Top Banner

of 19

anestesi nyeri

Jul 08, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    1/45

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    2/45

    NYERI

    • Defnisi nyeri berdasarkan International Association or the Study o Pain(IASP, 1979) adalah penala!an sensori dan e!osi yan tidak!enyenankan di!ana berhubunan denan kerusakan "arinan ataupotensial ter"adi kerusakan "arinan# Sebaai !ana diketahui bah$a nyeritidaklah selalu berhubunan denan dera"at kerusakan "arinan yandi"u!pai# %a!un nyeri bersiat indi&idual yan dipenaruhi oleh enetik,

    latar belakan kultural, u!ur dan "enis kela!in#

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    3/45

    'eseptor nyeri

    • oran tubuh yan berunsi untuk !eneri!a ransan nyeri# ran tubuhyan berperan sebaai reseptor nyeri adalah u"un syara bebas dala!kulit yan berespon hanya terhadap sti!ulus kuat yan secara potensial!erusak# 'eseptor nyeri disebut "ua nosireceptor#

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    4/45

    • secara anato!is reseptor nyeri(nosireceptor) terbai !enurut letakanato!isnya, contoh

     – kulit (*utaneus)• +udah dialokasi dan di defnisikan

     – so!atik dala! (deep so!atic)

    • u!pul dan sulit dialokasikan (tulan dan otot) – -iseral

    • %yeri yan ter"adi pada oran (iske!ia dan in.a!asi)

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    5/45

    respon stres !etabolik

    • Perubahan koniti (sentral) kece!asan, ketakutan, anuan tidurdan putus asa

    • Perubahan neurohu!oral hiperalesia perier, peninkatan kepekaanluka

    • Plastisitas neural (kornudorsalis), trans!isi nosisepti yan diasilitasi

    sehina !eninkatkan kepekaan nyeri• Akti&asi si!patoadrenal pelepasan renin, aniotensin, hipertensi,

    takikardi

    • Perubahan neuroendokrin peninkatan kortisol, hiperlike!i,katabolis!e

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    6/45

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    7/45

    PERJALANAN NYERI (NOCICEPTIVE PATHWAY)

    Per"alanan nyeri ter!asuk suatu rankaianproses neurofsiolois ko!pleks yan disebutsebaai nosisepti (nociception) yan

    !ere.eksikan e!pat proses ko!ponen yannyata, yaitu

    1. Proses Transduksi

    2. Proses Transisi

    !. Proses "odu#asi

    $.Perse%si

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    8/45

    1. Proses Transduksi

    • Proses di!ana sti!ulus noksius diubah ke i!pulselektrikal pada u"un sara# Suatu sti!uli kuat (noxionstimuli) seperti tekanan fsik ki!ia, suhu dirubah !en"adisuatu aktiftas listrik yan akan diteri!a u"un/u"un sara

    perier (nerve ending) atau oran/oran tubuh (reseptor!eisneri, !erkel, corpusculu! paccini, oli !a0oni)#*erusakan "arinan karena trau!a baik trau!ape!bedahan atau trau!a lainnya !enyebabkan sintesaprostalandin, di!ana prostalandin inilah yan akan

    !enyebabkan sensitisasi dari reseptor/reseptor nosiseptidan dikeluarkannya 0at/0at !ediator nyeri sepertihista!in, serotonin yan akan !eni!bulkan sensasi nyeri#*eadaan ini dikenal sebaai sensitisasi perier#

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    9/45

    2. Proses Transisi

    • Proses penyaluran i!puls !elalui sara sensori sebaailan"utan proses transduksi dari perier ke !edulla spinalis,di!ana i!puls tersebut !enala!i !odulasi sebelu!diteruskan ke thala!us oleh tractus spinothala!icus dan

    sebaian ke traktus spinoretikularis# raktusspinoretikularis teruta!a !e!ba$a ransanan darioran/oran yan lebih dala! dan &iseral sertaberhubunan denan nyeri yan lebih dius dan!elibatkan e!osi# Selain itu "ua serabut/serabut sara

    disini !e!punyai sinaps interneuron denan sara/saraberdia!eter besar dan ber!ielin# Selan"utnya i!pulsdisalurkan ke thala!us dan so!atosensoris di cortecerebri dan dirasakan sebaai persepsi nyeri#

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    10/45

    !. Proses "odu#asi

    • Proses perubahan trans!isi nyeri yan ter"adidisusunan sara pusat (!edulla spinalis dan otak)#Proses ter"adinya interaksi antara siste! analesikendoen yan dihasilkan oleh tubuh kita denan input

    nyeri yan !asuk ke kornu posterior !edulla spinalis!erupakan proses ascenden yan dikontrol oleh otak#Analesik endoen (enkealin, endorphin, serotonin,noradrenalin) dapat !enekan i!puls nyeri pada kornuposterior !edulla spinalis# Di!ana kornu posterior

    sebaai pintu dapat terbuka dan tertutup untuk!enyalurkan i!puls nyeri untuk analesik endoentersebut# Inilah yan !enyebabkan persepsi nyerisanat sub"ekti pada setiap oran#

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    11/45

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    12/45

    "E&ANI'"E &ERJA OAT ANALETI&  

    • bat analetik beker"a di dua te!pat uta!a,yaitu  – Perier, 3olonan obat AI%S beker"a diperier

    denan cara !enha!bat pelepasan !ediatorsehina aktiftas en0i! siklooksienaseterha!bat dan sintesa prostalandin tidak ter"adi#

     – Sentral, Sedankan analetik opioid beker"a disentral denan cara !ene!pati reseptor di kornu

    dorsalis !edulla spinalis sehina ter"adipenha!batan pelepasan trans!itter danperansanan ke sara spinal tidak ter"adi#

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    13/45

    &LA'I*I&A'I NYERI

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    14/45

    • Nyeri nosiseptif  adalah nyeri in.a!asi yan dihasilkan oleh ransanan ki!ia,!ekanik dan suhu yan !enyebabkan aktiasi !aupun sensitisasi pada nosiseptorperier (sara yan bertanun "a$ab terhadap ransan nyeri)# %yeri nosiseptibiasanya !e!berikan respon terhadap analesik opioid atau non opioid#  

    • Nyeri neuropatik  !erupakan nyeri yan diti!bulkan akibat kerusakan neuralpada sara perier !aupun pada siste! sara pusat yan !eliputi "alur sara aeren

    sentral dan perier, biasanya dia!barkan denan rasa terbakar dan !enusuk#Pasien yan !enala!i nyeri neuropatik serin !e!beri respon yan kuran baikterhadap analesik opioid#

    • Nyeri viseral biasanya !en"alar dan !enarah ke daerah per!ukaan tubuh "auhdari te!pat nyeri na!un berasal dari der!ato! yan sa!a denan asal nyeri#Serin kali, nyeri &iseral ter"adi seperti kontraksi rit!is otot polos# %yeri &iseralseperti kera! serin bersa!aan denan astroenteritis, penyakit kantun e!pedu,obstruksi ureteral, !enstruasi, dan distensi uterus pada tahap perta!a persalinan#

    • Nyeri somatik dia!barkan denan nyeri yan ta"a!, !enusuk, !udahdilokalisasi dan rasa terbakar yan biasanya berasal dari kulit, "arinan subkutan,!e!bran !ukosa, otot skeletal, tendon, tulan dan peritoneu!# %yeri insisibedah, tahap kedua persalinan, atau iritasi peritoneal adalah nyeri so!atik#

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    15/45

    PENANANAN NYERI

    •  u"uan keseluruhan dala! penobatan nyeriadalah !enurani nyeri sebesar/besarnyadenan ke!unkinan eek sa!pin palin kecil#

     erdapat dua !etode u!u! untuk terapi nyeri

    yaitu pendekatan ar!akoloik dan nonar!akoloik#

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    16/45

    *arako#o+is

    • +odalitas analetik paska pe!bedahan ter!asuk didala!nya analesikoral parenteral, blok sara perier, blok neuroaksial denan anestesi lokaldan opioid intraspinal#

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    17/45

    WHO Three-step AnalgesicLadder 

    •  ia lankah tana analesik !eurut 42 untukpenobatan nyeri itu terdiri dari

    1# Pada !ulanya, lankah perta!a, hendaknya !enunakanobat analesik non opiat#

    5# Apabila !asih tetap nyeri naik ke tana6lankah kedua, yaitudita!bahkan obat opioid le!ah !isalnya kodein#

    # Apabila ternyata !asih belu! reda atau !enetap !aka,sebaai lankah ketia, disarankan untuk !enunakan opioidkeras yaitu !orfn#

    • Pada dasarnya prinsip Three Step Analgesic Ladder  dapat

    diterapkan untuk nyeri kronik !aupun nyeri akut, yaitu  –.Pada nyeri kronik !enikuti lankah tana ke atas 1/5/

     –.Pada nyeri akut, sebaliknya, !enikuti lankah tana ke ba$ah/5/1

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    18/45

    Analesia !ulti!odal

    • !enunakan dua atau lebih obat analetik yan!e!iliki !ekanis!e ker"a yan berbeda untuk!encapai eek analetik yan !aksi!al tanpadi"u!painya peninkatan eek sa!pin dibandinkan

    denan peninkatan dosis pada satu obat sa"a#Di!ana analesi !ulti!odal !elakukan inter&ensinyeri secara berkelan"utan pada ketia prosesper"alanan nyeri, yakni – Penekanan pada proses tranduksi denan !enunakan

    AI%S – Penekanan pada proses trans!isi denan anestetik lokal

    (reional)

     – Peninkatan proses !odulasi denan opioid

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    19/45

    Analesia pree!pti

    • !enobati nyeri sebelu! ter"adi,teruta!a ditu"ukan pada pasiensebelu! dilakukan tindakan operasi

    (pre/operasi)# Pe!berian analesiasebelu! onset dari ransanan!elukai untuk !enceah sensistisasi

    sentral dan !e!batasi penala!annyeri selan"utnya#

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    20/45

    PCA (Pa,ien, Con,ro# Ana#+esia)

    • Pasien dikontrol nyerinya denan !e!berikanobat analesik itu sendiri denan !e!akai alat(pu!p), dosis diberikan sesuai denan tinkatannyeri yan dirasakan# P8A bisa diberikan denan

    cara Intra&enous Patient 8ontrol Analesia(I-P8A) atau Patient 8ontrol pidural Analesia(P8A), na!un denan cara ini !e!erlukanbiaya yan !ahal baik peralatan !aupun

    tindakannya#

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    21/45

    Non-*arako#o+is

    • Ada beberapa !etode !etode non/ar!akoloi yan diunakan untuk !e!bantupenananan nyeri paska pe!bedahan, seperti!enunakan terapi fsik (dinin, panas) yandapat !enurani spas!e otot, akupunkturuntuk nyeri kronik (anuan !uskuloskletal,nyeri kepala), terapi psikolois (!usik,hipnosis, terapi koniti, terapi tinkah laku)dan ransanan elektrik pada siste! sara(%S, Spinal 8ord Sti!ulation, IntracerebralSti!ulation)#

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    22/45

    OAT OATAN ANE'TE'I

    • :erdasarkan cara penunaanya, obat anestesi dapatdibai dala! sepuluh kelo!pok, yakni

    1# Anastetika Inhalasi

    5# Anastetika Intra&ena

    # Anestetika intra!uskular;# Subkutan

    idah dan !ukosa pipi

    7# 'ektal?# ransder!al

    9# pidural

    1@#ral

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    23/45

    1# 3olonan %arkotika

    Analetika sanat kuat#

    •  enisnya petidin, entanyl, dan !orfn#

    •  u"uan !enurani rasa nyeri saat pe!bedahan#

    • ek sa!pin !endepresi pusat naas, !ual/!untah, -asodilatasipe!buluh darah  hipotensi

    diberikan "ika anestesi dilakukan denan anestetika denan siatanalesik rendah,!isalnya halotan, tiopental, propool#

    Pethidin diin"eksikan pelan untuk !enurani kece!asan danketeanan !enekan D dan naas, serta !eransan otot polos

    +orfn adalah obat pilihan "ika rasa nyeri telah ada sebelu!pe!bedahan !enurani kece!asan dan keteanan ,!enekan

     D dan naas, !eransan otot polos, depresan SSP# Denan eeksa!pin pulih pasca bedah lebih la!a, penye!pitan bronkus, !ual!untah (B)

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    24/45

    5# 3olonan Sedati&a C ransuili0er

    • 3olonan ini berunsi sebaai obat penenan dan !e!buat pasien !en"adi !enantuk# – 8ontoh lu!inal dan ne!bual untuk olonan sedati&eE dia0epa! dan D2:F (Dihidrobenseridol) untuk olonan

    transuili0er#

     – ek sa!pin depresi naas, depresi sirkulasi#

     – diberikan apabila pasien !e!iliki rasa sakit6nyeri sebelu! dianestesi, pasien ta!pak lebih elisah

     

    :arbiturat!eni!bulkan sedasi dan !enhilankan kekha$atiran sebelu! operasi

    depresan le!ah naas dan silkulasi

    !ual !untah "aran

    +ida0ola!+ida0ola! serin diunakan sebaai pre!edikasi pada pasien pediatrik sebaai sedasi dan induksi anestesia#

    Pre/!edikasi, induksi, ru!atan, sedasi post operasi#

    +e!iliki eek antikon&ulsan sehina dapat diunakan untuk !enatasi ke"an rand !al

    Dian"urkan sebelu! pe!berian keta!in karena pasca anestesi keta!in dosis 1/5!6k:: !eni!bulkan halusinasi#

    Dia0epa!induksi, pre!edikasi, sedasi

    !enhilankan halusinasi karena keta!in

    !enendalikan ke"an

    !enuntunkan untuk usia tua

     "aran ter"adi depresi naas, batuk, disrit!ia

    pre!edikasi 1! 1@ !, oral

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    25/45

    # 3olonan bat Penerin

    • bertu"uan !enurunkan sekresi kelen"ar sali&a,kerinat, dan lendir di !ulut serta !enurunkaneek parasi!patolitik 6 para&asopaolitiksehina !enurunkan risiko ti!bulnya re.eks

    &aal# – 8ontoh sulas atropine dan skopola!in#

     – ek sa!pin proses pe!buanan panas akanteranu, teruta!a pada anak/anak sehina

    ter"adi ebris dan dehidrasi – diberikan "ika anestesi dilakukan denan anestetika

    denan eek hipersekresi, !is dietileter atauketa!in

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    26/45

    bat obatan anestesi

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    27/45

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    28/45

    nset dan durasi

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    29/45

    O/a, Induksi in,ra0ena

    •eek analesia kuat sekali# eruta!a utk nyeri so!atik, tp tidak utk nyeri &isceral•ek hipnotik kuran•ek relaksasi tidak ada•Indikasi•Hntuk prosedur di!ana penendalian "alan napas sulit, !issal pada koreksi "arinan sikatrik pada daerahleher, disini untuk !elakukan intubasi kadan sukar#

    •*ontra Indikasi•hipertensi sistolik 1=@ !!2 diastolic 1@@ !!2

    1# *eta!in6ketalar

    •:entuk cairan, e!ulsi isotonik, $arna putih spt susu dn bhn pelarut tdd !inyak kedelai C postasida telury di!urnikan#•*d terasa nyeri pd penyuntikan  dica!pur lidokain 5 B@,

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    30/45

    •Hltra short actin barbiturat•Dipakai se"ak la!a (19;)• idak larut dl! air, tp dl! bentuk natriu! (sodiu! thiopental) !udah larut dl! air

    # hiopental

    •Jat dr sodiu! thiopental# :tk bubuk kunin dl! a!p @,< r(biru), 1 r(!erah) C < r# Dipakaidilarutkan dn auades•+endepresi pusat pernapasan

    •+e!buat saluran napas lebih sensiti thd ransanan•depresi kontraksi denyut "antun, &asodilatasi pe!buluh darah  hipotensi# Dpt !eni!bulkan&asokontriksi pe!buluh darah in"al•+etabolis!e di hepar•cepat tidur, $aktu tidur relati pendek•Dosis i& /< !6k::•*ontraindikasi•syok berat•Ane!ia berat•As!a bronkiale

     !enyebabkan konstriksi bronkus•bstruksi sal napas atas•Penyakit "antun C li&er•kadar ureu! sanat tini (ekskresinya le$at in"al)

    # Pentotal

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    31/45

    O/a, Anes,e,ik ina#asi

    1# 2alothan6.uothan idak ber$arna, !udah !enuap

     idak !udah terbakar6!eledak

    :erbau haru! tetapi !udah terurai cahaya

    ek•Depresi naas ⇒ stadiu! analetik•+enha!bat sali&asi•%adi cepat, ekskresi air!ata•2ipnotik kuat, analetik kuran baik, relaksasi cukup

    *euntunan•cepat tidur• idak !eransan saluran napas•Sali&asi tidak banyak•:ronkhodilator obat pilihan untuk as!a bronkhiale•4aktu pe!ulihan cepat (1 "a! post anestesi)

    *eruian•2ipotensi karena depresi !iokard C &asodilatasi•arit!ia "antun•Siat analetik rinan

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    32/45

    5# %itroen ksida (%5) 

     – as yan berbau, berpotensi rendah (+A81@;), tidak !udah terbakar dan relatitidak larut dala! darah#

     –

    ek• Analesik sanat kuat setara !orfn

    • 2ipnotik sanat le!ah

    • idak ada sia relaksasi sa!a sekali

    • Pe!berian anestesia denan %5 harusdisertai 5 !ini!al 5

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    33/45

    # ter

    • tidak ber$arna, sanat !udah !enuap danterbakar, bau sanat !eransan

    • iritasi saluran naas dan sekresi kelen"ar bronkus

    • !arin saety sanat luas

    • !urah

    • analesi sanat kuat

    • sedati dan relaksasi baik

    • !e!enuhi trias anestesi• teknik sederhana

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    34/45

    ;# n.uran

    • tidak !udah terbakar, na!un berbau#

    • Denan dosis tini didua!eni!bulkan akti&itas elo!ban

    otak seperti ke"an (pada 3)#

    • ek depresi naas dan depresisirkulasi lebih kuat dibandin halotan

    dan en.uran lebih iritati dibandinhalotan#

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    35/45

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    36/45

    =# Se&o.uran

    • tidak terlalu berbau (tidak !enusuk),eek bronkodilator sehina banyakdipilih untuk induksi !elalui sunkup

    $a"ah pada anak dan oran de$asa#• tidak pernah dilaporkan ke"adian

    immune-mediated hepatitis

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    37/45

    O/a, "us#e Re#a3an,

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    38/45

    bat Darurat

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    39/45

    ANE'TE'I LO&AL4 REIONAL

    blokade re&ersibel konduksi sara !enceah DP>A'ISASI denan blokadeion %aB ke channel %a ( blokade konduksi) !enceah per!eabilitas!e!bran sara terhadap ion %aB

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    40/45

    OPIOI5 5AN ANALETI&A NON-OPIOI5

    OPIOI5

    • pioid adalah se!ua 0at baik sintetik atau natural yan dapat berikatandenan reseptor !orfn# pioid disebut "ua sebaai analesia narkotikyan serin diunakan dala! anastesia untuk !enendalikan nyeri saatpe!bedahan dan nyeri pasca pe!bedahan#

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    41/45

    1."OR*IN

    • Far!akodina!ik – ek yan ter"adi pada susunan syara pusat dan oran yan !enandun otot polos# ek

    !orfn pada siste! syara pusat !e!punyai dua siat yaitu depresi dan sti!ulasi#Diolonkan depresi yaitu analesia, sedasi, perubahan e!osi, hipo&ential&eolarlasi#

    • Far!akokinetik – +orfn tidak dapat !ene!bus kulit utuh, tetapi dapat !ene!bus kulit yan luka# +orfn "ua

    dapat !ene!bus !ukosa# +orfn dapat diabsorsi usus, tetapi eek analesik setelah

    pe!berian oral "auh lebih rendah daripada eek analesik yan ti!bul setelah pe!berianparenteral denan dosis yan sa!a#

    • Indikasi – +orfn dan opioid lain teruta!a diindikasikan untuk !eredakan atau !enhilankan nyeri

    hebat yan tidak dapat diobati denan analesik non/opioid#

    • ek sa!pin – ek sa!pin !orfn (dan deri&at opioid pada u!u!nya) !eliputi depresi pernaasan,

    nausea, &o!itus, di00ines, !ental berkabut, disoria, pruritus, konstipasi kenaikkan tekananpada traktus bilier, retensi urin, dan hipotensi#

    • Dosis dan sediaan – +orfn tersedia dala! tablet, in"eksi, supositoria# +orfn oral dala! bentuk larutan diberikan

    teratur dala! tiap ; "a!# Dosis an"uran untuk !enhilankan atau !enurani nyeri sedanadalah @,1/@,5 !6 k ::# Hntuk nyeri hebat pada de$asa 1/5 ! intra&ena

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    42/45

    2. PETI5IN

    • Far!akodina!ik

     – +eperidin (petidin) secara ar!akoloik beker"a sebaai aonis reseptor L# Seperti halnya !orfn,!eperidin (petidin) !eni!bulkan eek analesia, sedasi, euoria, depresi naas dan eek sentral lainnya#4aktu paruh petidin adalah < "a!# ekti&itasnya lebih rendah dibandin !orfn, tetapi lebih tini dari

    kodein# Durasi analesinya pada penunaan klinis /< "a!#

    • Far!akokinetik

     – Absorbsi !eperidin denan cara pe!berian apapun berlansun baik# Akan tetapi kecepatan absorbsi

    !unkin tidak teratur setelah suntikan I+# *adar puncak dala! plas!a biasanya dicapai dala! ;< !enitdan kadar yan dicapai antar indi&idu sanat ber&ariasi# Setelah pe!berian !eperidin I-, kadarnya dala!plas!a !enurun secara cepat dala! 1/5 "a! perta!a, ke!udian penurunan berlansun lebih la!bat#

    • Indikasi – +eperidin hanya diunakan untuk !eni!bulkan analesia# Pada beberapa keadaan klinis, !eperidin

    diindikasikan atas dasar !asa ker"anya yan lebih pendek daripada !orfn#

    • Dosis dan sediaan – Sediaan yan tersedia adalah tablet

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    43/45

    !. *ENTANIL

    • Far!akodina!ik – urunan enilpiperidin ini !erupakan aonis opioid poten# Sebaai suatu analesik, entanil

    7

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    44/45

  • 8/19/2019 anestesi nyeri

    45/45

     'I+A*ASI2