Top Banner
ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK SPLIT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS PERDAGANGAN SAHAM SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Oleh: CITRA NURUL HIDAYATI 21601081138 UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN 2020
14

ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK …

Oct 01, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK …

ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK

SPLIT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS

PERDAGANGAN SAHAM

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh:

CITRA NURUL HIDAYATI

21601081138

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN

2020

Page 2: ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK …

ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK

SPLIT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS

PERDAGANGAN SAHAM

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh:

CITRA NURUL HIDAYATI

21601081138

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2020

Page 3: ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK …

iii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kondisi antara abnormal

return dan likuiditas perdagangan saham antara sebelum dan sesudah aksi reverse stock

split tahun 2014-2019 di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode

analisis statistik deskriptif. Jenis penelitian ini adalah penelitian historis dengan

menggunakan pendekatan event study. Dimana periode pengamatan penelitian ini akan

berlangsung selama 11 hari, yaitu mencakup 5 hari sebelum aksi reverse stock split

dilakukan dan 5 hari sesudah aksi reverse stock split dilaksanakan. Populasi dalam

penelitian ini yaitu perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2014-2019 dengan jumlah sampel sebanyak 7 perusahaan. Hasil penelitian

menggunakan uji beda Paired Sample T-test menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat

perbedaan hasil abnormal return dan likuiditas perdagangan saham antara sebelum dan

sesudah pelaksanaan reverse stock split. Hal ini terjadi karena pelaksanaan reverse

stock split dianggap tidak mengandung sinyal dan informasi yang dapat memicu

terjadinya reaksi pada pasar modal, sehingga tidak terjadi perbedaan kondisi antara

sebelum dan sesudah reverse stock.

Kata Kunci: Abnormal Return, Likuiditas Perdagangan Saham, Reverse Stock Split.

Page 4: ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK …

iv

ABSTRACT

This research aims to analyze differences abnormal returns and stock trading

liquidity between before and after reverse stock split in 2014-2019 on the Bursa Efek

Indonesia. This research uses descriptive statistical analysis methods. This type of

research is historical research using the event study approach method. The observation

period of the research will last for 11 days, which includes 5 days before reverse stock

split and 5 days after reverse stock split. The population in this research are companies

listed on the IDX 2014-2019 with a sample of 7 companies. The results of the research

using Paired Sample T-test showed that there were no differences in results between

abnormal return and stock trading liquidity before reverse stock and after reverse stock

split. This happens because the reverse stock split is considered not to contain signals

and information that cam trigger a reaction on the capital market, so that there is

difference in conditions between before and after reverse stock.

Keywords: Abnormal Return, Stock Trading Liquidity, Reverse Stock Split.

Page 5: ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini perdagangan semakin berkembang dengan pesatnya. Semua transaksi

saat ini dapat dilakukan secara cepat, efektif dan efisien. Hal ini mendorong

meningkatnya minat masyarakat terhadap kegiatan penanaman modal atau yang

biasa kita kenal dengan istilah investasi. Investasi pada hakikatnya merupakan

komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan dengan

tujuan untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang (Syahyunan,

2015:1). Investor berinvestasi dengan tujuan memeperoleh keuntungan yang paling

tinggi (Syahyunan, 2015:74).

Namun pada kenyataannya, tingkat keuntungan yang diharapkan investor

(expected return) tidak akan selalu sama dengan tingkat keuntungan sesungguhnya

yang akan diperoleh investor (actual return). Tingkat keuntungan yang nantinya

akan diperoleh dalam investasi tergantung pada karakteristik investasi yang

dilakukan. Investor yang memilih berinvestasi pada saham-saham yang berisiko

tinggi akan mendapatkan imbal hasil yang tinggi, hal ini sesuai dengan pendapat

yang disampaikan oleh Fakhruddin (2015:10) yang menyatakan high risk high

return.

Pasar modal dapat berguna menjadi wadah dalam melakukan kegiatan

investasi. Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai sekuritas

Page 6: ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK …

2

yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri yang

diterbitkan oleh pemerintah, public authorities atau perusahaan swasta (Husnan,

2015). Pasar modal menjadi sarana bagi pihak perusahaan untuk menjual saham

(stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan hasil penjulanan nantinya akan digunakan

sebagai tambahan dana untuk memperkuat perusahaan (Fahmi, 2015). Didalam

pasar modal telah disediakan banyak informasi bagi para investor, salah satunya

yaitu informasi mengenai tindakan korporasi yang dilakukan oleh emiten. Salah

satu tindakan korporasi yang dapat dilakukan yaitu berbentuk stock split, right

issue, pembagian dividen saham serta reverse stock split dan lain sebagainya.

Informasi mengenai aksi korporasi ini akan bernilai apabila adanya informasi ini

dapat membuat investor melakukan transaksi di pasar modal yang tercermin pada

tingkat aktivitas perdagangan saham, perubahan harga saham atau indikator

lainnya.

Reverse stock split adalah salah satu aksi korporasi yang bertujuan untuk

membentuk harga saham yang lebih tinggi dari sebelumnya. Nilai perusahaan

merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, dimana hal ini sering dikaitkan

dengan harga saham (Suffah dan Riduwan, 2016). Harga saham menjadi cerminan

dari perusahaan tersebut. Apabila harga saham tinggi maka nilai perusahaan tinggi,

namun apabila harga saham rendah maka nilai perusahaan tersebut juga akan dinilai

rendah. Dengan harga saham yang terlalu rendah dapat membuat investor tidak

tertarik dengan saham yang diperjualbelikan. Hal ini karena munculnya persepsi

dari para investor bahwa saham yang beresiko adalah saham yang memiliki harga

saham yang terlalu rendah. Maka dari itu, untuk meningkatkan nilai perusahaan

Page 7: ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK …

3

dilakukan aksi korporasi berupa reverse stock split dengan harapan mendapatkan

sinyal positif dari para investor.

Abnormal return secara teoritis merupakan suatu istilah yang menunjukkan

suatu keuntungan atau return yang tidak normal/lazim (Syahyunan, 2015:245).

Abnormal return digunakan untuk mengukur efisiensi pasar dan reaksi pasar.

Abnormal return nantinya dapat bernilai positif (+) atau negatif (-) tergantung

respon yang diberikan investor terhadap saham tersebut. Aksi reverse stock split

(penggabungan saham) adalah salah satu tindakan yang dilakukan perusahaan

untuk memberikan sinyal kepada para investor bahwa perusahaan tersebut

mempunyai harapan kinerja baik di masa yang akan datang. Apabila pihak

perusahaan dapat menyampaikan sinyal secara baik kepada investor, maka investor

akan merespon secara positif (+) sinyal yang diberikan. Dengan respon yang

diberikan para investor, hal itu dapat menimbulkan terjadinya perbedaan abnormal

return antara sebelum dan sesudah terjadinya aksi reverse stock split. Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian dari Artama dan Wirakusuma (2018) dan Kurniawan (2018)

yang menyatakan bahwa terjadi perbedaan abnormal return antara sebelum reverse

stock split dan sesudah reverse stock split.

Apabila investor tidak memberikan respon terhadap sinyal yang disampaikan

oleh perusahaan, maka tidak akan terjadi perbedaan abnromal return sebelum dan

sesudah reverse stock split. Hal tersebut terindikasi terjadi karena investor

menganggap bahwa informasi yang disampaikan perusahaan terkait pelaksanaan

reverse stock split bukanlah hal yang bernilai, sehingga tidak menimbulkan

perbedaan abnormal return. Dengan demikian, pernyataan ini sesuai dengan hasil

Page 8: ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK …

4

penelitian dari Kusdarmawan dan Abundanti (2018) dan Jauhari (2018) yang

menyatakan bahwa abnormal return sebelum aksi reverse stock split tidak berbeda

dengan abnormal return sesudah aksi reverse stock split.

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangan yang segera dapat dicairkan atau sudah jatuh tempo (Syafrida hani,

2015:121). Likuiditas saham merupakan ukuran jumlah transaksi dalam suatu

saham dipasar modal dalam suatu periode tertentu. Semakin besar volume, nilai dan

frekuensi dari sebuah saham akan mengakibatkan semakin tingginya likuiditas

saham tersebut. Likuiditas perdagangan saham dapat meningkat dengan terjadinya

peningkatan volume perdagangan saham, dan dapat diartikan saham tersebut

diminati oleh investor. Meskipun suatu perusahaan telah melakukan reverse stock

split, tidak ada jaminan bahwa perusahaan tersebut akan mengalami peningkatan

likuiditas perdagangan saham. Hal itu terjadi karena adanya opini terkait reverse

stock split bahwa aksi reverse stock split (penggabungan saham) yang dilakukan

oleh perusahaan tersebut membawa sinyal negatif tentang prospek masa depan

perusahaan. Dikarenakan salah satu alasan bahwa perusahaan melakukan aksi

reverse stock split dilakukan oleh emiten untuk menghindari kriteria delisting yang

ditetapkan oleh bursa. Perusahaan yang terkena delisting berarti perusahaan

tersebut tidak dilirik pasar atau bisa diartikan bahwa investor tidak berminat dengan

saham perusahaan tersebut. Apabila rata-rata closing price di pasar reguler di

bawah Rp 50,00 selama tiga bulan berturut-turut, maka akan terancam dikeluarkan

dari bursa.

Page 9: ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK …

57

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada sampel penelitian (7

perusahaan sampel) yang melakukan reserve stock split dari tahun 2014-2019

dengan menggunakan perhitungan SPSS 15.0 dengan periode pengamatan

selama 11 hari, 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pelaksanaan reverse stock

split. Dapat kita tarik kesimpulan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat

perbedaan abnormal return sebelum reverse stock dan sesudah reverse stock

split. Hal tersebut terjadi karena pelaksanaan penggabungan saham (reverse

stock split) dianggap tidak mengandung sinyal dan informasi yang dapat

memicu reaksi pasar, sehingga nilai abnormal return tidak mengalami

perbedaan signifikan. Pada likuiditas perdagangan saham menurut hasil

penelitian yang telah dilakukan juga tidak ditemukan hasil perbedaan

siginifkan yang terjadi pada likuiditas perdagangan saham antara sebelum

peristiwa reverse stock split dan sesudah dilakukannya reverse stock split.

Hal ini mengindikasi bahwa reverse stock split (penggabungan saham) tidak

memberikan informasi yang menarik untuk para investor, sehingga tidak

menimbulkan perbedaan likuiditas perdagangan saham antara sebelum dan

sesudah aksi reverse stock split.

Page 10: ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK …

58

5.2 Saran

Dalam penelitian ini peneliti memiliki keterbatasan, yaitu keterbatasan

pencarian data abnormal return dan likuiditas perdagangan saham yang

dihitung menggunakan Trading Volume Activity (TVA). Tidak semua

perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencantumkan semua

nilai return dan volume saham yang dapat mendukung data penelitian. Hal ini

bisa terjadi dikarenakan perusahaan tersebut mendapatkan suspend dari Bursa

Efek Indonesia (BEI) dikarenakan terjadinya perubahan secara signifikan

dalam beberapa hari setelah ada aksi reserve stock split, harga saham menjadi

turun drastis yang menyebabkan Bursa Efek Indonesia melakukan suspend

pada perusahaan terkait. Berdasarkan keterbatasan tersebut, diharapkan pada

peneliti selanjutnya dapat mengambil sampel dengan periode sampel dan

rentang waktu yang lebih panjang, supaya sampel perusahaan yang akan

diteliti bisa berjumlah lebih banyak.

Page 11: ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK …

59

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Syarofi. 2019. “Pengaruh Faktor Pengetahuan Investasi dan Preferensi

Risiko Terhadap Minat Investasi Mahasisiwa (Studi Kasus pada

Mahasiswa Sarjana Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta)”. Fakultas

Ekonomi Universitas negeri Surabaya.

Akbar, M. Rizki A., 2019. “Reaksi Stock Split dan Reverse Stock terhadap

Trading Volume Activity dan Abnormal Return pada perusahaan

yang terdaftar di Indonesia Shari'a Stock Index: periode januari 2013

sampai Desember 2017”. UIN Sunan Ampel Surabaya.

Akhmad, Arifin dan Ramadiyansari, Rika. 2013. “Analisis Perbandingan

Abnormal Return, Volume Perdagangan Saham Dan Likuiditas Sebelum

Dan Sesudah Stock Split Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia”. Fakultas Ekonomi USU.

Artama, Nyoman S. dan Wirakusuma, Made G. 2018. "Perbedaan Reaksi Pasar

atas Peristiwa Stock Split dan Reverse Stock Split”. Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Udayana (Unud).

Bay, Devi A., 2016. “Pengaruh Reverse Stock Split Terhadap Volume

Perdagangan, Likuiditas, Dan Risiko Saham (Studi Pada Perusahaan

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)”. Fakultas

Ekonomi Unpas.

Dewi,Komang A. S., 2012. “Perbedaan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan

Sesudah Reverse Stock Split Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI

Periode 2007-2011”. Universitas Udayana.

Fitria, Tri Ayunda, dan Junaidi. 2019. “Analisis Dampak Reverse Stock

SplitTerhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham (Studi

Kasus Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

2018)”. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Malang.

Fransiska, Lusiana dan Purwaningsih, Anna. 2011. “Perbedaan Likuiditas Saham

Sebelum Dan Sesudah Reverse Stock Split (Studi Empiris pada Bursa

Efek Indonesia)”. Fakultas Ekonomi Univeritas Atma Jaya Yogyakarta

Page 12: ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK …

60

Hendrawaty, Jessica. 2010. “Analisis Likuiditas Saham Sebelum Dan Sesudah

Pengumuman Reverse Stock Split Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia”. UAJY.

Indariyah, Pusri. 2016. “Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Likuiditas

Perdagangan Saham pada Perusahaan yang Melakukan Stock Split dan

Reverse Stock Split di BEI tahun 2010-2014”. Fakultas Ekonomi

Universtas Jember.

Januar, Dedy. 2011. “Analisis Dampak Pengumuman Stock Split Dan Reverse

Stock Split Terhadap AbnormalReturn Dan Perubahan Beta Saham”.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jauhari, Siti Aqidah. 2018. “Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Likuiditas

Perdagangan Saham Pada Perusahaan Yang Melakukan Stock Split Dan

Reverse Stock Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2016”. Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.

Kurniasari, Rachma E., Askandar, Noor S. Dan Afiffudin. 2019. “Analisis

Damoak Stock Split & Reverse Stock Split Terhadap Harga Saham Dan

Volume Perdagangan Saham (Studi empiris perusahaan manufaktur di

Bursa Efek Indonesia perioe 2010-2018)”. Universitas Islam Malang.

Kurniawan, Bezaliel. 2018. “Analisis Perbedaan Abnormal Return Sebelum Dan

Sesudah Reverse Stock Split (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2017)”. Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Institut Informatika & Bisnis Darmajaya Lampung.

Kurniawan, Rahman. 2008. “Analisis Pengaruh Stock Split Dan Reverse Stock

Split Terhadap Return Saham Dan Volume Perdagangan (Studi Kasus

Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia)”.

Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Universitas Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Kusdarmawan , Putu A. dan Abundanti, Nyoman. 2018. “Analisis Abnormal

ReturnSaham Sebelum dan Sesudah Reverse Stock Split pada

Perusahaan di BEI Periode 2011-2015”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana.

M, Harmila. 2016. “Analisis Komparatif Retur Saham Sebelum Dan Sesudah

Stock Split Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan

Page 13: ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK …

61

Manufaktur Periode 2010-2014)”. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Mardiyati, Umi dan Khasanah, Khusfatun. 2011. “Studi Komparatif Harga,

Likuiditas, Dan Risiko Saham Sebelum Dan Sesudah Perusahaan

Melakukan Stock Split Dan Reverse Split Di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2005-2009”. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

Maulana, Indra. 2018. “Analisis Stock Split Terhadap Return Saham Menurut

Perspektif Ekonomi Islam (Study Empiris Pada Perusahaan Yang

Terdaftar Indeks Saham Syariah Indonesia Periode 2015-2017)”.

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden

Intan Lampung.

Oktavia, Yani. 2018. "Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Likuiditas

Perdagangan Saham pada Perusahaan yang Melakukan Reverse Stock

Split yang Terdaftar di BEI". Universitas Negeri Surabaya.

Pakpahan, Calvarini. 2019. “Analisis Komparatif Volume Perdagangan Saham,

Return Saham dan Abnormal Return Saham Perusahaan yang Melakukan

Stock Split Pada Sektor Keuangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-

2012”. Politeknik Negeri Bandung.

Paramita, Ratna W. D., 2018. “Stock Split: Sebelum Dan Sesudah Tanggal

Pengumuman Tinjauan Perspektif Trading Range Theory”. STIE Widya

Gama Lumajang.

Paramitha, Winda dan Negara, Iwan K. 2017. “Analisis Pengaruh Jumlah Saham

Beredar, Harga Saham Dan Persentase Saham Publik Terhadap

Likuiditas Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri

Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram.

Paula, Azizan dan Kananlua, Paulus S. 2012. “Perbedaan Abnormal Return dan

Trading Volume Activities Saham Sebelum Dan Sesudah Reverse Split”.

Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu.

Rahma, Qonita A., 2015. “Analisis Pengaruh Harga Saham Dan Volume

Perdagangan Terhadap Likuiditas Saham Pada Perusahaan Go Public

Yang Melakukan Stock Split Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode

2013-2014”. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang.

Page 14: ANALISIS UJI BEDA SEBELUM DAN SESUDAH REVERSE STOCK …

62

Ratnawati, Dwi dan Kusunawati, Iga D., 2007. “Aksi Reverse Split Sebagai

Upaya Menjaga Kepercayaan Investor”. Fakultas Ekonomi Universitas

Airlangga.

Romi, Muhammad M., 2019. “Analisis Uji Beda Sebelum dan Sesudah

Pelaksanaan Asian Games Jakarta-Palembang 2018 Terhadap Volume

Perdagangan Saham Dan Return Saham yang Terdaftar pada Jaka.rta

Islam Index (JII)”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Malang.

Rusliati, Ellen dan Farida, Esti N., 2010. “Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas

Dan Return Saham”. Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan, Bandung.

Subekti, Dwi A., 2014. “Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Dan

Volume Perdagangan Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Masuk

Daftar Efek Syariah Periode 2011-2013)”. Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Suri, Silviana A., 2017. “Analisis Kinerja Saham Sebelum Dan Sesudah Reverse

Stock Split”. IBI Darmajaya.

Utomo, Puji. 2007. “Analisa Pengaruh Likuiditas Saham Terhadap Volume

Perdagangan Pada Perusahaan Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta”.

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wafiyah, Ana. (2005). “Reaksi Pasar Pada Pengumuman Stock Split Dan Reverse

Split (Study Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEJ)” .Universitas

Diponegoro.

Wistawan, I Made A. P. dan Widanaputra, A. A. G. P., 2013. “Dampak

Pengumuman Pemecahan Saham Pada Abnormal Return”. Fakultas

Ekonomi Udayana (Unud).

Sumber lainnya:

www.britama.com

www.finance.yahoo.com

www.idx.co.id

www.sahamok.com