PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EDUTAINMENT DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA BIDANG STUDI Sejarah Kebudayaan Islam Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah (MTS) AL- IBROHIMY GALIS BANGKALAN. Skiripsi Diajukan Kepada Sekolah Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Meyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1) Oleh : MUCHTARUL WAHID NIM. D03304068 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM 2009
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EDUTAINMENT DALAM
MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA BIDANG STUDI
Sejarah Kebudayaan Islam Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah (MTS) AL-
IBROHIMY GALIS BANGKALAN.
Skiripsi
Diajukan Kepada Sekolah Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk
Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Meyelesaikan Program Sarjana
BIDANG STUDI Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Studi Kasus di
Madrasah Tsanawiyah (MTS) AL-IBROHIMY GALIS
BANGKALAN.
Ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan
Surabaya, 11 Februari 2009
Dra. HUSNIYATUS SALAMAH, Z. M. Ag
NIP. 150 267 236
3
PENGESAHAN TIM PENGUJI SKIRIPSI
Skiripsi oleh Muchtarul Wahid ini telah dipertahankan di depan tim penguji skiripsi.
Surabaya, 15 januari 2009
Mengesahkan,
Fakultas Tarbiyah
Institute Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Dekan,
DR. H. NURHAMIM, M.Ag
Nip. 150 246 739
Tim Penguji
Ketua
Dra. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag
150 367 236
Sekretaris
M. Bahri Musthofa, M. Pd.I
150 368 866
Penguji I,
Drs. H. A. Hamid sjarif, M. MH
150 197 388
Penguji II,
Drs. Syamsul Ma'arif, M. Ag
150 290 028
4
MOTTO
ان اهللا ال يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأ نفسهم
"Sungguh, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum
sampai mereka sendiri yang mengubah dirinya "
Kata mutiara
"Jangan Pernah Barharap Sukses Jika Jalan Yang Menuju Ke Arah Itu Sama Sekali
Belum Kau Tempuh"
5
ABSTRAK
Skiripsi oleh muchtarul wahid, 2008. judul: " Penerapan Startegi
Pembelajaran Edutainment Dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa
Dibidang Studi Ski (Studi Kasus Di MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan) "
pembimbing:
Yang melatar belakangi penelitian ini ialah ketidak puasan dan kejenuhan atau
juga karna system pembelajarannya yang semakin menoton dan sistem
pembelajaranya hampir smua mata pelajaran memakai metode ceramah, sehingga
menghambat kreatifitas alamiyah yang ada pada peserta didik. Di samping itu alas an
utama para tim / para guru melakukan pembelajaran edutainment karena masalah
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), yang kerap sekali sering mengerdilkan siswa dan
membuat jenuh siswa. Sehingga dengan adanya pembelajaran yang berbentuk
menghibur (Edutainment) dapat meningkatkan atau mengembangkan pembelajaran
yang sesuai dengan minak, bakat dan kebutuhan anak didik.
Dari latar belakang penelitian diatas memunculkan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran Edutaiment dalam bidang studi
SKI di sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan?
2. Bagaimana pengembangan kreativitas belajar siswa pada bidang studi SKI di
sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan?
3. Bagaimana kreativitas belajar siswa pada bidang studi SKI di sekolah MTs
Al-Ibrohimy Galis Bangkalan?
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field rasearch) dengan
pendekatan kualitatif, untuk mendapatkan data-datanya peneliti menggunakan metode
observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul peneliti analisis
dengan teknik diskriptif kualitatif.
6
Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan
pembelajaran Edutainment adalah proses pembelajaran yang didesain sedemikian
rupa sehingga muatan pendidikan dan hiburan dapat dikombinasikan secara
harmunis, sehingga pembelajaran lebih menyenangkan, adapun pembelajaran yang
diterapkan disekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan hanyalah pembelajaran yang
menghibur dan menyenangkan karena pembelajaran edutainment itu juga disesuaikan
dengan kreativitas dan kebutuhan anak.
Penerapan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang melalui pembelajaran
edutainment untuk anak MTs sudah cukup baik dan optimal dengan cirri-ciri
pembelajaran yang bervareasi dalam artian materi yang akan diajarkan sesuai
kebutuhan anak sehingga dengan mudah mengaplikasikan dalam bentuk yang
menyenangkan dan menghibur. Diantara beberapa strategi atau model pembelajaran
yang digunakan yaitu: pemberian cerita, permainan peran (role play),tadabur alam /
karya wisata, Tanya jawab, game, dan ceramah.
7
PERSEMBAHAN
Dengan Mengucapkan Syukur Al-hamdulillah, Dapat Kupersembahkan Karya
Skiripsi Sederhana ini Buat:
Orang yang ku sayangi dan sangat saya hormati Bapak dan Ibu yang telah
membesarkan dengan kasih sayang dan mendidiknya dengan penuh kesabaran
serta selalu mendo,akan setiap saat agar anaknya menjadi anak yang sholeh,
pintar, taat, patuh, berguna baginya, keluarganya, Agama, bangsa dan Negara
Saudara-Saudaraku yang tersayang kakakku Moh. Jamhari, Mbakku rantina,
Sakdiyah, adik-adikku Toha Bukhori, Qomariyah.
Buat Tanteretan IKAMABA semua tak terkecuali khususnya yang Kurus dan yang
Gemuk yang telah memutivasi penulis agar menyelesaikan tugas akhir ini, marilah
Jangan nodai persaudaraan kita yang selama ini kita tanam
Buat teman-teman KI-04, yang telah mendukung dan membantu penulis dalam
menyelesaikan skiripsi ini, yang tak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Kebersamaan dan kesetiaan kalian semua mengiringi perjalanan studiku, tawa
dan canda serta perselisihan memberi nuansa yang sejuk dan mutiara berharga
selalu mewarnai setiap langkahku……………………
Spesialnya buat tretan IKAMABA selaku pengurus ples ketua IKAMABA (Alek
Khotib) 2009 yang sering marah-marah & tidak kalah murkanya ketika ada
masalah di IKAMABA.
Do,a tidak pernah hentinya semoga sadar & tidak tambah parah……………….
8
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat ilahi robbi yang telah
melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skiripsi
ini.
Sholawat serta salam semoga tetap abadi pada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, beserta genap dan seluruh pengikutnya.
Penulis menyadari bahwa didalam penyusunan dan ppenulisan skiripsi ini,
banyak menemui kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan, bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak, maka semuanya dapat penulis menyelesaikan dengan
baik. Untuki itu sudah sepatutnya apabila dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Nurhamim, M. Ag, Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan
Ampel Surabaya Beserta Staf-Stafnya.
2. Drs.H Masyhudi Ahmad, M. Pd.I, selaku ketua Jurusan Kependidikan Islam
IAIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Dra. Husniyatus Salamah Z, M. Ag., selaku Dosen Wali dan juga selaku
Dosen Pembimbing yang penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan
serta memberi motivasi agar tidak putus asa dan tetap semangat.
5. Drs. Nur Kholis selaku kepala Madrasah Tsanawiyah (MTS) Al-Ibrohimy
Galis Bangkalan dan beserta staf-stafnya yang telah membantu dalam
menyelesaikan Skripsi ini.
6. Semua saudara-saudaraku yang telah meluangkan pikirannya untuk penulis
sehingga penulis bisa menyelsaikan tugas skripsi ini
7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan
9
Tiada kata yang dapat penulis berikan sebagai balas budi, selain untaian do,a
semoga amal beliau dibalas dan diterima serta diampuni segala dosa-dosanya disisi
Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skiripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, karna keterbatasan kemampuan yang penulis miliki mengingat penulis
adalah hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan luput, untuk itu penulis
mengharapkan saran, kritikan dan masukan yang bersifat konstruktif demi
sempurnanya penyusunan skiripsi ini.
Dan akhirnya penulis berharap semoga skiripsi ini bisa bermamfaat
khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Surabaya, 04 januari 2009
Penulis
10
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..i PERSETUJUAN PEMBIMBING SKIRIPS………………………………………….ii PENGESAHAN TIM PENGUJI……………………………………………………..iii MOTTO………………………………………………………………………………iv ABSTRAK…………………………………………………………………………….v PERSEMBAHAN…………………………………………………………………....vi KATA PENGANTAR……………………………………………………………….vii DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ix DAFTAR TABEL……………………………………………………………………xi BAB : I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang………………………………………………………...1 b. Rumusan Masalah……………………………………………………..2 c. Definisi Operasional…………………………………………………..3 d. Tujuan Penelitian……………………………………………………...4 e. Mamfaat Penelitian……………………………………………………5 f. Metode Penelitian...…………………………………………………...6 g. Sistematika Pembahasan………………………………………………7
BAB : II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Edutainment
1. Pengertian……………………………………................................8 2. Konsep Dasar……………………………………………………...9 3. Pendekatan Pembelajaran………………………………………..10
C. Sejarah Kebudayaan Islam 1. Pengertian SKI…………………………………………………...15 2. Tujuan SKI………………………………….................................16 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran
SKI…………………………………………...17 4. Penerapan Strategi Pembelajaran Edutainment Dalam
Pengembangan atau Peningkatan Kreativitas Belajar Pada Bidang Studi SKI………………18
BAB : III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis
Bangkalan……………………………………………………19
11
1.Sejarah singkat sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan……………………………………………20
2.Berangkat Dari Keprihatinan………………………….........................21
3.Visi Misi dan Motto……………………………………………...22 4.Kurikulum………………………………………………………..23 5.Struktur Organisasi………………………………………………24 6.Keadaan Guru Karyawan dan Siswa…………………………….25 7.Sarana Prasarana…………………………………………………26
B. Penyajian Data……………………………………………….............27 1. Penerapan Strategi Pembelajaran Edutainment Dalam
Pengembangan atau Peningkatan Kreaivitas Belajar Pada Bidang Studi SKI di sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan………………………………………………..28
2. Pengembangan atau Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa Pada Bidang Studi SKI di Sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan………………………………………………..29
3. Kreativitas Belajar Siswa Pada Bidang Studi SKI di Sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan……………………………30
C. Analisis Data…………………………………………………………31 1. Penerapan Strategi Pembelajaran Edutainment Dalam
Pengembangan atau Peningkatan Kreaivitas Belajar Pada Bidang Studi SKI di Sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan………………………………………………..32
2. Penerapan Strategi Pembelajaran Edutainment Dalam Pengembangan atau Peningkatan Kreativitas Belajar Pada Bidang Studi SKI di Sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan………………………………………………..33
3. Kreativitas Belajar Siswa Pada Bidang Studi SKI di Sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan……………………………34
BAB : IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………..35 B. Saran-Saran…………………………………………………………..36
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..37 Lampiran ...……………………………………………………………….38
12
DAFTAR TABEL
1. Fasilitas Pembelajaran
2. Data Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS)
3. Keadaan Personalia Guru
4. Struktur Organisasi
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki abad ke 21 ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
berkembang pesat, menyebabkan semakin besarnya arus informasi dan
terbukanya pasar internasional yang berdampak pada persaingan bebas yang
begitu ketat di segala aspek kehidupan.
Dalam era tersebut kita di tuntut mampu berperan dalam persaingan bebas,
lebih-lebih dalam dunia pendidikan. Konsekuensi logisnya, sumberdaya manusia
(SDM) yang unggul dan memadai menduduki posisi yang sangat vital dan
strategis dalam kotek saat ini.
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang mendapat prioritas
utama dalam kehidupan manusia. Sebab pendidikan menjadi suatu jalan atau cara
yang mengantarkan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya, bahkan pendidikan
menjadi suatu kewajiban yang harus di jalani manusia dalam kehidupanya.
Sebagaimana di jelaskan dalam hadits nabi Muhammad SAW.1
ةملسموم لس مل آىل عةضير فملعال بلط
Artinya : Dari anas ibnu malik berkata. Sabda Rasulullah saw." Mencari ilmu
merupakan kewajiban bagi setiap orang muslim (laki-laki dan
Istilah "sejarah" berasal dari kata arab "syajaroh" yang berarti "pohon"
pengambilan istilah ini agaknya berkaitan dengan kenyataan. Bahwa "sejarah"
setidaknya dalam pandangan orang yang pertama menggunakan kata ini
menyangkut tentang.
Syajarah Al-nasab pohon geneologis yang dalam masa sekarang
agaknya bias disebut sejarah keluarga (family history) tapi selanjudnya
"Sejarah" dipahami makna yang sama dengan "tarikh (Arab)," istoria
(Yunani)," history (Inggris)," atau geschichte (Jerman)," yang secara
sederhana berarti kejadian-kejadian yang menyangkut manusia dimasa silam.
Sejarah kebudayaan islam sebagian besar adalah: sejarah politik kaum
muslim, khususnya ditimur tengah, sejarah kebudayaan islam adalah: sejarah
bangkit dan jatuhnya dinasti-dinasti muslim, lebih sempit lagi, sejarah
kebudayaan islam adalah: sejarah elit, sejarah para penguasa muslim. Pada
sisi lain kebudayaan lebih cenderung dipahami ssebagai "kesenian" dengan
demikian, pembahasan tentang "kebudayaan" islam berkisar tentang aspek-
aspek kesenian islam, sejak dari seni lukis, kaligrafi dan semacamnya.
Dengan demikian, sejarah kebudayaan islam didefinisikan secara
sangat sempit implikasi dari sejarah kebudayaan islam yang sangat "political
oriented" adalah munculnya citra yang tidak selalu akurat tentang islam dan
muslimin, bahwa mereka lebih terlibat dalam pertarungan kekuasaan yang tak
habis-habisnya. Padahal sejarah islam bukanlah semata-mata sejarah politik,
sejarah politik hanyalah sebagian kecil dari sejarah islam secar keseluruhan
56
yang mencakup kehidupan social, budaya, ekonomi, dan pendidikan (dan
tradisi intelektual) dalam pengertian seluas-luasnya.55
D. Penerapan Strategi Pembelajaran Edutainment dalam Pengembangan
Kreativitas Pembelajaran Pada Bidang Studi SKI
1. Pelaksanaan Pembelajaran Edutainment
Penerapan merupakan suatu prose side, konsep, kebijakan atau inovasi
dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa
perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap.56 Penerapan
tersebut merupakan suatu proses penerapan konsep, ide, program atau
tanaman kurikulum kedalam praktek pembelajaran atau aktifitas-aktifitas
baru.
Kreativitas manusia berlaku pada hal penciptaan yang terus menerus,
yaitu mengubah suatu bentuk kebentuk lain. Kreativitas ini meliputi semua
aspek kehidupan manusia, seperti dalam ilmu pengetahuan, pemikiran,
pendidikan dan lain-lain.untuk mencapai hasil didik yang kreatif guru harus
memberi kesempatan kepada subyek didik untuk leluasa mengembangkan
kreasinya. Alat pendidikan, baik perangkat keras maupun perangkat lunak,
harus mendukung pula, kurikulum merupakn isi dari pendidikan yang perlu
diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan terciptanya subyek didik
55 Dr Asyumardi Azza, MA, Pendidikan Islam, (Ciputat, Kalimah), hal. 177. 56 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep Karakteristik dan Implementasi,
(Bandung : PT, Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 93.
57
yang kreatif.57 Untuk itu isi kurikulum harus betul-betul diarahkan pada
pencapaian tujuan anak didik yang kretif. Misalnya dengan memperbanyak
mata pelajaran dan aktifitas yang dapat merangsang kretifitas dan inisiatif
anak didik, jadi menurut prisipnya kurikulum harus sesuai dengan keadaan
perkembangan psikologi anak didik, dan harus sesuai dengan
masakematangan dari masing-masing masa perkembangan mereka.
Kreativitas manusia terbentang luas, terutama adanya kenyataan
bahwa problem-problem manusia akan terus dating dan satu-satunya jalan
adalah terus memecahkanya.kretifitas manusia didukung dan didorong oleh
agama agar kehidupan manusia menjadi lebih baik, agama memberikan
kelapangan pada manusia untuk berkreasi dengan akal pikiran dan dengan hati
nuraninya (qalbunya) dalam menyelesaikan persoalan-persoalan hidup yang
didalamnya.58 dalam Al-Qur’an disebutkan
ر لا ع مهمعن ا ةمعا ن ريغ م ك ي م ل اهللا نأ ب كالد ى يغي وم حت اوى قميل ععيم س اهللانا ومهسفنأا بم
"Yang demikian (siksaan) itu adalah karma sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah suatu nikmat (nasib) yang telah di anugerahkan nya kepada suatu kaum, ia sendiri yang mengubah dirinya. Sunguh Allah maha mendengar lagi maha mengetahui " (QS. Al-Amfal : 53)
مهسف نأا بم او يغير ما بقوم حتى يغير ال هللان
57 Sutrisno, Revolusi Pendidikan, hal. 141. 58 H. Fuad N & Rachmy Diana M, Mengembangkan Kretivitas Dalam Persepektif Psikologi
6. Keadaan Sarana Prasarana Sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan
1. Sarana Fisik
Tabel 1.20
Sarana Prasarana Madarasah
No Nama/Jenis Sarana Keterangan
1 Tanah lokasi bangunan 10.402 m2
2 Ruang kelas 21 ruangan (8 lokal dilantai 2) tingkat
3 Ruang administrasi 1 ruangan
4 Laboratorium IPA 4 ruangan, terdiri laboratorium fisika, kimia, biologi dan IPA
74
5 Komputer 37 buah
6 Peralatan keterampilan servis elektro 1 set
7 Peralatan keterampilan servis sepeda motor
1 set, dilengkapi lima sepeda motor praktik.
8 Peralatan keterampilan tata busana 22 mesin jahit.
9 Perpustakaan 1 ruangan
10 Kendaraan 1 kendaraan roda empat
11 Musholla 2 bangunan
12 Kantin 2 bangunan
13 KOPSIS 1 ruangan
14 Perumahan Pesuruh 2 bangunan
15 UKS 1 bangunan
16 BP 1 ruangan
17 Ruang Musik 1 ruangan
18 OSIS 1 ruangan
19 Dharma Wanita 1 ruangan
20 Ketrampilan Tata Busana 1 ruangan
21 Pos SATPAM 1 bangunan
22 Multimedia 1 bangunan
23 Aula 1 bangunan
24 Asrama 1 bangunan
25 Lab. Bahasa 1 bangunan
Dalam sebuah lembaga pendidikan, kelengkapan sarana prasarana
merupakan salah satu kunci utama maju dan tidaknya lembaga pendidikan.
MTS Al-ibrohimy Galis Bangkalan mengerti akan pentingnya sarana-
prasarana sekolah. Dengan ini menurut Abd.Munib.S.Ag selaku wakasek
sarana prasarana pengadaan sarana prasarana harus selalu direncanakan dan
75
dianggarkan66. Artinya dengan semakin memadainya sarana prasaran sekolah,
akan semakin meningkatkan proses belajar mengajar. Sehingga diharapkan
dapat menciptakan proses belajar mengajar dengan efektif dan efisien. Seperti
halnya: dalam pembelajaran SKI ini siswa bisa efektif dan efisien karena
bentuk pembelajarannya atau model pembelajaranya sesuai dengan minat dan
bakat siswa atau system pembelajarannya sesuai dengan keinginan siswa.
Maka dengan itu pula siswa akan melakukan pembelajaran yang efektif dan
efisien sesuai dengan apa yang ingin dicapai oleh siswa itu sendiri.yakni siswa
mampu mampu menciptakan pembelajaran yang fun, enjoy dan
menyenangkan yang dipola sangat unik menarik dan kreatif shingga materi
jadi mudah disampaikan sehingga guru mudah untuk mengkondisikan siswa
lebih percaya diri, pemberani, imajinatif, kreatif serta inovatif dan lain-lain.
(siswa dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif dan juga siswa bisa
membuktikan atau mengaplikasikan hasil pembelajarannya di sekolah tersebut
seperti : Siswa bisa belajar dengan humur atau permainan (Game), bermain
peran (Role play) dan Demontrasi, tetapi dapat juga dengan rasa-rasa senang
dan mereka menikmatinya.
66 Wawancara Dengan Abd.Munib.S.Ag Selaku Wakasek Sarpras MTS Al-Ibrohimy Galis,
Tanggal 1-2 Nofember 2008
76
B. Penyajian Data
1. Penerapan Strategi Pembelajaran Edutainment dalam pengembangan
kreativitas belajar pada bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di
sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan.
a. Strategi Pembelajaran Dalam Suasana Kelas.
Edutainment merupakan salah satu model pembelajaran yang
didesain dengan hal yang berbeda dan dikemas dalam bentuk hiburan
sehingga dapat mengubah proses pembelajaran menjadi pembelajaran
yang menyenangkan.67 Dengan terciptanya pembelajaran yang
menyenangkan maka siswa dapat lebih kreatif dalam mengekspresikan
perasaan mereka dan mengeksplorasikan pemahaman mereka.dalam
mendukung adanya pembelajaran yang menyenangkan, sekolah MTs Al-
Ibrohimy Galis Bangkalan memberikan kebebasan penuh pada siswa
dalam belajar sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing yaitu:
ada yang belajar dengan menggunakan pendekatan belajar somatic,
auditorial, visual maupun intelektual (SAVI).
Agama Islam merupakan agama yang sangat menghargai pribadi-
pribadi kreatif. Bahkan islam menganjurkan bahkan selalu menggugah
agar umatnya selalu kreatif, semakin tinggi pengetahuan seseorang maka
semakin tinggi kelancaran berfikirnya. (fluency of thingking) dengan
67 Wawancara Dengan Abd.Munib.S.Ag Selaku Wakasek Sarpras MTS Al-Ibrohimy Galis,
Tanggal 3 Nofember 2008
77
demikian pendidikan agama sangat penting dan merupakan bagian dari
kreativitas karena dapat mengembangkan atau meningkatkan kreativitas
seseorang. Kreativitas juga harus dilatih secara terus menerus agar tidak
lumpuh dan kaku salah satunya dengan mengasah dan menumbuhkan
kreativitas pada bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
b. Tujuan dan fungsi pembelajaran sejarah kebudayaan islam.
1. Tujuan
Adapun tujuan pembelajaran sejarah kebudayaan islam di
sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan sebagai berikut:
• Memberi pengetahuan tentang sejarah agama islam dan
kebudayaan islam kepada pada peserta didik, agar memiliki data
yang obyektif dan sistematis tentang sejarah.
• Mengapresiasi dan mengambil ibrah (bukti). Nilai dan makna yang
terdapat dalam sejarah.
• Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk
mengenalkan nilai-nilai islam berdasarkan cermatan atas fakta
sejarah yang ada.
• Membekali peserta didik untuk membentuk kepribadiannya
melalui imitasi terhadap tokoh-tokoh teladan sehingga terbentuk
kepribadian yang luhur.
78
2. Fungsi
Pembelajaran sejarah kebudayaan islam setidaknya memiliki
tiga fungsi sebagai berikut:
• Fungsi edukatif
Melalui sejarah peserta didik ditanamkan menegakkan
nilai, prisip hidup yang luhur dan islami dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari. Yakni dengan mencontoh kisah-kisah atau
keteladanan para nabi.
• Fungsi keilmuan
Peserta didik memperoleh pengetahuan yang memadai
tentang masa lalu islam dan kebudayaan.
• Fungsi tranformasi
Sejarah merupakan salah satu sumber yang sangat penting
dalam rancangan tranformasi masyarakat.
3. Standar kompetensi mata pelajaran sejarah kebudayaan islam di sekolah
MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan.
Setandar kopensi mata pelajaran sejarah kebudayaan islam berisi
sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik selam
menempuh sejarah kebudayaan islam di sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis
Bangkalan.kemampuan ini berorientasi pada perilaku efektif dan
psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka
79
memperkuat keimanan, ketaqwaan kepada Alloh Swt. Kemampuan-
kemampuan yang tercantum dalam komponen kemampuan dasar ini
merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai
disekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan.
a) Kemampuan membiasakan untuk mencari, menyerap, menyampaikan,
dan mengguakan informasi tentang sejarah pembentukan dinasti
umayah. Biografi dan kebijakan kholifah-kholifah dinasti umayah
(muawiyah bin abi sofyan, abd malik bin marwan, walid bin abd
malik, umar bin adb azis, dan hisyam bin adb malik), kemajuan dinasti
umayah (bidang politik dan militer).
b) Kemampuan untuk membiasakan mencari, menyerap, menyampaikan
dan menggunakan informasi tentang kemajuan dinasti umayah bidang
(ilmu agam islam) dan mengkaji sebab-sebab keruntuhanya, sejarah
terbentuknya dinasti abbasiyah, geografi dan kebijakan kholifah-
kholifah abbasiyah yang terkenal (abu ja,far al-mansur, harun ar-rasyid
dan Abdullah al-makmun), kemajuan dinasti abbasiyah (bidang social
budaya, politik dan meliter).
c) Kemampuan untuk membiasakan mencari, menyerap, menyampaikan
dan menggunakan informasi tentang kemajuan-kemajuan dinasti
abbasiyah (bidang ilmu pengetahuan dan bidang ilmu agama islam),
dan mengkaji sebab-sebab keruntuhan nya, serta kemajuan-kemajuan
dinasti al-ayubiyah.
80
4. Pendekatan
Cakupan materi setiap aspek dikembangkan dalam suasana
pembelajaran yang terpadu, meliputi.
a. Keimanan, yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan atau
meningkatkan pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah Swt,
sebagai sumber kehidupan.
b. Pengamalan, menkondisikan peserta didik untuk memperaktekkan dan
merasakan hasil-hasil pengamalan ajaran dalam kehidupan sehari-hari
sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat, khalifah dan para ulama,.
c. Pembiasaan, pembiasaan melaksanakan pembelajaran dengan
membiasakan sikap dan perilaku yang baik yang sesuai dengan ajaran
islam yang dicontohkan oleh sahabat, khalifah dan para ulama,.
d. Rasional, usaha meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran
SKI dengan memfungsikan rasio peserta didik, sehingga isi dan nilai-
nilai yang ditanamkan mudah dipahami dengan penalaran.
e. Emosional, upaya menggugah perasaan (Emosi) peserta didik dalam
menghayati berbagai peristiwa dalam sejarah islam sehingga lebih
terkesan dalam peserta didik.
f. Fungsional, menyajikan materi SKI yang memberikan mamfaat nyata
bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas.
81
g. Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan memerankan
guru serta komponen, MTs lainnya sebagai teladan sebagai cermin dari
individu yang meneladani sahabat, kholifah dan para ulama,.
5. Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap proses dan hasil belajar peserta didik
berupa kompetensi yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan serta
pengamalan.
Penilaian berbasis kelas terhadap ketiga ranah tersebut dilakukan
secara proporsional sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran dengan
mempertimbangkan tingkat perkembangan peserta didik serta bobot setiap
aspek dri setiap materi.
Hal ini yang perlu diperhatikan dalam penilaian SKI dalam prinsip
kotinuitas, yaitu guru secara terus menerus mengikuti pertumbuhan,
perkembangan, peningkatan, dan perubahan peserta didik. Penilaiannya tidak
saja merupakan bagian atau tes formal, melainkan juga.
a. perhatian terhadap peserta didik ketika duduk, berbicara, dan bersikap.
b. Pengamatan ketika peserta didik ketika berada diruang kelas ditempat
ibadah, dan ketika mereka bermain.
Dari berbagai pengamatan itu ada yang perlu dicatat scara tetulis
terutama tentang perilaku yang menonjol atau kelainan pertumbuhan yang
kemudian harus diikuti dengan langkah bimbingan, penilaian terhadp
82
pengamatan dapat digunakan observasi, wawancara, angket, kuesioner, skala,
sikap, dan catatan anekdot.
Dalam proses belajar mengajar pada bidang studi Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) di sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan
sudah berlangsung afektif dan menyenangkan serta melibatkan semua
siswa sebagai subyek pembelajaran.68 Dan dalam pembelajaran tidak
hanya dilaksanakan didalam kelas tetapi juga dilaksanakan diluar kelas,
seperti: Out door atau Out bound dsb. Hal tersebut dilakukan untuk
menghindari kejenuhan belajar pada siswa. Seperti contoh: "siswa di ajak
berdialok, berdiskusi atau berinteraksi dengan alam, siswa di ajak bermain
diluar kelas atau siswa diajak bercerita tentang para sahabat Nabi SAW
atau kholifah-kholifah pada zaman atau pada pemerintahan Nabi SAW"
Dalam strategi pembelajaran Edutainment sekolah MTs sangat
memperhatikan baik pada opening, proses maupun closing pada proses
pembelajaran, pada kegiatan tersebut siswa ditekankan pada nilai-nilai
aqidah yang tujuannya untuk menanamkan memori keagamaan pada diri
siswa, agar nilai-nilai aqidah tersebut dapat membiasakan pada kehidupan
sehari-hari.69
68 Observasi 6-7 Desember 2008. 69 Wawancara Dengan Abd.Munib.S.Ag Selaku Wakasek Sarpras MTS Al-Ibrohimy Galis,
Tanggal 14-16 Nofember 2008
83
Pada strategi pembelajaran disekolah MTs Al-Ibrohimy
pebelajaran edutainment memberikan kebbebasan penuh terhadap guru
dalam menggunakan metode yang berfareasiyang dianggap sesuai
dengan tema yang akan diajarkan, sehingga guru tidak terlihat dengan
satu metode saja. Guru bias menggunakan beberapa metode secara
bergantian bahkan secara bersamaan dan satu pertemuan.
Adapun strategi pembelajaran yang digunakan dalam
mengembangkan atau meningkatkan kreativitas siswa menurut Abd
Munib S.Ag adalah sebagai berikut:
1. Memanfaatkan sesuatu menjadi ber mamfaat baik dengan memakai biaya maupun yang tidak dengan memakai biaya.
2. Mendayagunakan lingkungan yang ada, misalnya halaman sekolah, lapangan, masjid dan sebagainya.
3. Pada pengelolahan kelas guru yang mendesain kelas sering dan skreatif mungkin,adapun pada kelas atas II dan III siswa diikut sertakan dalam mendesain dan mengeloala kelas.
Sebagaimana yang telah dikutip dari hasil wawancara dengan Abd.
Munib S. Ag. Kami simpulkan bahwasanya yang sesungguhnya dalam
membangun atau meningkatkan kreativitas siswa di bidang studi SKI
sangat diperlukan karena hampir semua guru memakai metode ceramah
sampai sekarang akhirnya ditemukannya strategi atau model pembelajaran
edutainment. Sehingga siswa belajar merasa sangat enjoy, menyenangkan
dan tidak membosankan lagi bagi siswa. Disitu juga siswa merasa tidak
belajar seaka-akan dipenjara lagi karena hampir setiap harinya bentuk atau
model pembelajaran dikemas dalam bentuk permainan contoh: siswa
84
diberikan pertanyaan atau dituntut untuk menceritakan kisah-kisah para
nabi didepan teman-teman mereka saling bergantian sesuai dengan metode
atau pola, bentuk, cerita yang akan disampaikan oleh siswa itu sendiri
dengan efektif dan efisien yakni sesuai dengan yang diharapkan oleh guru
itu sendiri.
Terkadang siswa diajak memanfaatkan atau mendaya gunakan
lingkungan yang ada sesuai dengan pengelolaan yang didesain oleh guru
dan siswa siswi ikut terlibat didalamnya sehingga muatan pendidikan bisa
dikembangkan sesuai dengan nalar fikir siswa itu sendiri.
Dalam penyajian mata pelajaran sejarah kebudayaan islam (SKI),
sekolah ini menggunakan model tematik (Tema) yang dirumuskan oleh
tim dan pengembangan sekolah.70 (TIPS) tujuannya adalah: untuk
mempermudah proses pembelajaran mata pelajarannya juga dikemas
dalam suasana bermain dan bereksprimen sehingga suasana kelas tidak
lagi membosankan, tetapi justru merupakan sarana bermain yang edukatif
dan menyenangkan bagi siswa serta dalam penyajian mata
pelajarannyapun diaplikasikan secara integral dengan menjadikan
pelajaran agama (SKI) menjadi sebagai ruh dari seluruh mata pelajaran
70 Wawancara dan Observasi 18-22 Nofember 2008
85
yang ada, sehingga pelajaran tidak berjalan secara dikotomi melainkan
mengisi dan senantiasa terkait dengan nilai-niali aqidah islam.71
Sebagaimana dikatakan oleh Drs. H. Nurkholis bahwa pada
strategi pembelajaran Edutainment guru MTs tidak diperkenankan
memberikan label negatif seperti: dilarang marah, berkata kasar atau
semacamnya yang dapat menurunkan energi positif. Semangat dan
percaya diri siswa, meski siswa melakukan kesalahanpun guru
diperkenankan mengingat kan menegur dengan bahasa mereka dan sesuai
dengan jiwa psikologi siswa dengan arahan-arahan atau kata-kata sopan,
baik dan mengena, dalam proses pembealajaran siswa diberi kebebasan
bergerak baik dalam mengungkapkan ide, pikiran maupun kebebasan
berekspresi dan berkreasi serta tidak diperkenankan adanya tekanan yang
membuat siswa takut, minder atau hal lain yang dapat menyumbat
kreativitas siswa, tetapi siswa sekolah kreatif diberi kebebasan dalam
belajar agar menjadi siswa yang pemberani, percaya diri, kreatif dan
inovatif.
Model pembelajaran Edutainment memberikan kebebasan
berkreasi pada guru dalam memilih dan menggunakan metode
pembelajaran yang dianggap sesuai. Sehingga guru tidak harus terikat
pada satu metode saja bahkan guru bisa mengguankan beberapa metode
71 Wawancara Dengan Abd.Munib.S.Ag Selaku Wakasek Sarpras MTS Al-Ibrohimy Galis,
Tanggal 24 Nofember 2008
86
secara bergantian atau secara bersamaan dalam satu pertemuan sehingga
metode tersebut dapat mendukung proses pembelajaran yang dapat
mengembangkan atau meningkatkan kreativitas siswa. Pada pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) adalah sebagai berikut: Misalnya:
• Card Shot (Menyortir kartu)
• Diskusi (Tanya jawab)
• Galerry Walk (Pameran berjalan)
Pada pertemuan pertama dan seterusnya guru melaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan metode atau strategi peer
lesson. Pada pertemuan pertama ini presentasi dilaksanakan oleh
kelompok pertama yang membahas pokok bahasan “Rasul Ulul Asmi”
dengan menggunakan metode “Card Short (menyorti kartu)”. Pada
pertemuan kedua, dilanjutkan oleh kelompok dua yang membahas pokok
bahasan tentang “Para kholifah” dengan menggunakan metode “Diskusi”.
Dan pada pertemuan ketiga yang merupakan pertemuan terakhir ini adalah
kelompok tiga yang membahas pokok bahasan tentang “Bangunan atau
kerajaan pada zaman” dimana pada kelompok ini menggunakan metode
“Galerry Walk (pameran berjalan)” atau dengan menampilkan gambar-
gambar beserta penjelasannya. Namun dari kesemua materi tersebut
seluruh kelompok tidak pernah melewatkan penggunaan metode diskusi
dan tanya jawab.
87
Setelah semua materi disampaikan, guru memberi kesimpulan atas
semua materi yang telah dipelajari dan memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya terhadap materi-materi yang belum dipahami.
Dalam hal ini penulis melihat bahwa dalam melaksanakan tugasnya
siswa bersemangat dan antusias sekali. Hal ini terlihat ketika mereka
segera menuju perpustakaan sekolah untuk mencari informasi-informasi
atau literatur yang berkaitan dengan materi yang mereka dapat dan
menyelesaikannya sesegera mungkin sesuai waktu yang telah ditentukan.
Dan ini juga menjukkan bahwa kedisiplinan siswa dalam belajar sangat
tinggi.
Selain itu siswa juga terlihat prilaku siswa yang selama proses
pembelajaran serta kerjasamanya dengan teman-temannya sangat baik
sehingga selalu siap dan aktif dan kompak dalam mengikuti setiap proses
pembelajaran.sebagian metode yang digunakan terkadang seperti:
1. Metode demontrasi
Di gunakan untuk materi yang membutuhkan praktek
langsung, seperti: Sholat, wudlu, manasik haji, tayammum, dsb supaya
siswa bisa mempraktekkan langsung atau mengaplikasikan secara
langsung didepan siswa-siswa yang lain.
2. Metode teks dril atau latihan
Digunakan untuk materi yang dibutuhkan praktek yang
berbentuk hafalan misalnya: membaca al-qur,an dan menceritakan
88
sejarah-sejarah para nabi dan sebagainya.sehingga siswa bisa terbiasa
dan berani menumbuhkan kecerdasan otakya.
3. Metode tadabur alam
Dilakukan dengan mengadakan kunjungan berbagai tempat
tertentu, metode yang digunakanpun bervareasi untuk menghindari
kejenuhan dan kebosanan selama mengikuti pembelajaran misalnya:
Out bound atau Fielt trip
4. Metode cerita
Digunakan dengan menjelaskan materi dengan alur cerita
biasanya digunakan untuk menceritakan tentang kisah-kisah Nabi dan
sebagainya supaya: siswa bisa mencontoh dan menumbuhkan jiwa
pemimpin yang adil dan islami.
5. Metode gambar
Digunakan untuk memperkuat pemahaman siswa mengenai
pembelajaran. Dengan metode gambar ini siswa dapat mengepresikan
karyanya dalam bentuk gambar yakni: siswa bisa menggambarkan
sesuai dengan ide dan nalar fikir siswa itu sendiri.
a) Desain Pembelajaran
Dalam aplikasinya atau penerapanya, pelaksanaan pembelajaran
Edutainment di sekolah MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan.
1. Mengawali kegiatan
89
Disekolah MTs Al-Ibrohimy galis bangkalan, sebelum masuk
kelas siswa diberi pelajaran disiplin diri dalam hidupnya. Setelah itu tiap
siswa masuk kelas secara teratur yang kemudian dilanjutkan dengan do,a
yang dipimpin siswa secara bergilir. Pelajaran dimualai atau materi
disampaikan pada siswa, guru terlebih dahulu memberi pre tes pada siswa
tentang materi yang akan disampaikan yang berupa tes lisan atau Tanya
jawab.
2. Proses pembelajaran
Dalam proses ini siswa mendapat penjelasan secara singkat materi
yang akan dibahas, kemudian siswa kembali kemeja masing-masing untuk
mengerjakan lembar kerja (work sheet) untuk mendukung program
tersebut kegiatan pembelajaran ditempuh melalui dua cara:
a. Kunjungan ke obyek secara langsung (out dour).
Dalam kunjungan ini siswa diperlihatkan secara langsung atau
dipraktekkan secara langsung pada obyek yang akan dipelajari oleh
siswa itu sendiri. Sesuai dengan bentuk atau model pembelajaran yang
sudah dikemas dengan strategi pembelajaran edutainment.
b. Mendatangkan guru tamu ke sekolah.
Dalam pembelajaran ini siswa diuji atau dites dengan pola
pikir yang telah didapat dalam pembelajaran edutainment tesebut.
Yakni dilakukan studi banding dengan sekolah-sekolah lain untuk
mencari prestasi-prestasi yang menonjol. Disamping itu pula
90
mendatangkan guru tamu kesekolah agar pemahaman yang belum
didapat oleh guru tersebut bisa disampaikan oleh guru tamu itu
kemudian siswa bisa mengaplikasikan sesuai apa yang telah
disampaikan oleh guru tamu tersebut.
Pada akhir kegiatan kunjungan atau mendengarkan guru tamu,
siswa diwajibkan membuat laporan tertulis. Adapun pada
pembealajaran edutainment guru harus senantiasa mengaftifkan
selama proses pembalajaran yakni dengan mendesain pelajaran yang
menentang, merangsang daya fikir siswa untuk menentukan dan
mempermudah siswa dalam mencari jawaban sendiri, yang harus
diperhatikan dalam proses pembelajaran yaitu:
Sumber belajar dan media pembelajaran.
Sumber belajar dan media pembelajaran merupakan suatu hal
yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam
memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan dalam proses belajar mengajar serta merupakan dua
hal yang tidak dapat dipisahkan karena merupakan factor
pendukung dan penunjang dalam proses pembelajaran. Dengan
sumber dan media pembelajaran maka materi dapat disampaikan
dengan lebih mudah dan menarik dalam proses belajar mengajar
bagi siswa, maka tidak membatasi siswa dalam memilih dan
menggunakan literatur seperti tidak adanya paket sehingga siswa
91
bebas memperoleh bahan pelajaran dari beberapa sumber antara
lain bisa berupa buku, jurnal, majalah, Koran,
internet,perpustakaan, nara sumber dan lain-lain. Sedangkan
media yang digunakan dalam pembelajaran SKI adalah audio
visual (VCD) media cetak, computer, lingkungan sekitar, media
gambar serta sarana prasarana lain yang menunjang proses belajar
mengajar. Misalnya: siswa belajar studi SKI berbagai macam
bentuk atau model pembelajaran dengan sarana prasarana yang
telah disediakan dilembaga tersebut. Maka siswa akan belajar
dengan enjoy dan terasa pembelajaran semakin menyenangkan,
dengan lengkapnya sarana prasarana tersebut maka pembelajaran
akan terasa efektif dan efisien. Maka dari itu pula sekolah MTs Al-
Ibrohimy menyiapkan sarana prasarana yang lengkap, sesuai
dengan kebutuhan belajar mengajar sekolah MTs Al-Ibrohimy
teersebut.
Materi pelajaran
Merupakan salah satu penunjang proses pembelajaran jika
tidak ada materi pelajaran maka proses pembelajaran tidak akan
terlaksana dan tidak akan bermakna.
3. Mengakhiri kegiatan
Sebelum kegiatan diakhiri dan untuk mengetahui hasil pembelajaran
yang diperoleh siswa selama pembelajaran, guru mengadakan post tes.
92
b) Aplikasi Pembelajaran Edutainment
1. Belajar melalui bermain seperti mengajak siswa melihat cerita-cerita para
nabi kemudian dipresentasikan didepan teman-teman atau siswa-siawa
yang lain sesuai dengan kemampuan atau sesuai dengan apa yang dicatat
atau yang ditangkap dalam proses pemutaran VCD tersebut. Sesuai
dengan tema dan topic yang telah dibahas saat itu.
2. Setelah emosi siswa teraspirasikan melalui kegiatan tersebut baru
kemudian siswa diajak mengerjakan materi sesuai dengan tema atau
pokok masalah yang dipakai.
3. Mengenal benda atau opyek secara kongkrit, sehingga belajar diluar kelas
menjadi bagian yang sangat penting.
4. Memberikan ruang gerak yang cukup dan mendorong daya perkembangan
nalar dan kretivitas siswa.
5. Pembelajaran disusun secara integrated yang "di ikat" melalui tema-tema
tertentu.
6. Lembar kerja kreatif (LKK) dibuat bervareatif dan kreatif dengan
memamfaatkan banyak kertas.
7. Sekolah kreatif tidak menggukan buku paket tertentu bahan pelajaran dari
bahan apa saja yang penting relevan seperti: dari buku-buku perpustakaan,
majalah, jurnal, vcd, siaran tv, praktisi hingga internet.
8. Setiap kelas terdapat perpustakaan mini, computer dan rak folder siswa.
93
c) Model Evaluasi Siswa
Di Sekolah MTs Al-Ibrohimy galis bangkalan, evaluasi hasil belajar
atau penilaian kelas dialsanakan secara terintegrasi dalam kegiatan belajar
mengajar dan dengan berbagai cara untuk mengetahui segala potensi yang
dimiliki siswa adapun evaluasi pada pembelajaran edutainment sebagian
diuraikan diatas, maka evaluasi model konvensional tidak memadai lagi. Oleh
karena itu diadakan mudivikasi dan penyempurnaan dalam cara mengevaluasi,
penilaian tidak hanya secara kualitatif (angka-angka dan rapor) tetapi juga
secara kualitatif dalam bentuk narasi, sisi yang dievaluasi tidak hanya
kompetensi akan seni dan keterampilan motorik saja akan tetapi keterampilan
social juga, kepribadian dan leadership.72 Serta penilaian dilakukan secara
otentik yang mencakup 3 ranah (kognitif, afektif,dan psikomotorik). Terlebih
dalam pembelajaran SKI yang dalam pembelajaran nya harus melibatkan ke 3
ranah tersebut.
Adapun keistimewaan model pembelajaran edutainment yaitu:
a. Mampu menciptakan pembelajaran yang fun, enjoy dan menyenangkan.
b. Desain pembelajaran dan dsesain kelas dipola sangat unik menarik dan
kreatif.
c. Memakai berbagai pendekatan pembelajaran yang savi (somatic,
audiotorial, visual dan intelektual)
d. Memakai berbagai metode pembelajaran yang bervareatif. 72 Observasi 3-4 Desember 2008.
94
Kelebihan-kelebihan model pembelajaran edutainment antara lain:
a. Materi jadi mudah disampaikan.
b. Mempermudah guru dalam mengkondisikan kelas.
c. Siswa lebih percaya diri, pemberani, imjinatif, kreatif serta inovatif dan
lain-lain.
d. Siswa mampu menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan
sehari-hari.
Kelemahan model pembelajaran edutainment.
a. Biaya relative cukup mahal.
b. Memerlukan penanganan dan tenaga ekstra baik dalam mendesain
pembelajaran,desain kelas maupun dalam menciptakan ide-ide kreatif
pembelajaran.
c. Ketidak siapan guru dan wali murid dalam menghadapi peserta didik yang
begitu menonjol.73
d) Pengembangan Kretivitas Belajar Pada Bidang Studi Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI)
Didalam penerapanya, sekolah MTs Al-Ibrohimy galis bangkalan
banyak melakukan pengembangan, kreativitas belajar, terutama yang terkait
dengan mata pelajaran SKI. Misalkan: siswa di beri kesempatan untuk
berkreasi dan berfikir kreatif, yang pada dasarnya guru kebanyakan memakai
metode ceramah, kemudian untuk menjadikan dan mengembangkan 73 Wawancara Dengan Ustadz Mujiburrohman. S. Ag. 6-7 Desember 2008.
95
kreativitas siswa akhirnya guru membuat metode atau menyampaikan materi
dengan berbentuk yang menyenangkan
Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu yang baru. Kretif sudah ada dalam diri siswa sejak ia
lahir, untuk mengembangkan kretivitas siswa diperlukan metode atau cara
yang jitu. Dalam pelaksanaan pembelajaran SKI, proses pembelajarannya
bersifat aplikatif, dengan model aplikatif ini digunakan agar pembelajaran
tidak terasa kaku tetapi menyenangkan bagi siswa sehingga mampu dan
terbiasa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.74
a. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda-beda dan
bervareatif yang digunakan secara bergantian bahkan ada yang secara
bersamaan dalam satu pertemuan.
b. Pengembangan aktivitas nampak pada cara siswa mengepresikan wark
sheet dan LKK dengan memberikan coretan atau cerita-cerita yang
menarik dan beragam serta bentuk dan mempola bahasa atau cara
menyampaikan nya dengan sesuai selera mereka atau kemampuan mereka.
c. Suasana kelas diciptakan dalam kondisi yang ceria menyenangkan dan
penuh kegembiraan.
Adapun untuk merangsang dan mengasah otak siswa dan
mengembangkan kreativitas siswa pada materi SKI atau tarikh dikelas 1-2
guru menumbuhkan nyadengan memberi tugas kelompok (tugas portopolio) 74 Wawancara dengan Drs. H. Nurkholis (Kepala Sekolah), 10-12 Desember 2008.
96
yang mana tiap kelompok diberi tugas meringkas atau merangkum materi
yang telah dijelaskan guru pada awal pelajaran pada kertas polio dengan
bahasa mereka.
Adapun tujuan dari pengembangan kreativitas belajar SKI adalah untuk
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan pada diri siswa sehingga
siswa tidak lagi merasa bosan atau jenuh dalam belajar.
e) Kreativitas belajar siswa pada bidang studi SKI di sekolah MTs Al-
Ibrohimy Galis Bangkalan
Kreativitas belajar SKI Adalah kemampuan melihat hal-hal yang tidak
dilihat orang lain disekitar tetapi mampu membuat keterkaitan-keterkaitan
yang tidak terfikirkan oleh orang lain. Sehingga proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungan. Upaya sadar untuk menyiapkan siswa dalam menyakini,
memahami, menghayati dan mengamalkan agama islam Melalui sejarah
peserta didik ditanamkan menegakkan nilai, prisip hidup yang luhur dan
islami dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Maka kreativitas merupakan
kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru. Kretif
sudah ada dalam diri siswa sejak ia lahir, untuk mengembangkan kretivitas
siswa diperlukan metode atau cara yang jitu. Dalam pelaksanaan
pembelajaran SKI, proses pembelajarannya bersifat aplikatif, dengan model
aplikatif ini digunakan agar pembelajaran tidak terasa kaku tetapi
97
menyenangkan bagi siswa sehingga mampu dan terbiasa menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari.75
Dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda-beda dan
bervareatif yang digunakan secara bergantian bahkan ada yang secara
bersamaan dalam satu pertemuan. Pengembangan aktivitas nampak pada cara
siswa mengepresikan wark sheet dan LKK dengan memberikan coretan atau
cerita-cerita yang menarik dan beragam serta bentuk dan mempola bahasa
atau cara menyampaikan nya dengan sesuai selera mereka atau kemampuan
mereka.Suasana kelas diciptakan dalam kondisi yang ceria menyenangkan dan
penuh kegembiraan.
Dengan dasar definisi bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang
untuk menciptakan atau menemukan sesuatu yang baru, mudah beradaptasi,
bisa memecahkan persoalannya dengan inisiatifnya sendiri dan mampu
menjadi pemimpin buat dirinya sendiri, maka apa yang dihasilkan dari
penerapan edutainment adalah bagian dari kerativitas.
Sehingga peserta didik memperoleh pengetahuan yang memadai tentang
masa lalu islam dan kebudayaan. Sejarah merupakan salah satu sumber yang
sangat pentingdalam rancang tranformasi masyarakat.
f) Strategi pembelajaran edutainment dapat meningkatkan kretivitas
belajar siswa pada bidang studi SKI disekolah MTs Al-Ibrohimy Galis
Bangkalan. 75 Wawancara dengan Drs. H. Nurkholis (Kepala Sekolah), 10-12 Desember 2008.
98
Setelah mengadakan penelitian baik melalui wawancara, opservasi
maupun dokumentasi, dapat ditemukan beberapa hasil edutainment dalam
mengembangkan kreativitas di bidang studi SKI. Seperti contoh: Sesuai
dengan hasil penelitian tersebut siswa pada dasarnya kreatif, dengan adanya
pembelajaran edutainment siswa bisa mengembangkan kreativitasnya pada
bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), karena pada dasarnya guru
kebanyakan menggunakan metode ceramah yaitu metode yang membosankan
bagi siswa kemudian dengan datangnya atau ditemukannya strategi atau
model pembelajaran edutainment maka siswa bisa berkreasi atau siswa bisa
mengaplikasikan model pembelajaran dengan enjoy dan menyenangkan.
Abd Munib S.Ag. selaku tim inovasi dan pengembangan sekolah (TIPS)
mengungkapkan bahwa model pembelajaran edutainment ini sangat penting
dan bermamfaat, karena model pembelajaran edutainment sangat mendukung
dan membantu dan mengembangkan kreativitas siswa khususnya pada
pembelajaran SKI.76dengan suasana yang gembira, riang dan mengasikkan
akan membuat siswa siap belajar dengan mudah karena dapat membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep dan pengertian secara alamiah serta
dapat mengubah sikap negatif menjadi positif.
Sekolah MTs Al-Ibrohimy, juga memberikan pembinaan leadership
pada diri siswa antara lain dengan memberikan kesempatan siswa untuk
memimpin secara bergilir baik kegiatan do,a barisan maupun kelompok. 76 Wawancara dengan Abd Munib S. Ag. 9 Desember 2008.
99
Dalam pengembangan kretivitas SKI, guru senantiasa menanamkan rasa
kepedulian pada siswa, seperti yang tercermin pada diri siswa yang
mempunyai rasa kepedulian yang besar pada kaum kurang mampu hal yang
samapun terlihat ketika mereka mendapat tugas kepasar dekat sekolah atau
mini market untuk berbelanja mereka diharuskan mampu melakukan tawar
menawar.
Pada siswa sekolah MTs Al-Ibrohimy selalu ditumbuhkan rasa percaya
diri dengan menampilkan siswa diseni, assembly, atau out bound yang sesuai
dengan kemampuan anak. Adapun salah satu ajang ekstern sekolah MTs Al-
Ibrohimy kerapkali mengikuti lomba tingkat DIKNAS sekecamatan, guna
membiasakan berani tampil didepan public dengan adanya even-even
diharapkan untuk meningkatkan potensi siswa dan mengembangkan
kreativitas siswa baik dalam belajar maupun berkarya.
C. Analisis Data
1. Penerapan model atau strategi pembelajaran edutainment dalam
pengembangan kreativtas belajar pada bidang studi SKI disekolah MTs
Al-Ibrohimy galis bangkalan.
Berdasarkan pemaparan data diatas, pada fase ini data-data tersebut akan
dianalisis, adapun untuk mempermudah pembacaan, analisa data akan peneliti
sampaikan berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat.
Dalam penerapanya, model atau strategi pembelajaran edutainment pada
bidang studi SKI disekolah MTs Al-Ibrohimy mempunyai strategi
100
pembelajaran khusus yakni pembelajaran yang dikemas dalam bentuk hiburan
selain itu juga siswa diberikan kebebasan penuh untuk memilih gaya belajar
sesuai dengan kecenderungan belajarnya masing-masing yakni dengan
pendekatan belajar somatic, auditorial, visual maupun intelektual (SAVI)
maka proses belajar akan berlangsung menyenangkan sehingga siswa dapat
lebih kreatif dalam mengepresikan perasaan mereka dan mengeksplorasikan
pemahaman mereka.
Hal ini sejalan dengan pendapat Mayke S, Tedjasaputra. Yang
menekankan pentingnya bermain dalam belajar karena kegiatan bermain
maupun mainan yang dinikmati anak dapat digunakan untuk menarik
perhatian serta pengetahuan mereka
Lebih lanjud juga Mayke S, Tedjasaputra menyatakan bahwa selain
berfungsi penting bagi perkembangan pribadi, bermain saat belajar juga
mempunyai fungsi sosisal dan emosional, melalui bermain pula anak
memahami kaitan antara dirinya dan lingkungan sosialnya belajar bergaul dan
memahami aturan ataupun tata cara pergaulan, selain itu kegiatan bermain
berkaitan erat dengan perkembangan kognitif anak.
Empat pendekatan yang digunakan diatas (SAVI) tidak berbeda dengan
empat pendekatan yang dipakai oleh model Accelerated learning, yang
didalamnya juga ada penekanan untuk senantiasa menghargai kecenderungan
belajar masing-masing pembelajaran.
101
Bisa dianalisa dengan pandangan Ahmad Sapari dalam bukunya "
pendidikan dan sensitipitas guru yang kreatif " yang mengutif konsep paolo
freire, tentang bagaimana pembelajaran yang membebaskan. Pembelajaran
yang membebaskan adalah pembelajaran yang didalamnya tidak ada lagi
tekanan baik tekanan fisik maupun psikologis, seperti halnya yang telah
diterapkan dalam proses belajar mengajar di MTs Al-Ibrohimy bahwa
pembelajaran itu haruslah mampu membebaskan pikrin peserta didik dari
tekanan atau intimidasi dari pihak manapun. Sebab tekanan apapun namanya
hanya akan mengerdirkan pikiran siswa sedangkan kebebasan apapun
wujudnya akan dapat mendorong terciptanya iklim pembelajaran (learning
climate) yang kondusif.
Menurut Silberman, cara belajar dengan mendengarkan akan mudah
lupa, dengan cara mendengarkan dan melihat akan ingat sedikit, dengan cara
mendengarkan atau melihat dan mendiskusikan dengan siswa lain akan
paham, dengan cara mendengar atau melihat mendiskusikan dengan
melakukan akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan dan cara untuk
menguasai pelajaran yang terbagus adalah dengan mengajarkan77.
Proses belajar dalam model ini juga menekankan pada keterlibatan siswa
sebagai subyek pendidikan siswa tidak lagi diposisikan sebagai obyek pasif
yang hanya bisa duduk manis dan mendengarkan penjelasan gurunya
77 Pelajari John p..Meller, Humanizing The Classroom: Models Of Teaching In Affektif
Education, (new york: praeger publishers, 1976).hal, 32-33
102
hubungan antara pendidik dan siswa yang sering kali terdapat sekat yang
kerap menghambat komunikasi, tidak berhubungan antara guru dan siswa
diliputi keakraban dan keharmunisan, guru erposisi sebagai sahabat bagi
peserta didik hubungan tersebut berpegang teguh pada prisip saling
menghormati.
Dalam hal berpakaian dan pemilihan buku pelajaran yang dijadikan
rujukan ini juga memberikan kebebasan, untuk memilih referensi rujukan
misalnya: majalah, Koran, radio, tv, internet, dan lain-lain. Selain dilakukan
didalam kelas, proses belajar juga diluar ruangan tujuanya untuk menghindari
kejenuhan.
Strategi edutainment juga memperhatikan opening proses maupun
klosing pada proses pembelajaran, terdapat penekanan pada nilai-nilai aqidah
yang tujuanya untuk menanamkan memori keagamaan pada diri siswa
sebagaimana sempat disinggung oleh ustadz Munib S. Ag. Salah satu
pendidik dilembaga pendidik tersebut, bahwa strategi pembealjaran yang
digunakan berusaha untuk menjadi segala sesuatu menjadi lebih bermamfaat,
melakukan maksimalisasi lingkungan yang ada disekitar serta pengelolaan
kelas sering dan sekreatif mungkin.
Penyajian mata pelajaran dalam metode ini menggunakan model
thematic tujuanya adalah untuk mempermudah proses pembelajaran dalam
pelajaranya, agama diposisikan sebagai ruh dari semua mata pelajaran yang
ada. Semua penerapan diatas diarahkan untuk mengembangkan kreativitas
103
siswa disekolah MTs Al-Ibrohimy dengan mengguankan metode
pembelajaran yang berbeda-beda yang berfareatif yang digunakan secara
bergantian, diciptakanya dalam kondisi kelas yang ceria, menyenangkan, dan
penuh kegembiraan.
2. Kreativitas belajar siswa pada bidang studi SKI di sekolah MTs Al-
Ibrohimy Galis Bangkalan.
Kreativitas belajar siswa pada bidang studi SKI di sekolah MTs Al-
Ibrohimy Galis Bangkalan : yaitu kemampuan melihat hal-hal yang tidak
dilihat orang lain disekitar tetapi mampu membuat keterkaitan-keterkaitan
yang tidak terfikirkan oleh orang lain. Sehingga proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungan. Upaya sadar untuk menyiapkan siswa dalam menyakini,
memahami, menghayati dan mengamalkan agama islam Melalui sejarah
peserta didik ditanamkan menegakkan nilai, prisip hidup yang luhur dan
islami dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Peserta didik memperoleh
pengetahuan yang memadai tentang masa lalu islam dan kebudayaan. Sejarah
merupakan salah satu sumber yang sangat penting dalam rancangan
tranformasi masyarakat. Dengan dasar definisi bahwa kreativitas adalah
seperti halnya kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menemukan
sesuatu yang baru, mudah beradaptasi, bisa memecahkan persoalannya
dengan inisiatifnya sendiri dan mampu menjadi pemimpin buat dirinya
104
sendiri, maka apa yang dihasilkan dari penerapan Edutainment adalah bagian
dari kerativitas.
3. Strategi pembelajaran edutainment dapat meningkatkan kretivitas
belajar siswa pada bidang studi SKI disekolah MTs Al-Ibrohimy.
Dengan dasar definisi bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang
untuk menciptakan atau menemukan sesuatu yang baru, mudah beradaptasi,
bisa memecahkan persoalannya dengan inisiatifnya sendiri dan mampu
menjadi pemimpin buat dirinya sendiri, maka apa yang dihasilkan dari
penerapan edutainment adalah bagian dari kerativitas. Adapun untuk
merangsang dan mengasah otak siswa dan mengembangkan kreativitas siswa
pada materi SKI atau tarikh dikelas 1-2 guru menumbuhkan nyadengan
memberi tugas kelompok (tugas portopolio) yang mana tiap kelompok diberi
tugas meringkas atau merangkum materi yang telah dijelaskan guru pada awal
pelajaran pada kertas polio dengan bahasa mereka.
Beberapa poin dampak positif dari penerapan edutainment tidak lain
dilatari oleh keseriusan penyelenggara pendidikan (lembaga pendidikan
bersangkutan) dalam upaya meningkatkan mutu pendidikannya, yang salah
satu aspeknya adalah tentang kreativitas peserta didiknya.
Pertama: Edutainment sangat mendukung dan membantu
mengembangkan kreativitas siswa khususnya pada pembelajaran SKI. Karena
pada pembelajaran studi SKI ini sangat bermamfaat bagi kehidupan
masyarakat dan berguna bagi manusia didunia dan akhirat. Dan juga karena
105
siswa yang kreatif maka siswa akan gampang untuk menyampaikan suatu
keahliannya.
Kedua: Edutainment mampu menjadikan siswa mempunyai kemampuan
dasar untuk menjadi pembelajaran yang mampu untuk mengatur diri,
memecahkan masalah dan dapat meningkatkan pengembangan pribadi.
Karena dengan kemampuan siswa yang meningkat maka siswa tidak akan
merasa kesulitan lagi.
Ketiga: Edutainment mampu membuat siswa siap belajar dengan mudah
karena terbantu oleh adanya konsep-konsep dan pengertian secara alamiah
serta dapat mengubah sikap nigatif menjadi positif seperti: percaya diri,
pemberani, imajinatif, humaoris, kreatif, inovatif dll. Karena dengan sikap
pemberani siswa akan menjadi sangat dibutuhkan dan tidak akan cangguh
untuk menghadapi suatu masalah.
Keempat: Edutainment dapat mempengaruhi siswa agar dapat
membiasakan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Karena
dengan belajar SKI siswa yang lain akan bisa terpengaruh dan termutivasi
untuk belajar yang kreatif.
Keempat indikasi kreativitas diatas sejalan dengan apa yang sempat
disinggung oleh Sutrisno bahwa pendidikan dikembangkan agar dapat
mengahsilkan subyek didik yang kreatif. Belajar adalah proses seumur hidup
tidak hanya pada saat manusia mengennyam dunia pendidikan kreativitas
tersebut lahir dari satu proses aktualisasi diri yang berkesinambungan bahwa
106
sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri
mengujudkan potensi dorongan untuk berkembang dan menjadi matang,
kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaptifkan semua kemampuan
organisme.
Dengan demikian model pembelajaran edutainment sangat penting dan
bermamfaat dalam proses belajar mengajar khususnya dalam pengembangan
kreativitas belajar siswa pada pendidikan sejarah kebudayaan islam (SKI)
karena model pembelajaran edutainment merupakan salah satu bentuk inovasi
pendidikan pada pola pembelajaran yang benar-benar disesuaikan dengan
psikologi siswa dan merupakan pembelajaran yang sangat menyenangkan,
yang mampu mengembangkan kreativitas siswa serta sangat efektif diterapkan
dalam sejarah kebudayaan islam (SKI).
107
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Penerapan strategi pembelajaran edutainment pada bidang studi SKI disekolah
MTs Al-Ibrohimy Galis Bangkalan mempunyai strategi pembelajaran khusus,
yakni pembelajaran yang dikemas dalam bentuk hiburan. Metode
pembelajaran yang digunakan juga beragam.Kreativitas menjadi bagian
terpenting yang dijadikan landas pijak dalam penerapan strategi pembelajaran
edutainment, dalam proses pembelajaranya, model ini juga menekankan pada
keterlibatan siswa sebagai subyek pendidikan yang didukung dengan adanya
hubungan yang diliputi ke akraban dan keharmunisan antara guru dan peserta
didik.
2. Kreativitas belajar siswa pada bidang studi SKI di sekolah MTs Al-Ibrohimy
Galis Bangkalan Adalah kemampuan melihat hal-hal yang tidak dilihat orang
lain disekitar tetapi mampu membuat keterkaitan-keterkaitan yang tidak
terfikirkan oleh orang lain. Melalui sejarah peserta didik ditanamkan
menegakkan nilai, prisip hidup yang luhur dan islami dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari. Peserta didik memperoleh pengetahuan yang memadai
tentang masa lalu islam dan kebudayaan. Sejarah merupakan salah satu
sumber yang sangat penting dalam rancang tranformasi masyarakat.
108
3. Adapun yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dari penerapan strategi
edutainment disekolah MTs Al-Ibohimy Galis Bangkalan adalah :
(a).Mendukung dan membantu kreativitas siswa khususnya pada
pembelajaran SKI. (b). Mampu mengatur diri, memecahkan masalah dan
dapat meningkatkan pengembangan pribadi. (c). Membuat siswa siap belajar
dengan mudah karena terbantu oleh adanya konsep-konsep dan pengertian
secara alamiah, serta dapat mengubah sikap negative menjadi positif, seperti
percaya diri, pemberani, kreatif serta inovatif dsb.
B. Saran
1. Kepada kepala sekolah MTs Al-Ibrohimy galis bangkalan dan seluruh pihak
sekolah untuk selalu mengadakan inovasi baru baik mengenai managemen,
SDM. Strategi maupun metode pembelajaran pendidikan guna menghasilkan
mutu pendidikan yang berkualitas tinggi.
2. Dari pihak sekolah diharapkan dapat menampung semua aspirasi dari masing-
masing guru baik mengenai metode, media maupun sarana dan prasarana yang
diperlukan dalam melangsungkan proses pembelajaran.
3. Untuk setiap guru diharapkan lebih meningkatkan kualitas serta
profesionalitas sebagai figur yang ditauladani siswa, dengan menambah
wawasan dan pengalaman serta selalu mengadakan perubahan kearah yang
lebih baik lagi.
93
109
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu & Supriono, 1991. Psikologi Belajar. Jakarta : Rinika Cipta. Al-Kholili Abdussalam Ahmad, 2005. Mengembangkan Kreativitas Ana. Karta
Timur. Pustaka Al-Kautsar Arikunto Suharsimi, 1993. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta.
Renika Cipta. Asrohah Hanum, 2004. “Pendidikan Islam Dalam KBK : Studi Tentang
Pengembangan Pembelajaran PAI Model di MINU Waru 1 Sidoarjo”. Jurnal: Nizamia.
Azsa Azyumardi, 1999. Pendidikan Islam. Ciputat, Kalimah Bungin.Burhan, 2006. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Grafindo Persada. D. Marimbah Achmad, 1974. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al-
Ma'arif. Dariyo Agoes, 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo
Widya Sarana Indonesia. Fise The Rianto dan Handoko Martin FIC. 2004. Pendidikan Pada Usia Dini :
Tuntunan Psikologi Dan Pedagogis Bagi Pendidikan Dan Orang Tua. Jakarta : Grasindo.
Hadari Nawawi, 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gadjah Mada
Univercity Press. Hadi Sutrisno, 1989. Metodologi Rasearh, Yogyakarta : Andi Offset. Jilid I Hamzah, Buno, 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Pendidikan Proses Belajar
Mengajar Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Ibnu Majah Sunan, Juz 1 Hadits. Bairut, Dar Al-kitab Al-Ilmiah,tt. Kasiram Moch., Pelaksanan Pendidikan Agama Pada Sekolah-Sekolah Dikota
Malang, L. Silberman Melvin, 1996..Aktive Learning: 101 Strategies To Teacb Any Subject.
USA: Allyn & bacon.
110
Mardalis. 2006. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Aksara. Margono S, 1995.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Moloeng Lexy, 2007. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : Rosda Karya. Mulyasa E, 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep Karakteristik dan
Implementasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Munandar Utami, 2002. Kreatifitas Dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan Potensi
Kreatif Dan Anak Berbakat, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Musbikin Imam, 2006. Mendidik Anak Kreatif Ala Eistein. Yogyakarta: Mitra
Pustaka. Nashor H. Fuad i & Rachmy Diana M, 2002. Mengembangkan Kreativitas Dalam
Persepektif Psikologi Islam. Yogyakarta : Menara Kudus. Nurdin Syafrudin, 2005. Model Pembelajaran Yang Memperhatikan Keberagaman
Individu Siswa Dalam KBK. Jakarta : PT. Quantum teching. P. Meller Pelajari, John. 1976. Humanizing The Classroom: Models Of Teaching In
Affektif. Education. New York: Praeger Publishers. S. Tedjasa Putra Mayke, 2001. Bermain, Mainan Dan Permainan : Untuk Pendidikan
Usia Dini, Jakarta : Grasindo. Sapari Ahmad, 2003. Pendidikan Dan Sensifitas Guru Yang Kreatif. Didatika. Senin.
8 Desember. Selayang Pandang Sekolah Mts Al – Ibrohimy Galis Bangkalan. 2005: Untuk
Pendidikan Usia Dini. Shihab Quraish, Tafsir Al-Misbah : Pesan, Kesan dan Kesuksesan Al-Qur,an. Vol. 7.
Jakarta : Lentera Hati. Sholeh Khudhori A, 2003. Pemikiran Islam Kontemporer. Yogyakarta : Jendela. Sudono Anggaini, 2003. Sumber Belajar dan Alat Permainan: Untuk Pendidikan
Usia Dini. Jakarta Grasindo. Suprayoso Imam Tabroni, 2001. Metodologi Penenilitian Sosiual Agama. Bandung:
Remaja Rosda Karya
111
Supriadi. Dedi, 2003. Anak Balita adalah Masa Emas Perkembangan Otak Kanan Terlalu Saying Jika Tidak Diolah. Republic : Jum,at. 11. Juli.
Sutrisno, 2005. Revolusi Pendidikan Di Indonesia. Membedah Metode Dan Teknik
Pendidikan Berbasis Kompetens. Yogyakarta : Ar-Ruzz. Undang-Undang Republik Indonesia, 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bandung: Citra Umbara.. Vycoh Joyce, 2003. Menjadi Super Kreatif: Melalui Merode Pemetaan Fikiran.
Bandung: Kaita. Wawancara dengan Abd Munib S. Ag. 9 Desember 2008. Wawancara Dengan Abd.Munib.S.Ag Selaku Wakasek Sarpras MTS Al-Ibrohimy
Galis, Tanggal 3 Nofember 2008 Wawancara dengan Drs. H. Nurkholis (kepala sekolah), 10-12 Desember 2008. Wawancara dengan Ustadz Mujiburrohman. S. Ag. 6-7 Desember 2008. Widodo Supriono Dan Abu Ahmadi, 1991. Psikologi Belajar. Jakarta. Reneka Cipta. Zamroni, 2002. Paradikma Pendidikan Masa Depan. yokyakarta : Biopgraf
Publishing.
112
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya bertanda tangan dibawah ini:
Nama : MUCHTARUL WAHID
NIM : D03304068
Jurusan/program studi : Kependidikan Islam (KI)
Fakultas : Tarbiyah
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri, bahwa merupakan pengambilan alihan tulisan atau
pemikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pemikiran saya sendiri.
Apabila kemudian terbukti atau dapat dabuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima atas perbuatan tersebut.
Surabaya, 11 februari 2009
Yang membuat peryataan
Tanda tangan
MUCHTARUL WAHID
D03304068
113
RIWAYAT HIDUP
Nama : Muctarul Wahid
Tempat tanggal lahir : Bangkalan
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Dsn Longke'Tengah, Galis, Bangkalan
Fakultas/jurusan : Tarbiyah/kependidikan islam
NIM : D03304068
Asal sekolah : 1. MI Al-IBrohimy Galis, Bangkalan
2 MTs. Al-IBrohimy. Galis, Bangkalan
3. MA. Al-IBrohimy Galis, Bangkala
114
Lampiran
1. Struktur Komite Sekolah
MTS juga mempunyai relasi yang membantu baik proses belajar-
mengajar maupun menjalin hubungan masyarakat sehingga antara kepala
sekolah, guru, murid, wali murid dan tokoh masyarakat mempunyai hubungan
yang sangat dekat, dalam hubungan ini di sebut komite sekolah.
Tabel 2
Struktur Organisasi Komite Sekolah
Tabel 5
Data inventaris
MTS Al-Ibrohimy Galis Bangkalan
No. Keadaan Peralatan Yang Dimiliki Penemuan Tahun
Ketua komite sekolah MOH.ALWI.AMA
Wakil ketua TURDI
Sekretaris ABD.MUNIB.S.Ag
Wakil sekretaris ABUSIRI AMa
Bendahara SANWANI
Wakil bendahara SITI ROMLAH
Anggota 1.Mujiburrahman Sag Guru 2.Ust. Jailani Mashuri Tokoh Masyarakat 3.Ir. Maslihah SAg Wali Murid 4.Hosnan Wali Murid 5.Rokib SAg Alumni
115
Kondisi
Nama Jumlah Bai
k
Perlu
Perbaikan Rusak
04 05 06 07
1 Sepeda Motor 1 V V V
2 Meja Pimpinan 5 V V V
3 Meja TU 4 V V
4 Kursi kerja 9 V V V V
5 Meja Komp Kantor 3 V V V
6 Bangku Siswa 300 V V V
7 Meja Guru LAB 2 V V
8 Meja OSIS 1 V V
9 Meja Guru 29 V V
10 Meja Guru kelas 12 V V V
11 Meja Loker Guru 2 V V V
12 Kursi Siswa Kelas 300 V V V
14 Kursi Guru 29 V V
15 Kursi Guru Kelas 12 V V V
16 Kursi Guru LAB 2 V V
17 Meja + Kursi Piket 2 V V
18 Komputer TU 3 V V V
19 Printer TU 3 V V V
20 Scanner TU 1 V V
21 TV 4 V V V
22 AC 10 V V V
23 Kipas Angin 12 V V V
24 Almari 16 V V
25 Rak Arsip 1 V V
116
Keadaan Peralatan Yang Dimiliki Penemuan Tahun
Kondisi No.
Nama Jumlah Bai
k
Perlu
Perbaikan Rusak
04 05 06 07
26 Filling Cabinet 1 V V
27 Radio Tape 4 V V
28 Warless 1 V V
29 DVD 1 V V
30 Sound Lab 2 V V
31 Mega Phone 1 V V
32 Speaker 4 V V V
33 Sound Kelas 15 V V V
34 Jam Dinding 13 V V
35 Dispenser 1 V V
36 Magic Com 1 V V
37 Lemari Es 1 V V
38 White Board 28 V V V
39 Papan Data + Pengum. 33 V V
40 Gambar Pres +wakil 25 V V
41 Mesin Ketik LAB 10 V V V V
42 Komputer LAB 20 V V V V V V
43 Printer Lab. 21 V V V
44 Telpon/Fax 1 V V
Dokumentasi MTS Al-Ibrohimy galis
117
PEDOMAN INTERVIEW
Untuk Tutor Pendidikan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
1. Apakah model pembelajaran menurut anda..?
2. sejak kapan pembelajaran edutainment dikembangkan..?
3. bagaimana penerapan model atau strategi pembelajaran edutainment dalam
pengembangan kreativitas belajar pada bidang studi (SKI) di sekolah MTs Al-
Ibrohimy galis bangkalan..?
4. usaha apa saja yang dilakukan sekolah MTs Al-Ibrohimy dalam penerapan
strategi edutainment..?
5. kendala-kendala apa saja yang dihadapi selam mengembangkan pembelajaran
edutainment..?
6. apa harapan sekolah MTs Al-Ibrohimy dalam penerapan pembelajaran
edutainment..?
7. bagaimana kurikulum dan silabus yang dipakai sekolah tersebut..?
8. apakah penerapan model atau strategi pembelajaran edutainment diterapkan pada
semua mata pelajaran..?
9. strategi dan model apa yang dipakai oleh guru SKI dalam mengembangkan
keratifitas siswa..?
10. apa pelajaran SKI merupakan pembelajaran yang mudah dan menyenangkan bagi
siswa..?
11. apakah pembelajaran edutainment pada bidang studi SKI sudah efektif dan
menyenangkan..?
12. apakah indicator pembelajaran pada bidang studi SKI sudah berlangsung efektif..?
13. apakah pembelajaran edutainment dapat mengembangkan kretivitas siswa
terutama pada pembelajaran SKI..?
14. bagaimana hasil yang dicapai dari penerapan strategi pembelajaran edutainment
dalam pengembangan kreatifitas belajar pada bidang studi SKI..?