti bahwa makanan yang diberikan enak.
- Berikan pujian jika anak menghabiskan porsinya.
Menyebutkan cara membuat obat tradisional untuk mengatasi perilaku sulit makan:Bahan :- Temulawak- Air matang- Madu
Cara Membuat:Ambil temulawak kira-kira yang berukuran ½ jari, lalu cuci bersih. Setelah itu parut dan beri
1. Diskusikan dengan keluarga tentang cara membuat obat tradisional untuk mengatasi perilaku sulit makan
2. Motivasi keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara membuat obat tradisional untuk mengatasi perilaku sulit makan
3. Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga
55
4. Selama 1x30 menit kunjungan keluarga, keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang tepat untuk mengatasi perilaku sulit makan
Respon verbal
air masak dua sendok makan. Hasil parutan diperas dan disaring. Tambahkan madu satu sendok makan. Diminum satu kali sehari.
Menyebutkan cara memberi makan yang baik pada anak:
1. Beri makan tiga kali dalam sehari
2. Beri makan selingan 2 kali sehari
3. Jangan berikan makanan yang manis dan lengket diantara waktu makan
4. Tidak membiasakan anak untuk makan jajanan.
Menyebutkan contoh dan manfaat makanan bergizi untuk anakContoh makanan bergizi1. Karbohidrat : Nasi,
jagung, roti, gandum.2. Protein : ikan,
daging, telur, tempe, tahu
3. Vitamin : Sayuran dan Buah-buahan
1. Diskusikan dengan keluarga tentang contoh dan manfaat makanan bergizi untuk anak
2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali contoh dan manfaat makanan bergizi untuk anak
3. Beri pujian atas kemampuan keluarga
56
5. Selama 1x30 Menit kunjungan keluarga, keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada untuk mengatasi perilaku sulit makan:a. Menyebutkan
fasilitas kesehatan yang tersedia
b. Menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan
Respon verbal
Respon verbal
4. Mineral : Air minum yang sehat
5. Kalsium : Susu dan Keju.
Manfaat makanan bergizi untuk anak1. Sebagi zat tenaga2. Sebagai Zat
Pembangun3. Sebagai Zat Pengatur
Fasilitas kesehatan yang dapat digunakan oleh keluarga untuk mengatasi perilaku sulit makan:1. Puskesmas2. Dokter praktek3. Mantri/ bidan
Diskusikan jenis fasilitas kesehatan yang tersedia dilingkungan keluarga
2. Bantu keluarga memilih fasilitas kesehatan yang sesuai dengan kondisi keluarga
3. Anjurkan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan sesuai pilihan
57
c. Memanfaatkan fasilitas kesehatan disaat anggota keluarga mengalami perilaku sulit makan.
Respon psikomotor
Manfaat fasilitas kesehatan1. Memberikan informasi
kesehatan2. Memberikan pengobatan3. Memberikan pelayanan
konseling4. Membantu
meningkatkan kesehatan
Keluarga membawa anggota keluarga yang mengalami perilaku sulit makanke fasilitas kesehatan yang ada
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan
2. Diskusikan manfaat fasilitas kesehatan
3. Motivasi keluarga mengungkapkan kembali manfaat fasilitas kesehatan yang ada.
1. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
2. Beri pujian atas kemampuan keluarga
2. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada An.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah sulit makan.
Tumbuh kembang anak sesuai tahapan usia
1. Selama 1x45 menit kunjungan keluarga dapat mengetahui masalah kesehatahan terutama tentang keterlambatan tumbuh kembang anak (pengertian tumbuh kembang anak, tanda-tanda tumbuh kembang normal, dan penyebabnya)a. Menyebutkan
pengertian pertumbuhan dan
Respon
verbal
Pertumbuhan adalah perubahan besar, jumlah
1. Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian
58
perkembangan normal.
b. Menyebutkan tahapan tumbuh kembang anak balita
Respon
verbal
ayang bisa diukur. Perkembangan adalah bertamabhnya kemampuan anak. Jadi tumbuh kembang anak yang normal adalah bertambahnya berat badan dan tinggi badan, pertumbuhan gigi dan berkembangnya kemampuan berbahasa, menulis, kognitif dan kemampuan motorik halus dan kasar.
Menyebutkan minimal 3 dari 6 tahapan tumbuh kembang anak :1. Pertambahan berat badan sesuai usia anak.2. Pertambahan tinggi badan sesuai usia anak3. Perkembangan bahasa
sesuai dengan usia anak.
4. Perkembangan menulis sesuai dengan usia anak
5. Perkembangan kognitif
pertumbuhan adan perkemabnagn anak yang normal.
2. Tanyakan kembali dan motivasi keluarga untuk mengungkapkan pengertian pertumbuhan dan perkembangan normal apada anak.
3. Beri pujian atas kemampuan keluarga
1. Identifikasi kemampuan keluarga tentang tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur anak.
2. Diskusikan bersama keluarga tentang tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan umur anak.
3. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tahapan pertumbuhan dan perkemabgan anak sesuai
59
2. Selama 1x45 menit kunjungan keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluraga dengan keterlambatan tumbuh kembanga. Menjelaskan akibat dari kurangaya stimulasi bagi tumbuh kembang terlambat
Respon verbal
sesuai dengan usia anak6. Perkembangan motorik
halus dan kasar sesuai dengan usia anak
Menyebutkan 3 dari 6 akibat dari kurangnya stimulasi terhadap tumbu kembang anak :1.Keterlambatahan pertumbuhan gigi.2.Pertumbuhan tinggi badan di bawah garis normal. 3.Pertamabhan berat badan lambat atau kurang dari batas normal sesuai dengan usia anak.4.Keterlambatan dalam perkembangan bahasa.
dengan umurnya.5. Beri pujian atas kemampuan
keluarga.
1. Diskusikan bersama keluarga tentang akibat yang terjadi jika perilaku sulit makantidak ditangani
2. Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali akibat perilaku sulit makan
3. Beri pujian atas kemampuan keluarga
60
b. Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang anak,
a.b.c.d.e.f.g.
3. Selama 1x45 menit kunjungan keluarga mampu melakukan perawatan sederhana dengan anggota keluarga yang
Respon verbal dan affektif
Respon verbal
5.Keterlambatan dalam perkembangan menulis6.Keterlambatan dalam perkembangan kognitif7.Keterlambatan perkembangan motorik kasar dan halus
Keluarga memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami perilaku sulit makan
Menyebutkan minimal 2 dari 4 cara mengatasi anak dengan keterlambatan tumbuh kembang :1. Memberikan asupan makanan bergizi
1. Kaji pendapat keluarga apa yang harus dilakukan untuk mengatasi perilaku sulit makanpada keluarga
2. Bimbing dan bantu keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat
3. Beri kesempatan keluarga memikirkan kembali keputusan yang diambil
4. Beri pujian atas keputusan yang diambil keluarga
1.Diskusikan dengan keluarga tentang cara mengatasi anak dengan keterlambatan tumbuh kembang.
2. Gali pengalaman keluarga dalam mengatasi masalah keterlambatan tumbuh
61
mengalami keterlambatan tumbuh kembang.a. Menyebutka cara mengatasi anak dengan tumbuh kembang terlambat
4. Selama 1x30 menit kunjungan keluarga mampu memodifikasi lingkungan untuk merwat anggota keluarga dengan masalah keterlambatan tumbuh kembang anak.
Respon verbal
seimbanag.2.Memberikan stimulasi
untuk merangsang tumbuh kembang anak.
3.Memberikan anak makanan tambahan sesuai dengan usia anak.4.Mengukur berat badan dan tinggi badan setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhan dan perekmbangan anak.
Menyebutkan cara memeodifikasi variasi makanan :1. Beri makanan ringan seperti sereal, bubur dan tambahan buahan pisang untuk menu pagi hari.2. Berikan menu makanan bubur nasi tim dengan komposisi yang lengkap untuk siang dan malam seperti nasi tim telur sayur ditambah dengam cemilan biskuit.
kembang anak3. Motivasi keluarga untuk
mengungkapkan kembali cara mengatasi keterlambatan tumbuh kembang anak.
4. Beri pujian atas usaha keluarga yang sudah tepat
1. Diskusikan dengan keluarga tentang cara memodifikasi variasi menu amakanan
2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara memodifikasi menu makanan.
3. Beri pujian atas kemampuan keluarga
62
5. Selama 1x30 Menit kunjungan keluarga, keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada untuk mengatasi perilaku sulit makan:
a.Menyebutkan fasilitas kesehatan yang tersedia
b.Menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan
c.Memanfaatkan
Respon verbal
Respon Verbal
Respon Psikomoto
Fasilitas kesehatan yang dapat digunakan oleh keluarga untuk mengatasi perilaku sulit makan:
1. Puskesmas2. Dokter praktek
3. Mantri/ bidan
Manfaat fasilitas kesehatan 1. Memberikan informasi
kesehatan2. Memberikan
pengobatan3. Memberikan
pelayanan konseling 4.Membantu meningkatkan kesehatan
Keluarga membawa
1. Diskusikan jenis fasilitas kesehatan yang tersedia dilingkungan keluarga2. Bantu keluarga memilih
fasilitas kesehatan yang sesuai dengan kondisi keluarga
3. Anjurkan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan sesuai pilihan
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan
2. Diskusikan manfaat fasilitas kesehatan
3. Motivasi keluarga mengungkapkan kembali manfaat fasilitas kesehatan yang ada.
1. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
63
fasilitas kesehatan disaat anggota keluarga mengalami perilaku sulit makan.
r anggota keluarga yang mengalami perilaku sulit makanke fasilitas kesehatan yang ada
kesehatan yang ada2. Beri pujian atas kemampuan keluarga
3. Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah sulit makan pada usia balita.
Kemampuan orang tua dalam merawat anak dengan usia bailta bertambah dan pengetahuan orang tua bertambah tentang cara merawat anak dengan masalah sulit makan dan keterlambatan tumbuh kembang.
1. Selama 1x60 menit kunjungan keluarga dapat mengetahui masalah kesehatahan terutama tentang masalah sulit makan dan keterlambatan tumbuh kembang pada anak a. Menyebutkan
pengertian maslah sulit makan dan keterlambatan tumbuh kembang anak.
Respon
verbal
Perilaku sulit makan berkaitan erat dengan perilaku memilih-milih makanan (picky eater), yang artinya anak hanya mau makan jika ia menyukai makanan tersebut dan tidak mau/hanya sedikit makan ketika anak tidak menyukai makanan yang disajikan.
Keterlambatan tumbuh kembang anak adalah pertumbuhan panjang badan, berat badan, pertumbuhan gigi dan perkembangan bahasa,
1. Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian perilaku sulit makan dan masalah keterlambatan tumbuh kembang anak.
2. Tanyakan kembali dan motivasi keluarga untuk mengungkapkan pengertian perilaku sulit makan dan pengertian masalah keterlambatan tumbuh kembang dengan anak bahasa sederhana
3. Beri pujian atas kemampuan keluarga
64
b. Menyebutkan penyebab masalah sulit makan dan keterlambatan tumbuh kembanag
2. Selama 1x60 menit
Respon
verbal
Respon
menulis, kognigtif, motorik halus dan kasar tidak sesuai dengan usia tumbuh kembang anak.Menyebutkan minimal 3 dari 5 penyebab perilaku sulit makan:1. Anak sudah terlalu
banyak makan camilan atau jajanan
2. Anak terlalu banyak minum susuu
3. Anak bosan dengan menu makanan yang disajikan
4. Anak tidak nyaman dengan situasi pada saat sedang makan
5. Anak sedang sakit atau tidak enak badan
Menyebutkan minimal 1 dari 2 penyebab keterlambatan tumbuh kembang pada anak :1. Kurangnya stimulasi terhadap anak.2. Asupan makanan yang tidak memenuhi gizi seimbang
Menyebutkan 3 dari
1.Identifikasi kemampuan keluarga tentang penyebab perilaku sulit makan dan penyebaba keterlambatan tumbuh kembang
2. Diskusikan bersama keluarga tentang penyebab perilaku sulit makan dan penyebab keterlambatan tumbuh kembang
3. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab perilaku sulit makan dan penyebab keterlambatan tumbuh kemabang
5. Beri pujian atas kemampuan keluarga
.1. Diskusikan bersama
65
kunjungan keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluraga dengan keterlambatan tumbuh kembanga. Menjelaskan akibat
dari sulit makan dan keterlambatan tumbuh kembang anak.
verbal 5akibat jika anak malas makan:1. Pertumbuhan dan
perkembangan anak terganggu
2. Energi berkurang3. Pertahanan tubuh
terganggu sehingga anak mudah terserang infeksi seperti batuk, pilek dan diare
4. Struktur dan fungsi otak terganggu
5. Biasanya perilaku yang tidak tenang, cengeng dan cuek
Menyebutkan 3 dari 6 akibat dari kurangnya stimulasi terhadap tumbu kembang anak :1.Keterlambatahan pertumbuhan gigi.2.Pertumbuhan tinggi badan di bawah garis normal. 3.Pertambahan berat badan lambat atau kurang dari batas normal sesuai dengan usia anak.
keluarga tentang akibat yang terjadi jika perilaku sulit makan dan keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan pada anak jika tidak ditangani
2. Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali akibat perilaku sulit makan dan akibat dari keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Beri pujian atas kemampuan keluarga
66
b. Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga yang mengalami perilaku sulit makan dan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan
3. Selama 1x60 menit kunjungan keluarga mampu melakukan perawatan sederhana
Respon
verbal dan
affektif
Respon
verbal
4.Keterlambatan dalam perkembangan bahasa.5.Keterlambatan dalam perkembangan menulis6.Keterlambatan dalam perkembangan kognitif7.Keterlambatan perkembangan motorik kasar dan halus
Keluarga memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami perilaku sulit makan dan keterlambatan tumbuh kembang
Menyebutkan minimal 6 dari 10 cara mengatasi perilaku sulit makan:
1. Kenali dulu
1. Kaji pendapat keluarga apa yang harus dilakukan untuk mengatasi perilaku sulit makan dan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
2. Bimbing dan bantu keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat
3. Beri kesempatan keluarga memikirkan kembali keputusan yang diambil
4. Beri pujian atas keputusan yang diambil keluarga
1. Diskusikan dengan keluarga tentang cara mengatasi perilaku sulit makan
2. Gali pengalaman keluarga
67
dengan anggota keluarga yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang.a. Menyebutkan
cara mengatasi perilaku sulit makan
Respon
verbal
Penyebabnya2. Coba sajikan makanan dalam porsi kecil.
3. Hidangkan menu yang bervariasi.4. Sajikan makanan
dengan menarik5. Makan teratur6. Ciptakan suanana
makan yang menyenangkan
7. Kurangi atau jangan memberi jajanan diantara jam makan.
8. Beri cemilan sehat.9. Hindarkan gaya
memaksa dan mengancam dalam membujuk anak.
10. Libatkanlah anak anda untuk menyiapkan makanan.
11. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan.
Menyebutkan minimal 2 dari 4 cara mengatasi anak dengan keterlambatan tumbuh kembang :
dalam mengatasi perilaku sulit makan
3. Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali cara mengatasi perilaku sulit makan
4. Beri pujian atas usaha keluarga yang sudah tepat
68
b. Menyebutkan dan mendemonstra-sikan cara membuat obat tradisional untuk mengatasi perilaku sulit makan.
Res
pon
verb
al
dan
psik
omo
tor
1. Memberikan asupan makanan bergizi seimbanag.2.Memberikan stimulasi
untuk merangsang tumbuh kembang anak.
3.Memberikan anak makanan tambahan sesuai dengan usia anak.4.Mengukur berat badan dan tinggi badan setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhan dan perekmbangan anak.
Menyebutkan cara membuat obat tradisional untuk mengatasi perilaku sulit makan:Bahan :- Temulawak- Air matang- MaduCara Membuat:Ambil temulawak kira-kira yang berukuran ½ jari, lalu cuci bersih. Setelah itu parut dan beri air masak dua sendok makan. Hasil parutan
1.Diskusikan dengan keluarga tentang cara membuat obat tradisional untuk mengatasi perilaku sulit makan2. Motivasi keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara membuat obat tradisional untuk mengatasi perilaku sulit makan3. Beri reinforcement positif
atas kemampuan keluarga
69
4. Selama 1x60 menit kunjungan keluarga mampu memodifikasi lingkungan untuk merwat anggota keluarga dengan masalah keterlambatan tumbuh kembang anak.
Res
pon
verb
al
diperas dan disaring. Tambahkan madu satu sendok makan. Diminum satu kali sehari.
Menyebutkan cara memberi makan yang baik pada anak:1. Beri makan tiga kali dalam sehari2. Beri makan tiga kali dalam sehari3. Beri makan selingan 2 kali Sehari4. Jangan berikan makanan yang manis dan lengket diantara waktu makan.5. Tidak membiasakan anak untuk makan jajanan.
Menyebutkan contoh dan manfaat makanan bergizi untuk anakContoh makanan bergizi Karbohidrat : Nasi,
jagung, roti, gandum. Protein : ikan,
daging, telur, tempe, tahu
Vitamin : Sayuran dan Buah-buahan
1. Diskusikan dengan keluarga Tentang cara memberi makan yang baik pada anak2. Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali cara memberi makan yang baik pada anak
3. Beri pujian atas kemampuan keluarga
1. Diskusikan dengan keluarga tentang contoh dan manfaat makanan bergizi untuk anak
2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali contoh dan manfaat makanan bergizi untuk anak
3. Beri pujian atas kemampuan keluarga
70
5. Selama 1x45 menit kunjungan keluarga, keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada untuk mengatasi perilaku sulit makan:a. Menyebutkan
fasilitas kesehatan yang tersedia
b. manfaat fasilitas kesehatan
Respon verbal
Mineral : Air minum yang sehat
Kalsium : Susu dan Keju.
Manfaat makanan bergizi untuk anak Sebagi zat tenaga Sebagai Zat Pembangun Sebagai Zat Pengatur
Fasilitas kesehatan yang dapat digunakan oleh keluarga untuk mengatasi perilaku sulit makan:
1. Puskesmas2. Dokter praktek
3. Mantri/ bidan
Manfaat fasilitas kesehatan 1. Memberikan informasi
kesehatan2. Memberikan
pengobatan3. Memberikan
pelayanan konseling
1. Diskusikan jenis fasilitas kesehatan yang tersedia dilingkungan keluarga
2. Bantu keluarga memilih fasilitas kesehatan yang sesuai dengan kondisi keluarga
3. Anjurkan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan sesuai pilihan
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan2. Diskusikan manfaat fasilitas
kesehatan3. Motivasi keluarga mengungkapkan kembali manfaat fasilitas kesehatan
71
c. Memanfaatkan fasilitas kesehatan disaat anggota keluarga mengalami perilaku sulit makan.
Respon verbal
Respon psikomotor
4.Membantu meningkatkan kesehatan
Keluarga membawa anggota keluarga yang mengalami perilaku sulit makank dan keterlambatan tumbu kembang fasilitas kesehatan yang ada
yang ada.
1. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada2. Beri pujian atas
kemampuan keluarga
72
III. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
Hari/Tanggal/Jam
Diagnosa Keperawatan
Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Senin, 7 April 2014(11.00 – 12.30)
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah sulit makan.
Mengucapkansalam Mengevaluasi keadaan keluarga Menjelaskantujuankunjuganpertemu
an Mengingatkankontrak
TUK I1.1.1 Mendiskusikan dengan keluarga
mengenai pengertian AnakSulit makan adalah sebagai kondisi dimana seoranganak tidak mau atau menolak untuk mengonsumsi makanan, apakah itu makanan tertentu dan atau makanan apa saja yang diberikan kepadanya.
1.1.2 Menanyakan kembali pengertian anak yang sulit makan pada keluarga
1.1.3 Memotivasi keluarga untuk
TUK IS :
- Keluarga menjawab salam- Keluarga menyetujui pertemuan saat ini tentang
masalah sulit makan.- Keluraga mengatakan mengerti apa yang dimaksud
dengan sulit makan.Sulit makan adalah kondisi anak jika anak tidak mau atau menolah makan dan pilih-pilih makanan.
- Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 5 penyebab perilaku sulit makan.a. Anak bosan dengan menu makananb. Anak terlalu banyak minum susuc. Anak srdang sakit
- Ibu.F mengatakan An. S hanya makan sedikit kalau diberi makan tidak pernah menghabiskan makanannya.
O :- Keluarga tampak kooperatif
73
menyebutkan pengertian anak yang sulit makan pada keluarga
1.1.4 Memberikan pujian atas jawaban yang tepat
1.2.1 Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyebab sulit makan pada anak. Penyebabnyaadalah :
a. Faktorfisik : Terdapat gangguan di organ
pencernaan maupun terdapat infeksi dalam tubuh anak.
b. Faktor psikis : Meliputi gangguan psikologis
pada anak, seperti suasana makan yang kurang menyenangkan, tidak pernahm akan bersama orangtua, maupun anak dipaksa memakan makanan yang tidak disukai.
1.2.2 Memotivasi kembali keluarga untuk menyebutkan penyebab sulitm akan pada anak
1.2.3 Memberikan reinforcement positif atas usahan yang dilakukan keluarga
1.2.4 Memberikan pujian atas
- Keluarga memperhatikan mahasiswa menjelaskan
materi
- Keluarga bertanya tentang penyebab masalah sulit
makan yang belum dimengerti.
A : TUK I tercapai (masalah teratasi)P : Lanjut intervensi selanjutnya
74
Selasa, 1 April 2014(10.00-11.00 WIB)
keberhasila nmenjawab pertanyaan
TUK II2.1.1 Mendiskusikan dengan keluarga
tentang akibat/dampak sulit makana. Berdampak
padatumbuhkembanganakb. Gangguanpemenuhanstimul
asiusiadini2.1.2. Memotivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali akibat sulit makan
2.1.3. Memberi reinforcement positifpadakeluargaatas
TUK II S :
- Keluarga menjawab salam
- Keluarga menyetujui kontrak yang telah disepakati
- Keluarga menyebutkan dampak atau akibat dari sulit
makan
Dampak sulit makan adalah :
a. Pertumbuhan anak terlambat
b. Tenaga tidak ada
c. Mudah terkena penyakit karena daya tahan
tubuh lemah.
- Keluarga mengatakan An. S belum tumbuh gigi pun
O :
- Keluarga tampak kooperatif
- Keluarga tampak memperhatikan mahasiswa
menjelaskan materi
- Keluarga bertanya tentang materi yang belum
dimengerti.
A : TUK II tercapai (masalah teratasi)
P : Lanjutkan intervensi selanjutnya
75
TUK III3.1.1 Mendiskusikan dengan keluarga
cara merawat anak yang sulit makan- Berikan makanan ketika anak
tidak lelah.- Sesuaikan porsi dengan
kebutuhan anak yaitumporsi kecil tapi sering.
- Sesuaikan dengan jadwal makan anak.
- Tunggu anak sampai lapar- Berikan kasih sayang- Variasi makanan- Beri makanan sambil
bermain- Berikan bersama dengan
makanan kesukaannya.- Ajak makan keluarga- Tempatkan makanan pada
wadah yang menarik.- Berkan sugesti bahwa
makanan yang diberikan enak.
- Berikan pujian jika anak menghabiskan porsinya.
3.1.2. Mendiskusikan dan
TUK IIIS :
- Keluarga menyetujui kontrak yang telah disepakati- Keluarga menyebut 6 dari 12 cara merawat anak
dengan sulit makana. Berikan makanan sedikit tapi seringb. Variasi makananc. Beri makan sambil bermaiand. Ajak makan bersama kelurargae. Tunggu anak sampai laparf. Berikan makanan kesukaannya
- Keluarga mengatakan mau mencoba ramuan tradisional mengatasi meningkat kann nafsu makan.
- Kelurga mengatakan bisa membuat nasi tim yang diajarkan untuk variasi menu makanan.
O :- Keluarga tampak kooperatif- Keluarga tampak memperhatikan materi yang
disampaikan oleh mahasiswa- Keluarga mencoba ramuan tradisional mengatasi
masalah sulit makan- Kekuarga amapu membaut ramuan tradisional dari
temulawak untu meningkatkan nafsu makan.A : TUK III teratasi sebagian (masalah teratasi)P : Lanjutkan intervensi selanjutnya
76
mendemonstrasikan obat tradisional penambah nafsu makan dari temulawakAmbil temulawak kira-kira yang berukuran ½ jari, lalucucibersih. Setelah itu parut dan beri air masak dua sendok makan. Hasil parutand iperas dan disaring. Tambahkan madu satu sendok makan. Diminumsatu kali sehari.
3.1.3. Menganjurkan keluarga untuk menyiapka nmakanan yang bergizi bagi anak
Contoh Menu Sehari untuk Anak Usia 1-3 tahun (1200 kalori):
3.1.4. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan cara merawat anak yang Sulit makan, memotivasi
77
keluarga untuk membuat obat tradisional bagi anak yang sulit makan,dan memotivasi keluarga untuk menyiapkan makanan yang bergizi bagi anak
3.1.5. Memberi reinforcement positif atas usaha yang telah dilakukan keluarga.
TUK IV4.1.1 Menganjurkan keluarga untuk
memodifikas ilingkungan yang berdaya guna untuk memenuhi nutrisi anak.
TUK V5.1.2 Memotivasi keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas pelayanan
TUK IVS :
- Keluarga menyetujui kontrak yang telah disepakati- Keluarga mengatakan akan mencoba memodifikasi
variasi menu makanan- Keluarga mengatakan akan membuat variasi menu
makanan yang telah diajarkan seperti membuat nasi tim telur.
O :- Keluarga tampak kooperatif- Keluarga tampak memperhatikan materi yang
disampaikan oleh mahasiswa- Keluarga berjanji akan mencoba mengubah membuat
jadawal menu makanan untuk anaknyaA : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi selanjutnya
TUK VS :
78
kesehatan5.1.3 Beri informasi mengena i
pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat keluarga peroleh di pelayanan kesehatan
5.1.4 Berikan reinforcement positif pada keluarga.
- Keluarga menyetujui kontrak yang telah disepakati sebelumnya
- Keluarga berjanji akan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di desa Muara Penimbung Ulu
O : - Keluarga tampak kooperatif- Keluarga tampak memperhatikan materi yang
disampaikanA : Masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi selanjutnya
Jum’at 3 April 2014(10.00-11.00 WIB)
Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada An.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah sulit makan.
Mengucapkansalam Mengevaluasi keadaan keluarga Menjelaskan tujuan kunjugan
pertemuan Mengingatkan kontrak
TUK I1.1.5 Mendiskusikan dengan keluarga
mengenai pengertian pertumbuhan dan perkembangan normalPertumbuhan adalah perubahan besar, jumlah ayang bisa diukur. Perkembangan adalah bertamabhnya kemampuan anak. Jadi tumbuh kembang anak yang normal adalah bertambahnya berat badan dan tinggi badan,
TUK IS :
- Keluarga menjawab salam- Keluarga menyetujui pertemuan saat ini tentang
masalah pertumbuhan dan perkembangan anak.- Keluraga mengatakan mengerti apa yang dimaksud
pertumbuhan dan perkembangan.Ibu.F mengatakan pertumbuhan dalah pertambahan tinggi, berat badan dan gigi, Perkembangan adalah bertambahnay kemampuan.
- Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 6 tahap tumbang anaka. Pertambahan tinggi badanb. perkembangan bahasac. Pertambahan berat badan
- Ibu.F mengatakan An. S berat badanya 7,5 dan giginya belum tumbuh dan berat badan anaknya
79
pertumbuhan gigi dan berkembangnya kemampuan berbahasa, menulis, kognitif dan kemampuan motorik halus dan kasar.
1.1.6 Menanyakan kembali pengertian pertumbuhan dan perkembangan normal
1.1.7 Memotivasi keluarga untuk menyebutkan pengertian pertomuhan dan perkembangan anak.
1.1.8 Memberikan pujian atas jawaban yang tepat
1.2.5 Mendiskusikan dengan keluarga tentang tahap pertumbuhan dan
1.2.6 Memotivasi kembali keluargauntuk menyebutkan tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak.
1.2.7 Memberikan reinforcement positif atas usahan yang dilakukan keluarga
1.2.8 Memberikan pujian atas keberhasila nmenjawab pertanyaan
TUK II
masih kurang dan tidak sesuai dengan tahap pertumbuhan tetapi tahap perkembangan anak. S ny f mengatakan sudah bisa brdiri dan mengatakan beberapa kata.
O :- Keluarga tampak kooperatif
- Keluarga memperhatikan mahasiswa menjelaskan
materi
- Keluarga bertanya tentang penyebab masalah sulit
makan yang belum dimengerti.
A : TUK I tercapai (masalah teratasi)P : Lanjut intervensi selanjutnya
80
2.1.2 Mendiskusikan dengan keluarga tentang akibat/dampak dari kurangnya stimulasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
- Keterlambatahan pertumbuhan gigi.
- Pertumbuhan tinggi badan di bawah garis normal.
- Pertambahan berat badan lambat atau kurang dari batas normal sesuai dengan usia anak.
- Keterlambatan dalam perkembangan bahasa.
- Keterlambatan dalam perkembangan menulis
- Keterlambatan dalam perkembangan kognitif
- Keterlambatan perkembangan motorik kasar dan halus
2.1.4. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat dari kurangnya stimlus terhadap tumbuh kembang anak
2.1.5. Memberi reinforcement positif pada keluarga atas kemampuan keluarga.
TUK II S :
- Keluarga menjawab salam
- Keluarga menyetujui kontrak yang telah disepakati
- Keluarga menyebutkan dampak atau akibat
kurangnya stimulasi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak :
Dampak kurangnya stimulasi terhadap pertumbuhan
dan perkembangan :
- Berat badan kurang
- Kemampuan berbahasa terlambat
- Tinggi badan kurang dari batas normal.
- Keluarga mengatakan An. S belum tumbuh gigi pun
- Ibu.F mengatakan berat badan nya 7,5 kg
O :
- Keluarga tampak kooperatif
- Keluarga tampak memperhatikan mahasiswa
menjelaskan materi
- Keluarga bertanya tentang materi yang belum
dimengerti.
A : TUK II tercapai (masalah teratasi)
P : Lanjutkan intervensi selanjutnya
81
TUK III3.1.2 Mendiskusikan dengan keluarga
cara merawat anak yang keterlambatan tumbuh kembang anak :
1. Memberikan asupan makanan bergizi seimbanag.
2.Memberikan stimulasi untuk merangsang tumbuh kembang anak.
3.Memberikan anak makanan tambahan sesuai dengan usia anak.
4.Mengukur berat badan dan tinggi badan setiap bulan untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anak.
3.1.6. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan cara merawat anak yang dengan keterlambatan pertumbuhan dan perkemabangan
3.1.7. Memberi reinforcement positif atas usaha yang telah dilakukan
TUK IIIS :
- Keluarga menyetujui kontrak yang telah disepakati- Keluarga menyebut 2 dari 4 cara merawat anak
dengan sulit makana. Mengkur berat badan setiap bulanb. Memberikan anak makanan tambahan
- Keluarga mengatakan mau mencoba ramuan tradisional mengatasi meningkat kann nafsu makan.
- Kelurga mengatakan bisa membuat nasi tim yang diajarkan untuk variasi menu makanan.
O :- Keluarga tampak kooperatif- Keluarga tampak memperhatikan materi yang
disampaikan oleh mahasiswaA : TUK III teratasi sebagian (masalah teratasi)P : Lanjutkan intervensi selanjutnya
82
keluarga.
TUK IV4.1.2 Menganjurkan keluarga untuk
memodifikas ilingkungan yang berdaya guna untuk memenuhi nutrisi anak.
TUK V5.1.5 Memotivasi keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
5.1.6 Beri informasi mengenai pengobatan dan pendidikankesehatan yang dapat keluarga peroleh di pelayanan kesehatan.
5.1.7 Berikan reinforcement positif pada keluarga.
TUK IVS :
- Keluarga menyetujui kontrak yang telah disepakati- Keluarga mengatakan akan menimbang berat badan
dan tinggi badan balita setiap bulanO :
- Keluarga tampak kooperatif- Keluarga tampak memperhatikan materi yang
disampaikan oleh mahasiswaA : Masalah teratasi sebagianP : Lanjutkan intervensi selanjutnya
TUK VS :
- Keluarga menyetujui kontrak yang telah disepakati sebelumnya
- Keluarga berjanji akan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di desa Muara Penimbung Ulu
O : - Keluarga tampak kooperatif- Keluarga tampak memperhatikan materi yang
disampaikanA : Masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi selanjutnya
Selasa, 2 April Resiko Mengucapkan salam TUK I
83
2014 (10.00-11.00 WIB)Jum’at, 5 April 2014 (10.00-11.00 WIB)Senin, 7 April 2014 (11.00-12.30 WIB)
ketidakmampuan menjadi orang tua berhubungan dengan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan masalah sulit makan pada usia balita.
Mengevaluasi keadaan keluarga Menjelaskantujuankunjuganpertemu
an Mengingatkan kontrak
TUK I1.1.9 Mendiskusikan dengan keluarga
mengenai pengertian anak sulit makan dan keterlambatan tumbuh kemabang anak.Sulit makan adalah kondisi dimana seorang anak tidak mau atau menolak untuk mengonsumsi makanan, apakah itu makanan tertentu dan atau makanan apa saja yang diberikan kepadanya.Keterlambatan tumbuh kembang adalah pertumbuhan panjang, berat pertumbuhan gigi dan perkembangan bahasa, menuslis, kognitif dan perkembangan motorik halus dan kasar yang terhambat.
1.1.10 Menanyakan kembali pengertian anak yang sulit makan dan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada keluarga
1.1.11 Memotivasi keluarga untuk
S :- Keluarga menjawab salam- Keluarga menyetujui pertemuan saat ini tentang
masalah sulit makan.- Keluraga mengatakan mengerti apa yang dimaksud
dengan sulit makan.Sulit makan adalah kondisi anak jika anak tidak mau atau menolah makan dan pilih-pilih makanan.
- Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 5 penyebab perilaku sulit makan.a. Anak bosan dengan menu makananb. Anak terlalu banyak minum susuc. Anak sedang sakit
- Ibu.F mengatakan An. S hanya makan sedikit kalau diberi makan tidak pernah menghabiskan makanannya.
- Keluarga dapat menjawab penyebab tumbuh kembang terlambat :a. Kurang stimulsb. Asupan makan yang tidak seimbang
O :- Keluarga tampak kooperatif- Keluarga memperhatikan mahasiswa menjelaskan
materi- Keluarga bertanya tentang penyebab masalah sulit
makan dan keterlambatan tumbuh kemabang yang belum dimengerti.
A : TUK I tercapai (masalah teratasi)P : Lanjut intervensi selanjutnya
84
menyebutkan pengertian anak yang sulit makan dan keterlambatan pertumbuhan dan perkemabnagn pada keluarga
1.1.12 Memberikan pujian atas jawaban yang tepat
2.1.3 Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyebab sulit makan dan keterlambatan tumbuh kemabnag pada anak. Penyebabnya sulit makan adalah Faktor fisik : Terdapat gangguan di organ
pencernaan maupun terdapat infeksi dalam tubuh anak.
Faktor psikis : Meliputi gangguan psikologis
pada anak, seperti suasana makan yang kurang menyenangkan, tidak pernahm akan bersama orangtua, maupun anak dipaksa memakan makanan yang tidak disukai.
Penyebab keterlambatan tumbuh kembang : Kurangnya stimulasi
85
terhadap anak. Asupan makanan yang tidak
memenuhi gizi seimbang
2.1.4 Memotivasi kembali keluarga untuk menyebutkan penyebab sulit makan dan keterlambatan tumbuh kemabnag pada anak
2.1.5 Memberikan reinforcement positif atas usahan yang dilakukan keluarga
2.1.6 Memberikan pujian atas keberhasilan menjawab pertanyaan
TUK II2.1.6. Mendiskusikan dengan
keluarga tentang akibat/dampak sulit makan dan keterlambatan tumbu kemabang :Akibat sulit makan : Berdampak pada
tumbuhkembanganak Gangguanpemenuhanstimul
asiusiadini
Akibat kurang stimulus :
TUK II S :
- Keluarga menjawab salam- Keluarga menyetujui kontrak yang telah disepakati- Keluarga menyebutkan dampak atau akibat dari sulit
makanDampak sulit makan adalah :
Pertumbuhan anak terlambat Tenaga tidak ada Mudah terkena penyakit karena daya tahan
tubuh lemah.
86
Keterlambatan pertumbuhan gigi, panjang badan dan berat badan kurang
Perkembangan bahasa, menulis, kognitif, motorik halus dan kasar terhambat tidak sesui dengan usia anak.
2.1.7. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat sulit makan
2.1.8. Memberi reinforcement positifpadakeluargaatas
TUK III3.1.3 Mendiskusikan dengan keluarga
cara merawat anak yang sulit makan dan keterlambatan tumbuh kembang- Berikan makanan ketika anak
tidak lelah.- Sesuaikan porsi dengan
kebutuhan anak yaitumporsi kecil tapi sering.
Dampak kurang stimulus :
Gigi lama tumbuh, berat badan suasah naik, panjang badan lama meningkat
Perkembangan berbicara, menulis, bermain terlambat.
- Keluarga mengatakan An. S belum tumbuh gigi satu pun
- Kelurga mengerti akibat dari sulit mkan apbila orang tua tidak bisa merawat anaknya
O :- Keluarga tampak kooperatif- Keluarga tampak memperhatikan mahasiswa
menjelaskan materi- Keluarga bertanya tentang materi yang belum
dimengerti. A : TUK II tercapai (masalah teratasi)P : Lanjutkan intervensi selanjutnya
TUK IIIS :
- Keluarga menyetujui kontrak yang telah disepakati- Keluarga menyebut 6 dari 12 cara merawat anak
dengan sulit makan Berikan makanan sedikit tapi sering Variasi makanan Beri makan sambil bermaian Ajak makan bersama kelurarga
87
- Sesuaikan dengan jadwal makan anak.
- Tunggu anak sampai lapar- Berikan kasih sayang- Variasi makanan- Beri makanan sambil
bermain- Berikan bersama dengan
makanan kesukaannya.- Ajak makan keluarga- Tempatkan makanan pada
wadah yang menarik.- Berkan sugesti bahwa
makanan yang diberikan enak.
- Berikan pujian jika anak menghabiskan porsinya.
Cara merawat anak dengan ketrlambatan tumbuh kembang .Memberikan asupan
makanan bergizi seimbanag. Memberikan stimulasi untuk
merangsang tumbuh kembang anak.
Memberikan anak makanan tambahan sesuai dengan usia anak.
Tunggu anak sampai lapar Berikan makanan kesukaannya
- Keluarga mengatakan mau mencoba ramuan tradisional mengatasi meningkat kann nafsu makan.
- Kelurga mengatakan bisa membuat nasi tim yang diajarkan untuk variasi menu makanan.
- Keluarga mengatakan tahu cara merawat anak dengan keterlambatan tumbuh kembang :
Memberi makan gizi seimbang Memberi makanan tambahan
O :- Keluarga tampak kooperatif- Keluarga tampak memperhatikan materi yang
disampaikan oleh mahasiswa- Kelurga mamapu meningkatkan pengetahuan untuk
merawat anaknya.- Keluarga mencoba ramuan tradisional mengatasi
masalah sulit makan- Kekuarga mampu membuat ramuan tradisional dari
temulawak untu meningkatkan nafsu makan.A : TUK III teratasi sebagian (masalah teratasi)P : Lanjutkan intervensi selanjutnya
88
Mengukur berat badan dan tinggi badan setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhan dan perekmbangan anak.
3.1.8. Mendiskusikan dan mendemonstrasikan obat tradisional penambah nafsu makan dari temulawakAmbil temulawak kira-kira yang berukuran ½ jari, lalucucibersih. Setelah itu parut dan beri air masak dua sendok makan. Hasil parutand iperas dan disaring. Tambahkan madu satu sendok makan. Diminumsatu kali sehari.
3.1.9. Menganjurkan keluarga untuk menyiapka nmakanan yang bergizi bagi anak.
3.1.10. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan cara merawat anak yang Sulit makan dan masalah tumbang terlambat memotivasi keluarga untuk membuat obat tradisional bagi anak yang sulit makan,dan memotivasi keluarga untuk menyiapkan makanan yang
89
bergizi bagi anak3.1.11.Memberi reinforcement positif
atas usaha yang telah dilakukan keluarga.
TUK IV4.1.3 Menganjurkan keluarga untuk
memodifikas ilingkungan yang berdaya guna untuk memenuhi nutrisi anak.
TUK V5.1.8 Memotivasi keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
TUK IVS :
- Keluarga menyetujui kontrak yang telah disepakati- Keluarga mengatakan akan mencoba memodifikasi
variasi menu makanan- Keluarga mengatakan akan membuat variasi menu
makanan yang telah diajarkan seperti membuat nasi tim telur.
- Kelurga akan mengukur berat badan dan tinggi badan anak secara rutin dan memperhatikan perkembangan anaknya.
O :- Keluarga tampak kooperatif- Keluarga tampak memperhatikan materi yang
disampaikan oleh mahasiswa- Keluarga berjanji akan mencoba mengubah membuat
jadawal menu makanan untuk anaknyaA : Masalah teratasi sebagianP : Lanjutkan intervensi selanjutnya
TUK VS :
- Keluarga menyetujui kontrak yang telah disepakati sebelumnya
90
5.1.9 Beri informasi mengenai pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat keluarga peroleh di pelayanan kesehatan
Berikan reinforcement positif pada keluarga.
- Keluarga berjanji akan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di desa Muara Penimbung Ulu
O : - Keluarga tampak kooperatif- Keluarga tampak memperhatikan materi yang
disampaikanA : Masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi selanjutnya
91
BAB IV
PENUTUPAN
1. KESIMPULAN
Keluarga merupakan unit dasar dalam masyarakat. Setiap keluarganya
tentunya pernah mengalami atau memiliki anak dengan usia balita.
Dalam perkembangan keluarga ini ada beberapa tugas dan masalah yang
harus dihadapi oleh keluarga termasuk anak yang bersangkutan.
Sehubungan dengan itu, keluarga perlu diperlengkapi dengan proses
keperawatan/asuhan keperawatan keluarga dengan Balita.
Tumbuh kembang anak pada usia balita sangat penting sehingga
orang tua harus lebih memperhatikan tumbuh kembang anak. Asupan
gizi yang seimang dan mencukupi dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga orang tua harus
mengetahui asupan makanan yang bergizi seimang dan cara mengatasi
anak dengan masalah sulit makan.
Ibu dapat memanfaatkan obat tradisional seperti temulawak untuk
meningkatkan nafsu makan. Sehingga dapat meningkatkan nafsu makan
pada anak dan nutrisi balita pun tercukupi.
2. SARAN
1. Ibu harus lebih memperhatikan tumbuh kembang anaknya, karena masa tumbuh
kembang anak pada usia balita sangat lah penting.
2. Disarankan kepada ibu-ibu yang memiliki anak balita untuk bisa lebih kreatif dalam
memodifikasi makanan agar anak menjadi lebih nafsu makan dan memperhatikan
asupan makanan yang diberikan apakah sudah memenuhi asupan gizi seimbang atau
belum.
3. Bagi petugas kesehatan agar dapat memeberikan informasi tentang masalah sulit
makan dan tumbuh kembang anak serta makanan gizi seimbang.
92
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, Marilyn M. 1995.Keperwatan Kelurga Teori dan Praktik .Jakarta : EGC
Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Aplikasi Teori Pada Praktik asuhan
keperawatan Keluarga. Jakarta: Trans Info Media.
Prabaningrum, Anggraeni. 2013. Super Komplit Menu Byi dan Balita. Jakrta : Wahyumedia.
Soenardi, Tuti. 2002. Seri Menu Anak Makanan Sehat Penggugah Selera Makan Balita.
Jakarta : PT. Gramedia
Widyastuti, Danis dan Widyani Retno. 2009. Panduan Perkembangan Anak 0-1 Tahun.
Jakarta :, Soft Cover, Puspa Swara.
Soetjiningsih.1995.Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC
http://www.kotalayakanak.org. Mengatasi Anak Yang Susah Makan (2009)
http://gizimu.com/gizi/mengatasi-anak-sulit-makan. Mengatasi Anak Sulit Makan (2011)
http://rumahkusorgaku.multiply.com. Mengatasi Anak Sulit Makan (2007)