Page 1
APA ITU EVOLUSI?
Evolusi berasal dari kata to evolve (bahasa Inggris) yang berarti berkembang atau
berubah secara perlahan-lahan. Asal katanya adalah evolut (Latin) yang berarti
menggulir.
APA ITU BIOLOGI EVOLUSI?
Biologi Evolusi adalah cabang biologi yang membahas semua perubahan-perubahan
yang terjadi di permukaan bumi, sejak awal mula sejarah bumi, sampai
menimbulkan kehidupan dan keanekaragaman makhluk hidup dewasa ini.
Dalam Biologi, alam kehidupan di permukaan bui ini bukan sesuatu yang selesai
dan sekali jadi, melainkan bertahap, berevolusi dari waktu ke waktu. Manusia
misalnya, merupakan makhluk hidup yang relative paling akhir hadir di bumi
sejak 6 juta tahun yang lalu. Fosil manusia juga memperlihatkan adanya
beberapa spesies yang pernah ada, bukan hanya Homo sapiens. Oleh karena itu,
evolusi juga dianggap sebagai sejarah biologis adanya makhluk hidup di bumi
dari waktu ke waktu.
APA YANG DIPELAJARI DALAM EVOLUSI?
Dalam evolusi, kita dapat mempelajari prinsip dan teori serta hukum-hukum yang
menyertainya. Dengan mempelajari evolusi kita memahami sejarah masa lalu
makhluk hidup, dan keterkaitan dengan makhluk hidup dewasa ini sebagai jalinan
turun-temurun yang mengevolusi kepada kehidupan dewasa ini. Di dalam evolusi
juga kita mempelajari bagaimana kehidupan itu berlangsung, mengapa ada yang
punah, mengapa ada yang masih hidup bertahan. Mengapa makhluk dewasa ini ada
yang berbeda dengan makhluk hidup yang telah lalu. Mengapa ada makhluk hidup
yang stabil tak mengalami perubahan selama kurun waktu tertentu.
ASAL-USUL KEHIDUPAN
TEORI ABIOGENESIS KLASIK
Teori abiogenesis (generatio spontanea) menerangkan bahwa asal mula makhluk hidup
adalah dari benda mati. Orang menyusun teori itu berdasarkan fakta-fakta yang
tidak terlalu sulit ditemukan. Contohnya ikan dan katak berasal dari lumpur,
cacing berasal dari tanah, lalat berasal dari belatung dan belatung dari
Page 2
daging yang busuk, serta kuman berasal dari makanan basi.
Teori ini dianut oleh ilmuwan terdahulu (klasik), yaitu antara lain
Aristoteles (384-322 SM), kemudian diteguhkan pula oleh seorang Belanda
bernama Antony van Leuwenhoek pada tahun 1677. Leuwenhoek didukung oleh alat
mikroskop temuannya yang dapat memperlihatkan kuman, sel sperma, sel darah,
dan lain-lain. Ia memperhatikan majkhluk renik yang tumbuh berasal dari jerami
yang direndam, kuman berasal dari udara dan makanan basi.
Teori abiogenesis tersebut dianut selama lebih dari 20 abad tanpa ada
sanggahan, sampai orang mulai kritis dengan pertanyaan apa benar lalat muncul
dari daging busuk begitu saja tanpa ada peristiwa tertentu sebelumnya.
TEORI BIOGENESIS
Teori abiogenesis klasik disanggah sejak abad ke-19. Sanggahan utama
dikemukakan oleh Louis Pasteur, Lazzaro Spallanzani, dan Fransisco Redi.
Pengamatan mereka yang lebih terencana, teliti, dan sabar dalam eksperimen
membuktikan bahwa kuman yang tumbuh pada daging adalah karena induk kuman
sudah ada di daging busuk dan kalau belatung lalat tumbuh dari daging busuk
itu disebabkan oleh induk lalat bertelur di daging tersebut.
Percobaan Redi (1626-1697)Percobaan Lazzaro Spallanzani
(1729-1799)
Tujuan:
Untuk membuktikan bahwa belatung
yang tumbu dari daging adalah
karena unduk lalat yang bertelur
menghasilkan belatung di daging
tersebut.
Tujuan:
Untuk membuktikan bahwa kuman
tidak tumbuh dari kaldu daging
yang steril.
Prosedur percobaan:
Digunakan tiga kelompok stoples A,
B, dan C. Stoples A steril dari
kuman, diisi sepotong daging dan
ditutup kain rapat. Stoples B diisi
sepotong daging lalu ditutup kain
Prosedur percobaan:
Digunakan dua kelompok labu.
Kelompok satu berisi cairan kaldu
daging yang dipanaskan dan setelah
dingin dibiarkan terbuka beberapa
hari.
Page 3
kasa. Stoples C diisi sepotong
daging dan dibiarkan terbuka.
Ketiga kelompok stoples itu
dibiarkan beberapa hari.
Kelompok dua berisi cairan kaldu
daging yang dipanaskan, kemudian
ditutup rapat-rapat dan
didinginkan serta dibiarkan
beberapa hari.
Hasil:
Pada stoples A tidak tumbuh
belatung sama sekali. Pada stoples
B lalat hinggap di atas kasa dan
banyak belatung tumbuh di atas kasa
serta ada sedikit yang tumbuh di
daging. Pada stoples C lalat
hinggap di atas daging dan banyak
belatung tumbuh di daging.
Hasil:
Setelah beberapa hari, pada labu
yang dibiarkan terbuka, kaldunya
berubah keruh yang berarti
mengandung kuman yang berkembang
pesat.
Pada labu yang steril dan
dibiarkan tertutup rapat, tidak
ditumbuhi kuman dan kaldu tetap
tampak jernih.
Kesimpulan:
Belatung hanya tumbuh dari daging
yang disinggahi lalat (untuk
bertelur).
Kesimpulan:
Kaldu keruh karena tidak steril,
yang menyebabkan adanya
pertumbuhan kuman yang terbawa
oleh udara.
Page 4
Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)
Pada dasarnya, percobaan Pasteur menyempurnakan percobaan Spallanzani. Ia
menggunakan labu yang berhubungan dengan pipa bentuk leher angsa, yaitu
melengkung dua kali sehingga kalau ditegakkan akan menyebabkan mikroorganisme
dari udara tidak dapat mencapai kaldu meskipun udara dapat tetap masuk, karena
terperangkap di lengkungan pipa. Lalu labu itu diisi kaldu daging dan
dipanaskan hingga steril kemudian dibiarkan beberapa hari. Ternyata kaldu
tetap jernih steril. Bila labu yang diberi pipa bentuk leher angsa itu
dimiringkan sampai kaldu keluar dari ujung pipa, lalu dibiarkan tegak,
ternyata kaldu menjadi keruh yang berarti ada mikroorganisme dari udara
sewaktu labu miring.
Bukti-bukti eksperimental ketiga ilmuwan tersebut cukup kuat untuk menyanggah
teori abiogenesis yang sudah dianut sejak Aristoteles hidup. Sebaliknya, bukti
Page 5
tersebut sekaligus membangun teori baru yang dinamakan teori biogenesis.
Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Teori ini memiliki tiga semboyan, yaitu:
1. omne vivum ex ovo yang berarti semua makhluk hidup berasal dari telur;
2. omne ovum ex vivo yang berarti semua telur berasal dari makhluk hidup;
3. omne vivum ex vivo yang berarti semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
TEORI ABIOGENESIS MODERN: EVOLUSI KIMIA
Proses pembentukan kehidupan di permukaan bumi terjadi secara perlahan-lahan
menghasilkan adanya kehidupan yang diterangkan menurut teori abiogenesis
modern oleh Oparin dan Haldane. Pada tahun 1920-an, dua orang ahli (Oparin
dari Rusia dan Haldane dari Inggris) membuat postulat bahwa atmosfer bumi pada
zaman purba memiliki kecenderungan menyintesis senyawa organic dari molekul
anorganik purba, yaitu metana (CH4), ammonia (NH3), hidrogen (H2), dan air
(H2O). Namun, Oparin dan Haldane hanya mengemukakan pstulat (hipotesis yang
tidak didukung dengan bukti-bukti). Alasannya karena sulit meniru kondisi
atmosfer purba.
Tahapan Evolusi Kimia
Evolusi kimia berlangsung sebelum evolusi biologi. Tahapan yang diperkirakan
terjadi adalah sebagai berikut.
1. Pembentukan senyawa kimia organik sederhana dari zat-zat anorganik dengan
bantuan energi kosmis di atmosfer purba.
2. Pembentukan senyawa kimia yang lebih kompleks: urea, formaldehid, asetat, dan
sebagainya asam amino, glukosa, asam lemak, nukleotida.
3. Pembentukan senyawa kompleks dengan cara polimerasi senyawa monomer organic:
4. asam amino polimer protein
5. glukosa polimer amilum, selulosa
6. asam lemak + gliserol lemak
7. nukleotida RNA
8. Beberapa molekul sederhana dan molekul polimer berinteraksi menjadi agregat
seluler. Beberapa molekul berfungsi secara structural dan menjadi substrat
Page 6
reaksi untuk menghasilkan energi bagi reaksi-reaksi sintesis.
9. Beberapa molekul (nukleotida) mengalami polimerasi menjadi RNA yang mampu
bertindak sebagai enzim untuk sintesis, sekaligus mengarahkan jalannya reaksi-
reaksi dalam kompartemen (koaservat atau protobion).
10. RNA menjadi cukup stabil untuk bertindak sebagai molekul pembawa informasi
genetis.
11. Reaksi-reaksi kimia agregat cikal bakal seluler tersebut tersekat atau
terjebak dalam sekat hidrofobik (lemak) dan ini menjadi cikal bakal sel.
TEORI ABIOTIK LAIN: TEORI PANSPERMIA
Teori ini menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organic berasal dari meteorit
dan komet yang masuk ke atmosfer bumi sambil membawa zat-zat organic yang
diperlukan bagi evolusi makhluk hidup. Molekul organik itu telah terbentuk
dari proses-proses abiotik di luar angkasa. Beberapa material organik
(termasuk asam amino) memang telah ditemukan pada meteorit yang masuk ke bumi.
Teori Panspermia dan teori evolusi kimia telah menerangkan bagaimana alam bumi
pada awalnya menyediakan material organik.
EVOLUSI BIOLOGI
Teori evolusi biologi menyatakan bahwa makhluk hidup pertama merupakan hasil
dari evolusi molekul anorganik (evolusi kimia) yang kemudian berkembang
menjadi struktur kehidupan (sel). Berdasarkan hasil percobaan Oparin, Haldane,
dan Urey, asal-usul kehidupan berasal dari sintesis dan akumulasi monomer
organik pada kondisi abiotik. Molekul dihasilkan secara abiotik disebut
protobion. Sel-sel hidup dapat berasal dari protobion. Protobion tidak dapat
melakukan reproduksi namun dapat mempertahankan lingkungan kimia di dalamnya
dari pengaruh lingkungan luar. Protobio menunjukkan cirri-ciri hidup lainnya,
yaitu mengalami metabolisme.
Ada beberapa tipe protobion, yaitu koaservat, mikrosfir, dan liposom.
Koaservat
Koaservat merupakan tetesan stabil yang cenderung terbentuk pada suspense
makromolekul (polimer), misalnya polipeptida, asam nukleat, dan polisakarida
Page 7
yang dikocok. Setiap koaservat merupakan agregat makromolekul yang sangat
hidrofobik (tidak suka air), dikelilingi dan distabilkan oleh molekul air.
Jika pada koaservat ditambahkan enzim, enzim tersebut akan diserap. Kemudian
koaservat dapat menyerap substrat dari sekelilingnya dan membebaskan produk
dari hasil katalisis oleh enzim.
Mikrosfir
Mikrosfir merupakan protobion yang terbentuk dengan sendirinya menjadi tets-
tetes kecil saat didinginkan. Mikrosfir tersusun dari beberapa proteinoid.
Mikrosfir dikelilingi membrane dua lapis dan akan mengalami pembengkakan atau
penciutan osmotik saat ditempatkan dalam larutan garam dengan konsentrasi yang
berbeda.
Liposom
Liposom merupakan protobion yang langsung terbentuk dengan sendirinya menjadi
tetes-tetes kecil apabila komposisi organiknya mengandung lipid tertentu.
Lipid tersebut terorganisasi menjadi dua lapisan molekul pada permukaan tetes
tersebut, seperti halnya dua lapis membran lipid pada membran plasma sel.
ASAL-USUL SEL PROKARIOTIK
Page 8
Protobion dianggap sebagai bahan dasar
pembentuk sel purba (progenot). Progenot merupakan cikal bakal universal
semmua jenis sel yang ada sekarang. Progenot berkembang menjadi kelompok sel
prokariotik purba, seperti:
1. Archaebacteria. Archaebacteria merupakan bakteri yang beradaptasi terhadap
suhu sekitar 100C, kadar garam tinggi, atau kadar asam tinggi. Bersifat
anaerob, memiliki dinding sel yang tersusun dari berbagai jenis protein,
memiliki pigmen fotosintetik berupa bakteriorodopsin, dan mampu menghasilkan
ATP sendiri.
2. Eubacteria. Eubacteria merupakan bakteri yang hidup pada kondisi lingkungan
yang tidak seekstrim kondisi tempat hidup Archaebacteria. Ada yang bersifat
anaerob dan aerob, memiliki dinding sel yang tersusun dari peptidoglikan,
memiliki pigmen fotosintetik berupa bekterioklorofil, dna mampu menghasilkan
ATP secara lebih efisien karena sistem transport elektronnya lebih berkembang.
Sel prokariotik merupakan sel yang memiliki struktur lebih sederhana
dibandingkan dengan sel eukariotik. Oleh karena itu, para ahli menduga bahwa
makhluk hidup yang pertama kali muncul merupakan prokariot.
Bagaimana munculnya bakteri atau Cyanobacteria tersebut? Seperti kita ketahui,
kehidupan tidak muncul secara spontan dari materi yang tidak hidup dan tidak
berwujud seperti yang ada sekarang ini. Namun, kondisi bumi sekarang sangat
Page 9
berbeda dengan kondisi bumi saat baru berusia satu juta tahun. Kondisi
atmosfernya berbeda (misalnya kondisi oksigen yang minimal), banyak petir,
aktivitas gunung berapi, hantaman-hantaman meteor, serta raidasi UV sangat
tinggi dibandingkan dengan keadaan bumi saat ini. Oleh karenanya, lingkungan
pada kondisi dulu memungkinkan bermulanya kehidupan ini. Namun, masih banyak
perdebatan mengenai asal-usul kehidupan di bumi.
ASAL-USUL SEL EUKARIOTIK
Sampai dengan sekitar tahun 1970, diyakini bahwa sel-sel eukariotik berevolusi
dari sel-sel prokariotik melalui suatu proses evolusi perlahan-lahan, yaitu
organel pada sel prokariotik perlahan-lahan berkembang menjadi lebih kompleks.
Konsep ini berubah setelah penemuan Lynn Margulis dari Universitas Boston.
Margulis membuktikan teori yang sebelumnya diabaikan, yaitu organel-organel
tertentu pada sel eukariotik, terutama mitokondria dan kloroplas berasal dari
prokariotik yang berukuran kecil. Sel prokariotik tersebut menempati
sitoplasma sel inang yang berukuran lebih besar sehingga terbentuk sel
eukariotik. Hipotesis ini disebut sebagai teori endosimbiotik. Teori
endosimbiotik bermakna bahwa sel tunggal yang kompleks berevolusi dari dua
atau lebih sel yang lebih sederhana, yang hidup simbiotik dengan sel inangnya.
Page 10
Bagaimana sel eukariotik sederhana berevolusi menjadi tumbuhan atau hewan?
Berikut adalah tahapannya.
EVOLUSI TUMBUHAN
Berdasarkan dugaan bergabungnya endosimbion, terutama Cyanobacteria,
diperkirakan nenek moyang tumbuhan merupakan konversi organism eukariot
heterotrof. Sel eukariotik yang bagian flagelnya menghilang dan membentuk
kloroplas akan membentuk tumbuhan. Dari bentuk ini berkembang menjadi Algae.
Kebanyakan Algae (ganggang) merupakan organism perairan. Beberapa ganggang
bertalus dan berfilamen. Jenis ganggang ini menutupi danau atau rawa. Pada
awal periode Silurian, ganggang secara periodic mengalami genangan dan
kekeringan. Pada saat kering yang panjang, ganggang rawa atau laut dangkal
mulai beradaptasi untuk melangsungkan hidupnya di darat. Cara beradaptasi yang
mungkin dilakukan adalah dengan membentuk organ berkutikula tebal dan
bermanterl, untuk melindungi sel gamet dari kekeringan. Diduga jenis-jenis
ganggang ini berevolusi menjadi tumbuhan lamut dan paku, dan pada evolusi
tahap lanjut menjadi tumbuhan berpembuluh.
EVOLUSI HEWAN
Hewan berevolusi dari Protista (kelompok ganggang) berflagel menjadi organisme
kelompok Protozoa, seperti Trypanosoma dan Protozoa bersilia.
Pada evolusi hewan, yang terjadi selanjutnya adalah perubahan hewan bersel
satu menjadi hewan bersel banyak (multiseluler). Hewan bersel banyak ini
diperkirakan pada mulanya berbentuk bola berongga yang terdiri dari satu lapis
sel (blastea).
Beberapa hewan invertebrate laut melakukan adaptasi untuk dapat hidup di
darat. Adaptasi yang dilakukan berupa penyesuaian alat pernapasan untuk
menghirup oksigen dari udara, dan alat gerak agar dapat bergerak di darat.
TEORI-TEORI EVOLUSI
Teori evolusi dibentuk berdasarkan bukti-bukti yang terbatas mengenai evolusi
seperti
Page 11
Rekaman fosil sebagai bukti langsung
Keanekaragaman makhluk hidup sekarang tersebar di berbagai daerah
biogeografi yang berbeda
Homologi (perbandingan) struktur tubuh organisme
Homologi embrio konsep atau hukum rekapitulasi
Homologi molekul informasi (DNA dan protein)
♚ Teori-Teori Evolusi Pra-Darwin
tidak didukung oleh bukti yang cukup di lapangan ataupun di laboratorium
1. Teori Kreasionisme
Penciptaan : Terjadi dalam sekali saja secara lengkap, tidak ada evolusi atau
perubahan lagi terhadap makhluk hidup.
Tokoh yang mendukung teori ini adalah Aristoteles
TIDAK VALID, karena beberapa makhluk hidup pada zaman yang berbeda
2. Teori Katatropisme
Penciptaan : Keanekaragaman makhluk hidup asal : nenek moyang yang umum
Kepunahan Bencana alam
Tokoh : George Cuvier, ia menemukan lapisan batuan fosil yang mewakili tiap
zaman yang berbeda yang menjadi petunjuk dari teori ini.
3. Teori Gradualisme
Evolusi : Perubahan geologis berlangsung pelan-pelan tapi pasti
Tokoh : James Hutton
4. Teori Uniformitarianisme
Evolusi : Proses geologis pola seragam kecepatan dan pengaruh perubahan
selalu seimbang dalam kurun waktu
Contoh: terbentuknya gunung serta erosi gunung yang terjadi membuktikan
keseimbangan
Tidak menjelaskan terbentuknya spesies.
Tokoh : Charles Lyell
5. Teori Lamarck
Evolusi : Pewarisan sifat genetis dari lingkungan diwariskan secara genetic
Page 12
Bagian tubuh yang tidak digunakan ≈ retardasi, yang digunakan ≈ semakin kuat
dan besar
Tokoh : Lamarck
TEORI TIDAK VALID Percobaan induk ekor tikus yang dipotong, tidak mewariskan
pengalaman tanpa ekornya tersebut kepada keturunannya.
♚ Teori Evolusi Darwin (Teori Seleksi Alam)
Page 13
Teori ini dikemukakan oleh Charles Darwin (1809-1882). Teorinya
menyatakan bahwa evolusi disebabkan oleh proses seleksi alam. Teori ini
disusun berdasarkan fakta yang ia kumpulkan selama perjalanannya mengelilingi
dunia dengan kapal Beagle. Fakta yang ia temukan untuk mendasari teorinya
ditemukan pada saat ia menjelajah Kepulauan Galapagos serta beberapa tempat di
Amerika Selatan. Tujuan awal pelayaran tersebut sebenarnya adalah untuk
memetakan pesisir pantai Amerika Selatan yang masih belum jelas. Namun, di
tengah-tengah pengamatan itu ternyata Darwin menemukan hal lain yang lebih
menarik yakni berbagai macam spesimen fauna serta flora yang endemik. Ia
melihat bahwa flora dan fauna di wilayah Amerika Selatan memiliki
karakteristik khusus yang sangat berbeda dengan flora-fauna Eropa.
Yang membuat Darwin semakin tertarik adalah spesies di Kepulauan
Galapagos yang kebanyakan tidak ditemui di tempat lain. Pengamatannya terutama
fokus kepada evolusi burung finch. Menurut pengamatannya, Kepulauan Galapagos
memiliki total 14 spesies burung finch yang berkerabat dekat. Kekerabatan itu
dibatasi oleh perbedaan pada paruhnya. Paruh burung finch tersebut beradaptasi
terhadap makanan tertentu.
Page 14
Setelah melalui pengamatannya yang mendalam, Charles Darwin mengemukakan teori
evolusinya dalam bukunya yang berjudul On the Origin of Species by Means of Neutral
Selection atau Asal Mula Spesies yang Terjadi Melalui Seleksi Alam. Buku ini
diterbitkan tanggal 24 November 1859.
Dua buku yang memengaruhi pembentukan teorinya adalah:
- Principles of Geology karya Charles Lyell. Buku tersebut menguraikan bahwa
perubahan geologis bersifat gradual (perlahan-lahan tapi pasti), konsisten,
serta terus menerus
- Buku Malthus, yang menerangkan bahwa penduduk dunia bertambah menurut
deret ukur (2,4,6,8,…) sedangkan jumlah makanan bertambah menurut deret hitung
(1,2,3,4…). Oleh karena jumlah makanan yang tidak dapat mencukupi seluruh
penduduk, maka akan ada kecenderungan perebutan sumber daya melalui perjuangan
untuk hidup (struggle for existence).
Teori Darwin pertama kali dikemukakan pada forum ilmiah Linnean Society (tahun
1958). Ide Darwin mengenai evolusi biologis ternyata serupa dengan ide Wallace
yang memisahkan distribusi hewan-hewan di Sulawesi. Teori Darwin melalui
seleksi alam mencakup tiga hal penting yaitu :
♘ Seleksi alam terjadi karena adanya perbedaan keberhasilan reproduksi organisme
♘ Seleksi alam terbentuk dari interaksi antara lingkungan dengan variasi yang
dimiliki oleh organisme
Page 15
♘ Produk seleksi alam merupakan adaptasi organisme terhadap lingkungannya.
Teori Evolusi Darwin atau teori seleksi alam mengandung dua pemahaman bahwa :
❥ Spesies sekarang berasal dari spesies dahulu
❥ Terbentuknya spesies karena seleksi alam.
Teori Darwin menguraikan bahwa variasi yang cocok dengan
lingkungannya saja yang dapat hidup dan mewariskan sifat-sifat menurunnya yang
cocok kepada anak keturunannya. Keturunan yang cocok hidup inilah yang dapat
berkembang baik dan menguasai habitatnya. Sedangkan yang tidak cocok akan mati
dan punah (terseleksi).
FAKTA EVOLUSI
A. Fakta Langsung Evolusi
Adanya variasi makhluk hidup
Makhluk hidup yang satu dengan yang lain memiliki hubungan kekerabatan
hubungan filogenetis. Filogeni adalah sejarah asal usul suatu spesies atau
kelompok organisme yang berkerabat.
Adanya fosil
B. Fakta Tidak Langsung Evolusi
Kajian Biogeografi
Biogeografi : pengetahuan geografi makhluk hidup yang mencoba menerangkan
mengapa suatu jenis organisme (hewan atau tumbuhan) berada dan hidup di suatu
tempat tetapi tidak di tempat lain. Contoh : mengapa badak bercula satu hanya
ada di Ujung Kulon. Tiap lingkungan geografis dengan iklim dan topografinya
memberi tekanan seleksi terhadap makhluk hidup secara khas, sehingga setiap
spesies yang hidup pada habitatnya memiliki survival (kemampuan makhluk hidup
Page 16
untuk melangsungkan hidupnya) yang berbeda disbanding spesies yang sama yang
hidup di tempat lainnya.
Biogeografi hewan zoogeografi. Biogeografi tumbuhan fitogeografi
Kajian Paleontologi
Paleontologi : ilmu tentang fosil. Fosil adalah sisa tubuh makhluk hidup yang
telah membatu karena proses-proses geologis yang membentuknya. Proses geologis
tersebut ialah :
- Proses fisika akibat : bangkai mengalami pengawetan secara fisik.
Contoh: pembekuan bangkai oleh salju abadi dan pengeringan bangkai akibat
penimbunan tanah.
- Proses kimiawi. Contoh: adanya zat pengawet alami sehingga bangkai tidak
dapat didekomposisi oleh mikroba.
Macam Fosil
Fosil biologis : fosil tubuh makhluk hidup, baik yang utuh maupun yang tidak utuh.
Fosil sisa : (tanda adanya kehidupan) contohnya jejak telapak kaki, alat, dan perkakas.
Page 17
Kelemahan Fosil
1. Rekaman fosil selalu tidak lengkap. Bagian yang menjadi fosil umumnya
adalah bagian yang keras seperti tulang, cangkang, dan gigi.
2. Urutan fosil tidak selalu menggambarkan urutan filogeni yang utuh. Ada mata
rantai yang hilang (missing link).
Contoh fosil yang dapat ditemukan secara lengkap sehingga dapat menceritakan
kembali urutan filogeni adalah :
Archaeptra, yaitu bentuk antara reptilia purba dengan burung purba
Seymoria, yaitu bentuk transisi antara amfibi purba dengan reptilia purba
Fosil kuda yang menggambarkan bentuk-bentuk transisi lengkap, sejak dari
Hyracotherium, Mesohippus, Pliohippus, dan Equus (kuda modern)
Penentuan Usia Fosil
1. Menaksir umur relatif
Ditentukan dengan cara penentuan usia sedimen batuan dimana fosil ditemukan.
Tumpukan sedimen secara superposisi dapat memberi informasi urutan usia fosil.
Umur relatif dapat ditentukan pula dengan prinsip korelasi fosil, yaitu dengan
cara mempelajari kandungan fosil pada tiap sedimen. Sedimen dengan kandngan
fosil yang sama pastinya memiliki usia geologis yang sama.
2. Umur absolut
Umur absolut dapat ditaksir berdasarkan waktu paruh atom-atom radioaktif yang
terdapat pada fosil tersebut. Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan agar
separuh atom-atom radioaktif berubah menjadi isotopnya yang lebih stabil.
Homologi (Perbandingan Struktur) Anatomi
Homologi adalah perbandingan struktur yang sama meskipun secara fungsional
berbeda. Contohnya melalui perbandingan tungkai, dapat diketahui ide mengenai
adaptasi dan evolusi vertebrata. Di antara tungkai tersebut ada tungkai yang
beradaptasi untuk tangan yang prehensil (dapat memegang) seperti pada manusia
dan primata, ada tungkai untuk berjalan (pada kuda), ada tungkai untuk terbang
(burung), dan ada tungkai untuk berenang (paus, lumba-lumba). Macam-macam
Page 18
tungkai tersebut dapat dibandingkan dengan hewan pada berbagai macam zaman
yang berbeda.
Homologi Molekul
Molekul-molekul tubuh makhluk hidup (DNA, RNA, dan protein) bersifat universal
dan berlaku umum pada setiap makhluk hidup, namun beraneka ragam pada tiap-
tiap kelompok makhluk hidup. Molekul pembawa informasi genetik ini dapat
dianggap sebagai pembawa rekaman evolusi. Pada saat struktur molekul suatu
makhluk hidup dibandingkan dengan struktur molekul makhluk hidup lain, maka
kita dapat mengetahui hubungan kekerabatan antara kedua makhluk hidup
tersebut.
Homologi Embriologi
Perkembangan embrio berbagai macam makhluk hidup terdiri dari proses yang sama
yaitu dari zigot, morula, blastula, gastrula, dan seterusnya. Perkembangan
tersebut sama, yang berbeda hanyalah tahap diferensiasi dan spesialisasi
jaringan embrional menjelang janin siap menetas atau lahir. Ini berarti semua
makhluk hidup memiliki asal usul ontogeni yang sama.
Page 19
Ontogeni adalah perkembangan individu dari satu sel menjadi individu dewasa.
Filogeni adalah sejarah perkebangan makhluk hidup dari makhluk yang hidup
sebelumnya. Para ahli berpendapat bahwa ontogeni (perkembangan individu)
adalah ulangan dari revolusi filogeni (perkembangan hubungan kekerabatan
organisme). Kaidah ini dianggap terlalu berlebihan karea tidak benar bahwa
vertebrata berevolusi dari bentuk ikan menjadi bentuk reptil, kemudian menjadi
bentuk berkaki empat.
SPESIASI
Spesiasi atau pembentukan spesies pada dasarnya dapat digunakan sebagai saksi
hidup mengenai apa yang terjadi di masa lalu, maka dari itu proses spesiasi
dapat pula dianggap sebagai bukti bahwa proses evolusi memang berlangsung.
Syarat terjadinya spesiasi adalah :
1. Adanya perubahan lingkungan
Page 20
Perubahan lingkungan dapat menyebabkan perubahan evolusi. Contohnya,
bencana alam dapat menyebabkan timbulnya kepunahan massal di muka bumi.
2. Adanya relung (niche) yang kosong
Relung merupakan tempat hidup dan interaksi suatu organisme. Suatu spesies
selalu menempati relung tertentu. Suatu relung umumnya hanya dapat ditempati
oleh satu jenis spesies saja. Kepunahan massal akan menimbulkan relung-relung
kosong yang akan menyebabkan relung-relung baru terisi kembali dalam jangka
waktu yang panjang. Apabila relung tersebut kosong (tidak ada organisme yang
menempatinya), maka akan ada banyak organisme yang berusaha menempati relung
tersebut.
3. Adanya keanekaragaman suatu kelompok organisme
Selalu akan ada sejumlah organisme yang mencoba mengisi relung yang kosong.
Keberhasilan suatu organisme mengisi relung ditentukan oleh seberapa besar
kecocokan organisme tersebut dibandingkan dengan persyaratan relung yang
kosong.
PROSES SPESIASI
A. Isolasi Geografi
Isolasi geografi : batas alam. Apabila batas alam tidak dapat dilewati, suatu
populasi tidak akan pernah bertemu dengan populasi lainnya.
Proses spesiasi simpatri : proses spesiasi yang terjadi dalam area geografi
yang sama dari suatu spesies yang paling berkerabat. Spesiasi terjadi karena
aspek genetik, morfologi, tingkah laku, fisiologi, dan lain-lain. Contoh :
populasi mencit di Eropa Barat memiliki sejumlah populasi kecil yang tidak
interfertilisasi dengan populasi di sebelahnya walaupun penyebarannya sangat
luas di Eropa Barat.
Spesiasi tidak simpatri : proses spesiasi yang terdapat dalam area geografi
yang berbeda dibandingkan dengan area geografi suatu spesies yang paling
berkerabat. Dibagi menjadi 3 yaitu :
Page 21
1. Spesiasi alopatri : proses spesiasi yang terjadi di daerah yang berjauhan atau
berlainan dari suatu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya.
Sebagian dari populasi suatu spesies terpisah dan hidup di daerah yang
berlainan. Karena adanya pemisahan, keanekaragaman yang terbawa dari populasi
yang terpisah, berbeda dalam frekuensi alelnya. Oleh karena kedua daerah
memiliki perbedaan dalam banyak hal, seleksi alam yang bekerja pada masing-
masing area akan berbeda pula. Ketika kedua populasi tersebut bertemu di
kemudian hari, tidak ada lagi interaksi social di antara kedua populasi
tersebut. Contoh : Macaca brunnescens dianggap jenis berbeda dari Macaca ochreata
karena terpisah secara geografi.
2. Spesiasi parapatri : proses spesiasi yang terjadi di daerah yang bersebelahan
dengan daerah dari suatu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya.
Daerah penyebaran meliputi lebih dari satu macam habitat dengan persyaratan
yang berbeda. Dengan berjalannya waktu, terbentuklah suatu populasi yang tetap
bersebelahan tetapi kemampuan interfertilnya secara gradual menurun,
berbanding lurus dengan jarak antara dua populasi. Akhirnya pada suatu keadaan
akan ada dua populasi yang sudah tidak mampu berinteraksi secara interfertil,
sehingga harus dianggap sebagai spesies tersendiri.
3. Spesiasi peripatri : proses spesiasi yang terjadi di daerah pinggir dari daerah
suatu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya. Suatu organisme
memiliki kisaran toleransi tertentu, akibatnya jenis tersebut akan menempati
daerah tertentu. Semakin jauh dari pusat penyebarannya, maka lingkungannya pun
makin berbeda. Dengan demikian spesies yang menempati daerah tersebut akan
semakin berbeda dengan spesies yang menempati pusat. Dengan demikian,
interaksi antara populasi tersebut dengan populasi satu spesiesnya menjadi
sangat terbatas.
B. Isolasi Reproduksi
Proses spesiasi yang ditinjau dari : keberhasilan terjadinya pembuahan
(kemungkinan pertemuan antara dua jenis sel gamet proses pra-kawin) dan
Page 22
keberhasilan suatu perkawinan (proses pasca kawin). Spesiasi pra kawin
meliputi :
1. Kromosomal : perbedaan jumlah, bentuk, urutan kromosom berpengaruh dalam
perubahan.
2. Musim : perbedaan musim kawin atau musim berbunga menyebabkan individu
hanya dapat saling membuahi individu tertentu yang cocok.
3. Parthenogenesis : individu identik dengan induk yang menghasilkannya.
4. Morfologi atau struktural : perbedaan struktur tubuh (morfologi)
menyebabkan pembuahan menjadi tidak mungkin.
Spesiasi pasca kawin meliputi :
1. Letalitas : adanya embrio yang letal
2. Sterilitas : individu yang dilahirkan tidak dapat memiliki keturunan.
3. Semi-letal : individu yang dihasilkan, meskipun hidup normal dan dapat
memiliki keturunan, memiliki vitalitas yang sangat rendah.
MEKANISME EVOLUSI
KOLAM GEN (‘GENE POOL’ ATAU ANGGUN GEN)
Anggun gen atau gene pool adalah jumlah total alel di dalam semua individu
yang menyusun populasi. Frekuensi gen di dalam populasi bersifat tetap dari
waktu ke waktu. Keadaan tetap konstan ini mentaati hukum Hardy-Weinberg. Rumus
hukum Handy-Weinberg adalah sebagai berikut :
Misal alel yang dominan ditandai A dan yang resesif ditandai a.
Kedua frekuensi alel tersebut ditandai p dan q secara berurutan; freq(A) = p;
freq(a) = q; p + q = 1.
Apabila populasi berada dalam kesetimbangan, maka
freq(AA) = p2 untuk homozigot AA dalam populasi,
freq(aa) = q2 untuk homozigot aa,
dan freq(Aa) = 2pq untuk heterozigot.
Page 23
Syarat Berlakunya Hukum Hardy-Weinberg
1. Ukuran populasi cukup besar
2. Populasi terisolasi
3. Jumlah mutasi gen dalam alel setimbang
4. Perkawinan acak
5. Kemampuan reproduksi antar individu sama
Hardy-WeinbergFaktor yang dapat menyebabkan penyimpangan Hukum Hardy-Weinberg adalah :
1.Perubahan anggun gen karena kebetulan
2.Terjadi arus gen secara tidak seimbang
3.Mutasi tidak seimbang
4.Perkawinan tidak acak.
Jadi, seleksi alam dapat digambarkan sebagai berikut :
Seleksi alam menghasilkan ketidakseimbangan genetik menyebabkan perubahan
adaptif menyebabkan evolusi
Empat faktor perubahan frekuensi gen di dalam populasi (yang telah disebutkan
di atas) disebut sebagai factor penyebab evolusi mikro (faktor penyebab
Page 24
terjadinya penyimpangan Hukum Hardy-Weinberg). Evolusi mikro adalah perubahan
bertahap pada tingkat gen yang menimbulkan perubahan fenotip (penampakan
fisik) organisme. Evolusi mikro merupakan bagian dari makroevolusi. Evolusi
makro adalah perubahan secara bertahap yang menyebabkan terbentuknya suatu
kelompok taksonomi seperti spesies baru, genus baru, dll. Contoh evolusi mikro
adalah perubahan frekuensi gen-gen pada Biston betularia.
** Macam Seleksi Alam pada Evolusi Mikro
1. Seleksi alam yang menyeimbangkan alel rata-rata
2. Seleksi alam yang membagi atau memecah spesies menjadi dua spesies dengan
sifat ekstrim.
3. Seleksi alam yang mengarahkan.
** Pengaruh Seleksi Alam terhadap Variasi
Variasi adalah keanekaragaman individu dalam suatu spesies. Variasi disebabkan
oleh variasi lingkungan dan variasi genetis. Macam-macam variasi terdiri
dari :
❥ Poligeni : variasi kontinum yang disebabkan oleh banyak gen memengaruhi
satu fenotip
❥ Polimorfisme : variasi yang disebabkan oleh aneka alel dalam satu gen.
❥ Cline : perubahan genetis disebabkan oleh karakter menurun sepanjang
perbedaan geografis yang berbeda secara kontinum
KETERBATASAN TEORI DARWIN
1. Mekanisme seleksi alam tidak selalu berjalan
2. Sewaktu Darwin menulis teorinya, pengetahuan mengenai genetika juga baru
muncul. Darwin tidak menjelaskan mekanisme evolusi secara genetis.
3. Sewaktu Darwin memunculkan teori evolusi, ilmu paleontology belum
berkembang pesat, sehingga yang terjadi adalah apa yang dikatakan Darwin
sebagai mata rantai yang hilang (missing link).
4. Homologi molekul lebih akurat dibandingkan dengan teori Darwin.
Page 25
5. Para ahli evolusi dewasa ini menganggap bahwa evolusi biologi bukan hanya
semata-mata didasari teori Darwin, tetapi juga teori evolusi pasca Darwin yang
semuanya dirangkum menjadi satu teori yang dinamakan teori sintetis.
KONSEP BARU TEORI EVOLUSI
Konsep baru tentang evolusi yaitu teori netral, evolusi netral, dan
mutasi netral. Teori netral adalah teori yang menerangkan bahwa pada level
molekul, seleksi alam tidak selalu bekerja. Bagian DNA atau protein yang bebas
dari tekanan seleksi alam akan mengalami evolusi netral. Evolusi netral adalah
evolusi yang menghasilkan keanekaragaman tanpa fungsi tertentu (contoh:
keanekaragaman isozim = kumpulan enzim yang bekerja sama untuk menghasilkan
suatu substrat). Mutasi netral adalah mutasi yang menghasilkan sifat baru
tanpa dibebani seleksi alam.