BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bronchopneumonia adalah suatu peradangan pada paru dimana tidak saja jaringan paru tetapi juga pada bronchioli. ( Jumiarni Ilyas,dkk,1993) Pneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing. (Ngastiyah, 2005) Penyebab dari bronkopneumonia adalah: 1. Bakteri, seperti stapilococcus, streptococcus 2. Virus, seperti virus influenza 3. Jamur, seperti candida albicans 4. Aspirasi karena makanan, benda asing Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya bronkopneumonia adalah penyakit menahun, trauma paru. Tanda bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi traktus respiratorius bagian atas selama beberapa hari suhu tubuh dapat naik secara mendadak sampai 39-40 o C dan disertai kejang karena demam yang tinggi. Anak sangat gelisah, dispneu, pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung serta sianosis sekitar hidung dan mulut, kadang-kadang disertai muntah dan diare.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bronchopneumonia adalah suatu peradangan pada paru dimana tidak saja
jaringan paru tetapi juga pada bronchioli. ( Jumiarni Ilyas,dkk,1993)
Pneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-
macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing. (Ngastiyah,
2005)
Penyebab dari bronkopneumonia adalah:
1. Bakteri, seperti stapilococcus, streptococcus
2. Virus, seperti virus influenza
3. Jamur, seperti candida albicans
4. Aspirasi karena makanan, benda asing
Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya bronkopneumonia adalah
penyakit menahun, trauma paru.
Tanda bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi traktus
respiratorius bagian atas selama beberapa hari suhu tubuh dapat naik secara
mendadak sampai 39-40o C dan disertai kejang karena demam yang tinggi.
Anak sangat gelisah, dispneu, pernafasan cepat dan dangkal disertai
pernafasan cuping hidung serta sianosis sekitar hidung dan mulut, kadang-
kadang disertai muntah dan diare. Batuk biasanya tidak ditemukan pada
permulaan penyakit, tapi setelah beberapa hari mula-mula kering kemudian
menjadi produktif.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada kasus
Bronchopneumonia.
2. Mampu mengembangkan pola pikir orang-orang untuk mengetahui
tanda-tanda dan gejala dari Bronchopneumonia dari pencegahan
maupun penanganannya.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mampu mengembangkan rencana asuahan keperawatan secara
menyeluruh pada kasus Bronchopneumonia.
2. Mampu melaksanakan asuhan yang efisien dan aman pada kasus
Bronchopneumonia.
3. Mampu melaksanakan pengkajian yakni dengan mengumpulkan data
subyektif dan obyektif pada kasus Bronchopneumonia tersebut.
4. Mampu mengidentifikasi kebutuhan secara tepat pada kasus
Bronchopneumonia.
5. Mampu mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang di lakukan
pada kasus Bronchopneumonia.
1.3 Ruang Lingkup
Berdasarkan kasus bronchopneumonia yang telah di pelajari, maka yang
menjadi permasalahan sekarang ini yaitu bagaimana cara penanganan dan
pemecahan dalam memberikan asuhan keperawatan pada kasus BP
(bronchopneumonia), di karenakan adanya suatu keterbatasan pengetahuan
masyarakat umum saat ini.
1.4 Metode Penulisan
Metode yang di pakai dalam penulisan asuhan keperawatan ini yaitu
dengan menggunakan pendekatan dengan memberikan asuhan keperawatan
pada klien secara langsung mengenai proses asuhan keperawatan pada kasus
bronchopneumonia .
Adapun data yang di peroleh, yaitu :
1.4.1 Data Primer
Wawancara
Observasi
Pemeriksaan Fisik
1.4.2 Data Sekunder
Study keputusan dan praktik lapangan
1.4.3 Sumber Data
Obyektif : data observasi dan pemeriksaan fisik.
Subyektif :di peroleh dari status pasien.
1.5 Pelaksanaan
Praktik lapangan di RSUD RA.BASOENI GEDEG – MOJOKERTO
1.6 Sistematika Penulisan
1.6.1 BAB1 : Berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, tujuan,
ruang lingkup, metode penulisan, palaksanaan sistematika penulisan.
1.6.2 BAB 2 : Tinjauan Pustaka
1.6.3 BAB 3 : Tinjauan Kasus
1.6.4 BAB 4 : Penutup
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Bronchopneumonia
2.1.1 Pengertian
Bronchopneumonia adalah suatu peradangan pada paru dimana tidak saja
jaringan paru tetapi juga pada bronchioli. (Jumiarni Ilyas,dkk,1993)
Bronchopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau
beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak
infiltrat. (Whalley and Wong, 2002)
Pneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-
macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing. (Ngastiyah,
2005)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bronkopneumonia
adalah suatu peradangan pada jaringan paru dan bronkioli yang disebabkan
oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur, dan benda
asing.
2.1.2 Etiologi
Penyebab dari bronkopneumonia adalah:
1 Bakteri, seperti stapilococcus, streptococcus
2 Virus, seperti virus influenza
3 Jamur, seperti candida albicans
4 Aspirasi karena makanan, benda asing
Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya bronkopneumonia adalah penyakit
menahun, trauma paru, berat badan anak yang turun karena KKP.
2.1.3 Klasifikasi
Klasifikasi pneumonia pada anak-anak menurut etiologinya:
1. Infeksi-infeksi bakteri
1) Pneumokokus
2) Streptokokus
3) Stafilokokus
4) Haephilos influensae
2. Infeksi-infeksi virus atau kemungkinan oleh virus:
1) Pneumonitis interstisial dan bronkiolitis
2) Pneumonia sel raksasa
3) Influensae
3. Infeksi-infeksi lain
1) Pneumonia mycoplasma pneumonia
2) Treponema palidum
3) Nokardiosis
4) Aktinomikotis
5) Khlamidia
6) Ornitosis
7) Psitakosis
4. Infeksi-infeksi mikosis / jamur
1) Histoplasmosis
2) Blastomikosis
3) Mukormikosis
4) Sporotrikhosis
5) Sakit guam
5. Pneumonia hipostatis
2.1.4 Patofisiologi
Kuman yang masuk bersama sekret ke dalam paru melalui saluran
nafas dapat menyebabkan reaksi radang berupa sembab seluruh alveoli yang
terkena disusul infiltrasi sel radang mulai dari stadium kongesti sampai
dengan stadium resolusi. Gambaran dari stadium-stadium tersebut adalah
bakteri atau kuman yang masuk kedalam paru-paru melalui jalan pernafasan.
1. Stadium kongesti
Kapiler melebar dan kongesti serta didalam alveolus terdapat eksudat
jernih, bakteri dalam jumlah banyak
2. Stadium hepatisasi merah
Lobus dan lobulus yang terkena menjadi padat, warna merah, tidak
mengandung udara
3. Stadium hepatisasi kelabu
Lobus tetap padat warna merah menjadi pucat kelabu, permukaan alveoli
suram diliputi fibrin dan leukosid terjadi fagositosis dan kapiler tiada lagi
kongesti.
4. Stadium resolusi
Eksudat berkurang, makrofag bertambah dan leukosid nekrose dan
degenerasi lemah, fibrin direabsorbsi dan menghilang.
2.1.5 Pathway / Pohon Masalah.
(Doenges, 2000).
ISPA Daya tahan tubuh menurun Penyakit menahun Aspirasi
Infeksi dan peradangan pada parenkim paru : bronkopneumonia
Perubahan membran kapiler alveolar
Hipersekresi mukus
Penumpukan mukusGangguan pertukaran gas
Tidak efektif bersihan jalan napas
Dyspnea, malas minum, berat badan menurun
Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit
Hipertermi
2.1.6 Gambaran Klinis
Gambaran klinis bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi
traktus respiratorius bagian atas selama beberapa hari suhu tubuh dapat naik
secara mendadak sampai 39-40o C dan disertai kejang karena demam yang
tinggi. Anak sangat gelisah, dispneu, pernafasan cepat dan dangkal disertai
pernafasan cuping hidung serta sianosis sekitar hidung dan mulut, kadang-
kadang disertai muntah dan diare.
Pada stadium permulaan sukar dibuat diagnosa dengan pemeriksaan
fisik tetapi dengan adanya nafas dangkal dan cepat, pernafasan cuping
hidung, dan sianosis sekitar hidung dan mulut dapat diduga adanya
bronchopneumonia. Hasil pemeriksaan fisik tergantung pada luas daerah
auskultasi yang terkena. Pada perkusi sering tidak ditemukan kelainan
sedang pada auskultasi mungkin hanya terdengar ronchi basah, nyaraing
halus atau sedang. Bila sarang bronchopneumonia menjadi satu (konfluens)
mungkin pada perkusi terdengar mengeras. Pada stadium resolusi ronchi
terdengar lagi.
2.1.7 Komplikasi
Komplikasi yang terdapat terjadi yaitu emfiema, otitis media akut,
atelekstatis, emfisema dan meningitis. Komplikasi ini tidak terjadi bila
diberikan antibiotik secara tepat.
2.1.8 Pemeriksaan Diagnostik
2.8.1 Foto thorax
Pada foto thorax pada bronchopneumonia terdapat bercak infiltrat pada
satu atau beberapa lobus
2.8.2 Laboratorium
pemeriksaan laboratorium pada kasus broncopneumonia meliputi :
Gambaran darah tepi menunjukkan leukositosis.
Urine bisanya berwarna lebih tua, mungkin terdapat
albuminuria ringan karena suhu yang naik.
Analisa gas darah arteri terjadi asidosis metabolic dengan atau
tanpa retensi CO2.
2.1.9 Prognosa
Prognosa dari kasus bronchopneumonia adalah dengan pemberian
antibiotik yang tepat dan akurat, mortalitas dapat diturunkan sampai kurang
dari 1 %. Bila pasien disertai malnutrisi energi protein (kep) dan pasien yang
datang terlambat angka mortaltasnya masih tinggi.
2.1.10 Penatalaksanaan
2.8.3 Medik
Pengobatan yang diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi
tetapi hal itu perlu waktu dan perlu terapi secepatnya maka
diberikan. :
1) Peniccillin 50.000 U/kg BB/ hari ditambah kloramfenikol 50-70
mg/kg/BB/hari atau diberikan antibiotic. Pengobatan ini
diteruskan sampai bebas demam 4-5 hari.
2) Pemberian oksigen dan cairan intra vena biasanya diberikan
campuran glukosa 5 % dan NaCl 0,9 % dalam perbandingan 3:1.
2.8.4 Keperawatan
Sering kali pasien bronchopneumonia yang dirawat di RS datang
sudah dalam keadaan payah, dispnea, pernafasan cuping hidung dan
gelisah. Masalah yang perlu diperhatikan adalah menjaga kelancaran
pernafasan, kebutuhan istirahat, kebutuhan nutrisi atau cairan,
mengontrol suhu tubuh, mencegah komplikasi, dan kurangnya
pengetahuan orang tua terhadap penyakit.
a. Konsep Dasar Keperawatan
b. Konsep Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan
c. Konsep Dasar Hospitalisasi
BAB 3
TINJAUAN KASUS
1.1 Pengkajian
Pengkajian tanggal : 15 – 07 – 2013 Jam : 13.00 WIB
MRS tanggal : 15 – 07 – 2013 Jam : 11.00 WIB
Diagnose masuk : Bronchopneumonia No Reg : 051312
Ruangan : Anjasmara
1.1.1 Data subyektif
1. Identitas Pasien
Nama : An “ D ”
Usia : 2,5 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : -
Alamat : Mojopilang – Kemlagi.
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. “D”
Usia : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -
Alamat : Mojopilang – Kemlagi.
Hub dengan klien : Orang Tua.
3. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama :
Ibu mengatakan An “D” Sesak, batuk dan muntah.
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Ibu Pasien mengatakan anaknya batuk, sedikit sesak dan muntah
4x pada tanggal 15 Juli 2013 jam 07.30 – 09.00 WIB dengan
konsistensi bening cair tidak ada makanan yang ikut keluar dan
langsung dibawa ke RSUD RA.BASOENI.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
Ibu Pasien mengatakan an ”D” dulu pernag menderita penyakit
TBC.
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Ibu Pasien mengatakan didalam anggota keluarganya tidak ada
yang menderita penyakit TBC.
4. Riwayat Psiko, Sosio, Spiritual :
1. Riwayat Psiko :
Ibu Pasien mengatakan an “D” rewel dan menangis saat pertama
kali di lakukan tindakan keperawatan.
2. Riwayat Sosial :
Ibu pasien mengatakan an “D” tidak mau dipegang apalagi
dengan orang yang baru di kenalnya.
3. Riwayat Spiritual :
Ibu Pasien mengatakan an “D” belum melakukan ibadah sholat,
tetapi mengajarkan anaknya berdo’a untuk kesembuhannya.
5. Riwayat Tumbuh Kembang
1. Riwayat Pre Natal :
Ibu pasien mengtakan selama hamil ibu periksa ke bidan selama 4