Top Banner
Anatomi dan Fisiologi Payudara Definisi Payudara Payudara wanita atau yang disebut glandula mammae adalah symbol dari wanita dan feminitas tapi pada saat yang bersamaan payudara juga memiliki fungsi penting, yaitu sebagai organ yang memproduksi air susu. Air susu sendiri berasal dari kelenjar kecil yang menyerupai tandan buah anggur dalam payudara (lobulus) dan dihantarkan oleh tubulus atau duktus sampai pada puting susu (nipple). ASI sangat penting bagi kelangsungan pertumbuhan bayi yang baru lahir. Payudara sebenarnya adalah kelenjar keringat yang dimodifikasi. Namun, saat kelenjar keringat menghasilkan keringat, payudara menghasilkan susu. 1 Anatomi Setiap payudara terletak pada setiap sternum dan meluas hingga antara costa kedua dan keenam. Pada arah medial, dibatasi oleh sisi bagian lateral dari sternum. Dan pada arah lateral mencapai garis mid-axillaris. Payudara terletak pada fascia superficialis dinding rongga diatas muskulus pektoralis major dan dibuat stabil oleh ligamentum suspensorium. Puting susu biasanya terletak pada ruang ICS IV pada
16

Anatomi Dan Fisiologi Mammae

Jan 28, 2016

Download

Documents

Husain Reza

ghjgjhgjgj
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Anatomi Dan Fisiologi Mammae

Anatomi dan Fisiologi Payudara

Definisi Payudara

Payudara wanita atau yang disebut glandula mammae adalah symbol dari

wanita dan feminitas tapi pada saat yang bersamaan payudara juga memiliki fungsi

penting, yaitu sebagai organ yang memproduksi air susu. Air susu sendiri berasal dari

kelenjar kecil yang menyerupai tandan buah anggur dalam payudara (lobulus) dan

dihantarkan oleh tubulus atau duktus sampai pada puting susu (nipple). ASI sangat

penting bagi kelangsungan pertumbuhan bayi yang baru lahir. Payudara sebenarnya

adalah kelenjar keringat yang dimodifikasi. Namun, saat kelenjar keringat

menghasilkan keringat, payudara menghasilkan susu.1

Anatomi

Setiap payudara terletak pada setiap sternum dan meluas hingga antara costa

kedua dan keenam. Pada arah medial, dibatasi oleh sisi bagian lateral dari sternum.

Dan pada arah lateral mencapai garis mid-axillaris. Payudara terletak pada fascia

superficialis dinding rongga diatas muskulus pektoralis major dan dibuat stabil oleh

ligamentum suspensorium.

Puting susu biasanya terletak pada ruang ICS IV pada wanita nullipara,

berwarna merah muda, coklat muda atau lebih gelap tergantung melanisasi tubuh.

Posisi puting biasanya berada di tengah depan, namun terkadang posisinya tidak tetap

bergantung pada ruang intercostal ketika payudara menggantung. Bentuknya

bervariasi mulai dari mengerucut (flattened), tergantung dari nervous, hormonal,

perkembangan dan faktor lain.1

Areola adalah suatu diskus pada kulit, yang membulat dan menjadi dasar dari

puting payudara, warnanya mulai dari merah muda hingga coklat kehitaman

tergantung pada paritas dan ras.

Page 2: Anatomi Dan Fisiologi Mammae

Bagian-bagian Payudara

Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :

1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.

2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.

3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.

 

Gambar 2. Anatomi payudara

Page 3: Anatomi Dan Fisiologi Mammae

Korpus

Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus

adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.

Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus yang

berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI di salurkan dari alveolus ke

dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk

saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).

Areola

Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya

memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun

saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI

keluar.

Papilla

Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang

dan terbenam (inverted).

Bentuk puting susu normal Bentuk puting susu panjang

Bentuk puting susu pendek Bentuk puting susu terbenam/ terbalik

Page 4: Anatomi Dan Fisiologi Mammae

Kulit puting susu banyak mengandung pigmen tetapi tidak berambut. Papilla

dermis banyak mengandung kelenjar sabasea. Sedangkan kulit pada areola juga

banyak mengandung pigmen, tetapi berbeda dengan kulit puting susu, ia kadang-

kadang mengandung folikel rambut. Kelenjar sebaseanya biasanya terlihat sebagai

nodulus kecil pada permukaan areola dan disebut kelenjar Montgomery.2

Kelenjar payudara (mammae, susu) terletak di bawah kulit, di atas otot dada.

Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200

gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.

Payudara dibagi menjadi empat kuadran. Dua garis khayalan ditarik melalui

puting susu, masing-masing saling tegak lurus. Jika payudara dibayangkan sebagai

piringan sebuah jam, satu garis menghubungkan “jam 12 dengan jam 6” dan garis

lainnya menghubungkan “jam 3 dengan jam 9”. Empat kuadran yang

dihasilkannya adalah kuadran atas luar (supero lateral), kuadran atas dalam (supero

medial), kuadran bawah luar (infero lateral), dan kuadran bawah dalam (infro

medial). 

Ekor payudara merupakan perluasan kuadran atas luar (supero lateral). Ekor

payudara memanjang sampai ke aksilla dan cenderung lebih tebal ketimbang

payudara lainnya. Kuadran luar atas ini mengandung masa jaringan kelenjar

mammae yang lebih banyak atau langsung di belakang areola dan sering menjadi

tempat neoplasia. 

Pada kuadran medial atas dan lateral bawah, jaringan kelenjarnya lebih sedikit

jumlahnya, dan yang paling minimal adalah yang di kuadran medial bawah.

Jaringan kelenjar payudara tambahan dapat terjadi di sepanjang garis susu, yang

membentang dari lipatan garis aksillaris anterior, menurun hingga lipatan paha.

Payudara normal mengandung jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot

penyokong lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe.3

1.2.4 Vaskularisasi Payudara

Arteri

Pasokan darah payudara berasal dari jaringan anastomosis kaya axial, mammae

internal dan arteri interkostal (Gambar 2).

Page 5: Anatomi Dan Fisiologi Mammae

Pembuluh darah terbesar muncul dari arteri torakalis interna, cabang perforasi

yang menembus dinding dada berdekatan dengan tepi sternal dari ruang interkostal

pertama sampai keempat. Pembuluh darah dalam ruang kedua biasanya yang

terbesar dari keempatnya.

Keempat cabang dari arteri aksilaris adalah:

toraks superior

Rami pektoralis a. thorako-akromialis. Arteri ini berjalan turun di antara

m. pektoralis minor dan m. pektoralis mayor. Pembuluh ini merupakan

pembuluh utama m. pektoralis mayor, arteri ini akan memberikan aliran

darah ke glandula mamma bagian dalam (deep surface)

Toraks lateral : Pembuluh darah ini berjalan turun menyusuri tepi lateral

muskulus (otot = m) pektoralis mayor untuk mendarahi bagian lateral

payudara.

Subscapular: A. thorako-dorsalis. Pembuluh darah ini merupakan cabang

dari a. subskapularis. Arteri memberikan aliran darah ke m. latissmus

dorsi dan m. serratus magnus. Walaupun arteri ini tidak memberikan

pendarahan pada glandula mamma, tetapi sangat penting artinya, karena

pada tindakan radikal mastektomi, pendarahan yang terjadi akibat

putusnya arteri ini sulit dikontrol, sehingga daerah ini dinamakan “ the

bloody angel “

Vena  

Pada daerah payudara terdapat tiga grup vena :

a. Cabang-cabang perforantes v. mammaria interna

Merupakan vena yang tersebar pada jaringan payudara yang mengalirkan

darah dari payudara dan bermuara pada v. Mammaria interna yang

kemudian bermuara pada v. minominata.

b. Cabang v. aksillaris, : terdiri dari v. thorako-akromialis. v. thoraklais

lateralis dan v. thorako-dorsalis.

c. Vena-vena kecil bermuara pada v. Interkostalis

Vena interkostalis bermuara pada v. Vertebralis, kemudian bermuara pada.

Azygos (melalui vena-vena ini, keganasan pada payudara akan dapat

bermetastase langsung ke paru).4

Page 6: Anatomi Dan Fisiologi Mammae

Jaringan Kelenjar, Duktus dan Jaringan Penyokong

Jaringan kelenjar terdiri dari 15-25 lobus yang tersebar radier mengelilingi

puting. Tiap-tiap segmen mempunyai satu aliran yang akan berdilatasi, sesampainya

di belakang areola. Pada retro areolar ini, duktus yang berdilatasi itu, menjadi lembut,

kecuali saat dan selama ibu menyusui, duktus ini akan mengalami distensi. Masing-

masing duktus ini tak berisi, dan mempunyai satu bukaan ke arah puting (duktus

eksretorius).4

Tiap lobus dibagi menjadi 50-57 lobulus, yang bermuara ke dalam suatu

duktus yang mengalirkan isinya ke dalam duktus askretorius lobulus itu. Setiap

lobulus terdiri atas sekelompok alveolus yang bermuara ke dalam laktiferus (saluran

air susu) yang bergabung dengan duktus-duktus lainnya, untuk membentuk saluran

yang lebih besar dan berakhir ke dalam saluran sekretorik. Ketika saluran-saluran ini

mendekati puting, saluran-saluran ini akan membesar, untuk menjadi tempat

penampungan air susu (yang disebut sinus laktiferus), kemudian saluran-saluran

tersebut menyempit lagi dan menembus puting dan bermuara di atas permukaannya.5

Di antara kelenjar susu dan fasia pektrolis, juga di antara kulit dan kelenjar

tersebut mungkin terdapat jaringan lemak. Di antara lobulus tersebut, ada jaringan

Page 7: Anatomi Dan Fisiologi Mammae

ikat yang disebut ligamentum cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara,

yang bersatu dengan lapisan luar fasia superfisialis yang berfungsi sebagai struktur

penyokong dan memberi rangka untuk payudara.

a. Pembuluh Getah bening

Pembuluh getah bening aksilla: Pembuluh getah bening aksilla ini

mengalirkan getah bening dari daerah-daerah sekitar areola mamma,

kuadaran lateral bawah dan kuadaran lateral atas payudara

Pembuluh getah bening mammaria interna: Saluran limfe ini mengalirkan

getah bening dari bagian dalam dan medial payudara. Pembuluh ini

berjalan di atas fasia pektoralis lalu menembus fasia tersebut sistem

pertorntes menembus m. pektrolis mayor. Kemudian berjalan ke medial

bersama-sama dengan sistem perforantes menembus m. interkostalis dan

bermuara ke dalam kelenjar getah bening mamaria interna.

Dari kelenjar mammaria interna, getah bening mengalir melalui trunkus

limfatikus mamaria interna. Sebagian akan bermuara pada v. kava,

sebagian akan bermuara ke duktus thorasikus (untuk sisi kiri) dan duktus

limfatikus dekstra (untuk sisi kanan).

Pembuluh getah bening di daerah tepi medial kuadran medial bawah

payudara. Pembuluh ini berjalan bersama-sama vasa epigastrika superior,

menembus fasia rektus dan masuk ke dalam kelenjar getah bening

preperikadial anterior yang terletak di tepi atas diafragma, di atas

ligmentum falsiform. Kelenjar getah bening ini juga menampung getah

bening dari diafragma, ligamentum falsiforme dan bagian antero superior

hepar. Dari kelenjar ini, limfe mengalir melalui trunkus limfatikus

mammaria interna2

b. Kelenjar-kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening aksilla. Terdapat enam grup kelenjar getah bening

aksilla:

Kelenjar getah bening mammae eksterna. Untaian kelenjar ini terletak di

bawah tepi lateral m. pektoralis mayor, sepanjang tepi medial aksilla. Grup

ini dibagi dalam 2 kelompok:

Page 8: Anatomi Dan Fisiologi Mammae

- Kelompok superior, terletak setinggi ingerkostal II-III

- Kelompok inferior, terletak setinggi interkostal IV-V-VI

Kelenjar getah bening scapula. Terletak sepajang v. subskapularis dan

thoralodoralis, mulai dari percabangan v. aksillaris mejadi v. subskapularis,

sampai ke tempat masuknya v. thorako-dorsalis ke dalam m. latissimus

dorsi.

Kelenjar getah bening sentral (central nodes). Terletak di dalam jaringan

lemak di pusat aksila. Kadang-kadang beberapa di antaranya terletak sangat

superficial, di bawah kulit dan fasia pada pusat aksila, kira-kira pada

pertengahan lipat aksila depan dan belakang. Kelenjar getah bening ini

adalah kelenjar getah bening yang paling mudah diraba dan merupakan

kelenjar aksilla yang terbesar dan terbanyak jumlahnya.

Kelenjar getah bening interpektoral (rotters nodes). Terletak antara m.

pektoralis mayor dan minor, sepanjang rami pektoralis v. thorako-

akromialis. Jumlahnya satu sampai empat buah.

Kelenjar getah v. aksillaris. Kelenjar-kelenjar ini terletak sepanjang v.

aksillaris bagian lateral, mulai dari white tendon m. laitssimus dorsi sampai

ke sedikit medial dari percabangan v. aksillaris-v.thorako akromialis.

Kelenjar getah bening subklavikula. Terletak di sepanjang v.aksillaris,

mulai dari sedikit medial percabangan v.aksillaris-v.thorako-aktomialis

sampai dimana v. aksillaris menghilang di bawah tendo m.subklavius.

kelenjar ini merupakan kelenjar aksilla yang tertinggi dan termedial

letakya. Semua getah bening yang berasal dari kelenjar-kelenjar getah

bening aksilla masuk ke dalam kelenjar ini. Seluruh kelenjar getah bening

aksilla ini terletak di bawah fasia kostokorakoid.

Kelenjar getah bening prepektoral , Kelenjar getah bening ini merupakan

kelenjar tunggal yang kadang-kadang terletak di bawah kulit atau di dalam

jaringan payudara kuadran lateral atas disebut prepektoral karena terletak di

atas fasia pektoralis.

Kelenjar getah bening interna , Kelenjar-kelenjar ini terdapat di sepanjangt

trunkus limfatikus mammaria interna, kira-kira 3 cm dari tepi sternum,

terletak di dalam lemak di atas fasia endothoraiska. Pada sela tiga,

diperkiran jumlahnya sekitar 6-8 buah.3

Page 9: Anatomi Dan Fisiologi Mammae

Perkembangan Kehamilan , laktasi , dan Penuaan

Sebuah peningkatan dramatis dalam sirkulasi estrogen ovarium dan plasenta dan

progestin jelas terlihat selama kehamilan , yang memulai perubahan mencolok

dalam bentuk dan substansi dari payudara. Payudara membesar sebagai duktal dan

berproliferasi epitel lobular, kulit areolar gelap, dan aksesori kelenjar areolar

( kelenjar Montgomery ) menjadi menonjol . Pada trimester pertama dan kedua,

saluran cabang kecil dan berkembang. Selama trimester ketiga, tetesan lemak

menumpuk di epitel alveolar dan kolostrum mengisi ruang alveolar dan duktus.

Pada akhir kehamilan, prolaktin merangsang sintesis lemak susu dan protein.

Gambar 8. Perkembangan Payudara

Setelah melahirkan plasenta, progesteron dan estrogen menurun, yang

memungkinkan ekspresi penuh dari laktogenik prolaktin. Produksi susu dan

pelepasan dikendalikan oleh refleks saraf yang berasal dari ujung saraf kompleks

puting - areola. Laktasi membutuhkan stimulasi rutin pada saraf sehingga dapat

terus menghasilkan sekresi prolaktin dan susu. Oksitosin memulai kontraksi sel-sel

mioepitel, yang menghasilkan kompresi alveoli dan aliran susu ke dalam sinus

laktiferus. Setelah penyapihan dari bayi , pengeluaran prolaktin dan oksitosin

menurun. Menyebabkan peningkatan tekanan di dalam saluran dan alveoli, yang

Page 10: Anatomi Dan Fisiologi Mammae

menyebabkan atrofi epitel Gambar C). Dengan menopause terjadi penurunan

sekresi estrogen dan progesteron oleh ovarium dan involusi duktus dan alveoli

payudara. Sekitarnya meningkat fibrosa jaringan ikat dalam kepadatan, dan

jaringan payudara digantikan oleh jaringan adiposa Gambar D).5

DAFTAR PUSTAKA

1. Brunicardi et al. Schwartz’s Principle of Surgery, The McGraw-Hill

Companies, USA. 2010.

Page 11: Anatomi Dan Fisiologi Mammae

2. Ellis, Harold. Anatomy and physiology of breast. 2013 [cited 2015 Dec 10].

Available from:

www.surgeryjournal.co.uk/article/S0263-9319(12)00234-7/abstract

3. Riggio E, Quattrone P, Nava M. Anatomical study of the breast superficial

fascial system: the inframammary fold unit European Journal of Plastic

Surgery August 2000, Volume 23, Issue 6, pp 310-315.

4. Nakajima, Hideo, Imanishi, Nobuaki, Aiso, Sadakazu. Arterial anatomy of the

nipple-areola complex. Journal of the American Society of Plastic Surgeon.

Volume 96 - Issue 4.

5. Jacques W. Maliniac, M.D. Breast deformities: Anatomical and physiological

cosiderations in plastic repair. The American Journal of Surgery Volume 39,

Issue 1, January 1938, Pages 54–61.