ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMA 1. KASUS Tomi ( 14 th) adalah murid sekolah sepak bola. Sejak 4 bulan ini timbul bengkak di lutut kanan tomi. Awalnya tomi jatuh saat main bola, kemudian timbul pembengkakan di atas lututnya. Orang tuanya menganggap lutut Tomi terkilir, dan dibawa berurut ke dukun. Semakin lama pembengkakan itu semakin besar dan badan semakin kurus. Melihat keadaan Tomi yang semakin memburuk, ayah Tomi membawanya berobat ke rumah sakit. Dokter melakukan pemeriksaan dan mendapatkan adanya pembengkakan diatas lutut Tomi dengan diameter 20 cm, keras dan terlihat adanya venektasia. Pada pangkal paha kanan belum terdapat pembengkakan kelenjar limfe. Dokter menduga Tomi menderita tumor ganas tulang, sehingga dokter memeriksa seluruh tubuh tomi untuk mencari apakah ada metastase ke organ lainnya. Selanjutnya dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan rontgen paha, lutut dan dada. Dokter radiologi melihat adanya gambaran “sun ray appereance” dan “Codman Triangle”. Dokter kemudian merencanakan open biopsy, sehingga nanti bisa ditentukan diagnosis dan penatalaksanaan yang lebih tepat. 2. DATA FOKUS DS DO 1. Klien mengatakan jatuh saat main bola 1. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan pembengkakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMA
1. KASUS
Tomi ( 14 th) adalah murid sekolah sepak bola. Sejak 4 bulan ini timbul
bengkak di lutut kanan tomi. Awalnya tomi jatuh saat main bola, kemudian timbul
pembengkakan di atas lututnya. Orang tuanya menganggap lutut Tomi terkilir, dan
dibawa berurut ke dukun. Semakin lama pembengkakan itu semakin besar dan badan
semakin kurus.
Melihat keadaan Tomi yang semakin memburuk, ayah Tomi membawanya
berobat ke rumah sakit. Dokter melakukan pemeriksaan dan mendapatkan adanya
pembengkakan diatas lutut Tomi dengan diameter 20 cm, keras dan terlihat adanya
venektasia. Pada pangkal paha kanan belum terdapat pembengkakan kelenjar limfe.
Dokter menduga Tomi menderita tumor ganas tulang, sehingga dokter memeriksa
seluruh tubuh tomi untuk mencari apakah ada metastase ke organ lainnya.
Selanjutnya dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan rontgen paha,
lutut dan dada. Dokter radiologi melihat adanya gambaran “sun ray appereance” dan
“Codman Triangle”. Dokter kemudian merencanakan open biopsy, sehingga nanti
bisa ditentukan diagnosis dan penatalaksanaan yang lebih tepat.
2. DATA FOKUS
DS DO
1. Klien mengatakan jatuh saat main
bola
2. Klien mengatakan timbul
pembengkakan diatas lututnya
setelah terjatuh.
3. Keluarga klien mengatakan bengkak
yang dialami oleh anaknya dikira
akibat terkilir.
4. Keluarga klien mengatakan pernah
membawa anaknya ke dukun untuk
diurut.
5. Keluarga Klien mengatakan badan
anaknya semakin kurus.
1. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan
pembengkakan diatas lutut Tomi
dengan diameter 20 cm, keras dan
terlihat adanya venektasia
2. Pada pangkal paha kanan belum
terdapat pembengkakan kelenjar limfe
3. Hasil pemeriksaan radiologi
ditemukan adanya gambaran “sun ray
appereance” dan “Codman Triangle”
4. Pemeriksaan TTV dengan hasil :
TD : 110/70
RR : 20x/menit
S : 37,50C
N : 100x/menit
DATA TAMBAHAN
1. Kemungkinan klien mengeluh nyeri
dengan skala 8.
2. Kemungkinan ditemukan klien
mengeluh nyeri ketika benjolan pada
lututnya disentuh dan digerakkan.
3. Kemungkinan klien mengeluh nyeri
sering timbul pada malam hari.
4. Kemungkinan klien mengatakan
kakinya tidak dapat digerakkan.
5. Kemungkinan keluarga klien
mengatakan klien tidak nafsu makan.
6. Kemungkinan keluarga klien
mengatakan makan hanya habis 4
sendok.
7. Kemungkinan keluarga klien
mengatakan tidak bisa membujuk
anaknya untuk makan.
8. Kemungkinan keluarga mengatakan
tidak tahu apa yang terjadi kepada
anaknya.
9. Kemungkinan keluarga mengatakan
cemas dengan kondisi anaknya.
10. Kemungkinan keluarga mengatakan
takut dengan kondisi anaknya.
11. Kemungkinan keluarga mengatakan
tidak tahu apa yang harus dilakukan
terhadap anaknya.
1. Kemungkinan tampak adanya
benjolan pada lutut klien.
2. Kemungkinan ditemukan klien
meringis.
3. Kemungkinan ditemukan klien sulit
untuk bergerak.
4. Kemungkinan pada pemeriksaan fisik
ditemukan adanya masa pada lutut
kanan, nyeri tekan serta hangat.
5. Kemungkinan keluarga klien tampak
gelisah
6. Kemungkinan keluarga klien tampak
bingung
7. Kemungkinan keluarga klien tampak
khawatir dengan kondisi anaknya.
8. Kemungkinan keluarga klien tampak
cemas
9. Kemungkinan BB klien 35 kg dan
sekarang turun menjadi 28 kg.
10. Kemungkinan TB klien 130 cm
11. IMT = 28
(1,3 )❑2
= 16,5 kg/m2
( Status Gizi : Gizi Kurang )
( Kategori : Sangat Kurus )
12. Kemungkinan dilakukan pemeriksaan
laboratorium dengan hasil :
Hb : 9 g /dl ( 14-16g/dl)
Ht : 45 % (40-48%)
Leukosit :8000/ul (5000-10000/ul)
Trombosit : 180000/µl (150000-
450000/µl)
Albumin : 1,5 gr/dl (3,8-5,1 gr/dl)
Ureum : 25 mg/dl (20 – 40 mg/dl)
Creatinin: 1,0 mg/dl (0,5 – 1,5 mg/dl)
3. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH PENYEBAB
1 DS :
1. Klien mengatakan jatuh
saat main bola
2. Klien mengatakan timbul
pembengkakan diatas
lututnya setelah terjatuh.
3. Keluarga klien
mengatakan bengkak yang
dialami oleh anaknya
akibat terkilir
4. Klien mengeluh nyeri
dengan skala 8.
5. Klien mengeluh nyeri
ketika benjolan pada
lututnya disentuh dan
digerakkan.
6. Klien mengeluh nyeri
sering timbul pada malam
hari.
7. Klien mengatakan kakinya
tidak dapat digerakkan.
DO :
1. Tampak adanya benjolan
pada lutut klien.
Gangguan Mobilitas
Fisik
Nyeri karena
ekspansi tumor
mekanan ke
jaringan sekitarnya,
2. Klien tampak meringis
3. Klien tampak sulit untuk
bergerak.
4. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan adanya masa
pada lutut kanan, nyeri
tekan serta hangat.
5. Hasil pemeriksaan
radiologi ditemukan
adanya gambaran “sun ray
appereance” dan “Codman
Triangle”
2 DS :
1. Keluarga klien
mengatakan klien tidak
nafsu makan.
2. Keluarga klien
mengatakan makan
hanya habis 4 sendok.
3. Keluarga klien
mengatakan tidak bisa
membujuk anaknya
untuk makan.
4. Keluarga Klien
mengatakan badan
anaknya semakin kurus.
DO :
1. Klien tampak meringis.
2. Klien tampak sulit untuk
bergerak.
3. Kemungkinan BB klien
35 kg dan sekarang
turun menjadi 28 kg.
4. Kemungkinan TB klien
Gangguan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
Proses Penyakit,
Anorexia, Malaise.
130 cm
5. Pemeriksaan
laboratorium dengan
hasil :
Hb : 9 g /dl ( 14-16g/dl)
Ht : 45 % (40-48%)
Albumin : 1,5 gr/dl (3,8-
5,1 gr/dl)
3 DS :
1. Keluarga klien
mengatakan pernah
membawa anaknya ke
dukun untuk diurut.
2. Keluarga klien
mengatakan tidak tahu apa
yang terjadi kepada
anaknya.
3. Keluarga klien
mengatakan cemas dengan
kondisi anaknya.
4. Keluarga klien
mengatakan takut dengan
kondisi anaknya.
5. Keluarga klien
mengatakan tidak tahu apa
yang harus dilakukan
terhadap anaknya.
DO :
1. Keluarga klien tampak
gelisah
2. Keluarga klien tampak
bingung
3. Keluarga klien tampak
khawatir dengan kondisi
Ansietas Krisis situasi
(kanker),
ancaman/perubahan
pada status
kesehatan/sosial
ekonomi, fungsi
peran, pola
interaksi, ancaman
kematian,
perpisahan dari
keluarga
anaknya.
4. Keluarga klien tampak
cemas
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan nyeri karena ekspansi tumor
mekanan ke jaringan sekitarnya
b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan proses
penyakit, Anorexia, Malaise.
c. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi (kanker), ancaman/perubahan pada
status kesehatan/sosial ekonomi, fungsi peran, pola interaksi, ancaman kematian,
perpisahan dari keluarga.
d.
5. INTERVENSI
a. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri karena ekspansi tumor
menekan ke jaringan sekitarnya
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24jam diharapkan
gangguan mobilitas fisik tidak terjadi. Dengan kriteria hasil ;
1) Nyeri Hilang atau nyeri terkontrol.
2) Pasien terlihat rileks
3) Pasien dapat istirahat atau tidur dengan nyaman
4) Pasien dapat berpatisipasi dalam aktivitas sesuai kemampuannya
5) Pasien dapat mempertahankan fungsi posisi dengan tidak adanya pembatasan
kontraktur.
6) Pasien dapat mendemonstrasikan tekhnik atau perilaku yang memungkinkan
melakukan aktifitas.
INTERVENSI
Mandiri
1. Kaji nyeri, missal lokasi nyeri, frekwensi, durasi, dan itensitas (skala 1-10),
serta tindakan penghilang nyeri yang digunakan.
Rasional : Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi