8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
1/44
1
ANATOMI & FISIOLOGIHIDUNG &
SINUS PARANASAL
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
2/44
2
HIDUNG■ Mrpk suatu bentukan piramid berongga yg
mempunyai rangka tulang dan tulang rawan
■ Fungsi a.l. :
● Membentuk raut wajah
● Pintu gerbang pernapasan
● Ikut menentukan kualitas udara pernafasan● Ikut menentukan kualitas suara
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
3/44
3
• Secara anatomis,hidung dibagi atas :
1. nasus eksternus (hidung bagian luar)
2. nasus internus atau kavum nasi(rongga hidung)
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
4/44
4
NASUS EKSTERNUS
• Ujung hidung : apeks nasi
• Pangkal hidung : radiks nasi
• Dari radiks nasi sp apeks nasi : dorsum
nasi
• Lubang hidung : nares• Batas lateral nares : ala nasi
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
5/44
5
HIDUNG LUAR
(Nasus eksternus)
• radiks nasi
• dorsum nasi
• apeks nasi
• ala nasi
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
6/44
6
Kerangka hidungDibentuk oleh :
• Tulang hidung (os nasalis)
• Prosesus nasal tulang maksila• Kartilago nasi lateral
• Kartilago alaris nasi minor
• Kartilago alaris nasi mayor :
- krus medial
- krus lateral
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
7/44
7
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
8/44
8
Kerangka Hidung
• Tulang Hidung(TH)
• Tulang Rawan Hidung:
– Kartilago lateral
hidung (KLH) – Kartilago alaris mayor
(KAM), kaki medial (x)
& lateral(y)
– Kartilago alaris
minor(KAMn)
TH
KLH
KAMx
y
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
9/44
9
RONGGA HIDUNG
• Rongga hidung = kavum nasi- dibagi dua oleh septum nasi di garis median
• Batas-batas :
- atap : lamina kribosa tulang etmoid
bagian anterior dibentuk oleh tulang frontalposterior dibentuk oleh tulang sfenoid
keluar ujung-2 syaraf olfaktorius menuju mukosa yg
melapisi bg teratas septum nasi dan permk kranial
konka sup regio olfaktoria
- anterior : nares
- posterior : koane
- lateral : konka nasi dan meatus nasi
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
10/44
10
• Konka (tonjolan tulang,dilapisi mukosa):
konka inferior (KI),medius (KM) dansuperior (KS)
• Meatus nasi:Meatus nasi inferior: antaradasar rongga hidung dengan
konka inferior Meatus nasi medius: antarakonka inferior dan medius
Meatus nasi superior:antara konka medius dansuperior
Dinding Lateral
Rongga Hidung
septum
KI
KM
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
11/44
11
Rongga Hidung ...
• Konka nasi inf.(KI)
• Konka nasi med.(KM)• Konka nasi sup.(KS)
• Septum nasi (SPT) SPT
KM
KI
KS
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
12/44
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
13/44
13
Kartilago
kuadrangularis
(anterior) (KK)
Lamina
Perpendikularis
tulang etmoid
(atas) (LP)
Tulang vomer (V)
(Belakang)
Krista maksila dan
palatina(bawah)(KM,KP)
Kaki medial KAM (x)
KK
LP
V
KMKP
KM
KERANGKA SEPTUM NASI
x
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
14/44
14
LP
V KK
KMKP
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
15/44
15
ARTERI PENTING
PADA SEPTUM DAN DINDING RONGGA HIDUNG :
Etmoidalis anterior (EA) Etmoidalis posterior (EP)Sfenopalatina(SfP) Palatina mayor (PM)
Pleksus Kiesselbach
di area Little di bagian depan septum nasi
EA EP
SfP
PM
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
16/44
16
INERVASI
• Oleh N. Trigeminus yg
memberi cabang :- N. Oftalmikus
- N. Maksila
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
17/44
17
ALIRAN GETAH BENING
• Bagian posterior :
ke kelenjar limfe retrofaring
servikal profunda
• Bagian anterior :
ke kelenjar submaksila
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
18/44
18
MUKOSA
• Rongga seluruhnya dilapisi mukosa, kecuali vestibulum nasi
• Vestibulum nasi dilapisi kulit tumbuh rambut : vibrise• Epitel : ciliated pseudo stratified columnar epithelium
- diantaranya terdapat sel goblet yg menghasilkan lendir
dg pH 6,5 dan mengandung lisosim
• Setiap sel epitel mukosa punya 25-100 silia
- gerak silia otomatis & terkoordinasi arah dan waktunya
- gerakan ini dipengaruhi :
suhu, kelembaban dan paparan zat anastetik atau gas- gerak silia akan mendorong lendir kebelakang dg
kecepatan 5 – 10 mm per menit
- pada manusia, silia dapat bergerak sekitar 250 gerakan per
menit
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
19/44
19
SINUS PARANASAL
• SINUS MAKSILA (ANTRUM HIGHMORI)
• SINUS FRONTAL• SINUS (SEL) ETMOID
(GRUP ANTERIOR & POSTERIOR)
• SINUS SFENOID
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
20/44
20
FOTO POLOS
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
21/44
21
A : foto Water
B : foto AP
C : foto lateral
D : dasar mulut
sm : sinus maksila
sf : sinus frontal
ss : sinus sfenoid
se : sinus(sel)
etmoid
sm
sf
sess
se
A B
C D
FOTO POLOS
SINUS PARANASAL
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
22/44
22
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
23/44
23
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
24/44
24
Struktur-2 yg terdapat pd meatus medius :
• Ostium sinus maksila, frontal dan etmoid anterior
• Prosesus unsinatus : tonjolan pd sebelah medial hiatus semilunaris• Bula etmoid : sel etmoid yg paling besar dan paling medial
• Konka medius
KOMPLEK
OSTIO-MEATAL
Nose8.gif
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
25/44
25
SM
Sinus Maksila (SM)
• Terletak di tulangmaksila kanan dan kiri
• Sinus paling besar
• Atap : dasar orbita(X)
• Dinding medial sinus =dinding lateral ronggahidung(XX)
• Dasar sinus (DS)
berbatasan dengan akargigi geraham atas
• Ostium di meatus nasimedius (di KOM)
X
XX
DS
Ost
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
26/44
26
• Terdiri banyak sel di dalam
tulang etmoid, dibagi : grupanter ior dan grup poster ior
• Drainase :
- grup anterior ke meatus
nasi medius di KOM,
- grup posterior ke meatus
nasi superior
• Atap : fosa kranii anterior
• Dinding lateral :
lamina papirasea
(dinding medial orbita)
Sinus (sel) Etmoid (SE)
SE SE
SSSS
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
27/44
27
Sinus Frontal (SF)
• Pada os frontal
• Sepasang, kanan dankiri, tidak sama besar,kadang-kadang hanya
tumbuh sebelah• Ke atas dan belakangberbatasan denganfosa kranii anterior
• Ke bawah berbatasandengan rongga orbita
• Ostium di meatus nasimedius (di KOM)
SFSF
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
28/44
28
• Di tulang sfenoid,kanan dan kiri
• Ostium : di resesus
sfeno-etmoid• Ke atas : hipofise
• Ke lateral :
fosa kranii medius• Ke bawah :
nasofaring
Sinus Sfenoid (SS)
SSS SS
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
29/44
29
FAAL HIDUNG• Fungsi respiratoris (pernapasan) :
mengatur udara
menyiapkan udaramembersihkan udara
• Fungsi olfaktoris (penghidu, penciuman)
• Fungsi resonasi suara• Fungsi ventilasi dan drainase
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
30/44
30
Fungsi Respiratoris
1. Mengatur banyaknya udara yg masuk :
- disesuaikan dg kebutuhan
- konka nasi dapat membesar danmengecil melebarkan dan
menyempitkan rongga hidung
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
31/44
31
Fungsi Pernapasan …
2. Menyiapkan udara :
- menyaring : vibrise, selimut lendir
- membasahi :
penguapan sekret hidung
kelembaban udara : ± 80%
- memanasi :
transfer panas dari darah ke udara
dalam rongga hidung (konka),
udara dingin berubah 36-370
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
32/44
32
Fungsi Pernapasan …
3. Desinfeksi:• Kuman ditangkap oleh lendir
• Kuman dimatikan dengan :
- enzim lisozim- suasana asam
• Selimut lendir didorong ke belakang oleh
silia epitel mukosa ke nasofaring, ditelan
• Submukosa : fagosit, limfosit, histiosit
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
33/44
33
Fungsi Olfaktoris• Udara inspirasi masuk rongga hidung ke atap menuju daerah pembauan
(regio olfaktoria)
• Merangsang reseptor di ujung syaraf n. olfaktorius pusat penghidu
bau tercium
• Bila terjadi buntu hidung (udim, polip, tumor),
udara tidak dapat mencapai regio olfaktoria hiposmia/anosmia
• Bekerja sama dg syaraf pengecapan (gustatorius)
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
34/44
34
Fungsi Lain• Fungsi resonansi suara :
- Getaran yang dihasilkan pita suara
menimbulkan resonansi pada rongga
sinus suara nyaring.
- Bila buntu hidung suara bindeng
• Fungsi drainase dan ventilasi sinus :
- Gangguan fungsi sinusitis
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
35/44
35
PEMERIKSAAN HIDUNG
• Rinoskopi Anterior (RA)
• Rinoskopi Posterior (RP)
• Transiluminasi
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
36/44
36
Rinoskopi Anterior (RA)
• Menggunakan lampu kepala dan spekulum
hidung
• Melihat rongga hidung (lapang/sempit), konka
nasi (besar, udim, hiperemi/pucat), septum
nasi (deviasi), meatus nasi medius (sekret,
polip)
• Memeriksa fenomena palatum mole
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
37/44
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
38/44
38
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
39/44
39
RINOSKOPI
POSTERIOR
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
40/44
40
RINOSKOPI
POSTERIOR
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
41/44
41
Transiluminasi
(untuk Sinus Maksila)
• Dilakukan di kamar gelap
• Lampu bertangkai dimasukkan ke dalam
rongga mulut, sinar lampu akan menembusrongga sinus maksila, terlihat di pipi,
bandingkan kanan dan kiri.
• Sinus yang terisi cairan tampak suram/gelap• Bermakna bila ada perbedaan kanan & kiri
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
42/44
42
TRANSILUMINASI
LAMPU (a) (b)
KAMAR GELAP (c)
a b
c
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
43/44
43
TRANSILUMINASI
SINUS FRONTAL SINUS MAKSILA
8/20/2019 ANATOMI-FISIOLOGI HIDUNG.pdf
44/44
44