Page 1
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAPPELAYANAN DI CAFÉ EUREKA PALU GRAND MALL.
Dwi Tofiandita Program Studi MPWP, Pascasarjana Universitas Tadulako
Abstrak : Kepuasan Pelanggan merupakan perasaansenang atau kecewa seseorang sebagai hasil perbandinganantara prestasi atau produk yang dirasakan dan diharapkanoleh konsumen. Kualitas jasa adalah tingkat keunggulanyang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulantersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Selain itudengan perkembangan ekonomi pada saat sekarang ini akanmembawa dampak yang cukup besar dalam dunia usahakhususnya makanan siap saji. Dalam hal menghadapipersaingan di dunia usaha, Café Eureka mencobamenciptakan pelayanan yang baik serta cita rasa yangberbeda dengan usaha sejenis lainnya. Oleh karena itu,berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untukmenganalisis tingkat kepuasan yang di rasakan olehkonsumen Di Café Eureka Palu Grand Mall.
Dalam penelitian ini,penulis menggunakan metode Ujiskala Likert dan chi Square dimana penulis memberikankuisisoner yang isinyaberupa pertanyaan yang harus dijawab oleh responden (konsumen).
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwakonsumen merasa puas dengan pelayanan yang diberikanoleh Café Eureka Di Palu Grand Mall terutama dalam halrasa makanan yang dapat menggugah selera konsumen, inidapat dilihat dari banyaknya konsumen yang datang tiapharinya.
Page 2
Kata kunci : Kepuasan, Pelayanan, Café Eureka Palu Grand
Mall.
PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian membawa dampak bagi
kehidupan manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di
samping itu banyaknya usaha yang bermunculan baik
perusahaan kecil maupun besar berdampak pada persaingan
yang ketat antar perusahaan baik yang sejenis maupun yang
tidak sejenis. Oleh karena itu pemasaran merupakan salah
satu kegiatan yang dilakukan dalammenghadapi persaingan,
pengembangan usaha dan untuk mendapatkan laba, sehingga
perusahaan dapat mengembangkan produknya, menetapkan
harga, dan mengadakan promosi.
Dalam pengembangan suatu usaha dibutuhkan pemasaran
yang jitu. Pemasaran merupakan salah satu unsur
dalamkegiatan usaha,terutamamakanan siap saji, kebijakan
Page 3
yang diambil dalam pemasaran akan mempengaruhi maju
mundurnya usaha tersebut. Karena yang dihadapi saat ini
bukan hanya bagaimana pelayanan aja, tetapi yang paling
penting adalah beberapa cara pemasaran yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi pembeli menurut Kothler
(2000) yang mempunyai peranan yang sangat penting harga
(price), tempat (place) dan promosi (promotion).
Mendirikan suatu perusahaan bukanlah merupakan hal
yang mudah, namun memelihara dan mengembangkan perusahaan
yang sudah didirikan tersebut merupakan suatu pekerjaan
yang jauh lebih banyak tantangannya. Masalah-masalah
akanselalu muncul baik dari dalam perusahaan maupun dari
luar perusahaan.
Untuk meningkatkan dan mempertahankan usaha serta
persaingan yang ketat diperlukan suatu cara, salah
satunya yaitu dengan meningkatkan kepuasan konsumen maka
tingkat penjualan dipastikan akan naik. Oleh sebab itu
konsumen harus dipuaskan, jika tidak ini akan berdampak
buruk bagi usaha itu sendiri, seperti menurunnya
pendapatan dan hilangnya pelanggan, hal tersebut
dikarenakan konsumensangat penting sebagai pendapatan,
maka perusahaan ini harus berusaha untuk memaksimalakan
pelayanaan terhadap pelanggan.
Page 4
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis
tertarik untuk memberi judul tentang ”Analisis Tingkat
Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Café Eureka Di Palu
Grand Mall”.
Pengertian Pemasaran
Pemasaran sebagai salah satu kegiatan pokok
perusahaan dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan
hidup, untuk mengembangkan, dan untuk mencapai tujuan
yang hendak dicapai perusahaan. Untuk mencapai arah
tujuan perusahaan, salah satu bagian dari manajemen
pemasaran di perusahaan harus menetapkan suatu strategi
pemasaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi dan
situasi lingkungan perusahaannya.
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya
ada individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain. (Kotler, 2003)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kegiatan pemasaran merupakan suatu aktivitas yang
berorientasi pada pasar dan dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga akhirnya akan
Page 5
memberikan keberhasilan bagi perusahaan untuk mencapai
tujuan.
Pengertian Jasa
Perkembangan pemasaran berawal dari tukar-menukar
barang secara sederhana tanpa menggunakan alat tukar
berupa uang ataupunlogam mulia. Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan, maka semakin dibutuhkannya suatu alat tukar
yang berlaku umum dan untuk itulah diciptakannya uang. Di
samping itu, manusia juga memerlukan jasa yang mengurus
halhal tertentu, sehingga jasa menjadi bagian utama dalam
pemasaran.
Definisi jasa menurut Philip Kolter yang talah
diterjemahkan adalah sebagai berikut “Setiap tindakan
atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible
(tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan
kepemilikan sesuatu”.
Page 6
Pada umumnya, jasa diproduksi dan dikomsumsi secara
bersamaan dimana interaksi antara pemberi jasa dan
pengguna jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut.
Jasa/pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak
berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada
dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi
aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Dalam
stratergi pemasaran, definisi jasa harus diamati dengan
baik, karena pengertiannya sangat berbeda dengan produk
berupa barang. Kondisi dan cepat lambatnya pertumbuhan
jasa akan sangat tergantung pada penilaian pelanggan
terhadap kinerja (penampilan) yang ditawarkan oleh pihak
produsen.
Keunggulan suatu produk jasa adalah tergantung
darikeunikan serta kualitas yang diperhatikan oleh jasa
tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan
keinginan pelanggan/konsumen.
Macam-macam jasa sebagai berikut :
1. Barang berwujud murni
Page 7
Di sini hanya terdiri dari barang berwujud
seperti sabun, pasta gigi. Tidak ada jasa yang
menyertai produk tersebut.
2. Barang berwujud yang disertai jasa
Di sini terdiri dari barang berwujud yang disertai
dengan satu atau lebih jasa untuk mempertinggi daya
tarik pelanggan. Contohnya : produsen mobil tidak
hanya menjual mobil saja, melainkan juga kualitas dan
pelayanan kepada pelanggannya (reparasi, pelayanan
pasca jual).
3. Campuran
Di sini terdiri dari barang dan jasa dengan
proporsi yang sama. Contohnya : restoran yang harus
didukung oleh makanan dan pelayanannya.
4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan
Di sini terdiri dari jasa utama dengan jasa
tambahan dan/atau barang pelengkap.
Contoh : penumpang pesawat terbang membeli jasa
transportasi. Mereka sampai di temapat tujuan tanpa
sesuatu hal berwujud yang memperlihatkan pengeluaran
mereka. Namun, perjalanan tersebut meliputi barang-
barang berwujud, seperti makanan dan minumuan,
potongan tiket dan majalah penerbangan. Jasatersebut
Page 8
membutuhkan barang padat modal (pesawat udara) agar
terealisasi, tapi komponen utamanya adalah jasa.
5. Jasa murni
Di sini hanya terdiri darijasa. Contohnya
adalah : jasa menjaga bayi, psikoterapi.
Akibat dari adanya macam-macam jasa ini, maka sulit untuk
menyeratakan jasa, kecuali dengan pembedaan lebih lanjut,
yaitu :
1. Berdasarkan basis peralatan/basis orang, contohnya :
pencuci mobil otomatis, mesin berjalan, jasa
akuntansi.
2. Kehadiran klien, contohnya : pada pembedahanotak,
pasien harus hadir; potong rambut.
3. Kebutuhan bisnis, contohnya : dokter akan menetapkan
harga yang berbeda untuk pasien perorangan dan
kelompok karyawan perusahaan.
4. Penyedian jasa berbeda dalam sasarannya (laba atau
nirlaba) dan kepemilikan (swasta atau public).
Pengertian Kepuasan
Page 9
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja/hasil yang dirasakannya dengan
harapannya. Sedangkan menurut Kotler(2002: 42) kepuasan
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap
kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.
Jadi, tingkat kepuasan merupakan fungsi dari
perbedaan antarakinerja yang dirasakan dengan harapan.
Apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan
kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan
akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan,
pelanggan akan sangat puas. Harapan pelanggan dapat
dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari
kerabatnya serta janji dan informasi pemasardan
saingannya. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama,
kurang sensitive terhadap harga dan memberi komentar yang
baik tentang perusahaan.
Untuk menciptakan kepuasan pelanggan, perusahaan
harus menciptakan dan mengelola suatu system untuk
memperoleh pelanggan yang lebih banyak dan kemampuan
untuk mempertahankan pelanggannya.
Page 10
Kebutuhan Pelanggan
Kebutuhan pelanggan (customer requirement) sebagai
karakteristik/atribut barang atau jasa yang mewakili
dimensi yang oleh pelanggan dipergunakan sebagai dasar
pendapat mereka mengenai jenis barang atau jasa. Dimensi
yang digunakan adalah dimensi mutu standar. Dimensi mutu
berlaku untuk berbagai jenis organisasi penghasil jasa.
Dimensi kualitas jasa menurut Zeithaml dan M.J.Bitneryang
dikutip oleh Umar (2003 : 152 )dibagi menjadi lima
dimensi kualitas jasa yaitu:
1. Reliability, yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa
yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.
2. Responsive, yaitu respon atau kesiapan karyawan dalam
membantu pelanggan dan memberikan pelayanan dengan
cepat dan tanggap, yang meliputi kesigapan karyawan
dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam
melayani transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan.
3. Assurance, yaitu meliputi kemampuan karyawan
ataspengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas
keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam
memberikan pelayanan, ketrampilan dalam memberikan
informasi.
Page 11
Dimensi ini merupakan gabungan dari sub dimensi :
a. Kompensi (competence), ketrampilan dan pengetahuan
yang dimiliki oleh para karyawan untuk melakukan
pelayanan.
b. Kesopanan (courtesy), meliputi keramahan, perhatian
dan sikap para karyawan.
c. Kredibilitas (credibility), meliputi hal-hal yang
mendukung dengan kepercayaan kepada perusahaan,
seperti reputasi, prestasi.
4. Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang
diberikan perusahaan kepada pelanggan, seperti
kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan
karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan
usaha perusahaan untuk memahami kebutuhan dan
keinginan pelanggannya.
Dimensi ini merupakan gabungan dari sub dimensi :
a. Akses (access), meliputi kemudahan untuk
memanfaatkan jasa yang ditawarkan perusahaan.
b. Komunikasi (communication), merupakan kemampuan
melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi
kepada pelanggan (understanding the customer),
meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan
memahami kebutuan dan keinginan pelanggan.
Page 12
5. Tangible, meliputi penampilan fasilitas fisik, seperti
gedung ruangan front office, tersedia tempat parkir,
kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan,
kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan.
Persepsi pelanggan mengenai mutu suatu jasa dan
kepuasan menyeluruh, mereka memiliki beberapa
indicator/petunjuk yang bisadilihat. Pelanggan mungkin
tersenyum ketika mereka berbicara mengenai barang atau
jasa. Mereka mungkin mengatakan hal-hal yang bagus
tentang barang atau jasa. Senyum suatu bukti bahwa
seseorang puas, cemberut sebaliknya mencerminkan
kekecewaan.
Kedua hal di atas tersenyum dan mengatakan hal-hal
yang baik merupakn manifestasi atau indicator tentang
suatu konstrak (construct) yang disebut kepuasan
pelanggan.Konstrak adalah gagasan/konsepsi.
Karakteristik Pemasaran Jasa
Pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran produk yang
dikenal secara umum. Hal tersebut dikarenakan jasa
mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan produk
fisik. Karakteristik pemasaran jasa tersebut adalah
Page 13
intangibility, inseparability, variability dan
perishability.
1. Intangibility (tidak berwujud)
Jasa berbeda dengan barang jika barang merupakan
suatu obyek alatatau benda, maka jasa adalah suatu
perbuatan kinerja (performance) atau usaha. Bila barang
dapat dimiliki maka jasa hanya dapat dikonsumsi tetapi
tidak dapat dimiliki. Jasa bersifat intangible artinya
tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium
sebelum membeli. Oleh karena itu untuk mengurangi ketidak
pastian para pelanggan memperhatikan atau tanda-tanda
bukti kualitas jasa. Konsumen akan menyimpulkan kualitas
jasa dari tempat (pleace), orang (people), peralatan
(equipment), bahan-bahan komunikasi (communication
materials), simbol dan harga yang mereka amati.
2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)
Barang biasanya diproduksi, kemudian dijuallalu
dikonsumsi, sedangkan jasa biasanya dijual terlebih
dahulu baru kemudian dikonsumsi dan diproduksi secara
bersamaan. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan
merupakan ciri khas dalampemasaran jasa.
3. Variability (variabilitas)
Page 14
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non
standardized out put artinya banyak variasi bentuk,
kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan, dan
dimana jasa dihasilkan.
4. Perishability (tidak tahan lama)
Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lamadan tidak
dapat disimpan. Kursi bus yang kosong akan berlalu begitu
saja karena tidak dapat disimpan. Dengan demikian apabila
jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu
begitu saja.
Metode Analisis Yang Digunakan
Pada penelitian ini, alat analisis yang digunakan oleh
penulis yaitu dengan menggunakan
Uji chi square dan uji skala likert.
Uji Chi Square Uji chi square ( χ2 ) adalah pengujian
hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi
observasi atau yang benar-benar terjadi/actual ( Fo )
dengan frekuensi harapan/ekspektasi ( Fe ) yang
didasarkan atas hipotesis tertentu.
Page 15
Uji chi square secara umum, digunakan
dalampenelitian untuk mencari kecocokan ataupun menguji
ketidakadaan hubungan antara beberapa populasi.
a. Uji chi square dalam mencari kecocokan
Uji chi square untuk mencari kecocokan (good of fit)
digunakan untuk menguji apakah distribusi frekuensi yang
diamati menyimpang secara signifikasi dari suatu
diatribusi frekuensi hipotesis atau yang diharapkan.
Kriteria untuk uji chi square adalahstatistic chi square
yaitu :
Yang didistribusikan dengan degree of freedom = k – 1
Langkah-langkah pengujian Hipotesis adalah:
1. Menentukan Formulasi Hipotesis
Ho : P1 ≠P2 ≠P3 ≠…( ≠P )
Ha : P1 = P2 = P3 = …( = P )
Keterangan :
Hipotesis yang digunakan dalampenulisan ilmiah ini :
Page 16
Ho : Konsumen merasa tidak puas atas pelayanan yang
diberikan oleh Café Eureka di Palu Grand Mall
Ha : Konsumen merasa puas atas pelayanan yang
diberikan oleh Café Eureka di Palu Grand Mall
2. Menentukan taraf nyata (α) dan χ² tabel (nilai
kritis)
taraf nyata (α) dan χ² tabel ditentukan dengan derajat
bebas (db) = k-1.
χ² αk-1
3. Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima apabila χ² hitung ≤ χ² (αk-1)
Ho ditolak apabila χ² hitung ≥ χ² (αk-1)
b. Uji chi square tentang ketidaktergantungan
Uji chi square juga dapat dikembangkan untuk menguji
apakah beberapa ukuran nominal, berhubungan satu samalain
Page 17
atau tidak. Atau dengan perkataan lain, apakah dua atau
lebih distribusi populasi didistribusikan dalambentuk
samadan sehubungan dengan kriteria yang diinginkan.
Dalammengambil sampel biasanya ditempuh dua cara. Cara
pertama, adalah dengan menarik sebuah sampel sederhana
dari populasi, kemudian darinya dibuat table kontigensi.
Kedua, dari masing-masing populasi ditarik sebuah sampel
secara random, dan kemudian dibuat table kontigensi.
Dengan degree of freedom = (k-1)(b-1)
Kegunaan pengujian chi square ini adalah sebagai
berikut ;
1. Untuk mengetahui kesesuaian antara frekuensi observasi
variable tertentu dengan frekuensi harapan teoritis.
2. Untuk mengetahui independensi antara variable satu
dengan variable lainnya.
Uji Skala Likert
Uji skala likert adalah pengujian yang dirancang untuk
memungkinkan pelanggan menjawab dalamberbagai tingkatan
pada setiap butir yang menguraikan jasa atau produk.
Menurut Freddy Rangkuti “Riset Pemasaran”, 2002 skala
likert merupakan tekhnik pengukuran sikap yang paling
luas digunakan dalamriset pemasaran. Skala likert
Page 18
memungkinkan responden untuk mengekspresikan intesitas
perasaan merekasecara lebih luas. Hal ini dimungkinkan
karena pertanyaan yang dalam skala likert memiliki
jawaban yang berjenjang atau dengan kata lain memiliki
kemungkinan jawaban yang lebih banyak. Adapun langkah-
langkah dalam skala likert adalah :
1. Mengumpulkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Responden
diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori
jawaban yang tersedia. Kemudian masing-masing jawaban
diberiskor tertentu (misalnya 1, 2, 3, 4, dan 5).
2. Membuat skor total untuk setiap orang dengan menjumlah
skor untuk semua jawaban. Selanjutnya dibuat rentang
skala yaitu ;
a. Jumlah skor tertinggi x total responden (batas atas)
b. Jumlah skor terendah x total responden (batas bawah)
3. Menilai kekompakan antar pertanyaan. Caranya adalah
dengan membandingkan jawaban antar dua responden yang
mempunyai skor total yang sangat berbeda, tetapi
memberikan jawaban yang sama untuk suatu pertanyaan
tertentu.
4. Pertanyaan yang kompak dijumlahkan untuk membentuk
variable baru.
Page 19
Skala likert merupakan teknik pengukuran sikap yang
paling luas digunakan dalam riset pemasaran. Variable
penelitian yang diukur dijabarkan dalam indicator
variable yang kemungkinan dijadikan sebagai titik
tolak penyusunan item-item instrument, bisa berbentuk
pertanyaan dan peragaan.
Keuntungan skala likert yang utama adalah memberikan
pilihan kepada peneliti untuk mempertimbangkan jawaban
terhadap setiap pertanyaan secara terpisah.
Skala likert juga mempunyai beberapa kelemahan, antara
lain:
a. Karena ukuran yang digunakan adalah ukuran ordinal,
skala likert hanya dapat mengurutkan individu dalam
skala, tetapi tidak dapat membandingkan berapa kali
satuindividu lebih baik dari individu lain.
b. Kadangkala total skor dari individu tidak memberikan
arti yang jelas, karena banyak pola respons terhadap
beberapa item akan memberikan skor yang sama.
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan
kuisioner kepada 50 orang konsumen (pelanggan) sebanyak
21 pertanyaaan yang dilaksanakan di Café Eureka Palu
Page 20
Grand Mall untuk mengetahui seberapa besar analisis
kepuasan komsumenterhadap pelayanaan Café Eureka Di Palu
Grand Mall.
Proses penilaian, pengumpulan dan perhitungan data
dari penyebaran kuisioner yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakuakan dengan cara system acak
(system ramdom sampling) Café Eureka Di Palu Grand
Mall.
2. Bentuk Pertanyaan
Bentuk pertanyaan adalah tertutup, yaitu jawaban dari
soal yang diberikan sudah disediakan sehingga
responden atau konsumen tinggal memilih jawaban yang
sesuai.
3. Kriteria Penilaian
Untuk mengetahui Analisis Kepuasan Konsumenterhadap
pelayanan yang ada pada Pada Café Eureka Di Palu Grand
Mall yang berupa data kualitatif tersebut diubah
menjadi data kuantitatif.
Page 21
Profil Responden Café Eureka Di Palu Grand Mall
Tabel 1. Karakteristik responden (konsumen) berdasarkanjenis kelamin
Kategori Jumlah Responden PersentasePria 19 38 %Wanita 31 62 %
Total 50 100 %Sumber : Data diolah
Dari tabel diatas terlihat bahwa responden pria
adalah 19 orang atau sebesar 38 % dan responden wanita
sebesar 31 orang atau sebesar 62 %. Setelah mendapat data
tersebut maka dapat dilihat bahwa pelanggan wanita lebih
banyak dibanding Pria.
Tabel 2.Karakteristikresponden (konsumen) berdasarkanusia
Kategori Jumlah Responden Persentase15 – 20Tahun
13 Orang 26 %
21 – 25Tahun
9 Orang 18 %
26 – 30Tahun
17 Orang 34 %
≥ 31 Tahun 11 Orang 22 %
Page 22
Total 50 Orang 100 %Sumber : Data diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden
(komsumen) yang berusia 15 20 tahun sebanyak 13 orang
atau 26 %, 21 – 25 tahun sebanyak 9 orang atau 18%, 26 –
30 tahun sebanyak 17 orang atau 34%, dan ≥31 tahun
sebanyak 11 orang atau 22 %.
Berdasarkan tabel diatas dapat di ambil kesimpulan
bahwa rata-rata usia responden (konsumen) yang datang ke
Café Eureka Di Palu Grand Mall mayoritasnya adalah
berusia antara 26 – 30 tahun dengan persentase sebesar
34%.
Penilaian Tingkat Kepuasan Konsumen Dengan Uji Skala
Likert
Untuk mempermudah penilaian dalammenganalisis jawaban
dari 50 orang responden melalui kuisioner yang terdiri
dari 21 pertanyaan untuk mengetahui tingkat kepuasan
konsumen terhadap pelayanan yang diberikan Café Eureka Di
Palu Grand Mall. Kami membagi pertanyaan kedalam lima
dimemsi jasa yaitu, Reliability (Keandalan),
Responsiveness (Daya Tanggap), Assurance (Kemampuan),
Tangible (fasilitas)dan Emphaty (Perhatian).
Page 23
Tabel 3. Penilaian dan Kelas Interval
Kategori IntervalSangat Puas 212 - 250Puas 172 – 218Cukup Puas 132 – 171Kurang Puas 91 – 131Tidak Puas 50 – 90
Dengan cara perhitungan sebagai berikut, dimana :
Jarak = nilai tertinggi – nilai terendah
Nilai tertinngi = total responden x bobot terbesar
= 50 x 5 = 250
Nilai terendah = total responden x bobot terendah
= 50 x 1 = 50
Interval = jarakBanyakKelas
= 250−505 = 40
Tabel 4. Tingkatan Kepuasan Konsumen
Tabel 4. Tingkat Kepuasan KonsumenPenilaian Tangib
leRealibility
Responsiveness
Assurance
Empathy
Total
Proporsi
Page 24
Baris
Baris
Sangat Puas 5 3 3 13 9 33 6,6%Puas 37 12 15 48 26 138 27,6%Cukup Puas 86 75 18 63 15 257 51,4%Kurang Puas 22 7 9 21 0 59 11,8%Tidak Puas 0 3 5 5 0 13 2,6%Total Kolom 150 100 50 150 50 500Proporsi Kolom
30% 20% 100% 30% 10% 100
Sumber : Data diolah
Pengujian Data Dengan Menggunakan Uji Chis Square (Chi
Kuadrat)
Setelah penulis menggunakan analisis Deskriptif
Kualitatif dan analisis Skala Likert, maka selanjutnya
penulis akan melakukan analisisdengan uji hipotesis
melalui analisis Chi Square.
Menentukan formulasi hipotesis : Ho : P1 = P2 = P3 = ………… ( = P ) Ha : P1 ≠P2 ≠P3 ≠…………. ( ≠P )
Langkah-langkah Hipotesis:
1. Ho: Konsumen merasa tidak puas atas pelayanan yang
diberikan oleh Café Eureka Di Palu Grand Mall.
Ha: Konsumen merasa puas atas pelayanan yang diberikan
oleh Café Eureka Di Palu Grand Mall.
2. Taraf nyata (α) : 5% = 0,05
Page 25
3. Derajat Bebas (Db) = (k-1) (b-1)
= (5-1) (5-1) = 16
4. Wilayah kritis
χ² tabel = χ²(α; Db) = χ² (0,05 ; 16) = 26,296 (nilia chi square dari
tabel untuk tingkat signifikan 5% dan derajatkebebasan 16 adalah 26,296)
5. Nilai Hitung
X2 = Σ(Fo−Fe)2
Fe
Fe = (TotalBaris)−(TotalKolom)(TotalKeseluruhan)
Page 26
Tabel 5. Chi Square Test ( X² hitung)
NO Kategori Fo Fe Fo -Fe
(Fo -Fe)2
(Fo -Fe)2/Fe
1Sangat Puas, Tangiable 5 9.9 -4.9 24.01 2.43
2Sangat Puas, Realiability 3 6.6 -3.6 12.96 1.96
3Sangat Puas, Responsiveness 3 3.3 -0.3 0.09 0.03
4Sangat Puas, Assurance 13 9.9 3.1 9.61 0.97
5 Sangat Puas, Empathy 9 3.3 5.7 32.49 9.856 Puas, Tangiable 37 41.4 -4.4 19.36 0.477 Puas, Realiability 12 27.6 -15.6 243.36 8.828 Puas, Responsiveness 15 13.8 1.2 1.44 0.109 Puas, Assurance 48 41.4 6.6 43.56 1.0510 Puas, Empathy 26 13.8 12.2 148.84 10.79
11Cukup Puas, Tangiable 86 77.1 8.9 79.21 1.03
12Cukup Puas, Realiability 75 51.4 23.6 556.96 10.84
13Cukup Puas, Responsiveness 18 25.7 -7.7 59.29 2.31
14Cukup Puas, Assurance 63 77.1 -14.1 198.81 2.58
15 Cukup Puas, Empathy 15 25.7 -10.7 114.49 4.4516 Kurang Puas, 22 17.7 4.3 18.49 1.04
Page 27
Tangiable
17Kurang Puas, Realiability 7 11.8 -4.8 23.04 1.95
18KurangPuas, Responsiveness 9 5.9 3.1 9.61 1.63
19Kurang Puas, Assurance 21 17.7 3.3 10.89 0.62
20 Kurang Puas, Empathy 0 5.9 -5.9 34.81 5.90
21Tidak Puas, Tangiable 0 3.9 -3.9 15.21 3.90
22Tidak Puas, Realiability 3 2.6 0.4 0.16 0.06
23Tidak Puas, Responsiveness 5 1.3 3.7 13.69 10.53
24Tidak Puas, Assurance 5 3.9 1.1 1.21 0.31
25 Tidak Puas, Empathy 0 1.3 -1.3 1.69 1.30X2 Hitung 84.91
6. Keputusan
Page 28
Daerah Penolakan
Ket :
Jika X² tavel < X² hit Ho ditolak; Haditerima
X² tavel > X² hit Ho diterima; Ha ditolak
Karena X²table 0.05 ; 16 = (26.296)< X²hit (84.91),
maka Ho ditolak dan Ha Diterima.
7. Kesimpulan
Karena nilai χ² table 0,05 ; 16 = 26,296 lebih kecil
dari nilai χ² hitung = 84.91 berarti hipotesis
alternative (Ha) dapat diterimayang menyatakan bahwa
konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan
Café Eureka Di Palu Grand Mall.
Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap PelayananCafé Eureka Di Palu Grand Mall
Page 29
Keseluruhan rangkuman hasil penelitian tingkat
kepuasan konsumen terhadap pelayanan Café Eureka Di Palu
Grand Mall dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 6. Tabel Silang Rangkuman Jawaban Kuisioner
Tingkat Kepuasan SP P CP KP TD Jumlah
Persentase 6,6%
27,6%
51,4%
11,8%
1,4%
100%
Sumber : Data diolah
Dari hasil table 4.17 dapat dilihat bahwa dari 50
responden, sebanyak 6.6% (3 responden) menyatakan
sangat puas, 27.6% (14 responden) meyatakan puas, 51.4%
(26 responden) menyatakan cukup puas, 11.8% (6 responden)
menyatakan kurang puas, dan 1.4% (1 responden) menyatakan
tidak puas. Dengan begitu dapat diambil kesimpulan bahwa
rata-rata konsumen merasa Cukup Puas dengan keseluruhan
pelayanan yang diberikan oleh Café Eureka di Palu Grand
Mall.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
Page 30
1. Bahwa dari 50 responden, beberapa responden menyatakan
Cukup puas terhadap pelayanan Café Eureka di Palu
Grand Mall. Hal ini diperoleh dari perhitungan dengan
analisis Chi Square, dimana Ha ditolak dan Ho diterima
yang berarti komsumen merasa puas terhadap pelayanan
Café Eureka di Palu Grand Mall diantaranya dalam hal
rasa serta lokasinya yang strategis dan pelayanan yang
sopan dan santun terhadap pelanggan.
2. Mengacu pada kualitas pelayanan dengan 5 dimensi
kualitas pelayanan yang menentukan mutu jasa Café
Eureka di Palu Grand Mall. Dimensi Reliability yaitu
berupa harga yang di berikan, pelayanannya serta cara
pembayaran yang dilakukan. Dimensi Responsiveness
yaitu kecepatan pelayanan dalam mengantarkan makanan
serta proses promosi yang dilakukan dalam menarik
konsumen untuk datang dan menikmati di Café Eureka
ini. Dimensi Assurance yaitu keramahan yang diberikan
terhadap konsumen. Dimensi Emphaty yaitu cita rasa
makanan yang ditawarkan oleh Café Eureka, dan terakhir
adalah Dimensi Tangible yaitu berupa kebersihan
tempat, lokasi usaha yang cukup strategis di Wilayah
Food Area. Dari semua dimemsi tersebut maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut dimana konsumen merasa
cukup puas bahkan puas dengan pelayanan yang diberikan
Page 31
oleh Café Eureka ini dapat dilihat dengan jumlah
persentasenya sebesar 79% atau sebanyak 40 responden.
DAFTAR PUSTAKA
Page 32
Candra Ganda M, Lawrence. Analisis Kepuasan Konsumenterhadap pelayanaan Pada Kios “tawin Tailor”,Universitas gunadarma : Jakarta 2003
Hendra, Teguh. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium 2.Hasil terjemahan dari Philip Kotler. MarketingManagement. Prenhailindo : Jakarta 2002
Nasir, Mohammad. Metode Penelitian, Edisi 3. Galia
Indonesia : Jakarta 1999
Rangkuti, Freddy. Measuring Customer Satisfaction, Cetakanke-2, Gramedia Pustaka Utama: Jakarta 2003.
Setiawan, Aldino Deni. Analisis Kepuasan Konsumen TerhadapWaroeng Steak Obonk, cabang Margonda Raya Depok,Universitas Gunadarma : Jakarta 2007.
Supranto, J. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. RinekeCipta : Jakarta 2001.
Usman, Husnaini. dan Purnomo Setiady Akbar. PengantarStatistika. Edisi kedua.Bumi Aksara : Jakarta 2006.