Anatomi & Fisiologi Esophagus
LAPORAN KASUS GENERAL ANESTESI PADA ESOPHAGOSCOPY e.c COERPUS
ALIENUM o/t ESOPHAGUS OLEH :
Thinagari Tambusamy 100 100 202 Archanaa Samanthan 100 100 201
Rizki Masharida Nasution 100 100 216 Indah Sari Atika Sembiring 100
100 222
Pembimbing : Dr.MUHAMMAD IHSAN,Sp.An.KMNAnatomi & Fisiologi
Esophagus
hipofaring dengan lambung, kira-kira 2-3 cm dibawah
diafragma
batas bawah tulang rawan krikoid atau setinggi vertebra C6,
berjalan sepanjang leher, mediastinum superior dan posterior,
didepan vertebra servikal dan torakal dan berakhir pada orificium
kardia lambung setinggi vertebra T11
Terdiri dari jaringan ikatPembagian esofagus
Esofagus servikal panjang 5-6 cm, setinggi C6-T1Esofagus
thorakal panjang 16-17 cm, setinggi T1-T5Esofagus diafragmatika
Panjang 1-1,5 cm, setinggi T10Esofagus abdominalpars diafragmatika
1-1,5 cm, dalam rongga abdomen 2-3 cm, setinggi T11
Corpus AlineumBenda asing di suatu organ adalah benda yang
berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan
normal tidak adaDEFINISIEpidemiologiEtiologiFaktor-Faktor
Predisposisi DiagnosisNyeri batuk ronkhi, mengi (wheezing)
demamabses leher emfisema subkutan berat badan menurun Benda asing
yang berada didaerah servikal esophagus dan dibagian distal
krikofaring, dapat menimbulkan gejala obstruksi saluran nafas
dengan stridor RongentVideo fluoroskopi
PENATALAKSANAAN ESOFAGOSKOPIHal-hal yang perlu diperhatikan:
Dinding esofagus tipis dan licin sehingga mudah terjadi
perforasiDaerah anterior esofagus berbatasan dengan trakea, dinding
ini disebut trachea-esofageal party wall Panjang rata-rata esofagus
dari gigi incisivus tergantung usiaBeberapa penyempitan di daerah
esofagus
Laserasi mukosa, perdarahan, perforasi lokal dengan abses leher
atau mediastinitis. Perforasi esophagus dapat menimbulkan selulitis
local, fistel trakeoesofagus. Jaringan granulasi di sekitar benda
asing timbul bila benda asing berada di esofagus dalam waktu yang
lamaKOMPLIKASIMANAJEMEN PERIOPERATIFPerioperasi merupakan tahapan
dalam prosespembedahan
Bedah (intra operasi)Pra bedah (pre operasi)Pasca bedah (post
operasi) Operasi Operasi emergensiOperasi elektifPRE
OPERATIFTinjauan rekam medisRiwayat penyakit kardiorespirasi atau
anomali airway. Riwayat penyakit dan riwayat alergi Anak-anak yang
sedang mendapatkan terapi obat-obatan dan bagaimana interaksi obat
tersebut dengan anestesi. Penggunaan bronkodilator, agen kemoterapi
atau antikolinesterase mempunyai efek signifikan untuk anestesia.
Sindroma yang terjadi pada anak-anak yang biasanya melibatkan
multisistem.Pergantian gigi pada usia sekolah juga harus menjadi
perhatian.
RiwayatBerdasarkan status fisis pasien, American Society of
Anesthesiologists (ASA 2015) membuat klasifikasi pasien menjadi
kelas-kelas:
KLASIFIKASISTATUS FISIKASA grade ITidak ada gangguan organik,
biokimia dan psikiatri.ASA grade IIGangguan sistemik ringan sampai
sedang ASA grade IIIPenyakit sistemik berat ada gangguan
fungsionalASA grade IVPenyakit sistemik berat yang sering mengancam
nyawa.ASA grade VPasien yang hampir mati dan tidak diharapkan untuk
bertahan hidup tanpa operasiASA grade VIPasien yang dinyatakan mati
batang otak dan organ dikeluarkan untuk didonor.Pemeriksaan
FisikDarah lengkap, khususnya keadaan hematologi, fungsi ginjal,
dan profil elektrolit, dan fungsi pulmonalSama seperti dewasa,
evaluasi laboratorium pre operatif penting bagi pasien
pediatrik.
hanya dilakukan atas indikasi seperti dilakukannya rontgen, EKG,
ekokardiografi, USG, Ct scan maupun MRI.
Tes LaboratoriumPemeriksaan Penunjang
Puasa Preoperatifharus mempertimbangkan umur dan kondisi medis
pasien sesuai dengan jadwal tindakan bedah. 6 jam puasa makanan
padat dan susu jika usia anak lebih dari 12 bulan. 4 jam puasa ASI/
susu formula jika usia anak kurang dari 12 bulan.Anak-anak
dibolehkan untuk minum air putih sampai 2 jam sebelum dilakukan
operasiAda variasi yang besar dalam rekomendasi untuk premedikasi
pasien anak-anak. Anak-anak yang menunjukkan kecemasan yang tidak
terkendali dapat diberikan midazolam (0,3-0,5 mg/kg, maksimal 15
mg). Pemberian secara oral lebih disukai karena kurang traumatis
daripada injeksi intramuskular, tetapi membutuhkan waktu 20-45
menit untuk mendapatkan efek sedatif.Untuk pasien yang tidak
kooperatif, midazolam intramuskular (0,1-0,15 mg/kg, maksimum 10
mg) dan atau ketamin (2-3 mg/kg) dengan atropin (0,02 mg/kg)
mungkin dapat membantu.Rektal midazolam (0,5-1 mg/kg, maksimum 20
mg) atau methohexital rektal (25-30 mg/kg dari larutan 10%) juga
dapat diberikan.
PremedikasiRute nasal juga dapat digunakan dengan beberapa obat
tapi tidak menyenangkan,dan beberapa dikhawatirkan ada memberikan
efek neruotoksisitas pada midazolam. Fentanyl juga bisa diberikan,
level fentanyl terus meningkat intraoperatif dan dapat
berkontribusi untuk analgetik pasca operasi. dilakukan premedikasi
anak-anak dengan obat antikolinergik (seperti atropin 0,02 mg/kg
secara intramuskuler) untuk mengurangi kemungkinan bradikardi
selama induksi.Atropin mengurangi insiden hipotensi selama induksi
pada neonatus dan pada bayi kurang dari 3 bulan. Atropin juga dapat
mencegah akumulasi sekresi yang dapat memblokir saluran udara dan
ETT.
Rapid acting barbiturat (misal theopental 3mg/kg pada neonatus,
5-6 mg/kg pada bayi dan anak-anak) atau propofol (2-3 mg/kg)
diikuti muscle relaxan non-depolarisasi (seperti rocuronium,
atracurium, mivacurium atau succinylcholine)
Lebih mudah pada anak-anak yang telah dibius sebelum memasuki
ruang operasi.
DURANTE OPERATIFInduksi IntravenaInduksi InhalasiUmumnya
memiliki onset yang lebih pendek (hingga kurang 50%) pada pasien
anak-anak.Anak-anak lebih rentan daripada dewasa untuk aritmia
jantung, hiperkalemi, rabdomiolisis, mioglobinemia, kejang
masseter, dan hipertermi setelah pemberian succinylcholine.
Rocuronium (0,6 mg/kg) menjadi obat pilihan untuk intubasi rutin
pada pasien anak dengan akses intravena karena memiliki onset
tercepat dari agen blokade neuromuskular non depolarisasi.
Muscle RelaxanDiameter ETT yang sesuai dapat diperkirakan dengan
rumus berdasarkan usia Diameter ETT (dalam mm) = 4 + umur/4Panjang
ETT yang digunakan dapat menggunakan rumus : Panjang ETT (dalam cm)
= 12 + umur/2Hasilnya harus dikonfirmasi dengan auskultasi dan
penilaian klinis
Pengukur tekanan darah harus terpasang dengan benar. Stetoskop
prekordial untuk menilai denyut jantung, kualitas suara jantung,
dan patensi jalan nafas.Oksimetri nadi dan kapnografi Anestesi
dapat dipertahankan pada pasien pediatrik dengan agen yang sama
seperti dewasa.
Intubasi TrakeaMonitoring dan MaintainencePASKA
OPERATIFMonitoring vital sign berkelanjutanPengukuran saturasi
oksigen, denyut jantung, dan tekanan darah tetap dilanjutkan di
post anesthesia care unit. Pemindahan pasien ke ruangan rawat inap
harus berdasarkan skor Aldrete. Apabila jumlah dari total skor
Aldrete >8, pasien dapat dipindahkan ke ruangan rawat inap.
NoKriteria MotorikNilai1.Aktivitas motorikMampu menggerakkan
empat ekstremitasMampu menggerakkan dua ekstremitasTidak mampu
menggerakkan ekstremitas 2 1 02.RespirasiMampu nafas dalam, batuk
dan tangis kuatSesak atau pernapasan terbatasHenti nafas 2 1
03.Tekanan darahBerubah sampai 20% dari prabedahBerubah 20%-50%
dari prabedahBerubah >50% dari prabedah 2 1 04.KesadaranSadar
baik dan orientasi baikSadar setelah dipanggilTak ada tanggapan
terhadap rangsangan 2 1 05.Warna kulitKemerahanPucat agak
suramStenosis 2 1 0MonitoringOpioid parenteral yang umum digunakan:
- fentanyl (1-2 g/kg) - morfin (0,05-0,1 mg/kg) - hydromorphone
(0,015mg/kg) - meperidin (0,5 mg/kg
Ketorolac (0,05-0,75 mg/kg) secara signifikan menurunkan
kebutuhan opioid.
Oral analgetik yang paling sering digunakan untuk pasien
pediatrik adalah acetaminofen.
Manajemen NyeriLAPORAN KASUSJH, 3 tahun, Laki-lakiKeluhan Utama
: Tertelan uang logamTelaah : Hal ini sudah dialami os sejak
15/05/2015. OSsudah pernah berobat ke RS Kabanjahe dandilakukan
foto. Uang logam tsb diharapkan akan keluardari kotoran tetapi
tidak ada sampai saat ini. Os juga sudah dilakukan USG tetapi tidak
terlihat adanya koin. Sesak nafas tidak dijumpai,, muntah saat
makan tidak dijumpai, sulit menelan dijumpai, nyeri menelan
dijumpai. ANAMNESIS
Hasil lab IGD
Foto Cervical PA/L
Kesimpulan: Benda asing logam bulat (bentuk koin) ukuran 2,5-3
cm di esofagus proksimal setentang C6-Th1.Corpus Alienum on the
esophagus
DIAGNOSIS
FOLLOW UP
Seorang pasien, JH, Laki-laki, 3 tahun, datang ke Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada tangga 17 Juni 2015 dengan
keluhan tertelan uang logam. Hal ini sudah dialami os sejak
15/05/2015. OS sudah pernah berobat ke RS Kabanjahe dan dilakukan
foto. Uang logam tsb diharapkan akan keluar dari kotoran tetapi
tidak ada sampai saat ini. Os juga sudah dilakukan USG tetapi tidak
terlihat adanya koin.
Sesak nafas tidak dijumpai,, muntah saat makan tidak dijumpai,
sulit menelan dijumpai, nyeri menelan dijumpai.
Tekanan darah os 110/70 mmHg, frekuensi napas 20x/menit regular,
frekuensi nadi 72x/menit regular, suhu tubuh 36,8 C.
Pada bagian Telinga Hidung dan Tenggorok, os dianjurkan
dilakukan esophagoscopy dan dikonsulkan pada bagian Anestesi. Os
didiagnosa dengan Corpus Alienum on the Esophagus.
Telah dilakukan Esophagoscopy pada os dengan GA-ETT. Kemudian os
dirawat di RA3. Os sudah dapat pulang dari RSUP HAM pada tanggal 22
Juni 2015.
KESIMPULAN