PROGRAM NERS
PROGRAM NERS
STIKES JENDERAL AHMAD YANI
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGANama Mahasiswa
: Lilis Rohayani
NPM
: 321.07.004
Tanggal pengkajian
:
A. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga: H.Achmad Farid
2. Alamat dan telepon
: Jl.Cigondewah Girang no.1
3. Komposisi Keluarga
NoNamaJenis KelaminHub dg KKUmurPendidikanPekerjaan
1Achmad FaridLaki-lakiSuami53Tamat SDPedagang
2Jubaedahperempuanistri49Tamat SDIRT
3Moch.Iman harnaenLaki-lakiAnak39SLTPPedagang
4Wiwin siti SodiahperempuanAnak24D IVKaryawan
5Moch abdul muwahidLaki-lakiAnak23SLTAPelajar
6Moch.Badrul jaman S.RLaki-lakiAnak18SLTPPelajar
4. Genogram
5. Tipe keluarga
Keluarga Bpk A termasuk tipe keluarga inti yang terdiri dari
ayah (Bpk A), istri (ibu J) dan empat orang anak (yang satu telah
bekeluarga/berpisah). Saat ini keluarga merasakan tidak ada masalah
dengan tipe keluarga yang ada, keluarga merasa telah berusaha keras
untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya sesuai dengan harapan
mereka.
6. Suku bangsa
Semua anggota keluarga penduduk asli Sunda, bahasa yang
digunakan sehari-hari yaitu bahasa Sunda. Menurut keluarga tidak
ada adat atau kebiasaan yang bertentangan dengan kesehatan,
keluarga mengatakan ada beberapa anggota keluarga yang memiliki
pantangan makanan sesuai dengan jenis penyakitnya.
7. Agama
Menurut pengakuan keluarga, agama yang dianut mereka adalah
agama islam, keluarga Bpk A termasuk salah satu tokoh agama yang
sangat dihormati dan disegani oleh warga di RW 32 selain itu juga
keluarga Bpk A terlibat dalam pengajian-pengajian di wilayahnya dan
setiap malam senin di rumahnya selalu ada pengajian rutin sebagai
salah satu bentuk syukur dan doa untuk kelancaran hidupnya.
8. Status sosial ekonomi keluarga
Bpk A bekerja sebagai pedagang ayam di pasar dan sebagai agen
distributor ayam kepada pedagang-pedagang lainnya yang telah lama
bekerja sama dengan Bpk A. Penghasilan perbulan keluarga Bpk A
lebih dari Rp. 1.000.000,- yang dirasakan cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarga dan memenuhi kebutuhan lainnya.
9. Aktifitas rekreasi keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga Bpk A biasanya lebih banyak menonton
televisi. Pada saat ini rekreasi ke tempat rekreasi jarang
dilakukan mengingat anak-anaknya sudah besar dan tidak adanya
kendaran pribadi, Sementara dulu ketika memiliki mobil pribadi
rekreasi ketempat rekreasi sering dilakukan karena sering
jalan-jalan
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap Perkembangan keluarga pada saat ini
Saat ini keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan
anak remaja dengan tugas perkembangan : Menyeimbangkan kebebasan
dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin
mandiri, Memfokuskan kembali hubungan perkawinan, Berkomunikasi
secara terbuka antar orang tua dan anak-anak.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Pada Tahap perkembangan keluarga pemula keluarga belum
tersosialisasi dengan KB, pada tahap keluarga sedang mengasuh anak
yang pertama tugas untuk membentuk keluarga muda sebagai sebuah
unit yang mantap dirasakan agak sulit karena terbentuknya keluarga
baru memerlukan perjuangan yang besar untuk bisa mandiri, pada saat
usia anak sekolah salah satu anak remajanya ada yang menunda untuk
melanjutkan dan pada saat ini tugas keluarga yang belum maksimal
dilakukan yaitu Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab
ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri karena di
khawatirkan jika keluarga terlalu dibebaskan maka akan sulit untuk
dikondisikan kembali.
3. Riwayat keluarga inti
Bpk A dan ibu J menikah pada tahun 1957 bukan karena dijodohkan,
Saat ini Bpk A dan 4 orang anaknya dalam keadaan sehat, tidak
memiliki penyakit keturunan. Sedangkan ibu j menderita penyakit
hipertensi dari 4 tahun yang lalu pernah memiliki riwayat TD :
210/110 mmhg.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Orang tua Bpk A maupun Ibu J keduanya masih ada dan tinggal di
wilayah melong. Menurut penuturan Ibu P di keluarganya memiliki
penyakit hipertensi, begitu juga dari keluarga Bpk A ada riwayat
penyakit yang sama yaitu hipertensi.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Rumah Bpk A berada di kampung melong yang padat penduduknya.oleh
tenaga kerja pabrik, Status rumah yang dihuni keluarga adalah rumah
sendiri dan permanen. Rumahnya terdiri dari 2 tingkat untuk bagian
bawah untuk orang tuanya dan bagian atas untuk anak-anaknya.untuk
bagian bawah terdiri dari kamar (untuk orangtua), kamar kosong,
ruang tamu, ruang makan dan dapur sedangkan untuk bagian atas
terdiri adri 2 kamar, ruang tv/ruang keluarga dan tempat jemuran.
Penataan ruangan sudah tertata dengan baik. Rumah Bpk A menghadap
ke sebelah selatan, cahaya matahari masuk saat .
Denah Rumah
Keterangan :
1 :
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Bpk A tinggal di RT 01. RW 32 kelurahan melong yang
banyak terdapat kontrakan dan pendatang karena lokasinya dekat
dengan pabrik-pabrik. Keluarga Bpk A tinggal berdekatan dengan
saudara-saudaranya, bahkan hampir semua penduduk di rt 01 adalah
saudaranya Bpk A. Wilayah lingkungan Rw 32 jika di tarik benang
merahnya maka saling berkaitan/bersaudara.
3. Mobilitas geografis keluarga
Berdasarkan keterangan Bpk H dari dulu bertempat tinggal di
kelurahan melong kegiatan setiap harinya yaitu ada yang berdagang
kepasar, bekerja sebagai karyawan dan sekoloah.
.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga ibu J sering berkunjung ke keluarga Bpk A sehingga
suasana rumah menjadi ramai, Bpk A adalah mantan RW yang sangat
dihormati oleh warga disekitarnya yang mempunyai jiwa sosial yang
tinggi.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Sistem Pendukung Keluarga
Disekitar Keluarga Bpk H tinggal juga saudara-saudaranya, jika
ada masalah atau kepentingan mereka minta bantuan saudaranya.
Keluarga Bpk A cukup dikenal di kampungnya karena mereka sebagai
penduduk asli wilayah tersebut dan mantan ketua RW 32.
2. Pola Komunikasi keluarga
Menurut Bpk A komunikasi keluarga, antara orangtua, orangtua dan
anak serta antara anak-anak cukup terbuka. Mereka membicarakan
bersama jika ada hal-hal yang penting dibicarakan, misalnya
keperluan sehari-hari atau masalah kesehatan keluarga.
3. Struktur kekuatan keluarga
Berdasarkan keterangan dari ibu J, Bpk A sebagai kepala keluarga
adalah pengambil keputusan persoalan rumah tangga setelah
sebelumnya melalukan pembicaraan dengan istri dan anak-anaknya atau
melakukan musyawarah.
4. Struktur peran
Bpk A adalah seorang suami pencari nafkah utama saat ini Bpk A
bekerja sebagai pedagang , Ibu P sebagai ibu rumah tangga tidak
bekerja, namun ibu pandai mengurus rumah, terlihat rumah yang
tertata dengan baik dan tampak rafi.
5. Nilai atau norma
Di keluarga Bpk A tidak ada nilai-nilai atau norma tertentu yang
mempengaruhi kesehatan anggota keluarganya. Jika ada anggota
keluarga yang sakit, keluarga mengobatinya dengan pergi ke
Puskesmas atau pergi ke warung.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Efektif
Menurut Bpk A Keluarga dalam mendidik anak-anaknya, berupaya
menumbuhkan perasaan saling terikat dan saling mencintai, tidak
pernah membedakan, sehingga antar anggota keluarga tidak saling
bermusuhan, bahkan saling membantu. Diantara anggota keluarga
saling menghormati dan saling memperhatikan. Menurut bapak A
anak-anaknya tidak pernah bertengkar hebat, kalaupun ada
pertengkaran kecil seperti layaknya anak-anak yang lain.
2. Fungsi sosialisasi
Ketika berkunjung kerumahnya dalam bersosialisasi keluarga
sangat terbuka dengan kehadiran orang lain. Menurut Ibu J antara
orang tua dan anak-anaknya terbuka lebar untuk berdiskusi, hubungan
antar keluarga terlihat akrab dan menyenangkan
3. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga menyadari bahwa kesehatan itu penting untuk
dipertahankan, oleh karenanya keluarga berusaha mengatasi jika ada
anggota keluarga yang sakit. Keluarga mengatakan tahu pengertian
hipertensi dan sebagian dari tanda dan gejalanya, keluarga tahu
akibat dari hipertensi akan tetapi jika akibat tersebut belum
diatasi keluarga kurang paham akan dampak lebih lanjutnya, dalam
melakukan perawatan keluarga biasanya mengontrol terus keadaan
tekanan darah ibu J karena jika tidak terkontrol maka tekanan
darahnya akan tinggi. Keluarga belum dapat memodifikasi lingkungan
dengan optimal dan pemanfaatan pelayanan kesehatan juga belum
optimal keluarga biasanya mengontrol penyakitnya ke dokter
4. Fungsi reproduksi
Ibu J usia 49 tahun dan sudah tidak mengunakan KB.
5. Fungsi ekonomi
Penghasilan yang di dapat oleh keluarga BPK A lebih dari
Rp.1.000.000,- yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan untuk
keperluan sekolah anak-anaknya.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stresor jangka pendek dan panjang
Menurut pengakuan ibu J saat ini keluarga tidak merasakan ada
masalah besar, akan tetapi keluarga merasa khawatir kalau ada yang
sakit sehingga keluarga berusuha untuk membawanya kedokter..
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Menurut keluarga bapak A dalam menyikapi masalah yang datang
harus disikapi dengan tenang karena setiap orang mempunyai masalah
masing-masing yang harus dihadapi , keluarga mencoba untuk
menghadapi maslah dengan mencari solusi apa yang terbaik untuk
menyikapinya.
3. Strategi koping yang digunakan
Menurut Keluarga Bpk A strategi yang digunakan dalam menghadapi
setiap permasalahan yaitu dengan mencoba untuk mengerahkan semua
kemampuan atau potensi yang ada dan yakin akan adanya pertolongan
asal ada kerja keras dan Doa.
G. PEMERIKSAAN FISIK
KomponenIbu PBpk A
Keadaan umumKesadaran : CM
TD : 135/90 mmHg
Nadi : 82 x/ mnt
RR : 18 x / mnt
Kesadaran : CM
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 80 x/ mnt
RR : 18 x / mnt
Keluhan Sering lelah jika naik turun tangga terlalu sering,
nyeri bagian dada..
Kepala dan rambutTidak ada kelainanTidak ada kelainan
WajahTidak ada kelainanTidak ada kelainan
MataGerak bola mata, conjungtiva tidak anemisGerak bola mata,
conjungtiva tidak anemis
Hidung
Mulut
Leher
DadaNyeri bagian dada
Abdomen
EkstremitasKekuatan, ROM dan refleks tidak ada kelainan,
Kekuatan, ROM dan refleks tidak ada kelainan,
LabHasil EKG menunjukan adanya gangguan pada jantungHasil EKG
menunjukan adanya gangguan pada jantung
H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga merasa senang dengan kedatangan mahasiswa yang sedang
praktek dan berharap pelayanan kesehatan dapat lebih ditingkatkan
agar masyarakat merasakan adanya kehadiran perawat yang berperan
untuk membantu masyarakat.
I. ANALISA DATA
DATAINTERPRESTASI DATAMASALAH
Subjektif:
ibu j mengatakan sering mengeluh nyeri dada jika beraktivitas
terlalu berat atau naik turun tangga terlalu sering.
.keluarga mengatakan kurang paham mengenai penyebab dan cara
pencegahan nyeri dadaObjektif
Skala nyeri 3 (1-5)
TD : 135/90 (dalam area kontrol)
Mimik muka meringis Ketidaktahuan keluarga untuk mengetahui
penyebab dan cara pencegahan Nyeri dada
Ketidaktahuan keluarga untuk mengetahui penyebab dan cara
pencegahan Nyeri dada Ketidakmampuan keluarga untuk mengtasi
nyeri
Nyeri dada
Subjektif
Ibu J mengatakan merasa berdebar kencang jika terlalu berat
beraktivitas
Ibu J mengatakan kepalanya pusing
Objektif
Gambaran EKG terlihat gel Ketidaktahuan keluarga untuk
mengetahui penyebab dan cara pencegahan Nyeri dada
Ketidaktahuan keluarga untuk mengetahui penyebab dan cara
pencegahan Nyeri dada Ketidakmampuan keluarga untuk mengtasi
nyeri
Resiko tinggi penurunan curah jantung
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri dada pada keluarga bapak A khususnya ibu J berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
dengan hipertensi
2. Ansietas pada keluarga bapak A khususnya ibu J berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
dengan kanker rahim
I. Penapisan masalah
1. Nyeri dada pada keluarga bapak A khususnya ibu J berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
dengan hipertensiNoKriteriaPerhitunganNilaiPembenaran
1.Sifat masalah :
Aktual3/3 x 11Masalah sudah terjadi sehingga perlu ditangani
dengan tindakan yang tepat, mengingat hipertensi yang terjadi pada
ibu J. jika nyeri dada tidak ditangani maka akan terjadi
vasokontriksi pada pembuluh darah karena aliran darah yang tidak
terkontrol sehingga akan beresiko tinggi pembuluh darah pecah yang
akan menyebabkan terjadinya stroke hemoragik.
2Kemungkinan masalah dapat di ubah tidak dapat0 x 20Hipertensi
yang terjadi disebabkan karena dari genogram keluarga ditemukan
adanya riwayat hipertensi keturunan sehingga untuk merubahnya
susah.
3Potensi masalah untuk dicegah : cukup2/3 x 12/3Nyeri dada dapat
dicegah dengan menghindari pekerjaan yang berat atau aktivitas
seperti naik turun tangga yang berlebihan sehingga meningkatkan
beban kerja jantung.
4Menonjolnya masalah : masalah dirasakan dan segera diatasi2/2 x
11Keluarga merasakan bahwa masalah nyeri dada pada ibu J karena
perlu ditangani dengan segera mengingt dampak yang ditimbulkan jika
tidak ditanggulangi akan menimbulkan bahya yang besar.
TOTAL2 2/3
2. Ansietas pada keluarga bapak A khususnya rmj w berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
dengan kanker rahim
NoKriteriaPerhitunganNilaiPembenaran
1.Sifat masalah :
Aktual3/3 x 11Masalah sudah terjadi sehingga perlu ditangani
dengan tindakan yang tepat, mengingat hipertensi yang terjadi pada
ibu J. jika nyeri dada tidak ditangani maka akan terjadi
vasokontriksi pada pembuluh darah karena aliran darah yang tidak
terkontrol sehingga akan beresiko tinggi pembuluh darah pecah yang
akan menyebabkan terjadinya stroke hemoragik.
2Kemungkinan masalah dapat di ubah tidak dapat0 x 20Hipertensi
yang terjadi disebabkan karena dari genogram keluarga ditemukan
adanya riwayat hipertensi keturunan sehingga untuk merubahnya
susah.
3Potensi masalah untuk dicegah : cukup2/3 x 12/3Nyeri dada dapat
dicegah dengan menghindari pekerjaan yang berat atau aktivitas
seperti naik turun tangga yang berlebihan sehingga meningkatkan
beban kerja jantung.
4Menonjolnya masalah : masalah dirasakan dan segera diatasi2/2 x
11Keluarga merasakan bahwa masalah nyeri dada pada ibu J karena
perlu ditangani dengan segera mengingt dampak yang ditimbulkan jika
tidak ditanggulangi akan menimbulkan bahya yang besar.
TOTAL2 2/3
B. Rencana Keperawatan Keluarga Bpk H
NoDiagnosa KeperawatanTujuanEvaluasiIntervensi
UmumKhususKriteriaStandar
1.
2.
3.
4.
5.
3. Nyeri dada pada keluarga bapak A khususnya ibu J berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
dengan hipertensi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 1 bulan,
nyeri dapat teratasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 1 minggu,
keluarga mampu :
1.1 Mengenal Hipertensi
a. Menjelaskan pengertian Hipertensi
b. Menjelaskan penyebab Hipertensi
c. Menjelaskan cara pencegahan dan penanganan Hipertensi
d. Mendemonstrasikan cara mengidentifikasi hipertensi
1.2 Mengambil keputusan untuk mengatasi hipertensi
a. Menjelaskan akibat hipertensi
b. Menjelaskan akibat hipertensi jika tidak diatasi
c. Memutuskan akan merawat keluarga dengan resiko akibat gizi
kurang.
1.3 Merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi
a. Menjelaskan Pentingnya Gizi untuk lansia
b. Menganjurkan untuk mengkonsumsi timun dan labu rebus
c. Mengatur pola istirahat dan menghindari stress
d. Menganjurkan diit rendah garam untuk hipertensi
e. Menjelaskan dan mendemonstrasikan pemberian jus seledri
f. Mendemonstrasikan perekaman EKG
1.4 Memodifikasi lingkungan yang menunjang kesehatan untuk
hipertensi
a. Menjelaskan lingkungan rumah yang menghindari terjadinya
hipertensi
b. Menjelaskan cara menciptakan dan mempertahankan rumah untuk
menghindari hipertensi
c. Melakukan perubahan lingkungan rumah
1.5 Memanfaatkan fasilitas kesehatan
a. Menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan untuk meningkatkan
status kesehatan
b. Pergi ke pelayanan kesehatan
bulan Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Redemonstrasi
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Redemonstrasi
Redemonstrasi
Respon verbal
Respon psikomotor
Respon psikomotor
Respon verbal
Respon psikomotor
a. Hipertensi adalah kenaikan lebih dari 20-30 mmhg dari tekanan
darah yang biasanya berdasarkan usia.
b. Penyebab hipertensi terjadi karena keturunan dan pola hidup
yang tidak teratur.
c. Pencegahan hipertensi yaitu tidak melakukan aktivitas yang
berlebihan/naik turun tangga terlalu sering, hindari stress dan
menjaga pola hidup yang aman.
Penanganannya yaitu dengan mengontrol tekanan darah secara
teratur.
d. Tanda dan gejala: sakit kepala/pusing, lemah, sakit
dada/panas dada, pegal bahi dan leher belakang.
Keluarga menyatakan keputusannya
a. Akibat : Hipertensi akan terjadi vasokontriksi pada pembuluh
darah karena aliran darah yang tidak terkontrol.b. Akibat jika
tidak diatasi: Beresiko tinggi pembuluh darah pecah yang akan
menyebabkan terjadinya stroke hemoragik.c. Keputusan keluarga untuk
memutuskan merawat anggota keluarga agar tidak terjadi dampak yang
lebih membahayakan.a. Gizi yang dianjurkan adalah gizi yang
dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan tubuh antara lain karbohidrat,
protein, lemak, mineral, dan vitamin.
b. Rebusan timun dan seledri akan mengontrol tekanan darah
supaya tidak tinggi
c. Istirahat akan menurunkan ketegangan otot dan merileksasikan
saraf sehingga menurunkan stress
d. Diit rendah garam : (200-400 mgNa). Diberikan kepada
penderita hipertensi berat dalam pemasakan tidak ditambahkan garam
dapur. Bahkan makanan tinggi natrium dihindari.
e. Seledri mempunyai indikasi untuk menurunkan tekanan darah
tinggi
f. Gambaran EKG sebagai dasar untuk mengetahui gambaran
jantung
.
a. Lingkungan rumah yang dapat menghindari terjadinya hipertensi
yaitu lingkungan yang nyaman dan membuat rileks.
b. Cara : hindari naik turun tangga, jangan menyimpan barang
yang dibutuhkan ibu J di tempat tinggi, hindari Suasana rumah yang
sempit.
c. Sesuaikan lingkungan rumah untuk meminimalkan resiko lebih
lanjut.
Manfaat: Memantau dan mengontrol tekanan darah untuk
mempertahankan kesehatan
Pelayanan kesehatan memberikan bantuan untuk mengatasi masalah
kesehatan.
a. Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian hipertensi
b. Diskusikan bersama keluarga tentang penyebab Hipertensi
c. Diskusikan bersama keluarga tentang pencegahan dan pananganan
Hipertensi
d. Demonstrasikan cara mengidentifikasi hipertensi dan beri
pujian sjika keluarga dapat melakukannya dan ulangi penjelasan jika
keluarga belum mengerti.
a. Diskusikan bersama keluarga tentang akibat hipertensi
b. Diskusikan bersama keluarga tentang akibat hipertensi jika
tidak diantisipasi
c. Motivasi keluarga untuk memutuskan tindakan yang akan
dilakukan keluarga untuk mengatasi hipertensi
a. Diskusikan bersama keluarga gizi yang tepat untuk
hipertensi
b. Anjurka pada ibu J untuk mengkonsumsi timun dan labu
rebus
c. Anjurkan untuk istirahat yang teratur dan menghindari
stress
d. Diskusikan bersama keluarga untuk diit rendah garam
e. Berikan contoh jus seledri
f. Rekam EKG
a. Diskusiakn bersama keluarga lingkungan rumah yang menghindari
terjadinya hipertensi
b. Diskusiakn cara-cara menciptakan dan mempertahankan rumah
untuk menghindari hipertensi
c. Berikan pujian terhadap perubahan yang dilakukan.
a. Diskusiakan manfaat fasilitas kesehatan untuk mengontrol
tekanan darah
b. Motivasi keluarga untuk mengunjungi pelayanan kesehatan.
Risiko terjadinya penyimpangan seksualitas pada rmj Fz, L dan R
keluarga Bpk H berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memberikan perawatan perkembangan seksualitas remaja
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Klg Bpk H khususnya
remaja Fz, L dan R tidak terjadi penyimpangan seksualSetelah
dilakukan pembinaan selama 6 minggu, keluarga mampu :
1. Mengenal masalah terkait penyimpangan seksualitas
Menjelaskan arti penyimpangan seksualitas
Menyebutkan akibat penyimpangan seksualitas
Menjelaskan cara pengendalian seksualitas yang positif
2. Mengambil keputusan untuk mengatasi kondisi keluarga untuk
terhindar dari penyimpangan seksualitas pada anggota
keluarga/remaja
3. Merawat remaja untuk terhindar dari penyimpangan seksual
Penataan ruangan/ kamar tidur
Melakukan aktifitas untuk mengendalikan penyimpangan seksual
remaja dengan olah raga dengan teratur
Mendekatkan diri pada Tuhan untuk menjaga moral remaja
4. Memodifikasi lingkungan rumah yang dapat menghindari
penyimpangan seksual
5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan/ Puskesmas (PKPR) untuk
mengatasi masalah kesehatan remaja
Penyimpangan seksualitas remaja adalah keadaan dimana terjadi
kelainan seksual, misalnya terjadi perkawinan saudara kandung
Akibat penyimpangan seksual :
secara fisik mendapatkan keturunan yang tidak baik (sedarah)
Secara moral : melanggar ketentuan agama (islam)
Secara norma : melanggar nilai-nilai masyarakat
Cara pengendalian :
Tidur di tempat sendiri
Tidur menggunakan pakaian yang panjang
Sehari-hari terutama di rumah menggunakan pakaian yang tidak
merangsang lawan jenis
Menyalurkan nafsu pada kegiatan yang positif : OR, bisnis atau
belajar
Keluarga menyatakan keputusannya untuk mengawasi perkembangan
dan perilaku seksual remajanya
Cara merawat (pencegahan) penyimpangan seksual pada remaja (Fz,
L dan R)
keluarga dapat menata ruangan yang ada untuk kamar tidur yang
terjaga privasinya
Remaja dapat mengendalikan penyimpangan seksual dengan melakukan
aktifitas fisik yang positif (OR) dan mendekatkan diri pada Tuhan
(agama)
Keluarga dapat memodifikasi atau menata keadaan rumah yang ada
sehingga remaja terhindar dari penyimpangan seksual, melalui :
penataan ruangan untuk kamar tidur yang dapat menjaga privasi
Keluarga terutama remaja (Fz, L dan R) menggunakan Puskesmas
atau Rumah sakit untuk mengatasi masalah kesehatan remaja termasuk
tentang seksual remajaDiskusikan bersama keluarga tentang arti
penyimpangan seksual pada remaja pada anggota keluarganya (Fz, L
dan R)
Jelaskan akibat-akibat dari penyimpangan seksual pada remaja
terutama sedarah
Diskusikan cara-cara mengendalikan diri untuk menghindari
penyimpangan seksual remaja (sedarah) berkaitan dengan kamar tidur
dan pakaian saat tidur & sehari-hari serta cara menyalurkan
nafsu seksual dengan melakukan aktifitas yang positif seperti : OR,
bermain, bisnis atau belajar
Jelaskan pada keluarga mengenai tindakan yang harus dilakukan
pada remaja untuk menghindari penyimpangan seksual
Bimbing dan motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam
mengatasi masalah risiko penyimpangan seksual pada remaja
Beri pujian atas keputusan yang diambil keluarga dalam mengatasi
masalah risiko penyimpangan seksual pada remajanya.
Diskusikan dengan keluarga cara mencegah penyimpangan seksual
pada remaja (Fz, L dan R)
Penataan rumah untuk kamar tidur remaja yang terjaga
privasinya
Tingkatkan kesadaran remaja untuk mengendalikan penyimpangan
seksual
Jelaskan cara-cara mengendalikan penyimpangan seksual melalui
penyaluran yang positif dengan OR dan agama
Diskusikan untuk memodifikasi atau menata keadaan rumah yang ada
sehingga remaja terhindar dari penyimpangan seksual, melalui :
penataan ruangan untuk kamar tidur yang dapat menjaga privasi
Diskusikan serta arahkan keluarga, khususnya remaja (Fz, L dan
R) untuk memanfaatkan Puskesmas atau RS untuk mengatasi masalah
kesehatan remaja termasuk tentang seksual remaja.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA
NoTanggalDXTindakanEvaluasiParaf
128-05-20081.1
1.2
1.3
1.4
1.5
a. Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian hipertensi
b. Diskusikan bersama keluarga tentang penyebab Hipertensi
c. Diskusikan bersama keluarga tentang pencegahan dan pananganan
Hipertensi
d. Demonstrasikan cara mengidentifikasi hipertensi dan beri
pujian sjika keluarga dapat melakukannya dan ulangi penjelasan jika
keluarga belum mengerti.
a. Diskusikan bersama keluarga tentang akibat hipertensi
b. Diskusikan bersama keluarga tentang akibat hipertensi jika
tidak diantisipasi
c. Motivasi keluarga untuk memutuskan tindakan yang akan
dilakukan keluarga untuk mengatasi hipertensi
a. Diskusikan bersama keluarga gizi yang tepat untuk
hipertensi
b. Anjurka pada ibu J untuk mengkonsumsi timun dan labu
rebus
c. Anjurkan untuk istirahat yang teratur dan menghindari
stress
d. Diskusikan bersama keluarga untuk diit rendah garam
e. Berikan contoh jus seledri
f. Rekam EKG
a. Diskusiakn bersama keluarga lingkungan rumah yang menghindari
terjadinya hipertensi
b. Diskusiakn cara-cara menciptakan dan mempertahankan rumah
untuk menghindari hipertensi
c. Berikan pujian terhadap perubahan yang dilakukan.
a. Diskusiakan manfaat fasilitas kesehatan untuk mengontrol
tekanan darah
b. Motivasi keluarga untuk mengunjungi pelayanan kesehatan.
S : Keluarga mengatakan :
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah.
Penyebab hipertensi terjadi karena keturunan dan pola hidup yang
tidak teratur.
Pencegahan hipertensi yaitu tidak melakukan aktivitas yang
berlebihan/naik turun tangga terlalu sering, hindari stress dan
menjaga pola hidup yang aman. Penanganannya yaitu dengan mengontrol
tekanan darah secara teratur.
Tanda dan gejala: sakit kepala/pusing, lemah, sakit dada/panas
dada.
O : Keluarga menyimak setiap penjelasan
Keluarga menjawab setiap yang diajukan
A:TUK 1.1 tercapai
P: Lanjutkan TUK 1.2
S : Keluarga mengatakan :
Akibat : Hipertensi akan terjadi vasokontriksi pada pembuluh
darah karena aliran darah yang tidak terkontrol. Akibat jika tidak
diatasi: Beresiko tinggi pembuluh darah pecah yang akan menyebabkan
terjadinya stroke hemoragik. Keputusan keluarga untuk memutuskan
merawat anggota keluarga agar tidak terjadi dampak yang lebih
membahayakanTanda dan gejala: sakit kepala/pusing, lemah, sakit
dada/panas dada.
O : Keluarga menyimak setiap penjelasan
Keluarga menjawab setiap yang diajukan
A:TUK 1.2 tercapai
P: Lanjutkan TUK 1.3
S : Keluarga mengatakan :
Gizi yang dianjurkan adalah gizi yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan tubuh antara lain karbohidrat, protein, lemak, mineral,
dan vitamin.
Rebusan timun dan seledri akan mengontrol tekanan darah supaya
tidak tinggi
Istirahat akan menurunkan ketegangan otot dan merileksasikan
saraf sehingga menurunkan stress
Diit rendah garam : (200-400 mgNa). Diberikan kepada penderita
hipertensi berat dalam pemasakan tidak ditambahkan garam dapur.
Bahkan makanan tinggi natrium dihindari. Seledri mempunyai indikasi
untuk menurunkan tekanan darah tinggi
Gambaran EKG sebagai dasar untuk mengetahui gambaran jantung
O : Keluarga menyimak setiap penjelasan
Keluarga menjawab setiap yang diajukan
A:TUK 1.2 tercapai
P: Lanjutkan TUK 1.3
.
S : Keluarga mengatakan :
Akibat : Hipertensi akan terjadi yang Lingkungan rumah yang
dapat menghindari terjadinya hipertensi yaitu lingkungan yang
nyaman dan membuat rileks.
Cara : hindari naik turun tangga, jangan menyimpan barang yang
dibutuhkan ibu J di tempat tinggi, hindari Suasana rumah yang
sempit.
Sesuaikan lingkungan rumah untuk meminimalkan resiko lebih
lanjut.
O : Keluarga menyimak setiap penjelasan
Keluarga menjawab setiap yang diajukan
A:TUK 1.2 tercapai
P: Lanjutkan TUK 1.4
Diskusikan bersama keluarga:
Akibat jika tidak diatasi: Beresiko tinggi pembuluh darah pecah
yang akan menyebabkan terjadinya stroke hemoragik. Manfaat:
Memantau dan mengontrol tekanan darah untuk mempertahankan
kesehatan
Pelayanan kesehatan memberikan bantuan untuk mengatasi masalah
kesehatan.
O : Keluarga menyimak setiap penjelasan
Keluarga menjawab setiap yang diajukan
A:TUK 1.5 tercapai
P: Lanjutkan TUK 1.3
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
__________________________________________________
__________________________________________________
__________________________________________________
DI SUSUN OLEH:
_____________________
PROGRAM PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL AHMAD YANI
CIMAHI
2008