LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 1 AB TIM PENGEMBANGAN AB PTA 2020/2021 PENGENALAN VISUAL BASIC Visual Basic adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi GUI (General User Interface) dimana pengguna komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut menggunakan gambar/grafik. Salah satu cara untuk mengaktifkan Visual Basic adalah menjalankannya dari Menu Start, pilih Microsoft Visual Basic 6.0 dan akhirnya pilih shortcut Microsoft Visual Basic 6.0.Setelah itu pilihlah Standard EXE, kemudian klik pada tombol Open. Maka akan muncul gambar dibawah ini: Menu Bar berisi daftar menu dan perintah yang bisa digunakan dalam Visual Basic,Main Toolbar berisi perlengkapan dan fasilitas yang terdapat di Visual Basic.Toolbox berisi tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic dimana tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan. Project Explorer adalah window yang berisi nama project nama-nama form dan digunakan untuk menambah dan mengurangi form. Properties Window digunakan untuk memodifikasi form atau objek yang aktif. Dibawah ini kita akan membahas beberapa tools yang kita gunakan dalam praktikum ini:
96
Embed
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
1
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
PENGENALAN VISUAL BASIC
Visual Basic adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi GUI (General User
Interface) dimana pengguna komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut
menggunakan gambar/grafik.
Salah satu cara untuk mengaktifkan Visual Basic adalah menjalankannya
dari Menu Start, pilih Microsoft Visual Basic 6.0 dan akhirnya pilih shortcut
Microsoft Visual Basic 6.0.Setelah itu pilihlah Standard EXE, kemudian klik
pada tombol Open. Maka akan muncul gambar dibawah ini:
Menu Bar berisi daftar menu dan perintah yang bisa digunakan dalam Visual
Basic,Main Toolbar berisi perlengkapan dan fasilitas yang terdapat di Visual
Basic.Toolbox berisi tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program
dalam Visual Basic dimana tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai
kebutuhan. Project Explorer adalah window yang berisi nama project nama-nama
form dan digunakan untuk menambah dan mengurangi form. Properties Window
digunakan untuk memodifikasi form atau objek yang aktif.
Dibawah ini kita akan membahas beberapa tools yang kita gunakan dalam
praktikum ini:
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
1. Label : Kontrol yang digunakan untuk menampilkan teks yang
tidak dapat diperbaiki oleh pemakaiprogram.
2. Text Box : Untuk menampilkan teks dan pemakai dapat
berinteraksi dengannya.
3. Command Button : Untuk membuat sebuah tombol
pelaksanaperintah.
4. Line : Untuk menggambargaris.
5. MaskEdBox : Untuk membuat kotakinputan.
Cara Menambahkan Maskedbox Pada Toolbox
1. Klik kanan pada toolbox yang kosong.
2. Setelah itu pilih Components, cari dan beri tanda ceklis pada Microsoft
Masked Edit Control 6.0
3. Setelah itu klik Apply lalu klik Ok.
Keterangan :
Input merupakan tempat memasukkan data.
Proses adalah inputan terakhir sebelum menghasilkan output (tempat
memasukkan koding).
Output adalah hasil yang didapat dari koding yang sudah dimasukkan
dalam proses.
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
3
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
Cara mengganti nama pada Maskedbox, yaitu :
1. Double klik pada maskedbox yang ingin diganti namanya
2. Pada properties “Name” ganti MaskedBox1 dengan nama Persediaan BDP
Awal.
Logika memasukkan koding untuk contoh diatas, yaitu :
1. Untuk memulainya klik 2x pada proses yang pertama (MaskedBox2)
2. Ganti change pada pojok kanan atas menjadi LostFocus.
3. Setelah itu masukkan koding pada proses 1 yaitu pada Biaya Produksi. Barang
Dalam Proses
= Val(Persediaan BDP Awal) + Val (Biaya Produksi)
4. Lalu masukkan koding pada proses kedua yaitu pada Persediaan BDP Akhir
yaitu: Harga Pokok Produksi = Val (Barang Dalam Proses) – Val (Persediaan
BDP Akhir)
5. Setelah itu klik Start pada Main Toolbar untuk menjalankan program.
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
4
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
BAB I
HARGA POKOK PRODUKSI
Definisi Harga Pokok Produksi
Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber
ekonomi yang digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Suatu
perusahaan perlu menentukan harga pokok produksi yang dihasilkan, karena
harga pokok merupakan salah satu faktor yang ikut memengaruhi penentuan harga
jual dasar penentuan kebijakan- kebijakan yang berhubungan dengan pengolahan
perusahaan. Harga pokok produksi juga digunakan untuk menentukan besarnya
keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan. Suatu harga dapat diketahui
jumlahnya dari jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memproduksi suatu produk tersebut.
Perhitungan harga pokok produksi di mulai dengan menjumlahkan biaya -
biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik, sehingga diperoleh total biaya produksi yang
dibebankan pada pekerjaan pada setiap periode. Untuk menghitung harga pokok
produksi secara tepat dan teliti, maka biaya yang harus dikeluarkan harus
diklasifikasi menurut aliran - aliran biaya itu sendiri. Di dalam akuntansi yang
konvensional komponen harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Komponen Biaya Harga Pokok Produksi
Komponen biaya produksi dimulai dengan menghubungkan biaya ke tahap
yang berbeda dalam operasi suatu bisnis. Total biaya produksi terdiri dari dua
elemen yaitu, biaya manufaktur dan biaya komersial. Biaya manufaktur dapat
disebut juga biaya produksi atau biaya pabrik, biasanya didefinisikan sebagai
jumlah dari tiga elemen biaya, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik.
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
5
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
Biaya bahan baku disebut pula dengan istilah biaya utama (prime cost),
sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut dengan
istilah biaya konversi (conversion cost), yang merupakan biaya untuk
mengkonversi (mengubah) bahan baku menjadi produk jadi. (Mulyadi,2005:14)
Sedangkan biaya komersial (commercial expenses) adalah biaya yang
timbul diluar dari kegiatan produksi seperti biaya pemasaran dan biaya
administrasi dan umum.
Biaya Bahan Baku
Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku
merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi untuk membuat
barang atau produk. Biaya bahan baku merupakan bagian dari harga pokok barang
jadi yang akan dibuat.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya ini timbul karena pemakaian tenaga kerja yang dipergunakan untuk
mengolah bahan menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja langsung merupakan gaji
dan upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang terlibat langsung dalam
pengolahan barang.
Biaya Overhead Pabrik
Biaya ini timbul akibat pemakaian fasilitas untuk mengolah barang berupa
mesin, alat-alat, tempat kerja dan kemudahan lain. Dalam kenyataannya dan
sesuai dengan label tersebut, kemudian biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya
selain dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
6
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
CONTOH KASUS
HARGA POKOK PRODUKSI
PT. NCT bergerak dibidang pembuatan Sepatu. Pada bulan Januari 2020
perusahaan memproduksi 250 pasang Sepatu dengan harga Rp. 400.000 per
pasang. Dengan data sebagai berikut :
a) Pembelian bahan baku Rp 3.000.000, dan bahan penolong 20% dari
pembelian bahan baku.
b) Ongkos angkut pembelian Rp 350.000
c) Potongan pembelian 2% dari pembelian bahan baku.
d) Perusahaan menggaji 10 orang karyawan dengan gaji Rp 750.000 Per
bulan dan seorang manajer sebesar Rp 1.500.000.
e) Perusahaan mengeluarkan biaya listrik pabrik Rp 450.000, biaya
penyusutan pabrik Rp 300.000, biaya asuransi pabrik Rp 250.000, biaya
lain-lain Rp 300.000.
f) Biaya administrasi dan umum sebesar Rp 750.000, biaya pemasaran Rp
1.500.000.
g) Pajak sebesar 10%.
h) 5% dari penjualan adalah potongan penjualan.
Dibawah ini adalah data data mengenai nilai persediaan perusahaan :
PERSEDIAAN AWAL AKHIR
Bahan Baku Rp 600.000 Rp 400.000
Barang dalam Proses Rp 500.000 Rp 400.000
Barang Jadi Rp 800.000 Rp 700.000
Diminta :
1. Hitung besarnya biaya bahan baku!
2. Hitung biaya overhead pabrik!
3. Hitung biaya produksi!
4. Hitung harga pokok produksi!
5. Hitung harga pokok penjualan!
6. Buat laporan laba rugi!
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
7
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
JAWABAN
CONTOH KASUS
1. Menghitung besarnya Biaya Bahan Baku
Persediaan bahan baku awal Rp 600.000
Pembelian bahan baku Rp 3.000.000
Ongkos angkut pembelian Rp 350.000 +
Rp 3.350.000
Potongan Pembelian Rp 60.000 -
Pembelian Bersih Rp 3.290.000 +
Bahan baku siap digunakan Rp 3.890.000
Persediaan bahan baku akhir Rp 400.000 –
Biaya bahan baku Rp 3.490.000
2. Menghitung besarnya Biaya Overhead Pabrik
Bahan penolong Rp 600.000
Biaya tenaga kerja tak langsung Rp 1.500.000
Biaya listrik pabrik Rp 450.000
Biaya penyusutan pabrik Rp 300.000
Biaya asuransi Rp 250.000
Biaya pabrik lain-lain Rp 300.000 +
Biaya Overhead Pabrik Rp 3.400.000
3. Menghitung besarnya Biaya Produksi
Biaya bahan baku Rp 3.490.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 7.500.000
Biaya overhead pabrik Rp 3.400.000 +
Biaya Produksi Rp 14.390.000
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
8
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
4. Menghitung besarnya Harga Pokok Produksi
Persediaan BDP awal Rp 500.000
Biaya produksi Rp 14.390.000 +
Barang dalam proses Rp 14.890.000
Persediaan BDP akhir Rp 400.000 -
Harga Pokok Produksi Rp 14.490.000
5. Menghitung besarnya Harga Pokok Penjualan
Persediaan barang jadi awal Rp800.000
Harga pokok produksi Rp14.490.000 +
Barang tersedia untuk dijual Rp15.290.000
Persediaan barang jadi akhir Rp700.000 -
Harga Pokok Penjualan Rp 14.590.000
6. Membuat Laporan Laba Rugi
PT. NCT
Laporan Laba Rugi
Januari 2020
Penjualan (250 X Rp 400.000) Rp 100.000.000
Potongan penjualan (5% X Rp 100.000.000) Rp 5.000.000 -
Penjualan bersih Rp 95.000.000
Harga pokok penjualan Rp 14.590.000 -
Laba kotor Rp 80.410.000
Biaya Usaha :
Biaya administrasi dan umum Rp 750.000
Biaya pemasaran Rp 1.500.000 +
Jumlah biaya usaha Rp 2.250.000 -
Laba sebelum pajak Rp 78.160.000
Pajak (10% X Rp 78.160.000) Rp 7.816.000 -
Laba setelah pajak Rp 70.344.000
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
9
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
KASUS I
HARGA POKOK PRODUKSI
PT. EXO bergerak dibidang pembuatan kursi. Pada bulan Februari 2020
perusahaan memproduksi 150 unit kursi dengan harga Rp 350.000 per unit.
Dengan data sebagai berikut:
a) Pembelian bahan baku Rp 5.000.000, dan bahan penolong 20% dari
pembelian bahan baku.
b) Ongkos angkut pembelian Rp 350.000
c) Potongan pembelian 3% dari pembelian bahan baku.
d) Perusahaan menggaji 10 orang karyawan dengan gaji Rp 800.000 Per
bulan dan seorang manajer sebesar Rp 1.700.000.
e) Perusahaan mengeluarkan biaya listrik pabrik Rp 500.000, biaya
penyusutan pabrik Rp 270.000, biaya asuransi pabrik Rp 200.000, biaya
lain-lain Rp 350.000.
f) Biaya administrasi dan umum sebesar Rp 800.000, biaya pemasaran Rp
1.500.000.
g) Pajak sebesar 10%.
h) 5% dari penjualan adalah potongan penjualan.
Dibawah ini adalah data data mengenai nilai persediaan perusahaan :
PERSEDIAAN AWAL AKHIR
Bahan Baku Rp 600.000 Rp 500.000
Barang dalam Proses Rp 500.000 Rp 350.000
Barang Jadi Rp 800.000 Rp 450.000
Diminta :
1. Hitung besarnya biaya bahan baku!
2. Hitung biaya overhead pabrik!
3. Hitung biaya produksi!
4. Hitung harga pokok produksi!
5. Hitung harga pokok penjualan!
6. Buat laporan laba rugi!
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
10
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
KASUS II
HARGA POKOK PRODUKSI
PT. GOT7 bergerak dibidang pembuatan Souvenir. Pada bulan Maret 2020
perusahaan memproduksi 15.000 unit Souvenir dengan harga Rp. 7.000 per unit.
Dengan data sebagai berikut :
a) Pembelian bahan baku Rp 8.500.000, dan bahan penolong 20% dari
pembelian bahan baku.
b) Ongkos angkut pembelian Rp 350.000
c) Potongan pembelian 2% dari pembelian bahan baku.
d) Perusahaan menggaji 15 orang karyawan dengan gaji Rp 750.000 Per
bulan dan seorang manajer sebesar Rp 1.700.000.
e) Perusahaan mengeluarkan biaya listrik pabrik Rp 700.000, biaya
penyusutan pabrik Rp 350.000, biaya asuransi pabrik Rp 300.000,
biaya lain-lain Rp 450.000.
f) Biaya administrasi dan umum sebesar Rp 750.000, biaya pemasaran Rp
1.800.000.
g) Pajak sebesar 10%.
h) 5% dari penjualan adalah potongan penjualan.
Dibawah ini adalah data data mengenai nilai persediaan perusahaan :
PERSEDIAAN AWAL AKHIR
Bahan Baku Rp 800.000 Rp 400.000
Barang dalam Proses Rp 650.000 Rp 500.000
Barang Jadi Rp 850.000 Rp 750.000
Diminta :
1. Hitung besarnya biaya bahan baku!
2. Hitung biaya overhead pabrik!
3. Hitung biaya produksi!
4. Hitung harga pokok produksi!
5. Hitung harga pokok penjualan!
6. Buat laporan laba rugi!
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
11
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
VISUAL BASIC
FORM1
FORM2
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
12
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
FORM 3
CONTOH KASUS:
FORM1
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
13
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
FORM2
FORM3
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
14
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
BAB II
HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING)
A. Definisi Harga Pokok Pesanan
Harga pokok pesanan (job order costing) adalah cara perhitungan harga
pokok produksi untuk produk yang dibuat berdasarkan pesanan. Tujuan dari
metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk
masing- masing pesanan, baik secara keseluruhan dari setiap pesanan atau
persatuan.
B. Karekteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan
Pesanan
1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus–putus. Artinya jika
pesanan yang satu selesai di kerjakan, maka proses produksi mulai di
hentikan dan akan mulai kembali dengan pesanan berikutnya.
2. Produk di hasilkan sesuai dengan spesifikasi yang di tentukan oleh
pesanan, dimana pesanan satu dapat berbeda dengan pesanan yang lain.
3. Produksi di tujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi
persediaan di gudang.
C. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan
1. Tujuan produksi perusahaan adalah untuk melayani pesanan pembeli yang
sesuai dengan spesifikasi pesanan, sehingga sifat produksinya terputus-
putus dan setiap pesanan dapat di pisahkan identitasnya secara jelas.
2. Biaya produksi di kumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat di
hitung harga pokok pesanan dengan relatif teliti dan adil.
3. Biaya produksi di bagi menjadi dua jenis yaitu:
a. Biaya langsung(direct cost) meliputi Biaya Bahan Baku(rawmaterial)
dan Biaya Tenaga Kerja Langsung (direct labor cost) yang di hitung
berdasarkan biaya sebenarnya.
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
15
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
b. Biaya tidak langsung(indirect cost) meliputi biaya produksi di luar
Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung, disebut
dengan Biaya Overhead Pabrik yang di bebankan berdasarkan tarif
dimuka.
4. Harga pokok pesanan untuk setiap pesanan di hitung pada waktu pesanan
selesai di produksi.
5. Harga pokok satuan di tetapkan dengan cara membagi total biaya suatu
pesanan yang bersangkutan dengan jumlah satuan produk pesanan yang
bersangkutan.
6. Untuk mengumpulkan biaya produksi masing-masing pesanan, dipakai
kartu harga pokok pesanan (job order cost method).
D. Manfaat Informasi Harga Pokok Pesanan
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi
harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk:
1. Menentukan Harga Jual yang akan di Bebankan Kepada Pemesan
Harga jual yang di bebankan kepada pemesan sangat di tentukan oleh
besarnya biaya produksi yang akan di keluarkan untuk memproduksi pesanan
tertentu, dengan formula sebagai berikut :
Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rp xxx
Taksiran biaya non produksi dibebankan kepada pemesan Rp xxx +
Taksiran total biaya pesanan/HP produk Rp xxx
Laba yang diinginkan Rp xxx+
Taksiran harga jual yang akan di bebankan kepada pemesan Rp xxx
Untuk menghitung biaya produksi suatu pesanan dihitung sebagai berikut :
Taksiran Biaya Bahan Baku Rp xxx
Taksiran biaya kerja langsung Rp xxx
Taksiran Biaya Overhead Pabrik Rp xxx +
Taksiran biaya produksi Rp xxx
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
16
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
2. Mempertimbangkan Penerimaan atau Penolakan Pesanan
Ada kalanya harga jual produk yang dipesan oleh pemesan telah
terbentuk di pasar, sehingga keputusan yang perlu dilakukan oleh
manajemen adalah menerima atau menolak pesanan.Untuk pengambilan
keputusan, manajemen memerlukan informasi total harga pokok produksi
pesanan yang akan di terima tersebut. Tanpa memiliki informasi total
harga pokok pesanan, manajemen tidak memiliki jaminan apakah harga
yang di minta pemesan dapat menghasilkan laba bagi perusahaan. Cara
perhitungannya sebagai berikut:
Biaya Produksi Pesanan :
Taksiran Biaya Bahan Baku Rp xxx
Taksiran Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xxx
Taksiran Biaya Overhead Pabrik Rp xxx +
Taksiran Total Biaya Produksi Rp xxx
Biaya Non Produksi :
Taksiran biaya administrasi & umum Rp xxx
Taksiran biaya pemasaran Rp xxx +
Taksiran total biaya non produksi Rp xxx +
Taksiran total harga pokok pesanan Rp xxx
3. Memantau Realisasi Biaya Produksi
Informasi taksiran biaya produksi bermanfaat sebagai salah satu dasar
untuk mempertimbangkan di terima tidaknya suatu pesanan.Jika pesanan
telah di putuskan untuk di terima, manajemen memerlukan informasi biaya
produksi yang sesungguhnya di keluarkan di dalam memenuhi pesanan
tertentu. Oleh karena itu, akuntansi biaya di gunakan untuk mengumpulkan
informasi biaya produksi tiap pesanan yang diterima untuk memantau apakah
proses produksi untuk memenuhi pesanan tertentu menghasilkan total biaya
produksi pesanan sesuai dengan yang di perhitungkan sebelumnya.
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
17
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
Cara perhitungannya sebagai berikut :
Biaya Bahan Baku sesungguhnya Rp xxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung sesungguhnya Rp xxx
Biaya Overhead Pabrik Rp xxx +
Total biaya produksi sesungguhnya Rp xxx
4. Menghitung Laba atau Rugi BrutoTiap Pesanan
Informasi laba atau rugi bruto tiap pesanan di perlukan untuk
mengetahui kontribusi tiap pesanan dalam menutup biaya non produksi
dan menghasilkan laba atau rugi. Oleh karena itu, metode harga pokok
pesanan di gunakan oleh manajemen untuk mengumpulkan informasi
biaya produksi yang sesungguhnya di keluarkan untuk tiap pesanan guna
menghasilkan informasi laba atau rugi bruto tiap pesanan, yang dihitung
sebagai berikut :
Harga Jual yang akan di Bebankan Kepada Pemesan Rp xxx
Biaya Produksi Pesanan Tertentu:
Biaya Bahan Baku Rp xxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xxx
Biaya Overhead Pabrik Rp xxx +
Total Biaya Produksi Pesanan Rp xxx -
Laba/RugiBruto Rp xxx
5. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk
dalam Proses yang di sajikan dalam Neraca
Berdasarkan catatan biaya produksi tiap pesanan tersebut manajemen
dapat menentukan biaya produksi yang melekat pada pesanan yang telah
selesai di produksi, namun pada tanggal neraca belum di serahkan kepada
pemesan yang di sajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan
produk jadi. Biaya yang melekat pada pesanan yang belum selesai pada
tanggal neraca, di sajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan
produk dalam proses.
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
18
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
CONTOH KASUS
HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING)
TOKO ITAEWON menerima pesanan dengan nomor TK101 untuk
membuat 12.000 Sepatu yang harus diselesaikan selama 30 hari. Proses produksi
dilakukan melalui 3 departemen, yaitu Departemen A adalah departemen
pemotongan bahan baku, Departemen B adalah departemen penjahitan dan
Departemen C adalah departemen penyelesaian. Berikut ini informasi yang
dibutuhkan :
Bahan baku utama Rp600.000/jam TKL
Bahan baku tambahan Rp200.000/jam TKL
KETERANGAN DEPT A DEPT B DEPT C
Jumlah Jam TKL 5.000 jam 4.500 jam 6.000 jam
Upah Langsung Rp30.000/jam Rp45.000/jam Rp55.000/jam
Jam Mesin yang
Digunakan 2.400 jam 4.000 jam 4.800 jam
Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen A sebesar Rp 432.000.000 dengan
kapasitas yang direncanakan 48.000 jam TKL, Departemen B sebesar Rp
396.500.000 dengan kapasitas yang direncanakan 61.000 JM, dan Departemen C
sebesar Rp 493.850.000 dengan kapasitas direncanakan 83.000 JM. Laba yang
diinginkan 80% dari total biaya produksi.
Diminta:
1. Hitung total harga pokok produksi
2. Hitung harga jual perunit
3. Buatlah kartu harga pokok pesanan
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
19
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
JAWABAN :
1. MENGHITUNG TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI
BBB Utama : Rp 600.000 x 5.000 = Rp 3.000.000.000
Tambahan : Rp 200.000 x 5.000 = Rp 1.000.000.000 +
Total BBB Rp 4.000.000.000
BTK Dept A : 5.000 x Rp 30.000 = Rp 150.000.000
Dept B : 4.500 x Rp 45.000 = Rp 202.500.000
Dept C : 6.000 x Rp 55.000 = Rp 330.000.000 +
Total BTK Rp 682.500.000
BOP Tarif Dept A : Rp 432.000.000 / 48.000 = Rp. 9.000/jam
Tarif Dept B : Rp 396.500.000 / 61.000 = Rp. 6.500/jam
Tarif Dept C : Rp 493.850.000 / 83.000 = Rp. 5.950/jam
BOP Dept A : Rp 9.000 x 2.400 = Rp 21.600.000
BOP Dept B : Rp 6.500 x 4.000 = Rp 26.000.000
BOP Dept C : Rp 5.950 x 4.800 = Rp 28.560.000 +
Total BOP Rp 76.160.000 +
Jumlah Harga Pokok Produksi Rp 4.758.660.000
2. MENGHITUNG HARGA JUAL PER UNIT
Harga jual per unit = (Rp4.758.660.000 / 12.000) + [(Rp4.758.660.000 X
80%) / 12.000]
= Rp713.794
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
20
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
3. KARTU HARGA POKOK PESANAN
TOKO ITAEWON
JL Kelapa Dua
Telp : (021) 9991452
JOB ORDER COST SHEET
ORDER NO : TK101 To : Park Seo Joon
Production : Sepatu Quantity : 12.000 Unit
Character : Directly Date : 01/01/2020
Subscription
1. Raw Material Cost
Prime Rp 3.000.000.000
Addition Rp 1.000.000.000
Total Cost Rp 4.000.000.000
2. Direct Labor Cost
Dept A : 5.000 x Rp 30.000 = Rp 150.000.000
Dept B : 4.500 x Rp 45.000 = Rp 202.500.000
Dept C : 6.000 x Rp 55.000 = Rp 330.000.000 +
Total Cost Rp 682.500.000
3. Factory Overhead Cost
Dept A : Rp 9.000 x 2.400 = Rp 21.600.000
Dept B : Rp 6.500 x 4.000 = Rp 26.000.000
Dept C : Rp 5.950 x 4.800 = Rp 28.560.000 +
Total BOP Rp 76.160.000 +
Total Production Cost Rp 4.758.660.000
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
21
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
KASUS 1
HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING)
TOKO BUDI menerima pesanan dengan nomor TB100 untuk membuat 10.000
Sprei yang harus diselesaikan selama 30 hari. Proses produksi dilakukan melalui 3
departemen, yaitu Departemen A adalah departemen pemotongan bahan baku,
Departemen B adalah departemen penjahitan dan Departemen C adalah
departemen penyelesaian. Berikut ini informasi yang dibutuhkan :
Bahan baku utama Rp 550.000/jam TKL
Bahan baku tambahan Rp 250.000/jam TKL
KETERANGAN DEPT A DEPT B DEPT C
Jumlah Jam TKL 5.000 jam 6.500 jam 7.500 jam
Upah Langsung Rp 20.000/jam Rp 40.000/jam Rp 60.000/jam
Jam Mesin yang
Digunakan 2.000 jam 3.000 jam 4.000 jam
Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen A sebesar Rp 488.250.000 dengan
kapasitas yang direncanakan 42.000 jam TKL, Departemen B sebesar Rp
566.020.000 dengan kapasitas yang direncanakan 65.000 JM, dan Departemen C
sebesar Rp 606.475.000 dengan kapasitas direncanakan 85.000 JM. Laba yang
diinginkan 50% dari total biaya produksi.
Diminta:
1. Hitung total harga pokok produksi
2. Hitung harga jual perunit
3. Buatlah kartu harga pokok pesanan
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
22
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
KASUS 2
HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING)
TOKO LISA menerima pesanan dengan nomor TL255 untuk membuat 8.000 Tas
yang harus diselesaikan selama 30 hari. Proses produksi dilakukan melalui 3
departemen, yaitu Departemen A adalah departemen pemotongan bahan baku,
Departemen B adalah departemen penjahitan dan Departemen C adalah
departemen penyelesaian. Berikut ini informasi yang dibutuhkan :
Bahan baku utama Rp 750.000/jam TKL
Bahan baku tambahan Rp 300.000/jam TKL
KETERANGAN DEPT A DEPT B DEPT C
Jumlah Jam TKL 5.000 jam 5.500 jam 6.500 jam
Upah Langsung Rp 30.000/jam Rp 40.000/jam Rp 50.000/jam
Jam Mesin yang
Digunakan 2.200 jam 3.800 jam 4.000 jam
Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen A sebesar Rp 450.000.000 dengan
kapasitas yang direncanakan 45.000 jam TKL, Departemen B sebesar Rp
650.000.000 dengan kapasitas yang direncanakan 50.000 JM, dan Departemen C
sebesar Rp 800.000.000 dengan kapasitas direncanakan 50.000 JM. Laba yang
diinginkan 65% dari total biaya produksi.
Diminta:
1. Hitung total harga pokok produksi
2. Hitung harga jual perunit
3. Buatlah kartu harga pokok pesanan
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
23
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
VISUAL BASIC
FORM 1
FORM 2
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
24
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
CONTOH KASUS:
FORM 1
FORM 2
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
25
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
BAB III
HARGA POKOK PROSES – PENGANTAR
(PROCESS COSTING)
A. Definisi Harga Pokok Proses (Process Costing)
Harga Pokok Proses merupakan metode pengumpulan biaya produksi yang
digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Perhitungan
harga pokok produknya berdasarkan kepada pengumpulan-pengumpulan biaya-
biaya produksi dalam satu periode tertentu dibagi dengan jumlah unit produksi
periode yang bersangkutan.
B. Ciri-ciri Perusahaan yang menggunakan Harga Pokok Proses
Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.
Tidak tergantung kepada spesifikasi dari pembeli.
Kegiatan Produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang
berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.
Proses produksinya berlangsung secara terus-menerus atau kontinyu.
Tujuan produksi adalah untuk membentuk persediaan yang selanjutnya
untuk dijual.
Media yang digunakan dalam menghitung atau menentukan harga pokok
produk adalah dengan membuat laporan harga pokok produksi, melalui
pengolahan beberapa departemen.
Contoh : Perusahaan Semen
C. Manfaat Informasi Harga Pokok Proses
Penentuan harga jual produk yang tepat
Memantau realisasi biaya produk
Menghitung laba/rugi per periodik secara transparan
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
26
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
CONTOH KASUS
HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)
PT. Rintik Sedu mengolah produknya melalui 2 departemen yaitu
departemen A dan B. Dimana perusahaan ini menggunakan metode harga pokok
proses dalam menentukan harga pokok produk yang dihasilkannya. Data produksi
bulan Maret 2020 sebagai berikut :
Dept. A
(dalam unit)
Dept. B
(dalam unit)
Jumlah produk masuk
proses
(unit started)
Selesai dikirim ke dept.
berikut
(finished goods and
transferred out)
Diterima dari dept.
sebelumnya
(unit received)
80.000
60.000
-
-
-
60.000
Selesai dikirim ke
gudang
(finished goods and
transfered out)
-
40.000
BBB 100% BK 50%
BK 60% 20.000 20.000
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
27
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
Biaya-biaya produksi untuk bulan Maret 2020
Data-data lain :
Pada bulan Maret2020 terjual 65.000 unit dengan harga jual Rp 14.000
per unit, dimana diketahui biaya administrasi dan umum Rp 13.500.000 dan
biaya pemasaran Rp 8.500.000
Diminta :
1. Buatlah laporan harga pokok produksi (production cost report) untuk bulan
Maret 2020!
2. Buatlah laporan rugi laba (income statement) untuk bulan Maret 2020!
Dept. A Dept. B
BBB (raw material cost) 150.000.000 -
BTK (direct labour cost) 97.545.000 78.000.000
BOP (factory overhead) 70.000.000 62.400.000
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
28
AB
TIM PENGEMBANGAN AB
PTA 2020/2021
JAWABAN
CONTOH KASUS
1). PT. RINTIK SEDU LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT.
(PRODUCTION COST REPORT DEPT. A)
MARET 2020
Laporan produksi (produksi report) Unit
Jumlah masuk proses (unit started) 80.000
Selesai dikirim ke dept. berikutnya 60.000
Produk dalam proses akhir (BBB 100%, BK 50%) 20.000