APLIKASI KONSEP ERGONOMI DI INDUSTRI MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. Ir. H. Djoko Kustono, M.Pd. Oleh: Kelompok 5 S1 PTM OFF A1-MA 1. Hariyanto 110511427012 2. Rizqa Purnama Putra 110511406749 3. Trio Adi Wibowo 110511427017
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
APLIKASI KONSEP ERGONOMI DI INDUSTRI
MAKALAHUNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. Ir. H. Djoko Kustono, M.Pd.
Oleh:Kelompok 5
S1 PTM OFF A1-MA
1. Hariyanto 1105114270122. Rizqa Purnama Putra 1105114067493. Trio Adi Wibowo 110511427017
UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
2011BAGIAN I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga peralatan sudah
menjadi kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan
teknologi merupakan penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas
untuk berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu, disisi lain akan terjadi dampak
negatifnya bila kita kurang waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin
timbul. Hal ini tidak akan terjadi jika dapat diantisipasi dan tidak akan ada risiko yang
mempengaruhi kehidupan para pekerja. Berbagai risiko tersebut adalah kemungkinan
terjadinya penyakit akibat kerja. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan
kecelakaan akibat kerja yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Antisipasi
ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses
kerja, dan lingkungan kerja.
Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan. Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni
peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life). Aspek kualitas
kehidupan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi rasa
kepercayaan dan rasa kepemilikan pekerja kepada perusahaan yang berujung pada
produktivitas dan kualitas kerja. Artinya, pekerja akan mempunyai motivasi yang tinggi
dalam bekerja (lebih produktif dan berkualitas) ketika aspek keselamatan, kesehatan,
dan kenyamanan mereka lebih diperhatikan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa
pencapaian kinerja manajemen K3 sangat tergantung kepada sejauh mana faktor
ergonomi telah terperhatikan di perusahaan tersebut. Kenyataannya, kecelakaan kerja
masih terjadi di berbagai perusahaan yang secara administratif telah lulus audit sistem
manajemen K3. Ada ungkapan bahwa “without ergonomics, safety management is not
enough”. Sangat disayangkan apabila ergonomi sering disalah-artikan dan hanya
dikaitkan dengan aspek kenyamanan (perancangan kursi) atau dimensi fisik tubuh
manusia. Akibatnya, aplikasi ergonomi masih belum dianggap penting, terutama di
perusahaan – perusahaan di Indonesia, sehingga banyak sekali rancangan sistem kerja
yang tidak ergonomi. Hal ini terlihat dari ketidaksesuaian antara pekerja dengan cara
kerja, mesin, atau alat kerja yang dipakai, lingkungan tempat kerja, atau menyangkut
pengaturan beban kerja yang tidak optimal.
2
B. MASALAH
Di Indonesia, penerapan konsep ergonomi pada para pekerja sangatlah minim,
kebanyakan hanya memikirkan hasil yang mereka raih tanpa mempertimbangkan
kemampuan dirinya sendiri sehingga penerapan konsep ergonomi sering diabaikan.
Padahal konsep ergonomi sangatlah penting agar produktivitas dan kemampuan pekerja
tetap bagus, yang nantinya juga akan menguntungkan pekerja itu sendiri. Untuk itu,
masalah yang nantinya akan dibahas sebagai berikut:
1. Pengertian Ergonomi dan Ruang Lingkup Ergonomi
2. Cakupan dari Ergonomi di Industri
3. Aplikasi Dan Penerapan Ergonomi
4. Tanda – Tanda Sistem Kerja Yang Tidak Ergonomi
5. Kaitan Ergonomi Dan Industri
6. Evaluasi Ergonomi
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Makalah ini dimaksud untuk membahas
aplikasi ergonomi di industri yang nantinya diharapkan pekerja akan mempunyai
motivasi yang tinggi dalam bekerja ketika aspek keselamatan, kesehatan, dan
kenyamanan mereka lebih terperhatikan dan diutamakan sehingga terciptanya kondisi
yang lebih baik antara pekerja dan lingkungan pekerjaannya. Dengan adanya ergonomi
yang diterapkan dalam industri diharapkan mampu meningkatkan produktivitas para
pekerja.
3
BAGIAN II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ERGONOMI DAN RUANG LINGKUPNNYA
Egonomi sering disebut Human Factor Engineering, suatu ilmu yang mengatur
bagaimana manusia bekerja. (http://www.angkasa-online.com/09/12/cakra/cakra1.htm).
Ergonomi atau Ergonomic (bahasa Inggrisnya) sebenarnya berasal dari kata Yunani
yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti aturan atau hukum. Ergonomi
mempunyai berbagai batasan arti, di Indonesia disepakati bahwa Ergonomi adalah ilmu
serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan
terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi
yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal mungkin (Nurmianto,
1996). Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari perancangan pekerjaan-
pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia, sistem orang dan mesin, peralatan yang
dipakai manusia agar dapat dijalankan dengan cara yang paling efektif termasuk alat –
alat peragaan untuk memberi informasi kepada manusia. (Sutalaksana :"Teknik Tata
Cara Kerja”).
Perhatian utama ergonomi adalah pada efisiensi yang diukur berdasarkan pada
kecepatan dan ketelitian performance manusia dalam penggunaan alat. Faktor
keamanan dan kenyamanan bagi pekerja telah tercakup di dalam pengertian efisiensi
tersebut. (Wesley E Woodson, 1991). Ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang
sistematis untuk memanfaatkan informasi mengenai sifat manusia, kemampuan
manusia dan keterbatasannya untuk merancang suatu sistem kerja yang baik agar tujuan
dapat dicapaidengan efektif, aman dan nyaman (Sutalaksana, 1979).
Sedangkan Ruang lingkup ergonomi sangat luas aspeknya, antara lain meliputi:
- Teknik
- Pengalaman psikis
- Anatomi, utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot dan
persendian.
- Anthropometri
- Fisiologi, terutama berhubungan dengan temperatur tubuh dan aktivitas otot.