Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal memiliki cuaca yang panas dengan sengatan matahari yang tinggi. Sengatan matahari yang berupa sinar ultraviolet ini akan memicu terbentuknya radikal bebas dalam tubuh manusia yang terpapar. Pencemaran udara yang merupakan ciri khas Indonesia lainnya pun turut berperan dalam pembentukan radikal bebas. Radikal bebas berasal dari beberapa faktor yaitu dari faktor internal dan faktor eksternal. Radikal bebas internal berasal dari hasil metabolisme dalam tubuh. Sedangkan radikal bebas eksternal berasal dari luar tubuh seperti asap rokok, hasil penyinaran ultraviolet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain (Subandi, 2010). Terpaparnya radikal bebas secara terus menerus akan berdampak pada kesehatan. Salah satu cara mencegah radikal bebas yang merusak tubuh yaitu dengan antioksidan, jika antioksidan dalam tubuh tidak mampu mengatasi serangan dari radikal bebas maka dibutuhkan antioksidan dari luar. Antioksidan juga mencegah pembentukan radikal bebas dari dalam tubuh. Antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam (Suhartono, 2002, dalam Kuncahyo dan Sunardi, 2007). Antioksidan dari luar dapat berasal dari buah-buahan, sayur- sayuran, dan lainnya yang mengandung antioksidan. Di Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayatinya memiliki banyak tumbuhan yang berpotensi untuk kesehatan, namun karena terbatasnya pengetahuan masyarakat sehingga tidak dapat dieksplor dan dimanfaatkan dengan baik, salah satunya bunga marigold. Di pulau Bali, bunga ini dibudidayakan dan digunakan untuk upacara keagamaan, namun dibalik keindahannya terdapat manfaat yang belum banyak diketahui. Beberapa penelitian mengenai aktivitas antioksidan ekstrak etanol bunga marigold terhadap radikal bebas dengan metode DPPH (Chivde et al., 2011) dan (Valyova et al., 2012) menunjukkan potensi antioksidan yang sangat kuat yaitu dengan nilai IC50 3,4 μg/mL dan 7,6 μg/mL. Menurut Jun et al (2003) aktivitas antioksidan yang sangat kuat adalah dengan nilai IC50 <50
4

BAB I PENDAHULUAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41397/2/BAB I.pdfmasker lain. Masker . peel off. bermanfaat untuk membersihkan, menyegarkan, melembabkan, dan melembutkan

Feb 09, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41397/2/BAB I.pdfmasker lain. Masker . peel off. bermanfaat untuk membersihkan, menyegarkan, melembabkan, dan melembutkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal memiliki cuaca yang panas dengan sengatan matahari yang

tinggi. Sengatan matahari yang berupa sinar ultraviolet ini akan memicu

terbentuknya radikal bebas dalam tubuh manusia yang terpapar. Pencemaran udara

yang merupakan ciri khas Indonesia lainnya pun turut berperan dalam pembentukan

radikal bebas. Radikal bebas berasal dari beberapa faktor yaitu dari faktor internal

dan faktor eksternal. Radikal bebas internal berasal dari hasil metabolisme dalam

tubuh. Sedangkan radikal bebas eksternal berasal dari luar tubuh seperti asap rokok,

hasil penyinaran ultraviolet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain (Subandi,

2010). Terpaparnya radikal bebas secara terus menerus akan berdampak pada

kesehatan.

Salah satu cara mencegah radikal bebas yang merusak tubuh yaitu dengan

antioksidan, jika antioksidan dalam tubuh tidak mampu mengatasi serangan dari

radikal bebas maka dibutuhkan antioksidan dari luar. Antioksidan juga mencegah

pembentukan radikal bebas dari dalam tubuh. Antioksidan merupakan senyawa

kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas,

sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam (Suhartono, 2002, dalam Kuncahyo

dan Sunardi, 2007). Antioksidan dari luar dapat berasal dari buah-buahan, sayur-

sayuran, dan lainnya yang mengandung antioksidan.

Di Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayatinya memiliki banyak

tumbuhan yang berpotensi untuk kesehatan, namun karena terbatasnya pengetahuan

masyarakat sehingga tidak dapat dieksplor dan dimanfaatkan dengan baik, salah

satunya bunga marigold. Di pulau Bali, bunga ini dibudidayakan dan digunakan

untuk upacara keagamaan, namun dibalik keindahannya terdapat manfaat yang

belum banyak diketahui. Beberapa penelitian mengenai aktivitas antioksidan

ekstrak etanol bunga marigold terhadap radikal bebas dengan metode DPPH

(Chivde et al., 2011) dan (Valyova et al., 2012) menunjukkan potensi antioksidan

yang sangat kuat yaitu dengan nilai IC50 3,4 μg/mL dan 7,6 μg/mL. Menurut Jun et

al (2003) aktivitas antioksidan yang sangat kuat adalah dengan nilai IC50 <50

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41397/2/BAB I.pdfmasker lain. Masker . peel off. bermanfaat untuk membersihkan, menyegarkan, melembabkan, dan melembutkan

2

μg/mL. Semakin kecil nilai IC50 menunjukkan semakin tinggi aktivitas

antioksidannya (Molyneux, 2004, dalam Sapri dkk., 2013).

Aktifitas antioksidan pada bunga marigold berasal dari kandungannya yaitu

lutein. Menurut Cantrill (2004) komponen utama dalam kelopak bunga marigold

adalah lutein. Lutein merupakan zat warna alam golongan karotenoid bersifat

antioksidan yang kuat dan dapat berkontribusi untuk melidungi sel terhadap

kerusakan yang disebabkan radikal bebas (Hall, 1998, dalam Kusmiati, 2011).

Quackenbush and Miller (1972), dalam Lokaewmance et al (2011) menyatakan di

dalam marigold terkandung 80-90% lutein. Selain lutein tanaman ini juga

mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan alami (Ariana et al.,

2011). Berdasarkan penelitian Devika et al (2012) menghasilkan ++ kandungan

flavonoid pada ekstrak etanol bunga marigold, yang berarti kandungan flavonoid

cukup tinggi.

Menurut Budiman (2008), dalam Kaweono (2014), kulit adalah salah satu

organ tubuh yang rentan terhadap perubahan suhu, iklim, dan adanya radikal bebas.

Radikal bebas merupakan salah satu penyebab masalah pada kulit jika jumlahnya

berlebih. Masalah kulit yang dapat terjadi seperti keriput, penuaan, jerawat dan pori

kulit yang membesar (Grace et al., 2015). Kulit pada bagian tubuh yang sangat

diperhatikan seseorang dalam penunjang penampilan adalah wajah. Ketika

beraktivitas diluar ruanganpun wajah dengan tanpa pelindung langsung terpapar

radikal bebas khususnya yang berasal dari sinar ultraviolet dan polusi udara,

berbeda dengan bagian tubuh lain yang dapat terlindungi oleh pakaian. Menurut

Draelos dan Thaman (2006) pemanfaatan efek antioksidan pada sediaan yang

ditujukan untuk kulit wajah lebih baik bila diformulasikan dalam bentuk sediaan

topikal dibandingkan oral. Perlindungan maupun pengurangan masalah bagi wajah

dapat menggunakan kosmetik baik dari bahan alami maupun bahan kimia tidak

berbahaya.

Masker merupakan salah satu kosmetik untuk perawatan kulit wajah yang

modern dan praktis, selain itu tidak membutuhkan waktu yang lama untuk

pengeringan, punya daya penyerapan yang baik dan tidak mengiritasi kulit normal

(Balsam and Sagarin, 1974, dalam Kaweono, 2014), namun dalam penggunaannya

masih cukup rumit karena perlu dicuci setelah pemakaian sedangkan aktifitas

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41397/2/BAB I.pdfmasker lain. Masker . peel off. bermanfaat untuk membersihkan, menyegarkan, melembabkan, dan melembutkan

3

manusia yang padat dengan mobilitas cepat menuntut penggunaan semua hal secara

cepat dan praktis. Oleh karena alasan tersebut, dibutuhkan masker peel off karena

penggunaannya yang tidak rumit, hanya dioleskan dikulit kemudian dikupas setelah

kering. Alasan lain, karena menurut Moris (1993), dalam Ningsih (2016) masker

peel off sangat efektif dalam mengangkat sel kulit mati, komedo, minyak berlebih,

dan penyumbatan pada pori-pori yang merupakan kelebihannya dibandingkan

masker lain. Masker peel off bermanfaat untuk membersihkan, menyegarkan,

melembabkan, dan melembutkan kulit wajah karena dapat mengangkat kotoran dan

sel kulit mati. Dengan pemakaian teratur, masker peel off dapat merileksasi otot-

otot wajah dan mengurangi kerutan halus pada wajah (Yulin, 2015).

Masker peel off merupakan sediaan berbentuk gel. Gel memiliki kelebihan

yaitu pelepasan obat, kemampuan menyebar pada kulit yang baik dibanding sediaan

topikal lain (Voigt, 1984, dalam Bahtiar, 2016) dan mampu berpenetrasi lebih jauh

dari krim (Sharma, 2008). Kemungkinan sering terpaparnya radikal bebas membuat

manusia membutuhkan perawatan yang paling efektif untuk mencegah dampak

berbahaya dari banyaknya radikal bebas yang diterima tubuh. Sehingga dengan

kelebihan dari masker peel off dan bentuk sediaannya yang berupa gel tersebut

dipilih sediaan masker peel off jenis gel sebagai antioksidan yang berasal dari

ekstrak bunga marigold untuk mengatasi masalah akibat radikal bebas di wajah.

Dalam pembuatan gel terdapat komponen yang sangat penting yaitu basis gel

yang digunakan sebagai pembentukan struktur. Basis gel mempengaruhi

karakteristik fisik seperti viskositas, daya lekat dan daya sebar sediaan gel.

Viskositas akan mempengaruhi difusi bahan aktif yang keluar dari basis

(Andaryekti, 2015). Dari penelitian Sudjono (2012) diketahui bahwa viskositas juga

mempengaruhi pelepasan zat aktif yang terkandung dalam sediaan, oleh karena itu

pemilihan basis gel dalam formulasi harus tepat. Pada penelitian pembuatan masker

peel off ini digunakan basis PVA sebagai basis gel, agen peningkat viskositas juga

sebagai pembentuk lapisan film yang mudah dikelupas setelah mengering (Birck et

al., 2014) dan PEG 1500 sebagai plasticizer untuk meningkatkan elastisitas dari

lapisan film masker sehingga tidak robek saat dilepas yang bertujuan menghasilkan

sediaan masker peel off yang akseptabel (Bourtoom, 2007).

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/41397/2/BAB I.pdfmasker lain. Masker . peel off. bermanfaat untuk membersihkan, menyegarkan, melembabkan, dan melembutkan

4

Masker peel off yang dibuat akan diuji karakteristik fisik, kimia dan stabilitas

sediaannya. Uji sifat fisik sediaan meliputi organoleptis, homogenitas, daya sebar,

dan waktu mengering, sedangkan uji sifat kimia yang akan dilakukan adalah uji pH

sediaan. Pengujian karakteristik fisik dan kimia ini dilakukan agar diperoleh

sediaan yang memenuhi kriteria yang diinginkan sehingga didapatkan sediaan

masker peel off yang akseptabel.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh kadar ekstrak bunga marigold (Tagetes erecta L.) pada

kadar (3 %, 4 % dan 6 %) dengan basis polivinil alkohol (PVA) dan polietilen glikol

(PEG) 1500 terhadap karakteristik fisik dan kimia (organoleptis, homogenitas,

viskositas, daya sebar, waktu mengering, dan pH) dan stabilitas sediaan masker peel

off?

1.3 Tujuan Penelitian

Menentukan pengaruh kadar ekstrak bunga marigold (Tagetes erecta L.) pada

kadar (3 %, 4 % dan 6 %) dengan basis polivinil alkohol (PVA) dan polietilen glikol

(PEG) 1500 terhadap karakteristik fisik dan kimia (organoleptis, homogenitas,

viskositas, daya sebar, waktu mongering, dan pH) dan stabilitas sebagai sediaan

masker peel off.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

formula sediaan masker peel off dari ekstrak bunga marigold (Tagetes erecta L.)