Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI XCI/X/2018 LAPORAN PASAR HARIAN Rabu, 31 Oktober 2018 Mata Uang Asia Ditutup Mixed sebagai Imbas Peningkatan USD dan Buruknya Data Perekonomian China • Pada perdagangan Rabu (31/10) Rupiah menguat 0,14% ke level Rp15.203 dibandingkan penutupan Selasa (30/10). Secara YTD, Rupiah telah terdepresiasi 10,84%. • Sejalan dengan apresiasi Rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,74% ke level 5.831,7. • CDS 5T Indonesia mengalami penurunan ke level 159,19 pada hari Rabu (31/10). Sejak awal tahun 2018 peningkatan CDS Indonesia mencapai 86,73 % ytd. • Yield Obligasi Indonesia 10T hari ini berada di tingkat 8,52% sedangkan Yield Obligasi US 10T mencapai 3,15%. • Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI anjlok 1% ke level 66,82 USD/barrel -penurunan terbesar dalam empat minggu terakhir. Harga emas juga merosot 0,5% ke level 1,216.29 USD/ounce -terlemah dalam tiga minggu terakhir dan penurunan terbesar dalam lebih dari tiga minggu terakhir. Peristiwa Domestik dan Global: • Banggar DPR RI menyetujui draf RUU APBN 2019. Dari segi makroekonomi, tidak ada perubahan asumsi dari postur sementara RAPBN 2019 yang telah disepakati pada raker sebelumnya. Asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% dan inflasi sebesar 3,5%. Sementara, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) diasumsikan Rp15.000. • Sektor perumahan dan pariwasata menjadi sektor andalan OJK dan akan terus didorong untuk mendongkrak perekonomian 2019. Alasannya, dampak penerapan pelonggaran loan to value (LTV) akan terasa di akhir 2018 dan akan tumbuh tahun depan. • Ekonomi di zona Euro tumbuh 0,2 %qtq (1,7 %yoy) pada Q3-2018 , melambat dibandingkan Q2-2018 dan ekspektasi konsensus analis. Pertumbuhan ekonomi di Uni Eropa juga melambat 0,3 %qtq (1,9 %yoy) di Q3-2018. Perlambatan ini kemungkinan bisa menjadi pertimbangan ECB untuk tidak segera melakukan normalisasi suku bunga dan ECB berpotensi masih akan melanjutkan stimulus moneternya pasca Desember 2018 walaupun angka inflasi sudah diatas target. • Ekonomi Jepang kembali melambat di bulan September. Data industrial production index Jepang melemah menjadi -2,9 %yoy dari bulan sebelumnya 0,2 %yoy. • Data PMI manufaktur China pada Oktober melambat menjadi 50,2 dari bulan sebelumnya sebesar 50,8. Data tersebut mengindikasikan terjadinya perlambatan pada sektor manufaktur China di bulan Oktober. (Masnatin) Sumber: Bloomberg, Kontan, SAM
9
Embed
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang ... · • Banggar DPR RI menyetujui draf RUU APBN 2019. Dari segi makroekonomi, tidak ada perubahan asumsi dari postur
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Asisten Deputi Moneter dan Neraca PembayaranDeputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI XCI/X/2018
LAPORAN PASAR HARIANRabu, 31 Oktober 2018
Mata Uang Asia Ditutup Mixed sebagai Imbas Peningkatan USD dan Buruknya Data Perekonomian China
• Pada perdagangan Rabu (31/10) Rupiah menguat 0,14% ke level Rp15.203 dibandingkan penutupan Selasa (30/10). Secara YTD, Rupiah telah terdepresiasi10,84%.
• Sejalan dengan apresiasi Rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,74% ke level 5.831,7.• CDS 5T Indonesia mengalami penurunan ke level 159,19 pada hari Rabu (31/10). Sejak awal tahun 2018 peningkatan CDS Indonesia mencapai 86,73 % ytd.• Yield Obligasi Indonesia 10T hari ini berada di tingkat 8,52% sedangkan Yield Obligasi US 10T mencapai 3,15%.• Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI anjlok 1% ke level 66,82 USD/barrel -penurunan terbesar dalam empat minggu terakhir. Harga emas juga
merosot 0,5% ke level 1,216.29 USD/ounce -terlemah dalam tiga minggu terakhir dan penurunan terbesar dalam lebih dari tiga minggu terakhir.
Peristiwa Domestik dan Global:• Banggar DPR RI menyetujui draf RUU APBN 2019. Dari segi makroekonomi, tidak ada perubahan asumsi dari postur sementara RAPBN 2019 yang telah
disepakati pada raker sebelumnya. Asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% dan inflasi sebesar 3,5%. Sementara, nilai tukar rupiah terhadap dollarAmerika Serikat (AS) diasumsikan Rp15.000.
• Sektor perumahan dan pariwasata menjadi sektor andalan OJK dan akan terus didorong untuk mendongkrak perekonomian 2019. Alasannya, dampakpenerapan pelonggaran loan to value (LTV) akan terasa di akhir 2018 dan akan tumbuh tahun depan.
• Ekonomi di zona Euro tumbuh 0,2 %qtq (1,7 %yoy) pada Q3-2018 , melambat dibandingkan Q2-2018 dan ekspektasi konsensus analis. Pertumbuhan ekonomidi Uni Eropa juga melambat 0,3 %qtq (1,9 %yoy) di Q3-2018. Perlambatan ini kemungkinan bisa menjadi pertimbangan ECB untuk tidak segera melakukannormalisasi suku bunga dan ECB berpotensi masih akan melanjutkan stimulus moneternya pasca Desember 2018 walaupun angka inflasi sudah diatas target.
• Ekonomi Jepang kembali melambat di bulan September. Data industrial production index Jepang melemah menjadi -2,9 %yoy dari bulan sebelumnya 0,2%yoy.
• Data PMI manufaktur China pada Oktober melambat menjadi 50,2 dari bulan sebelumnya sebesar 50,8. Data tersebut mengindikasikan terjadinyaperlambatan pada sektor manufaktur China di bulan Oktober. (Masnatin)
Sumber: Bloomberg, Kontan, SAM
Nilai Tukar Perubahan(%) Malaysia Filipina Thailand Vietnam China Indeks
Dollar Periode Indonesia Malaysia Filipina Thailand Vietnam China
Pertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI INDONESIA
6.76
5.27
5
5
6
6
7
7Pertumbuhan Ekonomi Kuartalan (%, yoy)
5.06
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 Inflasi Bulanan (%, yoy)
Indonesia MalaysiaPhilipines ThailandVietnam
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara (%, yoy)
Indonesia Malaysia Philipines
Thailand Vietnam
Perbandingan Inflasi Bulanan Beberapa Negara (%,yoy)
Neraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan Devisa
SEKTOR EKSTERNAL INDONESIA
1.3
-8.0-3.04
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
Jun-
10Se
p-10
Dec-
10M
ar-1
1Ju
n-11
Sep-
11De
c-11
Mar
-12
Jun-
12Se
p-12
Dec-
12M
ar-1
3Ju
n-13
Sep-
13De
c-13
Mar
-14
Jun-
14Se
p-14
Dec-
14M
ar-1
5Ju
n-15
Sep-
15De
c-15
Mar
-16
Jun-
16Se
p-16
Dec-
16M
ar-1
7Ju
n-17
Sep-
17De
c-17
Mar
-18
Jun-
18Se
p-18
-12
-10
-8
-6
-4
-2
0
2
4
Thou
sand
s
Transaksi Berjalan (Miliar US$) - RHS
% Transaksi Berjalan thd GDP
% Transaksi Berjalan thd GDP & Defisit Transaksi Berjalan