ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA An. S DENGAN MASALAH MARASMUS DI DESA BUNIPAH KECAMATAN ALUH-ALUH KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas Pada Praktek Kesehatan Masyarakat Desa ( PKMD ) Disusun Oleh : SYAHRIL FAUZI ( NPM: 712002 S 010143 R)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA An. S DENGAN
MASALAH MARASMUS DI DESA BUNIPAH
KECAMATAN ALUH-ALUH KABUPATEN BANJAR
KALIMANTAN SELATAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Keperawatan Komunitas
Pada Praktek Kesehatan Masyarakat Desa
( PKMD )
Disusun Oleh :
SYAHRIL FAUZI
( NPM: 712002 S 010143 R)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
PROGRAM D-III REGULER
BANJARMASIN
2012 / 2013
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Laporan : Asuhan Keperawatan Keluarga Pada An. S Dengan Masalah
Marasmus Di Desa Bunipah Kecamatan Aluh-aluh
Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.
Nama Mahasiswa : Syahril Fauzi
NPM : 712002 S 010143 R
Institusi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Banjarmasin.
Banjarmasin, Februari 2013
Mahasiswa
Syahril Fauzi
Menyetujui
Ketua Pelaksana
PKMD
Herman Ariadi S.Kep Ns
Pembimbing
Dessy Hadrianty S.Kep Ns
Mengetahui
Ka-Prodi D-III STIK Muhammadiyah
Banjarmasin
Yuliani Budiarti M.Kep ,Sp. Maternitas
PENGKAJIAN KELUARGA
I. Identitas Keluarga.
A. Kepala Keluarga.
1. Nama : Tn. H
2. Umur : 47 thn
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Tani
5. Agama : Islam
6. Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
7. Alamat : Desa Bunipah
B. Daftar Anggota Keluarga.
No Nama Umur L/P Agama Pendidikan PekerjaanHub. Klg
1
2
3
4
5
Ny. R
Ny. B
An. S
An.S
An. J
47 th
23 th
12 th
7 th
1,5 th
P
P
P
L
P
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
SD
SD
MTSN
SD
Belum Sekolah
Petani
IRT
Pelajar
Pelajar
-
Istri
Anak
Anak
Anak
Cucu
No Nama
JK HubDngKK
Umur
Pend Imunisasi KET
BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 41 An.S L An
ak7 SD - Tidak
lengkap 2 An. J P Cu
cu 1,5 - - Campak
belum
lengkap
Genogram.
Keterangan :
= Laki-Laki Meninggal
= Perempuan Meninggal
= Laki-Laki
= Perempuan
= Klien Sakit
= Tinggal Satu Rumah
1. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. H merupakan tipe keluarga Besar (Extended Family)
yang terdiri dari suami, istri dan 3 orang anak serta 1 orang cucu yang
tinggal serumah. Jenis perkawinan adalah monogami.
2. Pengambilan Keputusan
Pola pengambilan keputusan di dalam keluarga Tn. H dilakukan
secara musyawarah, anggota keluarga yang paling menonjol dalam
pengambilan keputusan adalah Tn. H.
3. Hubungan Dalam keluarga
Hubungan dalam keluarga harmonis, anggota keluarga yang paling
dipercaya adalah Tn. H.
4. Agama
Keluarga beragama Islam
5. Aktivitas Rekreasi Keluarga
yang dilakukan keluarga untuk rekreasi, nonton TV di rumah dan
kadang-kadang berkunjung ke rumah keluarga.
6. Suku Bangsa
Seluruh anggota keluarga bersuku Banjar
C. Data Kesehatan Keluarga.
I. Table data kesehatan sekarang
No Nama Kesehatan SekarangPenyakit Yang
Pernah Diderita1
2
3
4
5
Tn. H
Ny. R
Ny. B
An. S
An. S
Terlihat sehat
Terlihat sehat
Terlihat sehat
Terlihat sehat
Kurang Sehat :
-
Hipertensi
-
-
Sesak nafas bila
kelelahan dan
dating pada saat
ingin
istirahat/setelah
maghrib.Terlihat
klien tidak mau
6 An.J Terlihat Sehat
makan dan badan
klien terlihat kurus.
II. Sosial Ekonomi Keluarga.
A. Pendapatan.
Pendapatan keluarga dalam satu bulan antara Rp.150000-250000,
diperoleh dari hasil ladang dan memancing, tetapi jumlah tersebut tidak
menentu karena kadang didapat dari hasil ambil upah kalau ada orang yang
memberi pekerjaan. Kadang juga hasil memancing juga tidak menentu. Dari
hasil tersebut klien dapat member nafkah keluarganya.
B. Sosial.
Tn. H dan istrinya dalam kesehariannya memiliki hubungan baik
dalam bermasyarakat, terlihat dari Tn. H dan istrinya selalu ikut gotong
royong, yasinan, dan ikut hadir dalam ceramah agama.
III. Pola Kebiasaan Keluarga.
A. Pola Makan Keluarga.
Dari hasil anamnesa, frekuensi makan keluarga perhari 3x, dengan
makanan pokok nasi, kebiasaan mengkonsumsi protein dalam makanan
sehari-hari melalui hasil memancing ikan sehari-hari, kebiasaan
mengkonsumsi sayuran dalam makanan kadang-kadang.
B. Pola Istirahat Keluarga.
Kebiasaan tidur siang / istirahat siang jarang sekali, kadang-kadang
hanya duduk di depan rumah dan istirahat sehabis bekerja, lamanya tidur
malam dari jam 21.00 – 05.00 pagi, seluruh anggota keluarga tidur dalam satu
kamar.
C. Kebiasaan Personal Hygiene
Mandi dan kakus diisungai, mandi 2x sehari dengan menggunakan
sabun, gosok gigi 3 kali sehari dengan menggunakan pasta gigi, ganti pakaian
2 kali sehari/ bila kotor, keramas 2 kali seminggu, cuci tangan sebelum
makan, menggunakan alas kaki bila keluar rumah.
D. Kebiasaan istirahat dan tidur
Kebiasaan Istirahat dan Tidur
NAMA TIDUR SIANG TIDUR MALAM
Tn. H.
Ny. R.
Ny.B.
An. S.
An. S.
An. J.
Jarang
1 Jam
1 Jam
1 Jam
2 Jam
4 jam
7 Jam
7 Jam
7 jam
8 jam
8 Jam
10 jam
E. Pola Rekreasi dan Hiburan.
Kegiatan yang dilakukan keluarga pada waktu senggang biasanya
berkumpul dan berbincang-bincang bersama anggota keluarga, sedangkan
rekreasi bersama dilakukan oleh keluarga tidak menentu bahkan tidak pernah.
F. Pola Komunikasi Keluarga.
Waktu berkumpul dengan seluruh anggota keluarga setiap hari dan
bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Banjar/Indonesia.
G. Kebiasaan Tidak Sehat
Tn. H mempunyai kebiasaan buruk yaitu merokok,dan kebiasaan
buruk lainya memberikan makanan yang kurang bergizi kepada anaknya.
IV. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini keluarga sudah berada pada tahap perkembangan keluarga
dengan anak usia Dewasa. Keluarga bekerja keras untuk menyekolahkan
kedua anaknya.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Semua tugas perkembangan keluarga belum terpenuhi. Anak pertama
telah berkeluarga namun masih belum mapan dan masih bersama orang
tuanya,dan kedua anaknya masih duduk di bangku Sekolah Dasar
3. Riwayat keluarga inti
Menurut Ny. R , Tn. H adalah perokok ,namun tidak perokok berat.
Menurut Ny.R. An. S tidak lengkap imunisasi dikarenakan anaknya
mengalami demam setelah imunisasi. Ny. R mengatakan bahwa An. S tidak
mau makan ,hanya mau makan mie instan. Tn. H. juga Menambahkan An. S
pernah bertengkar dengan temanya disekolah dan mendapat trauma pada
dada. Ny. R mengatakan bahwa anaknya dulu pernah mengalami kejang 1x
saat anaknya masih PAUD.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. R. mengaku kedua orang tuanya dan kedua orang tua suaminya
telah meninggal dunia. Tetapi dia sudah lupa kapan waktu tepatnya, Ny. R
mengaku bahwa kedua orang tuanya mengidap Hipertensi. Kedua orang tua
Tn. H meninggal dikarenakan factor usia, namun kedua orang tua Ny. R
meninggal dikarenakan penyakit hipertensi.
.
V. Data Kesehatan Keluarga.
A. Perumahan.
Status dalam kepemilikan rumah adalah milik sendiri, bentuk
bangunan rumahnya adalah kayu, ruangan-ruangan dalam rumah yaitu ruang
tengah menjadi satu dengan ruang tamu. Penerangan menggunakan lampu
listrik cuma 4 yang terpasang yaitu di ruang tengah, depan rumah, kamar ,dan
dapur. System ventilasi tidak ada ,Cuma
memakai pintu untuk sirkulasi udara
didalam rumah.
Denah Rumah :
4
B. Sarana Sanitasi Lingkungan.
♦ Sumber air minum menggunakan air PDAM.
♦ Sumber air untuk mencuci juga berasal dari sungai yang jaraknya +
10 meter dari rumah.
♦ Kebiasaan pengelolaan air minum yaitu tidak dimasak.
♦ Pembuangan kotoran ( BAB / BAK ) di WC keluarga, bentuk cemplung
terbuka/jamban disungai.
♦ Kebiasaan keluarga membuang sampah yaitu dengna cara dikumpulkan di
dalam plastik lalu dibuang d’sungai.
♦ Keadaan sekeliling rumah cukup bersih, tetapi keadaan di dalam rumah
terlihat agak gelap karena kurang mendapat sinar matahari dan
penerangan lampu.
♦ Tidak ada saluran limbah rumah tangga, pembuangan air limbah rumah
tangga disembarang tempat.
6
7
5 3
2
1
Keterangan :1. Teras 2. Pintu depan 3. Kamar4. Ruang tamu &
ruang tengah5. Pintu dapur6. Pintu belakang7. Dapur
♦ Di Belakang rumah ada sawah.
VI. Sarana Kesehatan.
A. Pemanfaatan Fasilitas.
♦ Apabila ada anggota keluarga yang sakit, baru dibawa berobat ke
Puskesmas atau ke mantri yang praktek.
♦ Jarak antara Puskesmas kecamatan dari rumah Tn. H lebih dari 4 km, ke
mantri praktik 2km.
♦ Alat transportasi keluarga adalah naik sepede motor untuk sampai ke
pelayanan kesehatan.
♦ Tn. H menggunakan sarana komunikasi seperti Televisi & Telepon
Genggam.
VII. Data KIA.
Cucu dari Tn. H yang tinggal bersama yaitu An. J umur 1,5 tahun, kata
ibunya selalu di imunisasi di Posyandu, dari data Posyandu Ny. B rutin setiap
bulan membawa anaknya ke Posyandu.
VIII. Struktur Keluarga
Pola komunikasi keluarga
Waktu berkumpul dengan seluruh anggota keluarga setiap hari dan bahasa
yang sering digunakan adalah bahasa daerah Banjar/Indonesia.
Struktur kekuatan keluarga
Menurut Ny. M., Tn. H merupakan orang yang menentukan kebijakan
keluarga. dia masih memegang peranan utama dalam mengambil keputusan
dalam keluarga.
Struktur peran
Tn. H. berperan sebagai kepala keluarga yang memimpin keluarga serta
mengambil keputusan .
Ny. R. berperan sebagai istri yang mengurus rumah tangga.
Nilai atau norma keluarga
Sebagai keluarga Tn. H. tetap mematuhi nilai dan norma yang berlaku di
masyarakatnya. Disamping nilai dan norma agama Islam sebagai acuan utama.
IX. Fungsi Keluarga
Fungsi afektif
Menurut Ny. R, Tn. H. merupakan figur suami yang baik. Orangnya lucu dan
sering bercanda. Dia selalu memperhatikan keluarga. Dia sering melarang Ny.
M. bekerja terlalu banyak. Dia senang kalau ditemani bicara berlama-lama di
teras, terutama kalau pagi hari sambil melihat pemandangan pagi.
Fungsi sosialisasi
Menurut Tn. H.., dia dan Istrinya dulu selalu menanamkan disiplin pada
anak-anaknya. Walaupun sudah tua mereka juga masih disiplin dalam beberapa
hal, misalnya bangun pagi, menjalankan ibadah, dan mengikuti kegiatan
kampung lainnya.
Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga kurang mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang sedang
dialami An. S, seperti akibat apa yang akan terjadi bila kebiasaan buruk
anaknya tidak ditangani, gejala, penyebab dan lain-lain.
Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan kurang baik, keluarga
kurang mengetahui dan peka terhadap anggota keluarga yang sakit, tetapi
keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan selalu
mencari solusi jika keluarga sakit.
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan tenaga
kesehatan, maka keluarga akan mempercayakan perawatan dan penyembuhan
kepada tenaga kesehatan. Namun bila sakitnya masih tergolong ringan,
keluarga cukup menganjurkan istirahat, pemenuhan kebutuhan dan
memberikan penanganan dengan memakai cara tradisional seperti pembeian
ramu-ramuan dan jamu-jamuan kepada anggota keluarga yang sakit, keluarga
memberikan perhatian, kasih saying dan support agar dapat membantu proses
penyembuhan.
Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang dapat meningkatkan
status kesehatan keluarga, misalnya tidak mempunyai pemanfaatan
lingkungan rumah dan tidak memiliki ventilasi rumah sebagai sirkulasi udara
segar.
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan
dimasyarakat
Keluarga kurang memanfaatkan sarana kesehatan di karenakan persepsi
keluarga bila merasakan sakitnya bertambah parah baru memeriksakan
anggota keluarga ke rumah sakit. Persepsi ini yang menyebabkan mereka
tidak mengobati penyakitnya hingga tuntas, tetapi berhenti jika merasa sudah
sembuh.ditambah keluarga tidak memeriksakan anaknya secara lengkap ke
rumah sakit.
Fungsi reproduksi
Perkawinan Tn. H. dan Ny. R. telah dianugerahi 2 orang anak perempuan dan
laki-laki. Saat ini anaknya yang pertama sudah menikah tetapi tinggal dalam satu
rumah dengan orang tuanya.
Fungsi ekonomi
Yang bekerja sebagai pencari nafkah adalah Tn. H. Tidak satupun anggota
keluarga yang bekerja dan memiliki penghasilan.
X. Stress dan Koping Keluarga
Stressor jangka pendek dan panjang
Hal yang membuat risau keluarga adalah penyakit yang dialami anak bungsunya
yang sering kambuh,juga keadaan ekonomi yng pas-pasan.
Kemampuan keluarga berespons terhadap situasi/stressor
Keluarga menyadari bahwa sulitnya mendapatkan kesembuhan karena terpaut
masalah biaya.
Strategi koping yang digunakan
Berdoa kepada Tuhan dan pasrah atas kehendakNya.
Strategi adaptasi disfungsional
Adaptasi disfungsional yang kadang-kadang dilakukan keluarga adalah marah.
XI. Pemeriksaan Fisik.
A. Tn. H.
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, TTV: TD: 120/80
mmHg, N: 76 x/m, R: 20 x/m, Tn. H mengeluh batuk-batuk ± 2 hari yang
lalu, batuk berdahak pada malam hari.
B. Ny. R.
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, Ny. R mengatakan