Top Banner
Apakah Suami Ibu yang Pertama Menjadi Mahram Bagi Putri-putrinya dari Suami Kedua? ] Indonesia – Indonesian – [ ي س ي ن دو ن إSyaikh Abdul Aziz bin Baz Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
9

Apakah Suami Ibu yang Pertama Menjadi Mahram … · Web viewSetelah beberapa waktu, wanita itu menikah lagi dengan laki-laki yang lain dan melahirkan dua orang putri darinya. Bolehkah

Jan 24, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Apakah Suami Ibu yang Pertama Menjadi Mahram … · Web viewSetelah beberapa waktu, wanita itu menikah lagi dengan laki-laki yang lain dan melahirkan dua orang putri darinya. Bolehkah

Apakah Suami Ibu yang Pertama Menjadi Mahram Bagi Putri-putrinya

dari Suami Kedua?] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي

Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali

Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

2012 - 1433

Page 2: Apakah Suami Ibu yang Pertama Menjadi Mahram … · Web viewSetelah beberapa waktu, wanita itu menikah lagi dengan laki-laki yang lain dan melahirkan dua orang putri darinya. Bolehkah

من لبناتها ممحر األول األم زوج هل ﴿﴾ ؟الثاني الزوج

« اإلندونيسية باللغة»

باز بن الله عبد بن العزيز عبد الشيخ

غزالي أحمد إقبال محمد :ترجمةهاريانتو إيكو زياد أبو :مراجعة

2012 - 1433

Page 3: Apakah Suami Ibu yang Pertama Menjadi Mahram … · Web viewSetelah beberapa waktu, wanita itu menikah lagi dengan laki-laki yang lain dan melahirkan dua orang putri darinya. Bolehkah

الرحيم الرحمن الله بسمApakah Suami Ibu yang Pertama Menjadi

Mahram Bagi Putri-putrinya dari Suami Kedua?

Pertanyaan: Seorang laki-laki menikahi seorang

wanita dan melahirkan seorang putra darinya, kemudian

ia menceraikannya. Setelah beberapa waktu, wanita itu

menikah lagi dengan laki-laki yang lain dan melahirkan

dua orang putri darinya. Bolehkah bagi kedua anak

perempuan tadi membuka hijab kepada mantan suami

ibunya yang merupakan bapak dari saudaranya seibu?

Berilah fatwa kepada kami, semoga Syaikh diberi pahala.

Jawaban: Apabila seorang laki-laki menikahi

seorang wanita dan berkumpul dengannya ( berhubungan

suami istri ) . Kemudian ia menceraikannya dan wanita itu

menikah lagi dengan yang lain kemudian melahirkan

beberapa orang putri darinya, maka sesungguhnya suami

ibunya yang pertama adalah mahram dari mereka,

berdasarkan firman Allah Shubhanahu wa ta’alla dalam

3

Page 4: Apakah Suami Ibu yang Pertama Menjadi Mahram … · Web viewSetelah beberapa waktu, wanita itu menikah lagi dengan laki-laki yang lain dan melahirkan dua orang putri darinya. Bolehkah

menjelaskan wanita-wanita yang haram dinikahi dalam

surah an-Nisa`:

﴿ تعالى: الله قال =بكمورب ٱ ئ =يل سا من حجور=كم ف=ي ت =كمن ئٱ =يل =ه=ن تمدخل ت =ن ب لم فإ =ه=ن تمدخل تكونوا جناح فال ب

[23النساء: سورة] ﴾كمعلي"anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isteri kamu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya... (QS. An-Nisaa`:23)adapun firman Allah Shubhanahu wa ta’alla yang artinya

(yang dalam pemeliharaanmu ) maka maksudnya adalah

kebiasaan dan bukan syarat menurut para ulama, karena

Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman yang artinya:

tetapi jika kamu belum campur dengan isteri kamu itu

(dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu

mengawininya.. dan Allah Shubhanahu wa ta’alla tidak

mengatakan ‘jika mereka tidak berada dalam

pemeriharaanmu maka tidak berdosa bagimu

mengawininya’, dan karena Nabi Muhammad Shalallahu

‘alaihi wa sallam bersabda kepada istri-istrinya:

4

Page 5: Apakah Suami Ibu yang Pertama Menjadi Mahram … · Web viewSetelah beberapa waktu, wanita itu menikah lagi dengan laki-laki yang lain dan melahirkan dua orang putri darinya. Bolehkah

: ))وسلم عليه الله صلى الله رسول قال تعر=ضن ال بناتكن علي عليه( )متفق...(( أخواتكن وال

“Jangan kalian menawarkan (untuk dinikahi) kepadaku

putri-putri kalian dan jangan pula saudari-saudari

kalian...”1

Demikian pula anak-anak perempuan dari istri-istri yang

dicampuri apabila dari suami sebelumnya, hukum mereka

sama seperti hukum anak-anak perempuan yang

dilahirkan dari istri (yang lain) setelah berpisah dan

bercampur.

Wabillahit taufiq, semoga shalawat dan salam selalu

tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para

sahabatnya.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz – Majmu’ Fatawa wa Maqalat

Mutanawwi’ah 21/12.

1 HR. Al-Bukhari 5101 dan Muslim 1449.5