LAPORAN TUTORIAL
MANAJEMEN STRATEGI ANALISA SWOT
Kelompok 1 :
Agung Rizka Pratama20131030041
Ahmad Ramadhan20131030042
Andri Firman Saputra20131030043
Anindita Paramastuti Azuma20131030044
Arief Tahta Prayogi20131030045
B. Renny Yulianti Sari20131030046
Bambang Hermanto 20131030047
Charlie Anthoni Gunawan20131030048
Dimas Muhammad Akbar20131030049
Diny Vellyana20131030050
Dwi Rosya Destiana20131030051
Dyah Mustika Kurniatri20131030052
Dyo Nur Aditya Denta20131030053
Faradina Samanthi20131030055
Fasha Since
20131030056
Febrina Saputri20131030057
Fitri Kurniawati20131030058PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN RUMAH
SAKIT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTATAHUN 2013/2014Tutorial Kasus
Analisis SWOT Rumah Sakit Daerah SEHATTujuan Umum :
Mampu Melakukan Analisis SWOT dan Pemetaan PositioningTujuan
Khusus: Menyusun analisis SWOT
Menentukan bobot rating dan Score SWOTRumah Sakit Daerah SEHAT
Kabupaten IDAMANRumah Sakit Daerah SEHAT (RSD SEHAT) adalah rumah
sakit daerah yang berdiri pada lokasi strategis di jalan Menawan
yang terletak pada kabupaten IDAMAN yang berbatasan langsung dengan
Kabupaten C. Kabupaten IDAMAN mayoritas pekerjaan penduduknya
adalah bertani sehingga mayoritas penduduknya berada pada kondisi
pra sejahtera dan sejahtera 1. RSD SEHAT adalah RS yang mempunyai
prinsip sosial namun tetap berusaha untuk mendapatkan profit guna
meningkatkan pelayananya kepada pasien. Saat ini RSD SEHAT
mempunyai karyawan sejumlah 224 orang dengan 35% diantaranya adalah
perawat. Hal ini berkaitan dengan terwujudnya kesiapan RS dalam
memberikan pelayanan yang lebih optimal. Selain perawat RSD
bekerjasama dengan para dokter spesialis dan sub spesialis dari
berbagai keahlian dengan jumlah 20 orang dokter yang mayoritas
dokter spesialis ini berasal dari RS KUAT dan CANTIK yang terletak
pada kabupaten C.
RSD SEHAT berkapasitas 105 tempat tidur, dengan komposisi kelas
VIP 5TT, kelasI 15TT, kelasII 25TT, kelasIII 60TT seperti tabel di
bawah ini:
Kelas Perawatan200520062007
Kelas VIP-55
Kelas I51515
Kelas II302525
Kelas III606060
Jumlah TT95105105
Namun RSD SEHAT berupayauntuk terus mengembangkan secara
bertahap jumlah TT yang ada guna memenuhi kebutuhan layanan
kesehatan di kabupaten IDAMAN. Ketersediaan tempat tidur ditunjang
dengan fasilitas penunjang yang memadai agar pelayanan bisa
dilaksakan secara optimal. RSD SEHAT juga telah bekerja sama dengan
ASKES guna meningkatkan pendapatan RS. Kondisi keuangan pada tahun
pertama operasional telah memperlihatkan sinyal yang menggembirakan
karena sudah mampu mencapai cost recovery, meskipun belum
menunjukkan profit yang diharapkan. Berdasar analisa pembiayaan
diharapkan biaya operasional akan semakin efisien sehingga mampu
memperlihatkan profit yang diharapkan.
Upaya pengembangan manajemen dititik beratkan kepada
pembelajaran dan pengembangan SDM terutama dengan meningkatkan
jumlah spesialis dan sub spesialis sehingga RS tidak bergantung
pada spesialis mitra yang berasal dari RS di luar kabupaten IDAMAN,
memperkuat proses bisnis internal, pendekatan pelanggan dan
efektifitas pengelolaan keuangan. Pendekatan ini dimaksudkan agar
dengan SDM yang berkompetensi tinggi mampu meningkatkan kinerja
keuangan secara bermakna. Adapun VISI dan MISI RSD SEHAT
adalah:Visi
Menjadi Rumah sakit yang terpercaya dalam pelayanan dengan
mengedepankan patient safety
Misi :
Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi SDM yang sesuai dengan
standar kompetensi. Dengan pembelajaran dan pengembangan
keterampilan, ilmu pengetahuan dan atittude yang memadai
Memberikan pelayanan, yang bertumpu terhadap standar mutu, dan
mampu menyenangkan pelanggan yang ditunjang dengan penerapan sistem
akuntabilitas publik, yang bisa dipertanggung gugatkan.
Memberikan pelayanan kesehatan individu dengan service yang
lebih menyenangkan dibanding pemberi pelayanan sejenis. Dengan
prinsip bahwa pelanggan saat ini dan masa yang akan datang
merupakan pelanggan yang dewasa dan memiliki pemahaman yang baik
terhadap pelayanan kesehatan yang mereka dapatkan.
Memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepentingan
pelanggan yang dapat dipertanggung jawabkan secara medik maupun
secara moral dengan pelayanan yang berdasarkan hati nurani.
Mengelola keuangan secara rasional dan proporsional dalam rangka
efektifitas dan efisiensi keuangan yang akan berdampak positif
terhadap shareholder dan stakeholder.
Motto
Melayani pelanggan dengan iklas
Value
Cepat, tanggap dan peduli terhadap kepentingan pelanggan di
dalam memberikan pelayanan.
Memberikan pelayanan secara profesional yang sesuai standar
Memberikan pelayanan dengan sentuhan nurani.
Struktur Organisasi RSD SEHAT
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS
A. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
1. Profil Pasar RSD SEHATTABEL 1.
Trend Pertumbuhan Penduduk Kabupaten IDAMAN Tahun 2002 - 2006
Tahun
20022003200420052006
Laki-laki 214.755 217.373 218.502 220.912 221.252
Perempuan 220.872 224.327 224.810 225.696 230.790
Jumlah 435.627 441.700 443.312 446.608 452.042
Sumber: Data Dinas Kependudukan Kabupaten IDAMAN
TABEL 2
Trend dan rata-rata trend Pertumbuhan Penduduk Kabupaten IDAMAN
Tahun 2000 - 2006
Trend
TTTTTR
Jumlah1,4%0,4%0,7%1,2%0,9%
Sumber: Data Dinas Kependudukan Kabupaten IDAMAN diolahTABEL
3
Trend dan rata-rata trend Pertumbuhan Penduduk Kabupaten IDAMAN
Tahun 2000 - 2006 menurut jenis kelamin
Trend
TTTTTR
% Penduduk Laki-laki49,3%49,2%49,3%49,5%48,9%
% Penduduk Perempuan50,7%50,8%50,7%50,5%51,1%
Sumber: Data Dinas Kependudukan Kabupaten IDAMAN diolah
Pertumbuhan penduduk Kabupaten IDAMAN adalah 0,9 % pertahun.
Jumlah penduduk wanita lebih besar dibandingkan dengan penduduk
pria. Dilihat dari penyebarannya, sebagian besar penduduk bermukim
di kecamatan DAMAI. TABEL 4
Tabel Komposisi Penduduk Kabupaten IDAMAN dari Aspek Kemampuan
Ekonomi, Tahun 2002- 2006
Tahun
Rincian20022003200420052006
Jumlah keluarga miskin 61.94267.54069.14269.57271.704
Jumlah penduduk miskin estimasi 276.568278.288286.816
Jumlah penduduk total435.627441.700443.312
Jumlah Penduduk miskin (dalam %)63%63%65%
Rata-rata64%
Sumber: Dinas Kependudukan Kab IDAMAN diolah
Secara ekonomi, penduduk Kab/Kota IDAMAN berada pada level Pra
Sejahtera dengan mata pencaharian utama bertani. Data dari dinas
kependudukan di bawah ini menunjukkan bahwa 64% penduduk berada
pada kelompok pra sejahtera dan sejahtera 1. Ini berarti kemampuan
ekonomi dan mata pencaharian ini mempengaruhi gaya hidup
masyarakat, termasuk dari sisi pencarian pengobatan atau pelayanan
kesehatan.
2. Peta Persaingan
Masyarakat Kabupaten IDAMAN mendapatkan pelayanan kesehatan di
Puskesmas dan RSD Sehat. Berikut ini adalah data penyedia pelayanan
kesehatan di Kabupaten IDAMANTabel 5Tabel Penyedia Pelayanan
Kesehatan di Kabupaten IDAMAN Tahun 2004 - 2005Kunjungan
Pasien20042005Rata-rata
Kunjungan rawat jalan:
- Puskesmas 123.524 450.576
- RSD SEHAT 16.408 24.067
Angka kesakitan rawat jalan32%106%69%
Market share Rawat Jalan RSD SEHAT12%5%8%
Sumber: Data diolah
Data diatas menunjukkan bahwa pesaing utama RSD SEHAT adalah
PUSKESMAS Selain itu, karena RSD SEHAT secara geografis berdekatan
dengan Kabupaten A dan C, maka RS KUAT dan RS CANTIK yang terletak
di kabupaten A dan C tersebut juga merupakan pesaing langsung RSD
SEHAT.
Market share RSD SEHAT pada tahun terakhir sebesar 5% turun dari
tahun sebelumnya sebesar 12%, dengan rata-rata sebesar 8% seperti
yang ditunjukkan melalui Tabel di atasmenunjukkan bahwa selama ini
RSD SEHAT belum menjadi pilihan utama bagi masyarakat di Kabupaten
IDAMAN dilihat dari rendahnya market share tersebut.
Tabel berikut di bawah ini menunjukkan posisi RSD SEHAT
dibandingkan dengan penyedia pelayanan kesehatan lainnya. Tabel
6Tabel Posisi RSD SEHAT dibandingkan dengan Layanan Kesehatan di RS
KUAT dan RS CANTIK di Kabupaten CLevel Teknologi
Kemampuan Ekonomi PenggunaSederhanaSedang Canggih
Rendah
Sedang
Tinggi
Sumber: Data diolah
Dari data tersebut terlihat bahwa level teknologi RSD SEHAT
berada pada level sedang dan kemampuan ekonomi pengguna RSD SEHAT
didominasi oleh sebagian pasien dengan ekonomi rendah sedang dan
sebagian pasien berekonomi tinggi. Di sisi lain RS KUAT dan RS
CANTIK adalah RS yang mempunyai level teknologi canggih dengan
level ekonomi pengguna yang menyeluruh yaitu bahwa RS KUAT dan RS
CANTIK mampu melayani seluruh tingkatan ekonomi pengguna karena
kedua RS ini memiliki level teknologi yang tinggi. Namun Puskesmas
di kabupaten IDAMAN yang merupakan pesaing langsung RSD SEHAT
tampak hanya memiliki level teknologi yang rendah dengan pengguna
mayoritasnya adalah pasien dengan level ekonomi rendah dan sedang.
Hal ini menunjukan bahwa perlu bagi RSD SEHAT untuk bisa memperluas
market share-nya pada level pengguna ekonomi rendah dan tinggi.
Untuk itu penting bagi RSD sehat meningkatkanlevel teknologinya dan
menambah jumlah dokter sub spesialis dan spesialisnya. 3. Anggaran
Pemerintah untuk Kesehatan
Anggaran Pemerintah Kabupaten IDAMAN untuk kesehatan menunjukkan
trend yang meningkat dari tahun 2001 sampai 2005 Khusus untuk RSD
SEHAT, trend anggaran yang diberikan oleh pemerintah kabupaten
cenderung meningkat 3 - 4% per tahun. Hal ini menyebabkan perlunya
meningkatkan penambahan TT untuk bisa melayani lebih banyak lagi
pasien Dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin yang dilayani,
dana ini tidaklah sebanding atau masih dirasa kurang.
Tabel 7Tabel Trend Anggaran Pemerintah untuk Kesehatan dan
Anggaran untuk RSD SEHAT Tahun 2002 - 2006NoAlokasi Anggaran
Kesehatan (dalam juta rupiah)
20022003200420052006
1APBD Kabupaten 7.658 12.961 12.188 17.072 16.629
2APBD Propinsi- 5.343 1.400 2.400 -
3APBN 651 211 5.117 5.794 1.000
4Pinjaman/Hibah 818 - - 2.480 4.244
5Sumber pemerintah Lain - - 1.306 - 1.300
Total Anggaran Kesehatan 9.127 18.515 20.011 27.746 23.173
Total APBD Kabupaten 228.734 274.746 289.461 226.143 208.610
% Terhadap APBD Kabupaten4%7%7%12%11%
Sumber: Data Kabupaten IDAMAN4. Analisis Ketersediaan Tenaga
Medis di Kabupaten/Kota/provinsi IDAMAN Ketersediaan tenaga medis
khususnya dokter spesialis menjadi salah satu faktor penting yang
menentukan keberhasilan pengembangan pelayanan kesehatan di RSD
SEHAT ini. Selama ini, kebutuhan tenaga medis spesialistik dipenuhi
dari tenaga spesialis tidak tetap yang berasal dari RS kota A dan
kota C. Kedepannya, jika RSD SEHAT merencanakan pengembangan
pelayanan medis, maka ketersediaan tenaga spesialistik ini akan
menjadi kendala karena belum tersedianya tenaga spesialis
tersebutB. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNALa) Pelayanan di IRJA dan
IGD
Berdasarkan tabel 8 Kunjungan poliklinik dari tahun 2005 2007
telah mengalami peningkatan sebesar 57% pertahun. Peningkatan ini
sangat tinggi sehingga kedepannya perlu diantisipasi dengan
menyiapkan kapasitas pelayanan penunjang diagnostik, tindakan medik
maupun rawat inap.Tabel 8
Tabel jumlah kunjungan Poliklinik menurut jenis pasien Umum,
Askes dan Askeskin tahun 2005-2007
200520062007Trend 1Trend 2Trend rata-rata
Jumlah Kunjungan Poliklinik 12.033 19.941 29.505 66%48%57%
Pasien Umum 4.140 13.600 20.466 229%50%139%
Pasien Askes 1.544 3.121 4.214 102%35%69%
Pasien Askeskin 6.349 3.220 4.825 -49%50%0%
Jumlah 12.033 19.941 29.505 66%48%57%
Data: Sumber data diolah
Dalam tiga tahun terakhir pasien umum meningkat sangat pesat
yaitu mencapai 139% per tahun, sedangkan pasien askeskin justru
menurun. Hal ini dikarenakan pada tahun 2005 ada kejadian luar
biasa sehingga hampir semua pasien yang masuk ke IRJA dikategorikan
sebagai pasien tidak mampu dan pengobatannya ditanggung
pemerintah.
Secara umum, sebagian besar pasien yang datang ke RSD SEHAT
adalah pasien umum sebesar 57%, askes sebesar 14%, dan jamkesmas
sebesar 28%. Ada pola spesifik untuk tiap unit pelayanan, dimana
komposisi pasien di Instalasi Rawat Jalan, IGD, IRNA dan sebagainya
tidak sama. Secara lebih detil, komposisi pasien ini ditunjukkan
melalui tabel 9 berikut.Tabel 9
Tabel proporsi dan rata-rata proporsi IRJA, IGD dan IRNA
IRJAIGDIRNA
200520062007Rata-rata200520062007Rata-rata200520062007Rata-rata
Pasien Umum34%68%69%57%34%68%69%57%18%14%16%16%
Pasien Askes13%16%14%14%13%16%14%14%19%21%21%20%
Pasien Askeskin53%16%16%28%53%16%16%28%62%49%48%53%
Sumber: Data diolah
Dari tabel di atas tampak bahwa pada tahun 2005 terjadi lonjakan
komposisi pasien Askeskin pada tahun 2005 naik dengan drastis
karena kebijakan pemerintah mengenai pembiayaan kesehatan
masyarakat terkait dengan adanya kejadian luar biasa. Namun pada
kondisi normal, komposisi pasien Askeskin di pelayanan rawat jalan
adalah 16% dari total pasien. Sebaliknya, pasien umum hampir
mencapai 70% (68% 69%). Ini menunjukkan bahwa sebagian besar
masyarakat pengguna pelayanan RS tidak ter-cover oleh asuransi atau
jaminan kesehatan.Tabel 10
Tabel trend jumlah kunjungan IGD tahun 2005 -
2007200520062007Trend 1Trend 2T rata-rata
Jumlah Kunjungan IGD 12.034 5.301 9.125 -56%72%8%
Sumber: Data diolah
Kunjungan gawat darurat dari tahun 2005 2007 telah mengalami
peningkatan rata-rata sebesar 8% pertahun. Peningkatan ini bersifat
semu karena kejadian luar biasa di tahun 2005 yang menyebabkan
terjadinya lonjakan pasien IGD menjadi jauh lebih tinggi
dibandingkan pada kondisi normal.Tabel 11
Tabel jumlah kunjungan Poliklinik, IGD dan Proporsi pasien
IGD
200520062007
Jumlah Kunjungan IGD 12.034 5.301 9.125
Jumlah kunjungan Poliklinik 12.033 19.941 29.505
Total 24.067 25.242 38.630
Proporsi pasien IGD50%21%23,6%
Sumber: Data diolah
Perlu diingat bahwa kejadian luar biasa di tahun 2005
menyebabkan tingginya kunjungan IGD dibandingkan kondisi normal,
sehingga data tahun 2005 untuk kunjungan IGD sebenarnya adalah
BIAS. Oleh karena itu, untuk mendapatkan proporsi kunjungan pasien
IGD pada kondisi normal, data yang digunakan dalam perhitungan
adalah data tahun 2006 dan 2007 saja, data tahun 2006 dan 2007 atau
dalam kondisi normal menunjukan bahwa proporsi pasien ke IGD adalah
sebesar 21% dan 23,6%.
Selama ini pelayanan di IGD tidak sepenuhnya berfungsi sebagai
pelayanan untuk kasus gawat darurat saja. Hal ini disebabkan karena
poliklinik secara administratif hanya buka sampai pk. 13.00 dan
pelayanan maksimal hingga pk. 14.00. pasien yang datang setelah jam
tersebut akan dilayani di IGD dan ini menyebabkan intensitas
pelayanan di IGD nampaknya cukup tinggi. Jika ditelusuri lebih
rinci, pasien dengan kasus true gawat darurat kira-kira 30% dari
total kasus yang ada.b) Pelayanan di Instalasi Rawat Inap
Admission rate di RS ini sebesar 23.11%, pada kondisi normal.
Dilihat dari jenis pasien, proporsi hari perawatan pasien Askeskin
di IRNA sangat tinggi, rata-rata mencapai 53% dari total hari
perawatan. Jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan pasien rawat
jalan, proporsi ini berbanding terbalik. Ini mengindikasikan bahwa
untuk pelayanan rawat jalan masyarakat cenderung membayar secara
out of pocket. Disamping tarif yang masih terjangkau, diperlukan
upaya khusus untuk mengurus kartu miskin. Namun sebaliknya, untuk
pelayanan rawat inap, dikarenakan umumnya pasien mendapatkan
berbagai tindakan medis dan pemeriksaan penunjang, biaya yang
timbul menjadi besar. Hal ini mendorong masyarakat untuk mencari
surat keterangan miskin agar dapat berobat gratis. Dari tabel 14
rata-rata BOR RS mencapai 82%. Ratarata lamanya pasien di rawat
(AvLOS) adalah 4,67 hari.Tabel 12
Tabel Pasien di IRNA dan Admission Rate RSD SEHAT Tahun 2005 -
2007200520062007Rata-rata
Jumlah Pasien Masuk Rawat Inap 5.063 6.594 8.559
Jumlah Kunjungan Poliklinik 12.033 19.941 29.505
Jumlah Kunjungan IGD 12.034 5.301 9.125
Admission rate21%26%22%23%
Sumber: Data diolahTabel 13
Tabel Proporsi IRNA berdasarkan Jenis Cara Pembayaran Pasien
tahun 2005 2007
Jumlah Hari Rawat200520062007Rata-rata
Total:
- Pasien Umum18%14%16%16%
- Pasien Askes19%21%21%20%
- Pasien Askeskin62%49%48%53%
Sumber: Data diolahTabel 14
Tabel BOR dan AvLOS RSD SEHAT tahun 2005 2007
200520062007Rata-rata
BOR63,59%82,10%100,36%82,02%
LOS4,764,774,494,67
Sumber: Data diolahTabel 15 di bawah ini menunjukkan bahwa trend
hari rawat pasien Askes paling tinggi sebesar 36%. Kedepannya bisa
saja RS memutuskan untuk menambah kapasitas pelayanan untuk pasien
Askes. Tabel 15
Tabel Trend jumlah hari perawatan berdasarkan jenis cara
pembayaran pasien
Jumlah Hari PerawatanTrend
ttTR
Total31%22%26%
- Pasien Umum6%38%22%
- Pasien Askes48%24%36%
- Pasien Askeskin4%19%12%
Sumber: Data diolahc) Pelayanan di Instalasi Penunjang Lab
Pelayanan penunjang di RSD SEHAT menunjukkan kinerja yang
cenderung meningkat. Jumlah pemeriksaan Laboratorium yang terbanyak
dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap sebesar 26%. Jika
dibandingkan dengan positioning RSD SEHAT dalam persaingan, maka
kondisi ini menunjukan trend peningkatan yang cukup baik sehingga
perlu mendapatkan perhatian untuk pengembangan kedepanya Tabel
15
Tabel Jumlah Utilisasi Lab RSD SEHAT Tahun 2005 2007 berdasarkan
instalasi IRJA, IGD, IRNA dan Jenis CaraPembayaran
PasienVariabelJumlah PemeriksaanTrend
200520062007Trend 1Trend 2Trend Rata-rata
IGD 6.700 6.800 10.000 1%47%24%
Umum 2.300 4.700 7.000 104%49%77%
Askes 800 1.000 1.400 25%40%33%
Askeskin 3.600 1.100 1.600 -69%45%-12%
IRJA 10.200 10.600 17.800 4%68%36%
Umum 3.500 7.300 12.400 109%70%89%
Askes 1.300 1.600 2.500 23%56%40%
Askeskin 5.400 1.700 2.900 -69%71%1%
IRNA 17.000 28.800 43.500 69%51%60%
Umum 3.000 5.500 8.700 83%58%71%
Askes 2.900 4.500 7.100 55%58%56%
Askeskin 11.100 18.800 27.700 69%47%58%
Jumlah (IGD, IRJA, IRNA) 33.900 46.200 71.300 36%54%45%
Umum (IGD, IRJA, IRNA) 8.800 17.500 28.100 99%61%80%
Askes (IGD, IRJA, IRNA) 5.000 7.100 11.000 42%55%48%
Askeskin (IGD, IRJA, IRNA) 20.100 21.600 32.200 7%49%28%
Jumlah (IGD, IRJA, IRNA) 33.900 46.200 71.300 36%54%45%
Sumber: Data diolahTabel 16Tabel Utilisasi Lab berdasarkan jenis
pemeriksaan dan proporsinyajenis
pemeriksaan2006200720062007Rata-rata
Darah Lengkap 6.704 8.494 28%24%26%
Ewit 3.579 5.110 15%14%15%
Sedimen 3.579 5.110 15%14%15%
Zuiker 3.579 5.110 15%14%15%
Bilirubin 3.579 5.110 15%14%15%
KGDS 1.647 1.738 7%5%6%
Lainnya 1.633 4.697 7%13%10%
Jumlah 24.300 35.371 100%100%100%
Sumber: Data diolahTabel 17
Tabel Diagnostic Rate Utilisasi Lab
20062007Rata-rata
Diagnostic Rate 43%46%44%
Sumber: Data diolah
Tabel 17 yang berisi tabel diagnostic rate menunjukan adanya
peningkatan dan rata-rata diagnostik rate sebesar 44%. Hal ini
menunjukan tingkat utilisasi Lab RS di sini dari 100 pasien yang
datang ke RS baik itu di IRJA, IGD ataupun IRNA menunjukan bahwa 44
orang akan melakukan pemeriksaan lab. Untuk itu RS perlu
memperhatikan kelengkapan Lab RS kedepanya.
d) Pelayanan di Instalasi Penunjang RadiologiTabel 18Tabel
Utilisasi Radiologi berdasarkan jenis pembayaran pasien tahun 2006
- 2007
Sumber: Data diolahTabel 19
Tabel Diagnostic Rate Utilisasi Radiologi berdasarkan jenis cara
pembayaran pasien
Sumber: Data diolah
Dari tabel 18 di atas pemeriksaan radiologi terbanyak adalah
untuk pasien umum dengan trend pertumbuhan sebesar 47% dan tabel 19
tentang diagnostic rate menunjukan pengguna tertinggi berdasarkan
cara pembayaran adalahpasien umum, namun dengan melihat trend yang
ada RSD SEHAT juga tidak bisa mengabaikan bahwa pasien-pasien
dengan ASKES juga memilikitrend yang tinggi, sehingga pengembangan
instalasi radiologi iniperlu dipertimbangkan dengan baik kedepannya
e) Pelayanan Kamar BedahTabel 20
Tabel Kategori Operasi dan Trend Kategori Operasi RSD SEHAT
tahun 2005 - 2006
Sumber: Data diolah
Tabel 21
Tabel Surgery Rate berdasarkan Jenis Cara Pembayaran RSD
SEHAT
Sumber: Data diolah
Tabel 22
Hitung komposisi tiap jenis pasien dan kategori operasi.
Sumber: Data diolah
Tabel 23
Tabel Operasi SC berdasarkan jenis cara pembayaran pasien
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 21 di atas RSD SEHAT ini melakukan tindakan
operasi kategori besar lebih banyak dibandingkandengan operasi
kategori lainnya, yaitu sebesar 40%. Operasi kategori kecil
(Lainlain) komposisinya kecil yaitu hanya 13,3%. Hal ini menandakan
bahwa pelayanan operasi di OK digunakan untuk tindakan dengan
teknologi menengah ke atas. Surgery rate adalah sebesar 8.3%. Angka
operasi sesar cukup besar yaitu 24.8% dari total operasi. Sehingga
investasi pada teknologi kedokteran kedepannya perlu mendapatkan
perhatian lebih.f) Pelayanan Fisioterapi
Tabel 24
Tabel kegiatan dan Trend Pelayanan Fisioterapi RSD SEHAT tahun
2006 - 200720062007TrendPersentase
20062007Rata-rata
Jumlah Pasien73372113%
Umum6512186,20%9%17%13%
Askes580472-18,60%79%65%72%
Askeskin1281280,00%17%18%18%
Sumber: Data diolah
Tabel 24 di atas menunjukan bahwa pasien fisioterapi mengalami
kenaikan 13% dari tahun 2006 ke 2007. Dilihat dari cara
pembayarannya, kenaikan drastis terjadi pada pasien umum. Pasien
Askes justru menurun sebesar 17%. Dlihat dari komposisinya, pasien
Askes yang terbanyak dibandingkan dengan pasien Askeskin dan pasien
Umum.
Tabel 25
Tabel Layanan Instalasi Farmasi tahun 2006 - 2007
Sumber: Data diolah
Resep yang dilayani di IFRS sangat sedikit dibandingkan dengan
jumlah kunjungan pasien di IRJA dan IGD, serta total hari rawat
pasien di IRNA. Hal ini disebabkan karena stok obat dan bahan medis
di IFRS seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan pasien, disamping
RS belum memiliki formularium, karenanya pembentukan formularium
kedepannya menjadi hal penting. Dan penggunaan metode-metode
pengelolaan bahan baku dan sistem informasi pada instalasi farmasi
perlu dilakukan.C. ANALISA KEUANGAN RSD SEHAT
Berdasarkan data keuangan berupa laporan keuangan, neraca, cash
flow, dan laporan pelayanan, maka hasil analisis sesuai dengan
ketentuan yang ada (menggunakan standar yang biasa dipergunakan
oleh lembaga rumah sakit) adalah sebagai berikut :
1) Rasio Likuiditas
Manfaat : untuk melihat perbandingan antara posisi aktiva lancar
yang dimiliki dengan kewajiban lancar yang harus dilunasi dalam
satu tahun
Standar : Tidak ada ukuran yang ideal yang tersedia bagi RS
untuk rasio Likuiditas ini ,tapi pada umumnya 1 : 2
Kondisi RSI : Di atas standar (Baik)
2) Quick Ratio
Manfaat : Quick asset terdiri atas kas, surat berharga, dan
piutang yang dibandingkan dengan kewajiban jangka pendek
Standar : Ukuran yang dapat diterima RS 1 : 1
Kondisi RSI : Di atas standar (Baik)
3) Cash Ratio
Manfaat : mengukur kemampuan RS dalam melunasi dengan uang kas
yang ada
Standar : Semakin cepat semakin baik, terkait value of money
4) Rasio Rentabilitas
Manfaat : Untuk melihat perbandingan antara usaha yang diperoleh
dengan total aktiva yang ada dengan maksud mengukur kemampuan RS
didalam memperoleh laba
Standar : Ukuran yang bisa dipakai adalah minimal sama dengan
bunga deposito yang berlaku pada saat itu
Kondisi RSI : Baik
5) Operating Margin
Manfaat : untuk mengetahui laba yang seharusnya dicapai oleh
rumah sakit
Standar : Industri jasa minimal 19 %
Kondisi RSI : Keuntungan masih harus ditingkatkan dengan
melakukan efisiensi.
6) Rasio Solvabilitas
Manfaat : untuk melihat perbandingan antara total aktiva dengan
total kewajiban dengan maksud mengukur kemampuan RS dalam membayar
kewajibannya apabila RS dilikwidasi
Standar : Tidak ada ukuran yang ideal yang tersedia bagi RS
(minimal 200)
Kondisi RSI : Baik
7) Rasio Aktivitas (Rasio aktivitas yang relevan digunakan
RS)
Manfaat : untuk mengukur pengelolaan efisiensi aktivitas di
rumah sakita) Rata-rata periode piutang
Piutang
----------------------------- x 365 hari =
Pendapatan fungsional
404
---------- x 100 = 8,79 hari
16.772
Manfaat : Rasio aktivitas ini menunjukan berapa hari rata-rata
dana kerja yang terikat dalam piutang sebelum tertagih
Standar : Semakin cepat semakin baik
Kondisi RSI : Baik
b) Piutang turn over
Pendapatan fungsional
-------------------------------- x 100 % =
Piutang
16.772
--------- x 100% = 41,51 x
404
Manfaat : Tujuan dari pengukuran rasio ini tidak digunakan untuk
meningkatkan efektivitas dari penagihan di mana RS dipandang
sebagai suatu kegiatan sosial, tetapi lebih digunakan untuk
perencanaan RS.
Standar: -
c) Perputaran total harta
Pendapatan fungsional 16.772
----------------------------- = ---------- = 1,07 x
Total Harta Total Harta
Total Harta
15.643
Manfaat : Rasio ini menunjukkan perbandingan antara pendapatan
usaha yang dicapai dengan total harta yang dimiliki, sehingga dapat
dilihat efektivitas penggunaan harta tetap tersebut
Standar : -
8) Rasio Hasil Fungsional
Profit Margin :
Profit
3117
----------- x 100 %= ---------- x 100% = 18.58
Revenue 16.772
Manfaat : Membandingkan hasil usaha yang diperoleh dengan
pendapatan usaha piutang sebelum tertagih
Standar : Mengukur kemampuan RS dalam rangka memperoleh sisa
hasil usaha bersih atas penjualan bersih rata rata margin (15% -
20%).
Kondisi RSI: Baik
9) Produktivitas Perusahaan
Manfaat : untuk mengetahui produktivitas rumah sakit dengan
membandingkan antara pendapatan dengan biaya, sekaligus untuk
mengukur efisiensi perusahaan.
Rasio operating :
Total pendapatan
19.506
----------------------- x 100 = ----------- x 100% = 119
Total Biaya
16.389
Produktivitas perusahaan :
Total pendapatan 19.506
-----------------------= ----------- = 18.77
Biaya man power 1.039
Manfaat : untuk mengetahui perbandingan antara pendapatan dan
total biaya gaji
Standar : Biaya gaji 30 % dari total pendapatan
Kesimpulan :
Berdasarkan analisis keuangan yang terkait dengan kinerja
keuangan secara prinsip semua indikator baik sehingga dapat
dipergunakan untuk kepentingan pengembangan rumah sakit seperti
investasi dan ekspansi.Tugas:
Buatlah SWOT anlisis, tentukan bobot rating dan score SWOT,
serta Pemetaan Positioning
BOBOT RATING SWOT DAN SCORE SWOTNOSTRENGTHBOBOT
(B)RATING (R)SCORE (B X R)
1Lokasi strategis di perbatasan kabupaten12%56
2Biaya terjangkau12%44,8
3Trend pertumbuhan penduduk yang meningkat setiap
tahun8%32,4
4Alokasi anggaran APBD kesehatan yang meningkat setiap
tahun8%21,6
5Dokter spesialis dan subspesialis dari rumah sakit
terpandang8%32,4
6Kerjasama ASKES7%42,8
7Kinerja keuangan yang baik12%33,6
8Jumlah SDM (perawat) cukup15%56,5
9Teknologi lebih canggih dari pesaing (Puskesmas)13%45,2
10Struktur organisasi yang tertata7%53,5
SUM S100%183,8
NOWEAKNESSBOBOT
(B)RATING (R)SCORE (B X R)
1Dokter bukan dokter tetap40%52
2Level teknologi sedang5%20,10
3IGD tidak melayani yang seharusnya dan poliklinik jam
pelayanannya tidak tetap25%41
4Stok obat dan bahan medis di IFRS sering tidak sesuai dengan
kebutuhan pasien15%30,45
5Sistem informasi belum optimal15%30,45
SUM W100%174,0
NOOPPORTUNITYBOBOT
(B)RATING (R)SCORE (B X R)
1Lokasi strategis20%40,8
2Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat40%52
3Kondisi ekonomi penduduk (sejahtera dan
prasejahtera)20%40,8
4Anggaran kesehatan dari pemerintah yang semakin meningkat tiap
tahun20%40,8
SUM O100%174,4
NOTHREATBOBOT
(B)RATING (R)SCORE (B X R)
1Adanya RS pesaing (RS cantik dan RS Kuat) yang memiliki
fasilitas lebih baik dan canggih30%51,50
2Dokter spesialis yang mayoritas berasal dari RS
pesaing25%51,25
3Pangsa pasar mayoritas kalangan menengah kebawah
(petani)20%40,80
4Dana pinjaman meningkat15%30,45
5Resiko keterlambatan pembayaran klaim dari ASKES10%20,20
SUM T100%194,2
PEMETAAN POSITIONINGS-W (X) -0,2
O-T (Y)0,2
Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah
Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi
sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk
dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja
organisasi.
Daftar PustakaSwayne, et.al. (2006) Strategic Management of
Health Care Organization, 5th Edition, Blackwell Publishing, UKPMPK
FK UGM (?) Dagnosis Organisasi: Analisis Lingkungan Bisnis
(EKSTERNAL RS)PMPK FK UGM (?) Modul Pelatihan Rencana Straegi
Bisnis Bagi RSUD Dengan Pendekatan Program KlinikHana Permana, dr
(?) Rencana Strategis Bisnis (BUSINESS PLAN) Rumah Sakit Dhabeda
2010 - 2014
DIREKTUR
Komite Medik
Bidang
Pelayanan
Bidang Umum
Admin
Bidang Penunjang
Bidang Keperawatan
Bidang Keuangan
Departemen
Gawat darurat
Rawat Jalan
Rawat Inap
Critical Care
Bedah Sentral
Maternitas
Radiologi
Laboratorium
Farmasi
MCU
Fisiotheraphy
Diagnostic
SMF
SMF
SMF
Administrasi
HRD
Med Rec
Logistic
Maintenance
Marketing
General
affair
Legal
QA &
Accraditation
Nutrisi
Pem ulasaraan Jenazah
Pengembangan Tenaga & Etika
Keperawatan
Mutu & Asuhan
Keperawatan
Laundry
Keuangan
Akunting
Penagihan
Information
Technology
Puskesmas
RSD SEHAT
RS KUAT dan RS CANTIK
S
T
W
O
(-0,2;0,2)