ANESTESI UNTUK BEDAH SARAF PEDIATRIA. FISIOLOGI KLINISAdanya
serebellum, otak bagian tengah, pons, medulla oblongata dannervus
kranialis multipel di bagian posterior fossa otak, menyebabkan lesi
di area inimempunyai berbagai kemungkinan tanda dan
gejala.Peningkatan tekananintrakranialterjadi sebagai akibat sebuah
masa lokal atauhidrocephalus sekunder karena obstruksialiran cairan
serebrospinal melalui ductus aqueous atau ventrikel keempat. Gejala
awalmungkin tidak spesifik, seperti sakit kepala, kelelahan,
muntah, anoreksia, danperubahankepribadian.
Keterlibatanserebelumataubatangotakmenimbulkangejalayang bersifat
lokal, yaitu dismetria, hemiparesis, dan defisit nervus cranialis.
indromyang lebih spesifik lagi dapat terjadi pada tumor yang
terkait dengan struktur neural,yaitu neurilemoma,atau tumor di
sudut serebellopontin lainnya,glioma pada batangotak dan tumor pada
badan carotis. !eskipun setiap proses pendesakan ruang oleh lesi di
bagian fossa posteriordapat menimbulkan tanda dan gejala
peningkatan tekananintrakranial secara langsung,namun umumnya
mekanismenya melalui obstruksi aliran cairan serebrospinal
terlebihdulu yang berakibat pada munculnya hidrocephalus. Kondisi
tersebut sangat mungkinterjadi pada kasus lesi yang menempati
daerah garis tengah otak "midline) atau lesi lebihluas yang dapat
mendistorsi ventrikel keempat. Gejala peningkatan tekanan
intrakranialmeliputi kelelahan, sakit kepala"saat
malamataupagihari#, mual, muntah, diplopia"pandanganmataganda#,
caraberjalanyangtidakseimbang, inkontinensiauri, danperubahan
status mental. akit kepala muncul sebelum tanda defisit neurologis
lainnya.Pasiendenganhidrocephalus dapat mengalami
penurunanpenglihatanvisual akibatedempapil. Padabayi,
kepalaterlihat membesar ataupenggelembunganfontanellamerupakan
indikasi terjadinya hidrocephalus. $okasi lesi di bagianfossa
posterior%terkadang menimbulkan sekumpulan tanda dan gejala yang
berbeda&beda sebagaiberikut' $esi di daerah garis tengah otak
dan ventrikel keempat cenderungmengakibatkan ataksia trunkus, gaya
berjalanwide-based, nistagmus,abnormalitaspergerakan
ototekstraokuler dan titubasi trunkus.(idrocephalusmerupakan gejala
umumdan muncul di awal disertai edema papil. )andaketerlibatan
batang otak umumnya terlihat pada lokasi ini. $esi yang terletak
lebih ke arah lateral, di hemisfer serebelum, dapatmenimbulkan
tanda lain, termasuk hipotonia, tremor intensional,
ataksiaekstremitas bawah, dismetria, disdiadokokinesia,
dandisartria. Abnormalitasokular termasuk nistagmus, paresis saat
pasien disuruh melirik, dan skew deviasipada mata. (idrocephalus
lebih jarang terjadi dan muncul tidak di awal. !eningismus,head
tilt,spasme otot, dan opistotonus dapat merupakan akibatdari
herniasi tonsila serebelum melalui foramen magnum, terutama pada
anak.!untah,skewdeviasi dari matadannistgmus vertikal
kearahbawahdapatmuncul. *entukanherniasi tonsilardapat di
salahtafsirkansebagai bentukantonjolan serebelumnormal. Adanya
tanda berupa saluran yang
memanjangmenunjukkanketerlibatanbatangotak. Palsi bulbaris
denganparalisis plikavokalis dandisfungsi menelandapat terjadi.
akit kepalaareaoccipital dannyeri lehermungkinmuncul.
*atukdapatmembangkitkanpeningkatangejalaberulang,
seiringdenganimpaksi tonsil keluar menjauhi foramenmagnum.*ersamaan
dengan kompresi herniasi terhadap medula oblongata respirasimenjadi
iregular yang bisa mengakibatkan kematian.+ Keterlibatan batang
otak menimbulkan berbagai macam masalah okular sepertiukuran pupil,
motilitas okular, dan nistagmus dan defisit sensoris serta
motoris.Perubahan respirasi bervarariasi tergantung pada tingkat
kompresi batang otak"ditandai denganperubahandari hiperventilasi
hinggaapneudanpernafasanataksikseiringdengankompresi ke
arahkaudal#. !asalahnervus kranialismultipel termasukpalsi bulbaris
umumnya muncul. Paresis nervus kranialisipsilateral dari letak lesi
dan defisit motoris serta sensoris ekstremitaskontralateral dari
letak lesi merupakan karakteristik lesi pada batang
otak.,enganadanyakompresi batangotakeksternal yangprogresifdari
lesi yangberada di bagian garis tengah otak dan ventrikel keempat
maka palsi pada daerahfasial
akanberkembangdenganhilangnyakesadaransecaracepat,
perubahanrespirasi, bradikardi dan hipertensi. Proses penyakit
dengan spektrum yang luas dapat terjadi pada daerah yangberada di
fossa posterior, termasuk di dalamnya proses perubahan ke arah
neoplasma,pertumbuhan berlebihan danproses vaskular
yangmembutuhkanintervensi bedah.Keberhasilanintervensi bedah
terjadi bukanhanya karena adanya kemajuan foto scankepala dan
tekhnik microsurgery namun juga melalui peningkatan pemahaman
fisiologipenyakit, kemajuan perawatan perioperatif dan adanya
teknik anestesi yang baik.TUMOR-rekuensi tipetumor intrakranial di
daerahfossaposterior menunjukkanprevalensi pada usia tertentu
")abel %#. Tabel 1. ,istribusi )umor /tak di -ossa Posterior
*erdasarkan 0murTipe Tumor Pere!"a#e $%&'()'
"a*u!Astrocytoma!edulloblastoma*rainstem glioma1pendymoma)'(+'
"a*u!!etastaseAcoustic!eningioma, +'
"a*u!Acoustic!etastase!eningioma+2+2%233.%+233,ari tabel terlihat
bahwafrekuensi dantipetumor intrakranial di daerahfossa posterior
bervariasi tergantung umur. Pada anak&anak,tumor sistem saraf
pusatmerupakan tumor solid pertama yang palingumum, danmerupakan
proses malignansikeduasetelahleukemia. (ampir +4.tumor intrakranial
padaanak&anakterjadi didaerahfossaposterior danterdiri atas
meduloblastomaatautumor neuroectodermalprimitif, astrocytoma
serebelar, glioma pada batang otak, dan ependymoma.Pada dewasa,
tumor jinak dan maligna dapat terjadi. 5eurilemomas
akustik,meningioma danmetastase terjadi seiring dengan tumor glial
dengan lokasi umum padasupratentorial. erebelumadalahlokasi primer
dari hemangioblastoma. 1pidermoid6juga sering didapat di darah
sudut serebelopontin dan dermoid biasa didapat pada daeahvermis.
!eskipun ada tumor supratentorial yang juga didapatkan di daerah
fossaposterior namuntumor yangdibicarakankali ini merupakantumor di
daerahfossaposterior saja. !etastase bertanggungjawab terhadap +4.
masa serebelum pada orangdewasa.$esi primer intraaksial
"astrocytoma, medulloblastoma, atau P51),ependymoma#
cenderungmenjadi maligna "kecuali hemangioblastoma#,
namunlesiekstraaksial cenderung menjadi jinak "neurilemoma akustik,
epidermoid#. )abel +menunjukkan tumor yang umumnya dijumpai pada
berbaagai tempat di fossa posterior Tabel ). $okasi )umor di -ossa
PosteriorLo-a.i Tumor Pa/a Fo..a Po."erior1.Hemi.0er
.erebelum1(emangiomaAstrocytoma glioblastoma!etastasis).Su/u"
.erebelopo!"i!15eurilemomaAkustik)rigeminal-acial!eningioma1pidermoidKista
arachnoid2. 3e!"ri-el -eempa"13!edulloblastoma atau
P51)1pendymomaPapilloma ple7us choroid atau karsinoma!eningioma4.
3ermi. .erebellum1Astrocytoma,ermoid5. 6li7u.1!eningioma8hordoma+.
Forame! Ma#!um1!eningioma5eurilemoma8. Ba"a!# o"a-1Glioma9. Re#io
Pi!eal1Pineocytoma atau blastoma)umor Germ cellGlioma!eningioma
tentorialMe/ullobla."oma a"au
PNET!edulloblastomasecaraumumdipercayamerupakantipeP51).
)erjadisecara primer pada usia 6&9 tahun, dengan distribusi
seks yang sama.
!edulloblastoma:bertanggungjawabterhadap6;&%2;tumor
otakdanterhadap%43tumor otakpadapediatri.Pasien datang untuk
pengobatan dengan riwayatpertumbuhan tumor pendek"%&3 bulan#
akibat agresifitas tumor dan lokasi di garis tengah otak dengan
tanda batangotakpositif danobstruktifhidrocephalus.
Peningkatantekananintrakranial terjadi diawal bersamaan ataksia
trunkus.B.PERTIMBANGA ANESTESIKepentingan klinis dari pertimbangan
teoretis tentang pemilihan obatanestesi untuk pasien yang menjalani
eksplorasi fosa posterior masih harus ditentukan.Pertanyaan pertama
tentang efek inhalsi dibandingkan obat anestesi intravena
terhadapkemampuan paru&paru untuk mempertahankan udara yang
masuk sirkulasi vena,mencegahnya masuk ke sirkulasi
arterial.$ewatnya udara transpulmonal terjadi
padamanusiadandidukung olehadanyaemboli serebraltanpa adanya
defekintrakardiak,dan juga adanya udara yang cenderung masuk ke
sisi jantung sebelah kiri padaekokardiogram. Anestesi intravena
seperti pentobarbital, fentanil dan ketaminmempertahankan batas
lebih tinggi untuk menangkap gelembung udara pada sirkulasipulmonal
dibanding dengan halotan sehingga dapat menurunkan resiko dan
keparahanemboli udara yang terjadi.Pertimbangankedua menyangkut
cara mempertahankaan 8PP yang cukup.ebelum insisi, pemberian agen
anestesi intravena terbukti memiliki efek lebih ringanpada sistem
kardiovaskular dibanding agen inhalasi pada pasien dengan posisis
duduk.5amun apakah hubungan tersebut berlanjut setelah pembedahan
dimulai belum dapatdilakukan penelitian.odia>epin oral diberikan
pada menit ke :2 danke ?2 sebelum pasien menuju ruang operasi
efektif dalam mengurangi kegelisahan danmemiliki efek tidak
signifikan terhadap peningkatan tekanan intrakranial.I!/u-.i
A!e."e.i!onitorlangsung tekanan darah arterial dipasang sebelum
induksi anestesidiakukan, sehingga memungkinkan kontrol lebih ketat
tekanan darah dan 8PP selamainduksi dan intubasi, terutama pada
pasien dengan resiko peningkatan tekananintrakranial.
Penggunaandosisrendah"6&:mg4kgfentanyl#,
agenberbasisnarkotik,5+/,4/+,teknik relaksan dengan suplementasi
anestesi inhalasi volatil setelah induksiintravena memakai
thiopenthal atau propofol memberikan efek analgesia dan
amnesiayangcukup, kemampuankembalinyaaktivitassistemsaraf autonom,
dankecepatanpulihnya kesadaran setelah anstesi inhalasi dihentikan
sehingga pemeriksaan neurologispost pembedahan dapat dilakukan
lebih awal. ebagai pengganti 5+/digunakannarkotik dengan dosis
lebih tinggi "%2 mg4kg fentanyl# atau infus propofol./bat
blokbetaadrenergikdanvasodilatordapatdigunakansebagai dosissingle
atau dikombinasikan untuk mengobati peningkatan tekanan darah.
Penggunaanobat antihipertensif jangka panjangdihindari sampai
pasiendiletakkanpada posisioperasi.
Kebutuhanpenggunaanvasopresordapat meningkat setelahinduksi
anestesiataupenempatanposisi, terutama pada pasiendenganhipertensi
kronik. /bat aksi?jangka pendek, seperti bolus kecil efedrin atau
fenilefrin biasanya efektif. @nfus inotropmungkin juga dibutuhkan
selama prosedur pembedahan.=erifikasi penempatan endotrakheal tube
yang sesuai dilakukan setalahpasiendiposisikandansebeluminsisi
pembedahanmerupakanfasepalingpenting.Aksesintraoperatif
terhadapjalannafas terbatas padalapangpandangoperasi danfleksi atau
ekstensi bisa menimbulkan salah penempatan 1) ke arah lebih cephal
ataucaudal, kurang lebi + cm.ehingga palpasi cuff 1) di atas
angulus sternum ludoviciberguna untuk memastikan bahwa ujung 1)
berada di atas karina.Memper"a*a!-a! A!e."e.i=entilasi kontrol
tekanan positif dengan paralisis memudahkanpemeliharaan level
anestesi yang lebih ringanA hiperventilasi yang menurunkan
Pa8/+menghasilkan stimulasi simpatis dan penurunan tekanan darah
pada kedalaman anestesiberapapun, vasokonstriksi serebralA
berkurangnya perdarahanA penurunan tekananintrkranialA depresi
sistemkardiovaskularlebihrendahakibat penurunankedalamananestesi
dan penurunan kemungkinan pergerakan pasien.(ipothermia berat
intraoperatif ".+28# diusahakan dihindari. 5amunpenurunan suhu
+&. 28 dapat memproteksi serebral.Pemberiancairan intravena
yanglebihbebasdibutuhkanselamaprosedurelevasi kepaladalamposisi
pronasi akibat relaksasi kapasitansi pembuluhdarahdanresultan
pooling vena pada ekstremitas bawah. (al tersebut dapat dihilangkan
melaluiaplikasi stoking kompresi perioperatif, namun hilangnya
cairan intravaskular ke ruangekstravaskular akan tetap terjadi
seiring dengan waktu. Bika volume cairan
yang%2diberikanselamapembedahanbanyak,
diberikan-urosemiddosisrendah"3&%2mg#yangakan menimbulkan
diuretik osmotik dari kelebihan cairan yang direabsorbsi dariruang
ekstravaskular. $arutan mengandung glukosa tidak digunakan karena
efekhiperglikemia pada area otak yang beresiko menjadi
iskemia.Pemberiandiuretikosmotikdanloopuntukreseksi tumor
danprosedurvaskular dapat menyebabkan pasien yang duduk terkena
gangguan elektrolit atauinstabilitas kardiovaskular akibat
hipovolema. ,an dapat meningkatkan ukuranpneumocephalus. Pemberian
kontinyukoloidintravena sesuai untuk mempertahankan8PP dan memiliki
efek minimal pada kondisi dehidrasi serebral akibat
diuretik.Ke#a:a"a! A-iba" A!e."e.i)ujuan anestesi adalah mencegah
peningkatan tekanan darah tiba&tiba,kecepatan pulihnya
kesadaran, kembalinya kekuatan motoris dan meminimalisasi
batuksertatertekuknya1).Kemudahanekstubasi postoperatif yangcepat
ditentukanolehlamanya proses pembedahan "misalnya manipulasi batang
otak ekstensif dengankemungkinan besar edema batang otak
postoperatif atau luka batang otak yangdiakibatkan reseksi tumor#.
Bika manipulasi ekstensif struktur medulla atau edemsignifikan
merupakan suatu faktor, maka jalan nafas yang terjaga harus
dipertahankanhinggapasiensadar, mampumengikuti
perintahdanmampumenunjukkankembalirefleks jalan nafas protektif.
)ambahan sedasi mungkin dibutuhkan sampai titikkepulihan dicapai.
!unculnya hipertensi postoperatif pada pasien yang sebelum
operasinormotensi, makadokter anestesi harus
memikirkankemungkinankompresi batangotak, iskemia atau
hematoma.%%6. TUMOR OTAK PADA PEDIATRI,alam %322&+222 kasus
terjadi dalam setiap tahun, tumor otak pada pediatrimerupakantumor
padat palingumumpada masa anak&anak, danmerupakanjeniskanker
kedua paling umum setelah leukemia. )umor maligna atau derajat
rendah ":3;#jumlahnya dua kali dari jumlah tumor maligna ".3;#.
$okasi tumor infratentorial
bertanggungjawabterhadap63;&:2;tumorotakpediatrik. Padalokasi
supratentorial, +3;C62;tumor bersifat hemisferik,
dan%3;&+2;beradapadagaristengahotak.)umorotakpadaanak&anakberumurD%tahun
berlokasi paling banyak di daerah supratentorial. edangkan 32;
tumor otak padaanak&anakberumur E%tahunberlokasi di
daerahinfratentorial. *entukmalignansipaling umum adalah
astrocytoma ".3;#, meduloblastoma "%9;#, ependymoma "%.;#.)umor
neuroectodermal primitif bertanggungjawab terhadap kejadian +;
tumor otak.Gambaran klinis tumor otak pada pediatri bervariasi
tergantung umurpasien. *ayi menunjukkantanda dangejala
proteanmeliputi iritabilitas "cengeng#,kemalasan, gagal tumbuh, dan
makrosefalus. Anak dengan umur lebih tua menunjukkangejaladefisit
neurologisfokal, sakit kepala, mual, muntahdankejang.)umorpadafossa
posterior dan daerah pineal serta supraselar berkaitan erat dengan
gejalahidrocephalus danhipertensi intrakranial.)umor otak pada
pediatri berbeda dengan tumoir otak pada orang
dewasadalambeberapahal. ,alamhal tipedanlokasi tumor, gliomaderajat
rendahlebihseringterjadi pada anak&anakdibandingkantumor yang
lebihmaligna, dantumorterdistribusi sama pada fossa posterior dan
regio supratentorial. $uasnya reseksi pada%+tumor otakpediatri
merupakankunci utamadari hasil penatalaksanaan.
Kemoterapimerupakanbagianregimenpostoperatif yanglebihumumdipakai
dibandingradiasiyang sering dipakai pada orang dewasa untuk
menghindari iradiasi sel syaraf pada anak&anak yang memang
masih mengalami perkembangan. Prognosis tumor otak pada
anak&anak lebih bagus dibanding pada dewasa.ifat dan riwayat
alamiah tumor otak pada pediatri telah
menuntunperkembanganprinsipumumpenatalaksanaan. )erapi
pembedahandigunakanuntukmembuat diagnosis histologis didasarkan
pada reseksi bedah mikro karena
prognosisnyaberhubunganlangsungdenganpenyakit residual. Kombinasi
kemoterapi danradiasimenunjukkan peningkatan survival untuk tumor
medulloblastoma dan astrocytomabatangotak. @radiasi postoperatif
padaanak&anakumur D+&.tahundipakai untukmengobati tumor
otak maligna dan glioma derajat rendah yang tidak dapat
direseksi.Anak&anakdenganumur lebihtuayangmemiliki malignansi
mendapat kemoterapisebelum iradiasiuntukmenurunkantoksisitas
neurologis danhematologisdarikeduamodalitas terapi tersebut
sehingga dapat dilakukan radioterapi intensif. aat dosis
tinggiradiasi dibutuhkan, beda h radio stereotaktik dan iradiasi
intrakavitas dapatmengurangi pajanan seluruh otak terhadap radiasi.
Perkembanganterakhir teknologi
telahmeningkatkankemampuandokterbedah saraf pediatrik untuk
membatasi defisit neurologis akibat reseksi intensif.
)ekniklokalisasi meliputi stereotactik dengan penunjuk, keduanya
menggunakan bingkai dantanpa bingkai serta ultrasound
intraoperatif. 1lektrokardiografi intraoperatifmemfasilitasi dapat
menjaga area otak eloquent selama reseksi tumor infiltratif, dan
area%.epileptogenik. -ungsi preoperatif!F@adalahuntukmelokalisasi
areakorteksyangpenting, sehingga dapat memfasilitasi pembedahan
yang lebih aman.*anyak masalah perioperatif timbul pada kasus tumor
otak pada populasipediatri. 1demdisekitar tumor sering muncul dan
merespon terhadap pengobatanpreoperatif dengan de7amethason.
(idrocephalus obstruktif terjadi pada tumorintraventrikular dan
tumor pada fossa posterior dan membutuhkan drainase
ventrikulareksternal preoperatif atau intraoperatif drainase.
)erkadang, selang drainase permanendibutuhkansetelahreseksi tumor.
Pasienyangmemiliki tumor padaseparuhbagianotaknya biasanya timbul
kejang dan membutuhkan perawatan dengan fenitoin atau
obatantikonvulsi lain. )umor padadandi sekelilinghipotalamus
mempengaruhi fungsihipotalamus dan elaborasi hormon
pituitari.Ketidakseimbangan cairan dan elektrolittermasuk diabetes
insipidus, harus dipastikan sehingga pasien
dilakukanpenatalaksanaaan dari segi endokrin terlebih dulu dan
mendapat hormon eksogen.tatus fisik pasien pediatri yang memiliki
tumor otak merupakan pedomanpengambilankeputusanbagi dokter
bedahsaraf terkait denganwaktupembedahan.0ntukpasiendengankondisi
penurunankesadarandanberesikomengalami herniasiinsipien akibat masa
lesi, pembedahan dilakukan segera setelah pasien diterima
masukrumah sakit. ,okter bedah akan menginsersikan sebuah drainase
eksternal jika pasientidakdapat segeradioperasi. Pasiendenganlesi
luasdenganbukti efekpendesakanmassa namun masih sadar dirawat inap
di rumah sakit dan diberi pengobatan dengankortikosteroid terlebih
dulu. Pembedahan dilakukan pada hari berikutnya sesuai waktuyang
tersedia. /perasi bersifat elektif untuk pasien yang memiliki lesi
lebih kecil tanpabukti efek pendesakan massa.%6Pilihan obat yang
digunakan untuk induksi anestesi didasarkan pada tingkatkesadaran
pasien, ukuran tumor dan perluasan efek massa. Pasien yang memiliki
lesiluas dan bukti pergeseran intrakranial dianestesi dengan
teknikn intravena total"memakai thiopenthal 6&3mg4kg, fentanyl
+&6Gg4kg, vecuroniumo,%mg4kg, ataurokuronium 2,: mg4kg# dan
%22; oksigen. etelah intubasi traheal dan hiperventilasidiberikan
anestesiinhalasi dan 5+/ dan naestesi dipertahankan dengan infus
propofol.@nduksi inhalasi
dengansevoflurandigunakanpadapasiendenganlesi kecil
untukmenyelamatkanaksesintravenadi awal.
etelahkateterintravenadipasang, anestesiinhalasi dan 5+/ dihentikan
dan dilanjutkan oleh agen anestesi intravena.Karena posisi kepala
pasien dapat berubah untuk menyesuaikan kebutuhanakses saat
dilakukanpembedahan, maka penting untuk diingat bahwa sedikit
perubahanpada posisi kepala pada anak&anak dapat menggeser
kedudukan 1). Kejadiankomplikasi yangterkait
denganjalannafasmeliputi laringospasme, batuk, disritmiadapat
terjadi selama ekstubasi dalam maupu dalam keadaan terbangun.
Kesiapan pasienuntuk dilakukan ekstubasi meliputi level kesadaran,
laju respirasi, dan kedalamanya,sertapemberianobat
tambahanmerupakanpedomandasar yanglebihdiperhatikandibanding
tingkat anestesi absolut pasien.0ntukmengantisipasi jikaterdapat
masalahpotensial denganbatukdanobstruksi jalannafas padaakhir
operasi, makaditetapkankriteriauntukekstubasisebagai berikut'
tabilitas kardiovaskular -ungsi respirasi cukup Pulih dari anestesi
dan blok neuromuskular%3 5ormotermia "E .328# tatus mental
preoperatif normal Anatomi jalan nafas bagian atas
normalKesulitanintraoperatif dapat menyebabkanperdarahan,
pembengkakakanserebrum, dan kerusakan struktur vital termasuk
batang otak dan nervus kranial,mitigasi akibat ekstubasi yang
terlalu cepat. Kemudian saat postoperatif pasien diamatitingkat
kesadarannya, patensi jalan nafas, dan integritas mekanisme batuk
dan menelan.!akroglosiadapat menjadi faktorresikoterjadi obstruksi
post ekstubasi.Pasien yang beresiko tinggi adalah yang mengalami
operasi pada fossa posterior dalamjangka waktu yag lama pada posisi
duduk dengan fleksi leher ekstremdenganpemakaianalat
pembukajalannafaslewat oral ataufaring. -aktorresikotambahanyaitu
abnormalitas anatomi dan kompresi jaringan lunak
intraoperatif.,okter bedah saraf telah membuat beberapa rekomendasi
tentangperawatan anestesi pada pediatri dengan tumor otak. /perasi
pada pusat bedah pediatriterbukti dapat menurunkan tingkat
morbiditas. Pasien di setiap bagian merupakanukuran kualitas karena
outcome berhubungan dengan penghilangan gejala yang terlihatsecara
total, padahal hilangnya gejala secara total memerlukan waktu lama.
Kehilangandarah dapat tidak terlihat sehingga monitoring menjadi
sangat krusial. @nformasi yangdidapatkan dari kateter arteri,
kateter tekanan vena pusatdan kateter urin
mebutuhkanwaktuuntukmemasangnya. Ketikamenggunakanelektromiografi
intraoperatifuntukmemonitor fungsi nervus kranialis, perlu
diberikan obat relaksan otot. (ipertensiintrakranial akibat
pembengkakan otak, hirocephalus atau kompresi batang otak
dapatmenyebabkan hipertensi sistemik. )idak ada pengukuran aktif
dibutuhkan untuk%:menurunkan tekanan darah tersebut karena proses
pembedahan duramater akanmenurunkan kompresi batang otak sehingga
mengakibatkan penurunan tekanan darahspontan.Kasustumor
otakpadapediatri bersifat sangat dinamikkarenahal yangtidakmenjadi
masalah+hari sebelumnyadapat menjadi fatal hari
berikutnyaakibatedema serebral interekuren atau perdarahan. /leh
karena itu monitoring meliputi saatpemindahanpasienmenujudandari
kamar operasi sertatidakterbatas hanya saatperiodeintraoperatif.
Alasanlainuntukdilakukanmonitoringketat karenatekananintrakranial
jarang diukur. /leh karena itu, asumsi penting yang perlu dicamkan
adalahbahwa anak dengan tumor otak memiliki kurva volume terhadap
tekanan yang sanagtekstrem dimana peningkatan kecil volume
intrakranial akan menyebabkan peningkatanluas tekanan intrakranial.
0ntuk alasan tersebut, premedikasi merupakan kontraindikasikarena
meskipun hanya hipoventilasi derajat kecil dan hiperkapnia dapat
menjadikondisi yang cukup untuk mengakibatkan herniasi. (asil
penelitian tentang premedikasidan induksi anestesi pada
anak&anak yang memiliki diagnosis penyakit lain tidak
dapatdisamakan dengan anak yang memiliki tumor otak. !eskipun
menangis dapatmenyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, tekanan
darah meningkat seiringdengan peningkatan tersebut sehingga hal
tersebut dapat mempertahankan 8PP. @nduksiinhalasi sebaliknya dapat
meningkatkan tekanan intrakranial namun menurunkantekanan darah
sistemik,sehingga dapat mempengaruhi perfusi serebral dengan
akibatpotensial berupa herniasi transtentorial, transuncl atau
foraminal. %