03/07/2012 1 1 APLIKASI GOAL PROGRAMMING UNTUK ANALISIS OPTIMASI PRODUK OLAHAN KAYU PINUS DARI HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN SAMOSIR Alfonsus H. Harianja Forestry Researcher Aek Nauli Forestry Research Institute Ministry of Forestry of The Republic of Indonesia Pendahuluan: Pentingnya hutan pinus di Samosir dan DTA Danau Toba. Tinjauan Pustaka: Pengelolaan hutan rakyat pinus di Samosir. Metodologi Penelitian: Aplikasi goal programming Hasil dan Pembahasan: Exsisting condition dan optimalisasi. Kesimpulan dan saran. Ruang Lingkup Paper
8
Embed
APLIKASI GOAL PROGRAMMING UNTUK ANALISIS … optimasi hutan rakyat... · 1 X1 Bahan Bangunan 125.000 45.000 2 X2 Kayu Bakar 75.000 10.000 No Variabel Biaya Bahan Baku (Rp/m3) Biaya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
03/07/2012
1
1
APLIKASI GOAL PROGRAMMING UNTUK ANALISIS
OPTIMASI PRODUK OLAHAN KAYU PINUS DARI
HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN SAMOSIR
Alfonsus H. Harianja Forestry Researcher
Aek Nauli Forestry Research Institute
Ministry of Forestry of The Republic of Indonesia
Pendahuluan: Pentingnya hutan pinus di Samosir dan DTA Danau Toba.
Tinjauan Pustaka: Pengelolaan hutan rakyat pinus di Samosir.
Metodologi Penelitian: Aplikasi goal programming
Hasil dan Pembahasan: Exsisting condition dan optimalisasi.
- semua kendala terpenuhi (bahan baku, jumlah HOK dan kendalan sasaran 1,2,3 yg sama dengan nilai solusi optimal.
03/07/2012
7
Point-point penting dari hasil optimasi
Dengan produksi optimal, petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar daripada rata-rata penghasilan petani di Kab. Samosir.
Produksi kayu bakar lebih banyak, karena tidak memerlukan HOK yang banyak (reducing cost pada model) dan demand yg tinggi, serta rendahnya harga kayu bangunan.
Rendahnya harga bahan bangunan, karena adanya regulasi pemerintah yg bertujuan untuk konservasi.
Penanaman pinus menjadi tidak menarik bagi petani (tidak ada peremajaan dan mengganti dengan tanaman lain seperti kopi.
Produksi kayu pinus sebaiknya untuk kayu bakar saja, lebih menguntungkan dan butuh jam kerja yang lebih sedikit daripada produksi kayu bangunan.
Jika pinus memang ditujukan untuk konservasi DTA Danau Toba, perlu adanya skema kompensasi bagi petani pemilik hutan pinus.
Dapat diterapkan sistem pemanenan yang lestari.
Introduksi berdasar studi komprehensif untuk penyadapan getah pinus sebagai hasil sampingan non ekstraksi kayu.
Solusi alternatif
Dengan struktur prooduksi dan permintaan produk pinus sekarang, maka keuntungan maksimal akan didapat petani jika memproduksi 1m3 kayu bangunan dan 12 m3 kayu bakar per bulan.
Fungsi konservasi yang diemban oleh hutan rakyat pinus di Kab. Samosir ternyata mengakibatkan harga yang rendah pada produk kayu pinus masyarakat, sehingga mengancam kelestarian tegakan dan sistem HR pinus.
Adanya kecenderungan penggantian tanaman pinus dengan tanaman lain di HR akan mengancam kelestarian DTA Danau Toba perlu ditanggapi pemerintah dengan insentif bagi petani pinus seperti kompensasi tegakan pinus rakyat, penyadapan getah pinus dan regulasi tentang harga dasar kayu