CONTOH ANGGARAN DASAR KOMITE AUDIT 7>iSLj7o/Sf?(fC - PI" O/eft g 6·0\ HIRO TUGIMAN 1999
CONTOH
ANGGARAN DASAR KOMITE AUDIT
7>iSLj7o/Sf?(fC - PI"
O/eft g 6·0\
HIRO TUGIMAN
1999
Kata Pengantar
Keadaan saat ini bersifat gfobal, dan kegiatan usaha harus efektive dan efìsìen.
Lebih nyata lagi bagi perusahaan yang sudah go public, d¡mana para pemegang saham
tersebar d¡ seluruh pelosok tanah air dan bahkan di seluruh dunia- Rapat umum pemegang
saham (RUPS) merupakan Iembaga tedingg¡ perusahaan yang berbentuk perseroan. Bagi
perseroan yang dimìliki oleh banyak pihak, tersebar, saling tidak mengenal sangatlah tidak
efisien apabila set¡ap keputusan manajemen perusaháãrl difir¡ñtakan persetujuan dalarn
RUPS.
OIeh karena itu banyak wewenang yang semula merupakan kewenangan RUPS
diserahkan kepada dewan komisaris. Untuk membantu cjewan komisaris diperlukan komite
audit yang terdiri para profesional. Bahkan adanya komite aud¡t merupakan suatu keharusan
bagi perusahaan yang sahamnya terdaftar dt New York Stock Exchange, seperti yang
dikemukakan oleh Arens dalam bukunya "Auditing, An lntegrated Approach" edisi 7 tahun
1997 halaman 84, ya¡tu : An audit commilÍee is reguired fÕr all compan¡es listed on the New
York Stock Exchange
Menteri Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara dengan Surat Keputusan Nomor,
:KEP-133/M-P.BUMN/1999 tanggal I Maret 1999 mewajibkan mempunyai komite aud¡t:
a. Barlan tJsaha Milik Negara yang mempunyai kegiatan usaha di bidang Asuransi
dan Jasa Keuangan La¡nnya.
b. Badan Usaha M¡lik Negara yang telah menjadi PT Terbuka-
c. Badan Usaha Milik Negara yang l:erada dalam persiapan privatisasi; dan.
d. Badan Usaha Milik Negara yarry assetnya bernilai sekurang-kurangnya
Rp L000.000.000.000,- (satu triliun rupiah).
Keberadaan komite audit ini pernah l<ami l<cmukakan dalam tulisan dan diterbitkan
oleh PT. ERESCO tanggal 5 Oktober 1995 ISBN 579 - 8021 - 92 - 7. Dalam buku ini kami
pilihkan beberapa sumber sebagai referensi, lurnal dan paper para ahli untuk mengetahLri
febih lanjut penhal komite audit. Semoga bermanfaat.
Bandung, 6 Septembcr 1999
Hiro Tugiman
.c?NroHANGGARAN DASAR KOMITE AUDIT
Oleh
Hiro Tugiman
PENDAHULUAN
D_e_!lq n Ko,nig-ar!.s Q-elSql iû m_embentuk komite audit, yaitu suatu kom¡te
independen .yang bertugas dan bertqqggtllg jawab pada dewan komidãäs.-
Komite Audit hanya akan b_e,ranggotakan q¡"ng,oi-"ng yang lndele-fiä_:f ;;;...-
|lúllSlqt. 1!9go!u ko!¡it-e a-udit tidêk dan tid?(--3[qn rnemiliki hubungan
khusus deng,a¡ vgndor, pengguna jasa pe¡qgafaqn alg! pihak lainnyá,lang*
dapat mernpenga¡:u.hi pcnileiapyg 99!qku. .angg-ota tg1ile Dalam suatu situasi
teftentu dr mana ada keraguan mengenai ada tidaknya konflik kepentingan,
anggota komite audit sudah sepantasnya tidak member¡kan penilaian atau
membuat suatu keputusan yang mungkin saja dipengaruhi oleh adanya konflik
kepentinqan tersebut.
Fungsi utama dari komite agd it -q.dalah Tgmbantu pelaksalaaq tugas dan
tanggung jawab dewan komisaris, yang antara lain dilakukan dengan cara
melakukan evaluasí terhadap:perhitungan tahunan dan segala informasi yang
akan disalikan kepada para pemegang saham dan pihak lainnya, berbagai
sistern pengendalian internal yang dibuat oleh manajemen dan dewan direksi,
serta terhadap seluruh proses audit dalam perusahaan.
TANGGUNG JAWAB UTAMA
1 [olnitq AudÌt bertusas mgll9.mbalqni ko-qg$gsi aß1lq-- -elyltal_independen, auditor internal -dan d,qqqq qj.leks¡,
2 Kom ite Aud it h aru s m_elapotql _
p-çia Ksanaan- -tss,qily_1- t* 3 *-y.likomisaris, serta memberikan berbagai sarân a-tau rekomendasi yang
9r_g1,rSgap pertu
Komite Audit memiliki kewenangan untuk melakukan berbagai
p,enyelìdikan Qan penelitian. .Semua buku, catatan, data, dan pegawai
p9¡q.9ahaa.n- g.esuai dengan lingkup tugas dan tanggung jawabnya Komite
Auciit memiliki kewenangan untuk meminta jasa konsulta¡. hukum
akuntan pubiik atau..pro-i9g.,.o._l9l lal! yang dibutuhkan dalam penelrtian
yang dilaksanakannya.
Kom¡te Audìt bersidang minimal enam kali dalam setahun. Ket,ua Konrite
Audit memiliki kewenangan untuk mengadakan rapat dii-eksi bila
dipandang perlu, serla mengundang anggota ma¡pjqm-en d.an pihak lain
yang dipandang perlu, dan meminta segala informasi penting yang
d ibutu hkan dari pihak manajemen.
Komite Audit. wajib tunduk pada ketentuan hukum, anggaran cla-sar
perusahaan dan keputusan dewan komisar¡s.
4.
TANGGUNG JAWAB MEMILIH AKUNTAN INDEPENDEN D,qN PEï.¡UGASANÀUDITOR INTERNAL
1. Komite Audit bertu!,a9 Tg-ls9Lg\si,9!"-11îl l:9.yd:: I1!s ,k?.1
melaksanakan audit terhadap perusahaan. Hagj! -s_eþ!ql yang dilakukan
oleh komite audit harus terlebih dahulu mendapat persefujualdA,rf ggWgl
komisaris. Komite Audit juga memiìiki kewenangan u¡lq¡k menìnj*au-dan
menetapkan besarnya fee yang harus dibayarkan kepada aJunían-
índependen, serta me-n i njau d an men gçsaþ an p_erì g?"Kh[an-tugas--akuú4L
independen.
li.) fqr"tt" Audit berwenang mengkaji dan memiliki hak veto dalam hal
pemilíhan, pengangkatan kembali maupun pemberhentian kepala audit
internal,
i 31I9mfte Audit waj!-b merakukan konfirmasi dan mem.gsl,l!?l.lld:pende:rs¡
auditor internal dan akuntan independen, termasuk rnenin¡Ju' "iása
konsultasi manajemen yang cJiberikan oleh akuntan independen dan
besarnya fee yang dibayarkan untuk jasa tersebut.
4. Komite Audit berwenang_ mq-flnjau, setelah berkonsultasi dengan kepala
audit internal dan akuntan independen, cakupan audit serta berbagai
rencana prosedural yang dibuat oleh kepala audit interna.l...Qq¡ akuntgn
independen.
Komite Audit akan mempertimbangkan dan m9!.gl?P!91 au{1!o¡
tambahan yang dìbutuhkan, dalam hal manajemen dan audilor
independen berpendapat dan mengusulkan tentang perlu dilakukannya
penambahan tersebut.
6. Komite Audit akan memastikan bahwa kepala audit internal dan akuntan
11dege.1{en melakukan koordÌnasi Oatam. p-çlAKl4lEat aud_¡t inte_rnal dan
*9!9rn"l Tujuan dari peng koord in asran ini adalah untuk menjamin
kelengkapan cakupan audit, mengurangi hambatan pelaksanaan serta
keefektivan pemanfaatan sumber daya audit.
TANGGUNG JAWAB MENGKA,JI AUDIT INTERNAL, AUDIT EKSTERNALTAHUNAN SERTA LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN DAN TAHUNAhi.
1. Korlite Audit wajib menjamin bahwa akuntan independen akan :
memandang dewan komisaris dan dewan drreksi sebagai kliennya,
rïelakukan pelternuarì dengan dewan rlireksi dan dewan komisaris
nrinimal satu tahu¡r duakah,
serta akan menyerahkan hasil analisis mengenai berbagai masalah
penting yang berkaitan dengan laporan keuangan kepada komíte
audit.
2. Komite Audit akan bertanya kepada manajemen,,kepala audrt internal dan
akuntan independen teltelg berbagai resiko berarti dan hal-hal yang
perlu dlungkapkan, serta tindakan yang akan dilakukan oleh manajemen
u nlu ! me l!¡jqalisii:nya. .-
Komite Audit, bersama kepala audit internal, dan akuntan independen,
wajib melakukan kajian terhadap:
a. Memadai lideí!ya pgnSendAllAn inlg¡¡ql d9la1 leruslhaan,
termasuk
pengendalian dan keamanan sistem informasi yang dikomputerisasi.
3.
b. Berbagai temuan dan rekomendasi penting yang dibuat oleh audit
internal dan akuntan ¡ndependen, serta tanggapan dan tindak lanjut
manajemen atas temuan dan rekomendast tersebut.
Segera setelah penyusunan laporan keuangan tahunan selesai dilakukan,
komite audit bersama manajemen dan akuntan independen melakukan
kajian terhadap:
a. Perhitungan tahunan perusahaan serta berbagai catatan kaki yang
ada.
tlasil audit akuntan independen terhadap berbagai laporan keuangan.
Penilaian kualitatif yang dibuat oleh akuntan independen terhadap
kesesuaian (tidak sekedar dapat diterima atau tidaknya) prtnsip-prinsip
akuntansi clan pengungkapan data keuangan, serta seberapa agresif
atau konservatif prinsip akuntansi maupun berbagai esti,'nes! yang
dipe;-gunakan tersebut.
Berbaqai hambatan maupun perselisihan dengan pihak manajemen,
yang terjadi selama pelasanaan audit,
Hal-hal lain yang berkaitan dengan prosedur atau temuan aud¡t yang
berdasarkan standar akuntansi keuangan perlu dibicarakan oleh
akuntan Ìndependen kepada komite audit.
Komite Audit, bersama manajemen dan kepala audit internal, akan
meneliti:
a Berbagai temuan qenllnO dalam satu tahun, serta tangqapan
manajemen terhadap temuan tersebut.
6.
,perbagai hambatan yang dihadapi qudjlo¡ ln.te-tqql dalam
melaksanakql !yqa¡nya, termasuk berbagai pembatasan dalar,r
cakupan kerjanya maupun dalam mengakses berbagai informasi yang
dibutuhan.
Berbagai perubahan terhadap rencana cat !p_g.i ?.!Êit internal yang
{119¡can.qkan oleh manajem_en, yang menurut komite audìt dapat
d ipertimbangkan.
d, Anggaran dan penyusunan formasi audit internal
Kqwenanga¡ Audit lnternal berdasarkan anggaran dasar perusahaan
maupun anggaran dasar audit internal.
f. Sesuai tidaknya audit internal dengan standar praktek profesional
aud¡l-¡nle¡¡al yang lazim berlaku.
Komite Audit akan menin.lau lapcran/isian tahunan yang diserahkan
kepada Securities Exchange Commission dan dokumen-dokumen laìn
yang dipublikasi yang memuat laporan-laporan keuangan perusahaan,
serta akan menentukan sesuai tidaknya informasi dalam isian dengan
informasi yang terdapat pada laporanlaporan keuangan.
Komite Audit, bersama manajemen, kepala audit internal dan akuntan
i¡dqpenden, akan meninjau semua.laporan internal, sebelum laporan
tersebut dipublikasi atau diserahkan kepada Securities Exchange
Commission maupun pihak regufator lainnya.
Komite Audit akan menyiapkan dokumen yang akan disertakan dalam
laporan tahunan, yang menjelaskan tentang komposisi anggota komíte
serta hasil pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawabnya.
4.
5.
TANGGUNG .IA\¡,iAB PERIODIK
Melakukan tÌnjauan dan perbarkan tahunan terhadap anggaran dasar
komite audit.
Meninjau berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang mencakup beibagai
akun pengeiuaran atau beban pegawai, termasuk penggunaan aset-aset
perusahaan, serta meninjau hasil-hasil kajian yang dilakukan oleh audit
internal dan akuntan independen.
Komite Audit, bersama kepala audit internal dan akuntan ¡ndependen,
melakukan pembahasan terhadap hasil trnjauan pelaksanaan tata tertib
perusahaan yang telah dilakukannya.
Mengkaji masalah legal dan regulasi yang memiliki dampak penting
terhadap kebijaksanaan, program dan laporan keuangan perusahaan
serta laporan yang disyaratkan regulator.
Mengadakarr pertemuan terpisah, nrasing-masing dengan kepala aud.it.
11!91na1,. akuntan independen dan manajemen, untuk membicarakan
berbagai permasalahan yang menurut komite audit atau masing-masing
pihak lainnya perlu dibicarakan secara khusus dengan komite 1udlt
DAFTÄR PUSTz\KA
1. Apostolou iìarbara, llorkíng \4lith The Audit Contmitle¿, The Institute of Intemal
Âutlitors, I 990.
2. Ilean .Tr. -lames W, T'he Audtt Committee's Roadna¡t, Jounral of AccounLancy,
.lanr.rary 1999.
i. llraiatta Jr. Louis, The Audit Contfttittee I[andbook, 1994.
4. Iìatliff, Wallace Cs, húen1al Audi/ing Principles ancl Tec:hniques, Second Ðdition,
1996.
I rljl ti:r I ,: _ fil ll.l I
Melrimi.rang
Mcrrgíngu r
f- l lr rl lL: I l'1 ,:::' ,:j I jìL:r.,.l- 1. 1.,
¡¡-.'i.¡UIIN TiRI N¡:I;AIIA I,L NI)A \,A (; I jN,.{AN ÜUMIYf{t.r IJI¡¡,i K INI)ONt4.Sl^
Si\ I.l NA N1(r 'rus.\N l\,f nNì.t,lRI NE(;/rl{..\ f,}iND,¡y^G{tN^^N
B^fi,rN t/sÁft^ ÌUIL.Í fi N8:C,1 rr/t
¡i( ) t\ ( ( ) f t I IU1lp. I illlì,1_ t¡ ü I.tfUN/I 9 gl)
, ;, i' '. , i 'l'ux'r.r xc;
PÛMüI-NTUNAN Iir,\NI I rlr,\ I I DITnACf û^0..\N tr.s^tl,t toil¡ IR NricAltA
, lif -;l r- r.-:¡:.i. .:1. .,
"i,MEN'f Etì,I NsGA{ìA TRN I),\YAGf I NÁ.AN,TI/TDAN USÁI{¡\ {\ fl,r.fX NtrCA fTA,
)''r r' t.t:i.
l:ll:ì L:: !'if
a b¿rhw¡ dllunl torgka irlcrtìËcr o¡eh [asjl, rnrutla¿r darì dd¡t]pak posi(ifyûng opljntal rjuì kincrjn BIlfvlN sc¡uai dcngan rugrx pokok datr
,1:j:::l- l..'^ rvajib nrc,qeiiola kegiarrrn ,,rîho,,yu <'tongon h.n,nrl
lli,11i,1¡ili:,?ofh¿siJ guns derr i¿¡gun nrcnruuri pcrs.tu¡sn ¡rcrrnclang-u/ tuông0 t¡ yeng bclluku:
l¡. 1¡¿Jtw¡.untuk daprf nremctruhi kuwnjibal rc¡sobut, B LIMN tidrLt hauynmèmetlukan peroncs.oa¿rì,dr,r polnkranaan y_g LoiL, nrelaìnka:r jugaFsll8BwÍBån ,Jan pcngcnclrrliau ),rng b[ik:
c Irhwa ôÂl¡h Íûtu lnrrgkah peirrlrr¡1 bngi rcroÍptanya pcngarvasal adalaìrmo\vujudlã,n ri¡(ctn dan pclalralnnnrr ¡rengÁ1vâ!À¡ ¡:ang kompctcn tJalitrdcpc¡f,ç¡1;
U l:tt*u, untuk ¡rìancapiu rujua.n scpcrri rcrsebut pada burii c di rru¡(Jrpenosng potlu untuk nrcn,.tupku¡ kepütUJa¡ Mcntori Ncg¡raPøidayogunaaa ÊtIÞû.{ tcn(nnii
I rcr¡tlcntukuu Konúte Audir;
, Yll-1iit:rîo:ng Norrìor 9 l-ahrrn t9r.ì9 (enrsrrB pcncrrpur t,er¿rrur.rrl,;::l:T'li,]-P,*88rr¡ri UndrrnB-r:¡r(J&n8 t\e¡nor I Ta.hrur 1969 tcntMrgt1Ënruk"bentuk Uaaha Ncgera (l.ctnbaran Ncgarr Tahun 1969 Nonlorl6; Tanrb rr,lral .Lc¡lbn ran Negaro Nomcrr ZAmi nLcnjad; Undang.unclang(Lcmbaran Nogofû Taluö l9óÇ llurr¡or aO; Tan,bahín Lornbnran NcgaroNornor 29(i,1);
t.
írìr-4 li:
lì>\ ,li
l!:t tÉr-ì Ê'. i:1_,;
lerrotapkan
.-1 :.f ,:,l.l.l.l ,11 ll l. ::ì l lJl I:: Iìfrll
Kr:¡rulrrtarr N-lcntcrr Ncllâr¡ l'utrtl'vr'¡rrliJ;rrjarl tJs:lll¡ Milik Ncgatrr
l.lr,rtrLrr . Kc¡r - I 1]/M-P I LJ N'f Ni l')"9, ì-:rogg:rl : [l Nlârct 1999
l\l j.r-N'l i-ltl NI,;(;/\1t^ 1)l.N I r,r \'.\ (; i /N.\ ^ ^r
ûUN,1NknPUrlr,tri tNt)o ¡i¡is f .\
-')-
Undar¿-urrJuo6 No¡ltor I 1'lrlr,trr 1995 tcrltang [)crscroan -f et[)atù.s
(l,cnrbu-ran Ncg;rra Tahtrn I995 lJo¡nlu lJ; ltnrbalmrr Lcmbaran Nc¡laraNonr,rr 3 58 7);
Pcl¡f L¡tu¡l i'crì.lri¡rtall N()rìl()r l2 T.rlrrrrr lqtB f(:rìtünS lrcrr,s¡rl¡¡anPcrsc¡onn (l,cnrb¡r¿¡r Neg-ara 1'ulru. lgeg No¡lor I 5; Tanrbaharr r
Lc¡libaran Ncgur a Nurnrtr _ì 7.1 I ¡.
I'cl¡(urln l)cnreriut¡lt No,r.tr 50 'l :rlrt¡¡r lggB tcrrtung lcrrgaliha'kcdudukarr, Tugrs clarr Kcr,.cnungan Mentcrj Kcuangur Scla.kuPcrncgan¡i Sallarn alau Iìapat Ilmurn pcnrcgang Sahrtn (RLfpS) parl¡Perus¡r.haal Pcrsc¡<lurl Lc¡;rrlir N4crrtt.ri Ncgrr.ra I)encluyagunaan BoclrurL]salra Milik Negat;ì (1..c¡ìrbir'irn Ncqara l-ahurr l99B Nonrol. g2.-f
ir¡nbalra¡., L.c¡rbnra¡¡ Ncgrr.rl Nrrrnor j ?5g);
Kci)utusilrì l)¡csidcn ll.clr,tblil Incjoncsi¡ Norllor I0l 'f ¿hr¡n lgggtcntau¡1 Kcdudukatr, 'l.ugns, Fuo,¡si. g¡51¡¡xlr Or¡¡anisasi, cÌan Tata Kcrj ilvlcntcri Nc¡iar'a.
ó. Kcputusa,r Prcsidc¡i RcpubJik Irr,lo¡r.,sia No¡nor 122lN{ 'fahun l99S;
7 Kcputusan Prcsidcll Ilc¡rublik I¡rdrro<rsr.1 Noruor I gZ l'ahun l99tjtentang Badan Ircnbina Badarr L s¡lra ¡!.{il;k. Ncgâra.
:J
i N,Í!MUT\lSi;,,\t'..'
i K-EÌ'UTÌJSr.N lvfljNl ERl i{l-(iAfLô. PEN'D^\'ACLIN^^N ts¿.DANUSAI-'.LÂ lvfllll( I'lr1(ìA ( A tt: NTAN (; ptth,fltJ:N1'UlCA.N KOMI-|EAUDIT BACI I]ADAN I,ISA]I.^ M]I .TI( NIìGARA
i::1,
:'': i P:¡srl I
;'Y;i,ng dìnrukjud clulrtrn I(c¡lu(usan illj rlunr1ir.rr ,
i
l. Mcntcri ¡dulah Merrlcri Nc¡4irra lre,rrrla¡,;r¿unaan Bad0n Usaha Mi(ij,Ncgara scluku lrcrrrcgarrg S¡lliLnr ¡tau f(apa( Urnunr l]emegang SuliamlJcru sa ll aan Perscruarr (Irc¡srl,l)
l(cPU{ù\0¡r r!f ç¡1¿1 | f'Jçg¡¡¡ l'Cnrl:rì.ri'rrn,r;rrr /fJi(l¡rl tJs¿lr;ì r\1ilik Nc¡rrr;r
N{)rnoÍ ; Kcn. I l.l/M.PLlUMN/lt\J\/Lrnrllll 8 Ì14¡rct 1999
M l:.N l'ljl(, N ¡,.( ;/( RA I't.:^..t )A ì,,\ (; (]N,\ A N tJ tJ¡1N¡{ ¡: ¡'LrlJ I ¡ti lN¡)()Nt-\tA
-.t
?.. Bada¡ (Jl¡Llru lv{ililt Nc1l.,ra adalall I)erusûlraa¡ pcrsc¡ t¡arrseba¡Ìairrtarra dimaksud ¡ra<Jrr ),asal I rtngka 2 l)crarura¡1 l)enterintalrNoo¡or I I 'I'¡lrun lgafì tÈnt;rrìx pcnlrd,tiu,n Ilc.Scfo¡ut.
P¿ s;,i l
( I) Konri.saris Badun (ls;rli¡ if riiri Nc¡ara ria¡rut nrcnrbc.rrtuk Kr.¡¡rritcALcJir. yln¿ hckcrja sr:c;rlr l-oJcltril' Jur¡ [rcrfitrr¡sr rncnlbantui\ (,r ¡jsüri.\ <llJarn rnci.tl:,.rrurl;rr: 11¡¡¡.5¡¡1¡
(11) K.or¡itc .Ar¡tjlr bcrsif¿l ¡rl¡rrrlrri t;¡ik rlalarrr pclak_sarìnafl tugasnyåatBUpun <{aJarn pclapor-r,r, r{;r¡r bcrlal.rl¡¡.un¿ jarvab I;urg.sLrng ke¡larJaKooris¡lrs.
. . :, p;rs¡i -ì
(ì) [)afanr rr¡enrl;;rnlu l(ol¡li,ç.rris_ lc.tltrilc Ar¡rlit t:rr:rtLr¡3;rr;
a iu4ç¡ril¿i ¡,clahsa-rraan li,.rtr;rr.rn .:cr1a llasij ¡udi( yrlrg clildl¡¡¡¡ o¡l',¡Srtuarr l)en¡raw.a¡Íìr¡ .:nl(:¡ r¡ ¡rìiìupurì Audit0, t ir,an., 5clxog¡j{ìdapat dicegalr pclal:5.r,1¡¡n darr pelaporan ),¿uì¡j tldsk rxsmenuhì.ltsndsr,
,!L'. Merrri¡orikalr j1 rckcnre,rcf ,,:,/ mcn¡crraì pcrrycml)¡roaiìn sistcnl
1loagcnd.ali¿tn imdna]irrrcrr ¡r,:rusalrni,, r.rr.. i.rcLksän8.lnrtvLlc À4cntsstika¡r Ibahw.¡ rc)llr tcfd¡l)¡l pruscflrrr rCvic-w 1,¿¡gl'nenruuskan (crhåd¡,1) infìrr,¡asi yrng dik-cluar.ktn Iladan LIsahaMiJik Negaca. rc¡Jn¿suk b,rl.^ur, iapori,, kcuun¡ìLrr ì:erkala,proyeksYfo recas r dßr) l¡in.lai¡ iilbrnl¿sj kcuirngan yangrlisampaikan kcpada pt:mc¡;rng sahaol
d. M engiclen tifilasi hal-haì yu,,¡i rncrr,crlukarì frcrlratlan Iion. vrrjsc Mclaks¡¡ r-nn tugÀ), lüin yi,ng rj.rbeni:ir olctr rconlisar¡ill.pi,lar,¿.:¡l¿liih dalam lilgkup ttrgus cjan kcwajibnn Ko¡:iisa¡is bcrdas¡rkarìkctcnRirru pcßind arg-und r rrll¿Lr yarìg t¡crlahr¡.
(Z) Dalarn hal dianggap pcrlu. kr,rnrsarìs clapar nierninta DircJrsi rrntuknrcagìradirì rapal Kor¡ìisilriJ
I
(J) Atas pcrmirrtrar¡ terrrrlis N¡,nri.¡nns. r)¡reksi nrsni:cnkan ke{.crangarrrttcngcnaì Irnsil Pe¡ircriksaarl rrrr¡ hils'l ¡rclaksnnaarr tugas.,SûfuûnI)r:rrgarvaslr InterÏ1iil'
JI
J.ji::l.iFrì í'¡. Ll..ti.ii.l Ê\J{ì ,ì il:: I ll r
M IjN t'tì) N¡r(; A ¡t^ ¡t.N t),\ \,,\ o(/N^ ¿\
^J l] u^l N
Rl..f'Ulr t.l li ¡t;t)ONt:S¡^
) .:-l -
, ,) ì
(4) Komirc Auc.iit wajil_r nì(11âpo,kar) scEcra lìåsìl evaluasi yarrg IcloJtdr faku k an kc¡rada l(orr,isarrs
..:,.,i-, .: r pls¡l ,j
(l) Keang¿r,taan.ltolllitc Au(lit rc,diti r.1¡¡¡.çcLr¡¡arr,,-kurang¡1ya:a. Satu or¿u¡J s¡ggora Konlìr,nris rJ¿lr
, b Þua orarìg âhli yau¡1 brrl.on nrerupaknn ¡rcgarvai Iì L.h4N yangbers¿¡gl¡ìJ¡tt
(2) Salah satu âJìAÊotJ Ko¡nis¿ris scbag¡irrra¡¡a di¡¡¡alsuLl rlalrnr ¿y¡1 1¡¡Ilurui a bcrrjnd¡k scL:a¡¡ai Kcrla Kortrirt: Aurjir
.'.J)as¿l 5
Persyaruran untúk daput clian¿rkat scbagar arrggota Kont¡te Audir a<lai¡li :
I Memiiiki intcgritas yang b¡i¡l dan pcrBcr¿r.huân sc¡1a p0ngslãrnan5::ro Vi"i, cukup di bidan¿ pcrrga *alu",/p",,,",ikri, n dan þi¿i¡¡1g-bido,g lainnya ya-r¿ i..riangg,np ¡rcrlu schingga rJapat nrcraì<sa''kiLnlunSslny¿ Jebügäl¡ìt¡¡ä lsrcArìtunì da{¡in pas¿l I sccara oprinal.
, I:1$. rnc¡nilikj kclc;:r r rr¡r.r,Vl c tcrkair ur 1,riher1i y*ng ;dupnt
3:lllYi-i ,9:.î'll* rrcgr{if rji.l konltik kcpenringlr "rcrhjnp.
Uadan Uss.la Milik Ncgu.a yrrrrg blrs.rn¿kltarr, rnjstLlnyaa Morupun¡,aì kaitan keluar¡la stxj¡rali tjal scrncndn campri dernjátkorga bajk uìcnuru( gnrìs lurus maupun garis kc sarrrping dcnganpþgawai atou ptjatrat Uu<jan ùs¡Jra* Mjlik Negara yangbcrsangku t an;t''
b Àiempun,vaì kartan tJeng¡ r rck¿nan Il¿çjan Usalra lr4jlik Nega¡ayáug bcrsur¡ku tar r.
L3. Marnpu bcrkolr¡r¡nikrs¡ rcc;rr n citktì1.t.il'li Pas¡l (,il
,t, #Ttrtt"
Kornir,.: Aurjjr scba¿r,,imana di¡¡raksu<l tJaJam pasal 4 â),rr (lr).i .
': ì'¡r':¿. lla¡us ntcnliliIi kunlirr,rrr: c] rlarn mcjal_sanakar) tugasnJ,a, dùn
li - * -v¡q^u¡¡ rqð'¡ò¡
i.l
i _i,i..li
,Il-l 1. ::3 i??l i¿: lrlFl r
li c ¡r¡ 1¡¡ ¿¡ Mrrrtclr N L: g,r¡ ¡ i'c¡l(lir).,rirlla.l¡r LJs rrlr¡ Nlilik Ncgrral'Jotrrnr . Iicp.I-l3ii\-l,l'ûLl,\1N/l,)r),)l,rrr¡¡;rl . Iì Àlrrrr:t l9!ig
iil , , 'ì,,\..i, i i :..\.)#,þ1.,,'''
tt.,1ii,:,.'"
I )ir:fiFr-i l:. Lli..ii ii I Fi ltrt.iE l.¡L_r Jìrrl-r¡.:.ì -rLl].1. :-t l,:r.j! 12:1srÊft
l(c¡,u¡1r¡r11 lrlcrrrcri Ncg,rr I frcnd,rv.rruü;rd¡n Us¿l¡¡ lvlil¡k Nc[ilràNrrrrr.rr : Kcp- IIl/M-pBtJMN/¡qf(,l¡i¡rlll¡l : B À13¡c( lg,Jt
,{i ., , ,t't,
\W'¡I f UNI-rllì ¡ ¡.t-pj;^tì^ i,l.:Nr)A y,\ (; ÌlNA^N rr U^1NÍ{Ela Ufi l.l K INU{ )NlrsJ^
-5-
, f:f11:-,rrrotola
l(onrirc /,uclir ¡_ang Lrrrkan t(om¡slrìs diberik¡¡n
li;:,:i;;,', aras bcb:rn ¡,crrsatra.:n yang bcsarn¡.a rjirtra¡:kan
(2) M.rsa kcrja ang¡otu Kurìufc ^ucl¡t
pirl,tì! ltu¡¡¡ I (srrtu) tihllrr jqrrr¡13r1f rC.rk trcntLrra-n!1i Jr¿l ¡4¡-¡.^,," urruk nre ¡r,i:e¡ trcìtikoru.,yu scru;rli(u-
(J) Ai:ggora Kolmrc ^udi
"., ;;ük ;; ;;;t;:ì;,íll;j, i;i:i ::li:,,1i:ïlì ;J l,uì,i,1if ", "u,,", uu 0,,
,. p¡sal 7
( ì ) Kcrua Konlitc Audi¡. lì;,dan , ¡i5¡],o Mrljji Ncairra *u;;tnrcnyamp::"ikan kcpada Kuntrs;rris :
a. La¡c.rri..rr bcrkalr vân,i 1,,.,ì., . ^r,..r-r,.loo*,r.0^-fà.,*^ljlro,,u,il]li,'' r::i:;Jllìi;i
o J]i:,i,,:.3;,,1,*pasa J 3.
i: L"poran kìrusus v;rng.trrrìsi setiap tenluan yäng diperkir¿\anrlapa t men¡¿garggu keg,ut.,n pcrusahaanI
(1.) l,¡porsl l_re ¡kala scbaxainl¡¡a- dtrlaksud rJ;rlarrr :ryal ( l) huruf rdrlekuk¿n pall¡.¡ ridck scria¡r .ì 1¡i¿3¡ t"1"" ti.rrìi ¿ircrrruka¡r i¡r:olch K o nus¿ ¡i s.l',i pasul I
Lapor¡rn:scb¡gaimarr¿ !iinak5ud dâlr¡r¡¡ lr¿r^¡ 7 ¡ry¿t ( j) hullf b setcl¿J¡,lit a¡ri utq¡gar ri olcll Kctu¿ tl¡lr s¡lnh (r.,,,r^,, ...^.. .i_
,î.ii"li:iï,xîTru;ltïlill;:ï;:ililli'lriJrl'i,.1;'i::,î,îl jr x 2, janr di.-;;;:ki;;;;;;il;;ìïiï:;,,::: illili:,:',,n¡,o
p,rJing rar a
il '"' u ¡\r'r/ou'' rYrurrL(:¡ I
j l,¡s¡t e
Kctcnfuan dzrl:mr Kepuf us:rrr, i.ri rlalrar l)ulr diLc/lakukalj tcrluldil;)íïÏ;li"iii::ï.'"t s'r'¿s'""'"r'u'i,uv,, ìu,',iü"'o,",''"rn,,
)
r-¡, I : ilÉt lErr F,_ [J-rt.ti I
.:f"
I-\:- r'¡_,r) dl r n scsui¡r dcngan aslìn vai(epall Ë i¡o I Inrr, *,
,,1 ì,1.\ .::.{ /')
t'tì¿l;íiil':r'lWí!:::./.. íí-r./f¡ ì,ì j
i.:{;:¡ÀrriN't l tI NE(;^ t(
^ I'(.:NI)^).,\(
l{f.t.u8t,f K f Nl)( )Ntr
f :lji ri ]i: |4.
r ttd
.ü,NRI AÛtrNC
_ì: i,J.lJ.- .t¡_,L ..ì _:. j Lj:i
li c¡rur U5¡¡¡ À,fclÌtc¡.i /!L:l:rr;r l,crrrjrrtIlrr,l;.1 iJi¡lr.r Mrlr N,,..,, ,ftrrr¡rrrr : /(cp. l.tJ,/Àl-J.8UMN/r,/I ttìg!;rl I j\1i\rL-¡ l(t¡,,,1
; ( /N^.\ )J lt Ull.lN.5I
^
. -o-
p:ìs;tl Jrt
K c¡ çr 1r ,1¡ ¡1 d¡l¿¡lt kcllUIUs.rÀ1;r,k N":,,',; ;;;;:;ì';:",'i;ll' " t¡ir:cr i 'ri"k'rr¡ rcrl¡rtrra' ir¡¡1: ¡i r is
'¡¡';r
a {J;¡r{¡¡t tjs¡jra [,ljlil Ner,rr¡ , ,,,,,,,
, birianr o",,:,.ì,;.i.,i,^.ììi] ,ì,-1.ï ,1]i:,i],,i,:l'r,,, kes,arâ' u.sai,;i rrí
b. Bacran U.saha Milik r,r"3.,,, ^,,fì.i ì,ìï";]); pT-r_erbukac. [ìa<lan Usalr¿ Mif ik Nci¡
rf¡'r .. ìr.;r .rrq bc, ada (j-l-rì1 Jlcrsiapan pliv¡¡i.s¡5i.d. Lìa.(liìn U5alra N4iJik N
r.,,u,,r,,,.;,'ìl;; , ôäciu lòìi,;'ur'Jfï.,,ij',i,1ìlî,,Tii,j;];, '"u",,,,,,
,. li¡sJ l ;lI
l(clru(r¡san ini ¡rlulai l¡cllakr s.:i k iarU¡r:¡rj diietapkarr,
' i. { r'i:.
, . I)Ìletapkan cJi : .lakarta
; I'ada ran¿¿al : 8 Marci :999t: -'"'il ]ITLNTERT t\,
BA DAN us^11T,11.r,ìjNÐA yÁ.c uNAAN
BI() DÄT'A
Nalna [ìiro Tugirnan
Ternpat/tgl lahir : Klaten, tanggal l1 Januari 1943
Peniìidikan : I. Sarjana Akuntausi (Akuntan) tahun 1970, UGM
2. l.ernhannas K-lfA XXVI, tahur 1993
3. Mahasisrva Program Doktor Pascasatjana Universitas
Padjadjaran, sejak tahun 1997.
Pekerjaan : 1. Dosen lìakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan,
golongan lV/e, Jatratan Akademik Lektor Kepala.
2. I)osen luar biasa Fakultas Ekonouri UNPAD sejak tâhun
1975, Sekolah 'f inggi Ilmu llkouorni l3andung (STIEB), dll.
Pengalamzrn kerja : l. Di BPKP (d/h Direklorat Akuntan Negara) tahun 1964 - I971.
2. Di PT. Teikom tahun 197| - 1998 di bidang akuntansi .lan
audit.
Kcgialan : l. Kelua Dewan Senifikasi Qualifiecl Inlerlìal Audit (QIA)
periode tahrtn 1996 - 2001.
2. Pengurus Yayasan Borromeus yang mengelola Rurnah Saklt
Borrorneus, Rumah Sakit Santo Yusup, Rumah Sakit Sekar
kamulyaan, Cigugur, Cirebon, dan Akper di Bandung sejak
taliun 198 5.
Bandung, ó Septembel i 999
Lampiran 1
Salirran Surat Ke¡rutusan Meneg Pendayagunaan IIUMNNomor : KEP- I 33/M-PIIUMN/1 999
Tanggal 8 Maret 1999
Lampiran 2
(Konsep buku "Komite Audit", terbitan PT'. ERESCO, 1995)
KOMITE AUDIT
OLEI{:
HIIìO ]'UGIMAN
KETERANGÁN :
Tulisan ini llìcrupakan Pri¡rt-Otttdari buku KOMITE ÄlJIiI'I
Olch : IIiro 'I'ugintan
C'ctakrll pcrtâma : 1995.
Ditcrbi(l(an olch P l' . ttRliSCO,{nggota IKAPI lìandungISSIIN No: 919-8021 -92-7
Ilandung, 3 Mârc{ 1997
I(.A'I'A PB,NGANTAIì
Dalam keadaan saal ini yang bersif,rt global dan kompetitif, maka kegialan usaìr¿. harus
berfokus pada elcktivitas dan efesicnsi. Ini lebih nyata lagi bagi perusahaan yang go
public, dirnana para pentilik tcrscbar diseluruh pelosok tanah air dan bahkan tli negara
lain.
Rapat unrurr llemegâng saham ( IìIJPS ) rnerupakan lembaga terlinggi bagi perusahaan
yar.rg berbentuk pcrscro¿ìn. Bagì ¡:erseroan yang dimiliki oleh banyak pihak, tersebar,
saling tidak menrÌenal sangatìah tidak e1ìsien apabila setiap keputusan manajemen
pemsahaan dirrintâkan dalam 1ì.UPS.
Oleh karena itu banyak wewenang yang semula merupakan kewenangan RUPS
diserahkan kcpada dcu,an komísaris. Mengingat komposisi dan terbatasnya âuggota
deu,an konrisar is nrake dipandang perlu dibentuk komite audit.
Peuulis lrencoLra mcnge tengahkan hal-llal yang berkaitan dengan Kornite Audit ini.
Serroga ben¡allaa1.
Bandung, 5 Oktober 1 995.
P cn u Iis,
Hrro'lugrman
ÐAFTAR ISI
Halarran
KATA I'IìNGANT,'t',1ì.
DAFTAR rSI . ..... ......
BAB I
BAB II
BAII III
Daftar PustâkÍì
'I'entang Penulis
PIiNI)^lIUl_L'^N .......................... .. .
I .l l-alar belakang
1.2 ldcrtilikasirnasalah ..................
1.i 'l-ujuan dan kegunaan penulisan
L4 K( rangk¿ pcmikiran
1.5 Mctodepenelitian .......-.............,
KOMIl-I' AUDI'T
2.l I urìlulillì pcrusahaan
2,2 Perlunyarcsfrukfurisasikeweuangan
lìapat rrmuur pemegang saham ......
2.1 Pcr rgertiln koinite audit
2.4 Kcanggotaan dan peÉemuan ..........
2.5 Pelaksanaan tugas komite audit ...,.
PENUTUP
3.1 Pcluarrg komitc audit .....
3.2 'l antarrgart konritc audit
3.J Kcsìtrrpulart
I
ii
tö
1(]
1
I
2
2
3
3
4
5
7
16
l1
(ontr€ AUD/I
tÌAU I
PENDÂIIULT]AN
l I. L,a tar belakang
Perkembangan dunia usaha yang senrakin pcsat seinng dengan perkembangan
tchnologi akan merrbawa pengaruh yang besar terhaciap perkembangan ekonomi
selarna dasa warsa ini.
Ilal tersebut pemah drlakukan penclitian olelr par-a ahìi baìtwa di negara-negara
maj u, faktol utama peúutnbuhan ckonomi selama satu abad belakangan inibersumber dari kemajuan tehnologi yang disertai pula dengan berkembarrgnya
tingkat keahliarr/ kemahilan dari sumber daya manusia.
Pcrubahan ini melanda pula pada setiap negara termasuk badan usaha/ perusahaan
baik srvasta maupun yarlg dimììiki negara.
Banyak ¡lorusahaan di Illdoncsia menjadi sâtrgat besar, karyawan perusahaan
dituntut untuk bekcrja lebih effisicn, lctak tempat kcrja perusahaan dan bagian-
bagiamrya banyak yang teq)encar scbagâi akibat wajar dar'ì perusahaan yang
semakin rnernekar. Bagi pemsahaan-perusahàan menengah kebawah tidak
ketinggalan pula berlarnbah banyak dan dalam jumlah yang besar, mereka perlu
bergerak secara gesit dan satigal bcrpcran ,Calam peÍumloulia;i ekonorni.
Adanya perkembangan tehnologi men.rungkinkan <liadakannya mekanisasi dan
perubahan metode kerja di berbagai bidang. Pola kerja dapat dilakukan lebih
cepat dan tepat sehìngga lebih effisien dalarn penggunaan sumber daya,
disamping itu produk dapat dihasilkan lebih optirna) dengan halapan lidak terjadi
l)erìgB¿{ngguran sumber daya yang pada akliiniya dapat rneningkatkan keuntungan
pemsahaan-
Semakin besar keuntuugan yang diperoleh dalam dunia usaha dan semakin
tingginya pennintaan akan menimbulkan ekspansi usaha ur.rtuk pengembangan
usaha dimasa nrendatang,
1.2.
loÍl/tc t1U0//
Pembahan tcrsobut beralli scmakin bcsar moclal yang tlibutuhkan untuk
lrelakukan investasi baru, Pcmbiayaan investasi seinakin berkembang baik
<iengan rnodal sendiri ntaupun pinjaman sefta pequalâu saham penrsahaan. Dari
berbagai kemungkinan car-a peurbiayaan akan diternpuli uranakala hasil evaluasi
proyek/ rnvcstasi yang beltalian paling menguntungkan.
Bentuk pernbiayaan dengan modaì sendiri diperoleh dari dana penyusutarl aktivaperusahaan disanping darì perolehan Iaba yang tìdak dibagikan. Scdangkan
apabila r,relalui pinjanran <la¡rat diperoleh dari lentbaga keuangan clan atau
petbankan dalani nageri rnau¡run dari 1;injan.ran luar negeri. Demikian pula
suurber pembiayâan dengan rnenjual sahanr dapat clilakukan dt dalam negeri
lu1âupun melalui pasar modal luar ncgeri.
tsagi perusahaan yang sudah go pubìiir bagairnana pclaksauaan råpat ut.rlum para
penlegang saham (IìUPS) ?
Apabila pcrseroarl tersebut sudah go public baik nasional maupun intemasional
akan sangat tidak effisien bagi para petnegang saham untuk sclalu hadir dalam
seÍ11r.ìâ peúelnuau yâlìg n.ìci.ìyangkut aktivitas pelseroân. IJntuk ltu dilasa pcrlu
diadakan delegulasi tel'hadalr kervenangan dan scgala akÛvitas rallat untunl para
pe¡lc-_qar]q s1ham kepada dewan komisaris,
Idcntifikasi masalalr
P9.lt1g¡-a.1"!t yang timbul akibat pendelegasian wewenang dar:i pemegang saham
ke¡ra<la dewal \oq!¡a,rf1 dan langJ<ah-langkah.apa ya¡rg aken tlianrbrl olcìr dewan
komisaris sehubungan dcngan bertambahnya volur.r.ìc dan tanggungawab
pckerjaan yang dipikulnya ?. Sal¿rli satu pcmikiran pcrlu dibentuk komite audjt
yang bertugas ¡1¡t9-\ nlgTbell! dewan \9¡1isaf 1
'lìujuan dan kegunaan pcnulisan
'l'ujuan dan kegunaan pcnulisan ini nteru¡rakan bahan perlirlbangan clan
pcrbandingan untuk membuktikan perlu tidaknya konlite audit dibcntuk. ,Apa
manfaatnya bila komite audlt diberltuk dan apa kerugiannya bila komitc audit
tidak dibentuk.
1.3
/(OMT' AUD|I
1.4. I(crangkapemikiran
Dalam ¡renyus'tnan tulisan mengenai kornitc audit yarlg sangat sederhana ini,
pcnulis ingin lnenekankau perlunya dibentull konrite audit frrlebih lagi jika suatu
perusahaan sudah go public.
1.5. Mctode pcnelitian
Tulisan ini kami susun dengan pendekatan :
¡. St udi lapangan :
Yaitu dengan mengumpulkan data priurer rr.relalui penelitian langsung ke
perusahaan yang diteliti.
l)ata primer ini penulis dapatkau cìengatr car a :
1) Wawancara deugau perlge lola dan staf perusahaali yâr1g
[rcrhubungan dengan objek ptnelitiân, termasuk deu'an llonrìsaris.
2) Mengajukan pertanyaan-leñauyaan (questionaile) mengenai hal-
hal yang berhubungau dengan sistetl dan prosedur pengambilart
kep utusan.
b. Studi kepustakaan
Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan dengan cara mempelajari dan
mernbaca buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti
untuk rnendapatkan data sckunder'.
LOi,.ilTL AUD|I
2.1.
BAB IIKO]\{IT'I' ,,\UDIl]
Tuntutan perusahaan
\,{r3ngaurafi peta bisnis yang berkembang di Indonesia, tidak dapat disangkal lagi
bahwa semenjak Orde Baru kekuatan swasta nasiotìal tumbuh dengan pesat dâlaltl
segala seginya, sehingga membentuk suatu tokanan tersendiri sebagai akibat dari
kecendcnrngan alamiab untuk ber:kcrnbang dan ir.rgin metrjadi besar.
Drsampirrg itu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk Badan lJsaha Mi[kDacrah (BI IMD) huìran lagi merlpal<an anak emas pemerintah. Hal ini berakibat
bahwa manajemen BI.lMN,4ll IMD dituntut untuk lebih rTrandiri dan ¡rrofcsìoual
Sementara i1u, tídak dapat disangkal pt:la adanya kenyataan Ìrahwa darl sisi
profesionalismc bisnis, banyak nianajer perusahaan scringkali Lreìunt sia¡.r
nrenghadapi perubahan. Dalalu kondisi demikian perusahaan dapat
mernpertahankan pasâr yang sudah dikuasai deirgan meniugkatkair kualltas
pelayanan atau urelidiversifi kasikan j enis produkuya.
Birok¡asi yang berkepaniangarÌ terhadap suatu keputusan perrjinan dan pelayanan
berakibal biaya ekonomi tinggi. Hal tersebut merupakatl tantangau bagi ¡rala
birokrat dan pengusaha dengan dibukan)/a pasar bebas <li kawasan ASIIAN
(AFTA) tatiun 2003 dan kawasan Asia Pasific (APEC) tahun 2020, bahkan
kcmungkinan akan dipercepat. Untuk dapat menghadapi situâsi tersebut dan agar
kita tctap survive, tnaka proses deregulasi, desentralisasi, dernokratisasi dau
debirok¡atisasi dalarn lingkungan organisasi juga harus segera dilaksanakan baik
di dalarn pemcrintahau tnaupun pengelolaan pet'usahaan.
Pengertian yang lebih ut.nultr dari proses itu aclalah menrbel-ikan ker¡'cn¿tllgan
yang lebih besar kepada unit-unil cperasi agar lebih mandiri, sehingga unit-unit
tersebut lel¡ih Iuwes dalarn rnenjalarlkan tugaslya dall cepat nrellycsuaikatl
dengan perubahan lingkungannya.
/(o/1/I€ At/D/i
2.2 Pellunya rcstrukturisasi kewenangan råpàt u¡num pemc'gang saharn.
Kcpemilikan safuan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (P'l) terbagi dalanr
sahaur-saham yang diûliliki oleh pata pelnegang sahan, Rapat umum ponegang
saham (RUPS) merupakan kekuasaan tertinggi dalam Perseroan Terbatas dan
diselenggarakan sebagai tempat berkumpulnya para pemilik untuk membahas dan
mengambil ke¡rulusan atas masalah-masalah yang timbul dalam perusahaan. Bagi
perusahaan yang sudah go public, dimana para pemegang sahamnya lersel¡ar dì
berbagai daeralr bahkan di luar negeri sangat tid¿k prâktis untuk mer.rghadiri
RI.JPS yang terlalu set.ing.
Deregulasi, desentralisasi, demokratisasi dan debirokratisas¡ da.l4¡I p.^!^lr.T]1,seyogyarìya tidak hanya menyangkut aktivltqg 9p9ras-i9n-a-11y1 saja akan tetapi
.iuga n.renyangkut kewenanga,n¡k9w9na1g3n yang dimiliki oleh rapat umurr
pgryegallg saham. Untuk itu perlu kiralya sebagian tugas dan wewenang RUPS
dilimpahkan kepada dewan. komisans, sehingga memungkinkan keberariaãir
dewan komisa¡:is akan lebih terlibat langsung dalarn pengelolaan pcrus:rhaarr
bclsarira dcwan direksi pcrusahaan.
Wewenang-wewenang rapat umum pemegang saham selama ini antara lain :
b,
Mclakukan perubahan dan pengesahkan anggaran dasar dan anggarân
nrrnal.r langga (AD/ART) perusahaan.
Mengesahkan perlanggungjawaban atas laporan keuangan tahunan.
Mengangkat dan memberhentikan dewan direksi.
Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris,
Mcnyetuj ui pengeluaran saham bâru.
Penunjukkan auditor/ akunfan publik.
Menyetujui dan mengesahkan revisi rencana kcrja dan ânggaran sampai
dengan batas tortcntu.
l¿Ollll€ /1u/x1
Meng)riìrahkan kekayaan perusahaan.
Mengesahkan dan menyetujui lternbentukan perusabaan anak
J. Menyetujui rencana penjualan aktiva tetap_
]uga_s tugas dewan kornisari! inr{l l1ll :
a. Melakukan pcngawasan terhadap pengelolaan perusahaan yarrg clilakukan
o'!eh direksi temrasuk rencana pengembangen perusahaau, pelaksanaan
rencana kerja dan anggalan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan anggårall
dasar dan pelaksanaan keputusan rapat umum pcmcgang saham.
b. Melakukan tugas, wewenang dan tanggungjawab sesuai ketentuan dalam
anggaran dasar perseroan, keputusan rapat un.ìunr para pen-Legang sahatr
dan perundang-undau gan yang berlaku,
Adapun kewajiban dari dewan komisaris antara laiu mencakup ;
Memberikan pendapat dan salan kepada rapat ulnuul pemegang sal.ianr
mengenai laporan keuangan tahunan, rencâna pengelnbangan perusahaan
dan hal-hal penting Iairurya.
b. Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan dan dalam hal pemsahaat.r
menunjukkan gejala kemunduran, segera meminta kepada rìileksi unlr,rk
mengumumkan kepada para pemegang saham dan memberì sarau untuk
perbaikan.
Mengusulkan ke¡rada pemegang saham mengenai penunjukkan auditor
untuk melakukan pcrneriksaar) laporan keuangan perusahaan guna
dilaporkan kepada rapat umunt pemegang sah¿ìt.t.ì.
Melakukan tugas-tuga.s pengawasan lainnya yang ditentukan oleh r:apa(
urnunì pemegarìg sâlìam.
d.
2.3
lOÍIlT€ AUAT
Dcngan menyirnak ke¡tada weweltang rapat unlunl penlegallg saìran, tugas rìan
kert,ajiban dcwan komisaris dimuka, maka bagi pcrusahaan, lebih-lebih yang
sudah go public, rapat umum penlegang s:ltam scbaiknya dibatasi Iranya
metnbahas masalah-i¡asalah yang betul-betul signifikan yang mencakup pada :
a. Pertanggungjawabanlaporankeuangan
l¡. Perubahan anggaran dasar pemsahaan
c. Pengangkatan dewan direksi datr dewan komisaris
Dqwan ko¡i¡4¡lq pa{q ,lllulllily.t ¡1¡4¡ú dar.i beberapa orallg delgln lqlarbelakang pendidikan dan atau pengalaman yang berbecla-beda. Dengan sebagian
t,"rui k"ru"nang- nUpS ¿ili*puhkun t"pra" dewan koni-iilis, nraka tidaklah
uuugkitr dipikirkan dan ditangani sendiri oleh dcwan konrisaris. Dcnlan
dernikian diperlukan suatu unit independen yang lazint djna:¡akan komite audil
Pengeltian komitc audit.
Pcngcrtian komite adalah sekelompok oranlt yaÌìg dipilih oìeh kelompok yang
iebili besar, untuk rnengeqakan pekerjaz,n teñe1Ìtu atau untuk melakukan tugas-
lugas khusus. Di dalarn pemsahaan, komite sangat belguna untuk menanganì
r¡asalah-masalah yang rnembutuhkan integrasi dar.r koorciinasi sehingga di
I.uungkinkan permasalahan-perrnasalahan yang signifikan atau penting dapat
segera teratasi.
Keur.ttuugan-keuntungan yang dapat dicapai dengan dibentukrya suatu komite
autara lain :
h.
Penggabungan keahlian khusus yang dimiliki para anggota kornite yang
dipcrlukan untuk nrenyelesaikan aktivitas atau rnasalah teúentu.
Dapat rnemfokuskan diri secara intensil' pada pokok ¡rerr.nasalahan.
sehingga masalah dapat diselesaikan dalam periode yang relatif lebih
singkat.
Sejalan dengan butir b. diatas maka keputusan dapat diambil akan lcbrh
cepat.
-_ ton/J( AUD/Í
Masalah-masalah yâng berlanjut untuk periode waktu yàng lama dapat
tems d iarvasi.
Dapat menìrnbulkan perasaan terlibat dan partisip¿si yang tinggi dalarr
diri anggota komite, karena mereka membagi tanggungjawab yãng saura
atas penyelesaian masalah.
Anggota dapat rnengembangkan ketrampilarr secara bersanra- sama.
KONiI'TIì AUDiT
Pengertìan komite audil dali beberapa.penulis mengemukakan antar¿r lajn
Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke dalar¡ buku " Audiling, An Integrated
Approach " menyarakan bahwa :
An audil comrnittee is a selected number of ¡nembels of compatry's board
of di¡ectors whose lesponsibilities include belping auditors ret.naill
in<lepender't of rnartaget.ttent. Most audit comurittecs arc nladc u¡: o1' Lhree
to five or somefimes as meny gs seven directors u,ho arc not a part of
conrpany nrlrìagcmcnt.
Susan Davies, CPA dan Colin Parker,llCPA dalam buku " Auditing Ilandbook
I995 " menyatakan bahwa :
"Audit Committee" means a commitlee comprising a rnajor:ity of
independent/ non-executive members of the governing body of an entity
to wliich has been assigned, amougst other functions, fhe oversight olthe
fínancial reporling and auditing process; "Goveming body" means the
entity's board of dircctors, trusfees or govelrors, or other equivalent body
or persoÌr_
lloward F. Stet(ler dalam bukunya "Systetl Ilased Independent Auclit",
menyatakan bahwa :
nn/t( AUDtr
SEC and AICPA have recommended that publicity owned coqrorations
handle all mattcrs perla;uing tÕ the annual independent audit tl-u:ough an
audit co:rnlittec of the l¡oard directors. To givc such a commitlee the
neccsany fì'cedonr of action and independerLce, it should include only
"outsidc" directors-i.e., directors who are not also officers of the
corllolation. 'l'he audit cornmittee responsibility should include selecting
and cngaging thc indcpcnclent auditors, seruing as a constantly availablc
r¿lrce lor corìrllany related problerns that may arise in the course of thc
ar¡dit, and acting as a buffer against managemelìt pressure on tltc auditors
iu the cases of disagrcemcnt betwen tire auditor and company
nlanageülent.. -.. -
Donald l l.'laylor & G.William Glezen dalam bukunya "Auditing Integrated
Consepts aud Procedures" tentang komite audit antara lain mengatakan :
Most recon'ìr.ìrendations lor audit committees include the plovision that
nembers shoulcl lre outside dircctors. An outside director should uol l¡e au
officcr o: cmployec of the courpary. A.lthough the dutics of audit
cornnittecs will vary ânìong colnpanies, they often include (l)nominaLing the ìndependent auditors (2) reviewing the plan for the audit
and rclated selvices, (3) reviewing audit results and hnancial statements
and (4) overseeing the adequacy of the company's intemal controÌ
structure.
Dari beberapa penulis di atas, tnaka dapat dilihat bahwa untuk mempertahankarr
independcnsi dan kebebasan dalam melaksanakan tugasnya, anggota kornite audit
hanya terdiri dari anggota dewan komisaris yang bukan termasuk manajemen
pe_rusahaan ( tidak terlibat dalam menjalankan operasi perusahaan ). Dalam hal
untuk kepentingan dewan komlsg.r¡, pembentukatl komite audit kelihatamrya
berarli suatu penambahat/ peningkatan penugasân dalanl arti :
Aktil' dalam mekanisme perneriksaatt, baik pemerìksaan yalrg diìakrtkan
oleh extemal auditor mar:pun yang dilaksanakatl oleh inlcmal auditor.
Aktìi dalaln mengadakan penelaahau terhadap kebijakan akuntansi yatrg
dilaksanakan oleh perusahaan khususnya mengenai Iapol atl keuangan.
la t[€ AUDll
Ì-atal bclakang penrbcntukan konrìte audit, kalau pcnulis- l.roleh memberikan
bobot, lima putult perscn untuk kepentingan cìcrvan...k3misâ!j -4a! atau direksi
secara keseluruhan, sedangkan dua puluh lima perscn unluk.,kepenljngan extemal
audilor, dan dua puluh lima persennya Iagi untuk kcpentingan inte r¡mlauditor.
Dengan adanya suatu wadah ini, yang bertugas menyelenggarakan pelayanan
kepada rnanajcmen, maka faktor kebcbasan dâpât lebih terjarnin, karena
kecenderungan hubungau majikan-pekerja anta¡a komisi audit dan perusahaan
dapât telj antin.
Lagr pula dengan adanya bentuk tcrsendiri inr dapat dimungkinkan terbentL,kllya
komisr audit yang lebih berkualitas karcna akan lcbih banyak tenaga profesional
tergabung dalarn suatu wadah, sciringga mcr.nungkir-rkan dapat memberikan
pelayanan dan salan yang lebih baik.
Aspek moral dan sikap dirnasa yang akan datang dari para anggota komite audit
begitu penting, oleh karena itu perlu diperlirnbangkan.
Manfaat ¡'ang bisa dìarnbil dengan dibcnfuknl,a komite audit antara lain
Dewan komisaris dan dewan dircksi akali banyak terbantu dalam
peugelolaan perusahaan.
Bagi extemal auditor, keberadaan komite audit sangat diperlukan sebagai
fomm atau rnedia komunikasi dengan perusahaan, sehiugga diharapkan
semua aktivitas dan kcgiatan yang dilakukan cxternal auditor dalam hal
ini akan mengadakan pemeriksaan, disamping secara langsung kepada
obyek pen-reriksaan juga dibantu dcngan mengadakan konsultasi dengan
komìte audit.
b.
l0
ioÌit|€ AUl)t]
M cnulut Kiger' & Schcincr-dalam
22, hubungan antara pcnrsahaan,
scbagai berìkr"rt :
Entity
Manage rs are rcsponsible for
ccnducting activities
(transactions) and r cporting
(fi nancial sraterne¡'ìts).
bukunya "Auditing",edisi
komite aud;1. dan auditor
tahun I 994 ltal¿man
dairal digamtrarkalr
Board of Dilecto rs
AuditorAuditols gathcr and evaiuatcsvidencc about assc¡ticlns i¡the iìD¿¡ciaì stâternenls fôl lhepu4rose of fornring an opinion
and rcportjng on thrtû \\4ricl, thc asser lious
fornr lô aì,AAP
Agar komite audit ini dapat berjalan dengan baik maka diperlukan kesamaan
pcrsepsi/ pandangan antara arìggota komite audit scdiri, tlcwen lrontiseris drut
manájéméñ ¡ierusahaan.
I{al ini dengan maksud agar tujuan, prosedur kerja clan semua aktivitas komite
audit dapat mewakili kepentingan semua pihak, yaitu kepentingan dewau
komisaris, kepentingan cxternal auditor dan juga ke¡rentingan nlanajL'nlcn
tclcakup didalamnya.
Secara kuantitatif rnaupun kualitatif pembentukan komite audit akan bauyak
mcmbantu cffektivitas dan efñsiensi pcrusâhaâÌ1,
Ilah\a¡1 ad44y4 komite audit merupakan suatu kellarusalr apabìla perusahaan
tgr'seby! mendaflarkan diri pada bursa saham di Ncw York Stock lìxchalge,
seperti yang dikemukakan olch Alvin A.Arens dan James K. l-oebbecke dalant
il
(o/'t/r€ AUD|ï
bukunya " Auditing, An lntegratcd Approach " edisi VI tahun 1994 halaman 84,
menyâtakâlr bahu,a i
An Audit committee is required for all courpanies lislcd on the New York
Stock Exchange.
I)emikian pula Donald H. Taylor & Williarn Glczen dala¡l bukunya, "Auditing
Integrated Ccncepts and Procedures", edisi VI tahun 1994 Ìralaman 294,
nrengatakan:
The New York Stock Exchange and the Anierican Stock Exchange requile
tl.rat all cornpanies listed on those exchanges have audil corrmittees. Also,
recomlnendations lor the establisllnent of audlt committecs have been
made by the AICPA, SEC, and ¡rrofessional anrì congressional
colnmittees.
Dengalr dernikian maka tugas-tugas kornite audit dilokuskan paCa :
:a') Terfadlp prosgs pglngll!!11n:
Tanggung.lawab tertinggi dari konlite audit tidak dititikberatkan pacla
proses pemeriksaan di lokasi atau area, akan tetapi lebih sering melakukau
¡;enclaahan terhadap ruang lingkup dan tintllk lanjut clari hasil
pcmcriksaan external auditor, yang menyangkut :
1) Menyakini bahwa semua ternuan atâu rekclrnendasi dari au<litor
telah ditanggapi dan ditindaklaljuti oleh manajetnen deugau
persetujuan/ pemberitahuan kepada auditor.
2) Melakukan peuelaahan dan pengujian bersaua-sattln dcttgan
auditor terhadap l.rasil pemcriksaan.
3) Meiakukan penelaahan ferhadap auclit ¡trogram exterltal auditor.
4) Membahas ruang lingkup pemcriksaan setelah berkonsultasi
tlcrrgarr audilor.
5) Melakukatr pcnelaahan a{as cllcklivjtas dari extc¡nal audjlor.
17
(atlita. AUûtÍ
3)
4)
Wewenang dan tanggungjawab komile audit kepada inler¡ral aurìitor.
adalah sebagaì relerensi kepada erternal auditor dalam hal :
I ) Melakukan penelaalian terhadap piograrn kerja <lan fungsi intemal
audit.
Z) Melakukan pekerjaan untuk bisa membangun dan mcngcmbang-
kan semua fungsi intemal audit.
Melakukan investigasi yang diperlukan dengan a1¿u dil¡au,ah
kewenangan dari kepala intemal audit kedaìant seìnua aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan komite audit
Melakukan penelaahan dan pengujian terhadap pcrencânaân dan
mengadakan koordinasi antara extemal auditor dan intcmal auditot'
untuk memberikan pelayanau yang effektil.
'lerhadap laporan keuangan.
Tanggung jawab kornite audit yang l.rarus dilakukan telhadap laporan
keuangan inungkin lebih luas dari pada masalah pcrtanggungjar.vaban
keuangan, karena langgungjawab komite audit mencakup pula :
1) Melihat dan mcngamati pembuatan laporan tahuuatt gabuugan dau
akun-akun tcrkâit serla memberikan rekomendasi yai:g ilìpr-rluki;i.
3)
Melakukan penelaahan tengah tâhunan dan tahunan terhâdâp
ikhtisar keuangan termasuk juga perspektus perusahaau sebelum
diserahkan kepada dewan kornisans dan sebagai dasar- ttnltrk
persetujuan.
Mengadakan diskusi dengan auditor dan ntarajemeu tentang dasar
atau kebrjaksanaan akuntansi yang diterapkan, keblakan dan
aplikasi dalam penyiapan akun tennasuk kejadian luar biasa yang
sekiranya akan rner¡adi pertânyaan di âkhir tâhu)] serta
menyajikan angka yang sebenamya ikhtisar keuangarl .lisenai
dengan semua rincian yang rliperlukan secara longkap.
l3
2)
t!Òtt¡/ft-a Aulxl
4) Mengadakan peneiaahan terhadap kemungkinan adanya pei'ubahan
pellakuan akuntansi dimasa yang akan datang.
5) Melakukan penelaahan terhadap semua peiubahan dari perlakuan
akuntansi serta pengaruluya terhadap hukum pentsahaân dalr
melaporkannya kepada dewan komisaris.
Terhadap masalah keuangan dan pembclanjaan
Komite audit juga mempunyai tugas dan tauggungawab dalarn bidang
kcuangan oan penbelanjaan. Dalam konteks ini tangguugiawab komite
audit meliputi :
2)
r) Melakukan ¡lenelaahan terhadap posisi keuangan gaburtgan dengan
¡eferensi anggaran kas, deviden yaug urungkin diterima atau
dibayarkan dan laba yang diinginkan-
Tanggap terhadap proporsal dari pejabat berwcuaug yatrg
berhubungan dengan :
a) Target keuangan termasuk target tahunan.
Dalarn hal ini komite audit juga mengadakan analisa
terl.radap tdgct-target keuanga yang telah ditetapkan
apakah cukup realistis, urengadakan monitoring telhadap
pencapaian target yang telah ditetapkan.
Mengadakan pefiemuan dengan kelompok peuyaudang
dana dan memberikau metode altomatif dalam pernilihal
mitra penyandang dana.
Mengadakan analisa tcrhada¡; batas pembelanjaau urotlal
dalam salu tahun, tennasuk didalamnya alokasi dari
suml¡e::-sulnber pet-modalan dan bisnis.
c)
Membuat catatau tcrhadap proporsal kl'rususnya untuk kcgiatarr
pembelanjaan diatas junilah tertenlu dan memberikan rekomendasi
kepada dewan kolnisatis yang berhubungan deugan :
b)
3)
l4
tlo /rc AUa/t
a) Pernbelanjaan motlal yang lcbih da;i jumlah terlenlu jika
temrasuk clalanr anggaran.
b) Pernbelar¡aan r¡odal lcbih dari jumiali tenentu jika tidak
terdapat dalam anggaran.
4) Melakukan penelaahan terhadap progres pekerjaan untuk kontrak
yang nilainya lebih dari jumlâh tefentu.
5) Melakukan penelaahau terbada¡r dasar <tisetujuinya invcstasi yang
tidak ada dalam program perusahaau.
d. Terhadapsistcnlinformasirnarrajcrrrclr.
Komite audit juga rnelakukan 1:enelaahan terhadap sistem infoulasi
manajemcn yang rrrcliprrti :
1) Menyakini akau kebenaran dari sistem ìnlounas: nratraje:tretr yatt.-q
dihasilkan oleh pelusahaan.
2) Bertindak scbagâi standing committec dari dewatt kotnisar.is
apabila dewan komisaris nemberikan hal-hal yang positif tentang
kelayakan laporan keuangan dengan obyek atau perusaiiaan,
". ì Terhadap sister dan pcngelidalian
Dalam pelaporan pelaksanaatr tugas catatan khusus yaug ditekankan oleh
komite audit digzrbungkan dalam laporan keuangan dan proses
penyusullan ikìrtisar keuangan dalaur bentuk :
I) Melakukau pcnelaahan terhadap effektivitas dari pcngendalian
ntanaj enten dan pengeudalian intem.
2) Melakukan peuelaahan terhadap sistem pengendalian irltcm
3) Melakukan penelaahan dan pengujian yang mcmadai telirada¡r
sistem akunlausi dan oengeldalian opcrasi.
1.5
/.O/I|/T€ AUD|T
4) Melakukan pengawasan dan koordinasi pada kcbi.jaksanaan
pengendaliair gabungan Calaur hubungannya dengan sistcm
akuntansi.
5) Tanggap tcrhadap rckomendasi yang diberikan oleh extemal
auditor khususnyâ yâng menyangkut akuntânsi, pengendaliart
intem dan masalah laimya.
1)
Menggunakan inlemal auditor untuk menguj i dan melaporkan
setiap aktivitas, prosedur at3u sistem pada rvaktu teñentu datl
dilain waktu pada tahun-tahun berikutnya.
Melakukan monitorirlg untuk mengetahui tingkat ketââtân derìgan
kebijaksanaan/ pelaturan yang telah diletapkan, anggaran, periutah
dan prosedur termasuk yang berhubungatt dengan ¡:erilaku dan
sikap pej abal personil perusahaan.
I)ari catâtân di atas jelas bahwa komite audit rlempuuyai tanggunglau'ab
untuk pembangunan, pembenahan dan pengenlbangan dari segi
pengendalian manajemen pada untunll.ìya temrasuk bidang keuangart dan
bidang operasi.
Keânggotaa dan pertemuan.
Sernua keputusan dewan komisaris dijadikan dasar dalam penilihan dan atan
seleksi untuk keanggotaan komite audit, dimana pemilihalt âtrggota komite audit
yang diperlukan adalah personil yang berkualitas pada bidangnya dan mcmpunyai
¡rengalaman yang cukup.
Piurpinan perusahaan dapat juga menjadi pimpinan konrjte audit secara "Ex
Olficio" tetapi pirnpinan komite audit tetap clipilih oleh dcrv:Ln konrisalis alau
pilihan dari anggota kontite audit sendiri. Jika bLrkan lliurpinan pcrusahaan yang
dipilih nenjadi pirnpinan komitc audit,maka pirnpinan ¡rerusahaan dapat juga
dipilili menjadi non-executive director-
6)
2.4.
16
2.5.
(onlr€ AUDI;
Seanclainya pimpìnan perusahaan dipilih nenjadi ketua komite audit acla
kcccndcrur.gan bahrva pandangan dari pirnpinan perusahaan akan terpengaruh,
ldeaÌnya kcmitc audit mengadakan peúetÌtuan rutin tiap bulan atau tergantungkebutuhan.
Pcla l<sa n aan tugas komite audit.
Pclaksanaan tugas konrite audit adalah membantu manajernen yang nampak dari
¡rcurberian ltasehat dan sebagai pengurang hal-hal yang dapât beqtengaruh besar
¡crtu I)crsjkap nctraì terlradap manajcnrerr.
Oleh karen¿r komite audit merupakan hal yang masih rclatil- baru, rrakamekanisrne kerjanya didukung dengan pengalaman dari para anggotanya yang
diharapkan profesional dalam bidangnya.
De;.rgan demikian masih banyak tanggungjawab dari komite audit yang perlu
dicvaluasi. Komite audit harus aktif memberikan arahan kepada intemal au<liroL
terhâdap scnua aktivìtas yang dipcrlukan dan harus bersikap fleksibcl sena
nrcnj aC r subyek deri peri.rbahan.
l)iperiukan dukungan yang lebih nyata dan top manajenren da¡r dewan kourisaris
agar ser.r.lua pelayanan yang diberikan adalal.r nerupakall y?ng terbaik. Sebagai
tamtrahan bahr.va intemal auditor juga lrrempunyai l)eranan penting dalam
nrenrbantu kor¡ritc autlit tlalanr mencntukan langkah terbaiknya daiám
polaksanaan pekcrj aan dan tanggung jâwabnya.
t/
l(o/'nrc; AUDti
Iì AII IIIPIìNU]-UP
I)ari uraian pada bab sebelumnya dapat ditarik kesini¡rulan bahwa dengan kornite audit
yang efektif maka rapat umum pemegang saham aktivitasnya akan semakin berkurang,
selanjutnya tugas dari dewan kontisaris ¿rkan semakin nteningkat.
Dengan dernikian maka keberadaan komite audit sangat diperlukan untuk lnempercepat
peng ìlbilan keputusan clalam era globalisasí <ieu,asa ini, yang dapat diklasifikasikan
datam peluang CalÌ tantangan.
3. 1 Pe luang komite audit.
Dengan dibenfuknya konlite audrt dalarn suatu ¡:erusahaar'ì akan sangat
bcrmanlaat baik bagi :
a. Para pentcgatrg saham.
b. l)cwalr konl isaris.
c, Manajemen perusahaau,
(-1. I:xlcl lral aud ilor.
3.2. Tantangan komitc audit.
Disamping peluang yang ada tersebut di atas keberadaan komite audit juga
bauyak tantangan yang harus dihadapi antara lain :
a. Anggofa konril.c audit disamping hants ahli di bidangnya juga dituntut
untuk:
I) Mengetahui dan menguasai bidang akuntansi dan auditiug
Z) Mengctahui dan menguasai analisa laporan kcuangan.
18
lonr( Atnxl
3) Mcngetahui danmengliasaipcrnbelanjaanperusaìriian.
4) lvIelìgeiallui dan menguasai sistcm inlòmrasi nranajeurcl.
5) Mengetahui dan mengnasai sisteur d:n pengendalian.pentsaliaan
ó) Tanggap tcrhadap segala perkcmbangan.
l¡. Tidak semua manajernen perusahaan mengetahui akan pentingnya
keberaclaan kornitc audit.
c Karena ko¡nite audit masih urerupak¿ììr organisasì yang masih asing
khususnya di lndonesia, rnaka diperlukan pcndckatan dan pengeftian dari
semua pihak untuk rnerrtasyarakatkan konritc audlt ini.
3.3 Kesimpulan
Badan usaha di lndonesia yang berbentuk I'erseLoan 'lcr-batas (PT) dan tellebíh-
lebih yang sudah terjun ke ¡rasar motìal (go public.¡ sebaiknya diwajibkan
r.¡rembentuk komlte audit.
l9
DAIITÂR PUSTAKA
L Aren, Alvin -A., dan Loebbecke, Jarnes K.: " Auditing, ar.ì IlLtegrated Approach", 6'r'
ed.,Prentice Hall,Inc.,Englcwood Clilfs-New Jersey, I 994.
2. Davres, Susan, C.P.A,,dan Parker, Colin,F.C.P.A.: " Auditing Ilarrdbook 1995 ", vol.
2, Prentice Hall olAustralia Pty., Lftl., 1995.
3. Stcttler, Iloward F,: " Systcm Based Independerlt Audit ",2nd ecl., Prentice llall, hic.,
Englervood Cliffs-New Jersey, 1974.
4. 'ì'aylor Donald and Glczen William Auditing, hitcgratccl Concc¡rts and Procedul'es,
6'ì' ed, John Wiley & Sons Inc NY, 1994.
5. ikatan Akuntân Indonesia: 'Standal Profesional Akuntan Publik", 13agian Penerbitan
Sekolah f inggi IImu Ekonomi YKPN, Yogyakàrt^, 1994.
6. 'lìeoker, Ilerleigh B.: "Working with Groups, Committccs, and Comurunitties",
Associalion Press, Chicago, 1979.
7. Jack.E. Kiger & James.ii.Scheiner : ".Auditing" Iloughton Millèin Conrpany, 1994.
Tentang Penulis :
HIRO rucIMAN sarjana Akuntansi (Akunta') tahu. 1970 dari Fakultas
Ekonomi Universitas Gajah Mada;
PA CEO l(ornunikasi Perusahaan Juli i996 dengan pangkat pembina
Utama (lV-e Grade I), yang sebelumnya sebagai Kepala Divisi pelatrhan
Pl.Tcll<om ;
dan l{epala Internal Audit PT.Telkom sejak Oktober 19Bg s/d
Nopcmht.r 1995,
Scbagai Ke tua Yayasan Pendidikan Telkom (yang me nge lola S'I-l .lelkom
dan STMI3)
peliode tahun 199 1-1994 dan tahun 1994-Mei 1996.
Dosen lìal<ultas Bkonomi Universitas Padjadjaran Bandung sej¿ìk tahun
1975'
Doscn F'akuitas Ekcnomi Univei-sitas Kathoiik Parah¡rangan Bandung
sejal< tahun 1986;
dimana yang bersangkutan tahun 1965-1969 sebagai Asisten Dosen di
Kcf ua Umum Forum Komunikasi Satuan Pcngawasan ,:Ï ;::::Usaha lr4ilik Negara/
Badan Usaha Milik Daerah periode tahun I992- 199S dan periode tahun
1995-1998, Penanggung Jawab Majalah Internal Audit dan Ke tua
Dewan Sertifikasi Qualihed Internal Auditor (QIA) tahun 1996 - 2001 ;
Irenataran banvak diikuti,cl¿rn tahun 1993 scbagai alumnus Kursus Re guler Angkatarr (KRA) kc
XXVI-l-cmhannas.
Penghargaan Wira Karya dari Presiden Republik lndonesia Citerimzurya
pada tahun 1990.