Top Banner
APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI PELEMBAB PADA PRODUK PEMBERSIH TANGAN (HANDSANITIZER) ALZARA ZETIARA DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
55

APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

Mar 10, 2019

Download

Documents

buique
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI

PELEMBAB PADA PRODUK PEMBERSIH TANGAN

(HANDSANITIZER)

ALZARA ZETIARA

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan
Page 3: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Aplikasi Gel Aloevera

dan Gliserin sebagai Pelembab pada Produk Pembersih Tangan (Handsanitizer)

adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum

diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2014

Alzara Zetiara

NIM F34100052

Page 4: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

ABSTRAK

ALZARA ZETIARA. Aplikasi Gel Aloevera dan Gliserin sebagai Pelembab pada

Produk Pembersih Tangan (Handsanitizer). Dibimbing oleh DWI

SETYANINGSIH.

Pemanfaatan gliserin dan gel aloevera sebagai pelembab pada produk

pembersih tangan antiseptik diharapkan akan memberikan kesan berbeda pada

produk, sehingga produk dapat memberikan kesan lembab yang lebih lama di

kulit. Tujuan umum penelitian ini yaitu mendapatkan produk handsanitizer

terbaik dengan penambahan formulasi pelembab menggunakan gliserin dan gel

aloevera, mengetahui efektivitas produk dalam mengurangi cemaran mikroba

pada tangan dan mengetahui umur simpan produk handsanitizer. Formulasi bahan

pelembab tersebut menghasilkan enam jenis formulasi. Berdasarkan hasil uji

kesukaan (hedonik) panelis terhadap sampel produk pembersih tangan, telah

didapatkan hasil formulasi pelembab dengan konsentrasi gliserin 0.1 % dan gel

aloevera 0.5%. Formulasi tersebut memiliki karakteristik: pH 5.11; viskositas

6533 cP: densitas 0.904 g/ml. Hasil uji mikroba diketahui bahwa produk

handsanitizer mampu mengurangi cemaran mikroba pada tangan. Berdasarkan

parameter kadar air dan etanol pada suhu 70oC, pendugaan umur simpan produk

handsanitizer dalam kemasan aluminium foil pada suhu ruang adalah selama 215

hari (7.16 bulan).

Kata kunci: gel aloevera, gliserin, hedonik, pelembab, umur simpan

ABSTRACT

ALZARA ZETIARA. Application of Aloevera Gel and Glycerin as Moisturizer

on Hand Cleaner Product (Handsanitizer). Supervised by DWI SETYANINGSIH

.

The use of glycerin and aloevera gel as moisturizer on antiseptic

handsanitizer product is expected to give different impression to the product, so

the product can give longer moist impression in the skin. The aims of this research

are to obtain an antiseptic handsanitizer product with the addition of glycerin and

aloevera gel formulation as moisturizer materials, to know the effectiveness of the

product in reducing microbial contamination on hands and shelf life of

handsanitizer product. There were six moisturizing formulations. Based on

hedonic test, sixth formulation was the best moisturizing formulation which

consisted of 0.1% glycerin and 0.5% aloevera gel. It was characterized by pH of

5.11; viscosity of 6533 cP; density of 0.904 g/ml. Microbial test showed that the

product was able to reduce microbial contamination in hand. Based on parameter

of water dan ethanol content (70oC) from shelf life analysis, the product can be

stored at 25oC or room temperature using aluminium foil packaging for 215 days

(7.16 months).

Keywords: aloevera gel, glycerin, hedonic, moisturizer, shelf life

Page 5: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

pada

Departemen Teknologi Industri Pertanian

APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI

PELEMBAB PADA PRODUK PEMBERSIH TANGAN

(HANDSANITIZER)

ALZARA ZETIARA

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan
Page 7: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

Judul Skripsi : Aplikasi Gel Aloevera dan Gliserin sebagai Pelembab pada Produk

Pembersih Tangan (Handasanitizer)

Nama : Alzara Zetiara

NIM : F34100052

Disetujui oleh

Dr Dwi Setyaningsih, STP MSi

Pembimbing I

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Nastiti Siswi Indrasti

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan
Page 9: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2014 ini ialah

pembuatan produk berbasis gel aloevera dan gliserin sebagai pelembab, dengan

judul Aplikasi Gel Aloevera dan Gliserin sebagai Pelembab pada Produk

Pembersih Tangan (Handsanitizer).

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Dwi Setyaningsih STP, M.Si

selaku pembimbing dan Ibu Dr. Ir. Mulyorini Rahayuningsih, M.Si dan Bapak

Drs. Purwoko, M. Si yang telah banyak memberi saran. Di samping itu,

penghargaan penuls sampaikan kepada Ibu Egnawati Sari dari Laboratorium

Dasar Ilmu Terapan, Ibu Rini Purnawati, S.TP, M.Si dari Laboratorium Teknologi

Proses dan Ibu Dyah Purnawati dari Laboratorium Pengawasan Mutu yang telah

membantu selama kegiatan penelitian di laboratorium. Departemen Teknologi

Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB yang telah memberi

dukungan. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Ayahanda Hi. Raden

Mansus, SE, Ibunda Hj. Mirza Triutami, SE, Adik Kharisma Putri dan Crisnina

Handayani, Nenek Hj. Hayuna dan Hj. Musyah Mochtar serta seluruh keluarga

atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juni 2014

Alzara Zetiara

Page 10: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

Ruang Lingkup Penelitian 2

METODOLOGI 2

Waktu dan Termpat Penelitian 2

Bahan 2

Alat 2

Metode Penelitian 3

HASIL DAN PEMBAHASAN 7

Karakteristik Produk 7

Uji Hedonik 9

Penentuan Produk Terbaik 13

Pengujian Efektivitas Produk 15

Pendugaan Umur Simpan 16

SIMPULAN DAN SARAN 19

Simpulan 19

Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 20

LAMPIRAN 22

RIWAYAT HIDUP 43

Page 11: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

DAFTAR TABEL

1 Formulasi pelembab handsanitizer .................................................................. 3

2 Hasil pengujian karakteristik formulasi handsanitizer .................................... 7 3 Persentase kelembaban produk handsanitizer ............................................... 14 4 Hasil perhitungan jumlah bakteri pada tangan ............................................... 15 5 Nilai-nilai laju persentase kadar air dan etanol suhu 70

oC ............................. 18

DAFTAR GAMBAR

1 Alat pengukur kadar air dan etanol 7

2 Persentase panelis skala 5-7 pada parameter kejernihan handsanitizer 9 3 Persentase panelis skala 5-7 pada parameter kekentalan handsanitizer 10 4 Persentase panelis skala 1-3 pada parameter kelengketan handsanititzer 11 5 Persentase panelis skala 1-3 pada parameter kelembaban handsanitizer 12 6 Persentase panelis skala 5-7 pada parameter penerimaan keseluruhan 13 7 Grafik persentase rata-rata kadar air dan etanol pada suhu 70

oC 18

8 Grafik hubungan In K dengan 1/T 18

DAFTAR LAMPIRAN

1 Diagram alir proses pembuatan produk pembersih tangan 22 2 Formulir uji organoleptik produk pembersih tangan 23 3 Hasil uji Friedman produk pembersih tangan dengan SPSS Statistic 21.0 26

4 Hasil uji lanjut one way anova produk pembersih tangan dengan SPSS

Statistic 21.0 29 5 Nilai kepentingan uji hedonik 34 6 Perhitungan pembobotan uji hedonik produk pembersih tangan 35

7 Hasil uji efektivitas produk pembersih tangan 36 8 Hasil uji pearson correlation produk pembersih tangan dengan SPSS

Statistic 21.0 36 9 Hasil uji lanjut one way anova pengujian efektivitas produk 37

10 Dokumentasi Produk 38 11 Hasil pengujian susut bobot, kadar air dan etanol pada suhu 70

oC dan

105oC 39

12 Grafik dan persamaan regresi susut bobot 41

13 Grafik dan persamaan regresi kadar air dan etanol suhu 105oC 42

Page 12: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan
Page 13: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perilaku hidup sehat dan bersih apabila tidak diperhatikan dengan baik dapat

menjadi ancaman bagi kegiatan masyarakat. Ancaman tersebut berupa masuknya

penyakit ke dalam tubuh. Perilaku hidup sehat dan bersih dapat dimulai dengan

ritual sederhana seperti kegiatan mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas

apapun. Mencuci tangan dapat mencegah resiko penularan penyakit seperti

influenza, diare bahkan SARS (Severe Acute Respository Syndrom) hingga 50%

(Rhamadanti, 2004). Kegiatan membersihkan tangan dapat dilakukan

menggunakan air, sabun, tissue, sapu tangan dan sebagainya.

Seiring dengan perkembangan teknologi, maka alternatif dalam hal

kepraktisan pun berkembang. Munculnya produk pembersih tangan

(handsanitizer) merupakan perkembangan dari kegiatan mencuci tangan dan

bentuk handsanitizer berupa gel menjadi sediaan yang cukup digemari.

Handsanitizer memiliki komposisi terbesar bahan penyusunnya yaitu alkohol

sebagai bahan antiseptik. Selain aman di gunakan pada kulit, alkohol merupakan

antiseptik yang kuat dan menghambat pertumbuhan mikroba dengan cepat.

Selain bahan antiseptik, bahan pelembab juga berperan penting dalam

pembuatan handsanitizer. Bahan pelembab dapat mencegah atau mengurangi

kekeringan kulit, mengurangi penguapan air baik dari kemasan saat produk dibuka

dan mengikat air agar tetap lembab pada saat produk digunakan di tangan.

Pelembab yang dapat digunakan yaitu gliserin. Sifat gliserin yang dapat menyerap

air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan.

Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan dan melembabkan

permukaan ketika dioleskan pada kulit ataupun rambut (Poedjiadi, 2006).

Selain gliserin, gel aloevera dapat dijadikan bahan pelembab alami yang

dapat meningkatkan fungsi pelembab pada kulit. Gel aloevera mampu menjaga

kelembaban dengan cara mengontrol kehilangan air dan pertukaran komponen-

komponen larut air (Reynold and Dweck, 1999). Pemanfaatan gel aloevera

sebagai pelembab dalam berbagai bidang dengan model inovasinya khususnya

pada produk pembersih tangan masih menjadi hal baru untuk diteliti. Aplikasi gel

aloevera sebagai bahan pelembab dalam produk pembersih tangan selain dinilai

lebih aman juga disebabkan masih sedikitnya penelitian mengenai aplikasi

pelembab pada produk pembersih tangan. Oleh karena itu, gel aloevera dan

gliserin menarik untuk diteliti dan dilakukan pengembangan untuk dijadikan

sebagai pelembab pada produk pembersih tangan (handsanitizer).

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi bahan pelembab dan

sifat sensori terbaik pada produk handsanitizer dengan gel aloevera dan gliserin

sebagai pelembab. Selain itu, penelitian ini juga untuk mengetahui efektivitas

produk dalam mengurangi cemaran mikroba pada tangan dan mengetahui umur

simpan produk handsanitizer.

Page 14: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

2

Ruang Lingkup Penelitian

Lingkup penelitian ini adalah formulasi gel aloevera dan gliserin sebagai

pelembab pada produk pembersih tangan menggunakan uji sensori dan pengujian

karakteristik produk dilihat dari pH, viskositas dan densitas. Produk terbaik dari

hasil uji hedonik dilakukan pengujian kelembaban menggunakan skin moisture

analyzer, efektivitas produk dan umur simpan produk handsanitizer menggunakan

kemasan aluminium foil pada penyimpanan suhu 25oC, 35

oC dan 50

oC.

Penelitian ini meliputi beberapa tahapan antara lain tahapan formulasi pelembab

pada produk handsanitizer, pengujian karakteristik produk, pengujian secara

sensori, pengujian efektivitas produk dan pendugaan umur simpan.

METODOLOGI

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Februari 2014 hingga April

2014. Penelitian dilakukan di Laboratorium Dasar Ilmu Terapan, Laboratorium

Teknologi Kimia dan ruang Organoleptik, Departemen Teknologi Industri

Pertanian

Bahan

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah carbomer, gel

aloevera, gliserin, dan bioetanol. Carbomer digunakan sebagai bahan pembentuk

gel (gelling agent), berperan dalam membentuk sifat kekentalan produk.

Carbomer memiliki karakteristik bubuk berwarna putih, ringan dan mudah lengket

jika terkena air. Gel aloevera dan gliserin digunakan sebagai pelembab yang akan

menjaga kelembaban kulit tangan. Bioetanol merupakan etanol (golongan

alkohol) yang diproduksi dari bahan alami dan bahan baku yang biasa digunakan

untuk memproduksi bioetanol yaitu ubi kayu dan tetes tebu (molases). Bioetanol

digunakan sebagai bahan yang bersifat antiseptik.

Bahan tambahan yang digunakan yaitu minyak atsiri sebagai bahan pemberi

aroma produk. Minyak atsiri yang digunakan yaitu minyak jeruk nipis dan minyak

green tea yang diperoleh dari toko online shop Lansida. Selain minyak atsiri,

bahan tambahan lain yang digunakan yaitu aquades, NaOH 1 N digunakan

sebagai penetral carbomer, larutan garam fisiologis, media Plate Count Agar

(PCA), dan swab cotton.

Alat

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan produk pembersih tangan antara

lain: neraca digital, gelas arloji, penangas, stopwatch, pipet volumetrik, labu ukur,

sudip, pengaduk, kertas timbang, gelas piala, gelas ukur, magnetic stirer, dan alat

pengaduk (homomixer), sedangkan alat yang digunakan dalam pengujian

Page 15: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

3

karakteristik produk antara lain: viskometer, pH-meter dan piknometer. Dalam

pengujian efektivitas produk digunakan alat antara lain: inkubator dan autoklaf.

Metode Penelitian

Pengambilan Gel Aloevera

Jenis tanaman lidah buaya yang termasuk ke dalam suku Liliaceae yang

paling banyak dimanfaatkan dan tumbuh di pekarangan adalah jenis Aloe

barbadensis miller. Jenis tanaman lidah buaya tersebut mengandung 75 zat aktif

yang dibutuhkan manusia. Tanaman ini memiliki ciri-ciri yaitu batang tidak

terlihat jelas, bentuk daun lebar di bagian bawah dengan pelepah bagian atas yang

cembung, lebar daun 6-13 cm dan duri berada di bagian pinggir daun dengan

panjang daun 25-30 cm.

Pengumpulan dilakukan dengan cara daun lidah buaya dipotong sedekat

mungkin dari batangnya, kemudian dibilas dengan aquades dan permukaannya

dikeringkan. Pangkal daun lidah buaya dipotong sekitar satu cm dan bagian

berduri sepanjang daun lidah buaya juga dipotong. Daun lidah buaya dikupas

melalui sisi dimana duri lidah buaya telah dibuang sebelumnya. Pada penampang

yang lebar dibelah memanjang menggunakan pisau hingga menjadi 2 bagian.

Bagian yang berisi daging buah diletakkan menghadap keatas dan gel dikeruk dari

atas ke bawah, dari ujung ke bagian pangkal lidah buaya. Tahap tersebut diulangi

hingga beberapa kali sampai seluruh gel terlepas dari kulit lidah buaya. Gel lidah

buaya segera diblender dan hasilnya berupa ekstrak kasar berbuih banyak segera

dimasukkan ke dalam lemari es. Ekstrak kasar gel lidah buaya disaring sehingga

hanya didapat cairannya saja.

Formulasi Bahan Pelembab

Formulasi bahan pelembab yang akan digunakan sebagai pelembab pada

produk handsanitizer menggunakan gel aloevera, gliserin dan kombinasi

keduanya. Konsentrasi yang digunakan yaitu konsentrasi rendah sebesar 0.1% dan

konsentrasi tinggi sebesar 0.5%. Konsentrasi pelembab pada handsanitizer yang

direkomendasikan berada pada kisaran 0.1% - 1%. Tabel 1 menjelaskan formulasi

pelembab yang digunakan.

Tabel 1 Formulasi pelembab handsanitizer

Formulasi Konsentrasi Gliserin Konsentrasi Gel Aloevera

A 0.1% -

B 0.5% -

C - 0.1%

D - 0.5%

E 0.5% 0.1%

F 0.1% 0.5%

Pembuatan Produk Pembersih Tangan

Pembuatan produk pembersih tangan dilakukan dengan cara terlebih dahulu

melarutkan carbomer sebanyak 0.5% dalam 450 ml aquades. Pelarutan carbomer

ini dibantu dengan menggunakan magnetic stirer dengan kecepatan pengadukan

Page 16: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

4

±1200 rpm selama 30 menit pada suhu 25-29oC. Carbomer yang telah larut

sempurna pada air selanjutnya ditambahkan 7.5 ml basa NaOH 1 N secara

perlahan untuk menetralkan larutan carbomer. Kemudian campuran diaduk secara

manual selama ±5 menit hingga diperoleh gel yang kental dan bening. Formulasi

bahan pelembab terlebih dahulu dilarutkan dalam bioetanol 95% sebanyak 675 ml

kemudian ditambahkan ke dalam larutan. Setelah itu dihomogenkan dengan

homomixer dengan kecepatan 2000 rpm selama satu jam pada suhu 25-30oC.

Penambahan Aroma Minyak Atsiri

Setelah didapatkan produk handsanitizer dengan formulasi bahan pelembab,

tahapan terakhir yaitu penambahan minyak atsiri untuk meningkatkan aroma.

Minyak atsiri yang digunakan yaitu campuran antara minyak jeruk nipis 0.1% dan

minyak green tea 0.015% (Widyastuti, 2013).

Karakteristik Produk

Pengujian karakteristik produk handsanitizer meliputi viskositas, pH, dan

densitas. Pengukuran viskositas menggunakan viscometer Brookfield. Sampel

sebanyak 50 ml dimasukkan kedalam gelas piala, kemudian pengukuran

dilakukan sebanyak 3 kali. Spindle yang digunakan adalah spindle nomor 4

dengan kecepatan sebesar 30 rpm.

Nilai pH diperoleh dari pengukuran menggunakan alat pH-meter. Sampel

sebanyak 10 g dilarutkan dalam 100 ml aquades, kemudian diaduk untuk

melarutkan sampel. Sampel yang telah dilarutkan kemudian diukur menggunakan

pH meter yang telah dikalibrasi.

Densitas produk diukur menggunakan piknometer. Hal tersebut dilakukan

karena sampel handsanitizer memiliki aliran sehingga masih dapat diukur bobot

jenisnya menggunakan piknometer. Bobot piknometer kosong dan tutup

ditimbang setelah itu diisi dengan sampel hingga penuh dan ditimbang kembali.

Nilai densitas dihitung dengan rumus berikut:

𝑫𝒆𝒏𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 =𝒃𝒐𝒃𝒐𝒕 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍(𝒈𝒓)

𝒃𝒐𝒃𝒐𝒕 𝒂𝒊𝒓 (𝒈𝒓) 𝒙 𝒅𝒆𝒏𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒂𝒊𝒓 (

𝒈

𝒎𝒍)

Pengujian Sensori Produk (Hedonik)

Uji hedonik merupakan salah satu uji penerimaan yang menggunakan

minimal 30 panelis untuk panel tidak terlatih maupun panel konsumen

(Setyaningsih, dkk., 2010). Uji hedonik dilakukan dengan ke enam formulasi

tersebut terhadap responden sebanyak 30 orang. Parameter yang dinilai dalam

pengujian hedonik meliputi kejernihan, kekentalan, kelengketan, kelembaban, dan

penerimaan secara keseluruhan. Kemudian panelis akan memilih formulasi

pelembab yang disukai berdasarkan kelima parameter tersebut. Formulir uji

organoleptik dapat dilihat pada Lampiran 2. Panelis uji hedonik kali ini dilakukan

dengan panelis yang sebagian adalah wanita, hal ini dikarenakan wanita

cenderung lebih peka dibandingkan laki-laki.

Page 17: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

5

Penentuan Produk Terbaik

Penentuan produk terbaik dilakukan dengan metode pembobotan Bayes

dengan modifikasi (Soraya 2007). Metode pembobotan didasarkan pada hasil uji

hedonik yang telah dilakukan. Parameter uji hedonik yang digunakan meliputi

parameter kejernihan, kekentalan, kelengketan, kelembaban dan penerimaan

secara keseluruhan. Untuk menentukan produk terbaik maka setiap parameter uji

hedonik diberikan skala 1 sampai 7 berdasarkan nilai kepentingannya. Semakin

penting parameter tersebut maka nilai yang diberikan semakin besar. Nilai

kepentingan kemudian dibobotkan dalam persen. Nilai kepentingan tiap parameter

ditentukan atas pertimbangan-pertimbangan yang dapat dilihat pada Lampiran 5.

Pertimbangan-pertimbangan diputuskan melalui expert judgment.

Nilai hasil analisis parameter uji hedonik diurutkan berdasarkan rangking

terbaik. Peringkat terbaik diberi nilai terbesar dan peringkat terendah diberi nilai

terkecil. Nilai total akhir diperoleh dari akumulasi perkalian antara nilai peringkat

dikalikan dengan bobot setiap parameter kesukaan. Nilai total kemudian

dirangking hingga diperoleh perlakuan terbaik.

Analisis Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini ada dua macam yaitu

analisis deskriptif dan analisis statistik non-parameterik. Analisis statistika

deskriptif dilakukan terhadap semua data yaitu data hasil pengujian sensori,

hedonik, viskositas, densitas, pH dan data hasil uji efektivitas produk. Analisis

dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata dan menyajikannya dalam bentuk

tabel dan grafik.

Analisis statistik non-parametrik dengan uji Friedman dilakukan untuk

menganalisis data hasil pengujian sensori dengan uji hedonik. Uji friedman adalah

uji dalam statistik non parametrik yang mensyaratkan tidak ada ulangan bagi

perlakuan yang diberikan terhadap unit-unit percobaan. Uji ini dilakukan apabila

data-data hasil pengamatan berupa ranking (misalnya uji organoleptik), maka

friedman test lebih tepat digunakan karena data berupa ranking tergolong tipe data

ordinal (Santoso, 2002). Pengujian dilakukan dengan menggunakan software

SPSS Statistic 21.0. Hipotesis yang digunakan untuk uji statistik ini yaitu:

H0 : Perbedaan formulasi pelembab tidak memberikan perbedaan antar sampel

H1 : Perbedaan formulasi pelembab memberikan perbedaan antar sampel

Pengujian Efektivitas Produk

Setelah didapatkan formulasi produk terbaik dari hasil uji hedonik, sampel

terbaik dilakukan pengujian efektivitas produk. Pengujian tersebut dilakukan

menggunakan metode swab (Radji, 2010). Dalam melakukan pengujian, terlebih

dahulu kedua telapak tangan responden dicuci dan diberikan suatu benda untuk

dipegang agar kandungan bakteri di kedua telapak tangannya sama, kemudian

dengan swab kapas steril yang telah dibasahi dengan larutan NaCl 0.85%

diusapkan atau disapukan dengan cukup kuat pada telapak tangan responden,

berlawanan arah dengan garis telapak tangan. Swab kapas tersebut kemudian

dibilaskan ke dalam air pengencernya dan dilakukan pengenceran hingga 10⁻2.

Masing-masing pengenceran diambil 0.5 ml dan ditanam pada agar Plate Count

Page 18: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

6

Agar dalam cawan petri. Kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam dan

koloni bakteri yang tumbuh dihitung dan dicatat.

Pengujian mikrobiologi dilakukan sebanyak dua kali kemudain dilakukan

pengolahan analisis statistik parametrik dengan software SPSS 21.0. Analisis

statistik parametrik menggunakan Pearson Correlation karena lebih cocok

digunakan untuk data berskala interval atau ratio untuk melihat perbedaan apakah

kondisi tangan responden mempengaruhi jumlah mikroba pada tangan. Hipotesis

yang digunakan untuk uji statistik ini yaitu:

H0 : Perbedaan kondisi responden tidak memberikan perbedaan jumlah bakteri

pada tangan

H1 : Perbedaan kondisi responden memberikan perbedaan jumlah bakteri pada

tangan

Pendugaan Umur Simpan Produk Handsanitizer

Setelah didapatkan formulasi produk terbaik dari hasil uji hedonik, sampel

terbaik dilakukan pengujian umur simpan. Pengujian dilakukan dengan sampel

disimpan pada 3 suhu yang berbeda yaitu suhu 25oC, 35

oC dan 50

oC. Sampel

tersebut dikemas menggunakan kemasan aluminium foil dengan isi per kemasan

sebanyak 20 ml. Pengujian untuk ketiga suhu dilakukan pada waktu yang berbeda.

Penyimpanan pada suhu 25oC dilakukan pada 6 titik penyimpanan yaitu pada

waktu 0, 6, 12, 18, 24 dan 30 hari. Penyimpanan pada suhu 35oC dilakukan pada 9

titik penyimpanan yaitu pada waktu 0, 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28 dan 32 hari.

Penyimpanan pada suhu 50oC dilakukan pada waktu 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16,

18, 20, 22, 24, 26, 28 dan 30 hari.

Pendugaan umur simpan pada ketiga suhu dilakukan dengan melihat susut

bobot pada sampel dengan cara sampel beserta kemasannya ditimbang sebelum

dan sesudah penyimpanan. Menurut Larasati (2012), pengukuran susut bobot

dilakukan secara gravimetri yaitu membandingkan selisih bobot sebelum

penyimpanan dengan sesudah penyimpanan. Kehilangan bobot selama

penyimpanan dapat dihitung berdasarkan rumus:

𝑆𝑢𝑠𝑢𝑡 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 % =𝑊−𝑊𝑎

𝑊 x 100%

Keterangan:

W : Bobot bahan awal penyimpanan dengan kemasan (g)

Wa : Bobot bahan akhir penyimpanan dengan kemasan (g)

Sesudah penyimpanan, kemasan dibuka dan sampel ditimbang sebanyak 1-2

gram untuk melihat persentase kadar etanol maupun air yang masih tersisa pada

suhu 70oC dan 105

oC. Persentase tersebut dapat dilihat menggunakan moisture

analyzer atau alat pengukur kadar air dengan metode oven dengan cara

dipanaskan dan diukur kandungan bahan yang menguap. Bahan menguap

sebagian besar terdiri dari air dan etanol yang merupakan bahan terbesar penyusun

handsanitizer. Alat tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini:

Page 19: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

7

Gambar 1 Alat pengukur kadar air dan etanol

Pengujian susut bobot, kadar air dan kadar etanol pada suhu 70oC dan 105

oC

untuk ketiga suhu penyimpanan dilakukan dengan metode duplo kemudian

diambil rata-rata dari hasil tersebut.

Analisis laju persentase susut bobot, persentase kadar air dan etanol pada

suhu 70oC dan 105

oC dapat dilakukan dengan mengukur nilai energi aktivasi (Ea)

pada suhu T (oK) menggunakan persamaan arhenius sebagai berikut:

k = k0 . e-Ea/RT

atau dilogaritmakan menjadi: In k = In k0 – (Ea/RT)

Keterangan:

k = konstanta laju penurunan/peningkatan pada suhu T

k0 = konstanta (tidak tergantung suhu)

Ea = energi aktivasi (J/mol)

R = konstanta gas ideal (8.314 J/K/mol)

T = suhu absolut (K)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Produk

Setelah didapatkan ke enam formulasi dan kontrol, dilakukan pengujian

karakteristik sampel yang dilihat dari parameter kekentalan, pH dan densitas.

Pengujian karakteristk sampel tersebut dilakukan sebelum diujikan secara hedonik

ke panelis untuk mengetahui sifat kimia produk terhadap kulit. Berikut hasil

pengujian karakterisitik sampel dilihat dari parameter pH, viskositas dan densitas.

Tabel 2 Hasil pengujian karakteristik formulasi handsanitizer

Parameter Satuan Sampel formulasi handsanitizer

A

B

C

D

E

F

K

pH 5.73 5.78 5.30 5.25 5.31 5.11 5.69

Viskositas cP 5800 6233 5633 4567 6166 6533 3700

Densitas g/ml 0.901 0.905 0.898 0.876 0.893 0.904 0.882

Page 20: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

8

Produk handsanitizer yang termasuk kedalam produk personal care

diharapkan memiliki nilai pH atau derajat keasaman produk pada rentang 4.5-6.5

atau sesuai dengan nilai pH kulit manusia (Tranggono dan Latifa, 2007).

Berdasarkan data nilai pH pada Tabel 2, nilai pH tiap sampel terletak pada rentang

5-6. Jika dibandingkan dengan handsanitizer merk X sebagai kontrol, nilai pH

sampel tidak jauh berbeda. Hal ini menunjukan bahwa nilai pH masih dapat

diterima terutama oleh kulit karena masih dalam batasan yang diharapkan. Hal

yang berpengaruh pada nilai pH produk pembersih tangan adalah basa penetral

yang digunakan (Widyastuti, 2013). Basa penetral yang digunakan dalam

pembuatan produk handsanitizer ini adalah larutan NaOH 1 N. Penambahan basa

penetral berfungsi untuk menetralkan carbomer yang direaksikan dengan air

dalam suasana asam sehingga produk handsanitizer sesuai dengan pH kulit

manusia yaitu pada rentang 4.5-6.5.

Penggunaan carbomer pada sampel handsanitizer mempengaruhi viskoitas

yang dihasilkan dan penggunaan carbomer aman sebagai penggunaan topikal.

Berdasarkan Lubrizol Pharmaceutical Bulletin No 6 mengenai Pengentalan

(2008), viskositas polimer asam akrilat akan meningkat bila mengalami

netralisasi. Polimer asam akrilat memiliki viskositas yang lebih tinggi dalam air

daripada dalam pelarut. Selain itu, viskositas juga akan mengalami peningkatan

jika konsentrasi polimer asam akrilat yang digunakan meningkat.

Carbomer adalah istilah yang digunakan untuk serangkaian polimer asam

akrilat yang tersusun dari monomer asam akrilat. Carbomer memiliki karakteristik

berwarna putih, bubuk halus dan banyak digunakan dalam kosmetik dan produk

perawatan pribadi. Kelebihan carbomer sebagai gelling agent yaitu mudah

terdispersi di dalam air membentuk larutan koloid yang bersifat asam dan

berwarna bening. Selain itu, dalam konsentrasi yang kecil (0.5%-2%) dapat

dijadikan basis gel dengan konsistensi yang cukup dapat memberikan penampilan

yang baik pada masing-masing formulasi sediaan (Rowe, 2006). Pada penelitian

ini, carbomer yang digunakan dalam pembuatan formulasi gel handsanitizer

sebesar 0.5%. Menurut Meilianti (2009), kisaran viskositas gel etanol yang dapat

mengalir yaitu 2381 cP hingga 16893 cP. Berdasarkan pengukuran kekentalan,

keenam formulasi diatas masih berada dalam rentang viskositas gel yaitu 2381 cP

hingga 16893 cP.

Karaktersitik produk handsanitizer juga dilakukan pengukuran densitas.

Penetapan densitas bertujuan untuk menentukan atau mengidentifikasi suatu zat,

baik dalam bentuk padat maupun cair. Produk handsanitizer merupakan salah satu

produk yang berbahan baku bioetanol. Bioetanol memiliki densitas yang lebih

rendah dibandingkan air. Semakin tinggi densitas produk maka kadar

bioetanolnya semakin rendah (Widyastuti, 2013).

Berdasarkan data pada Tabel 2, hasil pengujian sampel dan kontrol terletak

pada rentang 0.876-0.905 g/ml. Jika dibandingkan dengan kontrol yang berupa

produk handsanitizer yang telah ada di pasaran dengan nilai densitas 0.882 g/ml,

sampel masih memenuhi kriteria sebagai produk pembersih tangan yang

mengandung etanol. Nilai densitas ini dapat diartikan sebagai persentase

kandungan etanol yang cukup sebagai bahan antiseptik.

Page 21: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

9

Uji Hedonik Produk

1. Kejernihan

Parameter yang dapat dilihat secara visual berdasarkan cahaya yang

diteruskan oleh larutan. Parameter ini menandakan homogenitas bahan telah

tercampur secara sempurna. Adanya partikel yang tersuspensi, emulsi atau

gelembung udara dapat mempengaruhi kejernihan. Pada parameter kejernihan

dilakukan pengujian hedonik terhadap keenam formulasi dan sampel kontrol.

Sampel kontrol merupakan produk handsanitizer merk X dimasukkan ke dalam

penilaian parameter kejernihan. Tingkat kesukaan panelis dinilai dari skala 5-6-7

yaitu agak jernih-jernih-sangat jernih.

Gambar 2 Persentase panelis (skala suka 5-7) pada parameter kejernihan

handsanitizer.

Perbedaan konsentrasi pelembab berpengaruh nyata terhadap kejernihan

sampel (P<0.05). Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3. Berdasarkan hasil

uji lanjut one way anova pada Lampiran 4, menunjukkan adanya perbedaan paling

signifikan pada parameter kejernihan yaitu formulasi B dibandingkan formulasi

D. Hasil tersebut disebabkan karena dari perhitungan Bayes bahwa formulasi B

mendapatkan persentase tingkat kesukaan kejernihan tertinggi, sedangkan

formulasi D mendapatkan persentase terendah sehingga formulasi B memiliki

perbedaan paling signifikan dibandingkan formulasi D. Hal tersebut juga

dipengaruhi oleh bahan pelembab gliserin yang dinilai lebih jernih oleh panelis

jika dibandingkan pelembab gel aloevera.

2. Kekentalan

Parameter yang dapat dilihat secara visual yang menentukan produk mudah

dikeluarkan atau tidak serta mudah tumpah atau tidak. Kekentalan mempengaruhi

daya sebar dan daya lekat gel ketika digunakan pada kulit. Pengujian hedonik

untuk parameter kekentalan agak berbeda dengan pengujian parameter kejernihan.

Pada parameter kekentalan diberi kontrol yaitu produk handsanitizer merk X

sebagai pembanding karena parameter kekentalan merupakan parameter yang

33,33%36,67%

30%

43,33%

26,67%

33,33%

50%

26,67%

43,33%46,67%

30%

16,67%20%

26,67%

6,67%

0%

10%6,67%

0% 0%

10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

K A B C D E F

% T

ingk

at k

esu

kaan

Pan

elis

Formulasi

Skala 5 Skala 6 Skala 7

Page 22: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

10

memiliki tingkat kesukaan relatif dan tidak dapat dipastikan apakah panelis

menyukai formulasi yang kental atau tidak. Tingkat kesukaan panelis dinilai dari

skala 5-6-7 yaitu agak kental-kental-sangat kental.

Gambar 3 Persentase panelis (skala suka 5-7) pada parameter kekentalan

handsanitizer.

Perbedaan konsentrasi pelembab berpengaruh nyata terhadap kekentalan

sampel (P<0.05). Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3. Berdasarkan hasil

uji lanjut one way anova pada Lampiran 4, menunjukkan adanya perbedaan paling

signifikan pada parameter kekentalan yaitu formulasi B dibandingkan dengan

formulasi C, D dan E. Hasil tersebut disebabkan karena dari perhitungan Bayes

bahwa formulasi B mendapatkan persentase tingkat kesukaan kekentalan tertinggi

dibandingkan formulasi C, D dan E. Hal ini juga sesuai dengan uji viskositas

menggunakan viskometer brookfield bahwa formulasi B mendapatkan nilai

viskositas agak tinggi yaitu sebesar 6233 cP. Menurut Widyastuti (2013), panelis

lebih menyukai formulasi handsanitizer yang agak kental agar produk tidak

mudah tumpah saat produk digunakan atau dituang ke tangan. Salah satu faktor

yang mempengaruhi kekentalan suatu larutan adalah kehadiran zat lain. adanya

bahan tambahan seperti suspensi meningkatkan viskositas cairan (Bird, 1993).

Adanya bahan tambahan yaitu bahan pelembab gliserin yang ditambahkan pada

formulasi B memiliki tingkat kekentalan yang disukai oleh panelis.

3. Kelengketan

Parameter kelengketan dilakukan dengan menyentuhkan sampel ke tangan

kemudian dinilai kesan lengket yang dirasakan. Pengujian parameter kelengketan

diberikan penilaian terhadap ke enam formulasi sampel dengan sampel kontrol

sebagai pembanding. Penggunaan kontrol yaitu produk handsanitizer merk X

pada parameter kelengketan diberikan karena parameter ini memiliki tingkat

kesukaan relatif dan tidak dapat dipastikan apakah panelis menyukai formulasi

yang lebih lengket atau tidak. Tingkat kesukaan panelis dinilai dari skala 1-2-3

yaitu sangat tidak lengket-tidak lengket-agak tidak lengket.

20,00%

33,33%

26,67%

20,00%

43,33%

30,00%30,00%

36,67%

13,33%

20,00%

6,66%

26,67%

3,33%6,67%

0,00% 0,00%

6,67%3,33%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

45,00%

50,00%

A B C D E F

%Ti

ngk

at k

esu

kaan

pan

elis

Formulasi

Skala 5 Skala 6 Skala 7

Page 23: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

11

Gambar 4 Persentase panelis (skala suka 1-3) pada parameter kelengketan

handsanitizer.

Perbedaan pelembab berpengaruh nyata terhadap kelengketan sampel

(P<0.05). Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3. Berdasarkan hasil uji

lanjut one way anova pada Lampiran 4, menunjukkan adanya perbedaan paling

signifikan pada parameter kelengketan yaitu formulasi D dibandingkan dengan

formulasi C, E dan F. Hasil tersebut disebabkan karena dari perhitungan Bayes

bahwa formulasi D mendapatkan persentase tingkat kesukaan ketidaklengketan

tertinggi yang disukai panelis dibandingkan formulasi C, E dan F.

Secara umum panelis lebih menyukai sampel produk yang tidak lengket

setelah penggunaan produk (Widyastuti, 2013). Berdasarkan hasil uji hedonik,

formulasi D adalah formulasi yang disukai panelis karena mendapatkan persentase

tertinggi yaitu sebesar 70% dengan rincian 33.33% panelis menilai formulasi D

memiliki kesan tidak lengket. Hal ini disebabkan karena bahan pelembab gel

aloevera 0.5% memiliki tingkat kelengketan lebih rendah dibanding sampel

dengan bahan pelembab gliserin dan kombinasi keduanya.

4. Kelembaban

Kelembaban merupakan parameter yang dapat dilihat secara langsung

dengan mengoleskan sampel ke tangan kemudian memberikan penilaian terhadap

kesan lembab. Kesan lembab tersebut digunakan untuk mengetahui lamanya

sampel kering di tangan setelah beberapa menit pemakaian sampel. Pengujian

parameter kelembaban menggunakan kontrol sebagai pembanding karena

parameter ini memiliki tingkat kesukaan relatif dan tidak dapat dipastikan apakah

panelis menyukai formulasi yang lebih lembab atau tidak. Tingkat kesukaan

panelis dinilai dari skala 1-2-3 yaitu sangat lebih lembab-lebih lembab-agak lebih

lembab.

6,66%

3,33% 3,33%

10,00%

0,00% 0,00%

26,67%

16,67%

23,33%

33,33%

26,67%

30,00%30,00%

33,33%

26,67% 26,67%

16,67%

13,33%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

A B C D E F

% T

ingk

at p

ers

en

tase

pan

elis

Formulasi

Skala 1 Skala 2 Skala 3

Page 24: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

12

Gambar 5 Persentase panelis (skala suka 1-3) pada parameter kelembaban

handsanitizer.

Perbedaan pelembab berpengaruh nyata terhadap kelembaban sampel

(P<0.05). Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3. Berdasarkan hasil uji

lanjut one way anova pada Lampiran 4, menunjukkan adanya perbedaan paling

signifikan pada parameter kelembaban yaitu formulasi F dibandingkan dengan

formulasi A, B dan C. Hasil tersebut disebabkan karena dari perhitungan Bayes

bahwa formulasi F mendapatkan persentase tingkat kesukaan kelembaban

tertinggi yang disukai panelis dibandingkan formulasi A, B dan C.

Berdasarkan hasil uji hedonik, panelis menyukai sampel handsanitizer

dengan kelembaban yang tinggi agar kesan lembab pada tangan masih dapat

dirasakan setelah beberapa menit pemakaian. Sampel yang terdiri dari bahan

bioetanol yang termasuk kedalam golongan alkohol memiliki sifat yang mudah

menguap dan cepat kering jika digunakan pada kulit. Oleh karena itu diperlukan

bahan pelembab agar pemakaian handsanitizer masih memberikan kesan lembab

lebih lama dan tidak cepat kering.

5. Penerimaan Secara Keseluruhan

Parameter penerimaan secara keseluruhan merupakan parameter yang

digunakan untuk mengetahui penerimaan panelis terhadap produk berdasarkan

penilaian dari parameter-parameter sebelumnya. Penilaian keseluruhan panelis ini

akan memberikan kesimpulan sampel produk yang disukai (Widyastuti, 2013).

Parameter penerimaan secara keseluruhan, semua sampel dilakukan pengujian

hedonik termasuk sampel keenam formulasi dan sampel kontrol. Sampel kontrol

dimasukkan kedalam penilaian parameter penerimaan secara keseluruhan karena

dapat dipastikan bahwa panelis menyukai sampel yang ditandai dengan pemberian

nilai yang tinggi. Tingkat kesukaan panelis dinilai dari skala 5-6-7 yaitu agak

suka-suka-sangat suka terhadap formulasi.

0,00%3,33%

6,66% 6,66%

0,00%

10,00%

23,33%20,00% 20,00%

26,67%

33,33%

26,67%

20,00%

30,00%26,67%

26,67% 30,00%

43,33%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

45,00%

50,00%

A B C D E F

%Ti

ngk

at k

esu

kaan

pan

elis

Formulasi

Skala 1 Skala 2 Skala 3

Page 25: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

13

Gambar 6 Persentase panelis (skala suka 5-7) pada parameter penerimaan secara

keseluruhan handsanitizer

Perbedaan pelembab berpengaruh nyata terhadap penerimaan secara

keseluruhan sampel (P<0.05). Hasil tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3.

Berdasarkan hasil uji lanjut one way anova pada Lampiran 4, menunjukkan

adanya perbedaan paling signifikan pada parameter penerimaan secara

keseluruhan yaitu formulasi D dibandingkan dengan formulasi F. Hasil tersebut

disebabkan karena dari perhitungan Bayes bahwa formulasi F mendapatkan

peringkat tertinggi untuk formulasi handsanitizer yang disukai panelis sedangkan

formulasi D mendapatkan peringkat terendah sehingga kedua formulasi tersebut

berbeda signifikan.

Penentuan Produk Terbaik

Penentuan produk terbaik didapatkan dari metode pembobotan Bayes yang

dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil menunjukkan bahwa formulasi F dengan

kombinasi pelembab gliserin 0.1% dan gel aloevera 0.5%. Formulasi tersebut

mendapat nilai tertinggi dari perhitungan Bayes yaitu sebesar 6.23 dengan

parameter kejernihan, kelembaban dan penerimaan secara keseluruhan

mendapatkan peringkat tertinggi. Ketiga parameter tersebut mendapat persentase

berturut-turut sebesar 87%, 80% dan 83%. Namun disisi lain, berdasarkan hasil

metode pembobotan bayes formulasi F mendapatkan persentase tingkat kesukaan

untuk parameter kelengketan terendah yaitu sebesar 43.33%. Hal ini disebabkan

jika kombinasi pelembab digabungkan akan meghasilkan kelengketan yang tinggi.

Formulasi F yang menjadi formulasi terbaik selanjutnya digunakan untuk

mengukur kelembaban kulit dengan alat skin moisture analyzer. Pengukuran

dilakukan terhadap 5 panelis dengan menempelkan alat tersebut pada telapak

tangan sebelah kanan untuk mengetahui persentase kelembabannya. Pengukuran

dilakukan sebelum dan sesudah pemakaian sampel. Standar baku mutu sesuai

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261 yaitu kelembaban ideal berkisar antara 40-

26,67%

36,67%

46,67%

36,67%

20,00%

26,67%

50,00%

23,33%

30,00% 30,00%26,67% 20,00%

30,00%26,67%

0,00%

10,00%

3,33%6,67%

3,33%6,66% 6,66%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

K A B C D E F

%Ti

ngk

at p

ers

en

tase

pan

elis

Formulasi

Skala 5 Skala 6 Skala 7

Page 26: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

14

60%. Persentase kelembaban sebelum dan sesudah pemakaian sampel dapat

dilihat pada Tabel 3 di bawah ini:

Tabel 3 Persentase kelembaban produk handsanitizer

No Panelis Pemakaian

Sebelum Sesudah 1 1 27.8% 46,.9%

2 2 37.7% 52.4%

3 3 25.7% 46.0%

4 4 29.4% 48.7%

5 5 31.2% 50.6%

Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa kelembaban telapak tangan meningkat

setelah pemakaian sampel handsanitizer. Hal tersebut menunjukkan bahwa

sampel handsanitizer membuat kulit lebih lembab sesudah pemakaian. Hasil yang

didapatkan sesudah pemakaian sampel masih dalam kisaran kelembaban ideal

kulit yaitu 40-60%. Sampel handsanitizer yang digunakan merupakan sampel

yang memiliki tingkat kelembaban tertinggi.

Keistimewaan lidah buaya ini terletak pada gelnya yang dapat membuat

kulit tidak cepat kering dan selalu lembab. Keadaan tersebut disebabkan sifat gel

lidah buaya yang mampu meresap ke dalam kulit, sehingga dapat menahan

kehilangan cairan yang terlampau banyak dari dalam kulit (Suryowidodo, 1988).

Kandungan lignin di dalam gel lidah buaya mampu melindungi dan menjaga

kelembaban kulit. Lignin merupakan senyawa polifenol yang banyak ditemukan

pada tumbuhan dan memiliki cincin aromatik yang mengandung satu atau dua

gugus hidroksil. Gugus hidroksil tersebut dapat mengikat air dan memungkinkan

penyerapan air pada kulit (Fengel D dan Wagener G, 1995).

Selain itu, gliserin memilik sifat higroskopis yang dapat melembabkan kulit

dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin merupakan pelembab yang baik

karena dapat berfungsi sebagai penarik, penahan, penyimpan dan penyuplai

sumber air pada celah lapisan permukaan kulit. Kemampuan mengikat air oleh

gliserin disebabkan oleh adanya tiga gugus hidroksil yang dimilikinya, sehingga

gliserin mampu mengikat air lebih besar dibandingkan jenis gula lain.

Penambahan konsentrasi gliserin yang semakin besar menyebakan air yang diikat

semakin banyak, karena gliserin memiliki kemampuan mengikat/menahan air

(Barnett, 1972).

Hal tersebut menyebabkan gliserin dan gel aloevera memiliki kemampuan

sebagai bahan pelembab dan menjadi kombinasi pelembab terbaik yang disukai

panelis. Namun kombinasi bahan pelembab tersebut menyebabkan lengket di

tangan. Hal tersebut disebabkan karena gliserin akan berinteraksi dengan lignin

menyebabkan senyawa yang lebih besar dan gugus hidroksil pada kedua

kandungan pelembab tersebut bertemu sehingga menyebabkan kelengketan yang

kurang disukai oleh panelis.

Page 27: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

15

Pengujian Efektivitas Produk

Pengujian efektivitas produk menggunakan uji swab. Bakteri yang

didapatkan dari hasil usapan pada setengah telapak tangan dan sela-sela jari pada

tangan kanan. Jumlah bakteri didapatkan dengan membagi total koloni yang

tumbuh pada media Plate Count Agar dengan luas permukaan tangan (cm²). Luas

permukaan telapak tangan adalah 180 cm² dan luas permukaan sela-sela jari

adalah 41 cm² (Supeni 2009). Luas permukaan tangan yang diambil adalah

setengah dari jumlah luas telapak tangan dan sela-sela jari, maka luas permukaan

tangan yang diambil adalah 110.5 cm². Hasil dibandingkan dengan jumlah normal

bakteri pada tangan yaitu sebesar 847 CFU/cm² pada telapak tangan dan 223

CFU/cm² pada jari-jari tangan (Fierer 2008), sehingga total bakteri normal rata-

rata adalah 1070 CFU/cm². Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya

oleh Widyastuti (2013), hanya setengah dari luas permukaan yang diambil usapan,

sehingga hasil normal rata-ratanya adalah 535 CFU/cm².

Tabel 4 Hasil perhitungan jumlah bakteri pada tangan

Kondisi responden Ulangan jumlah bakteri

(CFU/cm²)

rata-rata

(CFU/cm²)

10⁻¹ 10⁻²

Cuci tangan + pakai air biasa 1 53.85 25.33 39.59

2 46.60 19.45 33.02

Cuci tangan + pakai handsanitizer merk X 1 38.46 14.48 26.47

2 34.39 12.67 23.53

Cuci tangan + pakai handsanitizer 1 19.45 9.95 14.70

2 19.00 8.14 13.57

Kondisi responden sebelum dilakukan pengujian diharuskan mencuci tangan

terlebih dahulu sehingga mikroba di tangan sebagian besar telah menurun, hal ini

berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Girou et al. (2002) membuktikan

bahwa cuci tangan dapat menurunkan jumlah kuman di tangan hingga 58%.

Berdasarkan uji statistik parametrik pada Lampiran 8 didapatkan nilai (P<0.05),

maka disimpulkan tolak Ho dan terima H1. Hal tersebut dapat diartikan perbedaan

kondisi responden mempengaruhi cemaran mikroba pada tangan.

Berdasarkan hasil kondisi tangan responden mempengaruhi jumlah cemaran

mikroba pada tangan, selanjutnya dilakukan uji lanjut one way anova untuk

mengetahui perbedaan paling signifikan diantara ketiga kondisi tangan responden.

Berdasarkan hasil uji lanjut one way anova pada Lampiran 9, menunjukkan

adanya perbedaan paling signifikan rata-rata kondisi tangan responden yaitu

kondisi responden dengan cuci air biasa dan cuci tangan menggunakan formulasi

handsanitizer, sedangkan untuk cuci tangan menggunakan handsanitizer X tidak

memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan cuci air biasa dan cuci

menggunakan formulasi handsanitizer.

Page 28: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

16

Pendugaan Umur Simpan Produk Handsanitizer

Umur simpan suatu produk adalah rentang waktu antara produk mulai

dikemas atau diproduksi sampai digunakan dengan mutu yang masih memenuhi

syarat untuk dikonsumsi (Robertson, 2010). Pendugaan umur simpan pada produk

handsanitizer menggunakan formulasi F yang menjadi formulasi terbaik dari hasil

uji hedonik. Sampel tersebut dilakukan pengamatan terhadap perubahan pada

suhu 25oC, 35

oC dan 50

oC dengan parameter susut bobot, persentase kadar air dan

etanol pada suhu 70 oC dan 105

oC.

Perubahan susut bobot diamati selama penyimpanan dengan tujuan untuk

mengetahui besar bobot produk yang hilang ketika penyimpanan dengan suhu

normal dan suhu tinggi. Selain penyusutan bobot, penyusutan kadar air dan etanol

juga menjadi parameter pengujian umur simpan. Hal tersebut bertujuan untuk

mengetahui persentase penurunan kadar air dan etanol yang menguap pada suhu

70 oC dan 105

oC.

Produk handsanitizer yang memiliki komposisi bahan sebagian besar

tersusun dari air dan etanol memiliki karakteristik mudah menguap. Etanol akan

mudah menguap pada suhu 70oC, sedangkan air akan menguap pada suhu 100-

105oC. Namun pada produk handsanitizer, karena air dan etanol telah bercampur

dan sulit untuk dibedakan, maka pada suhu 70oC tidak murni etanol yang

menguap dan pada suhu 105 oC tidak murni air yang menguap.

Oleh karena itu pengujian diukur kadar air dan etanol pada suhu 70 oC dan

105oC untuk mengetahui persentase penurunan kadar air dan etanol yang

menguap. Pengukuran kadar air dan etanol menggunakan alat moisture analyzer.

Alat tersebut memiliki prinsip kerja sama dengan oven, namun memiliki

kelebihan dibandingkan dengan oven yaitu lebih akurat, terkalibrasi dan

pengukuran dapat dilakukan dengan cepat.

Pendugaan umur simpan produk menggunakan persamaan arhenius untuk

mengetahui apakah produk masih layak diterima oleh konsumen. Persamaan

arhenius menunjukkan laju reaksi terhadap suhu penyimpanan. Keadaan suhu

penyimpanan sebaiknya tetap dari waktu ke waktu (Syarief dan Halid, 1993).

Penentuan persamaan arhenius bertujuan untuk mengetahui berapa lama produk

dapat disimpan dalam penyimpanan suhu yang diinginkan.

Penyimpanan produk handsanitizer pada ketiga suhu tersebut mneggunakan

kemasan alumnium foil 20 ml. Foil adalah bahan kemas dari logam, berupa

lembaran aluminium yang padat dan tipis dengan ketebalan kurang dari 0.15 mm.

Foil mempunyai sifat hermetis, fleksibel dan tidak tembus cahaya. Ketebalan dari

aluminium foil menentukan sifat protektifnya. Foil dengan ketebalan rendah

masih dapat dilalui oleh gas dan uap. Sifat alufo yang tipis dapat diperbaiki

dengan memberi lapisan plastik atau kertas menjadi foil-plastik, foil-kertas atau

kertas-foil-plastik (Syarief et al., 1989).

Aluminium foil didefinisikan sebagai aluminium murni (derajat kemurnian

tidak kurang dari 99.4%) yang dapat diperoleh dalam bentuk campuran yang

berbeda-beda. Kemasan aluminium foil digunakan sebagai bahan pengemas

primer produk handsanitizer karena barrier aluminium foil yang baik dengan dua

lapis yakni plastik dan aluminium tipis. Kemasan primer tersebut akan melindungi

produk dengan baik dan tahan lama (Puspasafitri, 2014).

Page 29: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

17

Persentase Susut Bobot

Pada perhitungan susut bobot, jika persentase susut bobot diplotkan

kedalam sumbu Y dan lama penyimpanan (hari) diplotkan kedalam sumbu X,

maka akan diperoleh titik-titik pengamatan yang cenderung membentuk garis

lurus meningkat. Data rata-rata penyusutan bobot sampel pada suhu 25oC, 35

oC

dan 50oC dapat dilihat pada Lampiran 11. Grafik peningkatan susut bobot dapat

dilihat pada Lampiran 12. Berdasarkan grafik peningkatan susut bobot, garis linier

antara suhu 35oC dan 50

oC terlihat berimpit sehingga tidak dapat dilihat

perbedaan jelas diantara kedua suhu tersebut.

Hasil koefisien determinasi (R2) untuk peningkatan susut bobot sebesar

0.858. Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar nilai X dapat

menjelaskan nilai Y atau seberapa nilai X dapat mempengaruhi nilai Y. Pada

grafik hubungan In K dan 1/T yang diperoleh dari persamaan arhenius dapat

dilihat pada Lampiran 12 juga menunjukkan hasil grafik yang kurang baik dan

nilai In K berada diluar garis linier. Oleh karena itu data peningkatan susut bobot

tidak dijadikan sebagai acuan pendugaan umur simpan.

Persentase Kadar Air dan Etanol pada Suhu 105oC

Pada persentase kadar air dan etanol pada suhu 105oC, jika persentase kadar

air dan etanol diplotkan kedalam sumbu Y dan lama penyimpanan (hari) diplotkan

kedalam sumbu X, maka akan diperoleh titik-titik pengamatan yang cenderung

membentuk garis lurus menurun. Hasil persentase kadar air dan etanol pada suhu

105oC menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dari parameter susut bobot.

Grafik penurunan kadar air dan etanol tersebut dapat dilihat pada Lampiran 13.

Pada grafik suhu 25oC dan 35

oC berimpit dan tidak dapat dilihat perbedaan

diantara kedua penurunan suhu tersebut. Hal ini juga didukung dari grafik

persamaan arhenius dari grafik hubungan In K dengan 1/T yang didapatkan hasil

koefisien determinasi (R2) rendah yaitu sebesar 0.636. Berdasarkan grafik

persamaan arhenius pada Lampiran 13 terlihat bahwa koefisien determinasi (R2)

yang didapatkan sebesar 0.636. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa

keragaman dari nilai In kurang baik dijelaskan oleh model regresi linier tersebut

sehingga parameter kadar air dan etanol pada suhu 105oC tidak dijadikan sebagai

acuan dalam perhitungan pendugaan umur simpan.

Persentase Kadar Air dan Etanol Pada Suhu 70oC

Pada persentase kadar air dan etanol pada suhu 70oC, jika persentase kadar

air dan etanol diplotkan kedalam sumbu Y dan lama penyimpanan (hari) diplotkan

kedalam sumbu X, maka akan diperoleh titik-titik pengamatan yang cenderung

membentuk garis lurus menurun. Persentase tersebut dilakukan dengan interval

waktu yang berbeda selama 32 hari ditunjukkan pada Gambar 7 dibawah ini:

Page 30: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

18

Gambar 7 Grafik persentase rata-rata kadar air dan etanol pada 70

oC selama

penyimpanan

Berdasarkan grafik diatas, pola persentase kadar air dan etanol pada ketiga

suhu penyimpanan dapat dikatakan sama, yakni menurun selama penyimpanan

dan mengikuti garis linier. Pola grafik diatas dapat dikatakan baik karena ketiga

grafik tidak berhimpit dan terlihat jelas perbedaan pola penurunan ketiga grafik

tersebut. Oleh karena itu, parameter kadar air dan etanol pada 70oC dijadikan

sebagai acuan dalam perhitungan pendugaan umur simpan.

Pendugaan umur simpan menggunakan persamaan arhenius dengan melihat

laju persentase kadar air dan etanol pada suhu 70oC dapat dilakukan dengan

mengukur nilai energi aktivasi (Ea) pada suhu T (oK). Tabel 5 memuat data-data

yang digunakan untuk menentukan laju persentase kadar air dan etanol. Nilai k

didapat dari kemiringan garis persamaan regresi. Grafik persamaan arhenius yang

menjelaskan hubungan In K dengan 1/T (K) dapat dilihat pada Gambar 8.

Tabel 5 Nilai-nilai laju penurunan persentase kadar air dan etanol pada suhu 70oC

Suhu Persamaan Regresi In K 1/T

(OK)

Persamaan Arhenius Ea

(J/mol)

k0

25 oC Y = 97.20-0.0933X -2.372 0.0033 In k = 15.65-5460

(1/T); R2 = 0.999

45394.44 6261936.

24

35 oC Y = 96.60-0.166X -1.796 0.0032

50oC Y = 96.80-0.278X -1.280 0.0031

Gambar 8 Grafik hubungan In K dengan 1/T (K)

86,00%

88,00%

90,00%

92,00%

94,00%

96,00%

98,00%

100,00%

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32

% K

adar

air

dan

eta

no

l

Lama Penyimpanan (hari)

Suhu 25 Suhu 35 Suhu 50

y = -5460x + 15.65R² = 0.999

-2,5

-2

-1,5

-1

-0,5

0

0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033 0,00335

In K

1/T (K) Linear (1/T (K))

Page 31: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

19

Koefisien determinasi (R2) pada grafik menunjukkan nilai kestabilan produk

yaitu semakin tinggi nilai R2 maka semakin tinggi tingkat kestabilan produk

(Connors, 1992). Pada penyimpanan ketiga suhu tersebut menunjukkan kestabilan

tertinggi apabila dilakukan pendugaan umur simpan menggunakan parameter

kadar air dan etanol pada suhu 70oC. Koefisien determinasi pada parameter

tersebut sebesar 0.999. Jika dibandingkan dengan koefisien determinasi parameter

susut bobot sebesar 0.858, parameter kadar air dan etanol pada suhu 70oC dengan

penyimpanan ketiga suhu masih dinilai lebih stabil untuk dijadikan parameter

pendugaan umur simpan karena nilai koefisien determinasi yang dihasilkan lebih

tinggi dibandingkan koefisien determinasi susut bobot.

Berdasarkan hasil nilai-nilai seperti tertera dalam Tabel 5, maka model atau

persamaan untuk laju persentase penurunan kadar air dan etanol pada suhu 70oC

yang disimpan pada suhu 25oC adalah:

k = k0 . e-Ea/RT

k = 6261936.24. e-5460/(1/T)

Apabila sudah didapatkan model seperti tersebut diatas, maka dapat diduga

laju kadar air dan etanol apabila disimpan pada suhu 25oC, yaitu:

k = 6261936.24 . e-5460/(1/273+25)

k = 6261936.24. e-18,02

k = 0.093%

Hasil diatas dapat diartikan dalam satu hari terjadi penurunan laju kadar air

dan etanol pada suhu 70oC sebesar 0.093%. Apabila toleransi penerimaan

konsumen terhadap laju penurunan kadar air dan etanol sebesar 20%, maka

pendugaan umur simpan produk handsanitizer dapat disimpan pada suhu ruang

selama 215 hari (7.16 bulan). Pada saat penurunan kadar air dan etanol pada 70oC

ditoleransi sebesar 20% maka jika dibandingkan dengan penurunan susut bobot

produk handsanitizer dalam kemasan aluminium foil didapatkan hasil kurang dari

1.5%. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa produk handsanitizer dalam kemasan

aluminium foil masih dapat ditoleransi.

Toleransi konsumen diasumsikan sebesar 20% karena pada suhu 50oC yang

merupakan suhu kritis produk dapat rusak dengan waktu penyimpanan selama 30

hari, namun ternyata produk tidak rusak. Hal ini dapat dilihat pada hari ke 30

penyimpanan suhu 50oC, kadar air dan etanol tersisa sebesar 88.44%. Oleh karena

itu, diasumsikan penurunan kadar air dan etanol sebesar 20%, sehingga kadar air

dan etanol pada produk tersisa 80% dan diluar persentase tersebut produk sudah

dianggap rusak.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Formulasi bahan pelembab terbaik yang disukai panelis yaitu formulasi F

dengan penambahan pelembab gliserin 0.1% dan gel aloevera 0.5%. Formulasi

tersebut mendapat peringkat tertinggi dilihat dari parameter kejernihan,

Page 32: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

20

kelembaban dan penerimaan secara keseluruhan. Namun, kombinasi bahan

pelembab tersebut menyebabkan lengket di tangan. Hasil pengujian cemaran

mikroba menggunakan uji swab menunjukan adanya penurunan jumlah mikroba

setelah menggunakan produk. Berdasarkan hasil parameter kadar air dan etanol

pada suhu 70oC, pendugaan umur simpan produk handsanitizer dapat disimpan

pada suhu ruang selama 215 hari (7.16 bulan) dengan penerimaan konsumen

terhadap laju penurunan kadar air dan etanol sebesar 20%.

Saran

Perlu dilakukan penelitian terhadap gliserin dan gel aloevera sebagai

bahan pelembab dengan kombinasi konsentrasi berbeda. Penyimpanan selama

7.16 bulan tersebut belum terjadi kerusakan fisik. Hal tersebut hanya dilihat dari

parameter kadar air dan etanol serta parameter susut bobot. Oleh karena itu, perlu

dilakukan penelitian selama waktu penyimpanan produk tersebut untuk

memastikan apakah terjadi perubahan kerusakan seperti warna, bau, pH,

viskositas dan perlu dilakukan perbaikan kemasan.

DAFTAR PUSTAKA

Barnett, G. 1972. Emollient Cream and Lotions.In :Cosmetic, Science and

Technology. 2nd ed. Vol. I. Canada : Wiley Interscience

Bird, Tony. 1993. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta: PT. Gramedia

Connors, K.A. 1992. Stabilitas Kimiawi Sediaan Farmasi. Edisi Kedua,

Semarang: IKIP Semarang Press; 1992. Hal 268.

Fengel D dan Wegener G. 1995. Kayu: Kimia, Ultrastruktur, Reaksi-reaksi.

“Edisi ke-1. Harjono Sastroamidjoyo. Penerjemah: Soenardi

Prawirohatmojo. Penyunting: Gajah Mada University Press. Terjemahan

dari: Wood: Chemistry, Ultrastructure, reactions.

Fierer N et al. (2009). Bacterial variation in human body habitats across space and

time. Science 326: 1694-1697. doi:10.1126/science.1177486.

Girou E et al. 2002. Efficiency of Handrubbing with an Alcohol Based Solution

versus Standard Handwashing with Antiseptic Soap: randomised clinical

trial. BMJ 325 : 362-5

Larasati, Dyah Ayu. 2012. Aplikasi Gel Lidah Buaya Sebagai Pelapis Buah Salak

Pondoh (Salacca edulis Reinw). [skripsi]. Bogor. Fakultas Teknologi

Pertanian. Institut Pertanian Bogor

Lubrizol Pharmaceutical Bulletin No. 6 (2008). Thickening Properties. Edisi 29

Oktober 2008. [terhubung berkala] www.pharma.lubrizol.com. Diakses

pada 20 Maret 2014

Meilianti Sondang. 2009. Formulasi Gel Bioetanol dengan Pengental Polimer

Asam Akrilat.[Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut

Pertanian Bogor.

Poedjiadi, A. 2006. Dasar-dasar Biokimia. Edisi Revisi. Jakarta: UI-Press

Page 33: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

21

Radji, M. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi: Panduan Mahasiswa Farmasi dan

Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta

Reynolds, T. & A.C. Dweck. 1999. Aloe vera leaf gel;: a review update. J.

Ethnopharmacal. 68:3-37

Rhamadanti. 2004. Analisis Perilaku Konsumen Produk Pembersih Tangan Tanpa

Air (Handsanitizer) (Studi Kasus Kota Bogor). [Skripsi]. Institut Pertanian

Bogor

Robertson GL. 2010. Food Packaging Principle and Shelf Life: A Practical Gu

Boca Raton, Florida: CRC Press.

Rowe R.C et, al. 206. Handbook of Pharmaceutical Exipients, pharmaceutical

Press. American Pharmaecutical Association. 5th

EDITION. 346.466.624.

Puspasafitri, DU. 2014. Kajian Strategi Pengembangan Bisinis “Produk Gel

Handsanitizer” [skripsi]. Bogor. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut

Pertanian Bogor.

Santoso, Singgih. 2002. Statistik Multiviarat. PT. Elex Media Komoutindo

Setyaningsih D, Apriyantono A, Sari MP. 2010. Analisis Sensori untuk Industri

Pangan dan Agro. Bogor: IPB Press

Soraya N. 2007. Kajian Aplikasi Virgin Coconut Oil dan Dietanolamida pada

Formulasi Sabun Transparan. [tesis]. Sekolah Pasca Sarjana. Institut

Pertanian Bogor, IPB. Bogor

Supeni Meila, Inayati Habib. 2009. Hubungan antara perilaku cuci tangan

perawat dengan pertumbuhan bakteri aerob penyebab infeksi nosokomial.

Publikasi UMY Vol 8 no 9. Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadyah Yogyakarta.

Suryowidodo, C.W, 1988. Lidah Buaya (Aloe vera Linn) Sebagai Bahan Baku

Industri. Journal Agro-Based Industry: Vol 5 No 2, PP: 66-71

Syarief, R dan Halid. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Penerbit Arcan,

Bandung

Syarief, R.,S. Santausa, dan B. Isyana. 1989. Buku dan Monograf Teknologi

Pengemasan Pangan. Laboratorium Rekayasa Proses Pangan. PAU Pangan

dan Gizi. IPB. Bogor

Tranggono RI, Latifah F. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetika.

PT. Gramedia : Jakarta.

Widyastuti, Arnis. 2013. Aplikasi Minyak Atsiri Pada Pembuatan Produk

Pembersih Tangan (Handsanitizer). [skripsi]. Bogor. Fakultas Teknologi

Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Page 34: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

22

Lampiran 1 Diagram alir proses pembuatan produk pembersih tangan

Diagram alir pembuatan gel bioetanol (modifikasi dari: Meilianti,2009)

NaOH 1 N 7.5

ml

Formulasi bahan

pelembab dilarutkan

dalam Bioetanol 95%

sebanyak 675 ml

Polimer asam akrilat

sebanyak 0.5% dilarutkan

dalam 450 ml aquades

Campuran keduanya diaduk dengan stirer

(v=±1200 rpm, t= 30 menit, T=25-29°C)

Campuran sebelumnya diaduk dengan

homomixer

(v=2000 rpm, t=1 jam, T= 25-30°C)

Gel yang terbentuk diaduk

secara manual hingga merata

Gel bioetanol

pembersih tangan

Minyak jeruk nipis

0.1% dan minyak

green tea 0.015%

Gel polimer asam

akrilat

Page 35: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

23

Lampiran 2 Formulir uji organoleptik produk pembersih tangan

Tanggal : 4 Maret 2014

Nama/NRP :

Umur :

Jenis Kelamin :

Sampel : Pembersih tangan (handsanitizer)

Mohon baca petunjuk penilaian kriteria dibawah ini dengan sebaik-baiknya

Bagian I. Kejernihan

- Kejernihan merupakan parameter yang dapat dilihat secara visual berdasarkan

cahaya yang diteruskan oleh larutan. Adanya partikel yang tersuspensi, emulsi

atau gelembung udara dapat mempengaruhi kejernihan.

- Disediakan ketujuh jenis sampel dengan kode berbeda. Panelis dapat

memberikan penilaian pada kotak dibawah ini:

Atribut Penilaian Kode Sampel

194 325 279 175 593 243 154

Kejernihan

Keterangan penilaian :

1 = sangat tidak jernih

2 = tidak jernih

3 = agak tidak jernih

4 = biasa

5 = agak jernih

6 = jernih

7 = sangat jernih

Bagian II. Kekentalan

- Kekentalan merupakan parameter yang dapat dilihat secara visual berdasarkan

tekstur sampel. Kekentalan mempengaruhi daya sebar dan daya lekat gel ketika

digunakan pada kulit.

- Disediakan ketujuh jenis sampel dengan kode berbeda. Panelis dapat

memberikan penilaian pada kotak dibawah ini: (dibandingkan dengan sampel

kontrol)

Atribut Penilaian Kode Sampel

154 243 593 175 279 325

Kekentalan

Keterangan penilaian :

1 = sangat lebih encer

2 = lebih encer

3 = agak lebih encer

4 = biasa

5 = agak lebih kental

Page 36: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

24

6 = lebih kental

7 = sangat lebih kental

Bagian III. Kelengketan

- Kelengketan merupakan parameter yang didasarkan pada gaya yang diperlukan

untuk mengatasi gaya tarik-menarik antara permukaan sampel dengan permukaan

lain yang bersentuhan dengan sampel tersebut. Dalam hal ini, pengukuran

kelengketan dilakukan dengan menyentuhkan sampel ke tangan kemudian dinilai

kesan lengket yang dirasakan.

- Disediakan ketujuh jenis sampel dengan kode berbeda. Panelis dapat

memberikan penilaian pada kotak dibawah ini : (dibandingkan dengan sampel

kontrol)

Atribut Penilaian Kode Sampel

154 243 593 175 279 325

Kelengketan

Keterangan penilaian :

1 = sangat tidak lengket

2 = tidak lengket

3 = agak tidak lengket

4 = biasa

5 = agak lengket

6 = lengket

7 = sangat lengket

Bagian IV. Kelembaban

- Kelembaban merupakan parameter yang dapat dilihat secara langsung dengan

mengoleskan sampel ke tangan kemudian memberikan penilaian terhadap kesan

lembab. Kesan lembab tersebut digunakan untuk mengetahui lamanya sampel

kering di tangan setelah beberapa menit pemakaian sampel.

- Disediakan ketujuh jenis sampel dengan kode berbeda. Panelis dapat

memberikan penilaian pada kotak dibawah ini : (dibandingkan dengan sampel

kontrol)

Atribut Penilaian Kode Sampel

154 243 593 175 279 325

Kelembaban

Keterangan penilaian :

1 = sangat lebih kering

2 = lebih kering

3 = agak lebih kering

4 = biasa

5 = agak lebih lembab

6 = lebih lembab

7 = sangat lebih lembab

Page 37: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

25

Bagian V. Penerimaan Keseluruhan - Disediakan ketujuh sampel dengan kode yang berbeda

- Panelis dapat memberikan penilaian pada kotak dibawah ini:

Atribut Penilaian Kode Sampel

194 325 279 175 593 243 154

Penerimaan

keseluruhan

Keterangan penilaian :

1 = sangat tidak suka

2 = tidak suka

3 = agak tidak suka

4 = biasa

5 = agak suka

6 = suka

7 = sangat suka

Kritik/Saran (wajib diisi) :

(Terkait dengan sampel yang paling disukai berserta alasan)

-TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA-

Page 38: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

26

Lampiran 3 Hasil uji Friedman produk pembersih tangan dengan SPSS Statistic

21.0

Hipotesa :

H0 : Perbedaan formulasi pelembab tidak memberikan perbedaan antar sampel

H1 : Perbedaan formulasi pelembab memberikan perbedaan antar sampel

Kejernihan

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

K 30 4,7667 1,00335 3,00 7,00

A 30 5,1000 1,00630 2,00 6,00

B 30 4,7000 1,14921 2,00 7,00

C 30 5,0333 1,15520 2,00 7,00

D 30 4,3000 1,29055 2,00 6,00

E 30 4,6667 1,21296 2,00 6,00

F 30 5,2667 1,24291 3,00 7,00

Test Statisticsa

N 30

Chi-Square 28,218

df 6

Asymp. Sig. ,000

a. Friedman Test

Berdasarkan data uji stastistik α=0.05 didapatkan hasil P(Asymp. Sig)<0,05, maka

disimpulkan untuk terima H1 dengan perbedaan fomulasi pelembab berpengaruh

beda untuk tiap sampel pada paramater kejernihan.

Kekentalan

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

X1 30 4,6000 1,30252 2,00 7,00

X2 30 5,1667 1,17688 2,00 7,00

X3 30 4,0667 1,63335 1,00 6,00

X4 30 3,9333 1,18613 2,00 6,00

X5 30 4,5000 1,47819 2,00 7,00 X6 30 4,6333 1,45586 2,00 7,00

Test Statistics

a

Page 39: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

27

N 30

Chi-Square 22,483

df 5

Asymp. Sig. ,000

a. Friedman Test

Berdasarkan data uji stastistik α=0.05 didapatkan hasil P(Asymp. Sig)<0,05, maka

disimpulkan untuk terima H1 dengan perbedaan fomulasi pelembab berpengaruh

beda untuk tiap sampel pada paramater kekentalan.

Kelengketan

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

X1 30 3,3333 1,54659 1,00 7,00

X2 30 3,5333 1,67332 1,00 6,00

X3 30 3,7000 1,85199 1,00 7,00

X4 30 3,0333 1,15917 1,00 6,00

X5 30 4,0667 1,67607 2,00 7,00

X6 30 3,9000 1,56873 2,00 7,00

Test Statisticsa

N 30

Chi-Square 11,808

df 5

Asymp. Sig. ,038

a. Friedman Test

Berdasarkan data uji stastistik α=0.05 didapatkan hasil P(Asymp. Sig)<0,05, maka

disimpulkan untuk terima H1 dengan perbedaan fomulasi pelembab berpengaruh

beda untuk tiap sampel pada paramater kelengketan.

Kelembaban

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

A 30 3,80 1,400 2 6

B 30 3,77 1,633 1 7

C 30 3,50 1,456 1 6

D 30 3,40 1,545 1 7

E 30 3,23 1,165 2 6

F 30 2,77 ,971 1 5

Page 40: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

28

Berdasarkan data uji stastistik α=0.05 didapatkan hasil P(Asymp. Sig)<0,05, maka

disimpulkan untuk terima H1 dengan perbedaan fomulasi pelembab berpengaruh

beda untuk tiap sampel pada paramater kelembaban.

Penerimaan Secara Keseluruhan

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

K 30

X1 30 5,0000 1,14470 3,00 7,00

X2 30 5,0000 1,01710 3,00 7,00

X3 30 4,9667 1,47352 2,00 7,00

X4 30 4,1000 1,32222 2,00 6,00

X5 30 4,6667 1,51620 2,00 6,00

X6 30 5,2667 1,01483 3,00 7,00

Test Statisticsa

N 30

Chi-Square 9,516

df 6

Asymp. Sig. ,024

a. Friedman Test

Berdasarkan data uji stastistik α=0.05 didapatkan hasil P(Asymp. Sig)<0,05, maka

disimpulkan untuk terima H1 dengan perbedaan fomulasi pelembab berpengaruh

beda untuk tiap sampel pada paramater penerimaan secara keseluruhan.

Test Statistics

a

N 30

Chi-Square 17,144

df 5

Asymp. Sig. ,004

a. Friedman Test

Page 41: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

29

Lam

pira

n 4

Has

il uj

i lan

jut o

ne w

ay a

nova

pro

duk

pem

bers

ih ta

ngan

den

gan

SPSS

Sta

tistic

21.

0

1. K

EJE

RN

IHA

N

Paire

d Sa

mpl

es T

est

P

aire

d D

iffer

ence

s t

df

Sig

. (2-

taile

d)

Mea

n S

td. D

evia

tion

Std

. Erro

r Mea

n 95

% C

onfid

ence

Inte

rval

of t

he D

iffer

ence

Low

er

Upp

er

Pai

r 1

K -

A -,3

33

1,62

6 ,2

97

-,940

,2

74

-1,1

23

29

,271

Pai

r 2

K -

B -,6

00

1,71

4 ,3

13

-1,2

40

,040

-1

,917

29

,0

65

Pai

r 3

K -

C

-,267

1,

721

,314

-,9

09

,376

-,8

49

29

,403

Pai

r 4

K -

D

,633

1,

608

,294

,0

33

1,23

4 2,

158

29

,039

Pai

r 5

K -

E ,3

00

1,93

2 ,3

53

-,422

1,

022

,850

29

,4

02

Pai

r 6

K -

F -,5

00

1,99

6 ,3

64

-1,2

45

,245

-1

,372

29

,1

81

Pai

r 7

A -

B -,2

67

1,61

7 ,2

95

-,871

,3

37

-,903

29

,3

74

Pai

r 8

A -

C

,067

1,

461

,267

-,4

79

,612

,2

50

29

,804

Pai

r 9

A -

D

,967

1,

066

,195

,5

69

1,36

5 4,

966

29

,000

Pai

r 10

A -

E ,6

33

1,58

6 ,2

90

,041

1,

226

2,18

7 29

,0

37

Pai

r 11

A -

F -,1

67

1,46

4 ,2

67

-,713

,3

80

-,623

29

,5

38

Pai

r 12

B -

C

,333

1,

241

,227

-,1

30

,797

1,

471

29

,152

Pai

r 13

B -

D

1,23

3 1,

501

,274

,6

73

1,79

4 4,

499

29

,000

Pai

r 14

B -

E ,9

00

1,91

8 ,3

50

,184

1,

616

2,57

0 29

,0

16

Pai

r 15

B -

F ,1

00

1,34

8 ,2

46

-,403

,6

03

,406

29

,6

87

Pai

r 16

C -

D

,900

1,

423

,260

,3

69

1,43

1 3,

465

29

,002

Pai

r 17

C -

E ,5

67

1,75

5 ,3

21

-,089

1,

222

1,76

8 29

,0

88

Page 42: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

30

Pai

r 18

C -

F -,2

33

1,30

5 ,2

38

-,721

,2

54

-,980

29

,3

35

Pai

r 19

D -

E -,3

33

1,15

5 ,2

11

-,765

,0

98

-1,5

81

29

,125

Pai

r 20

D -

F -1

,133

1,

306

,238

-1

,621

-,6

46

-4,7

53

29

,000

Pai

r 21

E -

F -,8

00

1,34

9 ,2

46

-1,3

04

-,296

-3

,247

29

,0

03

2.

KE

KE

NT

AL

AN

Paire

d Sa

mpl

es T

est

P

aire

d D

iffer

ence

s t

df

Sig

. (2-

taile

d)

Mea

n S

td. D

evia

tion

Std

. Err

or

Mea

n

95%

Con

fiden

ce In

terv

al o

f the

Diff

eren

ce

Low

er

Upp

er

Pai

r 1

A -

B

-,567

1,

251

,228

-1

,034

-,1

00

-2,4

82

29

,019

Pai

r 2

A -

C

,533

1,

332

,243

,0

36

1,03

1 2,

193

29

,036

Pai

r 3

A -

D

,667

1,

539

,281

,0

92

1,24

1 2,

373

29

,024

Pai

r 4

A -

E

,100

1,

788

,326

-,5

68

,768

,3

06

29

,762

Pai

r 5

A -

F -,0

33

1,95

6 ,3

57

-,764

,6

97

-,093

29

,9

26

Pai

r 6

B -

C

1,10

0 1,

094

,200

,6

92

1,50

8 5,

508

29

,000

Pai

r 7

B -

D

1,23

1,

278

,233

,7

56

1,71

1 5,

286

29

,000

Pai

r 8

B -

E

,667

1,

348

,246

,1

63

1,17

0 2,

710

29

,011

Pai

r 9

B -

F ,5

33

1,43

2 ,2

61

-,001

1,

068

2,04

0 29

,0

51

Pai

r 10

C -

D

,133

1,

358

,248

-,3

74

,640

,5

38

29

,595

Pai

r 11

C -

E

-,433

1,

775

,324

-1

,096

,2

29

-1,3

37

29

,192

Pai

r 12

C -

F -,5

67

1,59

1 ,2

90

-1,1

61

,027

-1

,951

29

,0

61

Pai

r 13

D -

E

-,567

1,

382

,252

-1

,083

-,0

51

-2,2

46

29

,032

Page 43: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

31

Pai

r 14

D -

F -,7

00

1,44

2 ,2

63

-1,2

38

-,162

-2

,659

29

,0

13

Pai

r 15

E -

F -,1

33

1,19

6 ,2

18

-,580

,3

13

-,611

29

,5

46

3. K

EL

EN

GK

ET

AN

Paire

d Sa

mpl

es T

est

P

aire

d D

iffer

ence

s t

df

Sig

. (2-

taile

d)

Mea

n S

td. D

evia

tion

Std

. E

rror

Mea

n

95%

Con

fiden

ce In

terv

al o

f the

Diff

eren

ce

Low

er

Upp

er

Pai

r 1

A -

B

-,200

1,

584

,289

-,7

92

,392

-,6

91

29

,495

Pai

r 2

A -

C

-,367

1,

829

,334

-1

,049

,3

16

-1,0

98

29

,281

Pai

r 3

A -

D

,300

2,

054

,375

-,4

67

1,06

7 ,8

00

29

,430

Pai

r 4

A -

E

-,733

1,

982

,362

-1

,473

,0

07

-2,0

27

29

,052

Pai

r 5

A -

F -,5

67

2,17

6 ,3

97

-1,3

79

,246

-1

,426

29

,1

65

Pai

r 6

B -

C

-,167

1,

724

,315

-,8

10

,477

-,5

30

29

,600

Pai

r 7

B -

D

,500

1,

676

,306

-,1

26

1,12

6 1,

634

29

,113

Pai

r 8

B -

E

-,533

1,

907

,348

-1

,245

,1

79

-1,5

32

29

,136

Pai

r 9

B -

F -,3

67

1,93

8 ,3

54

-1,0

90

,357

-1

,036

29

,3

09

Pai

r 10

C -

D

,667

1,

768

,323

,0

06

1,32

7 2,

065

29

,048

Pai

r 11

C -

E

-,367

1,

810

,330

-1

,042

,3

09

-1,1

10

29

,276

Pai

r 12

C -

F -,2

00

2,15

6 ,3

94

-1,0

05

,605

-,5

08

29

,615

Pai

r 13

D -

E

-1,0

33

2,05

9 ,3

76

-1,8

02

-,264

-2

,749

29

,0

10

Pai

r 14

D -

F -,8

67

1,94

3 ,3

55

-1,5

92

-,141

-2

,443

29

,0

21

Pai

r 15

E -

F ,1

67

1,94

9 ,3

56

-,561

,8

94

,468

29

,6

43

Page 44: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

32

4.

KE

LE

MB

AB

AN

Paire

d Sa

mpl

es T

est

P

aire

d D

iffer

ence

s t

df

Sig

. (2-

taile

d)

Mea

n S

td. D

evia

tion

Std

. Err

or M

ean

95%

Con

fiden

ce In

terv

al o

f the

Diff

eren

ce

Low

er

Upp

er

Pai

r 1

A -

B

,033

1,

829

,334

-,6

49

,716

,1

00

29

,921

Pai

r 2

A -

C

,300

2,

054

,375

-,4

67

1,06

7 ,8

00

29

,430

Pai

r 3

A -

D

,400

1,

793

,327

-,2

69

1,06

9 1,

222

29

,232

Pai

r 4

A -

E

,567

1,

569

,286

-,0

19

1,15

2 1,

979

29

,057

Pai

r 5

A -

F 1,

033

1,37

7 ,2

51

,519

1,

547

4,11

1 29

,0

00

Pai

r 6

B -

C

,267

1,

484

,271

-,2

87

,821

,9

84

29

,333

Pai

r 7

B -

D

,367

1,

866

,341

-,3

30

1,06

3 1,

076

29

,291

Pai

r 8

B -

E

,533

2,

113

,386

-,2

56

1,32

2 1,

383

29

,177

Pai

r 9

B -

F 1,

000

1,78

1 ,3

25

,335

1,

665

3,07

5 29

,0

05

Pai

r 10

C -

D

,100

1,

668

,305

-,5

23

,723

,3

28

29

,745

Pai

r 11

C -

E

,267

2,

050

,374

-,4

99

1,03

2 ,7

13

29

,482

Pai

r 12

C -

F ,7

33

1,96

4 ,3

59

,000

1,

467

2,04

5 29

,0

50

Pai

r 13

D -

E

,167

1,

621

,296

-,4

38

,772

,5

63

29

,578

Pai

r 14

D -

F ,6

33

1,86

6 ,3

41

-,063

1,

330

1,85

9 29

,0

73

Pai

r 15

E -

F ,4

67

1,30

6 ,2

38

-,021

,9

54

1,95

7 29

,0

60

5. P

EN

ER

IMA

AN

SE

CA

RA

KE

SEL

UR

UH

AN

Paire

d Sa

mpl

es T

est

Page 45: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

33

P

aire

d D

iffer

ence

s t

df

Sig

. (2-

taile

d)

Mea

n S

td.

Dev

iatio

n

Std

. Err

or M

ean

95%

Con

fiden

ce In

terv

al o

f the

Diff

eren

ce

Low

er

Upp

er

Pai

r 1

K -

A

-,667

1,

493

,273

-1

,224

-,1

09

-2,4

45

29

,021

Pai

r 2

K -

B

-,500

1,

548

,283

-1

,078

,0

78

-1,7

69

29

,087

Pai

r 3

K -

C

-,367

1,

810

,330

-1

,042

,3

09

-1,1

10

29

,276

Pai

r 4

K -

D

,300

2,

020

,369

-,4

54

1,05

4 ,8

14

29

,423

Pai

r 5

K -

E

-,200

2,

024

,370

-,9

56

,556

-,5

41

29

,592

Pai

r 6

K -

F -,6

67

1,42

2 ,2

60

-1,1

98

-,136

-2

,567

29

,0

16

Pai

r 7

A -

B

,167

1,

416

,259

-,3

62

,696

,6

45

29

,524

Pai

r 8

A -

C

,300

1,

841

,336

-,3

87

,987

,8

92

29

,379

Pai

r 9

A -

D

,967

1,

974

,360

,2

30

1,70

4 2,

683

29

,012

Pai

r 10

A -

E

,467

1,

697

,310

-,1

67

1,10

0 1,

507

29

,143

Pai

r 11

A -

F ,0

00

1,61

9 ,2

96

-,604

,6

04

,000

29

1,

000

Pai

r 12

B -

C

,133

1,

814

,331

-,5

44

,811

,4

03

29

,690

Pai

r 13

B -

D

,800

1,

710

,312

,1

61

1,43

9 2,

562

29

,016

Pai

r 14

B -

E

,300

1,

512

,276

-,2

65

,865

1,

087

29

,286

Pai

r 15

B -

F -,1

67

1,70

4 ,3

11

-,803

,4

69

-,536

29

,5

96

Pai

r 16

C -

D

,667

1,

295

,237

,1

83

1,15

0 2,

819

29

,009

Pai

r 17

C -

E

,167

2,

135

,390

-,6

30

,964

,4

28

29

,672

Pai

r 18

C -

F -,3

00

1,72

5 ,3

15

-,944

,3

44

-,953

29

,3

49

Pai

r 19

D -

E

-,500

1,

889

,345

-1

,205

,2

05

-1,4

50

29

,158

Pai

r 20

D -

F -,9

67

1,71

2 ,3

13

-1,6

06

-,328

-3

,093

29

,0

04

Pai

r 21

E -

F -,4

67

1,63

4 ,2

98

-1,0

77

,144

-1

,564

29

,1

29

Page 46: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

34

Lampiran 5 Nilai kepentingan uji hedonik

No Parameter

Analisis

Dasar Pertimbangan Analisis Nilai

Kepentingan

1 Kejernihan Parameter yang dapat dilihat secara visual

berdasarkan cahaya yang diteruskan oleh larutan.

Parameter ini menandakan homogenitas bahan telah

tercampur secara sempurna. Adanya partikel yang

tersuspensi, emulsi atau gelembung udara dapat

mempengaruhi kejernihan.

5

2 Kekentalan Parameter yang dapat dilihat secara visual yang

menentukan produk mudah dikeluarkan atau tidak

serta mudah tumpah atau tidak. Kekentalan

mempengaruhi daya sebar dan daya lekat gel ketika

digunakan pada kulit.

5

3 Kelengketan Parameter yang didasarkan pada gaya yang

diperlukan untuk mengatasi gaya tarik-menarik antara

permukaan sampel dengan permukaan lain yang

bersentuhan dengan sampel tersebut. Dalam hal ini,

kesukaan pada kesan lengket yang ditimbulkan

setelah pemakaian produk merupakan parameter yang

diharapkan tidak ada setelah pemakaian produk.

6

4 Kelembaban Parameter yang dapat dilihat secara langsung dengan

mengoleskan sampel ke tangan. Dalam hal ini,

kesukaan terhadap kesan lembab yang ditimbulkan

setelah pemakaian produk masih bertahan lama di

tangan.

7

5 Penerimaan

keseluruhan

Bagian yang menilai keseluruhan parameter dengan

menilai seluruh parameter secara general serta untuk

mengetahui konsumen menerima atau tidak produk

jika dilihat secara umum

7

Page 47: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

35

Lam

pira

n 6

Perh

itung

an p

embo

bota

n uj

i hed

onik

pro

duk

pem

bers

ih ta

ngan

Para

met

er

Nila

i ke

pent

inga

n B

obot

A

B

C

D

E

F

N

R

H

N

R

H

N

R

H

N

R

H

N

R

H

N

R

H

K

ejer

niha

n

5 0,

17

80

6 1,

02

87

7 1,

19

80

6 1,

02

43

4 0,

68

53

5 0,

85

87

7

1,19

K

eken

tala

n 5

0,17

53

4

0,68

77

7

1,19

40

3

0,51

40

3

0,51

56

5

0,85

60

6

1,02

K

elen

gket

an

6 0,

20

63

6 1,

20

53

5 1,

00

53

5 1,

00

70

7 1,

40

43

4 0,

80

43

4 0,

80

Kel

emba

ban

7 0,

23

43

3 0,

69

53

4 0,

92

53

4 0,

92

60

5 1,

15

63

6 1,

38

80

7 1,

61

Pene

rim

aan

kese

luru

han

7 0,

23

77

5 1,

15

80

6 1,

38

70

4 0,

92

43

2 0,

46

63

3 0,

69

83

7 1,

61

1,00

4,

74

5,68

4,

37

4,20

4,

57

6,23

K

eter

anga

n:

N =

Nila

i has

il uj

i hed

onik

R

= N

ilai p

erin

gkat

H =

has

il pe

rkal

ian

anta

ra n

ilai b

obot

den

gan

nila

i per

ingk

at

7 =

perin

gkat

terb

aik

perta

ma 5

= p

erin

gkat

terb

aik

ketig

a 3

= pe

ringk

at te

rbai

k ke

lima

6 =

perin

gkat

terb

aik

kedu

a 4

=pe

ringk

at te

rbai

k ke

empa

t Met

ode

Bay

es M

odifi

kasi

(Sor

aya,

200

7)

Rin

cian

Nila

i N

A

(%)

B (%

) C

(%)

D (%

) E

(%)

F (%

) K

ejer

niha

n 5

6 7

Tota

l 5

6 7

Tota

l 5

6 7

Tota

l 5

6 7

Tota

l 5

6 7

Tota

l 5

6 7

Tota

l 36

,67

43,3

3 0

80

30

46,6

7 10

87

43

,33

30

6,67

80

26

,67

16,6

7 0

43

33,3

3 20

0

53

50

26,6

7 10

87

K

eken

tala

n 5

6 7

Tota

l 5

6 7

Tota

l 5

6 7

Tota

l 5

6 7

Tota

l 5

6 7

Tota

l 5

6 7

Tota

l 20

30

3

53

33,3

3 36

,67

6,67

77

26

,67

13,3

3 0

40

20

20

0 40

43

6,

67

6,67

56

30

26

,67

3,33

60

K

elen

gket

an

1 2

3 To

tal

1 2

3 To

tal

1 2

3 To

tal

1 2

3 To

tal

1 2

3 To

tal

1 2

3 To

tal

6,66

26

,67

30

63

3,33

16

,67

33,3

3 53

3,

33

23,3

3 26

,67

53

10

33,3

3 26

,67

70

0 26

,67

16,6

7 43

0

30

13,3

3 43

K

elem

baba

n 1

2 3

Tota

l 1

2 3

Tota

l 1

2 3

Tota

l 1

2 3

Tota

l 1

2 3

Tota

l 1

2 3

Tota

l 0

23,3

3 20

43

3,

33

20

30

53

6,66

20

26

,67

53

6,66

26

,67

26,6

7 60

0

33,3

3 30

63

10

26

,67

43,3

3 80

Pe

neri

maa

n K

esel

uruh

an

5 6

7 To

tal

5 6

7 To

tal

5 6

7 To

tal

5 6

7 To

tal

5 6

7 To

tal

5 6

7 To

tal

36,6

7 30

10

77

46

,67

30

3,33

80

36

,67

26,6

7 6,

67

70

20

20

3,33

43

26

,67

30

6,66

63

50

26

,67

6,66

83

Page 48: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

36

Lampiran 7 Hasil uji efektivitas produk pembersih tangan

Pengenceran Cuci Tangan

Menggunakan Air

Cuci tangan +

Handsanitizer Merk X

Cuci tangan + Sampel

Handsanitizer

10⁻¹

10⁻²

Lampiran 8 Hasil uji pearson correlation pengujian efektivitas produk pembersih

tangan dengan SPSS Statistic 21.0

Correlations

Pengujian_1 Pengujian_2

Pengujian_1

Pearson Correlation 1 ,999*

Sig. ,029

N 3 3

Pengujian_2

Pearson Correlation ,999* 1

Sig. ,029

N 3 3

*. Correlation is significant at the 0.05 level.

Page 49: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

37

Lampiran 9 Hasil uji lanjut one way anova pengujian efektivitas produk dengan SPSS Statistic 21.0

Multiple Comparisons Dependent Variable: Jumlah_Mikroba (I) Kondisi

Responden (J) Kondisi Responden

Mean Difference (I-J)

Std. Eror Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound

Upper Bound

Cuci Pakai Air Cuci Pakai Handsanitizer X

11,30500 2,97449 ,064 -1.1245 23,7345

Cuci Pakai Formulasi Handsanitizer

22,17000* 2,97449 ,010 9,7405 34,5995

Cuci Pakai

Handsanitizer X Cuci Pakai Air -11,30500 2,97449 ,064 -23,7345 1,1245 Cuci Pakai Formulasi Handsanitizer

10,86500 2,97449 ,070 -1,5645 23,2945

Cuci Pakai Formulasi

Handsanitizer

Cuci Pakai Air -22,17000* 2,97449 ,010 -34,5995 -9,7405 Cuci Pakai Handsanitizer X

-10,86500 2,97449 ,070 -23,2945 1,5645

Cuci Pakai Air Cuci Pakai

Handsanitizer X 11,30500 2,97449 ,096 -3,1411 25,7511

Cuci Pakai Formulasi Handsanitizer

22,17000* 2,97449 ,015 7,7239 36,6161

Cuci Pakai

Handsanitizer X Cuci Pakai Air -11,30500 2,97449 ,096 -25,7511 3,1411 Cuci Pakai Formulasi Handsanitizer

10,86500 2,97449 ,106 -3,5811 25,3111

Cuci Pakai Formulasi

Handsanitizer

Cuci Pakai Air -22,17000* 2,97449 ,015 -36,6161 -7,7239 Cuci Pakai Handsanitizer X

-10,86500 2,97449 ,106 -25,3111 3,5811

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 50: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

38

Lampiran 10 Dokumentasi Produk

Produk terbaik hasil uji hedonik

Hasil pengemasan produk dengan

kemasan aluminium foil untuk

pengujian umur simpan

Page 51: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

39

Lampiran 11 Hasil pengujian susut bobot , kadar air dan Etanol pada suhu 70oC

dan 105oC

1. Hasil pengujian susut bobot

Hari

ke

Suhu 25oC

(%)

Rata-

rata(%)

Suhu 35oC

(%)

Rata-

rata

(%)

Suhu 50oC

(%)

Rata-

rata(%)

1 2 1 2 1 2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 - - - - - - 0.06 0.05 0.055

4 - - - 0.09 0.09 0.09 0.15 0.13 0.14

6 0.12 0.15 0.135 - - - 0.12 0.13 0.125

8 - - - 0.13 0.20 0.165 0.14 0.15 0.145

10 - - - - - - 0.15 0.20 0.175

12 0.18 0,21 0.195 0.24 0.26 0.25 0.17 0.18 0.175

14 - - - - - - 0.23 0.21 0.22

16 - - - 0.26 0.24 0.25 0.25 0.26 0.255

18 0.31 0.27 0.265 - - - 0.28 0.31 0.295

20 - - - 0.28 0.29 0.285 0.26 0.28 0.27

22 - - - - - - 0.28 0.30 0.29

24 0.24 0.29 0.3 0.32 0.35 0.335 0.33 0.34 0.335

26 - - - - - - 0.34 0.36 0.35

28 - - - 0.41 0.35 .,38 0.38 0.40 0.39

30 0.29 0.28 0.285 - - - 0.42 0.41 0.415

32 - - - 0.42 0.40 0.41 - -

2. Hasil pengujian kadar air dan etanol pada suhu 70oC

Hari

ke

Suhu 25oC

(%)

Rata-

rata

(%)

Suhu 35oC

(%)

Rata-

rata

(%)

Suhu 50oC

(%)

Rata-

rata

(%) 1 2 1 2 1 2

0 100 100 100 100 100 100 100 100 100

2 - - - - - - 98.28 97.52 97.95

4 - - - 97.89 96.10 96.99 96.53 96.74 96.63

6 96.79 97.80 97.29 - - - 94.24 95.68 94.96

8 - - - 95.30 95.08 95.19 93.87 95.43 94.65

10 - - - - - - 92.52 92.30 92.41

12 95.60 95.45 95.52 94.60 93.02 93.31 90.28 91.23 90.75

14 - - - - - - 91.56 90.62 90.09

16 - - - 94.18 91.56 92.87 92.52 92.80 92.52

18 95.14 95.20 95.17 - - - 91.20 91.35 91.27

20 - - - 94.88 93.21 94.04 90.56 91.87 91.21

22 - - - - - - 90.17 89.45 89.81

24 94.23 94.85 94.54 93.62 92.43 93.02 89.43 90.67 90.05

26 - - - - - - 90.33 90.83 90.58

28 - - - 92.45 92.58 92.51 90.38 89.36 89.87

30 95.34 94.62 94.98 - - - 88.20 88.69 88.44

32 - - - 91.17 90.63 90.90 - - -

Page 52: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

40

3. Hasil pengujian kadar air dan atanol pada suhu 105oC

Hari

ke

Suhu 25oC (%) Rata-

rata

(%)

Suhu 35oC (%) Rata-

rata

(%)

Suhu 50oC

(%)

Rata-

rata

(%) 1 2 1 2 1 2

0 100 100 100 100 100 100 100 100 100

2 - - - - - - 85.80 84.56 85.18

4 - - - 86.15 85.70 85.92 84.59 84.21 84.40

6 85.15 85.56 85.35 - - - 82.75 83.46 83.11

8 - - - 84.72 83.90 84.31 80.32 81.77 81.04

10 - - - - - - 81.18 80.19 80.68

12 83.07 83.85 83.46 85.36 84.55 84.95 80.11 80.24 80.17

14 - - - - - - 79.62 79.38 79.50

16 - - - 83.21 82.79 83.00 80.87 80.09 80.48

18 84.80 84.21 84.50 - - - 81.30 81.60 81.45

20 - - - 83.65 82.90 83.27 80.45 81.24 80.84

22 - - - - - - 80.53 80.27 80.40

24 81.87 82.50 82.18 .82.42 81.78 82.10 79.54 79.82 79.68

26 - - - - - - 78.55 79.89 79.22

28 - - - 81.37 81.45 81.41 80.38 78.34 79.36

30 81.66 81.80 81.73 - - - 80.32 79.21 79.76

32 - - - 81.64 80.87 81.25 - -

Page 53: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

41

Lampiran 12 Grafik dan persamaan regresi susut bobot

Suhu 25oC Suhu 35

oC Suhu 50

oC

Persamaan Linier Y = 0,114 +

0.00675X

Y = 0.0775 +

0.0107X

Y = 0.0562 +

0.0116X

Koefisien Korelasi

(r)

0.92 0.98 0.99

Koefisien

Determinasi (R2)

0.85 0.96 0.97

Suhu Persamaan Regresi In K 1/T

(OK)

Persamaan

Arhenius

Ea

(J/mol)

k0

25 oC Y = 0.114 + 0.00675X -4.99 0.0033 In k = 3.983-2700

(1/T); r = 0.858

22447.

8

53.6

78

35 oC Y = 0.0775 + 0.0107X -4.53 0.0032

50oC Y = 0.0562 + 0.0116X -4.45 0.0031

0

0,05

0,1

0,15

0,2

0,25

0,3

0,35

0,4

0,45

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32

% S

usu

t B

ob

ot

Lama Penyimpanan (Hari)

Suhu 25 Suhu 35 Suhu 50

y = -2700x + 3.983R² = 0.858

-5,1

-5

-4,9

-4,8

-4,7

-4,6

-4,5

-4,4

-4,3

0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033 0,00335

In K

Grafik hubungan In K dengan 1/T

1/T (K) Linear (1/T (K))

Page 54: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

42

Lampiran 13 Grafik dan persamaan regresi kadar air dan etanol suhu 105oC

Suhu 25oC Suhu 35

oC Suhu 50

oC

Persamaan Linier Y = 86-0.142X Y = 86.20-0.165X Y = 83.60-0.162X

Koefisien Korelasi

(r)

-0.88 -0.96 -0.63

Koefisien

Determinasi (R2)

0.78 0.92 0.80

Suhu Persamaan Regresi In K 1/T

(OK)

Persamaan

Arhenius

Ea

(J/mol)

k0

25 oC Y = 86 – 0.142X -1.95 0.0033 In k = 0.223-650

(1/T); r = 0.636

5404.1 1.25

35 oC Y = 86.20 – 0.165X -1.80 0.0032

50oC Y = 83.60 – 0.162X -1.82 0.0031

78,00%

80,00%

82,00%

84,00%

86,00%

88,00%

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32

(% K

adar

air

dan

eta

no

l)

Lama Penyimpanan (hari)

Suhu 25 Suhu 35 Suhu 50

y = -650x + 0.223R² = 0.636

-2

-1,95

-1,9

-1,85

-1,8

-1,75

0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033 0,00335

In K

Grafik hubungan In K dengan 1/T

1/T (K) Linear (1/T (K))

Page 55: APLIKASI GEL ALOEVERA DAN GLISERIN SEBAGAI … · air membuat gliserin dapat melembabkan kulit dan melindunginya dari kekeringan. Gliserin juga digunakan untuk mengentalkan larutan

43

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung pada tanggal 10 Oktober 1992 dari ayah Hi. Raden Mansus, SE dan Hj.Mirza Triutami, SE. Anak pertama dari tiga bersaudara dengan adik Kharisma Putri dan Crisnina Handayani. Penulis menempuh studi di TK Pertiwi 1997 – 1998, SD Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung 1998 – 2004, SMP Negeri 2 Bandar Lampung 2004 – 2007, SMA Negeri 3 Bandar Lampung 2007 – 2010. Ketika di SMA ini juga aktif dalam organisasi Rohis (Rohani Islam) dan diterima sebagai mahasiswa Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian melalui jalur Undangan

Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2010. Penulis aktif dalam kegiatan IAAS LC IPB sebagai Staff Departemen

Science and Technology dan Forces IPB sebagai Staff Departemen Riset dan Edukasi tahun 2010-2011. Penulis juga mengikuti himpunan profesi di Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri (Himalogin) sebagai Bendahara Departemen Human Resource and Development pada tahun 2011 – 2012 dan sebagai staff departemen Human Resource and Development pada tahun 2012 – 2013. Penulis pernah menjadi asisten mata kuliah Peralatan Industri Pertanian pada tahun 2013 dan asisten mata kuliah Teknologi Minyak Atsiri, Rempah dan Fitofarmaka pada tahun 2014.

Penulis melaksanakan Praktik Lapangan pada bulan Juli - Agustus 2013 dengan program reguler pada Bagian Quality Control di PT. Great Giant Pineapple, Lampung. Judul yang dikerjakan dalam praktik lapang tersebut adalah “Pengawasan Mutu (Quality Control) pada Proses Pengolahan Nanas Kaleng di PT. Great Giant Pineapple – Lampung”.