Top Banner
ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN SUMBING KABUPATEN MAGELANG SEBAGAI AGROPOLITAN ELLEN DEVIANA ARISADI 3611.100.071 DOSEN PEMBIMBING : EMA UMILIA, ST., MT. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota – FTSP Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2015
34

Arahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan

Dec 16, 2015

Download

Documents

presentasi sidang ujian
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN SUMBING KABUPATEN MAGELANG SEBAGAI AGROPOLITAN

ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN SUMBING KABUPATEN MAGELANG SEBAGAI AGROPOLITANELLEN DEVIANA ARISADI 3611.100.071

DOSEN PEMBIMBING :EMA UMILIA, ST., MT.

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSPInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2015

PENDAHULUAN Dalam 3 tahun pelaksanaannya, kawasan Agropolitan Sumbing belum menunjukkan perubahan yang berarti. Minimnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah hasil panen menjadi penghambat tumbuhnya perekonomian. Sehingga yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah:Variabel apa saja yang belum memiliki kondisi ideal sesuai dengan kriteria pembentuk agropolitan?

Rumusan MasalahKabupaten Magelang merupakan salah satu satu sumber utama produksi komoditas tanaman pangan dan holtikultura di Jawa TengahMemiliki potensi sumberdaya alam yang baik dan mendukung serta sebagian besar penduduk bermata pencaharian dari sektor pertanianSejak penerapan konsep agropolitan, belum terlihat perkembangan yang signifikan. Masih terjadi kesenjangan antar kecamatan dilihat dari PDRB tahun 2013Pada setiap desa sudah terbentuk kelompok tani, namun banyak yang tidak aktif menghambat perkembangan kawasan agropolitan

Latar BelakangPenelitian dilakukan pada batasan kecamatan yang menjadi kawasan inti agropolitan Sumbing dengan pembahasan mengenai pengembangan wilayah di kawasan Sumbing berdasarkan kriteria pembentuk agropolitan serta potensi yang ada pada kawasan tersebut.Penelitian ini dilakukan sebatas untuk mengetahui kinerja Kota Tani dan Kota Tani Utama berdasarkan kriteria pembentuk agropolitan untuk kemudian dirumuskan arahan pengembangan yang tepat untuk Kawasan Agropolitan Sumbing.

Ruang Lingkup PembahasanRuang Lingkup SubstansiKonsep Agropolitan (pengertian agropolitan, tujuan agropolitan, karakteristik agropolitan, kriteria pembentuk agropolitan)Tujuan dan SasaranTujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan arahan pengembangan kawasan Sumbing di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah sebagai kawasan agropolitan.Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:Mengidentifikasi kinerja Kota Tani dan Kota Tani Utama pada Agropolitan SumbingMengukur kinerja Kota Tani dan Kota Tani Utama berdasarkan kriteria pembentuk agropolitanMenentukan arahan pengembangan kawasan Agropolitan Sumbing

Ruang Lingkup Wilayah Studi

TINJAUAN PUSTAKAPENGEMBANGAN WILAYAH DENGAN KONSEP AGROPOLITANKonsep Pengembangan WilayahProdhomme dalam Alkadri (2001) : program terpadu yang memperhitungkan sumber daya dan kontribusinya terhadap pembangunan wilayah.

Triutomo (2001) : upaya memberikan kesejahteraan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.Konsep AgropolitanPengertianSoenarno (2003), Friedmann dan Douglass (1975), UU No. 26 Th. 2007Kota pertanian yang berkembang melalui usaha agribisnis pertanianTujuanKementrian PU Dirjen Cipta KaryaMeningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakatKarakteristikNasution (1998), Friedmann dan Douglass (1975), Rustiadi dan Sugimin (2007), Pedoman Pengelolaan Ruang Kawasan Agropolitan

Kriteria PembentukPedoman Praktis Pelaksanaan Identifiksasi lokasi, Direktorat Bina Teknik Dirjen Cipta KaryaKomoditas UnggulanDepkimpraswil (2003), Saragih (2001)Komoditas yang paling menguntungkan untuk diusahakan dan memiliki produksi yang lebihSistem Agribisnis dan AgroindustriMasyhuri (2000), Soekartawi (1993), Badan Agribisnis (1995), Hasyim dan Zakaria (1995)Agribisnis merupakan kegiatan bisnis bidang pertanian, mulai dari produksi, pengolahan, dan pemasaranAgroindustri adalah kegiatan mengolah bahan baku untuk menciptakan nilai tambahNO.KONSEPINDIKATOR VARIABEL 1.AgropolitanKomoditas UnggulanJenis KomoditasProduktivitas Jarak pelayananRadius pelayanan Lama PerjalananKegiatan ekonomiIndustry pengolahan Daya Dukung Jenis TanahKemiringan lahanKetinggianPersebaran lahan pertanianInfrastrukturJaringan jalanJaringan IrigasiJaringan air bersihJaringan ListrikJaringan Telekomunikasi FasilitasPasar UmumPasar KhususFasilitas penyimpananLembaga swadaya masyarakat agribisnis Lembaga keuangan Lembaga penelitian dan PenyuluhanForum pengembangan kawasanTrading house / work shop agribisnisSumberdaya ManusiaJumlah pendudukJumlah penduduk bekerja di sektor pertanianKualitas sumberdaya manusiaSintesa Tinjauan Pustaka METODE PENELITIANKecamatanJumlah PetaniPersentaseJumlah SampelKaliangkrik3487830%30Kajoran2807024,2 %24Bandongan2595022,3 %22Windusari2730323,5 %24JUMLAH116201100 %100Sampel

Sampel yang digunakan ditentukan dengan menggunakan teknik proportional random samplingn= besar sampel yang dibutuhkanN= ukuran populasie= tingkat error yang dikehendaki (10%)

Sampel dalam penelitian berjumlah 100 orang, yang terbagi dalam 4 kecamatanSasaranInput DataAlat AnalisaOutputMengidentifikasi kinerja Kota Tani dan Kota Tani Utama pada Agropolitan SumbingVariabel berdasarkan tinjauan literaturSkoring dan deskriptifKinerja setiap variabel pada Kota Tani dan Kota Tani UtamaMengukur kinerja Kota Tani dan Kota Tani Utama berdasarkan kriteria pembentuk agropolitanOutput sasaran 1 dan skor ideal untuk kriteria pembentuk agropolitanSkoring (komparasi skor eksisting dan skor ideal) Variabel yang tidak sesuai dengan skor/kondisi ideal kriteria pembentuk agropolitanMenentukan arahan pengembangan kawasan Agropolitan SumbingOutput sasaran 1 dan 2Kondisi eksisting Tinjauan literatur dan kebijakanAnalisis Deskriptif dengan validasi triangulasiArahan pengembangan kawasan agropolitan SumbingPerumusan MasalahTinjauan PustakaIndikator dan Variabel penelitianSurveiPrimerSurvei InstansiSurvei LiteraturSekunderKuesioner

AnalisisIdentifikasi kinerja kota tani dan kota tani utama di Kawasan Agropolitan Sumbing(analisis skoring)

Mengukur kinerja kota tani dan kota tani utama berdasarkan kriteria pembentuk agropolitan(analisis skoring)

Perumusan Arahan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sumbing (analisis deskriptif)

Kesimpulan dan Saran

Kerangka PenelitianMetode Analisis DataSumber: Penulis, 2015HASIL DAN PEMBAHASANGAMBARAN UMUM KAWASAN AGROPOLITAN SUMBING KABUPATEN MAGELANG

Kawasan Agropolitan Sumbing terdiri dari 7 kecamatan, dimana 4 kecamatan sebagai wilayah inti dan 3 kecamatan lainnya merupakan hinterland. Pada penelitian ini lokasi penelitian dibatasi pada 4 kecamatan inti yang telah ditetapkan sebagai kota tani dan kota tani utama, yaitu KTU Kaliangkrik, KT Bandongan, KT Kajoran, dan KT Windusari. Batasan administrasi wilayah penelitan adalah:Sebelah Utara: Kabupaten TemanggungSebelah Timur:Kecamatan Secang, Tegalrejo, dan Kota MagelangSebelah Selatan:Kecamatan Tempuran dan SalamanSebelah Barat: Kabupaten WonosoboNoLokasiLuas (Ha)Jumlah Desa/Kelurahan1KTU Kaliangkrik5734202KT Bandongan4579143KT Kajoran8341294KT Windusari616520Jumlah2481983Tabel Luas Wilayah di Kawasan Agropolitan SumbingSumber: Kabupaten Magelang Dalam Angka, 2014

Penggunaan LahanLokasiProduktivitasTidak Ada ProduktivitasTinggiSedangRendahKTU KaliangkrikUbi Kayu, Ubi Jalar-Padi, Jagung Kacang TanahB. Putih, B. Merah, B. Daun, Kentang, Kacang PanjangKobis, Petsai/Sawi, Cabe Merah--Kopi, Tembakau, KlembakTebuKelapaCengkehKT BandonganPadi, Jagung-Ubi KayuUbi Jalar, Kacang TanahKacang Panjang, Cabe Merah--B. Putih, B. Merah, B. Daun, Kentang, Kobis, Petsai/SawiTebu, Cengkeh, Kelapa-KopiTembakau, KlembakKT KajoranUbi KayuJagungPadiUbi Jalar, Kacang TanahB. Putih, B. Daun, Kentang, Kobis, Petsai/Sawi, Kacang. Panjang-Cabe MerahB. MerahTebu, Cengkeh, Kopi, Tembakau-KelapaKlembakKT WindusariJagung, Ubi Jalar, Kacang TanahPadiUbi Kayu-Kobis-Cabe MerahB. Putih, B. Merah, B. Daun, Kentang, Petsai/Sawi, Kacang PanjangTembakau-KelapaTebu, Cengkeh, Kopi, KlembakGambaran Umum Kegiatan Pertanian

JARINGAN AIR BERSIHPada Agropolitan Sumbing jaringan PDAM belum menjangkau ke semua kecamatanKT Windusari belum terjangkau oleh pelayanan PDAMKTU Kaliangkrik hanya memiliki jumlah pelanggan sebanyak 22 pelanggan pada tahun 2011Sebagai alternatif, masyarakat membangun bangunan penampung air dan diterapkan program Pamsinas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) terutama pada daerah yang belum terjangkau PDAMJARINGAN JALANKondisi jalan yang menghubungkan KTU Kaliangkrik dengan KT lainnya sebagian besar dalam kondisi yang sudah baikKondisi jalan-jalan desa dalam kondisi baik, namun masih terdapat ruas jalan berupa konstruksi bebatuan/makadamKondisi jalan menuju kawasan usaha tani/areal persawahan ada yang dalam kondisi sempit hanya dapat dilalui oleh 1 motor saja (Desa Trasan, KT Bandongan)

PASARTerdapat Sub Terminal Agribisnis yang terletak di KTU Kaliangkrik dengan luas 5000 m2 dan mulai beroperasi pada tahun 2012Terdapat 3 Pasar Kabupaten yang terletak di KTU Kaliangkrik, KT Bandongan, dan KT WindusariTerdapat 12 Pasar Desa yang terdapat di setiap kecamatan

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKATPada setiap desa sudah terdapat kelompok tani, dimana pada 1 desa, semua kelompok tani tergabung dalam 1 gabungan kelompok taniKelompok tani terbanyak ada pada KT Kajoran (120), dan paling sedikit pada KT Kalangkrik (79)Kelompok tani yang ada sebagian besar sudah tidak aktifPenduduk Menurut MatapencaharianIndustri PengolahanPenduduk Menurut Jenis KelaminSASARAN 1: Identifikasi Kinerja Kota Tani dan Kota Tani Utama di Kawasan Agropolitan Sumbing IndikatorVariabelFrekuensi SkorRata-Rata123VIKomoditas UnggulanJenis Komoditas--303,002,70Produktivitas -18122,40Jarak PelayananRadius pelayanan -14162,532,77Lama perjalanan--303,00Kegiatan EkonomiIndustri Pengolahan-2192,302,30Daya DukungJenis tanah-14162,532,67Kemiringan lahan-14162,53Ketinggian lahan-12182,60Persebaran lahan pertanian--303,00InfrastrukturJaringan jalan-2642,132,67Jaringan irigasi-2372,23Jaringan air bersih--303,00Jaringan listrik--303,00Jaringan telekomunikasi--303,00FasilitasPasar umum-13172,572,32Pasar khusus-16142,47Fasilitas penyimpanan-13172,57Lembaga swadaya masyarakat agribisnis-2372,23Lembaga keuangan-15152,50Lembaga penelitian dan penyuluhan-13172,57Forum pengembangan-11192,63Ttrading house30--1,00Sumberdaya ManusiaPenggunaan teknologi1218-1,601,60Rata-rata2,49IndikatorVariabelFrekuensi SkorRata-Rata123VIKomoditas UnggulanJenis Komoditas51162,052,02Produktivitas 31632,00Jarak PelayananRadius pelayanan 517-2,232,23Lama perjalanan31462,23Kegiatan EkonomiIndustri Pengolahan-1572,322,32Daya DukungJenis tanah-11112,502,66Kemiringan lahan-12102,45Ketinggian lahan-7152,68Persebaran lahan pertanian--223,00InfrastrukturJaringan jalan319-1,862,61Jaringan irigasi-1842,18Jaringan air bersih--223,00Jaringan listrik--223,00Jaringan telekomunikasi--223,00FasilitasPasar umum-1662,271,86Pasar khusus22--1,00Fasilitas penyimpanan1111-1,50Lembaga swadaya masyarakat agribisnis-1932,14Lembaga keuangan-1662,27Lembaga penelitian dan penyuluhan61241,91Forum pengembangan61151,95Sumberdaya ManusiaPenggunaan teknologi814-1,641,64Rata-rata2,25KTU KALIANGKRIKKT BANDONGANSASARAN 1: Identifikasi Kinerja Kota Tani dan Kota Tani Utama di Kawasan Agropolitan Sumbing KT KAJORANKT WINDUSARIIndikatorVariabelFrekuensi SkorRata-Rata123VIKomoditas UnggulanJenis Komoditas39122,382,21Produktivitas 31742,04Jarak PelayananRadius pelayanan -14102,422,25Lama perjalanan51272,08Kegiatan EkonomiIndustri Pengolahan816-1,671,67Daya DukungJenis tanah-14102,422,56Kemiringan lahan-14102,42Ketinggian lahan-14102,42Persebaran lahan pertanian--243,00InfrastrukturJaringan jalan-2222,082,60Jaringan irigasi51631,92Jaringan air bersih--243,00Jaringan listrik--243,00Jaringan telekomunikasi--243,00FasilitasPasar umum-1682,331,99Pasar khusus24-1,00Fasilitas penyimpanan51631,92Lembaga swadaya masyarakat agribisnis-1772,29Lembaga keuangan-1592,38Lembaga penelitian dan penyuluhan7892,08Forum pengembangan51441,96Sumberdaya ManusiaPenggunaan teknologi1113-1,541,54Rata-rata2,24IndikatorVariabelFrekuensi SkorRata-Rata123VIKomoditas UnggulanJenis Komoditas49112,292,27Produktivitas -1862,25Jarak PelayananRadius pelayanan -1772,292,25Lama perjalanan31382,21Kegiatan EkonomiIndustri Pengolahan618-1,751,75Daya DukungJenis tanah-11132,542,61Kemiringan lahan-1592,38Ketinggian lahan-11132,54Persebaran lahan pertanian--243,00InfrastrukturJaringan jalan-2042,172,51Jaringan irigasi51541,96Jaringan air bersih38132,42Jaringan listrik--243,00Jaringan telekomunikasi--243,00FasilitasPasar umum-1682,331,98Pasar khusus24--1,00Fasilitas penyimpanan71431,83Lembaga swadaya masyarakat agribisnis-1952,21Lembaga keuangan-1862,25Lembaga penelitian dan penyuluhan-1682,33Forum pengembangan71251,92Sumberdaya ManusiaPenggunaan teknologi1410-1,421,42Rata-rata2,23SASARAN 2:Mengukur Kinerja Kota Tani dan Kota Tani Utama Berdasarkan Kriteria Pembentuknya

LokasiKetidaksesuaian dengan Skor IdealIndikatorVariabelKTU KaliangkrikKegiatan EkonomiInfrastrukturFasilitasSumberdaya ManusiaIndustry pengolahanJaringan jalanJaringan irigasiPasar umumPasar khususFasilitas penyimpananLembaga swadaya agribisnisLembaga keuanganLembaga penelitian dan balai penyuluhanForum pengembanganTrading housePenggunaan teknologiKT BandonganFasilitasSumberdaya ManusiaPasar khususFasilitas penyimpananLembaga penelitianForum pengembanganPenggunaan teknologiLokasiKetidaksesuaian dengan Skor IdealIndikatorVariabelKT KajoranKegiatan EkonomiFasilitasSumberdaya ManusiaIndustri pengolahanJaringan irigasiPasar khususFasilitas penyimpananForum pengembanganPenggunaan teknologiKT WindusariKegiatan EkonomiFasilitasSumberdaya ManusiaIndustry pengolahanJaringan irigasiPasar khususFasilitas penyimpananForum pengembanganPenggunaan teknologiDari 25 variabel, KTU Kaliangkrik memiliki 12 variabel yang memiliki skor belum sesuai. Sedangkan skor belum sesuai untuk variabel di Kota Tani di Kawasan Agropolitan Sumbing adalah:Industri PengolahanJaringan irigasiPasar KhususFasilitas PenyimpananLembaga penelitianForum pengembanganPenggunaan teknologiKota Tani Utama memiliki skor ideal 3 untuk setiap variabel, kecuali untuk indikator komoditas unggulan, jarak pelayanan, dan daya dukung memiliki skor ideal 2Kota Tani memiliki skor ideal 2 untuk setiap variabelSASARAN 3: Penentuan Arahan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sumbing VariabelArahanIndustri PengolahanMelakukan pelatihan untuk transfer teknologi dalam proses pengolahan khususnya untuk komoditas holtikultura (bawang daun, kentang)Mengembangkan industry pengolahan yang sudah ada, seperti industry tempe dan industry pengolahan dari bahan dasar ubi kayuPeningkatan jumlah industry pengolahan pada KTU Kaliangkrik dengan memberikan bantuan modal atau subsidi modalPenguatan kemitraan dengan lembaga keuanganJaringan JalanPemeliharaan ruas jalan penghubung Kec. Bandongan-Kec. Kaliangkrik Perbaikan ruas jalan Kabupaten (Kebonlegi-Dampit)Perbaikan dan pelebaran jaringan jalan desa dan jalan antar KSP (Maduretno-Balerejo, Maduretno-Prampelan, Balekerto-Salamkanci)Perbaikan dan peningkatan jalan usaha tani pada kawasan areal persawahanJaringan IrigasiPengelolaan sistem persampahan untuk mengurangi pencemaran pada sistem irigasiPembuatan sumur resapanPerbaikan dan pemeliharaan saluran irigasi sederhana/non teknisPasar UmumPeningkatan fungsi pasar yang terpadu dan berorientasi eksporPeningkatan fungsi pasar tradisional dengan melakukan perbaikan fisikMenambahkan fasilitas pendukung seperti tempat pembuangan sampah, parkir, toilet, dan musholaPasar KhususPeningkatan fungsi STA Kaliangkrik untuk menjaga kestabilan hargaPengembangan STA yang dapat menampung hasil produksi pertanian dan hasil olahan agroindustriMeningkatkan kapasitas kelembagaan STA melalui kegiatan pembinaan, pendampingan, dan penguatan sarana prasaranaKTU KALIANGKRIKVariabelArahanFasilitas PenyimpananPerbaikan pada gudang-gudang penyimpanan yang telah tersediaPembangunan gudang penyimpanan di Desa Ngendrokilo, Desa Kaliangrik, Desa Kebonlegi, Desa Mangli, dan Desa TemanggungLembaga Swadaya Masyarakat AgribisnisMelakukan revitalisasi kelompok tani dengan diadakan pelatihan-pelatihan transfer teknologi khususnya untuk kelompok tani dengan komoditas sayuran yang memiliki produktivitas tinggi di KTU KaliangkrikMelakukan pendampingan pada kelompok-kelompok tani hingga menjadi masyarakat yang mandiriLembaga KeuanganPengembangan fasilitas keuangan/ekonomi dengan membantu petani/pelaku usaha tani untuk memperoleh bantuan permodalanPembentukan KUD pada desa-desa yang belum terdapat lembaga keuanganLembaga Penelitian dan Balai PenyuluhanPembentukan lembaga penelitian di Desa Kaliangkrik sebagai pusat informasi pertanian bagi para petani di kawasan agropolitan SumbingPenambahan jumlah penyuluh yang kompeten dalam bidang pertanian untuk membentuk sumberdaya petani yang semakin baikForum PengembanganMengadakan forum pengembangan yang dirasa penting bagi masyarakat petani di KTU Kaliangkrik sehingga semakin banyak petani yang tertarik menghadiri forumPenggunaan TeknologiPeningkatan mutu dan kualitas sumber daya manusia melalui pemberdayaan masyarakat, seperti penyuluhan, pembinaan dan pelatihan mengenai penggunaan teknologi baik teknologi on-farm maupun off-farmMeningkatkan pemberdayaan masyarakat pertanian melalui penerapan teknologi serta pengembangan kewirausahaanPengadaan pendidikan sekolah lapang Pendirian gedung SMK Pertanian di Desa KaliangkrikKTU KALIANGKRIKKT BANDONGANVariabelArahanFasilitas PenyimpananPerbaikan/perluasan pada fasilitas penyimpanan yang sudah adaPembangunan gudang penyimpanan di Desa Bandongan, Desa Tonoboyo, Desa Ngepanrejo, Desa SalamkanciLembaga Penelitian dan Balai PenyuluhanPenambahan jumlah tenaga penyuluh yang kompeten dalam bidang pertanian khususnya untuk komoditas padiPeningkatan kinerja BPPK Bandongan, dengan cara rutin menyelenggarakan forum pertemuan baik bagi petani, penyuluh, dan pelaku agribisnis lainnyaBPPK membantu para petani untuk meningkatkan kemandirian dan keswadayaan petani yang berbasis potensi lokalForum PengembanganMengadakan forum/diskusi terkait dengan issue terkini yang ada di KT Bandongan sehingga petani tertarik untuk menghadiri forumPenyuluhan dan pelatihan untuk menggunakan teknologi tepat guna khususnya untuk komoditas padiPenggunaan TeknologiPeningkatan kualitas SDM melalui kegiatan sosialisasi atau penyuluhan terkait teknik budidaya dan pengolahan untuk meningkatkan hasil produksi khususnya pada komoditas padiMelakukan transfer teknologi agar masyarakat mampu menggunakan dan menghasilkan inovasi dan nilai tambah pada hasil panennyaSASARAN 3: Penentuan Arahan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sumbing KT KAJORANSASARAN 3: Penentuan Arahan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sumbing VariabelArahanIndustri PengolahanMelakukan pelatihan untuk transfer teknologi dalam proses pengolahan khususnya untuk komoditas holtikulturaMengembangkan industry pengolahan komoditas kopiMengembangkan industry pengolahan yang sudah ada, seperti industry gula merah, tahu tempe dan industry pengolahan dari bahan dasar ubi kayuPeningkatan jumlah industry pengolahan dengan memberikan bantuan modal atau subsidi modalMelakukan promosi agar tingkat permintaan produk olahan semakin bertambahJaringan IrigasiPengelolaan sistem persampahan untuk mengurangi pencemaran pada sistem irigasiPembuatan sumur resapanPerbaikan dan pemeliharaan saluran irigasi teknisPerbaikan dan pemeliharaan saluran irigasi sederhana/non teknisFasilitas PenyimpananPemeliharaan pada gudang penyimpanan yang sudah adaPembangunan gudang penyimpanan pada Desa Pucungroso, Desa Kajoran, Desa Sutopati dan Desa SambakForum PengembanganForum pengembangan rutin dilakukan dengan materi yang menarik seperti issue terkait pertanian yang sedang berkembang di KT KajoranMelakukan pelatihan yang disangkutkan dengan komoditas unggulan pada KT Kajoran, seperti pelatihan penggunaan teknologi untuk budidaya kopi dan teknologi untuk mengolahnyaForum dilakukan oleh tenaga penyuluh yang kompeten di bidangPenggunaan TeknologiPeningkatan kualitas SDM melalui kegiatan pelatihan-pelatihan, baik pelatihan mengenai teknik budidaya maupun pelatihan pengolahan pasca panen khususnya untuk komoditas kopiMelakukan transfer teknologi agar masyarakat mampu menggunakan dan menghasilkan inovasi dan nilai tambah pada hasil panennyaKT WINDUSARISASARAN 3: Penentuan Arahan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sumbing VariabelArahanIndustri PengolahanMeningkatkan jumlah pelaku industry pengolahan, baik pada tingkatan industry rumah tangga maupun industry kecil dan menengahMembantu masyarakat petani dalam peminjaman modal ataupun subsidi modal untuk melakukan kegiatan pengolahan komoditasMemberikan pelatihan pada masyarakat untuk penggunaan teknologi dalam mengolah komoditas unggulan di KT Windusari, seperti jagung, ubi jalar, kobis, dan tembakauJaringan IrigasiPembuatan sumur resapanPerbaikan dan pemeliharaan bangunan bendung/damPerbaikan dan pemeliharaan saluran irigasi teknisPerbaikan dan pemeliharaan saluran irigasi sederhana/non teknisFasilitas PenyimpananPerbaikan gudang-gudang penyimpanan yang sudah ada yaitu pada Desa Windusari dan TanjungsariPembangunan gudang penyimpanan di, Desa Kembang Kuning, Desa BanjarsariForum PengembanganMemberikan undangan kepada para petani khususnya yang tergabung dalam kelompok tani apabila akan diadakan forum/pertemuan/pelatihan untuk para petaniForum yang dilakukan menyangkut issue terkini yang ada di KT WindusariPelatihan yang dilakukan adalah pelatihan untuk penggunaan teknologi untuk budidaya komoditas unggulan seperti jagung dan tembakau, serta pelatihan teknologi untuk pengolahannyaPenggunaan TeknologiPeningkatan kualitas SDM melalui kegiatan pelatihan-pelatihan, baik pelatihan mengenai teknik budidaya yang baik maupun pelatihan untuk pengolahan pasca panen khususnya untuk komoditas jagung dan tembakauMelakukan transfer teknologi agar masyarakat mampu menggunakan dan menghasilkan inovasi dan nilai tambah pada hasil panennyaKESIMPULAN DAN SARANKESIMPULANKawasan agropolitan Sumbing Kabupaten Magelang memiliki potensi pertanian yang baik, namun potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Sebagian besar petani masih berorientasi pada budidaya on farm. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu arahan untuk meningkatkan kinerja Kota Tani dan Kota Tani Utama agar dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.Dari hasil analisis sasaran 1 melalui skoring, didapatkan tingkat kinerja tiap variabel dari KTU dan KTMelalui hasil analisis sasaran 2, diketahui variabel-variabel yang belum sesuai dengan kriteria ideal pembentuk KTU dan KT. Pada KTU Kaliangkrik terdapat 12 variabel, KT Bandongan terdapat 5 variabel, KT Kajoran terdapat 6 variabel dan KT Windusari terdapat 6 variabel.Arahan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sumbing disusun berdasarkan kriteria pembentuk KTU dan KT yang memiliki kinerja tidak sesuai dengan kodisi idealnya dikaitkan dengan penelitian terdahulu dan kebijakan terkait.

KTU KaliangkrikMengembangkan industri pengolahan yang sudah ada dan meningkatkan jumlah industri pengolahan melalui bantuan modalPemeliharaan, perbaikan dan pelebaran jaringan jalanPeningkatan fungsi pasar agar berorientasi ekspor dan perbaikan pasar-pasar yang untuk meningkatkan rasa aman dan nyamanRevitalisasi kelompok tani dengan pengadaan pelatihan dan pendampinganPembentukan lembaga penelitian dan penambahan jumlah tenaga penyuluh yang kompetenPembangunan trading house yang mampu meningkatkan standar mutu dan kualitas produksiPeningkatan SDM dengan melakukan penyuluhan, pelatihan terkait teknik budidaya dan pengolahanKT BandonganPerbaikan atau perluasan pada gudang penyimpanan yang sudah ada dan pengadaan gudang penyimpanan baru pada beberapa desaPenambahan jumlah penyuluh yang kompeten dan mengadakan forum pengembangan secara rutin terkait pelatihan penggunaan teknologi untuk budidaya maupun pengolahan, khususnya komoditas padiPeningkatan kualitas SDM dengan mengadakan sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan hasil produksiKT KajoranPengembangan industri pengolahan melalui transfer teknologi khususnya untuk komoditas holtikultura dan kopiPengolahan sistem persampahan untuk mengurangi pencemaran saluran irigasi dan pemeliharaan serta perbaikan pada jaringan irigasi yang sudah adaPemeliharaan gudang penyimpanan yang sudah ada dan pembangunan gudang penyimpanan pada beberapa desaRutin mengadakan forum pertemuan dengan bahasan yang menarik sesuai issue terkiniPeningkatan kualitas SDM dengan melakukan pelatihan terkait teknik budidaya dan pengolahan khususnya untuk komoditas kopiKT WindusariMeningkatkan jumlah pelaku industri melalui bantuan modal atau subsidi modalPemeliharaan dan perbaikan pada saluran irigasi yang sudah adaPerbaikan gudang penyimpanan yang sudah ada dan pembangunan gudang penyimpanan pada beberapa desaRutin mengadakan forum pengembangan dengan bahasan terkait issue terkini di KT WindusariPeningkatan kualitas SDM melalui pelatihan teknologi untuk budidaya maupun pengolahan khususnya pada komoditas jagung dan tembakauBerdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:Kawasan agropolitan Sumbing Kabupaten Magelang masih memerlukan perhatian khusus dari pemerintah agar semua kegiatan dan sistem dapat berjalan dengan baik.Peningkatan kegiatan off farm untuk memberikan nilai tambah dari produk pertanian di kawasan agropolitan SumbingMelakukan peningkatan baik untuk infrastruktur maupun fasilitas yang ada di kawasan agropolitan Sumbing Kabupaten Magelang untuk menunjang peningkatan produksi pertanian.Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait pengembangan sektor pertanian yang berpotensi cukup besar sebagai upaya pengembangan ekonomi lokal masyarakat di Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang.

SARANTERIMA KASIHSASARAN 2:Mengukur Kinerja Kota Tani dan Kota Tani Utama Berdasarkan Kriteria Pembentuknya

eIndikator / KriteriaVariabelSkor EksistingSkor IdealSesuai / Tidak SesuaiKondisi IdealVariabelIndikatorKomoditas UnggulanJenis Komoditas3,002,702SesuaiMemiliki beberapa komoditas unggulan sesuai dengan kota tani pendukungProduktivitas2,40SesuaiJarak PelayananRadius pelayanan2,532,772SesuaiRadius pelayanan 15-35 kmLama perjalanan3,00SesuaiKegiatan EkonomiIndustri Pengolahan2,302,303Tidak SesuaiMemiliki kegiatan agroindustri menengah dan besar dengan bahan baku komoditas unggulanDaya DukungJenis tanah2,532,672SesuaiMemiliki morfologi lahan yang sesuai dengan komoditas unggulanKemiringan lahan2,53SesuaiKetinggian lahan2,60SesuaiPersebaran lahan pertanian3,00SesuaiInfrastrukturJaringan jalan2,132,673Tidak SesuaiMemiliki infrastruktur standar perkotaan dengan fungsi yang optimalJaringan irigasi2,23Tidak SesuaiJaringan air bersih3,00SesuaiJaringan listrik3,00SesuaiJaringan telekomunikasi3,00SesuaiFasilitasPasar umum2,572,323Tidak SesuaiMemiliki fasilitas penyimpanan, pasar, trading house, lembaga penelitian, forum pengembangan kawasan, dan lembaga keuangan agribisnisPasar khusus2,47Tidak SesuaiFasilitas penyimpanan2,57Tidak SesuaiLembaga swadaya masyarakat agribisnis2,23Tidak SesuaiLembaga keuangan2,50Tidak SesuaiLembaga penelitian2,57Tidak SesuaiForum pengembangan2,63Tidak SesuaiTrading house1,00Tidak SesuaiSumberdaya ManusiaPenggunaan teknologi1,531,533Tidak SesuaiMemiliki sumberdaya petani yang mampu menggunakan teknologi pertanianJumlah penduduk 75.000-225.000 / 3.000-15.000 KKJumlah Penduduk53.875 jiwa / 7.814 KK-SesuaiJumlah penduduk sebagai petani37.668 jiwaKTU KALIANGKRIKSASARAN 2:Mengukur Kinerja Kota Tani dan Kota Tani Utama Berdasarkan Kriteria Pembentuknya

Indikator / KriteriaVariabelSkor EksistingSkor IdealSesuai / Tidak SesuaiKondisi IdealVariabelIndikatorKomoditas UnggulanJenis Komoditas2,052,022SesuaiMemiliki beberapa komoditas unggulan pada setiap kota taniProduktivitas2,00SesuaiJarak PelayananRadius pelayanan2,232,232SesuaiRadius pelayanan 10-15 km dengan jarak tempuh jam perjalanan ke KTULama perjalanan2,23SesuaiKegiatan EkonomiIndustri Pengolahan2,322,322SesuaiMemiliki budidaya pertanian dan UMKM bahan baku komoditas unggulanDaya DukungJenis tanah2,502,662SesuaiMemiliki morfologi lahan yang sesuai dengan komoditas unggulanKemiringan lahan2,45SesuaiKetinggian lahan2,68SesuaiPersebaran lahan pertanian3,00SesuaiInfrastrukturJaringan jalan2,142,662SesuaiMemiliki infrastruktur standar perkotaan dengan fungsi yang optimalJaringan irigasi2,18SesuaiJaringan air bersih3,00SesuaiJaringan listrik3,00SesuaiJaringan telekomunikasi3,00SesuaiFasilitasPasar umum2,271,762SesuaiMemiliki fasilitas penyimpanan, pasar, dan lembaga swadayaPasar khusus1,00Tidak SesuaiFasilitas penyimpanan1,50Tidak SesuaiLembaga swadaya masyarakat agribisnis2,14SesuaiLembaga keuangan2,27SesuaiLembaga penelitian1,91Tidak SesuaiForum pengembangan1,95Tidak SesuaiSumberdaya ManusiaPenggunaan teknologi1,641,642Tidak SesuaiMemiliki sumberdaya petani yang mampu menggunakan teknologi pertanianJumlah penduduk 15.000-75.000 / 3.000-15.000 KKJumlah Penduduk56.156 jiwa-SesuaiJumlah penduduk sebagai petani31.950 jiwaKT BANDONGANSASARAN 2:Mengukur Kinerja Kota Tani dan Kota Tani Utama Berdasarkan Kriteria Pembentuknya

KT KAJORANIndikator / KriteriaVariabelSkor EksistingSkor IdealSesuai / Tidak SesuaiKondisi IdealVariabelIndikatorKomoditas UnggulanJenis Komoditas2,382,212SesuaiMemiliki beberapa komoditas unggulan pada setiap kota taniProduktivitas2,04SesuaiJarak PelayananRadius pelayanan2,422,252SesuaiRadius pelayanan 10-15 km dengan jarak tempuh jam perjalanan ke KTULama perjalanan2,08SesuaiKegiatan EkonomiIndustri Pengolahan1,671,672Tidak SesuaiMemiliki budidaya pertanian dan UMKM bahan baku komoditas unggulanDaya DukungJenis tanah2,422,562SesuaiMemiliki morfologi lahan yang sesuai dengan komoditas unggulanKemiringan lahan2,42SesuaiKetinggian lahan2,42SesuaiPersebaran lahan pertanian3,00SesuaiInfrastrukturJaringan jalan2,082,602SesuaiMemiliki infrastruktur standar perkotaan dengan fungsi yang optimalJaringan irigasi1,92Tidak SesuaiJaringan air bersih3,00SesuaiJaringan listrik3,00SesuaiJaringan telekomunikasi3,00SesuaiFasilitasPasar umum2,331,872SesuaiMemiliki fasilitas penyimpanan, pasar, dan lembaga swadayaPasar khusus1,00Tidak SesuaiFasilitas penyimpanan1,92Tidak SesuaiLembaga swadaya masyarakat agribisnis2,29SesuaiLembaga keuangan2,38SesuaiLembaga penelitian2,08SesuaiForum pengembangan1,96Tidak SesuaiSumberdaya ManusiaPenggunaan teknologi1,542Tidak SesuaiMemiliki sumberdaya petani yang mampu menggunakan teknologi pertanianJumlah penduduk 15.000-75.000 / 3.000-15.000 KKJumlah Penduduk52.403 jiwa-SesuaiJumlah penduduk sebagai petani27.850 jiwaSASARAN 2:Mengukur Kinerja Kota Tani dan Kota Tani Utama Berdasarkan Kriteria Pembentuknya

KT WINDUSARIIndikator / KriteriaVariabelSkor EksistingSkor IdealSesuai / Tidak SesuaiKondisi IdealVariabelIndikatorKomoditas UnggulanJenis Komoditas2,292,272SesuaiMemiliki beberapa komoditas unggulan pada setiap kota taniProduktivitas2,25SesuaiJarak PelayananRadius pelayanan2,292,252SesuaiRadius pelayanan 10-15 km dengan jarak tempuh jam perjalanan ke KTULama perjalanan2,21SesuaiKegiatan EkonomiIndustri Pengolahan1,751,752Tidak SesuaiMemiliki budidaya pertanian dan UMKM bahan baku komoditas unggulanDaya DukungJenis tanah2,542,612SesuaiMemiliki morfologi lahan yang sesuai dengan komoditas unggulanKemiringan lahan2,38SesuaiKetinggian lahan2,54SesuaiPersebaran lahan pertanian3,00SesuaiInfrastrukturJaringan jalan2,172,512SesuaiMemiliki infrastruktur standar perkotaan dengan fungsi yang optimalJaringan irigasi1,96Tidak SesuaiJaringan air bersih2,42SesuaiJaringan listrik3,00SesuaiJaringan telekomunikasi3,00SesuaiFasilitasPasar umum2,331,862SesuaiMemiliki fasilitas penyimpanan, pasar, dan lembaga swadayaPasar khusus1,00Tidak SesuaiFasilitas penyimpanan1,83Tidak SesuaiLembaga swadaya masyarakat agribisnis2,21SesuaiLembaga keuangan2,25SesuaiLembaga penelitian2,33SesuaiForum pengembangan1,92Tidak SesuaiSumberdaya ManusiaPenggunaan teknologi1,421,422Tidak SesuaiMemiliki sumberdaya petani yang mampu menggunakan teknologi pertanianJumlah penduduk 15.000-75.000 / 3.000-15.000 KKJumlah Penduduk48.144 jiwa-SesuaiJumlah penduduk sebagai petani28.303 jiwa

Kawasan agropolitan Sumbing ditetapkan terdiri atas 83 desa di 4 kecamatan (Kecamatan Kaliangkrik, Windusari, Kajoran, Bandongan) yang menjadi kawasan inti Agropolitan Sumbing dengan potensi komoditas ungulan, andalan, dan potensialnya masing-masing. Sedangkan 3 kecamatan hinterland (Kecamatan Mertoyudan, Tempuran, dan Secang) menjadi supply produk pertanian maupun pemasaran dari hasil produk yang ada di kawasan agropolitan Sumbing.

Kota Tani Bandongan : tanaman pangan (padi), hortikultura (cabe merah)

Kota Tani Kajoran : tanaman perkebunan (kopi) dan hortikultura (sayuran: cabe dan tomat)

Kota Tani Windusari: tanaman perkebunan (kopi dan tembakau), tanaman hortikultura (sayuran: cabe dan tomat)

Struktur Tata Ruang Kawasan Agropolitan Sumbing Kabupaten MagelangSTRUKTUR RUANG DAN KOMODITAS UNGGULAN AGROPOLITAN SUMBING